121
PENINGKATAN PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI I NTERAKSI SOSIAL SO SIAL (KOGNITIF, (KOGNITIF, AFEKTIF AFEKTI F DAN PERILAKU) MELALUI PENERAPAN TERAPI PERILAKU KOGNITIF DI RSJ DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG ABSTRAK
Isolas Isolasii sosial sosial merupa merupakan kan suatu suatu keadaan keadaan peruba perubahan han yang yang dialam dialamii klien klien skizof skizofren renia. ia. Suatu Suatu pengalaman menyendiri menyendiri dari seseorang seseorang dan perasaan segan terhadap terhadap orang lain sebagai sesuatu sesuatu yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi perilaku kognitif terhadap kemampuan klien isolasi sosial dalam melakukan interaksi di ruang rawat inap di RSJ Dr Amino ondohutomo ondohutomo Semarang. Desain Desain penelitian penelitian quasi experimental pre-post test with without without control control . Sampel berjumlah !! orang dengan tehnik pengambilan sampel total sampling . "asi "asill pene peneli liti tian an menun menunju jukka kkan n ada ada pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap kemampuan kemampuan interaksi interaksi #kognitif$ #kognitif$ afektif afektif dan perilaku% perilaku% pada klien isolasi sosial #p value & '.'(%. Ada peningkatan kemampuan interaksi sosial #kognitif$ afektif dan perilaku% setelah dilakukan terapi perilaku kognitif. )erapi )erapi perilaku kognitif direkomendasikan diterapkan sebagai sebagai terapi terapi keperaw keperawatan atan dalam dalam merawat merawat klien klien dengan dengan isolas isolasii sosial sosial dengan dengan penuru penurunan nan kemampuan interaksi sosial. Kata ata kun kunci
*)era *)erapi pi perilaku perilaku kognitif kognitif , kemamp kemampuan uan intera interaksi ksi sosial sosial #kogni #kogniti tif$ f$ afekti afektiff dan
psikomotor%$ klien isolasi sosial Daftar pustaka * ++ #,--- /',/% ABSTRACT Social isolation is a state of change experienced by clients with schizophrenia. A person's solitude experience and shyness towards others as something negative. This study aims to determine the eect of cognitive behavioral therapy for social isolation in the client's ability to interaction the hospitalized in the RS !r Amino "ondohutomo Semarang. #uasi$experimental research research design pre$post test without control. Sample %% peoples with total sampling techni&ue. Results showed no eect of cognitive behavioral the rapyon the ability of interaction cognitive( aective aective and behavioral) on the client's social isolation p value *+.+,). There is increasing social interaction s-ills cognitive( aective and behavioral) after cognitive behavioral therapy. ognitive behavioral therapy is recommended as a
treatment applied to nursing in the care of clients with social isolation with a reduction in social interaction s-ills. /eyword 0 ognitive 1ehavioral Therapy( ability of social interaction cognitive( aective and behavioral)( behavioral)( social isolation client. 1ibliography 0 22 3444 $ 5+35) 122 Jurnal Keperaa!an J"a # $%lu&e $%lu&e ', N%# , N%e&*er +'- ''.'/ 122 Jurnal Keperawatan Jiwa Volume Volume 1 No. 2 November 2013 121-128
