Kasus I
Seorang pasien dirawat dibangsal penyakit dalam dengan kondisi klinis terdapat luka pada kaki kanan. Ibu jari membengkak, kemerahan, ada fistula pus. Kadang-kadang meriang. Dilakuk Dilakukan an perawa perawatan tan luka luka konvens konvension ional. al. Klien Klien dilakuk dilakukan an explora explorasi si draina drainage ge abses abses dan debridement. erawatan luka modern dressing. emeriksaan laboratorium !D "#$ mg%d&. ' jam $() mg%d&. *+ #. &eukosit #.///%mm(, *emaglobin #,) gr0. lbumin ,) mg%d mg%d&. &. Dila Dilakuk kukan an kult kultur ur pus. pus. 1rans ransfu fusi si darah darah 2 2 " kolf kolf tran transf sfus usii albu albumi min n ' kolf. kolf. emberian emberian antibioti3 antibioti3 diruangan berdasarkan berdasarkan kultur kultur pus. 4oto rontgen rontgen terdapat terdapat gambaran gambaran ostemyelitis kronis. A. Keyword . 4ist 4istul ulaa us us '. 5xplorasi (. Drai Draina nage ge abse absess ". Debr Debriideme dement nt $. !D ). #. *+3 6. &eokosit 7. Kultur pu pus /. /. 2 2 " . 8steomyeli 8steomyelitis tis kronis kronis
B. PERM PERMAS ASAL ALAH AHAN AN
. '. (. ". $. ). #. 6. 7.
&uka &uka pad padaa kaki kaki kana kanan n Ibu Ibu jari jari mem membe beng ngka kak k Kemerahan da da fi fistul stulaa pus pus 9eriang !D : "#$ "#$ mg%dl mg%dl ;1ida ;1idak k norma normal< l< &eukos &eukosit it: : #/.// #/.// ;1ida ;1idak k =orma =ormal< l< lbumi lbumin: n: ,) ,) mg%dl mg%dl ;1ida ;1idak k =ormal =ormal<< 1erdapat erdapat osteom osteomyel yeliti itiss kroni kroniss
C. PENJEL PENJELASA ASAN N SEMEN SEMENT TARA . 4ist 4istul ulaa us us
1
4istula pus adalah hubungan abnormal antara ' bagian tubuh yang terpisah antara dengan yang lain. '. 5xplorasi bedah beda h terbuka terbu ka yang dilakukan dilak ukan agar dapat dapa t menjangka menja ngkau u organ dan jaringan jaring an internal intern al tubuh untuk keperluan diagnostik. (. Drai Draina nage ge abse absess Suatu tindakan pembersihan pada penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri ". Debr Debriideme dement nt sebuah sebuah tindaka tindakan n eksisi eksisi yg bertuj bertujuan uan untuk untuk membua membuang ng jaring jaringan an nekrosi nekrosiss ataupu ataupun n debr debris is yg menga mengaha hala lang ngii pros proses es penye penyemb mbuh uhan an luka luka > pote potens nsia iall terj terjad adii atau atau berkembangnya infeksi $ . !D !ula Darah uasa ). *+ *+33 ;*em ;*emagl aglob obin in 3< 3< pemeriksaan darah yang penting untuk melihat seberapa baik pengobatan terhadap Diabetes. #. &eokosit Sel darah putih atau &eukosit 1ugasnya melindungi tubuh agar tahan menghadapi serangan kuman, entah itu virus, bakteri, bak teri, atau sejenisnya. 6. Kultur pu pus ada kondisi normal pus atau sering dikenal dengan nanah tidak ada. danya nanah ini disebabkan oleh infeksi kuman pyogenik ;kuman pembentuk nanah<. 7. 2 a3ked 2ed ells adalah untuk menaikkan *b pasien tanpa menaikkan volume darah se3ara nyata. Keuntungan menggunakan 2 dibandingkan dengan darah jenuh /. 8steomyeli 8steomyelitis tis kronis steomielit steomielitis is yang terjadi dalam, infeksi infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat dise diseba babka bkan n oleh oleh bakt bakter eri, i, viru virus, s, atau atau pros proses es spes spesif ifik ik sepe sepert rtii my3r my3rob oba3 a3te teri rium um tuberkulosa, jamur. jamur. . ost randial D. PER PERTANY ANYAAN AAN
. '. (. ". $.
