Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
2.1.
PENGERTIAN-PENGERTIAN DALAM LINGKUP BAHASAN AGROPOLITAN AGROPOLITAN
9.2.1 Pengertan Pengertan Agropo!" Agropo!"an an
Agropolitan terdiri dari kata agro dan kata po!"an ( polis polis). Agro berar pertanian dan politan berar kota, sehingga agropolitan dapat diarkan sebagai kota pertanian atau kota di daerah lahan perata peratanian nian atau atau pertanian pertanian di daaerah daaerah kota. kota. Berdasark Berdasarkan an buku Pedoman Pedoman mum Pengemban Pengembangan gan Kawasan Agropolitan yang diterbitkan !epartemen Pertanian, Agropolitan adalah kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya
sistem sistem dan usaha agribisnis agribisnis serta mampu melayani, melayani, mendorong, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya.
Kota Pertanian (agropolitan) berada dalam kawasan pemasok hasil pertanian (sentra produksi pertan pertanian ian)) yang yang mana mana kawas kawasan an ters tersebu ebutt mem member berik ikan an kontr kontribu ibusi si yang yang besar besar terhad terhadap ap mata mata pen"aharia pen"aharian n dan kese#ah kese#ahter teraan aan masyarak masyarakat. at. $elan#utn $elan#utnya ya kawasan kawasan pertanian pertanian tersebut tersebut (termasuk (termasuk kotanya) disebut dengan kawasan agropolitan. Kota Pertanian dapat merupakan Kota Menengah atau Kota Ke"il atau Kota Ke"amatan atau Kota Perdesaan atau Kota %agari yang ber&ungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan pembangunan perdesaan dan desa' desa hinterland atau wilayah sekitarnya melalui pengembangan ekonomi, yang dak terbatas sebagai pusat pusat pel pelay ayana anan n sekto sektorr perta pertania nian, n, tetap tetapii #uga #uga pemban pembangun gunan an sektor sektor se"ar se"ara a luas luas seper seper usaha usaha pertanian (on &arm dan o &arm), industri ke"il, pariwisata, #asa pelayanan, dan lain'lain. $edangkan, pengeran kawasan agropolitan merupakan #aringan ruang yang se"ara &ungsional mendorong terbentuknya kegiatan usaha yang berbasis pada agribisnis. Kawasan ini mempunyai kegiatan kegiatan utama pada bidang pertanian dengan susunan &ungsi kawasan sebagai tempat permukiman, pemusatan dan distribusi pelayanan #asa pemerintahan, pelayanan pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Progr Program am Penge Pengemba mbang ngan an Kawas Kawasan an Agropo Agropolit litan an adalah adalah pemban pembangun gunan an ekono ekonomi mi berbas berbasis is pertanian pertanian di Kawasan Kawasan Agribisnis, Agribisnis, yang yang diran"ang diran"ang dan dilaksanak dilaksanakan an dengan dengan #alan mensiner mensinergikan gikan berbagai berbagai potensi potensi yang ada untuk untuk mendorong mendorong berkembangn berkembangnya ya sistem sistem dan usaha agribisnis agribisnis yang '*
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
berday berdaya a saing, berbasis berbasis keraky kerakyata atan, n, berkelan# berkelan#utan utan dan terdesen terdesentral tralisasi, isasi, yang digerakkan digerakkan oleh masyarakat masyarakat dan di&asilitasi oleh pemerintah. Batasan suatu Kawasan Agropolitan dak ditentukan oleh batasan administra& pemerintah (!esa+ (!esa+Ke Kelur luraha ahan, n, Ke"am Ke"amat atan, an, Kabupa Kabupate ten, n, dan sebag sebagain ainya) ya) tetap tetapii leb lebih ih diten ditentuk tukan an dengan dengan memper mem perha hakan kan e"o e"onom nomi" i" o& s"ale s"ale dan e"o e"onom nomi" i" o& s"ope. s"ope. Karena Karena itu, itu, penet penetapa apan n Kawa Kawasan san Agropolit Agropolitan an hendakny hendaknya a diran"an diran"ang g se"ara se"ara lokal lokal dengan dengan memperha memperhakan kan realitas realitas perkemban perkembangan gan agribisnis yang ada di seap daerah. dengan demikian bentuk dan luasan kawasan agropolitan, dapat melipu mel ipu saatu saatu wil wilay ayah ah !esa+K !esa+Kelu elura rahan han atau atau Ke"ama Ke"amatan tan atau atau beber beberapa apa ke"am ke"amat atan an dalam dalam Kabupaten+Kota Kabupaten+Kota atau dapat #uga melipu wilayah yang dapat menembus batas wilayah administra& Kabuapten+Kota lain yang berbatasan. Kotanya dapat berupa Kota !esa atau Kota %agari atau Kota Ke"amat Ke"amatan an atau Kota Ke"il Ke"il atau atau Kota Kota Menengah Menengah.. Abstrak Abstraksi si kawasan kawasan agropolit agropolitan an tersebut tersebut dapat dapat digambarkan se"ara skema skema pada gambar beikut ini
Sumber: Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan
Ga#$ar 2.1 Ka%a&an Agropo!"an
Kawasan Agropolitan terdiri dari Kota Pertanian dan !esa'desa sentra produksi pertanian yang ada di sekita sekitarn rnya ya di mana mana Kawa Kawasan san Perta Pertania nian n ters tersebu ebutt mem memili iliki ki &asili &asilitas tas seper seper laya layakn knya ya di perkotaan. -asilitas tersebut antara lain o
aringan alan
o
/ransportasi '
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
berday berdaya a saing, berbasis berbasis keraky kerakyata atan, n, berkelan# berkelan#utan utan dan terdesen terdesentral tralisasi, isasi, yang digerakkan digerakkan oleh masyarakat masyarakat dan di&asilitasi oleh pemerintah. Batasan suatu Kawasan Agropolitan dak ditentukan oleh batasan administra& pemerintah (!esa+ (!esa+Ke Kelur luraha ahan, n, Ke"am Ke"amat atan, an, Kabupa Kabupate ten, n, dan sebag sebagain ainya) ya) tetap tetapii leb lebih ih diten ditentuk tukan an dengan dengan memper mem perha hakan kan e"o e"onom nomi" i" o& s"ale s"ale dan e"o e"onom nomi" i" o& s"ope. s"ope. Karena Karena itu, itu, penet penetapa apan n Kawa Kawasan san Agropolit Agropolitan an hendakny hendaknya a diran"an diran"ang g se"ara se"ara lokal lokal dengan dengan memperha memperhakan kan realitas realitas perkemban perkembangan gan agribisnis yang ada di seap daerah. dengan demikian bentuk dan luasan kawasan agropolitan, dapat melipu mel ipu saatu saatu wil wilay ayah ah !esa+K !esa+Kelu elura rahan han atau atau Ke"ama Ke"amatan tan atau atau beber beberapa apa ke"am ke"amat atan an dalam dalam Kabupaten+Kota Kabupaten+Kota atau dapat #uga melipu wilayah yang dapat menembus batas wilayah administra& Kabuapten+Kota lain yang berbatasan. Kotanya dapat berupa Kota !esa atau Kota %agari atau Kota Ke"amat Ke"amatan an atau Kota Ke"il Ke"il atau atau Kota Kota Menengah Menengah.. Abstrak Abstraksi si kawasan kawasan agropolit agropolitan an tersebut tersebut dapat dapat digambarkan se"ara skema skema pada gambar beikut ini
Sumber: Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan
Ga#$ar 2.1 Ka%a&an Agropo!"an
Kawasan Agropolitan terdiri dari Kota Pertanian dan !esa'desa sentra produksi pertanian yang ada di sekita sekitarn rnya ya di mana mana Kawa Kawasan san Perta Pertania nian n ters tersebu ebutt mem memili iliki ki &asili &asilitas tas seper seper laya layakn knya ya di perkotaan. -asilitas tersebut antara lain o
aringan alan
o
/ransportasi '
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
o
0embaga Pasar
o
/elekomunikasi
o
0embaga Keuangan
o
0istrik
o
Perkantoran
o
Air Bersih
o
0embaga Penyuluhan dan Alih /eknologi
o
0embaga Petani
o
0embaga Pendidikan
o
0embaga Kesehatan
o
Prasarana dan sarana umum lainnya
9.2.2 '!r!-'!r! '!r!-'!r! Ka%a&an Ka%a&an Agrop Agropo!"an o!"an
$uatu Kawasan Agropolitan yang sudah berkembang memiliki "iri'"iri sebagai berikut a. $ebagian $ebagian masyarak masyarakat at di kawasan kawasan tersebut tersebut memperoleh memperoleh pendapatan pendapatan dari kegiatan kegiatan pertanian pertanian (agribisnis). b. $eb $ebagi agian an besar besar kegia kegiata tan n di kawa kawasan san ters tersebu ebutt didomi didominas nasii ole oleh h kegia kegiatan tan pertan pertanian ian atau atau agribisnis, termasuk di dalamnya usaha ke"il (pengolahan) pertanian, perdagangan hasil'hasil pertanian (termasuk perdagangan untuk kegiatan ekspor), perdagangan agribisnis hulu (sarana pertanian dan permodalan), agrowisata dan #asa pelayanan. ". 1ubu 1ubung ngan an anta antara ra kota ota dan dan daer daerah ah'd 'dae aera rah h hint hinter erla land nd (dae (daera rah h seki sekita tarn rnya ya)) di kawa kawasa san n agropolit agropolitan an bersi&a bersi&att independen independensi+m si+mbal bal balik yang harmonis harmonis dan salaing salaing membutuhk membutuhkan, an, dimana kawasan pertanian mengembangkan usaha budidaya (on &arm) dan produk olahan skla rumah tangga (o &arm), sebaliknya kota menyediakan &asilitas untuk berkembangnya usaha budiday budidaya a dan agribisnis agribisnis seper seper penyedi penyediaan aan sarana sarana pertanian, pertanian, modal, teknologi, teknologi, in&ormasi in&ormasi pengolahan hasil dan penampungan (pemasaran) hasil produksi+produk pertanian. d. Kehidupan Kehidupan masyarak masyarakat at di kawasan kawasan agropolitan agropolitan mirip dengan suasana kota karena karena keadaan keadaan sarana yang ada di kawasan agropolitan agropolitan dak #auh berbeda dengan di kota.