PENDAHULUAN Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan perilaku dan koping individu efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Johnsons, 1997 dalam ideba!k, 2""#$% Kesehatan jiwa juga mempunyai mempunyai sifat yang harmonis harmonis dan memperhatikan semua segi dalam kehidupan manusia dalam berhubungan dengan manusia lainnya yang akan mempengaruhi perkembangan perkembangan &sik, mental, dan sosial individu se!ara optimal yang selaras dengan perkembangan masingmasing individu% 'enurut )* (2""9$, prevalensi prevalensi masalah kesehatan jiwa men!apai 1+ dari penyakit se!ara keseluruhan dan kemungkinan akan berkembang menjadi 2- di tahun 2"+", gangguan jiwa juga berhubungan dengan bunuh diri, lebih dari 9" dari satu juta kasus bunuh diri setiap tahunnya akibat gangguan jiwa% .angguan jiwa ditemukan di semua negara, terjadi pada semua tahap kehidupan, termasuk orang dewasa dan !enderung terjadi peningkatan gangguan jiwa% /revalensi terjadinya gangguan jiwa berat di 0ndonesia berdasarkan iset Kesehatan asar (2""7$ adalah sebesar 3,4 permil, dengan kata lain dari 1""" penduduk 0ndonesia empat sampai lima diantaranya menderita gangguan jiwa berat (5alitbang epkes 0, 2""#$% /enduduk 0ndonesia pada tahun 2""7 (/usat ata dan 0nformasi epkes 0, 2""9$ sebanyak 22-%432%123 sehingga klien gangguan jiwa di 0ndonesia pada 6ahun 2""7 diperkirakan 1%"+7%3-3 orang% Kondisi diatas mengambarkan jumlah klien gangguan gangguan jiwa jiwa yang
mengalami ketidakmampuan untuk terlibat dalam aktivitas oleh karena keterbatasan mental akibat gangguan jiwa berat yang akan mempengaruhi kualitas kehidupan penderitanya% 6ahun 2""9 angka kejadian penderita gangguan jiwa di Jawa 6engah berkisar antara ++"" orang sampai 9+"" orang (idyayati, 2""9$% ngka kejadian ini merupakan penderita yang sudah terdiagnosa% /ersentase gangguan kesehatan jiwa itu akan akan terus bertambah bertambah seiring seiring dengan meningkatnya beban hidup masyarakat 0ndonesia% 8alah satu bentuk gangguan kejiwaan yang memiliki tingkat keparahan yang tinggi adalah skiofrenia% 8kiofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang akan membebani masyarakat sepanjang hidup penderita yang dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran, perasaan dan perilaku (:enenweger ; .ottesman, 1993 dalam 8inaga 2""#$% 8eseorang yang mengalami skiofrenia akan mempengaruhi semua aspek dari kehidupannya yang ditandai dengan gejala>, 2""-$% Klien yang mengalami isolasi sosial akan !enderung mun!ul perilaku menghindar saat berinteraksi dengan orang
lain dan lebih suka menyendiri terhadap lingkungan agar pengalaman yang tidak menyenangkan dalam berhubungan dengan orang lain tidak terulang kembali (Keliat, 1999$% engan demikian kegagalan kegagalan individu dalam melakukan interaksi dengan 6ening-atan /emampuan 7ntera-si Sosial /ognitif( Afe-tif !an 6erila-u) 8elalui 6enerapan Terapi 6erila-u /ognitif !i RS !R Amino "ondohutomo Semarang Sr" N0u&"ra1
12+ Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosial (Kogniti! "ekti "ekti #an Perilaku$ %elalui Penerapan &erapi Perilaku Kogniti #i 'SJ #r "mino on)o*utomo Semarang Sri Nyumirah
12+ orang lain sebagai akibat dari pikiran negatif dan pengalaman yang tidak menyenangkan sebagai an!aman terhadap individu% )asil studi pendahuluan yang dilakukan di 8J r mino .ondohutomo oleh peneliti bahwa sudah dilakukan tindakan keperawatan namun dampak terhadap kemampuan klien dalam melakukan interaksi sosial masih belum maksimal dengan masih tampaknya gejala isolasi sosial yang mun!ul dan pikiran menganggap tidak penting dan tidak ada gunanya berinteraksi dengan orang lain sehingga menurunkan motivasi