LAPORAN AkhIr
BAB KAJIAN AGROPOLIT AGROPOLI TAN DAN AGRIBISNIS
"
2.1. PENGERTIAN-PENGERTIAN DALAM LINGKUP BAHASAN AGROPOLITAN 2.1.1. Pengertian Agroo!itan
Agropolitan terdiri dari kata agro dan kata o!itan ( polis polis). Agro berarti pertanian dan politan berarti kota, sehingga agropolitan dapat diartikan sebagai kota pertanian atau kota di daerah lahan lahan perat peratani anian an atau atau pertan pertanian ian di daaera daaerahh kota. kota. Berdas Berdasark arkan an buku buku Pedoma Pedomann Umum Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan yang diterbitkan Departemen Pertanian, Agropolitan adalah adalah kota kota pertan pertanian ian yang yang tumbuh tumbuh dan dan berkem berkemban bangg karena karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong, menarik, menarik, menghela menghela kegiatan kegiatan pembangu pembangunan nan pertania pertaniann (agribis (agribisnis) nis) di wilayah wilayah sekitarnya.
Kota Pertanian (agropolitan) berada dalam kawasan pemasok hasil pertanian (sentra produksi pertanian) yang mana kawasan tersebut memberikan kontribusi yang besar terhadap mata pencahar pencaharian ian dan keseaht keseahteraa eraann masyarak masyarakat. at. !elanut !elanutnya nya kawasan kawasan pertania pertaniann tersebut tersebut (termasuk kotanya) disebut dengan kawasan agropolitan. Kota Pertanian dapat merupakan Kota "enengah atau Kota Kecil atau Kota Kecamatan atau Kota Perdesaan atau Kota #agari yang yang ber$un ber$ungsi gsi sebaga sebagaii pusat pusat pertu pertumbu mbuhan han ekono ekonomi mi yang yang mendo mendoron rongg pertum pertumbu buhan han pemban pembangun gunan an perde perdesa saan an dan dan desa%d desa%desa esa hinter hinterlan landd atau atau wilay wilayah ah sekita sekitarny rnyaa melalu melaluii pengembangan ekonomi, yang tidak terbatas sebagai pusat pelayanan sektor pertanian, tetapi uga pembangunan sektor secara luas seperti usaha pertanian (on $arm dan o$$ $arm), industri kecil, pariwisata, asa pelayanan, dan lain%lain. !edang !edangka kan, n, penger pengertia tiann "a#a$an agroo!itan merupa merupakan kan aring aringan an ruang ruang yang yang secara secara $ungsional mendorong mendorong terbentuknya terbentuknya kegiatan usaha yang berbasis pada agribisnis. agribisnis. Kawasan ini mempunyai kegiatan utama pada bidang pertanian dengan susunan $ungsi kawasan sebagai sebagai tempat tempat permukim permukiman, an, pemusata pemusatann dan distribus distribusii pelayana pelayanann asa pemerinta pemerintahan, han, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Program Program Pengemba Pengembangan ngan Kawasan Kawasan Agropolit Agropolitan an adalah adalah pembangu pembangunan nan ekonomi ekonomi berbasis berbasis pert pertan ania iann di Kawa Kawasa sann Agri Agribi bisn snis is,, yang yang dira diranc ncan angg dan dan dila dilaks ksan anak akan an deng dengan an ala alann mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usah usahaa agri agribi bisn snis is yang yang berd berday ayaa sain saing, g, berb berbas asis is kera keraky kyat atan an,, berk berkel elan anu uta tann dan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan di$asilitasi oleh pemerintah. II - 1
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr Batasan suatu Kawasan Agropolitan tidak ditentukan oleh batasan administrati$ pemerintah (Desa&Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, dan sebagainya) tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan economic of scale dan economic of scope . Karena itu, penetapan Kawasan Agropolitan hendaknya dirancang secara lokal dengan memperhatikan realitas perkembangan agribi agribisni sniss yang yang ada ada di setia setiapp daera daerah. h. denga dengann demik demikian ian bentuk bentuk dan luasa luasann kawas kawasan an agropolitan, dapat meliputi saatu wilayah Desa&Kelurahan atau Kecamatan atau beberapa kecamatan dalam Kabupaten&Kota atau dapat uga meliputi wilayah yang dapat menembus batas wilayah administrati$ Kabuapten&Kota Kabuapten&Kota lain yang berbatasan. Kotanya dapat berupa Kota Desa atau Kota #agari atau Kota Kecamatan atau Kota Kecil atau Kota "enengah. Abstraksi Abstraksi kawasan agropolitan tersebut dapat digambarkan secara skemati pada gambar beikut ini' GAMBAR 2.1 KA%ASAN AGROPOLITAN
Sumber: Pedoman Umum Pengembangan awasan !gropolitan
Kawasan Agropolitan terdiri dari Kota Pertanian dan Desa%desa sentra produksi pertanian yang ada di sekitarnya di mana Kawasan Pertanian tersebut memiliki $asilitas seperti layaknya di perkotaan. asilitas tersebut antara lain' II - 2
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr Batasan suatu Kawasan Agropolitan tidak ditentukan oleh batasan administrati$ pemerintah (Desa&Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, dan sebagainya) tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan economic of scale dan economic of scope . Karena itu, penetapan Kawasan Agropolitan hendaknya dirancang secara lokal dengan memperhatikan realitas perkembangan agribi agribisni sniss yang yang ada ada di setia setiapp daera daerah. h. denga dengann demik demikian ian bentuk bentuk dan luasa luasann kawas kawasan an agropolitan, dapat meliputi saatu wilayah Desa&Kelurahan atau Kecamatan atau beberapa kecamatan dalam Kabupaten&Kota atau dapat uga meliputi wilayah yang dapat menembus batas wilayah administrati$ Kabuapten&Kota Kabuapten&Kota lain yang berbatasan. Kotanya dapat berupa Kota Desa atau Kota #agari atau Kota Kecamatan atau Kota Kecil atau Kota "enengah. Abstraksi Abstraksi kawasan agropolitan tersebut dapat digambarkan secara skemati pada gambar beikut ini' GAMBAR 2.1 KA%ASAN AGROPOLITAN
Sumber: Pedoman Umum Pengembangan awasan !gropolitan
Kawasan Agropolitan terdiri dari Kota Pertanian dan Desa%desa sentra produksi pertanian yang ada di sekitarnya di mana Kawasan Pertanian tersebut memiliki $asilitas seperti layaknya di perkotaan. asilitas tersebut antara lain' II - 2
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr o
aringan alan
o
+ransportasi
o
*embaga Pasar
o
+elekomunikasi
o
*embaga Keuangan
o
*istrik
o
Perkantoran
o
Air Bersih
o
*embaga Penyuluhan dan Alih +eknologi
o
*embaga Petani
o
*embaga Pendidikan
o
*embaga Kesehatan
o
Prasarana dan sarana umum lainnya
2.1.2. &iri-&iri Ka#a$an Ka#a$an Agroo!itan Agroo!itan
!uatu Kawasan Agropolitan yang sudah berkembang memiliki ciri%ciri sebagai berikut' a. !eba !ebagi gian an masy masyar arak akat at di kawa kawasa sann ters terseb ebut ut memp memper erol oleh eh pend pendap apat atan an dari dari kegi kegiat atan an pertanian (agribisnis). b. !ebagian !ebagian besar besar kegiatan kegiatan di kawasan kawasan tersebut tersebut didominas didominasii oleh kegiatan kegiatan pertania pertaniann atau agribisnis, agribisnis, termasuk di dalamnya usaha kecil (pengolahan) pertanian, perdagangan hasil% hasil pertanian (termasuk perdagangan untuk kegiatan ekspor), perdagangan agribisnis hulu (sarana pertanian dan permodalan), agrowisata dan asa pelayanan. c. ubu ubung ngan an anta antara ra kota kota dan dan daera daerah% h%da daer erah ah hinterland (daerah sekitarnya) di kawasan agropolitan bersi$at independensi&timbal balik yang harmonis dan salaing membutuhkan, farm) dan produk dimana dimana kawasan kawasan pertania pertaniann mengemba mengembangka ngkann usaha usaha budidaya budidaya ( on farm olaha olahann skla skla rumah rumah tangga tangga ( off sebaliknya ya kota menyedi menyediakan akan $asilita $asilitass untuk untuk off farm farm ), sebalikn berkembangnya usaha budidaya dan agribisnis seperti penyediaan sarana pertanian, modal, modal, teknolog teknologi,i, in$ormas in$ormasii pengolah pengolahan an hasil hasil dan penampun penampungan gan (pemasara (pemasaran) n) hasil hasil produksi&produk pertanian. d. Kehidu Kehidupan pan masyara masyarakat kat di kawas kawasan an agropo agropolilitan tan mirip mirip denga dengann suasa suasana na kota kota karen karenaa keadaan sarana yang ada di kawasan agropolitan tidak auh berbeda dengan di kota. 2.1.'. Per$(aratan Ka#a$an Ka#a$an Agroo!itan Agroo!itan
!uatu wilayah dapat dikembangkan dikembangkan menadi suatu kawasan agropolitan bila dapat memenuhi persyaratan berikut' a.
"emi "emililiki ki sum sumbe berd rday ayaa lahan lahan den denga gann agro agrokl klim imat at yan yangg sesua sesuaii utnu utnukk meng mengem emba bang ngka kann komoditi komoditi pertania pertaniann yang yang dapat dapat dipasark dipasarkan an atau telah telah mempunya mempunyaii pasar pasar (selanu (selanutnya tnya disebut komoditi unggulan), serta berpotensi atau telah berkembang di-ersi$ikasi usaha dari komoditi unggulannya. Pengembangan kawasan tersebut tidak saa menyangkut kegiatan budidaya pertanian ( on farm) tetapi tetapi uga kegiat kegiatan an off farm%nya, yaitu mulai pengadaa pengadaann sarana sarana dan prasaran prasaranaa pertania pertaniann (seperti (seperti benih&bi benih&bibit, bit, pupuk, pupuk, obat%oba obat%obatan, tan, alsin), kegiatan pengolahan hasil pertanian (seperti membuat produk olahan, produk makanan ringan&kripik, dodol, dll) sampai dengan kegiatan pemasaran hasil pertanian (seperti bakulan, warung, ual beli hasil pertanian, pasaar lelang, terminal&sub terminal agribisnis, dll) dan uga kegiatan penunangnya (seperti pasar hasil, agrowisata). II - '
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr b.
