BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut International Labor Organization (ILO), setiap hari terjadi 1.1 juta kematian yang disebakan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan hubungan pekerjaan. pekerjaan. ekitar ekitar !"".""" !"".""" kematian terjadi dari #$" juta kecelakaaan dan sisanya adalah kematian karena penyait akibat kerja dimana diperkirakan terjadi 1%" juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya. &ari data ILO tahun 1''', penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan paling banyak disebabkan oleh kanker !.isanya terdapat kecel akaan sebanyak #$ , penyakit saluran pernapasaan #1, dan penyakit kardio*askuler 1$. +anker merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit tidak menular (on-communicable diseases atau &). & meru merupak pakan an peny penyeba ebab b kema kematia tian n terb terbesa esarr di duni dunia. a. +ema +emati tian an akib akibat at & & diproyeksikan meningkat 1$ secara global antara tahun #"1" dan #"#", /ada dekade mendatang, kanker diprediksi sebagai penyebab kesakitan dan kematian yang semakin penting di seluruh dunia. 0antangan untuk pengendalian kanker sangat besar, ditambah dengan karakteristik populasi dengan usia yang semakin lanjut. Oleh karenanya, peningkatan pre*alensi penyakit kanker sulit dihindari. +husus penyakit kanker, the orld ancer 2eport mengestimasi bah3a terdapat 1#, juta kasus baru dan 4,% juta kematian pada tahun #""5 (I62, #""5). #""5). 6ngka 6ngka estimasi estimasi jumlah jumlah kasus kasus baru baru ini sedikit sedikit lebih rendah daripada daripada estimasi 7O (#"1"). +ejadian kanker yang terbanyak adalah kanker paru (1,$# juta kasus), kanker payudara (1,#' kasus) dan kanker kolorektal (1,1$ juta kasus). edang edangkan kan kematia kematian n terting tertinggi gi diseba disebabka bkan n oleh oleh karena karena kanker kanker paru paru (1,!1 (1,!1 juta juta kema kemati tian an), ), kank kanker er lamb lambun ung g (45" (45"." .""" "" kema kematia tian) n) dan dan kank kanker er hati hati (%'' (%''.' .''' '' kematian) (I62, #""5).
+anker paru memiliki pre*alensi tertinggi di dunia mencapai 15 dari total kanker (7O, #""5). /ada tahun #"1", insiden kanker paru menduduki peringkat ke-! dari kanker di dunia memiliki angka mortalitas tertinggi di antara selu seluru ruh h keja kejadi dian an kank kanker er di duni duniaa ( (7O 7O,, #"1" #"1"). ). ela elain in itu, itu, kank kanker er paru paru mempunyai tingkat insidensi dan mortalitas tertinggi pada pria dan ke- pada 3anita setelah kanker payudara, kanker ser*iks, kanker kolorektal (7O, #"1"). orld 7ealth 7ealth Organi Organizati zation on (7O) (7O) pada pada tahun tahun #"" #"" mengel mengeluark uarkan an pedoman tentang karsinogen di tempat kerja dan perkiraan risiko relati8 terhadap kejadi kejadian an kanker kanker paru, paru, leukem leukemia ia dan mesoteli mesotelioma oma.. 9erdasa 9erdasarka rkan n data data tersebu tersebutt Indone Indonesia sia termasu termasuk k daerah daerah dengan dengan mortali mortaliti ti rendah rendah baik baik pada pada anak anak maupun maupun de3asa. 2isiko relati8 untuk kanker paru akibat pajanan karsinogen di tempat kerja (tidak termasuk radon) diperkirakan 1,%. +asus mesotelioma diperkirakan akan mengalami peningkatan insidens $"-1$" pada tahun #"1$. /eningkatan insidens terutama pada 3ilayah :ropa 9arat, 6merika, 6ustralia, 68rika elatan dan elandia 9aru yaitu 14-!$ per 1 juta perta hun. /ada tahun #"" sekitar 1".""" kasus mesotelioma pertahun untuk :ropa 9arat, 6merika, 6ustralia dan ;epang. edangkan untuk :ropa 0imur, 6sia dan 6merika elatan tidak ada data yang akurat. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan pre*alensi rate penyakit kanker yang cukup tinggi. &i 3ilayah 6:6, Indonesia menempati urutan kedua setelah memainkan peran sangat besar> risiko terkena kanker paru-paru. tudi ini, meneliti hubungan antara kanker paru-paru dan pekerjaan baik yang sudah diketahui atau diduga meningkatkan risiko penyakit itu pada #.1"" orang yang didiagnosis terserang kanker paru-paru dan #.1#" orang yang sehat cocok, berdasarkan, jenis kelamin dan tempat tinggal. ebanyak 1# persen pria yang bekerja di tempat kerja resminya diketahui menyimpan risiko kanker paru-paru. 0empat empat kerja kerja itu seperti seperti pertam pertamban bangan gan,, tempat tempat pengol pengolaha ahan n logam, logam, dan jenis jenis tertent tertentu u pekerja pekerjaan an konstru konstruksi ksi.. /ria /ria pekerja pekerja yang yang tempat tempat kerjany kerjanyaa berisik berisiko o 4
persen penstimulasi kanker, didiagnosis lebih mudah terserang kanker paru-paru. +aitan +aitan paling paling kuat kuat terliha terlihatt pada pada pekerja pekerjaan an kerami keramik k dan barang barang tembik tembikar ar dan pembuatan batu-bata, serta pekerjaan dalam pembuatan logam nonbesi. Makalah ini akan 8okus membahas pada kanker akibat kerja yaitu pada penyakit kanker paru-paru. 7al ini dilatarbelakangi oleh penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan paling banyak disebabkan oleh kanker !. (ILO, 1'''). 1'''). +ejadia +ejadian n kanker kanker yang yang terbany terbanyak ak adalah adalah kanker kanker paru paru (1,$# (1,$# juta juta kasus) kasus) (I62, #""5). +anker paru memiliki pre*alensi tertinggi di dunia mencapai 15 dari total kanker (7O, #""5). /ada tahun #"1", insiden kanker paru menduduki peringkat ke-! dari kanker di dunia memiliki angka mortalitas tertinggi di antara seluruh kejadian kanker di dunia (7O, #"1"). &i ilayah 6:6, Indonesia menempati urutan kedua setelah
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Anatomi dan Fisiologi
/eny /enyak akit it akib akibat at kerja kerja khus khusus usny nyaa kank kanker er dalam dalam Oxfor Oxford d Handb Handbook ook of Occupation Occupational al disebutkan bah3a yang menjadi target organ kanker akibat kerja adalah sebagai berikut sebagai berikut (O?8ord @ni*esrsity, #"1!)A 1) #) !) ) $)
Banggu Bangguan an sistem sistem perna perna8asa 8asan n A +anker +anker paru paru Banggu Bangguan an kulit kulit A +anke +ankerr kulit kulit Bangguan Bangguan sistem sistem urinariaCp urinariaCperkemih erkemihan an A +anker +anker kandun kandung g kemih kemih Bangguan Bangguan sistem pencernaan pencernaan A +anker +anker gastroin gastrointestina testinall Banggu Bangguan an sara8 sara8 A +anker +anker otak otak
2.1.1. Anatomi Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan Pengertian ernafasan istem istem respira respirasi si berpera berperan n untuk untuk menuka menukarr udara udara keperm kepermuka ukaan an
dalam paru-paru. @dara masuk dan menetap dalam sistem perna8asan dan masuk dalam perna8asan otot sehingga trakea dapat melakukan penyaringan, penghangatan dan melembabkan mel embabkan udara yang masuk juga meli melind ndun ungi gi perm permuk ukaa aan n
orga organ n
yang ang
lemb lembut ut..
7ant 7antar aran an teka tekana nan n
menghasilkan udara di paru-paru melalui saluran perna8asan atas. /erna8asan merupakan pertukaran O# dan O# antara sel-sel tubuh serta lingkungan lingkungan.. /erna8asan /erna8asan juga merupakan peristi3a menghirup menghirup udara dari luar yang mengandung O# dan mengeluarkan O# sebagai sisa dari dari oksida oksidasi si dari dari tubuh. tubuh. /enghisap /enghisapan an udara udara ke dalam dalam tubuh tubuh disebu disebutt proses proses inspira inspirasi si dan menghe menghembu mbuska skan n udara udara keluar keluar tubuh tubuh disebut proses ekspirasi. Sal!ran ernafasan alu alura ran n pern perna8a a8asan san dari dari atas atas keba keba3a 3ah h dapa dapatt dirin dirinci ci seba sebaga gaii
berikut A rongga hidung, 8aring, laring, trakea, percabangan bronkus, paru-paru (bronkiolus, al*eolus). /aru berada dalam rongga torak, yang terkandung dalam susunan tulang-tulang iga dan letaknya disisi kiri dan kanan medistinum yaitu stru strukt ktur ur blok blok pada padatt yang yang berad beradaa di bela belakan kang g tula tulang ng dada dada.. /aru /aru
menutupi jantung, arteri dan *ena besar, eso8agus dan trakea. /aru berbentuk seperti spons dan bersisi udara dengan pembagian ruangan sebagai berikut A a. /aru kanan, memiliki tiga lobus b. /aru kiri dua lobus Rongga hidung ares anterior adalah saluran-saluran didalam lubang hidung. aluran-saluran ini bermuara kedalam bagian yang dikenal sebagai *estibulum hidung. 2ongga hidung dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan 8arink dan selaput lendir. emua sinus yang mempunyai lubang masuk kedalam rongga hidung. 2ongga hidung sendiri ber8ungsi sebagai berikut A - 9ekerja sebagai saluran udara perna8asan. - ebagai penyaring udara perna8asan yang dilakukan oleh bulu bulu hidung. - &apat menghangatkan udara perna8asan oleh mukosa. - Membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara perna8asan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir atau hidung.