klien saat akan berinteraksi dengan orang lain% 6indakan 6indakan keperawatan keperawatan pada klien isolasi isolasi sosial akan lebih efektif dan meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan interaksi sosial se!ara adekuat bila dipadukan dengan tindakan keperawatan lanjut=spesialis% lanjut=spesialis% 'enurut /utdangmith (2"11 dalam 8uryani, 2""4$ apabila tidak ada komunikasi saat melakukan interaksi sosial akan terjadi berkurangnya individu yang kita kenali, adanya ketidakharmonisan terhadap individu yang satu sama lain, dapat berakibat kon?ik, bahkan terpe!ahnya suatu kelompok itu sendiri% 5erdasarkan data dari 8J r mino .ondohutomo 8emarang untuk gangguan jiwa dengan isolasi sosial sosial tahun 2"11 2"11 sebanyak --+, sedangkan bulan Januari sampai @ebruari 2"12 sebanyak 3" orang dari delapan ruang rawat inap% ari data tersebut dapat disimpulkan bahwa banyaknya gangguan jiwa yang terjadi
dengan masalah isolasi sosial maka perlu menjadi perhatian dan penanganan khusus bagi individu, keluarga, petugas di rumah sakit maupun lingkungan tempat tinggal klien% 8alah satu bentuk psikoterapi yang dapat diterapkan pada klien isolasi sosial dengan penurunan kemampuan dalam melakukan interaksi sosial karena pengalaman yang tidak menyenangkan dan pikiran negatif yang mun!ul pada individu sebagai an!amanindividu an!amanindividu yaitu dengan terapi perilaku kognitif yang didasarkan pada teori bahwa tanda dan gejala &siologis berhubungan dengan interaksi antara pikiran, perilaku dan emosi (/edneault, 2""#$% 8edang menurut (Apigee, 2""9$ terapi ini merupakan terapi yang didasari dari gabungan beberapa terapi yang diran!ang untuk merubah !ara ber&kir dan memahami situasi dan perilaku sehingga mengurangi frekuensi negatif, emosi yang menganggu dan mengurangi penurunan motivasi terutama dalam melakukan melakukan interaksi sosial% 8esuai penelitian enidayati (2""#$ tentang pengaruh Social S-ills Training (886$ pada klien isolasi sosial bahwa terdapat peningkatan kemampuan kognitif dan kemampuan perilaku pada kelompok yang mengikuti 886 dan yang tidak mengikuti 886, dimana pada kelompok yang mengikuti 886 mengalami peningkatan kemampuan kognitif dan perilaku yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak mengikuti 886% 886% 'enurut ('artin, 2"1"$ bahwa penerapan terapi psikososial dengan perilaku kognitif dapat merubah pola pikir yang negatif menjadi positif sehingga perilaku yang maladaptif yang timbul akibat pola pikir yang salah juga akan berubah menjadi perilaku yang adaptif, sehingga pada akhirnya diharapkan individu dengan masalah isolasi sosial memiliki peningkatan peningkatan kemampuan untuk melakukan interaksi sosial dan bereaksi se!ara adaptif dalam menghadapi masalah atau situasi yang sulit dalam setiap fase hidupnya% 'enurut 8inger dan ddington (2""9
dalam :elono, 2"1"$ penerapan terapi perilaku kognitif dapat menurunkan gejala negatif skiofrenia yang akan menjadi positif serta fungsi sosial yang baik dan menunjukan menunjukan efek yang menetap setelah pengobatan berakhir, dibandingkan dengan perawatan rutin saja, karena dengan terapi perilaku kognitif klien dapat membantu klien melakukan perilaku dan pikiran yang positif% Jika diterapkan pada klien dengan isolasi sosial terbentuk pikiran yang positif sehingga mendapatkan perilaku yang
123 Jurnal Keperaa!an J"a # $%lu&e $%lu&e ', N%# , N%e&*er +'- ''.'/ 123 Jurnal Keperawatan Jiwa Volume Volume 1 No. 2 November 2013 121-128