"emiliki berbagai sarana dan prasarana agribisnis yang memadai utnuk mendukung pengembangan sistem dan usaha agribisnis, yaitu' ). Pasar, baik pasar untuk hasil%hasil pertanian, pasar sarana pertanian, alat dan mesin pertanian, maupun pasar asa pelayanan termasuk pasaar lelang, gudang tempat penyimpanan dan prosessing hasil pertanian sebelum dipasarkan. /). *embaga keuangan (perbankan dan non perbankan) sebagai sumber modal utnuk kegiatan agribisnis. 0). "emiliki kelembagaan petani (kelompok, koperasi, asosiasi) yang dinamis dan terbuka pada ino-asi baru, yang harus ber$ungsi pula sebagai !entra Pembelaaran (pelatihan), uga diharapkan kelembagaan petani&petani mau dengan petani di sekitarnya merupakan 1nti%Plasma dalam usaha agribisnis. 2). Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang ber$ungsi sebagai Klinik Konsultasi Agribsinis (KKA) yakni sebagai sumber in$ormasi agribisnis, tempat percontohan usaha agribisnis, dan pusat pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha agribisnis yang lebih e$isien dan menguntungkan. Dalam pengembangan kawasan agropolitan ini, BPP perlu diarahkan menadi Balai Penyuluhan Pembangunan terpadu dimana BPP ini merupakan basis penyuluhan bagi para penyuluh dan petugas yang terkait dengan pembangunan kawasan agropolitan dan penyuluh swakarsa seperti Kontaktani&Petani mau, tokoh masyarakat, dan lain%lain. 3). Percobaan&pengkaian teknologi agribisnis untuk mengembangkan teknologi tepat guna yang cocok untuk daerah kawasan agropolitan. 4). aringan alan yang memadai dan aksesibilitas dengan daerah lainnya serta sarana irigasi, yang kesemuanya untuk mendukung usaha pertanian (agribisnis) yang e$isien.
c.
"emiliki sarana dan prasarana umum yang memadai, seperti transportasi, aringan listrik, telekomunikasi, air bersih dan lain%lain.
d.
"emiliki sarana dan prasarana keseahteraan sosial&masyarakat yang memadai seperti kesehatan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, perpustakaan, swalayan dan lain%lain.
e.
Kelestarian lingkungan hidup baik kelestarian sumberdaya alam, kelestarian sosial budaya maupun keharmonisan hubungan kota dan desa teramin.
2.1.). Prin$i Penge*+angan Ka#a$an Agroo!itan
Prinsip pengembangan kawasan Agropolitan adalah dengan prinsip pemberdayaan. Prinsip Pemberdayaan yang harus dikembangkan dalam mengembangan kawasan Agropolitan adalah' a. Prinsip Kerakyatan Pembangunan diutamakan bagi sebesar%besarnya keseahteraan rakyat banyak, bukan keseahteraan orang per orang atau kelompok. b. Prinsip !wadaya Bimbingan dan dukungan kemudahan ($asilitas) yang diberikan haruslah mampu menumbuhkan keswadayaan dan kemandirian, bukan menumbuhkan ketergantungan. II - )
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr
c. Prinsip Kemitraan "emperlakukan pelaku agribisnis sebagai mitra kera pembangunan yang berperan serta dalam seluruh proses pengambilan keputusan akan menadikan mereka sebagai pelaku dan mitra kera yang akti$ dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan. d. Prinsip Bertahap dan Berkelanutan Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan potensi dan kemampuan masyarakat setempat serta memperhatikan kelestarian lingkungan. 2.1.,. Tan /an Sa$aran Penge*+angan Ka#a$an Agroo!itan
+uuan pengembangan kawasan agropolitan adalah untuk meningkatkan pendapatan dan keseahteraan masyarakat melalui percepatan pengembangan wilayah dan peningkatan keterkaitan desa dan kota dengan mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing berbasis kerakyatan, berkelanutan (tidak merusak lingkungan) dan terdesentralisasi (wewenang berada di Pemerintah Daerah dan "asyarakat) di Kawasan Agropolitan. Dengan berkembangnya sistem dan usaha agribisnis maka di kawasan agropolitan tersebut tidak saa membangun usaha budidaya saa tetapi membangun usaha agribisnis hulu (pengadaan sarana pertanian), agribisnis hilir (pengolahan hasil pertanian dan pemasaaran) dan asa penunangnya, sehingga akan mengurangi kesenangan pendapatan antara kota dan desa dan kesenangan pendapatan antar masyarakat, mengurangi kemiskinan dan mencegah teradinya urbanisasi tenaga produkti$, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). !edangkan sasaran pengembangan kawasan Agropolitan adalah untuk mengembangkan kawasan pertanian yang berpotensi menadi kawasan Agropolitan, melalui' a. Pemberdayaan masyarakat pelaku agribisnis agar mampu meningkatkan produksi, produkti-itas komoditi pertanian serta produk%produk olahan pertanian, yang dilakukan dengan pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang e$isien dan menguntungkan serta berwawasan lingkungan. b. Penguatan kelembagaan petani c. Pengembangan kelembagaan sistem agribisnis (penyedia agroinput, pengolahan hasil, pemasaran dan penyediaan asa) d. Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pembangunan +erpadu e. Pengembangan iklim yang kondusi$ bagi usaha dan in-estasi. $.
Peningkatan sarana%prasarana meliputi' aringan alan termasuk alan usahatani ( farm road ), irigasi, pasar, air bersih, peman$aatan air limbah, dan sampah.
g. Peningkatan sarana prasarana keseahteraan sosial meliputi' pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan sarana prasarana umum lainnya seperti listrik, telekomunikasi dan lain sebagainya. II - ,
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr
2.2. PENGEMBANGAN KA%ASAN AGROPOLITAN 2.2.1. De$a P$at Pert*+0an
5leh karena beragamnya ciri khas pedesaan di 1ndonesia, maka sangat dimungkinkan adanya beberapa alternati$ bentuk kawasan agropolitan. Alternati$ bentuk kawasan agropolitan tersebut digambarkan sebagai dibawah ini' GAMBAR 2.2 ALTERNATI BENTUK KA%ASAN AGROPOLITAN
Sumber: Pedoman Praktis Pelaksanaan "dentifikasi #okasi. $irektorat %ina &eknik $irjen 'ipta arya $PU, *
2.2.2. Kaian Ko*o/ita$ Ba$i$ Menggna"an Meto/e L #ocation +uotient (#+) merupakan metode statistik yang menggunakan karakteristik ketenaga%keraan untuk menganalisis dan menentukan perbedaan basis ekonomi masyarakat suatu daerah yang berman$aat untuk menentukan -sport"mport mployment dalam #ocal /o0erment (Pemerintahan regional) guna penentuan Policy (Kebiakan) dan 'onstraint . Dalam identi$ikasi pro$il kawasan agropolitan ini $ormulasi *6 diterapkan untuk menetapkan komoditas unggulan sebagai basis atau non basis.
Analisis situasi internal (Agroklimatologis dan *6) dan analisis eksternal (daya saing pemasaran komoditas) dilakukan dengan !coring dan pembobotan&rating untuk memperoleh nilai ranking komoditas. *angkah%langkah analisis dapat dielaskan dengan rumus sebagai berikut ' V ij LQ
Vtsi j =
V ik Vtsi k
II - 3
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr Berdasarkan rumus *6 di atas, maka dianalisis komoditas unggulan setiap kecamatan' komoditas yang basis atau yang non basis. Dimana' *6
7 *ocation 6uotient
8i
7 #ilai Produksi Komoditas i di Kecamatan
8tsi
7 +otal #ilai Produksi !eluruh Komoditas (seenis i) di Kecamatan
8ik
7 #ilai Produksi Komoditas i di Kabupaten k
8tsi k 7 +otal #ilai Produksi !eluruh Komoditas (seenis i) di Kabupaten k ika, *6 9, maka komoditas tersebut di kelompokkan kedalam basis, yang berarti komoditas tersebut dapat mencukupi untuk diual atau diekspor ke wilayah lain. *6 : , maka komoditas tersebut di kelompokkan kedalam komoditas non basis, yang berarti komoditas tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri. *6 7 , maka komoditas tersebut di kelompokkan kedalam komoditas non basis, yang berarti komoditas tersebut hanya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri. 2.2.'. Meto/e S"oring
Penggunaan ranking atau skoring telah lama dikenal untuk menilai harapan, kepercayaan, sikap, kesukaan dan pendapat orang. Penelitian sosial marketing menggunakan ranking dan skoring untuk mengembangkan strategi guna mengubah perilaku masyarakat (Kotler dan ;oberto, <=< dalam "ikkelsen, Britha, <<< ' 3) ;anking atau skoring berarti menempatkan sesuatu sesuai urutannya. Ada perbedaan antara ranking (penyusunan secara ordinal) dan skoring (penyusunan menurut perbedaan bobot) Alat%alat analitis, seperti ranking, dapat menghasilkan in$ormasi dasar yang membantu mem$okuskan pertanyaan. Alat analitis itu dapat dipakai sebagai bagian dari wawancara, atau terpisah darinya. enis%enis ranking yang paling umum dikenal dalam kaitan dengan studi pembangunan, adalah ("ikkelsen, Britha, <<< ' 30) '
-
;anking masalah, kecondongan, dan kesempatan.
-
;anking berpasangan
-
;anking secara matriks atau skoring
-
;anking menurut kekayaan, atau pengelompokan menurut kekayaan.
Pembuatan ranking dan skoring berguna untuk memperoleh in$ormasi yang sensiti$. Untuk mendapat data atau angka secara absolut sangat sulit, sehingga penggunaan ranking dan skoring dapat digunakan untuk mendapatkan data tersebut.