9.2.( Per&)a Per&)ara ra"an "an Ka%a&an Agropo!"a Agropo!"an n
$uatu wilayah dapat dikembangkan men#adi suatu kawasan agropolitan bila dapat memenuhi persyaratan berikut a. Memiliki Memiliki sumberday sumberdaya a lahan dengan dengan agroklima agroklimatt yang sesuai utnuk mengembangk mengembangkan an komodi komodi pertanian yang dapat dipasarkan atau telah mempunyai pasar (selan#utnya disebut komodi unggul unggulan) an),, serta serta berpot berpotens ensii atau atau telah telah berke berkemba mbang ng di2er di2ersi3 si3kas kasii usaha usaha dari dari komod komodi i unggulanny unggulannya. a. Pengemba Pengembangan ngan kawasan kawasan tersebut tersebut dak sa#a menyangk menyangkut ut kegiat kegiatan an budiday budidaya a pertanian (on arm) teta tetapi pi #uga #uga kegia kegiatan tan o! arm arm'nya, yaitu mulai pengadaan sarana dan prasarana prasarana pertanian (seper benih+bibit, pupuk, obat'obatan, alsin), kegiatan pengolahan hasil pertanian (seper membuat produk olahan, produk makanan ringan+kripik, dodol, dll) sampai dengan kegiatan pemasaran hasil pertanian (seper bakulan, warung, #ual beli hasil pertanian, '4
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
pasaar lelang, terminal+sub terminal agribisnis, dll) dan #uga kegiatan penun#angnya (seper pasar hasil, agrowisata). b. Memiliki berbagai sarana dan prasarana agribisnis yang memadai utnuk mendukung pengembangan sistem dan usaha agribisnis, yaitu *). Pasar, baik pasar untuk hasil'hasil pertanian, pasar sarana pertanian, alat dan mesin pertanian, maupun pasar #asa pelayanan termasuk pasaar lelang, gudang tempat penyimpanan dan prosessing hasil pertanian sebelum dipasarkan. ). 0embaga keuangan (perbankan dan non perbankan) sebagai sumber modal utnuk kegiatan agribisnis. 4). Memiliki kelembagaan petani (kelompok, koperasi, asosiasi) yang dinamis dan terbuka pada ino2asi baru, yang harus ber&ungsi pula sebagai $entra Pembela#aran (pelahan), #uga diharapkan kelembagaan petani+petani ma#u dengan petani di sekitarnya merupakan 5n' Plasma dalam usaha agribisnis. 6). Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang ber&ungsi sebagai Klinik Konsultasi Agribsinis (KKA) yakni sebagai sumber in&ormasi agribisnis, tempat per"ontohan usaha agribisnis, dan pusat pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha agribisnis yang lebih e3sien dan menguntungkan. !alam pengembangan kawasan agropolitan ini, BPP perlu diarahkan men#adi Balai Penyuluhan Pembangunan terpadu dimana BPP ini merupakan basis penyuluhan bagi para penyuluh dan petugas yang terkait dengan pembangunan kawasan agropolitan dan penyuluh swakarsa seper Kontaktani+Petani ma#u, tokoh masyarakat, dan lain'lain. 7). Per"obaan+pengka#ian teknologi agribisnis untuk mengembangkan teknologi tepat guna yang "o"ok untuk daerah kawasan agropolitan. 8). aringan #alan yang memadai dan aksesibilitas dengan daerah lainnya serta sarana irigasi, yang kesemuanya untuk mendukung usaha pertanian (agribisnis) yang e3sien. a. Memiliki sarana dan prasarana umum yang memadai, seper transportasi, #aringan listrik, telekomunikasi, air bersih dan lain'lain. b. Memiliki sarana dan prasarana kese#ahteraan sosial+masyarakat yang memadai seper kesehatan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, perpustakaan, swalayan dan lain'lain. ".
Kelestarian lingkungan hidup baik kelestarian sumberdaya alam, kelestarian sosial budaya maupun keharmonisan hubungan kota dan desa ter#amin.
'6
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
9.2.* Pr!n&!p Penge#$angan Ka%a&an Agropo!"an
Prinsip pengembangan kawasan Agropolitan adalah dengan prinsip pemberdayaan. Prinsip Pemberdayaan yang harus dikembangkan dalam mengembangan kawasan Agropolitan adalah a.Prinsip Kerakyatan Pembangunan diutamakan bagi sebesar'besarnya kese#ahteraan rakyat banyak, bukan kese#ahteraan orang per orang atau kelompok. b.Prinsip $wadaya Bimbingan
dan
dukungan kemudahan (&asilitas)
yang diberikan
haruslah mampu
menumbuhkan keswadayaan dan kemandirian, bukan menumbuhkan ketergantungan. ". Prinsip Kemitraan Memperlakukan pelaku agribisnis sebagai mitra ker#a pembangunan yang berperan serta dalam seluruh proses pengambilan keputusan akan men#adikan mereka sebagai pelaku dan mitra ker#a yang ak& dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan. d.Prinsip Bertahap dan Berkelan#utan Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan potensi dan kemampuan masyarakat setempat serta memperhakan kelestarian lingkungan.
9.2.+ T,,an an Sa&aran Penge#$angan Ka%a&an Agropo!"an
/u#uan pengembangan kawasan agropolitan adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kese#ahteraan masyarakat melalui per"epatan pengembangan wilayah dan peningkatan keterkaitan desa dan kota dengan mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing berbasis kerakyatan, berkelan#utan (dak merusak lingkungan) dan terdesentralisasi (wewenang berada di Pemerintah !aerah dan Masyarakat) di Kawasan Agropolitan. !engan berkembangnya sistem dan usaha agribisnis maka di kawasan agropolitan tersebut dak sa#a membangun usaha budidaya sa#a tetapi membangun usaha agribisnis hulu (pengadaan sarana pertanian), agribisnis hilir (pengolahan hasil pertanian dan pemasaaran) dan #asa penun#angnya, sehingga akan mengurangi kesen#angan pendapatan antara kota dan desa dan kesen#angan pendapatan antar masyarakat, mengurangi kemiskinan dan men"egah ter#adinya urbanisasi tenaga produk&, serta meningkatkan Pendapatan Asli !aerah (PA!). $edangkan sasaran pengembangan kawasan Agropolitan adalah untuk mengembangkan kawasan pertanian yang berpotensi men#adi kawasan Agropolitan, melalui a. Pemberdayaan
masyarakat
pelaku
agribisnis
agar
mampu
meningkatkan
produksi,
produk2itas komodi pertanian serta produk'produk olahan pertanian, yang dilakukan
'7
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
dengan pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang e3sien dan menguntungkan serta berwawasan lingkungan. b. Penguatan kelembagaan petani ".
Pengembangan kelembagaan sistem agribisnis (penyedia agroinput, pengolahan hasil, pemasaran dan penyediaan #asa)
d. Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pembangunan /erpadu e. Pengembangan iklim yang kondusi& bagi usaha dan in2estasi. &.
Peningkatan sarana'prasarana melipu #aringan #alan termasuk #alan usahatani (&arm road), irigasi, pasar, air bersih, peman&aatan air limbah, dan sampah.
g. Peningkatan sarana prasarana kese#ahteraan sosial melipu pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan sarana prasarana umum lainnya seper listrik, telekomunikasi dan lain sebagainya.
2.2. PENGEMBANGAN KA/ASAN AGROPOLITAN 9.2.0 De&a P,&a" Per",#$,an
9leh karena beragamnya "iri khas pedesaan di 5ndonesia, maka sangat dimungkinkan adanya beberapa alterna& bentuk kawasan agropolitan. Alterna& bentuk kawasan agropolitan tersebut digambarkan sebagai dibawah ini
Sumber: Pedoman Prak"s Pelaksanaan #den"$kasi %okasi. &irektorat 'ina eknik &irjen ipta Karya &PU, *++
Ga#$ar 2.2 Se#a De&a P,&a" Per",#$,an &e$aga! A"ernat3 Ben", Agropo!"an
'8
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
9.2
PROSES PENETAPAN STRUKTUR RUANG KA/ASAN AGROPOLITAN
9.2.1
Pro&e& Penen",an S"r,",r R,ang /!a)a
Berdasarkan agroekosistem, peman&aatan lahan dan potensi pengembangan sub sektor agribisnis, maka dapat dilakukan pendaerahan atau penetapan deleniasi berdasarkan pendekatan teori lokasi.
O R IE N T A S I A G R O IN D U S T R I
( O ff f a rm )
A G R I B IS N I S I ( O n fa r m )
S a r a n a P r a s a ra n a P e n u n j a n g (O ff f a r m )
A G R I B IS N I S I ( O n f a rm )
A G R I B IS N I S I ( O n f a rm )
I n t e g r i t a s K a w a s a n H i n t e r la n d ( D e lin i a s i y g B e r s if a t P e r m e a b le )
Ga#$ar 2.( Penea"an Teor! Loa&!
9.2.2
Kr!"er!a S"r,",r R,ang
Konsep pengembangan suatu wilayah agropolitan, menggunakan model pendekatan -alter hristaller, *+ dan /riedman dan -eber, *+0+1 dimana dilakukan penetapan Kota /ani tama
(K/), Kota /ani (K/), dan Kawasan $entra Produksi (K$P) berdasarkan kriteria A. K9/A /A%5 /AMA (K/): merupakan Kota Ke"amatan terpilih, dengan kriteria
Merupakan !aerah Pusat Pertumbuhan Agribisnis (!PPA)
Kota /ani tama ditetapkan berdasarkan ketetapan Kota /ani Pendukungnya.
Memiliki &asilitas penyimpanan dengan kapasitas tertentu sesuai dengan 2olume produksi pada K$P'K$P di seap Kota tani Pendukungnya.
Memiliki in&rastruktur standar perkotaan.
Memiliki Pasar ;rosir ke luar daerah Kabupaten+Kota.
Memiliki kegiatan agroindustri menengah dan besar dengan bahan baku komoditas unggulan.
Memiliki 0embaga Keuangan agribisnis.
!itetapkan berdasarkan prasarana dan sarana eksisng yang mampu dikembangkan untuk melengkapi Kota /ani pendukungnya di masa yang akan datang
!itetapkan berdasarkan integrasi dan sinergitas peren"anaan Kawasan Kabupaten Batang dengan kebi#akan dan peraturan yang telah ditetapkan (<=, Properda,
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
Merupakan kawasan dengan orde diatas Kota /ani.
B. K9/A /A%5 (K/): merupakan desa, dengan kriteria
Merupakan !esa Pusat Pertumbuhan Agribisnis (!PPA)
Melipu kawasan dengan #umlah penduduk *?.???'7.??? #iwa ( /riedman)
Kota /ani ditetapkan atas dasar eksisng ak2itas agribisnis.
Memiliki beberapa produksi unggulan sesuai dengan K$P pendukungnya serta memiliki area pelayanan kegiatan agribisnis.
@ksisng kegiatan pertanian merupakan sistem agribisnis, khususnya melibatkan agroindustri ke"il dan menengah
Memiliki pasar grosir ke luar kawasan agropolitan
Memiliki 0embaga $wadaya Masyarakat Agribisnis.
Memiliki radius pelayanan sampai dengan 7 ' *? km.
. Kawasan $entra Produksi (K$P): merupakan kawasan dengan orde dibawah Kota /ani tama + Kota /ani yang terdiri dari beberapa !esa, dengan kriteria
Mempunyai ketergantungan pada !aerah Pusat Pertumbuhan Agribisnis (!PPA)
Melipu kawasan dengan #umlah penduduk *??? ' 7.??? #iwa ( /riedman)
Memiliki produk unggulan
Memiliki potensi lahan budidaya dengan agroekologi dataran nggi dan dataran menengah.
Memiliki kegiatan industri rumah tangga ( home industry ) dengan bahan baku komoditas unggulan.
9.2.(
Memiliki embrio pasar pengumpul komoditas unggulan
Memiliki in&rastruktur yang menun#ang kegiatan pertanian.