Faring =aring adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan oeso8agus pada ketinggian tulang ra3an kirkoid. 9ila radang terjadi disebut pharyngitis. =aring terbagi ! bagian yaitu naso8aring, oro8aring, dan laringo8aring.
Laring Laring berperan untuk pembentukan suara dan untuk melindungi jalan na8as terhadap masuknya makanan dan cairan. Laring dapat tersumbat, antara lain oleh benda asing ( gumpalan makanan), in8eksi (misalnya di8teri) dan tumor. Trakea
0rakea merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 1% sampai #" cincin kartilago yang terdiri dari tulang-tulang ra3an yang terbentuk seperti . 0rakea dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri atas epitelium bersilia dan sel cangkir. Percabangan bronkus 9ronkus merupakan percabangan trakea. etiap bronkus primer bercabang ' sampai 1# kali untuk membentuk bronki sekunder dan tersier dengan diameter yang semakin kecil. truktur mendasar dari paru adalah percabangan bronchial yang selanjutnya secara berurutan
adalah
bronki,
bronkiolus,
bronkiolus
terminalis,
bronkiolus respiratorik, duktus al*eolar, dan al*eoli.
F!ngsi Par!"Par!
a.
tinggi tekanan parsialnya ke tempat lain yang lebih rendah tekanan parsialnya. Oksigen dalam al*eoli mempunyai tekanan parsial yang lebih tinggi dari oksigen yang berada dalam darah dan karenanya udara dapat mengalir dari al*eoli masuk ke dalam darah. +arbondioksida dalam darah mempunyai tekanan parsial yang lebih tinggi dari pada yang berada dalam al*eoli dan karenanya karbon dioksida dapat mengalir dari darah masuk ke dalam al*eoli. c. 0ransportasi gas-gas dalam darah Oksigen ditransportasi dalam darah dalam sel-sel darah merah, oksigen bergabung
dengan
haemoglobin
untuk
membentuk
oksihaemoglobin(oksi7b), yang ber3arna merah terang. &alam plasma, sebagian oksigen terlarut dalam plasma. +arbondioksida ditransportasi dalam darah sebagai bikarbonat. a. ebagai natrium bikarbonat dalam plasma b. ebagai kalium bikarbonat dalam sel-sel darah merah. c. &alam larutan, bergabung dengan haemoglobin dan protein. d. /ertukaran gas dalam jaringan Oksigen 9ila darah yang teroksigenisasi mencapai jaringan, oksigen mengalir dari darah masuk kedalam cairan jaringan karena tekanan parsial oksigen dalam darah lebih besar daripada tekanan dalam cairan jaringan. &ari dalam cairan jaringan oksigen mengalir ke dalam sel-sel sesuai kebutuhannya masing-masing. Karbondioksida +arbondioksida dihasilkan dalam sel mengalir ke dalam cairan jaringan. 0ekanan parsial karbondioksida dalam cairan jaringan lebih besar daripada tekanan dalam darah, dan karenannya karbondioksida mengalir dari cairan jaringan ke dalam darah. e. +ontrol syara8 dan kimia3i pada perna8asan /erna8asan merupakan aksi re8leksi yang mudah berubah oleh pengendalian dalam korteks serebri. /usat perna8asan yang menstimulasi inspirasi dan ekspirasi terletak dalam medula oblongata dari otak. +orpus karotikus merupakan organ-organ kecil yang mengandung sel-sel sara8 dan pembuluh darah dan dihubungkan oleh persara8an ke pusat prna8asan di
medula oblongata. Impuls e8eren adalah mentransmisi sara8-sara8 8renik dan interkostalis ke dia8ragma dan otot-otot interkostalis. 2angsangan pada organ-organ perasa di hidung dan trakeobronkial menybabkan re8leks batuk dan bersin yang memodi8ikasi *entilasi dalam paru.
2.1.2. Anatomi dan Fisiologi #!lit Anatomi k!lit +ulit merupakan pembungkus yang elastisk yang melindungi
tubuh dari pengaruh lingkungan. +ulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu 1$ dari berat tubuh dan luasnya 1,$" E 1,4$ m#. 2ata- rata tebal kulit 1-# mm. /aling tebal (% mm) terdapat di telapak tangan dan kaki dan paling tipis (",$ mm) terdapat di penis. +ulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau korium, dan jaringan subkutan atau subkutis.
$am%ar 1 Laisan #!lit
Fisiologi #!lit +ulit merupakan
organ
paling
luas
permukaannya
yang
membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia, cahaya matahari mengandung sinar ultra*iolet dan melindungi terhadap mikroorganisme serta menjaga keseimbangan tubuh terhadap lingkungan. +ulit merupakan indikator bagi seseorang untuk memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan yang
terjadi pada kulit. Misalnya menjadi pucat, kekuningEkuningan, kemerahE merahan atau suhu kulit meningkat, memperlihatkan adanya kelainan yang terjadi pada tubuh gangguan kulit karena penyakit tertentu. /erasaan pada kulit adalah perasaan reseptornya yang berada pada kulit. /ada organ sensorik kulit terdapat perasaan yaitu rasa rabaCtekan, dingin, panas, dan sakit. +ulit mengandung berbagai jenis ujung sensorik termasuk ujung sara8 telanjang atau tidak bermielin. /elebaran ujung sara8 sensorik terminal dan ujung yang berselubung ditemukan pada jaringan ikat 8ibrosa dalam. ara8 sensorik berakhir sekitar 8olikel rambut, tetapi tidak ada ujung yang melebaratau berselubung untuk persara8an kulit. F!ngsi #!lit +ulit pada manusia mempunyai 8ungsi yang sangat penting selain
menjalin kelangsungan hidup secara umum yaitu A a. /roteksi +ulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan 8isis atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimia3i yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Bangguan panas misalnya radiasi, sinar ultra*iolet, gangguan in8eksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. +arena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabutEserabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan 8isis. Melanosit turut berperan dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan asam asetil). b. /roteksi rangsangan kimia &apat terjadi karena si8at stratum korneum yang impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air. &i samping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak zat kimia dengan kulit. Lapisan keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum yang menyebabkan keasaman kulit antara p7 $-%,$. Ini merupakan perlindungan terhadap in8eksi jamur dan selEsel kulit yang telah mati melepaskan diri secara teratur. c. 6bsorbsi +ulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak. /ermeabilitas kulit terhadap O#, O# dan uap air
memungkinkan kulit ikutmengambil bagian pada 8ungsi respirasi. +emampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme. /enyerapan dapat berlangsung melalui celah di antara sel, menembus selEsel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui selEsel epidermis. d. /engatur panas uhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. 7al ini karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla oblongata. uhu normal dalam tubuh yaitu suhu *isceral !%-!4,$ derajat untuk suhu kulit lebih rendah. /engendalian persara8an dan *asomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu *asodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan *asokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan). 8. :kskresi +elenjarEkelenjar kulit mengeluarkan zatEzat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa al, urea, asam urat, dan amonia. ebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. /roduksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit. g. /ersepsi +ulit mengandung ujungEujung sara8 sensorik di dermis dan subkutis. 2espons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, peradaban diperankan oleh papila dermis dan markel ren*ier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. erabut sara8 sensorik lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik. h. /embentukan /igmen el pembentukan pigmen (melanosit ) terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi sara8. Melanosit membentuk 3arna kulit. :nzim melanosum dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion u, dan O# terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum. /igmen disebar ke epidermis melalui tanganEtangan dendrit sedangkan lapisan di ba3ahnya
diba3a oleh melano8ag. arna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal-tipisnya kulit, reduksi 7b dan karoten. i. +eratinisasi +eratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. el basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke atas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. emakin lama intinya menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amor8. /roses ini berlangsung terus menerus seumur hidup. +eratinosit melalui proses sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kiraEkira 1-#1 hari dan memberikan perlindungan kulit terhadap in8eksi secara mekanis 8isiologik. j. /embentukan *itamin & &engan mengubah dehidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. 0etapi kebutuhan *itamin & tidak cukup dengan hanya dari proses tersebut. /emberian *itamin & sistemik masih tetap diperlukan.