II - 4
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr 2.2.). Teori Tata Niaga Ko*o/ita$
+ata niaga komoditas Agribisnis dalam Kawasan Agropolitan disesuaikan dengan paket agribisnis unggulan. Dasar teori tata niaga komoditas merupakan aliran komoditas dari produsen kepada konsumen akhir. GAMBAR 2.' DIAGRAM TATA NIAGA KOMODITAS IN D U S T R I S A P R O D I / S A P R O T A N / A L S I N T A N S U B S I S T E M A G R I B IS N IS H U L U BUDIDAYA S U B S I S T E M A G R I B IS N IS B U D I D A Y A P E N G U M P U L T IN G K A T D E S A
P E N G U M P U L T IN G K A T K E C A M A T A N
A G R O IN D U S T R I R U M A H T A N G G A /K E C IL
A G R O IN D U S T R I M E N E N G A H
DISTRIBUTOR
A G E N T
PE N G EC ER
PE N G EC ER
K O N S U M E N A K H IR
Sumber: $owney and &racy, 122
2.'. PROSES PENETAPAN STRUKTUR RUANG KA%ASAN AGROPOLITAN 2.'.1. Pro$e$ Penentan Str"tr Rang %i!a(a0
Berdasarkan agroekosistem, peman$aatan lahan dan potensi pengembangan sub sektor agribisnis, maka dapat dilakukan pendaerahan atau penetapan deleniasi berdasarkan pendekatan teori lokasi.
II - 5
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr GAMBAR 2.) PENDEKATAN TEORI LOKASI O R IE N T A S I A G R O IN D U S T R I
( O f f fa r m )
A # R I B IS N I S I ( O n fa r m )
Sarana Prasarana P e n u n j a n g ( O f f fa r m )
A # R I B IS N I S I ( O n fa r m )
A # R I B IS N I S I ( O n fa r m )
I n t e g r i t a s K a w a s a n H i n t e r la n ! D e l in i a s i " g B e r s i# a t P e r $ e a % le &
2.'.2. Kriteria Str"tr Rang
Konsep pengembangan wilayah agropolitan Kabupaten Batang, menggunakan model pendekatan 3alter 'hristaller, 44 dan 5riedman dan 3eber, 67 dimana dilakukan penetapan Kota +ani Utama (K+U), Kota +ani (K+U), dan Kawasan !entra Produksi (K!P) berdasarkan kriteria' A. K5+A +A#1 U+A"A (K+U)> merupakan Kota Kecamatan terpilih, dengan kriteria'
"erupakan Daerah Pusat Pertumbuhan Agribisnis (DPPA)
Kota +ani Utama ditetapkan berdasarkan ketetapan Kota +ani Pendukungnya.
"emiliki $asilitas penyimpanan dengan kapasitas tertentu sesuai dengan -olume produksi pada K!P%K!P di setiap Kota tani Pendukungnya.
"emiliki in$rastruktur standar perkotaan.
"emiliki Pasar ?rosir ke luar daerah Kabupaten&Kota.
"emiliki kegiatan agroindustri menengah dan besar dengan bahan baku komoditas unggulan. "emiliki *embaga Keuangan agribisnis. Ditetapkan berdasarkan prasarana dan sarana eksisting yang mampu dikembangkan untuk melengkapi Kota +ani pendukungnya di masa yang akan datang Ditetapkan berdasarkan integrasi dan sinergitas perencanaan Kawasan Kabupaten Batang dengan kebiakan dan peraturan yang telah ditetapkan (;+;@, Properda, ;enstra dan aturan%aturan lain). "erupakan kawasan dengan orde diatas Kota +ani.
B. K5+A +A#1 (K+)> merupakan desa, dengan kriteria' II - 6
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr
"erupakan Desa Pusat Pertumbuhan Agribisnis (DPPA)
"eliputi kawasan dengan umlah penduduk .%/3. iwa ( 5riedman)
Kota +ani ditetapkan atas dasar eksisting akti-itas agribisnis.
"emiliki beberapa produksi unggulan sesuai dengan K!P pendukungnya serta memiliki area pelayanan kegiatan agribisnis. ksisting kegiatan pertanian merupakan sistem agribisnis, khususnya melibatkan agroindustri kecil dan menengah
"emiliki pasar grosir ke luar kawasan agropolitan
"emiliki *embaga !wadaya "asyarakat Agribisnis.
"emiliki radius pelayanan sampai dengan 3 % km.
C. Kawasan !entra Produksi (K!P)> merupakan kawasan dengan orde dibawah Kota +ani Utama & Kota +ani yang terdiri dari beberapa Desa, dengan kriteria'
"empunyai ketergantungan pada Daerah Pusat Pertumbuhan Agribisnis (DPPA)
"eliputi kawasan dengan umlah penduduk % 3. iwa ( 5riedman )
"emiliki produk unggulan
"emiliki potensi lahan budidaya dengan agroekologi dataran tinggi dan dataran menengah. "emiliki kegiatan industri rumah tangga ( home industry ) dengan bahan baku komoditas unggulan.
"emiliki embrio pasar pengumpul komoditas unggulan
"emiliki in$rastruktur yang menunang kegiatan pertanian.
2.'.'. Pe/o*an In/i"ator Penetaan Ka#a$an Agroo!itan
Berdasarkan strategi dan arah pengembangan kawasan Agropolitan maka kegiatan $asilitasi dalam rangka perencanaan pengembangan kawasan Agropolitan adalah sebagai berikut' Penetapan kawasan agropolitan di kabupaten&kota dapat dilakukan melalui kelayakan yang cermat (kelayakan ekonomi, teknis sosial budaya dan lingkungan hidup). Perlu ditetapkan $aktor%$aktor penentu terlebih dahulu yang dapat diadikan unsur indikator strategis. 1ndikator strategis tersebut dapat diadikan alat untuk proses penentuan skala Kota +ani. Dalam rangka pengembangan menuu kawasan Agropolitan dapat digolongkan dalam 0 (tiga) strata, yaitu' (a) Pra Kawasan Agropolitan 1 (K!P), (b) Pra Kawasan Agropolitan 11 (Kota +ani), (c) Kawasan Agropolitan (Kota +ani Utama). !ecara rinci penelasan unsur indikator strategis dalam rangka menuu kawasan Agropolitan dapat dilihat dalam gambar dan tabel berikut ini.
II - 17
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr GAMBAR 2., STRATA KA%ASAN AGROPOLITAN
PRA KAWASAN AGROPOLITAN II (KOTA TANI)
PRA KAWASAN AGROPOLITAN I (KSP)
KAWASAN AGROPOLITAN (KOTA TANI UTAMA)
Sumber: 8odifikasi dari Pedoman Umum Pengembangan awasan !gropolitan
TABEL 2.1 PEDOMAN INDIKATOR PENETAPAN KA%ASAN AGROPOLITAN No. '( A( B( C( 0( A( B( C( 2( A(
B( C(
4( A( B( C( 5( 5('
5(0
5(2
Indikator K)$)iti Ungg*lan Sat* +enis ,)$)iti Le%i- ari ' +enis ,)$)iti K)$)iti *ngg*lan . r)*, )la-ann"a Kele$%agaan Pasar Mena$*ng -asil ari se%agian ,e1il ,awasan Mena$*ng -asil ari se%agian %esar ,awasan Mena$*ng -asil ari ,awasan Agr))litan an l*ar ,awasan Kele$%agaan etani Bereran ala$ en"eiaan sarana ertanian an se%agian ,e1il ala$ eng)la-an an e$asaran Bereran ala$ en"eiaan sarana ertanian3 eng)la-an3 an e$asaran Bereran ala$ en"eiaan sarana ertanian3 eng)la-an3 an e$asaran ,e%*t*-an $as"ara,at Kele$%agaan BPP BPP se%agai Balai Pen"*l*-an Pertanian BPP se%agai Balai Pen"*l*-an Agri%isnis BPP se%agai Balai Pen"*l*-an Pe$%ang*nan Sarana an Prasarana A,sesi%ilitas ,e/i sentra r)*,si A( Seang B( C*,* C( Bai, Prasarana an sarana *$*$ A( Seang B( C*,* C( Bai, Prasarana an sarana ,ese+a-teraan s)sial A( Seang B( C*,* C( Bai,
Pra Kawasan Agropolitan I KSP!
Pra Kawasan Agropolitan II Kota Tani!
Kawasan Agropolitan Kota Tani Uta"a!