Peo#an In!a"or Pene"apan Ka%a&an Agropo!"an
Berdasarkan strategi dan arah pengembangan kawasan Agropolitan maka kegiatan &asilitasi dalam rangka peren"anaan pengembangan kawasan Agropolitan adalah sebagai berikut Penetapan kawasan agropolitan di kabupaten+kota dapat dilakukan melalui kelayakan yang "ermat (kelayakan ekonomi, teknis sosial budaya dan lingkungan hidup). Perlu ditetapkan &aktor'&aktor penentu terlebih dahulu yang dapat di#adikan unsur indikator strategis. 5ndikator strategis tersebut dapat di#adikan alat untuk proses penentuan skala Kota /ani. !alam rangka pengembangan menu#u kawasan Agropolitan dapat digolongkan dalam 4 (ga) strata, yaitu (a) Pra Kawasan Agropolitan 5 (K$P), (b) Pra Kawasan Agropolitan 55 (Kota /ani), (") Kawasan Agropolitan (Kota /ani tama). $e"ara
'
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
rin"i pen#elasan unsur indikator strategis dalam rangka menu#u kawasan Agropolitan dapat dilihat dalam gambar dan tabel berikut ini.
PRA KAWASAN AGROPOLITAN I (KSP)
KAWASAN AGROPOLITAN (KOTA TANI UTAMA)
PRA KAWASAN AGROPOLITAN II (KOTA TANI)
Sumber: 2odi$kasi dari Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan
Ga#$ar 2.* S"ra"a Ka%a&an Agropo!"an
/abel 55.* Pedoman 5ndikator Penetapan Kawasan Agropolitan No.
In!a"or
*.
Komodi nggulan $atu #enis komodi 0ebih dari * #enis komodi Komodi unggulan C produk olahannya Kelembagaan Pasar Menampung hasil dari sebagian ke"il kawasan Menampung hasil dari sebagian besar kawasan Menampung hasil dari kawasan Agropolitan dan luar kawasan Kelembagaan petani Berperan dalam penyediaan sarana pertanian dan sebagian ke"il dalam pengolahan dan pemasaran Berperan dalam penyediaan sarana pertanian, pengolahan, dan pemasaran Berperan dalam penyediaan sarana pertanian, pengolahan, dan pemasaran kebutuhan masyarakat Kelembagaan BPP BPP sebagai Balai Penyuluhan Pertanian BPP sebagai Balai Penyuluhan Agribisnis BPP sebagai Balai Penyuluhan Pembangunan $arana dan Prasarana Aksesibilitas ke+di sentra produksi A. $edang B. ukup . Baik Prasarana dan sarana umum
A. B. . . A. B. . 4. A.
B. .
6. A. B. . 7. 7.*
7.
Pra Ka%a&an Agropo!"an I 4KSP5
Pra Ka%a&an Agropo!"an II 4Ko"a Tan!5
Ka%a&an Agropo!"an 4Ko"a Tan! U"a#a5
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
'D
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
No.
Pra Ka%a&an Agropo!"an I 4KSP5
In!a"or
7.4
A. $edang B. ukup . Baik Prasarana sosial A. $edang B. ukup . Baik
Pra Ka%a&an Agropo!"an II 4Ko"a Tan!5
Ka%a&an Agropo!"an 4Ko"a Tan! U"a#a5
dan sarana kese#ahteraan A
B
Sumber: 2odi$kasi dari Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan
A. Penentuan Kebutuhan $arana dan Prasarana Pengembangan prasarana ' sarana publik yang berwawasan lingkungan yang diperlukan di kawasan agropolitan seper #aringan #alan, irigasi, transportasi, telekomunikasi, pasar, lembaga pembiayaan, industri, gudang dan kegiatan'kegiatan untuk memperlan"ar pengangkutan hasil pertanian ke pasar dengan e3sien dengan resiko minimal. $edangkan #enis prasarana dan sarana yang dibutuhkan untuk Kawasan $entra Produksi (K$P), Kota /ani (K/), dan Kota /ani tama sesuai dengan tabel dibawah ini. /abel 55. Penentuan Kebutuhan $arana !an Prasarana Penun#ang Kawasan Agropolitan 6ENIS NO PRASARANA DAN SARANA 6ENIS SARANA * Pasar Komoditas
KOTA TANI UTAMA 4KTU5
Pasar ;rosir dan
5ndustri
5ndustri Besar+Menengah
4
Kelembagaan Pembiayaan Bank $arana Pendidikan+ 0ahan+5n&ormasi + Konsultasi Pasar $aprotan ($arana Produksi Pertanian) $arana Pendukung Kelembagaan Petani
0embaga pembiayaan mikro atau BP< B<5 Balai 5n&ormasi dan Penyuluhan+ Pendidikan+0ahan+ Penelian+Konsultasi
6 7
8
>
6ENIS PRASARANA * /ransportasi (#alan
KA/ASAN SENTRA PRODUKSI 4KSP5
KOTA TANI 4KT5
Pasar Ke"amatan untuk komoditas unggulan dan
Pasar Komoditas (Pengumpul)
B<5 Balai 5n&ormasi Penyuluhan
' Penyuluh 0apangan nggulan
dan
1ome 5ndustri (5ndustri Ke"il+Agroindustri Ke"il Koperasi Primer
Pertanian Komoditas
Agen+!istributor
/oko+Koperasi
'
;udang Koperasi+Paguyuban
;udang Koperasi+Paguyuban+ Asosiasi
' Koperasi+ Paguyuban+Asosiasi
alan sebagai Akses
alan sebagai Akses
$e#enis
alan sebagai Akses ke lahan
' *?
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
6ENIS PRASARANA DAN SARANA dan moda)
NO
KOTA TANI UTAMA 4KTU5
ke K/ /erminal Bus dan Angkutan !esa /ruk dan Pi"k'up $esuai Kebutuhan dan ketentuan dari P0% $esuai Kebutuhan dan ketentuan dari P/. /@0K9M $esuai Kebutuhan dan ketentuan dari P!AM /PA
0istrik
4
/elekomunikasi
6
Air Bersih
7
Persampahan
KOTA TANI 4KT5
ke K$P $ub'terminal Angkutan !esa 9#ek Pi"k'up $esuai Kebutuhan dan ketentuan dari P0% $esuai Kebutuhan dan ketentuan dari P/. /@0K9M $esuai Kebutuhan dan ketentuan dari P!AM /P$
KA/ASAN SENTRA PRODUKSI 4KSP5 pertanian
$esuai Kebutuhan dan ketentuan dari P0% $esuai Kebutuhan dan ketentuan dari P/. /@0K9M $esuai Kebutuhan ketentuan dari P!AM /P$
dan
Sumber: Analisis im Penyusun, 344
2.*. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
/u#uan dan strategi pembangunan di perdesaan di 5ndonesia, se"ara umum antara lain seper tertuang dalam ;B1%, yaitu bahwa Epembangunan masyarakat perdesaan perlu terus dingkatkan, terutama melalui pembangunan kemampuan sumberdaya manusia, termasuk men"iptakan iklim yang mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya masyarakat. $e#alan dengan itu perlu dingkatkan kemampuan masyarakat untuk berproduksi serta mengelola dan memasarkan produksinya, sekaligus men"iptakan lapangan ker#a. !engan demikian, maka masyarakat pedesaan semakin mampu menggerakkan dan dan meman&aatkan dengan sebaik'baiknya segala daya dan dana bagi peningkatan pendapatan dan tara& hidupnyaF. 0embaga sosial ekonomi se"ara umum diarkan sebagai organisasi sebagai pola'pola perikelakuan yang diwu#udkan melalui ak3tas'ak3tas sosial dan hasil'hasilnya ( 5illin and 5illin dalam $oekanto, *DD?). =u#ud dari suatu lembaga sosial adalah berupa norma dan wadah atau assosiasi yang berkaitan dengan masalah sosial dan ekonomi. !alam hubungan dengan model pembangunan perdesaan, $amonte (dalam %draha, *D>) berpendapat bahwa basis strategi pembangunan pedesaan adalah peningkatan kapasitas dan komitmen masyarakat untuk terlibat dan berparsipasi dalam proses pembangunan. Keadaan tersebut menghendaki perlunya pemetaan sebaran desa'desa di kawasan perdesaan menurut unit'unit komunitas sosial ekonomi yang terikat dalam suatu kultur area, sehingga suatu komunitas sosial ekonomi merupakan a. $e#umlah desa yang tergolong ma#u b. $e"ara umum penduduknya bermata pen"aharian di bidang pertanian ".
/erdapat dalam wilayah budaya dan wilayah geogra3s yang sama.
' **
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
Pembangunan pertanian selama ini selalu dilakukan parsial dan dak terintegrasi hingga kadangkala pelaku pertanian terutama petani dak dapat mengambil keuntungan yang maksimal dari usaha taninya. 1al ini terkait dengan struktur pasar baik hasil maupun input produksi #uga in&ormasi yang dak seimbang tentang teknologi dan lemahnya posisi tawar pelaku pertanian terhadap kebi#akan pemerintah maupun pelaku pasar produk lain terutama yang terkait dengan usaha tani. !engan kawasan sebagai k berat pengembangan maka integrated arming system akan diwu#udkan melalui pengembangan berbagai kluster pendukung suatu usaha tani dengan sistem agribisnis. Pada pertanian terpadu dan kawasan sebagai pusat pengembangan akan berbasis pada komodi lokal baik tanaman, ternak maupun perikanan sebagai obyek untuk meningkatkan kapasitas sosial dan ekonomi masyarakat. Program'program yang dikembangkan tentu akan bertumpu pada pengembangan komoditas tersebut meski aspek lain baik sarana maupun prasarana #uga dibutuhkan. 9leh karena itu kawasan sebagai sebuah lingkup ka#ian ruang dan waktu dari suatu masyarakat dan penduduknya dalam sebuah dimensi sosial, ekonomi, polik dan psikologi dak hanya mengembangkan pemupukan modal sa#a atau pengembangan #enis usaha tani tertentu sa#a namun merupakan sebuah ka#ian yang kompleks meski tetap bertumpu pada pengembangan komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan dengan berbagai aspek yang melingkupinya.
2.*.1. Pengertan Agr!$!&n!&
$uatu sistem yang terdiri atas sub sistem sarana produksi (10), sub sistem usaha tani (B!5!AGA),sub sistem agroindustri (1505<), dan sub sistem penun#ang(A$A P@MA$A
!A%
!5$/<5B$5). $ebuah sistem yang terdiri dari unsur'unsur kegiatan (*) P
2.*.2. Penge#$angan Agr!$!&n!& Tana#an Pangan an Hort,",ra
Pengembangan agribisnis tanaman pangan dan horkultura mempunyai beberapa subsistem agribisnis mulai dari praproduksi hingga pas"a produksi serta distribusi dan pemasaran. $istem ' *
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
agribisnis ubi kayu dimulai dari kegiatan budidaya tanaman yang menghasilkan ubi kayu segar yang dapat langsung di#ual ke pasar. uga dapat diolah lebih dahulu sebagai produk makanan ringan. 1asil olahan ubi kayu segar antara lain, tape, keripik, dodol tape, dan wul instan. Produk ini dihasilkan atau dapat dikembangkan sebagai produk industri rumah tangga. !isamping diolah se"ara segar, ubi kayu telah banyak diolah pada industri besar dengan produk berupa tepung tapioka, gaplek + "ips, 1-$, ethanol, sorbitol, deItrin. $elan#utnya produk'produk tersebut merupakan bahan baku bagi industri makanan, industri pakan ternak dan industri kimia. 1asil olahan dari industri pakan ternak diserap oleh sektor peternakan, dan hasil olahan dari industri kimia dasar diolah lebih lan#ut oleh industri hilir. $istem agribisnis #agung dimulai dari kegiatan budidaya tanaman, yang menghasilkan #agung, #agung ?oreng (marning), dodol #agung, emping #agung dan leter #agung. Pemasarannya "ukup terbuka di pasar swalayan atau pasar tradisional. agung pada industri besar dapat diolah dengan hasil sebagai tepung maiJena, minyak #agung dan bahan baku ternak. 1asil industri olahan #agung ini prospek& untuk ekspor namun kebutuhan dalam negeri sangat besar khususnya diserap sebagai bahan baku pakan ternak. paya peningkatan produksi terbuka dengan intensi3kasi maupun ekstensi3kasi. $istem agribisnis sayur'sayuran dimulai dari kegiatan budidaya tanaman yang menghasilkan produk segar. Produk ini dapat langsung di#ual kepada pedagang pengumpul selan#utnya ke pedagang besar dan didistribusikan ke pasar. Pedagang besar selain mendistribusikan ke pasar #uga memasok ke perusahaan industri pengolahan hasil sayuran. Pemasaran hasil sayuran saat ini sebagian besar dalam bentuk segar dengan pangsa pasar lokal sampai ekspor. paya peningkatan nilai tambah produk sayuran dapat dilakukan dengan pengemasan dalam plask yang selan#utnya dapat dipasarkan melalui super market, ataupun dengan pengolahan sayuran kentang men#adi kripik kentang (ried potatoes) yang dapat memberikan nilai yang "ukup nyata. 1asil buah'buahan se"ara agribisnis telah dilakukan terutama untuk memenuhi kebutuhan lokal atau dalam negeri berupa produk buah'buahan tertentu seper pisang, durian, rambutan, manggis, duku. 1al penng yang perlu diperhakan dalam pemasaran adalah pengemasan produk yang menarik dan aman. Kegiatan sistem agribisnis pisang dimulai dari budidaya yang menghasilkan buah pisang masak + segar. !isamping itu agroindustri pisang #uga dikembangkan oleh industri menengah dan besar. 1asil olahan pisang berupa tepung pisang, selai, sale, kripik dan getuk pisang.