positif% Klien dengan isolasi sosial yang mengalami penurunan motivasi dalam melakukan interaksi sosial dengan diberikan terapi perilaku kognitif akan mempunyai persepsi yang positif dan klien mengetahui pentingnya interaksi sosial%
6ujuan 6ujuan BmumC /enelitian /enelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap tingkat kemampuan klien isolasi sosial dalam melakukan melakukan interaksi sosial di ruang rawat inap 8J r mino .ondohutomo 8emarang% METODE PENELITIAN /enelitian /enelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif menggunakan desain D#uasi experimental pre$post test without controlD controlD dengan intervensi terapi perilaku kognitif yang terdiri dari - sesi pada tanggal 2- pril<- Juni 2"12% 6eknik pengambilan sampel se!ara total sampling. /enelitian dilakukan untuk menganalisa peningkatan kemampuan kognitif, afektif dan perilaku klien isolasi so!ial dalam melakukan interaksi sosial% 8ampel berjumlah ++ orang% 0nstrumen yang digunakan instrumen ini modi&kasi peneliti dari (6ownsend, 2""9E ideba!k, 2""#E 8uryani, 2""4E >asir dkk 2""9E >urjannah, 2""1$ dan penilaian dari buku !atatan harian klien
dan raport hasil evaluasi pelaksanaan terapi perilaku kognitif dengan menggunakan modul, buku kerja, buku raport yang dibuat oleh 8asmita (2""7$E @auiah (2""9$ dan ahyuni, (2"1"$E Arwina (2"1"$E )idayat (2"1"$E :elono (2"1"$E 8udiatmika (2"1"$% /engolahan /engolahan data dengan editing( coding( processing dan cleaning% cleaning% nalisis statistik yang dipergunakan yaitu univariat dan bivariat dengan analisis dependen dan independent sample t$test sertauji anova dankorelasi regresi% Atika penelitian yang digunakan peneliti 8ale9cience( ustice( Anomymous( 1ene9cence 1ene9cence dan7nformed dan7nformed concent. HASIL PENELITIAN
'enjelaskan bahwa dari ++ orang responden dalam penelitian ini, usia produktif pada responden adalah +1 tahun dengan umur termuda 2"tahun dan tertua 3- tahun yang paling banyak berjenis kelamin laki
ariabel 'ean / alue Kognitif 8ebelum 1+,79 ",""" 8esudah 19,## fektif 8ebelum 13,-# ",""" 8esudah 17,++ /erilaku 8ebelum 9,43 ",""" 8esudah 11,"4 6ening-atan /emampuan 7ntera-si Sosial /ognitif( Afe-tif !an 6erila-u) 8elalui 6enerapan Terapi 6erila-u /ognitif !i RS !R Amino "ondohutomo Semarang Sr" N0u&"ra1
12Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosial (Kogniti! "ekti "ekti #an Perilaku$ %elalui Penerapan &erapi Perilaku Kogniti #i 'SJ #r "mino on)o*utomo Semarang Sri Nyumirah
125erdasarkan hasil uji statistik pada tabel 2 bahwa hasil uji statistik dengan nilai p F","-% ata> (2""7$ dan Keliat (2""-$% )al ini sesuai dengan pendapat *emarjoedi (2""+$ bahwa terapi perilaku kognitif meyakini pola pemikiran manusia terbentuk melalui proses rangkaian stimulus
menjelaskan bagaimana manusia berpikir, merasa, dan bertindak% Klien isolasi sosial memiliki pikiran negatif (distorsi kognitif$ yang menyebabkan terjadinya perilaku isolasi sosial sehingga pikiran negatif perlu mendapatkan penanganan terlebih dahulu% )asil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian sebelumnya )idayat (2"11$ dalam penelitiannya tentang pengaruh terapi perilaku kognitif pada klien perilaku kekerasan yang mengalami peningkatan kemampuan kognitif untuk mengurangi mun!ulnya perilaku kekerasan% )asil penelitian :elono (2"1"$ tentang pengaruh