2.1.&. Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemi'an Anatomi dan fisiologi sistem erkemi'an istem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Fat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam a ir dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). usunan sistem perkemihan terdiri dariA a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang memba3a urin dari ginjal ke *esika urinaria (kandung kemih), c) satu *esika urinaria tempat urin dikumpulkan, dan d) satu uretra urin dikeluarkan dari *esika urinaria. F!ngsi sistem erkemi'an :kskresi oleh ginjal memiliki peranan untukA 1. Memelihara keseimbangan air 2. Memelihara keseimbangan elektrolit &. Memelihara p7 darah. (. Mengeluarkan sisa-sisa limbah metabolisme yang merupakan racun
bagi tubuh dan organisme
$am%ar 2 Sistem Perkemi'an
2.1.(. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pen)ernaan
$am%ar & istem /encernaan (Gastrointestinal )
9erikut merupakan sistem pencernaan pada manusiaA 1) 2ongga Mulut ecara umum ber8ungsi untuk menganalisis makanan sebelum menelan, proses penghancuran makanan secara mekanis oleh gigi, lidah dan permukaan palatum, lubrikasi oleh sekresi sali*a serta digesti pada beberapa material karbohidrat dan lemak (imon, #""!). #) =aring =aring merupakan jalan untuk masuknya material makanan, cairan dan udara menuju eso8agus. 9agian dalam 8aring terdapat ! bagian yaitu naso8aring, oro8aring dan laring8aring. aso8aring adalah bagian 8aring yang berhubungan ke hidung. Oro8aring terletak di belakang ca*um oris dan terbentang dari palatum sampai ke pinggir atas epiglotis. edangkan laring8aring terletak dibelakang pada bagian posterior laring dan terbentang dari pinggir atas epiglotis sampai pinggir ba3ah cartilago cricoidea (2ichard . nell, #"1#). !) Laring Laring adalah organ yang mempunyai s8ingter pelindung pada pintu masuk jalan na8as dan ber8ungsi dalam pembentukan suara. 8ingter pada laring mengatur pergerakan udara dan makanan sehingga tidak akan bercampur dan memasuki
tempat yang salah atau yang bukan merupakan tempatnya. 8ingter tersebut meupakan epiglotis. :piglotis akan menutup jalan masuk udara saat makanan ingin masuk ke eso8agus (/earce, #""'). ) :so8agus :so8agus adalah saluran yang ber8ungsi memba3a bolus makanan dan cairan menuju lambung (2ichard . nell, #"1#). Otot eso8agus tebal dan berlemak sehingga moblitas eso8agus cukup tinggi. /eristaltik pada eso8agus mendorong makanan dari eso8agus memasuki lambung. /ada bagian ba3ah eso8agus terdapat otot-otot gastroeso8agus (lo3er esophageal sphincter, L:) secara tonik akti8, tetapi akan melemas se3aktu menelan. 6kti8asi tonik L: antara 3aktu makan mencegah re8luks isi lambung ke dalam eso8agus. Otot polos pada eso8agus lebih menonjol diperbatasan dengan lambung (s8ingter intrinsik). /ada tempat lain, otot rangka melingkari eso8agus (s8rinter ekstrinsik) dan bekerja sebagai keran jepit untuk eso8agus. $) Lambung Lambung terletak di bagian kiri atas abdomen tepat di ba3ah dia8ragma. Lambung terbagi atas 8undus, korpus dan pilorus. /ada saat lambung kosong atau berileksasi, mukosa masuk ke lipatan yang dinamakan rugae. 2ugae yang merupakan dinding lambung yang berlipat-lipat dan lipatan tersebut akan menghilang ketika lambung berkontraksi (2ichard . nell, #"1#) Lambung terdiri dari dua 8ungsi yaitu, 8ungsi motorik sebagai proses pergerakan dan 8ungsi pencernaan yang dilakukan untuk mensintesis zat makanan, dimana kedua 8ungsi ini akan bekerja bersamaan. %) @sus 7alus 9agian a3al dar usus halus adalah duodenum, pada bagian ligamentum 0reitz, duodenum berubah menjadi jejunum. &uodenum mempunyai panjang sekitar #$ cm dan berhubungan dengan lambung, jejunum mempunyai panjang sekitar #,$ m, dimana proses digesti kimia dan absorpsi nutrisi terjadi dalam jejunum sedangkan ileum mempunyai panjang sekitar !,$ m. Mukus usus terdiri dari berbagai macam enzim, seperti disakaridase, peptidase dan enzim lain yang terlibat dalam penguraian asam nukleat. 4) @sus 9esar (+olon)
+olon terdiri atas sekum-sekum yang membentuk kantung-kantung sebagai dinding kolon (haustra). /ada kolon terjadi penyerapan air, natrium dan mineral lainnya. +ontraksi kerja massa pada kolon akan mendorong isi kolon dari satu bagian kolon ke bagian lain. +ontraksi ini juga akan mendorong isi kolon menuju ke rektum. &ari rektum gerakan zat sisa akan terdorong keluar menuju anus dengan perenggangan rektum dan kemudian mencetus re8leks de8ekasi (/earce, #""').
2.1.*. Anatomi dan Fisiologi Saraf Anatomi dan fisiologi otak 9erat otak manusia sekitar 1"" gram dan tersusun oleh kurang
lebih 1""triliun neuron. Otak terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum (otakbesar), serebelum (otak kecil), brainsterm (batang otak), dan diensefalon(atyanegara, 1''5).Serebrum terdiri dari dua hemisfer serebri korpus kolosum dan korteksserebri. Masing-masing hemisfer serebri terdiri dari lobus frontalis yangmerupakan area motorik primer yang bertanggung ja3ab untuk gerakangerakan*oluntar, lobur parietalis yang berperanan pada kegiatanmemproses dan mengintegrasi in8ormasi sensorik yang lebih tinggitingkatnya, lobus temporalis yang merupakan area sensorik untuk impulspendengaran dan lobus oksipitalis yang mengandung korteks penglihatanprimer, menerima in8ormasi penglihatan dan menyadari sensasi 3arna.Serebelum terletak di dalam fosa kranii posterior dan ditutupi olehduramater yang menyerupai atap tenda yaitu tentorium, yangmemisahkannya dari bagian posterior serebrum. =ungsi utamanya
adalahsebagai
pusat
re8leks
yang
mengkoordinasi
dan
memperhalus gerakanotot, serta mengubah tonus dan kekuatan kontraksi untuk mempertahankankeseimbangan sikap tubuh. 9agian-bagian batang otak dari ba3ak ke atas adalah medula oblongata, pons dan mesensefalon (otak tengah). !edula oblongata merupakan pusatre8leks yang penting untuk jantung, *asokonstriktor, perna8asan, bersin,batuk, menelan, pengeluaran air liur dan muntah. Pons merupakan
matarantai
penghubung
yang
penting
pada
jaras
kortikosereberalis yangmenyatukan hemisfer serebri dan serebelum"
!esensefalon
merupakan
bagian
pendek dari batang
otak
yang
berisia#uedikus s$l%ius, beberapa traktus serabut sara8 asenden dan desenden dan pusat stimulus sara8 pendengaran dan penglihatan. &iensefalon
di
bagi
empat
3ilayah
yaitu
talamus
subtalamus
epitalamusdan hipotalamus. Talamus merupakan stasiun penerima dan pengintegrasi subkortikal yang penting. Subtalamus 8ungsinya belum dapat dimengerti
sepenuhnya, tetapi
lesi
pada subtalamus
akan
menimbulkan hemibalismusyang ditandai dengan gerakan kaki atau tangan yang terhempas kuat pada satu sisi tubuh. 'pitalamus berperanan pada beberapa dorongan emosi dasar seseorang. Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan rangsangan dari sistem susunan sara8 otonom perifer yang menyertai ekspresi tingkah dan emosi.
$am%ar ( Anatomi +tak
2.2. Interaksi Pa-anan dan $angg!an #ese'atan
Interaksi pajanan dapat pula dijelaskan berdasarkan bagan diatas, dimana satu sama lain akan saling bergantung dan menyebabkan dampak jika tidak seimbang. Interaksi /ajanan dan gangguan +esehatan adalah sebagai berikut (+urnia3idjaja, #"1#)A
A la t
,enis
$ ang g!a n
Lingk!ngan
$am%ar * Bagan Interaksi Pa-anan
1) Lingkungan +erja Lingkungan kerja merupakan lingkungan dimana pekerja melakukan usahaCakti*itasCkegiatan pekerjaan yang memiliki sumber bahaya. umber bahaya yang terkait dengan risiko +anker akibat kerja adalah 8isik dan kimia.