A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C
Sumber: 8odifikasi dari Pedoman Umum Pengembangan awasan !gropolitan II - 11
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr a. Penentuan Kebutuhan !arana dan Prasarana Pengembangan prasarana % sarana publik yang berwawasan lingkungan yang diperlukan di kawasan agropolitan seperti aringan alan, irigasi, transportasi, telekomunikasi, pasar, lembaga pembiayaan, industri, gudang dan kegiatan%kegiatan untuk memperlancar pengangkutan hasil pertanian ke pasar dengan e$isien dengan resiko minimal. !edangkan enis prasarana dan sarana yang dibutuhkan untuk Kawasan !entra Produksi (K!P), Kota +ani (K+), dan Kota +ani Utama sesuai dengan tabel dibawah ini. TABEL 2.2 PENENTUAN KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG KA%ASAN AGROPOLITAN NO
JENIS PRASARANA DAN SARANA
KOTA TANI UTAMA 8KTU9
KOTA TANI 8KT9
KA%ASAN SENTRA PRODUKSI 8KSP9
#ENIS SARANA '
Pasar K)$)itas
Pasar Gr)sir an R*,)
Pasar Ke1a$atan *nt*, ,)$)itas *ngg*lan an R*,)
Pasar K)$)itas Se+enis !Peng*$*l&
0
In*stri
In*stri Besar/Menenga-
In*stri Menenga-/UKM/Agr) In*stri Menenga-
H)$e In*stri !In*stri Ke1il/Agr)in*stri Ke1il
2
Kele$%agaan Pe$%ia"aan
Le$%aga e$%ia"aan $i,r) ata* BPR
K)erasi Se,*ner
K)erasi Pri$er
4
Ban,
BRI
BRI
6
5
Sarana Penii,an/
Balai In#)r$asi an
Lati-an/In#)r$asi/
Pen"*l*-an/
Balai In#)r$asi an Pen"*l*-an
Pen"*l*- Pertanian Laangan K)$)itas Ungg*lan
K)ns*ltasi
Penii,an/Lati-an/ Penelitian/K)ns*ltasi
7
Pasar Sar)tan !Sarana Pr)*,si Pertanian&
Agen/Distri%*t)r
T),)/K)erasi
6
8
Sarana Pen*,*ng
G*ang
G*ang
6
9
Kele$%agaan Petani
K)erasi/Pag*"*%an
K)erasi/Pag*"*%an/
K)erasi/
As)siasi
Pag*"*%an/As)siasi
#ENIS PRASARANA '
Trans)rtasi !+alan an $)a&
:alan se%agai A,ses ,e KT Ter$inal B*s an Ang,*tan Desa
:alan se%agai A,ses ,e KSP S*%6ter$inal Ang,*tan Desa
O+e,
Pi1,6*
Tr*, an Pi1,6*
:alan se%agai A,ses ,e la-an ertanian
0
Listri,
Ses*ai Ke%*t*-an an ,etent*an ari PLN
Ses*ai Ke%*t*-an an ,etent*an ari PLN
Ses*ai Ke%*t*-an an ,etent*an ari PLN
2
Tele,)$*ni,asi
Ses*ai Ke%*t*-an an ,etent*an ari PT( TELKOM
Ses*ai Ke%*t*-an an ,etent*an ari PT( TELKOM
Ses*ai Ke%*t*-an an ,etent*an ari PT( TELKOM
4
Air Bersi-
Ses*ai Ke%*t*-an an ,etent*an ari PDAM
Ses*ai Ke%*t*-an an ,etent*an ari PDAM
Ses*ai Ke%*t*-an an ,etent*an ari PDAM
5
Persa$a-an
TPA
TPS
TPS
Sumber: !nalisis &im Penyusun, 1224 II - 12
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr
2.). PENGEMBANGAN AGRIBISNIS +uuan dan strategi pembangunan di perdesaan di 1ndonesia, secara umum antara lain seperti tertuang dalam ?B#, yaitu bahwa Cpembangunan masyarakat perdesaan perlu terus ditingkatkan, terutama melalui pembangunan kemampuan sumberdaya manusia, termasuk menciptakan iklim yang mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya masyarakat. !ealan dengan itu perlu ditingkatkan kemampuan masyarakat untuk berproduksi serta mengelola dan memasarkan produksinya, sekaligus menciptakan lapangan kera. Dengan demikian, maka masyarakat pedesaan semakin mampu menggerakkan dan dan meman$aatkan dengan sebaik%baiknya segala daya dan dana bagi peningkatan pendapatan dan tara$ hidupnya. *embaga sosial ekonomi secara umum diartikan sebagai organisasi sebagai pola%pola perikelakuan yang diwuudkan melalui akti$itas%akti$itas sosial dan hasil%hasilnya ( /illin and /illin dalam !oekanto, <<). @uud dari suatu lembaga sosial adalah berupa norma dan wadah atau assosiasi yang berkaitan dengan masalah sosial dan ekonomi. Dalam hubungan dengan model pembangunan perdesaan, !amonte (dalam #draha, <=E) berpendapat bahwa basis strategi pembangunan pedesaan adalah peningkatan kapasitas dan komitmen masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi dalam proses pembangunan. Keadaan tersebut menghendaki perlunya pemetaan sebaran desa%desa di kawasan perdesaan menurut unit%unit komunitas sosial ekonomi yang terikat dalam suatu kultur area, sehingga suatu komunitas sosial ekonomi merupakan ' a.
!eumlah desa yang tergolong mau
b.
!ecara umum penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian
c.
+erdapat dalam wilayah budaya dan wilayah geogra$is yang sama.
Pembangunan pertanian selama ini selalu dilakukan parsial dan tidak terintegrasi hingga kadangkala pelaku pertanian terutama petani tidak dapat mengambil keuntungan yang maksimal dari usaha taninya. al ini terkait dengan struktur pasar baik hasil maupun input produksi uga in$ormasi yang tidak seimbang tentang teknologi dan lemahnya posisi tawar pelaku pertanian terhadap kebiakan pemerintah maupun pelaku pasar produk lain terutama yang terkait dengan usaha tani. Dengan kawasan sebagai titik berat pengembangan maka integrated farming system akan diwuudkan melalui pengembangan berbagai kluster pendukung suatu usaha tani dengan sistem agribisnis. Pada pertanian terpadu dan kawasan sebagai pusat pengembangan akan berbasis pada komoditi lokal baik tanaman, ternak maupun perikanan sebagai obyek untuk meningkatkan kapasitas sosial dan ekonomi masyarakat. Program%program yang dikembangkan tentu akan bertumpu pada pengembangan komoditas tersebut meski aspek lain baik sarana maupun prasarana uga dibutuhkan. 5leh karena itu kawasan sebagai sebuah lingkup kaian ruang dan waktu dari suatu masyarakat dan penduduknya dalam sebuah dimensi sosial, ekonomi, politik dan psikologi tidak hanya mengembangkan pemupukan modal saa atau pengembangan enis usaha tani tertentu saa namun merupakan sebuah kaian yang II - 1'
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr kompleks meski tetap bertumpu pada pengembangan komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan dengan berbagai aspek yang melingkupinya. 2.).1. Pengertian Agri+i$ni$
!uatu sistem yang terdiri atas sub sistem sarana produksi (U*U), sub sistem usaha tani (BUD1DAFA),sub sistem agroindustri (1*1;), dan sub sistem penunang(A!A P"A!A;A# DA# D1!+;1BU!1). !ebuah sistem yang terdiri dari unsur%unsur kegiatan ' () P;A%PA##, (/) PA##, (0) PA!GA%PA##, (2) P"A!A;A#. HBatasan agribisnis adalah sistem yang utuh dan saling terkait diantara seluruh kegiatan ekonomi (yaitu subsistem agribisnis U*U, subsistem agribisnis 1*1;, subsistem agribisnis A!A P#U#A#? agribisnis) yang terkait langsung dengan pertanian (!aragih, <<=). Kegiatan agribisnis melingkupi sub sektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan, serta bagian dari sektor industri.(?unawan !umodiningrat, /). 2.).2. Penge*+angan Agri+i$ni$ Tana*an Pangan /an Horti"!tra
Pengembangan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura mempunyai beberapa subsistem agribisnis mulai dari praproduksi hingga pasca produksi serta distribusi dan pemasaran. !istem agribisnis ubi kayu dimulai dari kegiatan budidaya tanaman yang menghasilkan ubi kayu segar yang dapat langsung diual ke pasar. uga dapat diolah lebih dahulu sebagai produk makanan ringan. asil olahan ubi kayu segar antara lain, tape, keripik, dodol tape, dan tiwul instan. Produk ini dihasilkan atau dapat dikembangkan sebagai produk industri rumah tangga. Disamping diolah secara segar, ubi kayu telah banyak diolah pada industri besar dengan produk berupa tepung tapioka, gaplek & cips, !, ethanol, sorbitol, deItrin. !elanutnya produk%produk tersebut merupakan bahan baku bagi industri makanan, industri pakan ternak dan industri kimia. asil olahan dari industri pakan ternak diserap oleh sektor peternakan, dan hasil olahan dari industri kimia dasar diolah lebih lanut oleh industri hilir. !istem agribisnis agung dimulai dari kegiatan budidaya tanaman, yang menghasilkan agung, agung oreng (marning), dodol agung, emping agung dan leter agung. Pemasarannya cukup terbuka di pasar swalayan atau pasar tradisional. agung pada industri besar dapat diolah dengan hasil sebagai tepung maiJena, minyak agung dan bahan baku ternak. asil industri olahan agung ini prospekti$ untuk ekspor namun kebutuhan dalam negeri sangat besar khususnya diserap sebagai bahan baku pakan ternak. Upaya peningkatan produksi terbuka dengan intensi$ikasi maupun ekstensi$ikasi. !istem agribisnis sayur%sayuran dimulai dari kegiatan budidaya tanaman yang menghasilkan produk segar. Produk ini dapat langsung diual kepada pedagang pengumpul selanutnya ke pedagang besar dan didistribusikan ke pasar. Pedagang besar selain mendistribusikan ke pasar uga memasok ke perusahaan industri pengolahan hasil sayuran. Pemasaran hasil sayuran saat ini sebagian besar dalam bentuk segar dengan pangsa pasar lokal sampai ekspor. Upaya peningkatan nilai tambah produk sayuran dapat dilakukan dengan pengemasan dalam plastik yang selanutnya dapat dipasarkan melalui super market, ataupun dengan pengolahan sayuran kentang menadi kripik kentang (fried potatoes) yang dapat memberikan nilai yang cukup nyata. II - 1)
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr asil buah%buahan secara agribisnis telah dilakukan terutama untuk memenuhi kebutuhan lokal atau dalam negeri berupa produk buah%buahan tertentu seperti pisang, durian, rambutan, manggis, duku. al penting yang perlu diperhatikan dalam pemasaran adalah pengemasan produk yang menarik dan aman. Kegiatan sistem agribisnis pisang dimulai dari budidaya yang menghasilkan buah pisang masak & segar. Disamping itu agroindustri pisang uga dikembangkan oleh industri menengah dan besar. asil olahan pisang berupa tepung pisang, selai, sale, kripik dan getuk pisang. 2.).'. Penge*+angan Agri+i$ni$ Per"e+nan
!trategi yang dikembangkan dalam pembangunan perkebunan adalah pembangunan dengan penerapan sistem agribisnis terpadu berkelanutan. Keberhasilan dari sistem agribisnis ini adalah adanya keterpaduan yang serasi dan saling mendukung antar sub sistem dalam agribisnis, antara sektor&subsektor dan antar wilayah. Dengan sistem agribisnis terpadu, maka dapat dihasilkan produk%produk perkebunan dan produk agroindustri berdaya saing tinggi baik di pasar domestik maupun pasar internasional. Untuk mencapai tingkat perkembangan wilayah yang sesuai dengan kondisi daerah maka pengembangan produk perkebunan diarahkan pada sistem agribisnis dan agroindustri. Untuk menghasilkan produk%produk berdaya saing tinggi, komoditas perkebunan layak mempunyai dukungan sumber daya alam, sumber daya manusia dan kelembagaan yang baik. !elain itu dapat memberikan dampak ganda yakni meningkatkan nilai tambah bagi petani pekebun sebagai produsen dan terhadap pertumbuhan perekonomian perdesaan. Aspek produksi tanaman teh sebagai salah satu $aktor dari subsistem produksi dan budidaya, pengembangannya dengan memperhatikan produk yang memiliki keterpaduan sebagai dukungan bagi program pemerintah. Fang selanutnya diteremahkan sebagai cikal bakal pemunculan produk andalan & unggulan atau produk khas suatu wilayah. Pengolahan daun teh menadi produk teh hiau dalam kemasan yang siap dipasarkan merupakan salah satu agroindustri berskala rumah tangga. Untuk pengusahaan secara komersial, dibutuhkan kelembagaan & instansi terkait terun untuk membantu petani, selain itu dengan membagi pos%pos kegiatan agroindustri merata pada rumah tangga rumah tangga yang dikoordinasikan oleh kelompok tani. 2.).). Penge*+angan Agri+i$ni$ Peterna"an
Pengembangan agribisnis peternakan akan dicontohkan sistem agribisnis ternak sapi potong. Dalam sistem agribisnis ternak sapi potong terdapat enang enis produksi berdasarkan karakteristik $isiologis ternak yang dibudidayakan. !ecara -ertikal enang ini dimulai dengan enis produksi bibit sapi betina induk, dilanutkan dengan produksi sapi bibit, kemudian produksi sapi antan bakalan dan diikuti produksi sapi simental. !api bibit betina yang dihasilkan pada enis produksi sapi betina induk dapat kembali masuk ke dalam sistem budidaya sapi betina induk hingga mencapai saat tidak produkti$ dan dikirim langsung ke ;umah Potong ewan (;P) untuk dipotong.