2.*.(. Penge#$angan Agr!$!&n!& Pere$,nan
$trategi yang dikembangkan dalam pembangunan perkebunan adalah pembangunan dengan penerapan sistem agribisnis terpadu berkelan#utan. Keberhasilan dari sistem agribisnis ini adalah ' *4
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
adanya keterpaduan yang serasi dan saling mendukung antar sub sistem dalam agribisnis, antara sektor+subsektor dan antar wilayah. !engan sistem agribisnis terpadu, maka dapat dihasilkan produk'produk perkebunan dan produk agroindustri berdaya saing nggi baik di pasar domesk maupun pasar internasional. ntuk men"apai ngkat perkembangan wilayah yang sesuai dengan kondisi daerah maka pengembangan produk perkebunan diarahkan pada sistem agribisnis dan agroindustri. ntuk menghasilkan produk'produk berdaya saing nggi, komoditas perkebunan layak mempunyai dukungan sumber daya alam, sumber daya manusia dan kelembagaan yang baik. $elain itu dapat memberikan dampak ganda yakni meningkatkan nilai tambah bagi petani pekebun sebagai produsen dan terhadap pertumbuhan perekonomian perdesaan. Aspek produksi tanaman teh sebagai salah satu &aktor dari subsistem produksi dan budidaya, pengembangannya dengan memperhakan produk yang memiliki keterpaduan sebagai dukungan bagi program pemerintah. Gang selan#utnya diter#emahkan sebagai "ikal bakal pemun"ulan produk andalan + unggulan atau produk khas suatu wilayah. Pengolahan daun teh men#adi produk teh hi#au dalam kemasan yang siap dipasarkan merupakan salah satu agroindustri berskala rumah tangga. ntuk pengusahaan se"ara komersial, dibutuhkan kelembagaan + instansi terkait ter#un untuk membantu petani, selain itu dengan membagi pos'pos kegiatan agroindustri merata pada rumah tangga rumah tangga yang dikoordinasikan oleh kelompok tani.
2.*.*. Penge#$angan Agr!$!&n!& Pe"ernaan
Pengembangan agribisnis peternakan akan di"ontohkan sistem agribisnis ternak sapi potong. !alam sistem agribisnis ternak sapi potong terdapat #en#ang #enis produksi berdasarkan karakterisk 3siologis ternak yang dibudidayakan. $e"ara 2erkal #en#ang ini dimulai dengan #enis produksi bibit sapi bena induk, dilan#utkan dengan produksi sapi bibit, kemudian produksi sapi #antan bakalan dan diiku produksi sapi simental. $api bibit bena yang dihasilkan pada #enis produksi sapi bena induk dapat kembali masuk ke dalam sistem budidaya sapi bena induk hingga men"apai saat dak produk& dan dikirim langsung ke
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
konsumen dalam bentuk segar. Kulit sapi #uga dapat dilakukan pengolahan kulit sebagai home industry skala ke"il yang menghasilkan kulit mentah. $elan#utnya guna mengansipasi lon#akan produksi yang memenuhi standar kesehatan perlu pembangunan
2.*.+. Penge#$angan Agr!$!&n!& Per!anan
Pengembangan agribisnis perikanan dapat dilakukan melalui sistem agribisnis 2erkal maupun sistem agribisnis horiJontal. $istem agribisnis 2erkal merupakan penanganan suatu produk mulai dari proses awal sampai dengan pemasarannya. $edangkan sistem agribisnis horiJontal merupakan gabungan dari beberapa produk bahkan dari subsektor berlainan yang dikelola se"ara bersama'sama. ;una memenuhi kebutuhannya, maka pengusaha harus beker#asama dengan para petani ikan yang memelihara ikan misalnya dengan menggunakan Keramba aring Apung (KA) atau Keramba aring /an"ap (K/) untuk memenuhi kebutuhan ikannya. $elain itu #uga harus ada ikatan ker#asama #uga dengan pabrik pakan untuk men#amin ketersediaan pakannya. Benih berkualitas unggul dapat diperoleh dengan "ara pemuliaan induk baik melalui seleksi maupun teknologi manipulasi kromosom. Pendederan dengan penggunaan lahan dengan produksi mina padi dan mina ayam akan sangat e3sien sehingga biaya produksi men#adi lebih murah, disamping sangat menguntungkan petani pendeder #uga pembesaran dengan penggunaan ikan hasil dederan masa pemeliharaannya men#adi lebih baik karena penggunaan ukuran ikan yang lebih besar. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam air tawar atau perairan umum yang dangkal. Kegiatan ini akan melibatkan bebrapa kelompok masyarakat dan instansi, seper petani pembenih ikan, petani pendeder, petani pembesar ikan, pengusaha "old storage , pabrik pakan, pengusaha eksporr, instansi terkait, koperasi dan lain sebagainya. $istem agribisnis horiJontal dapat dilihat misalnya pada pengelolaan kolam air tawar yang mana dipinggir kolamnya dapat ditanami dengan tanaman pisang. Adapun #enis pisang yang ditanam adalah #enis "a2endish yang produknya dapat diekspor sehingga dapat menambah nilai hasilnya. Agribisnis dari komoditas ikan lainnya #uga diperlukan rangkaian kegiatan, koordinasi serta hubungan bisnis mulai dari kelompok pembenih, pendeder, pembesaran, sarana produksi, organisasi, pembina, penyandang dana, dan lainnya sampai kepada pemasaran lokal maupun ekspor.
2.*.0. Penge#$angan Agr!$!&n!& Ke,"anan
$istem agribisnis kehutanan merupakan penanganan suatu produk mulai dari proses awal sampai dengan pemasarannya. $istem agribisnis kehutanan sebagai leading se"tor'nya adalah pengusaha eksporr (eksporr balken) yang mempunyai hubungan dengan pasar di dalam maupun di luar negeri. Berdasarkan permintaan pasar mereka harus mampu menghitung tenaga ker#a, mesin' ' *7
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
mesin, penggerga#ian, sampai pengiriman produk ke luar negeri. Berdasarkan permintaan pasar dapat dihitung berapa kebutuhan kayu yang dibutuhkan seap bulannya. $istem agribisnis kehutanan dimulai pembibitan kayu albisia, pengembangan hutan rakyat yang dilakukan petani dibawah binaan !inas Kehutanan. $elan#utnya melibatkan pengusaha penggerga#ian untuk dilakukan pemotongan guna memudahkan pengangkutan, dan dilakukan ekspor.
2.*.7. Penge#$angan Agr!$!&n!& Se$aga! S,a", S!&"e#
Pembangunan Pertanian se"ara nasional harus mengansipasi tantangan demokrasasi dan globalisasi untuk dapat men"iptakan sistem yang adil. $elain itu harus diarahkan untuk mengarahkan masyarakat se#ahtera khususnya petani melalui pembangunan sistem pertanian dan usaha pertanian yang
mapan.
$istem
tersebut
harus
berdaya
saing,
berkerakyatan,
berkelan#utan
dan
terdesentralisk. Berdaya saing berar pertanian kita dapat dise#a#arkan dengan produk pertanian negara lain baik #umlah maupun kualitasnya. Berkerakyatan berar seap usaha pembangunan pertanian harus mengikutkan petani supaya semakin berdaya sebagai subyek pembangunan. Berkelan#utan berar pembangunan pertanian harus memberikan #aminan bagi keberlangsungan pertanian. $ementara terdesentralisasi
mengandung ar bahwa pembangunan pertanian harus
berdasarkan keinginan petani, sesuai dengan kebutuhan dan sangat menghargai budaya lokal. Pembangunan sistem pertanian merupakan pembangunan yang mengintegrasikan pertanian dengan industri dan #asa terkait dalam satu kluster industri yang men"akup (input produksi), usaha tani, pemasaran dan pengolahan, serta #asa. 5ntegrasi yang baik antara pertanian, industri dan dan #asa dapat meningkatkan pendapatan dan tara& hidup petani melalui pengembangan sistem pertanian dan usaha'usaha agribisnis, semakin berkembangnya ak2itas ekonomi pedesaan melalui pengembangan sistem pertanian dan perusahaan'perusahaan pertanian yang mandiri. Kemandirian petani dan akses mereka yang besar pada perusahaan agribisnis bahkan memilikinya akan semakin meningkatkan kese#ahteranya. Model pengembangan pertanian yang digunakan !epartemen Pertanian selama ini dapat di#adikan a"uan. Pemerintah dalam mengembangkan sub'sektor hulu kegiatan utama yang dilakukan adalah pengembangan sarana dan prasarana penun#ang serta peningkatan penggunaan benih ungg ul dan input teknologi lainnya. Pengembangan sarana dilalui melalui peningkatan bisnis sarana+kios saprodi di perdesaan, peningkatan mutu pengairan melalui penyediaan dan perawatan sarana irigasi dan peningkatan kemampuan petani dalam mengakses modal. Program pembangunan pertanian pada hakekatnya adalah rangkaian upaya untuk mem&asilitasi, melayani dan mendorong berkembangnya sistem pertanian dan usaha'usaha ' *8
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
pertanian yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelan#utan dan terdesentralisasi untuk meningkatkan kese#ahteraan masyarakat. Pertanian merupakan usaha yang sangat tergantung pada alam oleh karena itu kelestarian alam merupakan upaya yang harus dilakukan petani agar usaha taninya berhasil dan berkelan#utan. saha pertanian yang dikembangkan harus mengakomodir aspek kelestarian lingkungan yaitu dengan melakukan usaha tani yang ramah lingkungan #uga memperhakan korbanan lahan sehingga masukan pada lahan #uga kita usahakan sebanding dengan korbanannya. saha'usaha yang perlu dilakukan antara lain - Pengembangan pola'pola usaha tani terpadu diantara komodi tanaman pangan, horkultura,
peternakan, perikanan, kehutanan dan perkebunan ( integrated arming system ). - Pengembangan pengolahan limbah dan pengendalian bahan kimia dalam kegiatan agribisnis. - Pengembangan teknologi, pengendalian kerusakan dan pen"emaran lingkungan dalam usaha
agribisnis. !ari berbagai usaha pelestarian alam dalam usaha tani sasaran yang ingin di"apai adalah berkembangnya pola'pola usaha tani terpadu berwawasan lingkungan, berkembangnya model usaha pertanian yang berwawasan lingkungan, meningkatnya produksi, mutu produk pertanian berwawasan lingkungan, seta perbaikan mutu dan lingkungan usaha pertanian. $truktur pertanian yang diperlukan dan dikembangkan adalah struktur pertanian industrial yang memungkinkan ter#adinya hubungan &ungsional saling menguntungkan di antara pelaku pertanian dan ter"ipta hubungan sinergis dalam kesatuan ndak. Pertanian industrial merupakan proses konsolidasi usaha tani disertai dengan koordinasi 2erkal diantara seluruh tahapan 2erkal agribisnis. Kegiatan yang diperlukan dalam membangun struktur pertanian industrial tersebut antara lain - Pengembangan kemampuan $!M pelaku pertanian terutama petani dalam kewirausahaan
agribisnis - Peningkatan pelayanan usaha agribisnis - Pengembangan kelembagaan usaha seper organisasi petani, kemitraan, kelembagaan
pemasaran, koperasi pertanian dan kelompok usaha lain. - Pengembangan kemampuan layanan, seper layanan teknologi, penyuluhan, in&ormasi pasar,
lembaga 3nansial dan lainnya. /erobosan ino2asi teknologi baru strategis berbasis lokal dilakukan melalui program penelian. Penelian pengelolaan sumberdaya alam yang melipu sumber daya lahan, air, iklim dan haya.