#) 6lat 9ekerja 6lat bekerja atau peralatan kerja adalah alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan. 6lat tersebut memiliki 8ungsi dan sumber bahaya. ontohA pekerja bekerja dengan menggunakan bahan asbestos menggunakan mesin diesel dalam 3aktu yang lama, serta mengandung zat radioakti8 yang menghasilkan radiasi.
!) ;enis /ekerjaan ;enis pekerjaan sangat menentukan lingkungan dan alat bekerja. ;enis pekerjaan merupakan bentuk atau *ariasi pekerjaan yang memiliki cara dan pola yang khas dan memiliki sumber bahaya serta risiko terhadap gangguan kesehatan danCatau kecelakaan yang berbeda-beda. ;enis pekerjaan yang memiliki risko mengalami gangguan kesehatan +anker adalah pekerja yang bekerja dengan zat kimia yang bersi8at karsinogenik.
Manusia terpapar pada sekumpulan zat kimia baik dalam bentuk obatobatan, zat kimia yang ada di industri atau lingkungan, atau zat kimia yang terbentuk secara alami di alam. emua zat berpotensi menimbulkan e8ek yang berbahaya yang biasa disebut e8ek toksik atau e8ek yang merugikan. ebenarnya yang menentukan toksik tidaknya suatu zat adalah dosisCkadar zat kimia tersebut. ontoh, pada dosis yang cukup tinggi, zat kimia yang tidak berbahaya sekalipun seperti gula dapat mematikan. ebaliknya, dalam kadar yang cukup rendah, tidak satupun zat bersi8at toksik ( kecuali untuk zat kimia yang tidak memenuhi ambang batas). 9ahkan zat yang esensial bagi tubuh kita pun, misalnya zat besi, dapat menjadi toksik jika dosisnya tinggi. 0anpa zat besi yang cukup, secara perlahan kita akan mengalami anemia, tetapi jika terlalu banyak justru mengakibatkan abnormalitas hati. :8ek yang merugikan dapat dide8enisikan sebagai perubahan abnormal yang tidak diinginkan atau berbahaya akibat pemaparan terhadap zat kimia yang kemungkinan toksik. 9erbagai jenis e8ek merugikan dapat terjadi, terlalu banyak untuk disebutkan, tetapi tingkat keparahane8ek tersebut dapat berkisardari ruam kulit sampai kebutaan atau bahkan kanker dengan berbagai macam kemungkinan di antara kejadian tersebut. Organ tubuh yang spesi8ik dapat menjadi sasaran zat kimia tertentu atau beberapa bagian tubuh secara bersamaan akan terpengaruh. 6kibat yang ditimbulkan e8ek merugikan tersebut bergantung tidak hanya pada zat kimia ketika seseorang terpapar terhadapnya, tetapi juga pada tipe paparan dan derajat paparan. 6da tiga tipe paparan D akut, subkronis, dan kronis. /emaparan akut dide8enisikn sebagai pemaparan terhadap zat kimia selama kurang dari # jam. /aparan tersebut biasanya disebut sebagai paparan dosis tunggal zat kimia.
/emaparan jangka panjang, disebut sebagai pemaparan kronis mengacu pada pemaparan berulang atau berkelanjutan terhadap suatu zat kimia dalam 3aktu yang cukup lama. /emaparan kronis dapat mengakibatkan e8ek merugikan yang sama sekali berbeda dengan pemaparan akut. /emaparan subkronis berlangsung lebih lama dari pemaparan akut tetapi lebih singkat dari pemaparan kronis. +ata akut dan kronis itu juga dapat dipakai untuk menjelaskan e8ek merugikannya. 6da beberapa zat kimia yang dapat menyebabkan e8ek merugikan akut yang terjadi segera setelah pemaparan, sementara zat lain menyebabkan e8ek kronis, misalnya kanker, yang mungkin tidak terlihat sampai 1" atau #" tahun kemudian setelah paparan. 0ingkat paparan dapat ber*ariasi mulai dari jumlahyang sangat kecil sampai ke dosis yang sangat tinggi. /aparan juga dapat terjadi dari satu substansi tunggal atau beberapa zat kimia. 6da beberapa istilah yang dapat me3akili istilah e8ek merugikan, atau toksisistas, suatu zat kimia. Menurut pandangan umum, toksisitas dapat dide8enisikan sebagai kapasitas untuk menimbulkan e8ek yang membahayakan organisme hidup. 0oksisitas tidak dapat disebut tanpa menyingung kuantitas (dosis) zat kimia ketika manusia terpapar padanya, cara zat tersebut mencapai kita (mis,melalui inhalasi, ingesti, dan dermal), dan durasi paparan (mis, dosis tunggal atau dosis ulangan), tipe dari tingkat keparahan dari e8ek merugikan, serta 3aktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan e8ek itu. Fat kimia dapat memasuki tubuh kita melalui tiga cara, baik memasuki tubuh melalui ingesti, inhalasi, maupun melalui absorpsi di kulit, zat kimia yang berbeda dapat menimbulkan e8ek merugikan yang juga berbeda. ;ika hanya terbatas di area kontak, e8eknya di sebut e8ek lokal. 6kan tetapi, jika zat yang diabsorbsi masuk dalam sirkulasi darah, maka zat itu akan diba3a ke berbagai organ di seluruh tubuh sehingga menyebabkan e8ek siste mik. 0idak semua zat kimia yang diabsorbsi tubuh dapat menimbulkan e8ek merugikan. 0ubuh
telah dilengkapi dengan beberapa mekanisme
untuk
melindungi diri dari substansi yang berbahaya. 6da beberapa zat yang dapat langsung diekskresikan oelh tubuh tanpa menimbulkan e8ek pada organismenya. 6kan tetapi, substansi lipo8ilik (tidak laru air tetapi larutan lemak) yang diabsorbsi tubuh lebih sulit untuk diekskresikan. Fat tersebut dapat menjalani proses detoksi8ikasi dlaam hati, disebut sebagai biotrans8ormasi, untuk mengubah substansi menjadi metabolit. Metabolit yang dihasilkan serupa dengan substansi
asalnya tetapi lebih larut air sehingga lebih mudah diekskresi. @mumnya, metabolit yang dihasilkan kurang toksik bagi manusia jika dibandingkan dengann substansi asalnya. amun, terkadang metabolit justru menjadi lebih toksik daripada substansi asalnya. ;ika zat kimia memang dapat menimbulkan e8ek merugikan, kerusakan yang ditimbulka bisa bersi8at re*ersibel (dapat diperbaiki atau sementara) atau ire*ersibel ( tidak dapat diperbaiki atau menetap). :8ek re*ersibel ditandai dengan 8akta bah3a perubahan dari struktur atau 8ungsi normal yang disebabkan oleh suatu zat kimia akan kembali pulih dalam batas 3aktu yang normal setelah paparan berhenti. +erusakan biasanya dikaitkan dengan e8ek ire*ersibel yang menetap atau bahkan meluas 3alaupun paparan sudah berhenti. :8ek toksik tertentu dari suatu zat dapat bersi8at ire*ersibel, misalnya penyakit neurologis tertentu, pembentukan kanker, sirosis hati, atau em8isema paru. Efek ada sal!ran ernafasan Inhalasi adalah jalur perna8asan yang sangat penting terhadap zat kimia
toksik, terutama di tempat kerja. Fat kimia yang memasuki paru dapat menimbulkan e8ek langsung pada sel-sel paru atau dapat terserap ke dalam sirkulasi sistemik. &isini perlu dibedakan antara Gtoksikologi inhalasiH yang sebenarnya hanyalah jalur pemaparan dengan Gtoksikogi perna8asanH yang merupakan responsi paru terhadap zat kimia. /emaparan melalui inhalasi berbeda dengan yang melalui ingesti karena zat kimia yang diabsorpsi ke dalam sistem darah dari paru akan mele3ati jantung dan kemudian terdistribusi ke organ lainnya tanpa telebih dahulu menjalani proses detoksi8ikasi dihati. 7al itu berla3anan dengan pemaparan ingesti karena zat kimia yang diabsorpsi ke dalam darah akan langsung diba3a ke hati untuk menjalani trans8ormasi metabolik menjadi senya3a yang kurang toksik.