terapi perilaku kognitif pada klien halusinasi dan perilaku kekerasan mendapatkan hasil terjadi peningkatan kemampuan kognitif se!ara bermakna% 'enurut avis (2""-$ mengatakan terapi perilaku kognitif dapat diberikan klien skiofrenia untuk intervensi meningkatkan keper!ayaan yang positif bagi klien sehingga mun!ul perilaku yang positif juga pada klien% )asil uji statistik ada peningkatan peningkatan kemampuan interaksi sosial dengan kemampuan afektif responden setelah dilakukan terapi perilaku kognitif% 'eningkatnya respon afektif pada responden setelah dilakukan terapi perilaku kognitif karena klien merasa tidak !emas selalu optimis dan dapat menghargai individu, orang lain dan lingkungan sehingga responden dapat mengubah perasaan yang negatif menjadi positif yang akhirnya akan memun!ulkan perilaku yang positif juga setelah diajarkan mengubah perasaan negatif untuk menjadi positif pada sesi + dalam penerapan terapi perilaku kognitif% espon emosi mere?eksikan respon perilaku dan &siologis sebagai hasil analisis kognitif dalam mengahadapi suatu situasi yang penuh stres (8tuart ; :araia, 2""-$% 8esuai penelitian yang dilakukan oleh :elono (2"1"$ bahwa ada peningkatan kemampuan afektif pada klien halusinasi dan perilaku kekerasan setelah dilakukan terapi perilaku kognitif% )asil penelitian menunjukkan bahwa hasil
uji statistik ada peningkatan perilaku dalam melakukan interaksi sosial responden Kemampuan 'ean 8 'in< 'aks 9- G0 Kognitif Kognitif 8ebelum 1+,79 +,"9 9 <22 12,49<13,## 8esudah 19,## +,"1 12<23 1#,#1<2",9fektif 8ebelum 13,-# 1,4 1 1<1# 13,""< 1-,18esudah 17,++ 2,14 13<22 14,-7 < 1#,1" /erilaku 8ebelum 9,43 3 ,+9 # <11 9 ,27 < 1","" 8esudah 11,"4 3,9- #<12 1",44 < 11,34 124 Jurnal Keperaa!an J"a # $%lu&e $%lu&e ', N%# , N%e&*er +'- ''.'/ 124 Jurnal Keperawatan Jiwa Volume Volume 1 No. 2 November 2013 121-128
setelah dilakukan terapi perilaku kognitif% /enerapan terapi perilaku kognitif di sesi 3 responden dilatih dalam melakukan perilaku yang negatif menjadi positif yang ditulis dalam buku kerja klien% /ada setiap akhir sesi pertemuan peneliti memberikan tugas pada klien untuk melakukan latihan mandiri dengan klien lain di ruangan dan mendokumentasikan latihan yang dilakukan pada buku kerja klien% /eneliti melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan latihan mandiri pada masing
menghadapi keluhan, !ara menolak, !ara meminta pertolongan, !ara menuntut hak, !ara berempati, dan !ara berinteraksi dengan orang lain% 'enurut )algin dan hitbourne (2""7$ bahwa penerapan latihan komunikasi dalam melakukan interaksi dengan orang lain adalah intervensi perilaku perilaku yang meliputi pemberian penguatan terhadap perilaku yang sesuai khususnya dalam hal membina hubungan interpersonal% interpersonal% 'enurut avis (2""-$ mengatakan terapi perilaku kognitif dapat diberikan klien skiofrenia untuk intervensi meningkatkan keper!ayaan yang positif bagi klien sehingga mun!ul perilaku yang positif juga pada klien% KESIMPULAN DAN SARAN