II - 1,
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr +iap enis produksi sapi tersebut di atas, dapat dilakukan dalam satu rumah tangga tani, rumah tangga tani berbeda dalam satu kawasan atau rumah tangga tani pada kawasan yang berbeda. Berbagai produk dapat dihasilkan pada tingkat ini seperti daging, -icera, kulit, tulang dan darah. asil%hasil ini berpotensi sebagai bahan baku sektor industri pengolahan. Khususnya daging dan -icera, kecuali berpeluang sebagai bahan industri pengolahan, dapat langsung diual ke konsumen dalam bentuk segar. Kulit sapi uga dapat dilakukan pengolahan kulit sebagai home industry skala kecil yang menghasilkan kulit mentah. !elanutnya guna mengantisipasi lonakan produksi yang memenuhi standar kesehatan perlu pembangunan ;umah Potong ewan (;P). 2.).,. Penge*+angan Agri+i$ni$ Peri"anan
Pengembangan agribisnis perikanan dapat dilakukan melalui sistem agribisnis -ertikal maupun sistem agribisnis horiJontal. !istem agribisnis -ertikal merupakan penanganan suatu produk mulai dari proses awal sampai dengan pemasarannya. !edangkan sistem agribisnis horiJontal merupakan gabungan dari beberapa produk bahkan dari subsektor berlainan yang dikelola secara bersama%sama. ?una memenuhi kebutuhannya, maka pengusaha harus bekerasama dengan para petani ikan yang memelihara ikan misalnya dengan menggunakan Keramba aring Apung (KA) atau Keramba aring +ancap (K+) untuk memenuhi kebutuhan ikannya. !elain itu uga harus ada ikatan kerasama uga dengan pabrik pakan untuk menamin ketersediaan pakannya. Benih berkualitas unggul dapat diperoleh dengan cara pemuliaan induk baik melalui seleksi maupun teknologi manipulasi kromosom. Pendederan dengan penggunaan lahan dengan produksi mina padi dan mina ayam akan sangat e$isien sehingga biaya produksi menadi lebih murah, disamping sangat menguntungkan petani pendeder uga pembesaran dengan penggunaan ikan hasil dederan masa pemeliharaannya menadi lebih baik karena penggunaan ukuran ikan yang lebih besar. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam air tawar atau perairan umum yang dangkal. Kegiatan ini akan melibatkan bebrapa kelompok masyarakat dan instansi, seperti petani pembenih ikan, petani pendeder, petani pembesar ikan, pengusaha cold storage , pabrik pakan, pengusaha eksportir, instansi terkait, koperasi dan lain sebagainya. !istem agribisnis horiJontal dapat dilihat misalnya pada pengelolaan kolam air tawar yang mana dipinggir kolamnya dapat ditanami dengan tanaman pisang. Adapun enis pisang yang ditanam adalah enis ca0endish yang produknya dapat diekspor sehingga dapat menambah nilai hasilnya. Agribisnis dari komoditas ikan lainnya uga diperlukan rangkaian kegiatan, koordinasi serta hubungan bisnis mulai dari kelompok pembenih, pendeder, pembesaran, sarana produksi, organisasi, pembina, penyandang dana, dan lainnya sampai kepada pemasaran lokal maupun ekspor.
II - 13
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr 2.).3. Penge*+angan Agri+i$ni$ Ke0tanan
!istem agribisnis kehutanan merupakan penanganan suatu produk mulai dari proses awal sampai dengan pemasarannya. !istem agribisnis kehutanan sebagai leading sector %nya adalah pengusaha eksportir (eksportir balken) yang mempunyai hubungan dengan pasar di dalam maupun di luar negeri. Berdasarkan permintaan pasar mereka harus mampu menghitung tenaga kera, mesin%mesin, penggergaian, sampai pengiriman produk ke luar negeri. Berdasarkan permintaan pasar dapat dihitung berapa kebutuhan kayu yang dibutuhkan setiap bulannya. !istem agribisnis kehutanan dimulai pembibitan kayu albisia, pengembangan hutan rakyat yang dilakukan petani dibawah binaan Dinas Kehutanan. !elanutnya melibatkan pengusaha penggergaian untuk dilakukan pemotongan guna memudahkan pengangkutan, dan dilakukan ekspor. 2.).4. Penge*+angan Agri+i$ni$ Se+agai Sat Si$te*
Pembangunan Pertanian secara nasional harus mengantisipasi tantangan demokratisasi dan globalisasi untuk dapat menciptakan sistem yang adil. !elain itu harus diarahkan untuk mengarahkan masyarakat seahtera khususnya petani melalui pembangunan sistem pertanian dan usaha pertanian yang mapan. !istem tersebut harus berdaya saing, berkerakyatan, berkelanutan dan terdesentralistik. Berdaya saing berarti pertanian kita dapat diseaarkan dengan produk pertanian negara lain baik umlah maupun kualitasnya. Berkerakyatan berarti setiap usaha pembangunan pertanian harus mengikutkan petani supaya semakin berdaya sebagai subyek pembangunan. Berkelanutan berarti pembangunan pertanian harus memberikan aminan bagi keberlangsungan pertanian. !ementara terdesentralisasi mengandung arti bahwa pembangunan pertanian harus berdasarkan keinginan petani, sesuai dengan kebutuhan dan sangat menghargai budaya lokal. Pembangunan sistem pertanian merupakan pembangunan yang mengintegrasikan pertanian dengan industri dan asa terkait dalam satu kluster industri yang mencakup (input produksi), usaha tani, pemasaran dan pengolahan, serta asa. 1ntegrasi yang baik antara pertanian, industri dan dan asa dapat meningkatkan pendapatan dan tara$ hidup petani melalui pengembangan sistem pertanian dan usaha%usaha agribisnis, semakin berkembangnya akti-itas ekonomi pedesaan melalui pengembangan sistem pertanian dan perusahaan% perusahaan pertanian yang mandiri. Kemandirian petani dan akses mereka yang besar pada perusahaan agribisnis bahkan memilikinya akan semakin meningkatkan keseahteranya. "odel pengembangan pertanian yang digunakan Departemen Pertanian selama ini dapat diadikan acuan. Pemerintah dalam mengembangkan sub%sektor hulu kegiatan utama yang dilakukan adalah pengembangan sarana dan prasarana penunang serta peningkatan penggunaan benih unggul dan input teknologi lainnya. Pengembangan sarana dilalui melalui peningkatan bisnis sarana&kios saprodi di perdesaan, peningkatan mutu pengairan melalui penyediaan dan perawatan sarana irigasi dan peningkatan kemampuan petani dalam mengakses modal. Program pembangunan pertanian pada hakekatnya adalah rangkaian upaya untuk mem$asilitasi, melayani dan mendorong berkembangnya sistem pertanian dan usaha%usaha II - 14
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr pertanian yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanutan dan terdesentralisasi untuk meningkatkan keseahteraan masyarakat. Pertanian merupakan usaha yang sangat tergantung pada alam oleh karena itu kelestarian alam merupakan upaya yang harus dilakukan petani agar usaha taninya berhasil dan berkelanutan. Usaha pertanian yang dikembangkan harus mengakomodir aspek kelestarian lingkungan yaitu dengan melakukan usaha tani yang ramah lingkungan uga memperhatikan korbanan lahan sehingga masukan pada lahan uga kita usahakan sebanding dengan korbanannya. Usaha%usaha yang perlu dilakukan antara lain ' -
Pengembangan pola%pola usaha tani terpadu diantara komoditi tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, kehutanan dan perkebunan ( integrated farming system).
-
Pengembangan pengolahan limbah dan pengendalian bahan kimia dalam kegiatan agribisnis.
-
Pengembangan teknologi, pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan dalam usaha agribisnis.
Dari berbagai usaha pelestarian alam dalam usaha tani sasaran yang ingin dicapai adalah berkembangnya pola%pola usaha tani terpadu berwawasan lingkungan, berkembangnya model usaha pertanian yang berwawasan lingkungan, meningkatnya produksi, mutu produk pertanian berwawasan lingkungan, seta perbaikan mutu dan lingkungan usaha pertanian. !truktur pertanian yang diperlukan dan dikembangkan adalah struktur pertanian industrial yang memungkinkan teradinya hubungan $ungsional saling menguntungkan di antara pelaku pertanian dan tercipta hubungan sinergis dalam kesatuan tindak. Pertanian industrial merupakan proses konsolidasi usaha tani disertai dengan koordinasi -ertikal diantara seluruh tahapan -ertikal agribisnis. Kegiatan yang diperlukan dalam membangun struktur pertanian industrial tersebut antara lain ' - Pengembangan kemampuan !D" pelaku pertanian terutama petani dalam kewirausahaan agribisnis - Peningkatan pelayanan usaha agribisnis - Pengembangan kelembagaan usaha seperti organisasi petani, kemitraan, kelembagaan pemasaran, koperasi pertanian dan kelompok usaha lain. - Pengembangan kemampuan layanan, seperti layanan teknologi, penyuluhan, in$ormasi pasar, lembaga $inansial dan lainnya.