ara /at kimia memengar!'i sistem ernafasan
Fat kimia yang diabsopsi melalui jalur inhalasi memiliki si8at spesi8ik. Fat tersebut antara lain (a) gas seperti karbonsioksidaD(b) uap, misalnya merkuri, atau (c) aerosol, misalnya partikel kecil yang melatang di udara. Bas dan uap dapat terhirup secara langsung ke dalam paru-paru atau terserap secara langsung ke
dalam paru atau terserap ke dalam permukaan aerosol baru kemudian terhirup. ontoh, banyak unsur (zink, arsenik) yang terlepas selama pembakaran batubara yang kemudian terkonsentrasi di permukaan aerosol. ;ika gas dan uap si8atnya laru air (yaitu, dapat terlarut dalam air), maka zat tersebut larut di dalam lendir yang melapisi permukaan saluran perna8asan sehingga menimbulkan iritasi dan mungkin tidak akan pernah mencapai jalan udara bagian ba3ah serta al*eolus (mis, sul8ur dioksida). @ntuk aerosol, ukuran partikel merupakan 8aktor kritis yang menentukan sampai sejauh mana partikel itu dapat mencapai saluran perna8asan bagian ba3ah dan, dengan demikian, bagian mana dari sistem tersebut yang akan terkena pengaruhnya. aat kita menarik napas, partikel-partikel yang menyusun aerosol akan terkumpul di sepanjang saluran perna8asan. 0empat pengumpulan partikel itu akan memengaruhi tingkat keparahan kerusakan jaringan, besar absorpsi toksikan ke dalam sirkulasi sistemik,dan memengarui kemampuan paru untuk mengeluarkan partikel itu. emakin kecil ukuran partikel, semakin jauh jangkauannya di dalam saluran pernapasan. 6erosol yang berukuran $-!" mikrometer
μ
m akan mengendap
terutama di saluran pernapasan bagian atas (hidung dan tenggorokan). ;arakCkedalaman penetrasi akan bertambah seiring penurunan ukuran aerosol, dan aerosol yang berukuran 1-$
μ
m, sebagian besar akan terkumpul di saluran
perna8asan bagian ba3ah (trakea, bronkus, bronkiolus). :ndapan partikel tersebut kemudian akan dibersihkan melalui mekanisme bersihan mukosiliar. /artikel yang dibersihkan dengan cara ini kemudian akan ditelan dan diabsorpsi di saluran gastrointestinal. 6erosol ukuran 1
μ
m ke ba3ah dapat mencapai al*eolus. &i
al*eolus, aerosol akan diabsorpsi ke dalam sistem darah serta dibersihkan oleh sel-sel imun (makro8ag) yang akan menelan partikel tersebut. 0ranspor partikel melalui saluran pernapasan diperlihatkan pada gambar diba3ah. 2espon sistem pernapasan terhadap paparan gas dan partikel berbahaya, yang tidak berhasil dikeluarkan melalui bersihan mikosiliar dan sel-sel imun, dapat disampaikan dalam beberapa cara. /erubaha yang dapat diamati di dalam paru akibat inhalasi gas dan materi pertikulat berbahaya akan bergantung pada konsentrasi materi yang dihirup, durasi pemaparan, dan si8at kimia3inya.
/erubahan akut yang terjadi di dalam paru mencakup konstriksi bronkus, edema jalan udara, dan kerusakan sistem pertahana seperti bersihan mukosiliar. +onstriksi bronkus adalah penyempitan jalan udara sehingga menyebabkan mengi.
2.&. Pen0akit #anker Aki%at #er-a
9erdasarkan pembagian penyakit akibat kerja khususnya kanker dalam Oxford Handbook of Occupational disebutkan target organ kanker kerja adalah sebagai berikut (O?8ord @ni*esrsity, #"1!)A %) Bangguan sistem perna8asan A +anker paru 4) Bangguan kulit A +anker kulit 5) Bangguan sistem urinariaCperkemihan A +anker kandung kemih ') Bangguan sistem pencernaan A +anker gastrointestinal 1") Bangguan sara8 A +anker otak
/embagian penyebab Occupational cancer berdasarkan agent (ILO, #"1")A 1) 6sbestos #) 9enzidine and its salts !) 9is-chloromethyl ether (9M:) ) hromium
soots 9eta-naphthylamine
homologues 1") Ionizing radiations
11) 0ar, pitch, bitumen, mineral oil, anthracene, or the compounds, products or 1#) 2esidues o8 these substances 1!) oke o*en emissions 1) ickel compounds 1$) ood dust 1%) 6rsenic and its compounds 14) 9eryllium and its compounds 15) admium and its compounds 1') :rionite #") :thylene o?ide #1) 7epatitis 9 *irus (79<) and hepatitis *irus (7<) ##) ancers caused by other agents.
#!)
2( a%el 1 ,enis #anker Berdasarkan Pen0e%a%n0a
#$) 23 ,ENIS PE#E4,A AN &9 Peker-a #ontr!ksi
25 ,ENIS
27 A$EN
PEN6A#I
!1) kanker paru paru
28 +N+H P4+DU#
!#) asbes,
!!) /roduk
radon,
alumunium,
arsenik,
peleburan besi.
krom, silika, berilium, nikel, &( Peker-a Bat!%ara
!$) kanker paru-
kadmium !%) silika
paru
!4) &ebu
di
lingkungan
:ertam%an
kerja
(pasir
gan
k3arsa batu granit)
&7 Peker-a
!') +anker
") 9enzena
Man!fakt!
darahC
dan
r
leukemia
he?ane
:Proses
Prod!ksi (2 Petani
!) +anker kulit, kanker otak, kanker prostat
(5 Pet!gas
5) +anker /aru
-
) Organo8o s8at
1) /roses perakitan i/hone
dan
i/ad. %) /estisida,
gas
buang dr mesin
$) 7!/O (asam
penggilingan, pupuk,
8os8at). ') asap,
8ungisida. $") 6sap
Pemadam
poliureta
kebakaran,
#e%akaran
n
puing-puing kebakaran, bahan
*1 Peker-a
$#) +anker
$!) isocyanat
Penge)atan
/aru ,kanker
e
%od0 mo%il
kulit
polyureth
int! +L
dari perabotan. $) at mobil
dan
an
:Ind!stri otomotif ** Pet!gas
plastik
$%) +anker /aru
$4) karbon
$5) 6sap
monoksi
kendaraan
da (O),
mobil
Oksida nitrogen (O?) dan sul8ur (O?), dan (/9).
$')
%") 2.(. Pen0akit #anker Par! Aki%at #er-a %1)
+anker paru adalah kanker pada lapisan epitel saluran napas.
9erdasarkan klasi8ikasi 7O (1'''), kanker paru secara umum diklasi8kasikan sebagai karsinoma paru non small cell (L, 5$ dari semua kanker paru) dan karsinoma small cell (L, 1$ dari semua kanker paru). +arsinoma small cell terdiri atas adenokarsinoma. karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel besar.
%#) 3& $am%ar 3 #arsinoma #anker Par!
64)
%$)
6denokarsinoma adalah jenis kanker paru yang berasal dari
kelenjar paru. 0umor ini biasanya terjadi di bagian peri8er paru, termasuk broniolus terminal dan al*eolus. +anker jenis ini terhitung sekitar !" dari kanker paru dan lebih tinggi diantara 3anita. 6denokarsinoma biasanya berukuran kecil dan tumbuh lambat, tetapi bermetastasis secara dini dan angka bertahan hidup sampai $ tahunnya buruk. %%)
+arsinoma sel skiamosa sebanyak !" dari kanker paru. +anker
ini berkaitan dengan asap rokok dan pajanan dengan toksn lingkungan seperti asbestos dan komponen polusi udara. 0umor sel skuamosa biasanya terletak di bronkus pada sisi tempat masuk ke paru, ayng disebut hilus, yang kemudian meluas ke ba3ah ke bronkus. +arena bronkus pada derajat tertentu mengalami obstrusi, dapat terjadi atelektasi absorpsi dan pneumonia, serta penurunan kapasitas *entilasi. 0umor ini tumbuh relasi8 lambat dan memiliki prognosis yang
paling baik, yaitu kemunginan hidup $$ tahun jika didiagnosis sebelum metastasis. %4)
+anker sel besar tak berdi8erensiasi sangat anaplastik dan cepat
bermeta stasis. 0umor ini sampai 1$ dari semua kanker paru, sering terjadi di bagian peri8er dan meluas ke arah pusat paru. 0umor ini beraitan erat dengan merokok dan dapat menyebabkan nyeri dada. +anker jenis ini memuiliki prognosis bertahan hidup yang sangat buruk. %5)
+arsinoma sel kecil sekitar #$ dari semua kanker paru. 0umor
jenis ini juga disebut sebagai karsinoma oat cell dan biasanya tumbuh di bagian tengah paru. +arsinoma sel kkecil sejienis tumor yang bersi8at sangat anaplastik, atau embrionik, sehingga memperlihatkan insiden metastasis yang tinggi. 0umor inisering merupakan tempat produksi tumor ektopik dan dapat menyebakan gejala a3al berdasarkan gangguan endokrin. Mani8estasi paru yang timbul pada tumor ini juga disebakan obstruksi aliran udara. 0umor jenis mungkin merupakan jenis yang paling sering dijumpai pada perokok, dan memiliki pronogsis paling buruk. %') 59
Patofisiologi
41)
ebagian besar pertumbuhan bary terjadi dalam paru dapat timbul
dari bronchi maka biasa disebut karsinoma bronkhogenik. 0anda dan gejala yang ditunjukkan oleh klien bergantung pada beberapa 8actor yang antara lain mencakup lokasi lesi. 0anda dan gejala pada lesi bronchus dan paru termasukA 1. 1" dari klien adalah asimptomatis dan teridenti8ikasi saat pemeriksaan ronsen dada rutin. #. 4$ mengalami batuk !. $" mengalami hemoptisis . esak napas adalah umum 4#) 4!)