' *>
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
Penelian pertama yang harus dilakukan adalah penelian untuk pengembangan teknologi perbaikan potensi komoditas. Penelian ini diarahkan untuk melakukan perbaikan terhadap produk3tas berbagai komoditas basis yang ada dan komodi baru yang diminta pasar. Penelian kedua diarahkan untuk pengembangan bioteknologi yang berupa penelian rekayasa genek, biologi molekuler, teknologi diagnosk, serta penelian mikrobiologi dan mikro proses.kegiatan tersebut dapat digunakan untuk menun#ang perbaikan kualitas komodi pertanian yang akan meningkatkan produk2itas pertanian. Penelian kega diarahkan untuk memberikan gambaran pada kondisi sosial ekonomi petani dan akibat kebi#akan pembangunan yang selama ini dilakukan. Berbagai implikasi dapat dilihat dan di#adikan patokan untuk peren"anaan selan#utnya. Penelian keempat yang harus dilakukan terkait dengan pengembangan teknologi spesi3k lokasi. Penelian kelima yang harus dilakukan terkait dengan pengembangan teknologi pas"a panen dan di2ersi3kasi produk. 5ndonesia mempunyai keragaman sumberdaya haya dan kekayaan alami yang sangat besar yang men"akup plasma nuah tanaman pangan, horkultura, tanaman industri, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Keanekaragaman yang melimpah tersebut masih bersi&at semu karena baru berupa potensi, sedangkan kemampuan untuk menggali, meman&aatkan dan mengembangkan berdasarkan teknologi mutakhir masih belum opmal. Lariasi genek yang besar dengan keunikan dan ngkat keanekaragaman haya yang nggi merupakan dasar untuk meningkatkan daya saing produk pertanian. Melalui rekayasa teknologi, potensi plasma nuah dapat diman&aatkan untuk memenuhi kebutuhan penyediaan pangan, sandang, papan, bahan &armasi, ke"ankan dan produk biokimia yang hampir tak terbatas ragamnya. ntuk mendukung program proteksi sumberdaya haya dibutuhkan penelian pengendalian #asad pengganggu, pengembangan sarana seper laboratorium pengu#i, pengembangan sumberdaya manusia pelaksana, pengembangan peraturan+perundangan pendukung, serta pengembangan kegiatan konser2asi, iden3kasi dan karakterisasi sumberdaya haya (plasma nuah). Pengembangan $istem 5n&ormasi Pertanian memerlukan dukungan data yang akurat, $istem 5n&ormasi, dan layanan data dan in&ormasi pertanian yang baik. !engan sistem in&ormasi yang baik akan dapat dilakukan pemantauan dan penyebarluasan in&ormasi pertanian se"ara "epat, akurat dan murah. 5n&ormasi yang perlu tersedia melipu in&ormasi keadaan iklim, keadaan sumberdaya alam, in&ormasi teknologi input dalam produksi pertanian, in&ormasi pasar pertanian, sistem permodalan,
' *
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
posisi suplai dan permintaan ap komodi pertanian #uga in&ormasi ketenagaker#aan. Bila mungkin in&ormasi sistem asuransi dan pen#aminan usaha pertanian #uga ada. /erbangunnya #aringan ker#a seap pelaku agibisnis terutama petani ke"il, swasta dan mungkin pemerintah merupakan implikasi dari penataan sistem in&ormasi pertanian yang mudah dan murah diakses. !engan sistem in&ormasi ini program antar lembaga baik swasta maupun pemerintah dapat dengan mudah dilakukan. $elain itu koordinasi antar departemen dalam pemerintah #uga mudah dilakukan. !engan data yang akurat dan up'to date, maka kesimpang siuran landasan peren"anaan baik pemerintah maupun swasta pelaku agribisnis sering kali terhambat. Kemudian sinkronisasi ker#a seap elemen masyarakat bersama pemerintah dalam mengembangkan pertanian dapat dilakukan. 2.*.7.1. Penge#$angan S!&"e# Agr!$!&n!& H,,
Program pengembangan pertanian dimaksudkan untuk mengoperasionalkan pembangunan sistem dan usaha'usaha agribisnis, yang mengarahkan agar seluruh sub'sistem agribisnis dapat se"ara produk& dan e3sien menghasilkan berbagai produk pertanian yang memiliki nilai tambah dan daya saing yang nggi, baik di pasar domesk maupun di pasar internasional. Pengembangan sub'sistem pertanian hulu dilakukan melalui dua kegiatan utama yaitu a.Mengembangkan sarana dan prasarana penun#ang, yang didalamnya men"akup sarana irigasi, #alan usaha tani dan distribusi input usaha tani terutama benih, pupuk dan alsintan. b.Mengembangkan industri benih Pengembangan sub'sistem pertanian hulu sangat krusial karena permasalahan yang dihadapi selama ini banyak diakibatkan lemahnya prasarana dan sarana dalam pengembangan sistem agribisnis dan perusahaan pertanian perdesaan. Pengalaman terdahulu pemisahan antar sub'sistem dalam agribisnis selalu men#adikan petani ke"il dak mendapatkan keuntungan yang layak pada seap usaha taninya. Apabila bukan karena input produksi yang mahal dan dak sebanding dengan hasil panen, maka ke"ilnya keuntungan petani biasanya disebabkan oleh kerusakan tanaman akibat hama dan penyakit serta kekeringan. Kebi#akan pada berbagai input pertanian terutama pupuk dan pessida perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut. 9leh karena itu kedepan mengintegrasikan antar sub'sistem hulu perlu dilakukan. $elain itu dorongan untuk memperke"il input produksi (low eksternal input) dengan memaksimalkan penggunaan bahan organik dan bahan lain yang ramah lingkungan perlu semakin digalakkan. 5no2asi teknologi ini sangat perlu guna menun#ang perbaikan usaha tani.
2.*.7.2. Penge#$angan S!&"e# Agr!$!&n!& U&aa Tan!
Perbaikan budidaya pada dasarnya merupakan usaha untuk meningkatkan produksi pertanian yang berkualitas dan berdaya saing. 9leh karena itu pengembangan suatu komoditas ' *D
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
pertanian harus mempermbangkan permintaan pasar, berkonsentrasi pada produk unggulan yang berdaya saing nggi, mampu memenuhi &ungsi sebagi komoditas ekonomi dan sosial, mampu memaksimalkan sumberdaya alam terutama lahan, berwawasan lingkungan serta mempunyai keterkaitan yang erat dengan sektor lain baik ba"kward linkage dan &orward linkage. Pengembangan sub'sistem budidaya ( on6arm) dilakukan melalui empat kegiatan utama, yaitu *.Meningkatkan produk2itas komoditas pertanian. .Meningkatkan mutu produk. 4.Meningkatkan e3siensi produksi dan 6.Mendorong pengembangan komodi sesuai potensi wilayah. $asaran yang ingin di"apai terutama adalah meningkatkan produksi dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri daan bahan baku industri, meningkatnya ekspor, meningkatnya mutu sesuai permintaan pasar dan mengembangkan sentra'sentra komodi unggulan. paya e3siensi usahatani tanaman pangan dilakukan melalui intensi3kasi usaha tani pada daerah belum intensi&, rasionalisasi penggunaan input bagi daerah yang mengalami ke"enderungan penggunaan sarana produksi berlebihan. ntuk itu perlu ditun#ang oleh penyediaan sarana produksi tepat #enis dan tepat waktu serta rekomendasi teknologii spesi3kasi lokasi. Peningkatan mutu hasil dilakukan melalui perbaikan teknologi panen, pas"a panen dan pengolahan hasil. $asaran yang ingin di"apai adalah *.Meningkatkan produksi komodi tanaman pangan antara 7 *?N per tahun .Meningkatkan produk3tas rata'rata 4N per tahun. 4.Menurunnya kehilangan hasil panen rata'rata 4N per tahun. 6.Meningkatnya pendapatan petani antara 7'*?N per tahun. !alam upaya memenuhi kebutuhan akan produk horkultura dan aneka tanaman dalam negeri maupun ekspor, diperlukan usaha peningkatan produksi horkultura yang mengarah pada peningkatan e3siensi usaha, mutu produk dan produk2itas melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peman&aatan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, serta peningkatan parsipasi masyarakat dan swasta. ntuk peningkatan e3siensi usaha, mutu produk dan produk2itas, maka peman&aatan dan pengusahaan teknologi merupakan keharusan, agar produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar domesk maupun internasional.pemenuhan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri memerlukan #aminan konnuitas suppai dalam #umlah dan mutu sesuai selera konsumen, serta dengan harga yang bersaing. 9leh karena itu pendekatan yang dilaksanakan dalam pengembangan horkultura ialah pembangunan usaha tani+kebun berskala komersial dengan mempermbangkan skala ekonomi yang didukung oleh penyediaan bibit yang berkualitas, serta sarana dan prasarana seper pengairan, penyimpanan dan transportasi. Agar lebih ' ?