+erobosan ino-asi teknologi baru strategis berbasis lokal dilakukan melalui program penelitian. Penelitian pengelolaan sumberdaya alam yang meliputi sumber daya lahan, air, iklim dan hayati. Penelitian pertama yang harus dilakukan adalah penelitian untuk pengembangan teknologi perbaikan potensi komoditas. Penelitian ini diarahkan untuk melakukan perbaikan terhadap produkti$itas berbagai komoditas basis yang ada dan komoditi baru yang diminta pasar. II - 15
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr Penelitian kedua diarahkan untuk pengembangan bioteknologi yang berupa penelitian rekayasa genetik, biologi molekuler, teknologi diagnostik, serta penelitian mikrobiologi dan mikro proses.kegiatan tersebut dapat digunakan untuk menunang perbaikan kualitas komoditi pertanian yang akan meningkatkan produkti-itas pertanian. Penelitian ketiga diarahkan untuk memberikan gambaran pada kondisi sosial ekonomi petani dan akibat kebiakan pembangunan yang selama ini dilakukan. Berbagai implikasi dapat dilihat dan diadikan patokan untuk perencanaan selanutnya. Penelitian keempat yang harus dilakukan terkait dengan pengembangan teknologi spesi$ik lokasi. Penelitian kelima yang harus dilakukan terkait dengan pengembangan teknologi pasca panen dan di-ersi$ikasi produk. 1ndonesia mempunyai keragaman sumberdaya hayati dan kekayaan alami yang sangat besar yang mencakup plasma nu$tah tanaman pangan, hortikultura, tanaman industri, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Keanekaragaman yang melimpah tersebut masih bersi$at semu karena baru berupa potensi, sedangkan kemampuan untuk menggali, meman$aatkan dan mengembangkan berdasarkan teknologi mutakhir masih belum optimal. 8ariasi genetik yang besar dengan keunikan dan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi merupakan dasar untuk meningkatkan daya saing produk pertanian. "elalui rekayasa teknologi, potensi plasma nu$tah dapat diman$aatkan untuk memenuhi kebutuhan penyediaan pangan, sandang, papan, bahan $armasi, kecantikan dan produk biokimia yang hampir tak terbatas ragamnya. Untuk mendukung program proteksi sumberdaya hayati dibutuhkan penelitian pengendalian asad pengganggu, pengembangan sarana seperti laboratorium pengui, pengembangan sumberdaya manusia pelaksana, pengembangan peraturan&perundangan pendukung, serta pengembangan kegiatan konser-asi, identi$ikasi dan karakterisasi sumberdaya hayati (plasma nu$tah). Pengembangan !istem 1n$ormasi Pertanian memerlukan dukungan data yang akurat, !istem 1n$ormasi, dan layanan data dan in$ormasi pertanian yang baik. Dengan sistem in$ormasi yang baik akan dapat dilakukan pemantauan dan penyebarluasan in$ormasi pertanian secara cepat, akurat dan murah. 1n$ormasi yang perlu tersedia meliputi in$ormasi keadaan iklim, keadaan sumberdaya alam, in$ormasi teknologi input dalam produksi pertanian, in$ormasi pasar pertanian, sistem permodalan, posisi suplai dan permintaan tiap komoditi pertanian uga in$ormasi ketenagakeraan. Bila mungkin in$ormasi sistem asuransi dan penaminan usaha pertanian uga ada. +erbangunnya aringan kera setiap pelaku agibisnis terutama petani kecil, swasta dan mungkin pemerintah merupakan implikasi dari penataan sistem in$ormasi pertanian yang mudah dan murah diakses. Dengan sistem in$ormasi ini program antar lembaga baik swasta maupun pemerintah dapat dengan mudah dilakukan. !elain itu koordinasi antar departemen dalam pemerintah uga mudah dilakukan. Dengan data yang akurat dan up%to date, maka kesimpang siuran landasan perencanaan baik pemerintah maupun swasta pelaku agribisnis II - 16
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr sering kali terhambat. Kemudian sinkronisasi kera setiap elemen masyarakat bersama pemerintah dalam mengembangkan pertanian dapat dilakukan. 2.4.7.1. Pengembangan Sistem Agribisnis Hulu
Program pengembangan pertanian dimaksudkan untuk mengoperasionalkan pembangunan sistem dan usaha%usaha agribisnis, yang mengarahkan agar seluruh sub%sistem agribisnis dapat secara produkti$ dan e$isien menghasilkan berbagai produk pertanian yang memiliki nilai tambah dan daya saing yang tinggi, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Pengembangan sub%sistem pertanian hulu dilakukan melalui dua kegiatan utama yaitu ' a. "engembangkan
sarana dan prasarana penunang, yang didalamnya mencakup sarana irigasi, alan usaha tani dan distribusi input usaha tani terutama benih, pupuk dan alsintan.
b. "engembangkan industri
benih
Pengembangan sub%sistem pertanian hulu sangat krusial karena permasalahan yang dihadapi selama ini banyak diakibatkan lemahnya prasarana dan sarana dalam pengembangan sistem agribisnis dan perusahaan pertanian perdesaan. Pengalaman terdahulu pemisahan antar sub%sistem dalam agribisnis selalu menadikan petani kecil tidak mendapatkan keuntungan yang layak pada setiap usaha taninya. Apabila bukan karena input produksi yang mahal dan tidak sebanding dengan hasil panen, maka kecilnya keuntungan petani biasanya disebabkan oleh kerusakan tanaman akibat hama dan penyakit serta kekeringan. Kebiakan pada berbagai input pertanian terutama pupuk dan pestisida perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut. 5leh karena itu kedepan mengintegrasikan antar sub%sistem hulu perlu dilakukan. !elain itu dorongan untuk memperkecil input produksi (low eksternal input) dengan memaksimalkan penggunaan bahan organik dan bahan lain yang ramah lingkungan perlu semakin digalakkan. 1no-asi teknologi ini sangat perlu guna menunang perbaikan usaha tani. 2.4.7.2. Pengembangan Sistem Agribisnis Usaha Tani
Perbaikan budidaya pada dasarnya merupakan usaha untuk meningkatkan produksi pertanian yang berkualitas dan berdaya saing. 5leh karena itu pengembangan suatu komoditas pertanian harus mempertimbangkan permintaan pasar, berkonsentrasi pada produk unggulan yang berdaya saing tinggi, mampu memenuhi $ungsi sebagi komoditas ekonomi dan sosial, mampu memaksimalkan sumberdaya alam terutama lahan, berwawasan lingkungan serta mempunyai keterkaitan yang erat dengan sektor lain baik backward linkage dan $orward linkage. Pengembangan sub%sistem budidaya ( on9farm) dilakukan melalui empat kegiatan utama, yaitu' . "eningkatkan
produkti-itas komoditas pertanian.
/. "eningkatkan
mutu produk. II - 27
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr 0. "eningkatkan 2. "endorong
e$isiensi produksi dan
pengembangan komoditi sesuai potensi wilayah.
!asaran yang ingin dicapai terutama adalah meningkatkan produksi dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri daan bahan baku industri, meningkatnya ekspor, meningkatnya mutu sesuai permintaan pasar dan mengembangkan sentra%sentra komoditi unggulan. Upaya e$isiensi usahatani tanaman pangan dilakukan melalui intensi$ikasi usaha tani pada daerah belum intensi$, rasionalisasi penggunaan input bagi daerah yang mengalami kecenderungan penggunaan sarana produksi berlebihan. Untuk itu perlu ditunang oleh penyediaan sarana produksi tepat enis dan tepat waktu serta rekomendasi teknologii spesi$ikasi lokasi. Peningkatan mutu hasil dilakukan melalui perbaikan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil. !asaran yang ingin dicapai adalah ' . "eningkatkan
produksi komoditi tanaman pangan antara 3 L per tahun
/. "eningkatkan
produkti$itas rata%rata 0L per tahun.
0. "enurunnya
kehilangan hasil panen rata%rata 0L per tahun.
2. "eningkatnya
pendapatan petani antara 3%L per tahun.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan akan produk hortikultura dan aneka tanaman dalam negeri maupun ekspor, diperlukan usaha peningkatan produksi hortikultura yang mengarah pada peningkatan e$isiensi usaha, mutu produk dan produkti-itas melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peman$aatan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, serta peningkatan partisipasi masyarakat dan swasta. Untuk peningkatan e$isiensi usaha, mutu produk dan produkti-itas, maka peman$aatan dan pengusahaan teknologi merupakan keharusan, agar produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional.pemenuhan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri memerlukan aminan kontinuitas suppai dalam umlah dan mutu sesuai selera konsumen, serta dengan harga yang bersaing. 5leh karena itu pendekatan yang dilaksanakan dalam pengembangan hortikultura ialah pembangunan usaha tani&kebun berskala komersial dengan mempertimbangkan skala ekonomi yang didukung oleh penyediaan bibit yang berkualitas, serta sarana dan prasarana seperti pengairan, penyimpanan dan transportasi. Agar lebih berperan dalam pemulihan ekonomi maka dalam tahun /%/2 pengembangan hortikultura diarahkan kepada komoditas yang memiliki keunggulan kompetiti$ di pasar ekspor. Untuk itu perhatian lebih besar diarahkan kepada komoditas unggulan antara lain kentang, kubis, cabe merah, manggis, rambutan, durian, salak pada kelompok buah%buahan, anggrek dan tanaman hias daun pada tanaman hias serta komoditi ahe, kunyit dan lengkuas pada tanaman obat. !asaran yang ingin dicapai adalah ' . "eningkatnya
produksi komoditi buah%buahan, sayuran dan tanaman hias antara 3%L per tahun, dan aneka tanaman antara /%3L per tahun.