9engap 9engapaa terda terdapat pat luka luka pada pada kaki kaki ? 9engap 9engapaa luka luka menjad menjadii kemer kemeraha ahan n? 9eng 9engap apaa luka luka menja menjadi di beng bengka kak k? 9eng 9engap apaa ada ada fist fistul ulaa pus pus ? 9eng 9engap apaa pasie pasien n ada mer meria iang ng ? 2
). 9engapa leukositnya meningkat ? #. +agaimana 3ara mengubah gaya hidup penderita diabeti3 ? 6. pa saja jenis makanan yang bisa dikonsumsi penderita ? 7. +agaimana 3ara penanganan luka pada kaki pasien yang terkena luka diabeti3 ? /. pakah jenis kegiatan yang bisa menurunkan !ula darah ? . pa saja diagnosa yang mungkin mun3ul pada kasus pasien diabeti3 ? '. +agaimana usaha untuk menjaga kadar gula darah tetap mendekati normal ? (. 9engapa pasien harus diberikan albumin ? ". 9engapa dilakukan explorasi drainage abses dan debrediment ? $. 9engapa diberikan antibioti3 ? ). +agaimana perawatan luka yang bisa dilakukan dirumah ? #. +erapa normal &eukosit ? 6. +erapa normal albumin ? 7. +erapa normal !D ? '/. +agaimana pendidikan kesehatan yang diberikan oleh perawat pada pasien dan keluarga ? '. +agaimana perawatan luka konvensional ? ''. 9engapa pada luka terdapat fistula pus ? '(. pakah bisa luka diabetes bisa mun3ul pada daerah lain ? '". pakah penyakit luka diabeti3 bisa terjadi pada keturunan selanjutnya ? '$. +erapa nilai normal *emaglobin ? '). +agaimana mekanisme terjadinya luka kaki diabeti3 ? E. JAWABAN . &uka terjadi pada kaki karena pada area kaki merupakan area paling bawah dan kaki
adalah aliran darah perifer '. &uka terjadi kemerahan karena ada proses infeksi pada kaki yang mana leukosit meningkat sehingga permukaan yang mengalami peningkatan leokosit menjadi merah (. &uka terjadi pembengkakan karena terjadinya proses peradangan pada daerah yang meningkat leukosit ". &uka terdapat pus karena terjadinya infeksi yang disebabkan oleh kuman aerobikfo3us gram @ ;khususnya stapelo3o3us aerius< $. asien meriang karena enderita diabetes pada umumnya memiliki kemampuan tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan orang normal, sehingga organ-organ tubuh penderita membuat bakteri lebih mudah untuk berkembang biak sehingga terjadinya demam. ). eningkatakan jumlah leokosit menunjukkan adanya proses infeksi atau radang selain itu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan. #. !aya hidup pada pasien diabetes dapat diubah dengan 3araA a. 8lahraga yang teratur b. eriksaan kadar gula darah setiap hari, 3. 9engonsumsi makanan yang rendah karbohidrat 3
d. 9inum obat 6. 9akanan yang bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes yaitu A a. Daging rebus % kukus b. Sayur-sayuran ;Ka3ang bun3is, pare, bayam dll< 3. +uah-buahan ; pel, lpukat dll< 7. ara penanganan luka pada kaki diabeti3 yaitu A a. 9engontrol luka b. 9enghentikan pendarahan c. 9enggunakan antisepti3 d. 9engonsumsi obat penurun gula darah e. 9engonsumsi makanan yang rendah karbohidrat dan glukosa /. Benis olahraga yang bisa menurunkan gula darah yaitu A a. Bogging b. +erenang c. +ersepeda jalan 3epat dll . dapun diagnosa yang mungkin mun3ul yaitu A a. =yeri akut b. Kekurangan volume 3airan 3. erubahan status nutrisi d. Kerusakan integritas jaringan e. Ketidakefektifan jaringan perifer f. 2etensi urin g. 2esiko Infeksi h. 2esiko syok '. dapun 3ara menjaga agar gula darah tetap normal yaitu A a. 9enjaga pola hidup sehat b. 9engurangi konsusmsi nasi putih ;!lukosa< 3. 8lahraga teratur d. Istirhatat yang 3ukup e. 9enghindari stress f. 9emeriksa gula darah se3ara teratur (. lbumin dapat memperbaiki jaringan sel mulai rusak sehingga organ dapat menghasilkan hormone insulin. Sehingga kadar insulin dapat kembali normal dan dapat membantu menstabilkan kadar gula dalam darah bagi penderita ". Karena luka diabeti3 harus dibersihkan di dressing supaya tidak terjadi infeksi pada luka diabeti3 pasien $. asien yang terkena luka diabeti3 diberikan antibioti3 karena fungsi antibioti3 untuk membunuh bakteri, virus, dan jamur karena pada penyakit luka kaki diabeti3 ada infeksi. ). erawatan luka diabeti3 di rumah yaitu a. +iasakan men3u3i seluruh bagian kaki lainnya dengan menggunakan air hangat agar lukanya terhindar dari infeksi kuman 4