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
berperan dalam pemulihan ekonomi maka dalam tahun ??*'??6 pengembangan horkultura diarahkan kepada komoditas yang memiliki keunggulan kompe& di pasar ekspor. ntuk itu perhaan lebih besar diarahkan kepada komoditas unggulan antara lain kentang, kubis, "abe merah, manggis, rambutan, durian, salak pada kelompok buah'buahan, anggrek dan tanaman hias daun pada tanaman hias serta komodi #ahe, kunyit dan lengkuas pada tanaman obat. $asaran yang ingin di"apai adalah *.Meningkatnya produksi komodi buah'buahan, sayuran dan tanaman hias antara 7'*?N per tahun, dan aneka tanaman antara '7N per tahun. ./er"ukupinya kebutuhan konsumsi dan bahan industri pengolahan horkultura serta meningkatnya 2olume ekspor. 4./erbinanya mutu produk yang mempunyai daya saing di pasar dalam maupun luar negeri 6.!iperolehnya produk horkultura yang bermutu nggi dan aman konsumsi bagi masyarakat. 7./erbentuknya pertanian horkultura yang dapat mense#ahterakan petani dan pelaku usaha. 8./ersedianya produk horkultura di wilayah berpenduduk miskin sebagai sumber pendapatan dan peningkatan giJi masyarakat. >./erbinanya petani dalam mengadopsi teknologi dan kelembagaan usaha sehingga dapat men#adi petani pengusaha yang berhasil. ntuk mendukung sasaran tersebut maka kegiatan di&okuskan pada *.Pembinaan produksi komoditas unggulan .Pewilayahan komoditas untuk pengembangan kawasan agribisnis. 4.Penumbuhan sentra produksi 6.Pemantapan sentra produksi dengan pembinaan penerapan teknologi ma#u. 7.Pengembangan sistem perbenihan nasional. 8.Penyediaan sarana dan pra sarana produksi >.Perlindungan tanaman horkultura .Pembinaan pengamanan hasil, mutu dan keselamatan produk D.Pembinaan kelembagaan agribisnis. $elama ini ekspor komodi pertanian didominasi oleh komoditas perkebunan seper kelapa sawit, kopi, karet, teh dan lainnya. Akan tetapi kiner#a komoditas perkebunan "enderung Ouktua& karena sangat dipengaruhi oleh harga+pasar internasional. Komodi perkebunan men"akup tanaman perkebunan tahunan dan tanaman semusim. Permasalahan yang dihadapi dalam perkembangan komodi perkebunan antara lain produk3tas tanaman yang belum opmal, kualitas produk belum memenuhi standar perdagangan, proses di2ersi3kasi (2erkal dan horisontal) belum memadai dan peran kelembagaan yang masih lemah. ' *
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
paya peningkatan produk2itas dilakukan melalui perbaikan teknik budidaya, peningkatan mutu melalui pengembangan penerapan pas"a panen dan pengolahan, pengembangan di2ersi3kasi dan pengembangan pemasaran produk perlu terus diupayakan dengan didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana produksi dan teknologi siap pakai di ngkat pekebun. Program penelian dalam rangka mendapatkan klon dan 2arietas yang bermutu nggi dan teknik budidaya yang meningkatkan e3siensi usaha tani perlu digalakkan. Penerapan teknik bio teknologi seper kultur #aringan perlu dikembangkan. Mengingat bahwa kegiatan produksi perkebunan sebagaian besar (?N) dilakukan oleh rakyat maka pengembangan kelembagaan petani dan kemitraan usaha pertanian yang benar'benar berman&aat bagi pekebun perlu mendapat perhaan. $asaran yang ingin di"apai adalah *.Meningkatkan P!B perkebunan dengan la#u 4,>N pertahun. .Meningkatkan produk2itas hingga men"apai >?N dari produk2itas potensial. 4.Meningkatkan e3siensi usaha perkebunan. 6.Meningkatkan mutu hasil produk primer dan produk sekunder ke arah EJero de&e"tF. 7.Meningkatnya penerimaan de2isa ekspor komodi primer dan mendorong peningkatan ekspor komodi produk hilir perkebunan 8.Meningkatnya penerapan tenaga ker#a baru sebanyak >./umbuh berkembangnya wilayah sentra ekonomi baru di sektor perkebunan dan industri #asa seper transportasi dan agrowisata .Meningkatnya pendapatan petani perkebunan sehingga men"apai $ *.7??'.??? per KK+tahun, dan D./umbuh dan terbinanya koperasi komodi perkebunan baru yang mandiri dan pro&esional $ub'sektor peternakan merupakan penyedia sumber pangan hewani berupa telur, daging dan susu. Pengembangan peternakan men"akup ternak unggas dan ternak ruminansia. paya produksi dengan pola tradisional dinilai dak dapat mengimbangi sen#ang tersebut dan untuk itu diperlukan terobosan pengembangannya. Pada kelompok ternak ruminansia, usaha ternak sapi dan domba dan kambing sudah berada pada usaha yang berorientasi bisnis, dengan demikian dalam pengembangan diarahkan kepada peningkatan keuntungan. Pola pengembangan ternak tersebut dilakukan kombinasi antara memaksimalkan pendayagunaan sumberdaya lokasi dan terobosan teknologi dalam penggunaan bibit, nutrisi reproduksi, teknologi budidaya, 2eteriner dan pas"a panen. !alam usaha budidaya, pengembangan inseminasi buatan perlu lebih digalakkan dan disempurnakan e3siensi dan e&ek3tas.
'
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
Pengembangan peternakan #uga perlu diarahkan dalam rangka peman&aatan ketersediaan pakan, limbah pertanian dan sebagai bagian dari sistem usaha pertanian terpadu. $asaran yang ingin di"apai adalah *.Meningkatkan pendapatan peternak hingga melampui M< .Meningkatnya produksi daging, telur dan susu antara 4'8N pertahun dan meningkatnya konsumsi daging, telur dan susu antara '4N pertahun. 4.Meningkatnya penyerapan tenaga ker#a baru 6./erwu#udnya kelembagaan peternak yang mandiri dan mampu mengakses sendiri &aktor produksi dan pelayanannya 7./er"apainya keseimbangan populasi, produksi dan daya dukung lingkungan
2.*.7.(. Penge#$angan S!&"e# Agr!$!&n!& H!!r
Pengembangan sub'sistem agribisnis hilir dilakukan melalui ga kegiatan utama yaitu *.Mendorong pengembangan usaha'usaha pengolahan .Penanganan kehilangan pas"a panen 4.Mendorong industri penun#ang agribisnis. $asaran yang ingin di "apai terutama adalah meningkatkan nilai tambah, mengembangkan usaha'usaha pengolahan hasil, megurangi kehilangan pas"a panen dan mendorong berkembangnya industri'industri penun#ang pertanian. 5su terkait dengan sub'sistem pengolahan hasil ini adalah peraturan perundangan untuk men#amin kepasan berusaha, regulasi untuk memberikan pemihakan kepada KM, konnuitas bahan baku termasuk mutu, teknologi pengolahan, barang modal, pas"a panen dan pengembangan produk, Kawasan Agroindustri /erpadu (KA/), kebi#aksanaan makro, in2estasi dan perdagangan. Pengembangan sub'sistem pemasaran dilakukan melalui dua kegiatan utama yaitu *. Mendorong pengembangan pasar domesk dan ekspor . Mengembangkan sistem distribusi komoditas pertanian 4. $asaran yang ingin di"apai adalah meningkatnya e3siensi pemasaran, meningkatnya posisi tawar petani, berkembangnya sistem distribusi termasuk pangan dan berkembangnya kelembagaan pemasaran di pedesaan. 6. 5su terkait dengan sub'sistem pertanian pemasaran adalah peraturan perundangan untuk men#amin kepasan berusaha, regulasi dan deregulasi dalam pemasaran dan perdagangan untuk memberikan pemihakan kepada KM, in&rastruktur pemasaran pedesaan, transportasi, kebi#aksanaan makro dan perdagangan.
' 4
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
2.+
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN KA/ASAN AGROPOLITAN
Program Pengembangan Kawasan Agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di Kawasan Agribisnis, yang diran"ang dan dilaksanakan dengan #alan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelan#utan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan di&asilitasi oleh pemerintah. Berdaya saing di"irikan antara lain berorientasi pasar, meningkatkan pangsa pasar baik nasional maupun internasional, meningkatkan produk2itas dan nilai tambah, melalui *)Peman&aatan modal (7apital dri8en) )Peman&aatan ino2asi teknologi Krea2itas sumberdaya manusia ( skill dri8en), dan bukan lagi mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam dan tenaga ker#a dak terdidik. Berkerakyatan di"irikan antara lain dengan mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki oleh rakyat banyak, men#adikan rakyat banyak sebagai pelaku utama pembangunan agribisnis dan menumbuhkembangkan organisasi ekonomi dan #aringannya men#adi milik rakyat banyak, sehingga nilai tambah yang ter"ipta dinikmatai se"ara nyata oleh rakyat banyak. Berkelan#utan di"irikan antara lain memiliki kemampuan merespon perubahan pasar yang "epat dan e3sien, berorientasi kepenngan #angka pan#ang, mengadopsi ino2asi teknologi yang terus'menerus, menggunakan teknologi ramah lingkungan dan mengupayakan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. /erdesentralisasi di"irikan antara lain berbasis pada pendayagunaan keragaman sumberdaya lokal, berkembangnya krea2itas pelaku ekonomi lokal, dan memampukan Pemerintah !aerah sebagai &asilitator pembangunan (pendamping dan pemberdaya masyarakat).
9.2.*
P!a )ang Berperan an Organ!&a&! Pe#$!naan aa# Penge#$angan Ka%a&an Agropo!"an
*) Pihak yang berperan dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan Ada 6 (empat) unsur kelompok sasaran ( stake holder ) yang berperan dalam pengembangan kawasan Agropolitan, yaitu a. nsur Masyarakat (terutama Petani) Merupakan unsur utama atau unsur penggerak yang harus berprakarsa se"ara mandiri dan krea& untuk men"ari langkah'langkah yang harus dilakukan, supaya selain usaha budidaya pertanian yang telah turun'temurun biasa mereka lakukan dapat #uga men"iptakan dan ' 6
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
menumbuhkembangkan usaha'usaha baru o!6ram, seper penyediaan sarana produksi (agroinput ), pengolahan hasil pertanian ( pro7essing), pemasaran ( marke"ng ) atau penyedia #asa keuangan. b. nsur Birokrat Para birokrat harus mampu mereposisikan dirinya dari semula sebagai eksekutor pembangunan (pelaksana) men#adi sebagai &asilitator pembangunan (pendamping dan pemberdaya masyarakat), yang dalam seap kegiatannya selalu berpihak kepada masyarakat yang lemah dan dak berdaya, sehingga tumbuh sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan. ". nsur Pengusaha Para pengusaha di perdesaan harus mampu memposisikan dirinya sebagai mitra usaha ekonomi kerakyatan di perdesaan, sehingga semua pihak dapat men#alankan usahanya engan keuntungan yang wa#ar, tanpa merugikan pihak manapun (berkeadilan). d. nsur Pendukung nsur pendukung terdiri dari
Para "erdik pandai, pemuka masyarakat
Pemuka adat, pemuka agama
ni2ersitas, pesantren
0$M, perorangan dan lembaga'lembaga sosial kemasyarakatan yang peduli terhadap upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
nsur pendukung ini harus berperan sebagai pemberi dorongan dan smulasi, supaya keempat unsur stake holder ini dapat beker#asama dalam suasana kesetaraan dan kese#a#aran serta bersinergi melalui bidangnya masing'masing. ) 9rganisasi Pembina dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan Program pengembangan kawasan Agropolitan adalah untuk mensinergikan berbagai potensi yang ada (program masyarakat dan pemerintah) untuk mengembangkan sistem dan usaha agribisnis, maka disarankan dibentuk 9rganisasi Pengembangan Kawasan Agropolitan, yaitu
!i ngkat Kabupaten+Kota, Propinsi dan %asional dibentuk Kelompok Ker#a (P9KA), yang anggotanya terdiri dari stake holder .