/. +ercukupinya
kebutuhan konsumsi dan bahan industri pengolahan hortikultura serta meningkatnya -olume ekspor. II - 21
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr 0. +erbinanya mutu produk yang mempunyai daya saing di 2. Diperolehnya
pasar dalam maupun luar negeri
produk hortikultura yang bermutu tinggi dan aman konsumsi bagi
masyarakat. 3. +erbentuknya
pertanian hortikultura yang dapat menseahterakan petani dan pelaku
usaha. 4. +ersedianya
produk hortikultura di wilayah berpenduduk miskin sebagai sumber pendapatan dan peningkatan giJi masyarakat.
E. +erbinanya petani dalam
mengadopsi teknologi dan kelembagaan usaha sehingga dapat menadi petani pengusaha yang berhasil. Untuk mendukung sasaran tersebut maka kegiatan di$okuskan pada ' .Pembinaan produksi komoditas unggulan /.Pewilayahan komoditas untuk pengembangan kawasan agribisnis. 0.Penumbuhan sentra produksi 2.Pemantapan sentra produksi dengan pembinaan penerapan teknologi mau. 3.Pengembangan sistem perbenihan nasional. 4.Penyediaan sarana dan pra sarana produksi E.Perlindungan tanaman hortikultura =.Pembinaan pengamanan hasil, mutu dan keselamatan produk <.Pembinaan kelembagaan agribisnis. !elama ini ekspor komoditi pertanian didominasi oleh komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, kopi, karet, teh dan lainnya. Akan tetapi kinera komoditas perkebunan cenderung $luktuati$ karena sangat dipengaruhi oleh harga&pasar internasional. Komoditi perkebunan mencakup tanaman perkebunan tahunan dan tanaman semusim. Permasalahan yang dihadapi dalam perkembangan komoditi perkebunan antara lain produkti$itas tanaman yang belum optimal, kualitas produk belum memenuhi standar perdagangan, proses di-ersi$ikasi (-ertikal dan horisontal) belum memadai dan peran kelembagaan yang masih lemah. Upaya peningkatan produkti-itas dilakukan melalui perbaikan teknik budidaya, peningkatan mutu melalui pengembangan penerapan pasca panen dan pengolahan, pengembangan di-ersi$ikasi dan pengembangan pemasaran produk perlu terus diupayakan dengan didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana produksi dan teknologi siap pakai di tingkat pekebun. Program penelitian dalam rangka mendapatkan klon dan -arietas yang bermutu tinggi dan teknik budidaya yang meningkatkan e$isiensi usaha tani perlu digalakkan. Penerapan teknik bio teknologi seperti kultur aringan perlu dikembangkan. "engingat bahwa kegiatan produksi perkebunan sebagaian besar (=L) dilakukan oleh rakyat maka pengembangan kelembagaan petani dan kemitraan usaha pertanian yang benar%benar berman$aat bagi pekebun perlu mendapat perhatian. !asaran yang ingin dicapai adalah ' ."eningkatkan PDB perkebunan dengan lau 0,EL pertahun. II - 22
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr /."eningkatkan produkti-itas hingga mencapai EL dari produkti-itas potensial. 0."eningkatkan e$isiensi usaha perkebunan. 2."eningkatkan mutu hasil produk primer dan produk sekunder ke arah CJero de$ect. 3."eningkatnya penerimaan de-isa ekspor komoditi primer dan mendorong peningkatan ekspor komoditi produk hilir perkebunan 4."eningkatnya penerapan tenaga kera baru sebanyak E.+umbuh berkembangnya wilayah sentra ekonomi baru di sektor perkebunan dan industri asa seperti transportasi dan agrowisata =."eningkatnya pendapatan petani perkebunan sehingga mencapai U!M .3%/. per KK&tahun, dan <.+umbuh dan terbinanya koperasi komoditi perkebunan baru yang mandiri dan pro$esional !ub%sektor peternakan merupakan penyedia sumber pangan hewani berupa telur, daging dan susu. Pengembangan peternakan mencakup ternak unggas dan ternak ruminansia. Upaya produksi dengan pola tradisional dinilai tidak dapat mengimbangi senang tersebut dan untuk itu diperlukan terobosan pengembangannya. Pada kelompok ternak ruminansia, usaha ternak sapi dan domba dan kambing sudah berada pada usaha yang berorientasi bisnis, dengan demikian dalam pengembangan diarahkan kepada peningkatan keuntungan. Pola pengembangan ternak tersebut dilakukan kombinasi antara memaksimalkan pendayagunaan sumberdaya lokasi dan terobosan teknologi dalam penggunaan bibit, nutrisi reproduksi, teknologi budidaya, -eteriner dan pasca panen. Dalam usaha budidaya, pengembangan inseminasi buatan perlu lebih digalakkan dan disempurnakan e$isiensi dan e$ekti$itas. Pengembangan peternakan uga perlu diarahkan dalam rangka peman$aatan ketersediaan pakan, limbah pertanian dan sebagai bagian dari sistem usaha pertanian terpadu. !asaran yang ingin dicapai adalah ' . "eningkatkan
pendapatan peternak hingga melampui U";
/. "eningkatnya
produksi daging, telur dan susu antara 0%4L pertahun dan meningkatnya konsumsi daging, telur dan susu antara /%0L pertahun.
0. "eningkatnya
penyerapan tenaga kera baru
2. +erwuudnya
kelembagaan peternak yang mandiri dan mampu mengakses sendiri $aktor produksi dan pelayanannya
3. +ercapainya
keseimbangan populasi, produksi dan daya dukung lingkungan
2.4.7.3. Pengembangan Sistem Agribisnis Hilir
Pengembangan sub%sistem agribisnis hilir dilakukan melalui tiga kegiatan utama yaitu ' ."endorong pengembangan usaha%usaha pengolahan /.Penanganan kehilangan pasca panen II - 2'
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr 0."endorong industri penunang agribisnis. !asaran yang ingin di capai terutama adalah meningkatkan nilai tambah, mengembangkan usaha%usaha pengolahan hasil, megurangi kehilangan pasca panen dan mendorong berkembangnya industri%industri penunang pertanian. 1su terkait dengan sub%sistem pengolahan hasil ini adalah peraturan perundangan untuk menamin kepastian berusaha, regulasi untuk memberikan pemihakan kepada UK", kontinuitas bahan baku termasuk mutu, teknologi pengolahan, barang modal, pasca panen dan pengembangan produk, Kawasan Agroindustri +erpadu (KA+), kebiaksanaan makro, in-estasi dan perdagangan. Pengembangan sub%sistem pemasaran dilakukan melalui dua kegiatan utama yaitu ' . "endorong pengembangan pasar domestik dan ekspor /. "engembangkan sistem distribusi komoditas pertanian !asaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya e$isiensi pemasaran, meningkatnya posisi tawar petani, berkembangnya sistem distribusi termasuk pangan dan berkembangnya kelembagaan pemasaran di pedesaan. 1su terkait dengan sub%sistem pertanian pemasaran adalah peraturan perundangan untuk menamin kepastian berusaha, regulasi dan deregulasi dalam pemasaran dan perdagangan untuk memberikan pemihakan kepada UK", in$rastruktur pemasaran pedesaan, transportasi, kebiaksanaan makro dan perdagangan.
2.,. PENGEMBANGAN PENGELOLAAN KA%ASAN AGROPOLITAN Program Pengembangan Kawasan Agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di Kawasan Agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan alan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanutan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan di$asilitasi oleh pemerintah. Berdaya saing dicirikan antara lain' berorientasi pasar, meningkatkan pangsa pasar baik nasional maupun internasional, meningkatkan produkti-itas dan nilai tambah, melalui' ) Peman$aatan modal ( capital dri0en ) /) Peman$aatan ino-asi teknologi 0) Kreati-itas sumberdaya manusia ( skill dri0en ), dan bukan lagi mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam dan tenaga kera tidak terdidik. Berkerakyatan dicirikan antara lain dengan mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki oleh rakyat banyak, menadikan rakyat banyak sebagai pelaku utama pembangunan agribisnis dan menumbuhkembangkan organisasi ekonomi dan aringannya menadi milik rakyat banyak, sehingga nilai tambah yang tercipta dinikmatai secara nyata oleh rakyat banyak.
II - 2)
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr Berkelanutan dicirikan antara lain' memiliki kemampuan merespon perubahan pasar yang cepat dan e$isien, berorientasi kepentingan angka panang, mengadopsi ino-asi teknologi yang terus%menerus, menggunakan teknologi ramah lingkungan dan mengupayakan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. +erdesentralisasi dicirikan antara lain' berbasis pada pendayagunaan keragaman sumberdaya lokal, berkembangnya kreati-itas pelaku ekonomi lokal, dan memampukan Pemerintah Daerah sebagai $asilitator pembangunan (pendamping dan pemberdaya masyarakat). ).1.