b. ir untuk men3u3i seluruh bagian kaki lainnya dengan menggunakan air hangat agar lukanya terhindar dari infeksi kuman 3. Saat men3u3i sebaiknya menggunakan 3airan infuse =al ataupun bisa juga dengan menggunakan air rebusan daun jambu biji. *al ini dimaksudkan agar peredaran disekitar kaki menjadi lan3er serta mengurangi bau pada luka d. Keringkan dengan menggunakan kasa steril se3ara perlahan sampai kering, perhatikan sela sela kaki jangan sampai terlewatkan, karena kelembapan akan memi3u timbulnya infeksi jamur dan bakteri lainnya e. 1utup luka dengan menggunakan kain kasa bersih Setelah ditutup gunakanlah kaos kaki yang dapat menyerap keringat serta nyaman f. g. Kemudian jangan lupa men3u3i tangan setiap kali selesai membersihkan luka #. =ormal &eukosit dewasa : "///-/.///%mm( 6. =ormal lbumin : (,"-$," g%d& 7. =ormal !ula darah puasa : // mg%d& '/. enkes yang diberikan oleh perawat pada pasien dan keluarga pasien yaitu A a. &akukan olahraga se3ara rutin dan pertahankan ++ yang ideal b. Kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula da n karbohidrat 3. Bangan mengurangi jadwal makan atau menunda waktu makan d. elajari 3ara men3egah infeksi A Kebersihan kaki, hindari perlukaan e. erbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat f. *indari konsumsi makanan yang tinggi lemak g. *indari minuman yang mengandung alkohol '. erawatan luka konvensional adalah metode perawatan luka yang dilakukan dengan menggunakan balutan berdaya serap kurang dan 3airan antisiptek yang sama pada semua jenis luka ''. 4istula pus merupakan kondisi abnormal pada dua bagian yang artinya karena terjadi luka yang diakibatkan oleh infeksi bakteri sehingga menjadi abnormal '(. ada luka diabeti3 selain dikaki bisa saja terjadi di daerah pantat, punggung dan pada bagian daerah yang tertindih lainnya. '". &uka diabeti3 dapat menurun karena luka diabeti3 berasal dari penyakit diabetes mellitus dan yang seperti diketahui bahwa diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh genetik '$. =ilai normal hb wanita '-) g%d& ria "-6 g%d& nak /-) g%d& +ayi baru lahir '-'" g%d& '). 9ekanisme terjadinya luka diabeti3 yaitu dimulai karena kelainan sistem saraf yang biasa disebut neuropati diabetik dan kelainan pembuluh darah.l keadaan ini mengakibatkan rasa terhadap rangsangan sakit menurun, perubahan kekuatan motorik 5
sehingga timbul perubahan tekanan pada telapak kaki. Keringat juga akan berkurang sehingga kulit menjadi kering, dan itu mengakibatkan mudahnya timbul luka, Selain dari pada itu, kaki juga akan rentan terhadap infeksi dan bahkan infeksi akan mudah meluas. enyempitan pembuluh darah menyebabkan adanya bagian suplai darahnya berkurang sehingga mudah mun3ul luka pada kaki. F. KESIMPULAN ada pasien kaki diabetik keluhan yang paling utama dirasakan yaitu nyeri karena
ada proses pembengkakan yang disebabkan oleh infeksi. +iasanya terlihat kaki bengkak,, kemerahan dan perubahan fungsi yang awalnya bisa merasakan atau berjalan jdi gak bisa berjalan bahkan hingga kematian jaringan ;nekrosis<. Selain dari pada itu karena proses infeksi maka pasien sering mengeluh badanya mengalami peningkatan suhu tubuh. roses infeksi ini ditunjang juga dengan tanda peningkatan leukosit.
TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Pe!er"#a Diabetes
melitus
adalah
gangguan
metabolisme
yang
ditandai
dengan
hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalis metabolisme karbohidrat,lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati ;Culiana elin,'//7< Diabetes berasal dari bahasa Cunani yang berarti mengalirkan atau mengalihkanE ; siphon<. 9ellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna manis atau madu. enyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau penurunan relative insensitivitas sel terhadap insulin ;orwin, '//7<. B. K$as#%#&as# Klasifikasi Diabetes 9elitus yaitu A . 1ipe I Diabetes tipe I ditandai dengan sekresi insulin oleh pankreas tidak ada dan sering terjadi pada orang muda. Se3ara normal, insulin bekerja untuk menurunkan kadar glukosa
darah
dengan
membolehkan
glukosa
masuk
kedalam
sel
untuk
dimetabolisme. aranya dengan mengikat dirinya se3ara kuat pada tempat reseptor pada membran sel. 5fek utama metabolik insulin adalah di otot dan jaringan adiposa. ada orang diabetes, kekurangan atau ketiadaan insulin menimbulkan kelaparan pada jaringan ini dan ini menjelaskan mengapa pasien menjadi lelah dan berat badan menurun. Karena insulin tidak digunakan, terjadi penumpukan didalam darah pada orang diabet dan meluap kedalam urine yang menyebabkan haus dan keluarnya urine dalam jumlah yang banyak. '. 1ipe II Diabetes 1ype II akibat dari tidak sensitifnya reseptor insulin terhadap insulin yang sudah tersedia. ada kelompok ini diit khusus diajurkan untuk menurunkan ++ dan diberikan tablet untuk merangsangpan3reas untuk mensekresi lebih banyak insulin. Karena tidak dibutuhkan insulin maka diabetes tipe II dikenal sebagai =IDD9 ;=on Insulin Dependent Diabetes melitus<.
7
C. E"#$o!#
.
Diabetes 9elitus tergantung insulin ;Insulin-Dependent Diabetes 9elitus< a.
4aktor geneti3 enderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi mewarisi suatu presdisposisi atau ke3enderungan geneti3 kearah terjadinya diabetes tipe I.
b.
4aktor imunologi ada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Ini merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan 3ara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.
3.
4aktor lingkungan 4aktor eksternal yang dapat memi3u destruksi sel F pan3reas, sebagai 3ontoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat memi3u proses autoimun yang dapat menimbulkan destuksi sel F pan3reas.
