BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data penelitian Departemen Kesehatan Kesehatan RI menunjukkan menunjukkan hipertensi hipertensi dan penyakit penyakit kardiovaskul kardiovaskular ar masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari peril perilaku aku hidup hidup bersih bersih dan sehat, sehat, mahaln mahalnya ya biaya biaya pengoba pengobatan tan hipert hipertens ensi, i, disert disertai ai kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi.(1) Berd Berdas asar arka kan n lapo lapora ran n WHO WHO dan CDC (200 (2002) 2),, dipe diperk rkir irak akan an pend pender erit itaa hipertensi hipertensi di seluruh seluruh dunia berjumlah berjumlah 600 juta orang, dengan 3 juta kematian kematian setiap setiap tahun. Di Amerika diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi, dan stroke stroke merupak merupakan an masala masalah h utama. utama. Oleh Oleh sebab sebab itu, itu, Amerik Amerikaa telah telah menghar mengharusk uskan an pendud penduduk uk yang yang berusi berusiaa di atas atas 20 tahun tahun untuk untuk memeri memeriksa ksakan kan tekanan tekanan darahny darahnyaa minimal 1 kali dalam 2 tahun.(2) Adapun data data yang diperoleh diperoleh peneliti peneliti dari Puskesmas Puskesmas Towata Towata Kabupaten Kabupaten Takalar dimana penyakit hipertensi pada tahun 2007 berjumlah 614 orang, 2008 sebanyak sebanyak 811 orang dan tahun 2009 sebanyak sebanyak 908 orang kunjungan hipertens hipertensii dan
1
mendu menduduk dukii perin peringk gkat at ke 3 dari dari 10 dist distri ribus busii penya penyaki kitt di Pusk Puskes esma mass Towa Towata ta Kabupaten Takalar (3) Oleh karena itu berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui mengetahui
gambaran gambaran faktor resiko resiko hipertensi hipertensi di Puskesmas Puskesmas Towata Kabupaten Kabupaten
Takalar I.2.
Rumusan Ma Masalah Berdas Berdasark arkan an uraian uraian dalam dalam latar latar belakan belakang g masala masalah h terseb tersebut ut di atas atas dapat dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: “bagaimanakah gambaran faktor resiko hipertensi di Puskesmas Towata Kabupaten Takalar? I.3.
Tujuan Pe Penelitian 1
Tujuan umum Tuju Tujuan an umum umum dari dari pene peneli liti tian an ini ini adal adalah ah untu untuk k meng menget etah ahui ui dan dan mendapatkan mendapatkan gambaran faktor faktor resiko resiko hipertensi hipertensi di Puskesmas Puskesmas Towata Kabupaten Takalar
2
Tujuan khusus a.
Mengetahui gambaran umur dengan hipertensi .
b. b.
Meng Menget etah ahui ui gamb gambar aran an jeni jeniss kel kelam amin in deng dengan an hipe hipert rten ensi si
c.
Mengetahui gambaran obesitas dengan hipertensi
2
d.
I.4.
Mengetahui gambaran merokok dengan hipertensi ..
Manfaat Pen Penelitian 1. Bagi instansi Puskesmas Towata Kabupaten Takalar
Hasil
pen penel elit itia ian n ini ini dapat dapat digun digunak akan an seba sebagai gai baha bahan n info inform rmas asii yang yang dapa dapatt membantu tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan yang optimal di Puskesmas Towata Kabupaten Takalar. 2. Bagi Bagi pend pendid idik ikan an Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. 3. Bagi Bagi pene peneli liti ti Sebagai pengalaman yang sangat berharga dan dapat menambah wawasan peneliti mengenai karakterstik karakterstik faktor resiko resiko penyakit hipertensi .
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1.
Defenisi
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekana anan
diastoli olik
lebih bih
dari
90
mmHg.