!i kawasan Agropolitan terdapat Koordinator 0apangan dan Pemandu, beker#a dalam bentuk
*
(satu)
/im
yang
unsurnya
minimal
terdiri
dari
Penyuluh+petugas,
Kontaktani+Petani Ma#u, dan /okoh Masyarakat.
' 7
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
$esuai dengan %o. tahun *DDD, Penanggung#awab Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten+Kota adalah Bupa+=alikota. ;ubernur dan Menteri berkewa#iban membantu Bupa+=alikota dalam mengembangkan Program Kawasan Agropolitan. /ugas dan &ungsi dari P9KA baik di Kabupaten+Kota, Propinsi, dan %asional adalah sebagai berikut a. Merumuskan Program Pengembangan Kawasan Agropolitan. b. Mempersiapkan dan melaksanakan sosialisasi untuk pengembangan kawasan Agropolitan baik di ngkat Pusat atau Propinsi atau Kabupaten+Kota. ".
Melakukan koordinasi dan sinkronisasi baik peren"anaan, pelahan maupun dalam pelaksanaan pengembangan kawasan Agropolitan.
d. Memberikan pelayanan in&ormasi kepada instansi tersebut untuk dindaklan#u. e. Membantu meme"ahkan masalah. ntuk membantu kelan"aran tugas P9KA, diberbagai ngkat terdapat $ekretariat P9KA yang berndak sebagai Pos $impul Koordinasi (P9$K9). Posko ini merupakan E!apur PengolahF data dan in&ormasi yang ber&ungsi a. Menyiapkan dan melaksanakan pengolahan data dan in&ormasi b. Membantu menyiapkan pedoman+petun#uk dan bahan in&ormasi ". Membantu dalam melakukan koordinasi, sinkronisasi baik peren"anaan, sosialisasi, pelahan, pelaksanaan maupun pengawasan. d. Menyampaikan in&ormasi kepada instansi yang berkepenngan untuk dindaklan#u. e. Membuat laporan berkala.
K a w a s a n A g ro p o lita n
K o o rd in a t o r L a p a n g a n
P O K J A P O S K O
P e m a n d u L ap a n g a n
K a b /ko ta
H u b u n g a n L in i P O K J A P O S K O
P O K J A P O S K O
P ro v in s i # a s i "it a s i d a n K e r ja s a m a Po so
P u sa t
! P o s S i m p u " K o o r d in a s i S e r e ta r is P o ja
' 8
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
Sumber: Pedoman 9perasional Pengembangan Kawasan A gropolitan Ga#$ar 2.+ Bagan Organ!&a&! Pena#p!ngan
9.2.+
Penea"an Penge#$angan Ka%a&an Agropo!"an
9.2.+.1 Penea"an Kee#$agaan
Kelembagaan merupakan suatu alat penun#ang pengembangan, pembinaan, pendampingan dan pembiayaan yang diperlukan untuk pengembangan agropolitan. !alam rangka membangun kelembagaan sebagai sub sistem penun#ang agribisnis, maka di Kawasan Agropolitan perlu didorong, dibutuhkan lembaga swadaya masyarakat, sehingga &asilitas umum dapat dibangun berdasarkan kemampuan anggaran belan#a daerah ditambah dengan swadaya masyarakat. Perlu dikemukakan bahwa parsipasi ak& 0$M dalam pemeliharaan &asilitas serta peman&aatan &asilitas sangat penng dalam mewu#udkan konsep pembangunan parsipa& ( boum up). 0embaga swadaya masyarakat tersebut dapat berbentuk kelompok tani, kelompok usaha bersama, koperasi, asosiasi petani komoditas, himpunan kerukunan tani. K O P E R A S I
APARAT
$ A N K
LS%
TARGET G R O U P
PASAR
KSP
$ISNIS
PERS
KONSULTAN
P E R G U R U A N T IN G G I
Ga#$ar 2.0 Penea"an Kee#$agaan
9.2.+.2
Penea"an Ke#!"raan
Merupakan suatu pendekatan untuk mengembangkan pelaku'pelaku atau stake holder yang berkaitan dengan agribisnis. Pendekatan kemitraan merupakan suatu pendekatan untuk mengembangkan pelaku'pelaku atau stake holder yang berkaitan dengan agribisnis. Kemitraan dalam pengembangan agropolitan akan berkaitan dengan pihak'pihak yang terkait, antara lain swasta, masyarakat maupun pemerintah ' >
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
sendiri. Bentuk kegiatan kemitraan dapat dikembangkan melalui pola Bapak Angkat, P5< (Perekbunan 5n
PETANI P#KTAN
K
E
R I T M
A
A
N
PSM ( e m b a g a P e m g e m b a n g a n S w a d a y a M a s y a r a & a t)
T R M I K E
B ! M N $ B ! M D
N A A
K E M
K E M IT R A A N
I T R A
K E M I T R A A N
A N
S%ASTA
Ga#$ar 2.7 penea"an e#!"raan 9.2.+.( Penea"an So&!o-Po!t&
Pendekatan sosio'polis merupakan suatu pendekatan untuk mengembangkan pembagian kekuasaan stake holder yang berkaitan dengan agribisnis. Keterwakilan terhadap ketenngan masingmasing pihak yang terkait sangat menentukan keberhasilan pengembangan kawasan agropolitan karena dapat men"iptakan kestabilan dalam kehidupan sosial. 9leh karena itu struktur kekuasaan yang dak stabil supaya dikembangkan kearah struktural kehidupan sosial yang lebih stabil.
'
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
S t r & t r y a n g K e & a s a a n B e r * t e n s i T i d a & S t a b i l+ d a r i P e n g a la m a n M a s a a l
S tr & t r y a n g K e & a s a a n B e r * te n s i S t a b i l
KEK!ASAAN KEK!ASAAN
HAK'HAK P E R % A K I A N
HAK'HAK P E R % A K I A N
K E P E N T IN " A N
K E P E N T IN " A N
Ga#$ar 2.8 Per,$aan S"r,",r Pe#$ag!an Ke,a&aan Un", Menapa! S"a$!!"a& So&!a Po!t :ang Men,,ng Ke&"a$!an Pe#$ang,nan Eono#!
9.2.+.* Penea"an S,&"a!na$e
Pendekatan sustainable merupakan pengintegrasian elemen tu#uan ekonomi, ekosistem dan sosial se"ara siklus ganda. T ! ,! A N E K # N # M I P e r t m b - a n B e r & e la n . ta n E f is i e n s i K a i ta l
D is t r ib s i P e n d a a t a n
E0alasiD am a& ing&ngan
K e s e m a ta n K e r.a
P e n il a ia n S m b e r d a y a
B a n t a n K e a d a K e l/ S a s a r a n
Internalisasi
T ! , ! A N S # S I A P e n g e n t a s a n K e m is & in a n d a n P e m e r at a a n
P a r t is i a s i K*nsltasi
T ! , ! A N E K # S IS T E M P e n g e l * la a n S m b e r d a y a A l a m
P l r a lis m e
Ga#$ar 2.9 Un&,r-Un&,r Pe#$ang,nan Eono#! Pere&aan Berean,"an
9.2.0
In!a"or Ke$era&!an Penge#$angan Ka%a&an Agropo!"an
ntuk mengukur keberhasilan Program Pengembangan Kawasan Agropolitan perlu ditetapkan indikator keberhasilan yang ditetapkan berdasarkan tu#uan yang ingin di"apai, mulai dari tu#uan #angka pendek, #angka menengah, dan #angka pan#ang. ' D
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
5ndikator keberhasilan yang diukur melipu antara lain *. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat . Peningkatan dalam aspek
Kesehatan
Pendidikan
Keluarga beren"ana
1ukum
0ingkungan hidup
4. Peningkatan kesempatan ker#a 6. Peningkatan peranserta masyarakat dalam pembangunan 7. Peningkatan sarana dan prasarana uu dan s!sia"#
2.0
/ransportasi
0embaga keungan
/elekomunikasi
0embaga pendidikan
aringan #alan
0embaga kesehatan
Air bersih
0embaga kerohanian
0istrik
0embaga pasar
TEORI LOKASI
/eori lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk melihat dan memperhitungkan pola lokasional kegiatan ekonomi termasuk industri dengan "ara yang konsisten dan logis, dan untuk melihat dan memperhitungkan bagaimana daerah'daerah kegiatan ekonomi itu saling berhubungan (interrelated). 9.2.7
Ke"ergan",ngan Loa&!
/eori lokasi biaya rendah yang dikembangkan oleh =eber berasumsikan bahwa permintaan adalah konstan dan dak dipengaruhi oleh perusahaan yang berdekatan. !engan demikian, se"ara implisit teori ini #uga mengasumsikan persaingan bebas tanpa ada kemungkinan mbulnya kekuatan monopoli yang ditawarkan oleh lokasi perusahaan lain. %amun demikian lokasi biaya minimum perlu men#amin keuntungan maksimum. Keuntungan dapat sa#a meningkat bila lokasi perusahaan yang bersangkutan pindah ke daerah konsentrasi permintaan sekalipun biaya bertambah. ;e#ala ini disebabkan oleh pen#ualan yang meningkat per satuan produk lebih rendah. Perusahaan yang berdiri sendiri di suatu daerah, dalam batas tertentu, dak perlu memperhakan kebi#aksanaan perusahaan lain. 5a bebas menentukan kebi#akaannya dalam bidang harga, kualitas, maupun atribut lain dalam produknya. /ak demikian halnya bila ia berlokasi tak ' 4?
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
ber#auhan dengan perusahaan lain dan mempunyai daerah pasar diperebutkan dengan perusahaan itu. !alam hal ini kebi#aksanaan yang diambil dipengaruhi oleh perusahaan lain atau sebaliknya. Beberapa unsur ketergantungan lokasi telah dikemukakan dalam teori Palander dan 1oo2er. /eori ketergantungan lokasi berpangkal tolak dari kesamaan biaya bagi semua perusahaan dan men#ual produknya di pasar yang tesebar se"ara sepasial. /eori biaya minimum dan ketergantungan lokasi ( heory %east ost and Pla7e #nterdependen7e) dikemukakan oleh Mel2in ;reenhut pada tahun *D78 dalam bukunya Plant %o7a"on in heory and in Pra7"7e dan 2i7roe7onomi7s and he Spa7e ;7onomy . ;reenhut berusaha
menyatukan teori lokasi biaya minimum dengan teori ketergantungan lokasi yang mana dalam teori tersebut men"akup unsur'unsur sebagai berikut a. Biaya lokasi yang melipu biaya angkutan, tenaga dan pengelolaan b. -aktor lokasi yang berhubungan dengan permintaan, yaitu ketergantungan lokasi dan usaha untuk menguasai pasar. ". -aktor yang menurunkan biaya. d. -aktor yang meningkatkan pendapatan. e. -aktor pribadi yang berpengaruh terhadap penurunan biaya dan peningkatan pendapatan. &. Permbangan pribadi. 9.2.8 Teor! Loa&! Men,r," ;on T,nen Dan /a"er 'r!&"aer
9.2.8.1
Teor! Loa&! ;on T,nen
ohan 1einri"h Lon /hunen (*>4'*7?) adalah seorang warga negara erman uang merupakan ahli ekonomi pertanian yang mengeluarkan teorinya dalam buku <&er #solirte Staat= . Lon /hunen mengembangkan teori ini berdasarkan pengamatan di sekitar tempat nggalnya. Menurutnya pertanian merupakan komodi yang "ukup besar di perkotaan. !alam teori ini ia memperhakan #arak tempuh antara daerah produksi dan pasar, pola tersebut termasuk 2ariabel keawetan, berat, dan harga dari berbagai komoditas pertanian. 5a menggambarkan bahwa #enis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah dipengaruhi perbedaan ongkos transportasi ap komoditas ke pasar terdekat. Melalui teorinya, Lon /hunen men"iptakan bagaimana "ara ber3kir e&ek& yang didasarkan atas penelian dengan menambahkan unsur'unsur baru sehingga didapatkan hasil yang mendeka konkret. Lon /hunen berpendapat bahwa suatu pola produksi pertanian berhubungan dengan pola tata guna lahan di wilayah sekitar pusat pasar atau kota. 5a mengeluarkan asumsi'asumsi sebagai berikut a. /erdapat suatu daerah terpen"il yang terdiri atas daerah perkotaan dengan daerah pedalamanya yang merupakan satu'satunya daerah pemasok kebutuhan pokok yang merupakan komodi pertanian ( #solated Stated ).