'. Diabetes melitus tidak tergantung insulin ;=on-Insulin-Dependent Diabetes 9ellitus Se3ara pasti penyebab dari D9 tipe II ini belum diketahui, fa3tor geneti3 diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Diabetes 9elitus tak tergantung insulin ;D911I< penyakitnya mempunyai pola familiar yang kuat. D911I ditandai dengan kelainan dalam sekresi insulin maupun dalam kerja insulin. ada awalnya tampak terdapat resistensi dari sel-sel sasaran terhadap kerja insulin. Insulin mula-mula mengikat dirinya kepada reseptor-reseptor 8
permukaan sel tertentu, kemudian terjadi reaksi intraselluler yang meningkatkan transport glukosa menembus membran sel. ada pasien dengan D911I terdapat kelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor. *al ini dapat disebabkan oleh berkurangnya jumlah tempat reseptor yang responsif insulin pada membran sel. D. Ma#%#s"as# K$##s 9anifistasi Klinis Diabetes 9elitus dikaitkan dengan konsekuensi metaboli3 defisiensi
insulin ;ri3e > Gilson< . Kadar !lukosa uasa tidak normal '. *iperglikemia berat berakibat glukosuria yang akan menjadi dieresis osmoti3 yang meningkatkan pengeluaran urin ;poliuria< dan timbul rasa haus ;olidipsia< (. 2asa &apar yang semakin besar ;olifagia< ". &elah dan 9engantuk $. !ejala yang lain seperti kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi, periutitas vulva. E. Pe'er#&saa Peu(a! . Kadar Glukosa Darah Kadar )$u&osa Dara* Sewa&"u +'!,d$Kadar )$u&osa Dara* Sewa&"u DM Be$u' Pas"# DM lasma Hena '// //-'// Darah Kapiler '// 6/-// Kadar )$u&osa Dara* Puasa +'!,d$Kadar )$u&osa Dara* Puasa DM Be$u' Pas"# DM lasma Hena '/ /-'/ Darah Kapiler / 7/-/ '. Kriteria Diagnostik G*8 untuk diabetes mellitus pada sedikitnya ' kali
pemeriksaan a. !lukosa lasma Sewaktu '// mg%dl b. !&ukosa lasma uasa "/ mg%dl (. 1es &aboratorium D9 Benis tes pada pasien D9 dapat berupa tes saring, tesdiagnostik, tes pemantuan terapi dan tes untuk mendeteksi komplikasi. ". 1es Saring 1es-tes saring pada D9 adalah A -!D, !DS - 1es !lukosa Jrin $. 1es Diagnostik ). 1es-tes diagnosti3 pada D9 adalah A !D, !DS, !D' ;!loukosa Darah ' jam ost randial<, !lukosa jam ke ' 11!8 #. 1es 9onitoring 1erapi 9
- !D A lasma Hena, darah kapiler - !D' A lasma Hena - 3 A Darah vena, darah kapiler 6. 1es untuk mendeteksi Komplikasi 9ikroalbuminuria Jrin Jreum, Kreatinin, sam Jrat Kolestrol F. Pa"o%#s#o$o!# a. Diabetes 9elitus Sebagian besar gambaran patologik dari D9 dapat dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat kurangnya insulin berikutA <
+erkurangnya pemakaian glukosa oleh selLsel tubuh yang mengakibatka naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi (// L '// mg%dl.
'<
eningkatan
mobilisasi
lemak
dari
daerah
penyimpanan
lemak
yang
menyebabkan terjadinya metabolisme lemak yang abnormal disertai dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah. (<
+erkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
asienLpasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi sesudah makan. ada hiperglikemia yang parah yang melebihi ambang ginjal normal ;konsentrasi glukosa darah sebesar )/ L 6/ mg%// ml<, akan timbul glikosuria karena tubulusLtubulus renalis tidak dapat menyerap kembali semua glukosa. !lukosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotik yang menyebabkan poliuri disertai kehilangan sodium, klorida, potasium, dan pospat. danya poliuri menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi. kibat glukosa yang keluar bersama urine maka pasien akan mengalami keseimbangan protein negatif dan berat badan menurun serta 3enderung terjadi polifagi. kibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi sehingga pasien menjadi 3epat telah dan mengantuk yang disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein
tubuh
dan
juga
berkurangnya 10
penggunaan
karbohidrat
untuk
energi.
*iperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis, penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan memudahkan terjadinya gangren.