;ika lesi pulmonal peri8er mengalami per8orasi ke dalam ruang
pleural, maka akan tampak tanda dan gejala ekstrapulmonal-intratoraks, yang mencakup nyeri saat inspirasi, 8riksi iga, e8usi pleural, jika *ena ka*a terlibat maka tampak edema pada 3ajah dan leher, keletihn, dan jari tabuh.
4)
/ada penyakit tahap lanjut penurunan berat badan dan kelemahan
8isik biasanya menandakan mestatase terutama pada hepar. +anker paru dapat bermestatase ke struktur sekitarnya seperti nodus lim8e preskalene, dinding esophagus, dan pericardium jantung atau pada tempat-tempat yang jauh seperti otak atau skelet. 4$)
4%) 2.*. Peker-a Berisiko 44)
9anyak 8aktor yang dapat menyebabkan kanker, meliputi 8aktor
pajanan bahaya kimia, 8isik dan radiasi. angat sulit sekali menyimpulkan bah3a suatu penyakit kanker disebabkan oleh pekerjaan. Oleh karena itu, perlu dispesi8ikan kepada pekerja-pekerja yang berisiko terhadap pajanan bahaya-bahaya penyebab kanker. 45) 4')
79 $am%ar 5 Peker-a 0ang Beresiko #anker :HSE; 291&
81)
5#)
9erdasarkan penelitian dan data statisktik 7ealt and a8ety :?ecuti*e
@+, terdapat 5.""" kematian akibat kanker dan 1!.$"" kasus terdiagnosa baru mengidap kanker, dimana penyebabnya adalah pekerjaan. 5!)
Industri konstruksi merupakan jumlah terbesar penyumbang kanker
akibat kerja, yaitu !.$"" kasus kematian dan $.$"" kasus penderita kanker dari industri ini. /enyebab gangguan kesehatan tersebut adalah silika, emisi mesin diesel, radiasi sinar matahari, shi8t 3ork, bekerja sebagai tukang cat danCatau tukang las (7:, #"1!). 5)
elain itu International 6gency 8or 2esearch in ancer (I62) telah
menjelaskan beberapa pekerjaan yang berisiko terpajan bahaya kanker yaitu /ekerja uklir, /ainters (0ukang at), radiologist, @nderground miner, aste treatment 3orker, petrochemical 3orker, processing bahan tambang, dan lain-lain yang terpajan oleh bahaya kimia atau 8isik (iemiatycki ;, #"").
5$)
Indi*idu yang mempunyai risiko tinggi untuk menderita penyakit
kanker ditentukan oleh 8aktor-8aktor lingkungan dan penjamu yang menerima penyebab lingkungan tersebut. Oleh karena kompleknya interaksi yang mungkin
terjadi maka 8aktor-8aktor yang berkaitan dengan bahan anti-karsinogen ikut disertakan juga dalam hal besar-kecilnya risiko tersebut. 5%)
9ahan-bahan yang berpengaruh terhadap peningkatan angka
penyakit kanker adalah D 1. 9ahan-bahan karsinogen lingkungan umum antar lain D a. Merokok, ikut meningkatkan angka penyakit kanker akibat kerja, misal pada pemaparan asbestos, produksi yang memakai arsen, trioksid antimon, bisklorometil-eter, nikel sul8ida dan lain-la innya. b. 6lkohol, berpengaruh terhadap morbiditas penyakit kanker c. 9ahan kimia dan obat-obatan, misalnya pelarut alkihidrokarbon, 8enol, Gtrace-metalH, ester 8orbol dan obat-obatan misalnya am8etamin, dilantin, 8enobarbital dan lain-lainnya. d. Makanan di amerika ikan asap dengan pemaparan /67 (/olisklik 6romatik 7idrokarbon), pada kanker lambung. e. In8eksi oleh bakteri dan *irus, misalnya oleh in8eksi *irus onkogeik 2ausher Leukimia
b. Inter8eron, merupakn glikoprotein dengan berat molekul rendah yang dapat mela3an in8eksi *irus dan dapat dipakai sebagai bahan antikanker. c. Blutation dan bahan-bahan yang mengandung ikatan 7. /emaparan *inil klorida beserta bahan yang mengandung ikatan 7 dapat meningkatkan si8at anti karsinogen dalam tubuh. d. Induksi
enzim,
biotrans8ormasinya
beberapa dapat
enzim memberikan
yang e8ek
pada
mekanisme
detoksikasi
pada
pemaparan polisiklik aromatik hidrokarbon J/76K. e. trace element kelompok metal platinum, rodium, retenium dan osmium dianggap bahan anti karsinogen. 8. 6nti oksidan askorbat dianggap penghambat neoplasma. 54) 55)
5') 2.3. $e-ala #linis dan Dasar Diagnosis 89 $e-ala #linis
'1)
Bambaran klinik penyakit kanker paru tidak banyak berbeda dari
penyakit paru lainnya, terdiri dari keluhan subyekti8 dan gejala obyekti8. &ari anamnesis akan didapat keluhan utama dan perjalanan penyakit, serta 8aktorE 8aktor lain yang sering sangat membantu tegaknya diagnosis. +eluhan utama dapat berupa A •
9atuk-batuk dengan C tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen)
•
9atuk darah
•
esak napas
•
uara serak
•
akit dada
•
ulit C sakit menelan
•
9enjolan di pangkal leher
•
embab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat. '#) '!)
0idak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan
akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah tulang kaki. Bejala dan keluhan yang tidak khas seperti A •
•
9erat badan berkurang a8su makan hilang
•
&emam hilang timbul
•
indrom paraneoplastik, seperti >7ypertrophic pulmonary osteoartheopathy>, trombosis *ena peri8er dan neuropatia. ')
8* Dasar Diagnosis 1. Diagnostik Um!m 1.1. /emeriksaan makroskopik '%) Naitu dengan penglihatan mata biasa diperhatikan jaringan tumor
itu. Misalnya pada carcinoma mammae, secara makroskopik terlihat adanya bercak-bercak ber3arna kuning kemerahan, yang menunjukkan adanya jaringan nekrotik dan perdarahan. 1.#. /emeriksaan histologik '4) /emeriksaan histologik hingga kini masih merupakan cara yang sangat penting untuk menegakkan diagosis neoplasma. /ada tumortumor kecil jaringan diperoleh dengan cara eksisi. ;ika tumor besar dapat dilakukan eksisi percobaan atau biopsi sebagian. ;aringan tumor yang akan diperiksa di8iksasi dalam cairan 8ormalin 1". 6hli patologi anatomik mempunyai berbagai cara untuk mengolah jaringan ini. 1.!. 9iopsi jarum-biopsi aspirasi '5) ara biopsi jarum memerlukan keterampilan ahli klinik dan ahli patologi anatomik untuk menegakkan diagnosis dari sepotong jaringan kecil berbentuk torak. ara inibanyak dikembangkan karena hanya memerlukan sedikit persiapan, yaitu hanya anestesi lokal dan dapat dikerjakan pada penderita-penderita yang berobat jalan. 1.. /emeriksaan darah tepi '') 0eknik pemeriksaan hematologik banyak dikembangkan dlaam diagnosis kanker. alah satu cara ialah isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah. el-sel tumor ini terlepas dan masuk ke dalam peredaran darah. 1.$. /emeriksaan hormon dan enzim 1"") +adar hormon yang dan terbentuknya senya3a hormon bentukan lain merupakan sebuah indikator adanya tumor pada jaringan tertentu, seperti terbentuknya 8os8ateasam karena adanya anaksebar karsinoma prostat dalam tulang membantu diagnosis neoplasma. 1.%. /emeriksaan sitologik 1"1) &asar pemeriksaan ini ialah A a. /erubahan patologik yang disebut anaplasi yang merupakan si8at sel tumor ganas dan yang merupakan perubahan dari sel normal b. el-sel tumor ganas kohesinya kurang daripada sel normal, sehingga mudah terlepas.
1"#)
+arsinoma dapat ditemukan 3alaupun masih in-situ.