6idak ada hubungan antara umur responden dengan kemampuan interaksi sosial% da hubungan antara jenis kelamin responden dengan kemampuan kognitif dalam melakukan interaksi sosial% da hubungan pendidikan 88' responden dengan kemampuan kognitif dalam melakukan interaksi sosial% da hubungan antara pekerjaan pekerjaan dengan semua kemampuan responden dalam melakukan interaksi sosial (kognitif, afektif, perilaku$% da hubungan antara status perkawinan dengan kognitif dan afektif responden% da peningkatan kemampuan interaksi sosial (kognitif, afektif dan perilaku$ responden setelah dilakukan terapi perilaku kognitif% umah sakit dengan pelayanan psikiatri hendaknya selalu menerapkan terapi generalis dengan pelaksanaan strategi pelaksanaan dan terapi aktivitas kelompok kelompok pada klien isolasi sosial sehingga dapat mengevaluasi perubahan kemampuan (kognitif, afektif dan perilaku$ pada klien isolasi sosial dalam melakukan interaksi sosial% umah sakit meren!anakan ruangan untuk pelaksanaan intervensi keperawatan pada klien dengan tempat khusus yang lebih nyaman dan leluasa dalam melakukan terapi sehingga mudah berkonsentrasi
dalam proses intervensi% /erawat /uskesmas keperawatan jiwa diberikan pelatihan tentang kesehatan jiwa di masyarakat yang dapat diterapkan saat klien sudah pulang dari umah 8akit dengan penerapan terapi keperawatan jiwa% /ihak pendidikan tinggi keperawatan hendaknya mengembangkan terapi perilaku kognitif kognitif beserta modul atau pedoman pelaksanaan terapi perilaku kognitif pada kelompok kelompok klien dengan masalah yang lain, baik kelompok klien gangguan maupun 6ening-atan /emampuan 7ntera-si Sosial /ognitif( Afe-tif !an 6erila-u) 8elalui 6enerapan Terapi 6erila-u /ognitif !i RS !R Amino "ondohutomo Semarang Sr" N0u&"ra1
127 Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosial (Kogniti! "ekti "ekti #an Perilaku$ %elalui Penerapan &erapi Perilaku Kogniti #i 'SJ #r "mino on)o*utomo Semarang Sri Nyumirah
127 kelompok klien risiko (remaja atau anak sekolah dengan kesulitan bergaul atau berinteraksi dengan orang lain$ dalam upaya meningkatkan terapi modalitas dalam keperawatan jiwa yang efektif% )asil penelitian ini bisa dijadikan a!uan untuk pelaksanaan terapi individu perilaku kognitif pada klien isolasi sosial untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial% /erlunya dilakukan penelitian tentang pengaruh terapi perilaku kognitif pada klien dengan masalah keperawatan yang lain baik pada klien kelompok gangguan maupun kelompok risiko yang mengalami penurunan kemampuan interaksi sosial sehingga mun!ul perilaku negatif dengan menggunakan instrumen yang berbeda yang dapat mengukur kemampuan kognitif klien dalam melakukan interaksi sosial sehingga meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan interaksi sosial% /erlunya dilakukan penelitian dengan mengkombinasikan terapi kelompok dengan terapi individu perilaku kognitif yang dibandingkan hasilnya dalam penerapan terapi tersebut dengan melihat faktor
evaluasi yang optimal%
DAFTAR PUSTAKA avis, dkk% (2""-$% The indianapolis vocational intervention program A cognitive behavioral apporoach to addresy rehabilitation. !epartement of veterans aairs. @ris!h, >%G%, ; @ris!h, :%A% (2""4$% 6sychiatric 8ental :ealth ;ursing% ;ursing % +th ed% Ganada C 6homson elmar :earning Kaantis, >%, eine!ke, '%%, ; @reeman, % (2"1"$% ognitive and 1ehavioral Theories in linival 6ractice% 6ractice% >ew Hork C ivision of .uildford /ubli!ations, 0n!%
httpsC==www%google%!o%id=urlI sat;r!tj;;esr!s;sour!eweb;!d2;!adrja;ua!t#;ved"GGsL@j5;ur lhttp+2@2@jurnal%unimus%a!%id2@indeM%php2@JKJ2@arti!le2@view 2@97+2@1"22;eiN7Aj0eg 2@97+2@1"22;eiN7Aj0eg'0a+u8m70Jg;us '0a+u8m70Jg;usg@LjG>)8/l!g@LjG>)8/l!-o@GBN@-@#6p o@GBN@-@#6pnu nu w3*HLg;sig2p!jm6v0HJiB129L0Go@rg;bvmbv%74237--3,d%!2A