Pi0a" (ang Bereran /an Organi$a$i Pe*+inaan /a!a* Penge*+angan Ka#a$an Agroo!itan
). Pihak yang berperan dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan Ada 2 (empat) unsur kelompok sasaran ( stake holder ) yang berperan dalam pengembangan kawasan Agropolitan, yaitu' a. Unsur "asyarakat (terutama Petani) "erupakan unsur utama atau unsur penggerak yang harus berprakarsa secara mandiri dan kreati$ untuk mencari langkah%langkah yang harus dilakukan, supaya selain usaha budidaya pertanian yang telah turun%temurun biasa mereka lakukan dapat uga menciptakan dan menumbuhkembangkan usaha%usaha baru off9ram, seperti penyediaan sarana produksi ( agroinput ) , pengolahan hasil pertanian ( processing), pemasaran (marketing) atau penyedia asa keuangan. b. Unsur Birokrat Para birokrat harus mampu mereposisikan dirinya dari semula sebagai eksekutor pembangunan (pelaksana) menadi sebagai $asilitator pembangunan (pendamping dan pemberdaya masyarakat), yang dalam setiap kegiatannya selalu berpihak kepada masyarakat yang lemah dan tidak berdaya, sehingga tumbuh sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan. c. Unsur Pengusaha Para pengusaha di perdesaan harus mampu memposisikan dirinya sebagai mitra usaha ekonomi kerakyatan di perdesaan, sehingga semua pihak dapat menalankan usahanya engan keuntungan yang waar, tanpa merugikan pihak manapun (berkeadilan). d. Unsur Pendukung Unsur pendukung terdiri dari'
Para cerdik pandai, pemuka masyarakat
Pemuka adat, pemuka agama
Uni-ersitas, pesantren
*!", perorangan dan lembaga%lembaga sosial kemasyarakatan yang peduli terhadap upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
II - 2,
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr Unsur pendukung ini harus berperan sebagai pemberi dorongan dan stimulasi, supaya keempat unsur stake holder ini dapat bekerasama dalam suasana kesetaraan dan keseaaran serta bersinergi melalui bidangnya masing%masing. /). 5rganisasi Pembina dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan Program pengembangan kawasan Agropolitan adalah untuk mensinergikan berbagai potensi yang ada (program masyarakat dan pemerintah) untuk mengembangkan sistem dan usaha agribisnis, maka disarankan dibentuk 5rganisasi Pengembangan Kawasan Agropolitan, yaitu' ♦
Di tingkat Kabupaten&Kota, Propinsi dan #asional dibentuk Kelompok Kera (P5KA), yang anggotanya terdiri dari stake holder .
♦
Di kawasan Agropolitan terdapat' Koordinator *apangan dan Pemandu, bekera dalam bentuk (satu) +im yang unsurnya minimal terdiri dari' Penyuluh&petugas, Kontaktani&Petani "au, dan +okoh "asyarakat.
!esuai dengan UU #o. // tahun <<<, Penanggungawab Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten&Kota adalah Bupati&@alikota. ?ubernur dan "enteri berkewaiban membantu Bupati&@alikota dalam mengembangkan Program Kawasan Agropolitan. +ugas dan $ungsi dari P5KA baik di Kabupaten&Kota, Propinsi, dan #asional adalah sebagai berikut' a. "erumuskan Program Pengembangan Kawasan Agropolitan. b. "empersiapkan dan melaksanakan sosialisasi untuk pengembangan kawasan Agropolitan baik di tingkat Pusat atau Propinsi atau Kabupaten&Kota. c. "elakukan koordinasi dan sinkronisasi baik perencanaan, pelatihan maupun dalam pelaksanaan pengembangan kawasan Agropolitan. d. "emberikan pelayanan in$ormasi kepada instansi tersebut untuk ditindaklanuti. e. "embantu memecahkan masalah. Untuk membantu kelancaran tugas P5KA, diberbagai tingkat terdapat !ekretariat P5KA yang bertindak sebagai Pos !impul Koordinasi (P5!K5). Posko ini merupakan CDapur Pengolah data dan in$ormasi yang ber$ungsi' a. "enyiapkan dan melaksanakan pengolahan data dan in$ormasi b. "embantu menyiapkan pedoman&petunuk dan bahan in$ormasi c. "embantu dalam melakukan koordinasi, sinkronisasi baik perencanaan, sosialisasi, pelatihan, pelaksanaan maupun pengawasan. d. "enyampaikan in$ormasi kepada instansi yang berkepentingan untuk ditindaklanuti. e. "embuat laporan berkala.
II - 23
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr GAMBAR 2.3 BAGAN ORGANISASI PENDAMPINGAN
K a w a s a n A g ro p o lita n
K o o r d in a t o r $ a p a n g a n
P O K J A
P e " a n d u $ a p a n g an
K a b / k o ta
P O S K O
% u & u n g a n $ i ni P O K J A
P ro v in s i
P O S K O
( a s i li t a s i d a n K e r ja s a " a Posko
P O K J A
P u sa t
P O S K O
' P o s S i " p u l K o o r d in a s i S e k r e t a r is P o k j a
Sumber: Pedoman perasional Pengembangan awasan !gropolitan
).2.
Pen/e"atan Penge*+angan Ka#a$an Agroo!itan
4.2.1. Pendekatan Kelembagaan
Kelembagaan merupakan suatu alat penunang pengembangan, pembinaan, pendampingan dan pembiayaan yang diperlukan untuk pengembangan agropolitan. Dalam rangka membangun kelembagaan sebagai sub sistem penunang agribisnis, maka di Kawasan Agropolitan perlu didorong, dibutuhkan lembaga swadaya masyarakat, sehingga $asilitas umum dapat dibangun berdasarkan kemampuan anggaran belana daerah ditambah dengan swadaya masyarakat. Perlu dikemukakan bahwa partisipasi akti$ *!" dalam pemeliharaan $asilitas serta peman$aatan $asilitas sangat penting dalam mewuudkan konsep pembangunan partisipati$ ( bottum up ). *embaga swadaya masyarakat tersebut dapat berbentuk kelompok tani, kelompok usaha bersama, koperasi, asosiasi petani komoditas, himpunan kerukunan tani. GAMBAR 2.4 PENDEKATAN KELEMBAGAAN
II - 24
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr KOPERASI
APARAT
)ANK
$S*
TARGET GROUP
PASAR
KSP
) I S N IS
PERS
KONSU$TAN
PERGURUAN TINGGI
4.2.2. Pendekatan Kemitraan
"erupakan suatu pendekatan untuk mengembangkan pelaku%pelaku atau stake holder yang berkaitan dengan agribisnis. Pendekatan kemitraan merupakan suatu pendekatan untuk mengembangkan pelaku%pelaku atau stake holder yang berkaitan dengan agribisnis. Kemitraan dalam pengembangan agropolitan akan berkaitan dengan pihak%pihak yang terkait, antara lain' swasta, masyarakat maupun pemerintah sendiri. Bentuk kegiatan kemitraan dapat dikembangkan melalui pola Bapak Angkat, P1; (Perekbunan 1nti ;akat), Kontrak arming, PB" (Pengelolaan utan Bersama "asyarakat), perusahaan penghela, dan lain sebagainya. #amun demikian kemitraan di KAP perlu ad-okasi dari 1ntitusi 1ntermediate seperti asosiasi komoditas, KAD1#, K+1 yang mengendalikan deadline bisnis dengan suatu bentuk kesepakatan kemitraan yang lebih berpihak kepada petani GAMBAR 2.5 PENDEKATAN KEMITRAAN K E T E R K A IT A N A N T A R A S E S A M A P E L A K U A G R I B I S N I S M E L A L U I P O L A K E M IT R A A N
PETANI POKTAN
K
E
R I T M
A
A
N
LPSM ! L e $ % a g a P e $ g e $ % a n g a n S w a a " a M a s " a ra , a t&
K
B U M N / B U M D
I T R E M
N A A
K E M I T R A
KEMITRAAN
K E M I T R A A N
A N
S;ASTA
II - 25
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr 4.2.3. Pendekatan SosioPolitis
Pendekatan sosio%politis merupakan suatu pendekatan untuk mengembangkan pembagian kekuasaan stake holder yang berkaitan dengan agribisnis. Keterwakilan terhadap ketentingan masingmasing pihak yang terkait sangat menentukan keberhasilan pengembangan kawasan agropolitan karena dapat menciptakan kestabilan dalam kehidupan sosial. 5leh karena itu struktur kekuasaan yang tidak stabil supaya dikembangkan kearah struktural kehidupan sosial yang lebih stabil.
II - 26
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr GAMBAR 2.6 PERUBAHAN STRUKTUR PEMBAGIAN KEKUASAAN UNTUK MEN&APAI STABILITAS SOSIAL POLITIK :ANG MENDUKUNG KESTABILAN PEMBANGUNAN EKONOMI S t r * , t * r " a n g K e , * a s a a n B e r / ) t e n s i T i a , S t a % i l3 a r i P e n g a la $ a n M a s a L a l *
S t r * , t* r " a n g K e , * a s a a n B e r / ) t e n s i S t a % i l
KEKUASAAN KEKUASAAN
HAK6HAK P E R ; A K IL A N
HAK6HAK P E R ; A K IL A N
K E P E N T IN G A N
K E P E N T IN G A N
4.2.4. Pendekatan Sustainable
Pendekatan sustainable merupakan pengintegrasian elemen tuuan ekonomi, ekosistem dan sosial secara siklus ganda. GAMBAR 2.17 UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN EKONOMI PERDESAAN BERKELANJUTAN T U :U A N E K O N O M I P e r t* $ % * - a n B e r , e la n + * ta n E # is i e n s i K a i t a l
D i s t ri% * s i P e n a a t a n
E < a l* a s i D a $ a , L i n g , * n g a n
K e s e $ a t a n K e r +a
P e n ila ia n S * $ % e r a " a
B a n t * a n K e a a K e l( S a s a r a n
Internalisasi
T U : U A N S O S IA L P e n g e n t a s a n K e $ i s , in a n a n P e $ e ra ta a n
).'.
P a r t is i a s i K)ns*ltasi
T U : U A N E K O S IS T E M P e n g e l) la a n S * $ % e r a " a A la $
P l * r a l is $ e
In/i"ator Ke+er0a$i!an Penge*+angan Ka#a$an Agroo!itan
Untuk mengukur keberhasilan Program Pengembangan Kawasan Agropolitan perlu ditetapkan indikator keberhasilan yang ditetapkan berdasarkan tuuan yang ingin dicapai, mulai dari tuuan angka pendek, angka menengah, dan angka panang. 1ndikator keberhasilan yang diukur meliputi antara lain' . Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat /. Peningkatan dalam aspek' II - '7
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A
LAPORAN AkhIr •
Kesehatan
•
;ohani
•
Pendidikan
•
Keluarga berencana
•
ukum
•
*ingkungan hidup
0. Peningkatan kesempatan kera 2. Peningkatan peranserta masyarakat dalam pembangunan 3. Peningkatan sarana dan prasarana umum dan sosial' •
+ransportasi
•
*embaga keungan
•
+elekomunikasi
•
*embaga pendidikan
•
aringan alan
•
*embaga kesehatan
•
Air bersih
•
*embaga kerohanian
•
*istrik
•
*embaga pasar
II - '1
Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Batang P T. A R S I K N ! I T R A T A M A