' 4*
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
b. !aerah perkotaan hanya men#ual kelebihan produksi daerah pedalaman, dak menerima ".
pen#ualan hasil pertanian dari daerah lain ($ingle Market). !aerah pedalaman hanya men#ual kelebihan produksinya ke perkotaan, dak ke daerah lain
($ingle !esnaon). d. !aerah pedalaman atau kota mempunyai "iri yang sama (homogen) dengan kondisi geogra3s kota itu sendiri dan "o"ok untuk tanaman dan peternakan dataran menengah. e. !aerah pedalaman dihuni oleh petani yang berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimum dan mampu untuk menyesuaikan hasil tanaman dan peternakannya dengan &.
permintaan yang terdapat di daerah perkotaan (MaIimum 9riented). Pada waktu itu hanya ada angkutan berupa gerobak yang dihela oleh kuda (9ne Moda
/ransportaon). g. Biaya transportasi berbanding lurus dengan #arak yang ditempuh. $emua biaya transportasi ditanggung oleh petani. Petani mengangkut semua hasil dalam bentuk segar. (@Quidistant). !ari asumsi diatas mendesak para petani berani menyewa lahan yang dekat pusat pasar atau kota, sehingga keuntungan yang di peroleh dari hasil pertaniannya maksimal. /entunya mereka #uga harus mengorbankan nominal yang "ukup besar untuk menyewa lahan. Karena semakin dekat suatu lahan dengan pusat pasar atau kota, semakin besar harga sewa lahannya./eorinya Lon /hunen terbagi dalam dua teori. 5ntensity theory dan "rop theory. *. /eori 5ntensitas, di mana hanya ada satu pertaian yang tumbuh di suatu daerah yang terisolasi. 5a berpendapat bahwa
GAMBAR 2. 1< TEORI INTENSIT:
!apat dilihat pada gambaran di atas bahwa seap daerah yang semakin #auh dengan posat kota maka sewa+nilai lahannya akansemakin menurun. 1al ini karena adanya pengaruh tambahan biaya transportasi yang diperlukan untuk menggangkut hasil pertanian ke pusat kota sehingga menurunkan harga+nilai lahan yang semakin #auh dari pusat. . /eori "rop, /eori ini menyatakan bahwa peRani harus melakukan ino2asi pertanian yang nannya bertu#uan untuk mengurangi biaya transportasi dan memaksimalkan keuntungan. ' 4
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
Pada teori ini mulai dilakukan 2ariasi pertanian dimana penggunaan lahan disesuaikan dengan #enis tanaman yang ditanam. $emakin #auh dari pusat maka #enis tanaman akan berubah sesuai dengan permbangan harga produksi.
GAMBAR 2. 11 TEORI 'ROP
;ambar di atas menu#ukkan Jona penggunaan lahan oleh Lon /hunen. P adalah pusat kota+pasar. tahun dan ternak, kemudian +diluar 8 yang berupa hutan di mana produknya hanya dibutuhkan pada waktu'waktu tertentu. Akan tetapi, kedua teori ini akan berlaku dengan asumsi'asumsi sebagai berikut
$uatu daerah yang terisolasi berada di daerah yang datar dengan iklim dan #enis tanah yang
rela& homogen. !aerah ini selan#utnya hanya terdiri dari satu pusat kota dan daerah pedalaman lainnya yang
memasok komodi pertanian. 1anya terdapat satu pasar bagi daerah pedalaman yaitu pada pusat kota, dak ada tu#uan pen#ualan ke daerah lainnya. Kota #uga dak menerima pen#ulalan dari daerah lain, hanya
men#ual kelebihan produksi dari daerah pedalaman. Kota berada di tengah'tengah daerah
' 44
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
Petani yang nggal di daerah pedalaman berusaha untuk memperoleh keuntungan
maksimum dan mereka mampu untuk menyesuaikan hasil produksinya dengan permintaan daerah perkotaan Biaya transportasi berbanding lurus dengan #arak yang ditempuh dengan semua biaya
transportasi ditanggung oleh petani. 9.2.8.2
Teor! Loa&! /a"er 'r!&"aer
/eori hristaller (*D44) men#elaskan bagaimana susunan dari besaran kota, #umlah kota, dan distribusinya di dalam satu wilayah. Menurut hristaller, pusat'pusat pelayanan "enderung tersebar di dalam wilayah menurut pola berbentuk heksagon (segi enam). Keadaan seper itu akan terlihat dengan #elas di wilayah yang mempunyai dua syarat. Pertama, topogra3 yang seragam sehingga dak ada bagian wilayah yang mendapat pengaruh dari lereng dan pengaruh alam lain dalam hubungan dengan #alur pengangkutan. Kedua, kehidupan ekonomi yang homogen dan dak memungkinkan adanya produksi primer, yang menghasilkan padi'padian, kayu atau batu bara. Analisis keruangan adalah analisis lokasi yang menik beratkan pada ga unsur #arak (distan7e ), kaitan (intera7"on), dan gerakan ( mo8ement ). /u#uan dari analisis keruangan adalah untuk mengukur apakah kondisi yang ada sesuai dengan struktur keruangan dan menganalisa interaksi antar unit keruangan yaitu hubungan antara ekonomi dan interaksi keruangan, aksebilitas antara pusat dan perhenan suatu wilayah dan hambatan interaksi. 1al ini didasarkan olah adanya tempat' tempat (kota) yang men#adi pusat kegiatan bagi tempat'tempat lain, serta adanya hirarki diantara tempat'tempat tersebut. Pada kenyataanya dalam suatu wilayah mempunyai keterkaitan &ungsional antara satu pusat dengan wilayah sekelilingnya dan adanya dukungan penduduk untuk keberadaan suatu &ungsi tertentu dimana barang mempunyai si&at goods order dan dak seap barang atau #asa ada di tempat. Perkembangan tempat'tempat sentral tergantung konsumsi barang sentral yang dipengaruhi &aktor penduduk, permintaan dan penawaran serta harga, #uga kondisi wilayah dan transportasi seper yang telah dikemukakan oleh hristaller dalam E entral Pla7e heory= . $uatu wilayah memiliki ketergantungan pada wilayah lain. Pada seap wilayah memiliki kelebihan dibanding yang lain sehingga wilayah tersebut memiliki beberapa &asilitas yang mampu melayani kebutuhan penduduk dalam radius yang lebih luas, sehingga penduduk akan mendatangi wilayah tersebut untuk memenuhi kebutuhan mereka. Perbedaan ngkat kepemilikan sumberdaya dan keterbatasan kemampuan wilayah dalam mendukung kebutuhan penduduk suatu wilayah menyebabkan ter#adinya pertukaran barang, tenaga ker#a dan #asa antar wilayah (Morlok,*D). Agar dapat tetap melangsungkan kehidupannya, manusia mempergunakan ruang tempat nggal yang disebut pemukiman yang terbentuk dari unsur'unsur working, opportunies, "ir"ulaon, housing, re"reaon, and other li2ing &a"ilies (1ari $abari Gunus, *D>). nsur "ir"ulaon adalah #aringan ' 46
Laporan Pendahuluan __Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kendal
transportasi dan komunikasi yang ada dalam pemukiman. $istem transportasi dan komunikasi melipu sistem internal dan eksternal. /ransportasi merupakan tolok ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah dan sangat penng peranannya dalam menun#ang proses perkembangan siatu wilayah. hristaller men#elaskan bahwa teori tempat pusat merupakan suatu tempat yang menyediakan barang dan #asa bagi daerah itu sendiri dan daerah orang lain. hristaller mengatakan beberapa asumsi dalam penysunan teori tersebut, seper *. . 4. 6. 7.
Konsumen yang menanggung ongkos angkutan. angkauan suatu barang ditentukan oleh #arak yang dinyatakan dalam biaya dan waktu. Konsumen memilih tempat pusat yang paling dekat. Kota'kota ber&ungsi sebagai "entral pla"e bagi wilayah sekitarnya. =ilayah tersebut sebagai dataran yang rata, "iri ekonomis sama, dan penduduk tersebar se"ara merata.
9.2.9
Pengar, Teor! Loa&! Teraap Per",#$,an Eono#!
!ewasa ini, perkembangan sektor industri di 5ndonesia menyebabkan ter#adinya per"epatan mun"ulnya bangunan industri, penambahan de2isa negara, serta mengurangi #umlah pengangguran. %amun hal tersebut #ika dak diimbangi dengan kebi#akan'kebi#akan yang kuat, analisa lokasi khususnya lokasi industri yang tepat, maka keberadaan kawasan industri disamping memberikan dampak posi& #uga akan mempengaruhi potensi, kondisi, dan mutu sumber daya alam dan lingkungan sekitar (Anonim, *DD4). Keberadaan sektor industri tersebut dak terlepas dari pemilihan lokasi yang didasarkan pada teori lokasi yang telah berkembang mulai dari teori klasik, neo'klasik, sampai dengan teori lokasi modern. Berikut pemaparan dari beberapa ahli tentang /eori Pusat Pertumbuhan *. /eori pusat pertumbuhan dikemukakan oleh Boude2ille. Menurut Boude2ille (ahli ekonomi Pran"is), pusat pertumbuhan adalah sekumpulan &enomena geogra3s dari semua kegiatan yang ada di permukaan Bumi. $uatu kota atau wilayah kota yang mempunyai industri populasi yang kompleks, dapat dikatakan sebagai pusat pertumbuhan. 5ndustri populasi merupakan industri yang mempunyai pengaruh yang besar (baik langsung maupun dak langsung) terhadap kegiatan lainnya. . /eori tempat sentral dikemukakan oleh =alter hristaller (*D44), seorang ahli geogra3 dari erman. /eori ini didasarkan pada lokasi dan pola persebaran permukiman dalam ruang. !alam suatu ruang kadang ditemukan persebaran pola permukiman desa dan kota yang berbeda ukuran luasnya. /eori pusat pertumbuhan dari hristaller ini diperkuat oleh pendapat August 0os"h (*D67) seorang ahli ekonomi erman. Keduanya berkesimpulan, bahwa "ara yang baik untuk menyediakan pelayanan berdasarkan aspek keruangan dengan menempatkan ak2itas yang dimaksud pada hirarki permukiman yang ' 47