KAKI DIABETIK . De%##s#
Kaki diabetes adalah kelainan pada ekstrimitas bawah yang merupakan komplikasi kronik D9. manifestasi kelaianan kaki diabetes dapat berupaA dermopati, selulitis, ulkus, osteomilitis dan gangrene /. E"#o$o!#
enyebab kaki diabetik yaitu A a. =europati 1erjadi kerusakan saraf sensorik yang dimanifestasikan dengan penurunan sensori
nyeri,
panas,
tak terasa, sehingga mudah terjadi
trauma dan
otonom%simpatis yang dimanifestasikan dengan peningkatan aliran darah, produksi keringat tidak ada dan hilangnya tonus vaskuler. b. ngiopati Dapat disebabkan oleh faktor geneti3, metaboli3 dan faktor resiko lain. 3. Iskemia dalah arterosklerosis ;pengapuran dan penyempitan pembuluh darah< pada pembuluh darah besar tungkai ;makroangiopati< menyebabkan penurunan aliran 11
darah ke tungkai, bila terdapat thrombus akan memperberat timbulnya gangrene yang luas. 0. )rade
1erdapat lima grade ulkus diabetikum%kaki diabetes antara lainA . !rade /
A 1idak ada luka
'. !rade I
A Kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit
(. !rade II
A Kerusakan kulit men3apai otot dan tulang
". !rade III
A 1erjadi abses
$. !rade IH
A !angren pada kaki bagian distal
). !rade H
A !angren pada seluruh kaki dan tungkai bawah distal
1. Ko'2$#&as#
da dua teori utama mengenai terjadinya komplikasi kronik D9 akibat hiperglikemia, yaitu teori sorbitol dan teori glikosilasi. . 1eori Sorbitol *iperglikemia akan menyebabkan penumpukan kadar glukosa pada sel dan jaringan tertentu dan dapat mentransport glukosa tanpa insulin. !lukosa yang berlebihan ini tidak akan termetabolisasi habis se3ara normal melalui glikolisis, tetapi sebagian dengan perantaraan enMim aldose reduktase akan diubah menjadi sorbitol. Sorbitol akan tertumpuk dalam sel % jaringan tersebut dan menyebabkan kerusakan dan perubahan fungsi. '. 1eori Glikosilasi kibat hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya glikosilasi pada semua protein, terutama yang mengandung senyawa lisin. 1erjadinya proses glikosilasi pada protein 12
membran basal dapat menjelaskan semua komplikasi baik makro maupun mikro vaskular. 1erjadinya Kaki Diabetik ;KD< sendiri disebabkan oleh faktorLfaktor disebutkan dalam etiologi. 4aktor utama yang berperan timbulnya KD adalah angiopati, neuropati dan infeksi. =europati merupakan faktor penting untuk terjadinya KD. danya neuropati perifer akan menyebabkan terjadinya gangguan sensorik maupun motorik. !angguan sensorik akan menyebabkan hilang atau menurunnya sensasi nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma tanpa terasa yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki gangguan motorik juga akan mengakibatkan terjadinya atrofi otot kaki, sehingga merubah titik tumpu yang menyebabkan ulserasi pada kaki pasien. ngiopati akan menyebabkan terganggunya aliran darah ke kaki. pabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar maka penderita akan merasa sakit tungkainya sesudah ia berjalan pada jarak tertentu. 9anifestasi gangguan pembuluh darah yang lain dapat berupa A ujung kaki terasa dingin, nyeri kaki di malam hari, denyut arteri hilang, kaki menjadi pu3at bila dinaikkan. danya angiopati tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan asupan nutrisi, oksigen ; Mat asam < serta antibiotika sehingga menyebabkan luka sulit sembuh ; &evin,77(<. Infeksi sering merupakan komplikasi yang menyertai KD akibat berkurangnya aliran darah atau neuropati, sehingga faktor angiopati dan infeksi berpengaruh terhdap penyembuhan atau pengobatan d ari KD. !ejala lainnya men3akup kelelahan dan kelemahan. Dalam keadaan normal insulin mengendalikan glikogenolisis ;peme3ahan glukosa yang disimpan< dan glukoneogenesis ;pembentukan glukosa baru dari dari asam-asam amino dan substansi lain<, namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini akan terjadi tanpa hambatan dan lebih lanjut akan turut menimbulkan hiperglikemia. Disamping itu akan terjadi peme3ahan lemak yang mengakibatkan peningkatan produksi badan keton yang merupakan produk samping peme3ahan lemak. +adan keton merupakan asam yang menggangu keseimbangan asam basa tubuh apabila jumlahnya berlebihan. Ketoasidosis yang diakibatkannya dapat menyebabkan tanda-tanda dan gejala seperti nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, nafas berbau aseton dan bila tidak ditangani akan menimbulkan perubahan kesadaran, koma, bahkan kematian. 13