Tekanan nan
dar darah
diukur
dengan
spygmomanometer yang yang telah telah dikali dikalibra brasi si dengan dengan tepat tepat (80% (80% dari dari ukuran ukuran manset manset menutupi lengan) setelah pasien beristirahat nyaman, posisi duduk punggung tegak atau terlentang paling sedikit selama 5 menit sampai 30 menit setelah merokok atau minum kopi.(1) Hipertensi adalah penyakit dimana tekanan darah melampaui tekanan darah Joint Nation National al Commit Committee tee on Prevent Prevention ion,, detect detection ion,, normal. normal. Berdasarkan Berdasarkan The Joint evaluation and treatment of high blood pressure (JNC) VII tahun 2003, tekanan darah disebut normal apabila tekanan sistolik < 120 mmHg dan tekanan diastolik < 80 mmHg. (4)
Berdasarkan hasil dari beberapa randomized clinical drug trials, hipertensi telah telah didefe didefenis nisika ikan n dan diklas diklasif ifika ikasik sikan an berdas berdasark arkan an tingka tingkatan tan tekana tekanan n darah. darah. Klasif Klasifika ikasi si ini telah telah diteta ditetapkan pkan oleh oleh The Sevent Seventh h Report Report of The Joint Joint Nation National al Commit Committee tee on Prevent Prevention ion,, Detect Detection ion,, Evalua Evaluatio tion n and Treatme Treatment nt of High High Blood Blood Pressure (JNC VII) pada tahun 2003, yang dapat dilihat pada tabel berikut. (5)
4
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa ( > 18 tahun )
Kategori Normal Pre Hipertensi Hipertensi Stage 1 Stage 2
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
<120 120 – 139
Dan atau
<80 80 – 89
140 – 159 ≥160
atau atau
90 – 99 ≥ 100
Sumber : The Joint National Committee VII (JNC) (dikutip dari kepustakaan : 4) Hipert Hipertens ensii sering sering disebu disebutt sebaga sebagaii the the sile silent nt disea disease se karena karena penderi penderita ta umumnya umumnya tidak mengetahui dirinya dirinya mengidap mengidap hipertensi hipertensi sebelum memeriksak memeriksakan an tekanan darahnya. (4) II.2.
Epidemiologi
Stroke, hipertensi dan penyakit jantung meliputi lebih dari sepertiga penyebab kemati kematian, an, dimana dimana stroke stroke menjad menjadii penyeba penyebab b kemati kematian an terbany terbanyak ak 15,4%, 15,4%, kedua kedua hipertensi 6,8%, penyakit jantung iskemik 5,1%, dan penyakit jantung 4,6% (Hasil Riskes Riskesdas das 2007). 2007). Data Data Riskes Riskesdas das 2007 juga juga disebut disebutkan kan preval prevalens ensii hipert hipertens ensii di Indonesia Indonesia berkisar berkisar 30% dengan insiden komplikasi komplikasi penyakit kardiovaskular kardiovaskular lebih banyak pada perempuan (52%) dibandingkan laki-laki (48%).(1)
Surveilans rutin penyakit tidak menular pada puskesmas sentinel di Sulawesi Selatan pada tahun 2008, ditemukan sebanyak 99.862 kasus penyakit tidak menular, yang terdiri dari perempuan (50.862) kasus dan laki-laki (48.449) kasus. Jumlah kematian karena PTM sebanyak 666 orang (0,7%).(11)
5
Lima penyakit urutan terbesar ditemukan pada puskesmas sentinel antara lain hipert hipertens ensii (57,48% (57,48%), ), kecelak kecelakaan aan lalu lalu lintas lintas (16,77% (16,77%), ), asma asma (13,23 (13,23%), %), diabet diabetes es mellitus mellitus (7,95%), dan osteoporosi osteoporosiss (1,20%). (1,20%). Tetapi Tetapi 5 urutan urutan penyebab penyebab kematian kematian kare karena na PTM PTM yang yang dite ditemu muka kan n pada pada pusk puskes esma mass sent sentin inel el anta antara ra lain lain hiper hiperte tens nsii (63,66%), kecelakaan lalu lintas (14,86%), asma (9,91%), diabetes mellitus (9,76%), dan tumor genital (1,50%).(11) Secara umum prevalensi hipertensi tahun 2004 berkisar antara 1520%. Survei di pedesaan Bali (2004) menemukan prevalensi pria sebesar 46,2% dan 53,9% pada wanita sedangkan pada Amerika Serikat prevalensi tahun 2005 adalah 21,7%.(8) Adapun laporan bulanan data kesakitan Dinas kesehatan Kabupaten Taka Takala larr tahu tahun n 2009 2009 dima dimana na penya penyaki kitt hipe hipert rten ensi si berj berjum umla lah h 8002 8002 (5,92 (5,92%) %) dan dan menempati urutan ke 5 dari 10 penyakit terbesar di Takalar.(3) II.3.
Etiologi.