/enggunaan lain yang sangat e8ekti8 ialah dalam diagnosis tumortumor saluran perna8asan dan paru-paru. putum yang didapat dari batuk atau cucian bronchus yang didapat dengan bronchoscopia dibuat sediaan apus dan dipulas dengan pulasan papanicolaou. 2. Diagnostik ar! 1"!) /roses yang digunakan untuk mengetahui apakah kanker telah
menyebar
di
dalam
paru
atau
ke
bagian
lain
tubuh
disebut
stadium.In8ormasi yang dikumpulkan dari proses stadiummenentukan tahap penyakit.7al ini penting untuk mengetahui tahap dalam rangka untuk merencanakan pengobatan.9eberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosiskanker paru-paru bukan sel kecil juga digunakan untuk tahap penyakit. tes dan prosedur lain yang dapat digunakan dalam proses staging adalah sebagai berikutA •
M4I
:magneti)
resonan)e
imaging<
ebuah
prosedur
yang
menggunakan magnet, gelombang radio , dan komputer untuk membuat serangkaian
gambar
detil
dari
area-area
didalam
tubuh,
seperti
otak./rosedur ini juga disebut nuklir Magnetic 2esonance Imaging (M2I). •
s)an :A s)an< ebuah prosedur yang membuat serangkaian
gambar detil dari area-area didalam tubuh, seperti otak dan perut , yang diambil dari sudut yang berbeda.Bambar-gambar yang dibuat oleh komputer yang terhubung ke
?-ray mesin.ebuah pe3arna dapat
disuntikkan ke dalam *ena atau ditelan untuk membantu organ-organ atau jaringan muncul lebih jelas./rosedur ini juga disebut tomogra8i komputer, computerized tomography, atau tomogra8i aksial terkomputerisasi. •
PE S)an :ositron emission tomogra'0 s)an< ebuah prosedur untuk
menemukan ganastumor sel dalam tubuh.ejumlah kecil radioakti8glukosa (gula) yang disuntikkan ke pembuluh darah./:0 scanner berputar di sekitar tubuh dan membuat gambar di mana glukosa yang digunakan
dalam tubuh.el tumor ganas muncul terang dalam gambar karena mereka lebih akti8 dan mengambil lebih banyak glukosa daripada sel normal dilakukan. 1")
19*
1"%)
$am%ar 7 PE S)an
/:0 (positron emission tomography) scan./asien terletak di atas
meja slide melalui mesin /:0.isanya kepala dan tali putih membantu pasien berbaring diam.ejumlah kecil glukosa radioakti8 (gula) yang disuntikkan ke pembuluh darah pasien, dan scanner membuat gambar di mana glukosa sedang digunakan dalam tubuh.el-sel kanker muncul
terang dalam gambar karena mereka mengambil lebih banyak glukosa daripada sel normal dilakukan. •
S)an t!lang radion!klida A uatu prosedur untuk memeriksa apakah ada
pembelahan
sel-sel
dengan
cepat,
seperti
sel-sel
kanker
dalam
tulang.ebuah jumlah yang sangat kecil radioakti8 material disuntikkan ke dalam *ena dan perjalanan melalui aliran darah.9ahan radioakti8 mengumpul dalam tulang dan terdeteksi oleh pemindai . •
U-i f!ngsi ar!< ebuah tes untuk melihat seberapa baik paru-paru
bekerja.Itu mengukur berapa banyak udara paru-paru bisa memegang dan seberapa cepat udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru.7al ini juga mengukur berapa banyak oksigen yang digunakan dan berapa banyak karbon dioksida yang dilepaskan saat berna8as.Ini juga disebut tes 8ungsi paru-paru. •
US$ Endoskoi< ebuah prosedur di mana sebuah endoscope yang
dimasukkan ke dalam tubuh.ebuah endoskopi adalah tipis, instrumen seperti tabung dengan cahaya dan lensa untuk melihat./enyelidikan pada endoskopi menggunakan gelombang suara berenergi tinggi ( ultrasound ) dari jaringan internal maupun organ dan membuat gema.Bema-gema membentuk gambar jaringan tubuh yang disebut sonogram ./rosedur ini juga disebut endosonography.@B endoskopi dapat digunakan untuk memandu jarum halus aspirasi biopsi paru-paru, kelenjar getah bening , atau daerah lain
1"4) 197 •
$am%ar 8 US$ Endoskoi
Mediastinos)o0 A sebuah bedah prosedur untuk melihat organ, jaringan,
dan kelenjar getah bening antara paru-paru untuk yang abnormal daerah.ebuah sayatan (memotong) dibuat di bagian atas dada dan mediastinoscope dimasukkan ke dada.6lat mediastinoscope berbentuk tipis, instrumen ini seperti tabung dengan cahaya dan lensa untuk melihat.7al ini juga mungkin memiliki alat untuk mengangkat jaringan atau kelenjar getah bening sampel, yang diperiksa di ba3ah mikroskop untuk tanda-tanda kanker.
1"')
119 •
$am%ar 19 Mediastinos)o0
Mediastinotom0 anterior A ebuah prosedur pembedahan untuk melihat
organ dan jaringan antara paru-paru dan antara tulang dada dan jantung untuk daerah abnormal.ayatan (cut) dibuat di sebelah tulang dada dan mediastinoscope dimasukkan ke dalam dada.ebuah mediastinoscope berbentuk tipis, instrumen seperti tabung dengan cahaya dan lensa untuk melihat.7al ini juga mungkin memiliki alat untuk mengangkat jaringan atau kelenjar getah bening sampel, yang diperiksa di ba3ah mikroskop untuk tanda-tanda kanker.Ini juga disebut prosedur hamberlain. •
Biosi#elen-ar geta' %ening A /engangkatan seluruh atau sebagian dari
kelenjar getah bening.ebuah ahli patologi memandang jaringan di ba3ah mikroskop untuk mencari kanker sel .
•
Asirasi t!lang dan %iosi s!ms!m A /engangkatan sumsum tulang ,
darah , dan sepotong kecil tulang dengan memasukkan jarum berongga ke tulang pinggul atau tulang dada.eorang ahli patologi memandang sumsum tulang, darah, dan tulang di ba3ah mikroskop untuk mencari tanda-tanda kanker. 111 112a%el 2 a'aan er-adin0a #anker Par!
11!) Okultis me
11)
el kanker paru-paru ditemukan dalam cairan tubuh
tertentu, tapi tumor tidak dapat dilihat dalam paru-paru melalui pencitraan.
0ah ap 11$) tadiu m "
11%)
el-sel
terdalam
kanker
ditemukan
paru-paru.0umor
hanya
belum
pada
tumbuh
lapisan
menembus
lapisan.
(+a rsin om a in situ ) 114) 0ahap I
115)
IA< 0umor tidak lebih dari ! cm
11') a).0idak ada jaringan sekitarnya atau kelenjar getah bening keterlibatannya.
1#1)
1#") 1##)
IB<
keterlibatan
0idak kelenjar
ada
•
0umor tidak lebih
•
dari ! cm 0umor telah
getah
bening dan salah satu dari berikutA
•
tumbuh menjadi bronkus utama 0umor telah tumbuh menjadi pleura
1#!) 0ahap II
1#4)
1#)
IIA< 0idak lebih dari ! cm
1#$)
el-sel kanker di kelenjar getah bening
1#%) 1#5)
IIB< alah satu dari
•
yang berikutA
•
0idak dalam kelenjar getah bening tetapi dalam dinding dada, dia8ragma, pleura, bronkus utama atau jaringan yang mengelilingi jantung &alam kelenjar getah bening dan ! cm, telah tumbuh menjadi bronkus utama atau telah tumbuh menjadi pleura
1#') 0ahap III
1!") •
IIIA< etiap ukuran
&i kelenjar getah bening di dekat paru-paru dan antara paru paru pada sisi yang sama dari dada sebagai tumor paru-paru
1!1) 1!#) 1!!) •
IIIB< etiap ukuran
/ada kelenjar getah bening di sisi berla3anan dari dada sebagai tumor dan mungkin dekat dengan organ lain
1!) 1!$) 0ahap I< 1&3 1&5
&alam lebih dari satu lobus paru-paru yang sama, &alam paru-paru lainnya atau &i bagian lain dari tubuh seperti otak, hati atau tulang.