emberian insulin bersama 3airan dan elektrolit sesuai kebutuhan akan memperbaiki dengan 3ara 3epat kelainan metabolik tersebut dan mengatasi gejala hiperglikemi serta ketoasidosis. Diet dan latihan disertai pemantauan kadar gula darah yang sering merupakan komponen terapi yang penting. ;=ewsroom,'//7< Diabetes tipe II paling sering terjadi pada penderita diabetes yang berusia lebih dari (/ tahun dan obesitas. kibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat ;selama bertahun-tahun< dan progresif, maka waktu diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Bika gejalanya dialami pasien, gejala tersebut sering bersifat ringan dan dapat men3akup kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsi, luka pada kulit yang lama sembuh, infeksi vagina atau pandangan yang kabur ;jika kadra glukosanya sangat tinggi<.
14
ASUHAN KEPERAWATAN
. engkajian engkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu A . engumpulan data engumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita , mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapt diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya. a. Identitas penderita 9eliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis. b. Keluhan Jtama
15
danya rasa kesemutan pada kaki % tungkai bawah, rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh L sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka. 3. 2iwayat kesehatan sekarang +erisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.
d. 2iwayat kesehatan dahulu danya riwayat penyakit D9 atau penyakit L penyakit
lain yang ada
kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas.
danya
riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita. e. 2iwayat kesehatan keluarga Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang juga menderita D9 atau penyakit keturunan yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi, jantung. '.
emeriksaan fisik a. Kepala dan leher Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher, telinga kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah, apakah penglihatan kabur % ganda, diplopia, lensa mata keruh. 16
b. Sistem integument 1urgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka, kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku. 3. Sistem pernafasan dakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. ada penderita D9 mudah terjadi infeksi. d. Sistem kardiovaskuler erfusi
jaringan
menurun,
nadi
perifer
lemah
atau
berkurang,
takikardi%bradikardi, hipertensi% hipotensi, aritmia, kardiomegalis. e. Sistem gastrointestinal 1erdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, ob esitas. f.
Sistem urinary oliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat berkemih.
g. Sistem mus3uloskeletal enyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan, 3epat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas. h. Sistem neurologis 1erjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi, mengantuk, reflek lambat, ka3au mental, disorientasi. 17
(. emeriksaan laboratorium emeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah A a. emeriksaan darah emeriksaan darah meliputi A !DS '// mg%dl, gula darah puasa '/ mg%dl dan dua jam post prandial '// mg%dl. b. Jrine emeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. emeriksaan dilakukan dengan 3ara +enedi3t ; reduksi <. *asil dapat dilihat melalui perubahan warna pada urine A hijau ; @ <, kuning ; @@ <, merah ; @@@ <, dan merah bata ; @@@@<. 3. Kultur pus 9engetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai dengan jenis kuman. +. Diagnosa Keperawatan . =yeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan '. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan (. Kerusakan Integritas jaringan berhubungan dengan ulkus diabeti3 ". Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan iskemik jaringan . Intervensi Keperawatan
No
DIA)N3SA
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL 18
INTER4ENSI
N3C 5 Ko"ro$ Nyer# NIC 5 Maa(e'e Nyer# A&"#6#"as 1. &akukan pengkajian nyeri se3ara =yeri akut berhubungan Kr#"er#a Has#$ 5 . 9engetahui faktor penyebab dengan iskemik jaringan menyeluruh meliputi lokasi, nyeri. durasi, kualitas, keparahan nyeri '. 9engetahui permulaan dan faktor pen3etus nyeri. terjadinya nyeri. 2. 8bservasi ketidaknyamanan non (. 9enggunakan tindakan verbal. pen3egahan. untuk teknik 3. ajarkan ". 9elaporkan gejala. $. 9elaporkan kontrol nyeri. nonfarmakologi misal relaksasi, N3C 5 T#!&a" Nyer#
guide
Kr#"er#a Has#$ 5
distraksi. Kendalikan
4.