Berdasarkan Berdasarkan penyebabnya, penyebabnya, hipetensi hipetensi dibagi menjadi dua, yaitu yaitu hipertensi hipertensi essensial essensial/prim /primer er dan hipertensi hipertensi sekunder. sekunder. Hipertensi Hipertensi essensial/p essensial/primer rimer adalah jenis hipertensi yang penyebabnya masih belum dapat diketahui. Sekitar 90% penderita hipertensi hipertensi menderita menderita jenis hipertensi hipertensi ini. Oleh karena itu, penelitian penelitian dan pengobatan pengobatan lebih banyak lagi ditujukan bagi penderita hipertensi essensial.Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi hipertensi yang penyebabnya penyebabnya dapat diketahui, diketahui, antara lain kelainan kelainan pada
6
pembu pembuluh luh darah darah ginjal ginjal,, ganggua gangguan n kelenj kelenjar ar tiroid tiroid,, penyak penyakit it kelenj kelenjar ar adrena adrenall atau atau pemakaian obat-obatan seperti pil KB, kortikosteroid, simpatomimetik amin (efedrin, fenilefrin, fenilpropanolamin, amfetamin), siklosporin, dan eritropoetin.(4) Sampai saat ini penyebab hipertensi esensial tidak diketahui dengan pasti. Hipertensi primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus. Hipertensi ini disebabkan berbagai faktor yang saling berkaitan. Hipertensi sekunder disebabkan oleh oleh faktor faktor primer primer yang yang diketa diketahui hui yaitu yaitu sepert sepertii kerusa kerusakan kan ginjal ginjal,, ganggua gangguan n obat obat tertentu, stres akut, kerusakan vaskuler dan lain-lain. Adapun penyebab paling umum pada penderita hipertensi maligna adalah hipertensi yang tidak terobati. Risiko relatif hipert hipertens ensii tergant tergantung ung pada pada jumlah jumlah dan keparah keparahan an dari dari faktor faktor risik risiko o yang yang dapat dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. (6) Faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor genetik, umur, jenis kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi meliputi stres, obesitas dan nutrisi. (7) a. Faktor genetik Adanya Adanya faktor faktor genetik genetik pada pada keluar keluarga ga terten tertentu tu akan akan menyeb menyebabk abkan an keluarga keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan peningkatan kadar sodium intraselu intraseluler ler dan rendahnya rendahnya rasio antara antara potasi potasium um terhad terhadap ap sodium sodium Indivi Individu du dengan dengan orang orang tua dengan dengan hipert hipertens ensii mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. 14 Selain
7
itu didapatkan 70-80% kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga.(6) b. Umur Inside Insidensi nsi hipert hipertens ensii mening meningkat kat seiri seiring ng dengan dengan pertam pertambaha bahan n umur. umur. Pasien yang berumur di atas 60 tahun, 50 – 60 % mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah usianya.(6) Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial yang munculnya oleh karena interaksi interaksi berbagai berbagai faktor. faktor. Dengan bertambahnya bertambahnya umur, maka tekanan tekanan dara darah h juga juga akan akan enin eningka gkat. t. Sete Setela lah h umur umur 45 tahun tahun,, dindi dinding ng arte arteri ri akan akan mengal mengalami ami penebal penebalan an oleh oleh karena karena adanya adanya penumpu penumpukan kan zat kolage kolagen n pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku. Tekanan darah sistolik meningkat karena kelenturan pembuluh darah besar yang berkurang pada penambahan umur sampai dekade ketujuh sedangk sedangkan an tekanan tekanan darah darah diasto diastolik lik mening meningkat kat sampai sampai decade decade kelima kelima dan keenam kemudian menetap atau cenderung menurun. Peningkatan umur akan meny menyeba ebabk bkan an bebe bebera rapa pa peru peruba baha han n fisi fisiol olog ogis is,, pada pada usia usia lanj lanjut ut terj terjadi adi peningkatan peningkatan resistens resistensii perifer perifer dan aktivitas aktivitas simpatik. simpatik. Pengaturan Pengaturan tekanan tekanan dara darah h yait yaitu u refl reflex ex baro barore rese sept ptor or pada pada usia usia lanj lanjut ut sens sensit itiv ivit itas asny nyaa suda sudah h berkurang, sedangkan peran ginjal juga sudah berkurang dimana aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun.(7)
8
c. Jenis kelamin Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita terlindung terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang High Density Lipoprotein (HDL). Kadar berperan dalam meningkatkan kadar High kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen dianggap sebagai pen penje jela lasa san n
adan adanya ya
imun imunit itas as
wani wanita ta
pada pada
usia usia
prem premen enop opau ause se..