1!5)
2.5. S!r=eilans
1&8
S!r=eilan)e Ha/ard #ese'atan
1. 2isk 2egister (data 8aktor risiko), M& #. 7azard and 7ealth Mapping 1(9
S!r=eilans Efek #ese'atan
1. 2e*ie3 2i3ayat +esehatan /ekerja (M@, +uesioner) #. /emeriksaan /eriodik kesehatan pekerja !. Menganalisa 7asil +esehatan (7asil LabC/engukuran) 1(1
Biomonitoring terkait damak a-anan ses!ai arameter
:A$IH > NI+SH;
1#)
&igunakan sebagai alat untuk memonitor kualitas lingkungan yang
telah terpolusi, untuk menilai suatu dampak pencemaran lingkungan, untuk menge*aluasi risiko kesehatan yang berhubungan dengan bahan polutan. 1(&
1)
&ikenal ! jenis monitoring antara lain A
1(*
1. Monitoring am%ient
@ntuk menilai resiko kesehatan @ntuk memonitor paparan eksternal dari bahan kimia @ntuk mengetahui berapa kadar bahan kimia di dalamm air,
makanan, dan udara 2isiko kesehatan dapat diprediksi berdasarkan batas paparan
lingkungan. 1%) 1(5
2. Monitoring Biologi dari aaran :MB aaran
15)
Monitoring
9iologi
dari
paparan
(M9
paparan)
6dalah
pemantauan suatu bahan yang mengadakan penetrasi kedalam tubuh dengan e8ek sistemik yang membahayakan. &apat dipakai untuk menge*aluasi risiko kesehatan. &ilaksanakan dengan memonitor dosis internal dari bahan kimia sebagai contoh adalam jumlah dosis e8ekti8 yang diserap oleh organisme. 1') 1$") 1$1) 1$#)
&. Monitoring Biologis dari efek : Healt' S!r=eillan)e
1$!)
- 0ujuan monitoring biologis dari e8ek adalam memprediksi dosis
internal untuk menilai hubungan dengan resiko kesehatan, menge*aluasi status kes dari indi*idu yang terpapar mengidenti8ikasi tanda e8ek negati8 akibat suatu paparan, misalnya kelainan 8ungsi paru. 1$) 1**
1$%)
2.7. Pen)ega'an dan Penangg!langan
1$4)
1. Program Promosi #ese'atan :Healt' Promotion
1$5)
A. Peningkatan kese'atan :health promotion, MisalnyaD
/endidikan kesehatan (diadakan in8ormasi kesehatan (dalam toolbo? meetingCsa8ety moment, mengadakan training tentang O/ bekerja),
Meningkatkan gizi yang baik (kontrol berat badan dan giziA menyediakan buah-buahanC8ruit day di kantor, pola makan sehat),
9erhubungan dengan 2isiko kesehatan kerja, 8okus pada bahaya-bahaya potensial
dan
langkah
pre*enti8
praktis.9agaimana
melindungi
kesehatannya, termasuk tindakan proteksi dan penggunaan 6/&.
Moti*asi kerja pekerja untuk berperilaku yang sehat dan aman di tempat kerja.
/eningkatan perilaku sa8ety a3areness (re3ard punishment bila tidak memakai //: dgn lengkap),
6danya 3ellness program, seperti kebugaran 8isik, Manajemen stress, penghentian merokok, penyalahgunaan obat alkohol, /endidikan dan pengetahuan mengenai tekanan darah, /engurangan kolesterol, +ontrol berat badan.
/erusahaan yg sehat dan 8asilitas yg memadai dengan melengkapi ahli 7ygiene industri, ahli Occupational health),
Lingkungan kerja yang sehat (Menggunakan zat kimia yg lebih baik dari sebelumnya, mengurangi proses kimia kontak dengan pekerja (digantikan dengan Mesin otomatis), 0idak merusak lingkungan, houseekeeping dan pemeriksaan kesehatan periodik.
1$')
B. Perlind!ngan k'!s!s :spesific protection
MisalnyaD
a8ety euipment process nya, :ngineering design, 6/&,
hygine perorangan, sanitasi lingkungan, serta proteksi terhadap bahaya limbah dan kecelakaaan kerja. 1%")
.Deteksi dini dan engo%atan teat :early diagnosis and
prompt treatment
•
/emeriksaan dini (screening) untuk pekerja yang memiliki 8aktor risiko tinggi terhadap kanker (yang memiliki ri3ayat pekerjaan di area kerja berbahaya, merokok, sering muncul batuk parah, ada keturunan).
1%1)
D. Mem%atasi ke)a)atan :disability limitation
MisalnyaD memeriksa dan mengobati tenaga kerja secara komprehensi8, mengobati tenaga kerja secara sempurna.
1%#)
E. Pem!li'an kese'atan :rehabilitation
MisalnyaD edapat
mungkin perusahaan
mencoba
menempatkan
karya3an- karya3an cacat di jabatan yang sesuai, menyediakan tempat kerja yang dilindungi, dan terapi kerja di rumah sakit. 1%!) 1%)
2. Program Pen)ega'an
:liminasi (menghilangkan bahaya kimia, dengan mengurangi kontak dengan zat kimia )
ubsitusi (mengganti bahan, proses, C pun peralatan , mengurangi bahan pembersih kimia yg kurang berbahaya, mengganti bahan baku)
:ngineering control (memisahkan bahaya dengan pekerja dengan, mengisolasi tempat bahan kimia dengan lemari asam, dipasang blo3er, *entilasi udara)
istem peringatan ( memberikan peringatan, instruksi, tanda bahaya, label ke3aspadaan akan lokasi bahaya tsb)
/engendalian
6dministrati8
(
metode
pekerjaan,
O/,
penga3asan, perilaku, jad3al kerja, rotasi kerja)
//: (8ace shield, sarung tangan, kacamata, chemical suit, dll.)
pelatihan,
1%$) 1%%)
BAB III PENUUP
1%4) 1%5) 138
14")
&.1 #esim!lan
+anker 6kibat +erja merupakan bagian dari /enyakit 6kibat +erja
(ILO, #"1"). /enyakit tersebut memiliki target organ antara lain paru-paru, kulit, gastrointestinal, kandung kemih, otak dan lain-lain. Interaksi pajanan dan gangguan kesehatan meliputi ! elemen yaitu lingkungan kerja, alat bekerja dan jenis pekerjaan. ;enis penyakit dan penyebabnya sesuai dengan target organ dan pajanannya. 141)
/ekerja yang berisiko adalah pekerja yang bekerja untuk industri
tambang, konstruksi, petrochemical, manu8aktur dan lain-lain. Bejala klinis dari masing-masing orang akan berbeda-beda, sehinga perlu dilakukan sur*eilans kesehatan yang meliputi ur*eilans 7azard +esehatan, ur*eilans :8ek +esehatan dan 9iomonitoring terkait dampak pajanan sesuai parameter Indeks /ajanan 9iologis (I/9). dan sur*eilans lingkungan kerja, dimana hal tersebut saling keterkaitan. 14#)
/rogram pencegahan kanker akibat kerja dapat dilakukan melalui
promosi kesehatan dengan pendekatan perilaku, keturunan dan layanan kesehatan yaitu dengan pola hidup sehat, penyuluhan dan mencari in8romasi terkait kanker serta lakukan deteksi dini. 14!)
/engendalian risiko terpajan bahaya kanker (karsinogen) di tempat
kerja dengan penilaian risiko kanker akibat kerja serta melakukan pencegahan berdasarkan hirarki kontrol dan ha(ardous communication. 14)
14$)
DAFA4 PUSA#A
14%) 144)
6sian
ancer.
(n.d.).
2etrie*ed
;uli
1,
#"1,
8rom
httpACC333.asiancancer.com 145)
6sih, iluh B. #""!. Kepera)atan !edikal *edah+ Klien dengan Gangguan Sitem Pernapasan. ;akartaA :B. 7al 1%1-1%#.
14')
9uchari. #""4. Pen$akit ,Kibat Ker-a dan Pen$akit Terkait +erja. @@ 2epository
15")
&.
(#"1!).
.ancer"
2etrie*ed
;une
#4,
#"1,
8rom
topicsA
httpACC333.cdc.go* 151)
or3in, :lizabeth ;. #""$. *uku Saku Patofisiologi. ;akartaA :B. 7al. $4%-$44.
15#)
Bibson, ;ohn alih bahasa ni luh gede yasmin asin +p. 1''$. ,natomi dan Fisiologi !odern untuk Pera)at . ;akartaA /enerbit 9uku +edokteran :B
15!)
7orn, LD /ao , ;ohnson &7. (#"1#). Principles of /nternal !edicine 0ed" 12th3" McBra3-7ill.
15)
7:. (#"1!). Occupational .ancer in Great *ritain" 7ealth and a8ety :?ecuti*e.
15$)
ILO. (#"1"). /LO List of Occupational &iseasess" 3itzerlandA /rogramme on a8ety and 7ealth at ork and the :n*ironment (a8eork) International Labour O88ice.
15%)
+emenakertrans 2I. (#""5). /eraturan Menteri 0enaga +erja &an 0ransmigrasi 2epublik Indonesia omor /er.#$CMenCPIIC#""5 0entang /edoman &iagnosis &an /enilaian acat +arena +ecelakaan &an /enyakit 6kibat +erja.
154)
+urnia3idjaja, L. M. (#"1#). Teori dan ,plikasi Kesehatan Ker-a" ;akartaA /enerbit @ni*ersitas Indonesia.
155)
O?8ord @ni*esrsity. (#"1!). Oxford Handbook of Occupational Health 04 ed"3 " (=. &. ;ulia medley, :d.) O?8ordA O?8ord @ni*ersity /ress.