1.
9elaporkan nyeri berkurang
2.
atau hilang. 4rekuensi nyeri berkurang. &amanya nyeri berlangsung.
3.
terapi
faktor
musik,
lingkungan
yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan misal suhu, lingkungan, 3ahaya, 5.
5kspresi wajah saat nyeri posisi tubuh melindungi
imajeri,
kegaduhan. Kolaborasi A pemberian nalgetik sesuai indikasi
NIC II 5 Maa(e'e Aa$!e"#& A&"#6#"as 1.
1entukan
lokasi,
karakteristik,
kualitas dan tingkat nyeri sebelum 2.
mengobati pasien. ek obat meliputi jenis, dosis, dan
3.
frekuensi
analgetik. 1entukan ;
pemberian
jenis
=arkotik,
analgetik
=on-=arkotik<
disamping tipe dan tingkat nyeri. 1entukan nalgetik yang tepat, 3ara pemberian
dan
dosisnya
se3ara
tepat. 9onitor tanda L tanda vital 19
sebelum
Ketidak nutrisi
setelah
pemberian
analgetik. =utrition 9anagement
=8 A '
dan
seimbangan kurang
dari
kebutuhan berhubungan dengan mampuan
.
=utritional Status A 4ood . Kolaborasi dengan ahli giMi untuk
and 4luid
ketidak '.
menunjukkan jumlah kalori dan
Geight ontrol
nutrisi
men3erna
'. +erikan makanan yang terpilih Dalam waktu 6 jam kriteria hasil
makanan
;1inggi serat<
yaitu A (. 9onitor . danya
peningkatan
berat
jumlah
nutrisi
dan
kandungan kalori
badan sesuai dengan tujuan '. 9ampu
mengidentifikasi =utrition 9onitoting
kebutuhan nutrisi . ++ pasien dalam batas normal (. 1idak
ada
tanda-tanda '. 9onitor adanya penurunan berat
malnutrisi
badan (. 9onitor turgor kulit ". 9onitor mual dan muntah $. 9onitor
kadar
protein,
gula
albumin,
total
darah,
dan
hemoglobin ). 9onitor kalori dan intake nutrisi ressure ul3er prevention wound
=8 (
Kerusakan jaringan
Integritas berhubungan
dengan ulkus diabeti3
3are .
1issue Integrity A skin
and mo3us '.
. Baga kulit agar tetap bersih dan
Gound healing
kering '. 9obilisasi pasien setiap ' jam
20
sekali dapun
kriteria
hasil
yang
di3apai dalam waktu 6 jam yaitu
(. 9onitor
kulit
akan
adanya
kemerahan dan pembengkakan . erfusi jaringan normal '. 1idak ada tanda-tanda infeksi (. Ketebalan
dan
". 9onitor status nutrisi pasien
tekstur $. 8bservasi luka AA lokasi, dimensi,
jaringan normal
kedalaman
luka,
jaringan
nekrotik, ". 9enunjukan
proses
penyembuhan luka
). +erikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka Insision site 3are . 9embersihkan, memantau, dan meningkatkan
proses
penyembuhan luka yang ditutup dengan balutan '. 9onitor proses kesembuhan (. !anti balutan pada interval waktu yang dianjurkan 9anajemen Sensasi erifer
Ketidakefektifan perfusi =8 "
jaringan
perifer
berhubungan
dengan
iskemik
jaringan
;diabetes mellitus<
. ir3ulation Status
.
9onitor
adanya
daerah
tertentu yang terkena luka diabeti3 dapun
kriteria
hasil
yang
di3apai dalam waktu 6 jam yaitu A . 1idak ada nyeri pada area kaki yang luka
'.
Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit (.
Kolaborasi
analgetik
'. 9ampu menggerakkan kaki 21
pemberian
22