Pada Pada
premenopause wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama ini melindungi melindungi pembuluh darah dari kerusakan. kerusakan. Proses ini terus berla berlanju njutt dimana dimana hormon hormon estrog estrogen en terseb tersebut ut berubah berubah kuantit kuantitasn asnya ya sesuai sesuai dengan umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun.(6) d. Etnis Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam dari pada yang yang berk berkul ulit it puti putih. h. Samp Sampai ai saat saat ini, ini, belu belum m dike diketa tahu huii seca secara ra past pastii penyebabnya. Namun pada orang kulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sensitifitas terhadap vasopressin lebih besar.(8) e. Obesitas Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada kebanyakan kebanyakan kelompok etnik di semua umur. Menurut National Menurut National Institutes for
9
Health USA (NIH, 1998), 1998), prevalensi tekanan tekanan darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32% untuk wanita, dibandingkan dengan prevalensi 18% untuk pria dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki IMT <25 (status gizi normal menurut standar internasional).(9) Menur Menurut ut Hall Hall (199 (1994) 4) peru peruba baha han n
fisi fisiol olog ogis is dapat dapat menj menjel elas askan kan
hubungan antara kelebihan berat badan dengan tekanan darah, yaitu terjadinya resistensi resistensi insulin dan hiperinsul hiperinsulinemi inemia, a, aktivasi aktivasi saraf simpatis simpatis dan sistem sistem renin-angio renin-angiotensi tensin, n, dan perubahan perubahan fisik fisik pada ginjal. ginjal. Peningkatan Peningkatan konsumsi energi energi juga juga mening meningkat katkan kan insuli insulin n plasma plasma,, dimana dimana natriu natriuret retik ik potens potensial ial menyebabkan terjadinya reabsorpsi natrium dan peningkatan tekanan darah secara terus menerus.(7) f. Pola asupan garam dalam diet Badan Badan kesehat kesehatan an dunia dunia yaitu yaitu World Health Health Organization Organization (WHO) merekom merekomenda endasik sikan an pola pola konsum konsumsi si garam garam yang yang dapat dapat mengur mengurangi angi risiko risiko terjad terjadiny inyaa hipert hipertens ensi. i. Kadar Kadar sodium sodium yang yang direko direkomen mendas dasikan ikan adalah adalah tidak tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram garam) perhari.(6) Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dala dalam m cair cairan an ekst ekstra rase selu lule lerr meni mening ngka kat. t. Untuk Untuk meno menorm rmal alka kann nnya ya cair cairan an intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat. Meni Mening ngka katn tnya ya
volu volume me
cair cairan an
ekst ekstra rase selu lule lerr
ters terseb ebut ut
meny menyeb ebab abka kan n
10
meni meningk ngkat atny nyaa
volu volume me dara darah, h, sehi sehing ngga ga berd berdam ampa pak k
kepa kepada da timb timbul ulny nyaa
hipertensi. (6) Karena itu disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium/sodium. Sumber natrium/sodium yang utama adalah natrium klorida (garam dapur), monosodium glutamate glutamate (MSG), dan sodium sodium karbonat penyedap penyedap masakan masakan monosodium . Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam kenyataannya, konsum konsumsi si berleb berlebih ih karena karena budaya budaya masakm masakmema emasak sak masyar masyarakat akat kita kita yang yang umumnya boros menggunakan garam dan MSG.(6) g. Merokok Merokok Merokok menyeb menyebabk abkan an peninggi peninggian an tekanan tekanan darah. darah. Perokok Perokok berat berat dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis.( Dalam penelitian kohort prospektif oleh dr. Thomas S Bowman dari Women’s Hospital Hospital , Massachussetts terhadap Brigmans Brigmans and Women’s terhadap 28.236 subyek yang awalnya tidak ada riwayat riwayat hipertensi, hipertensi, 51% subyek tidak merokok, merokok, 36% merupakan perokok pemula, 5% subyek merokok 1-14 batang rokok perhari dan 8% subyek yang merokok lebih dari 15 batang perhari. Subyek terus diteliti dan dalam median waktu 9,8 tahun. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu kejadian hipertensi terbanyak pada kelompok subyek dengan kebiasaan merokok lebih dari 15 batang perhari. (10)
11
h. Tipe kepribadian Secara Secara stati statisti stik k pola pola peril perilaku aku tipe tipe A terbukt terbuktii berhubu berhubunga ngan n dengan dengan prevalensi hipertensi. Pola perilaku tipe A adalah pola perilaku yang sesuai dengan kriteria pola perilaku tipe A dari Rosenman yang ditentukan dengan self rating dari rating dari Rosenman yang sudah cara observasi dan pengisian kuisioner self dimo dimodi difi fika kasi si.. Menge Mengena naii bagai bagaima mana na meka mekani nism smee pola pola peri perila laku ku tipe tipe A menimbulkan hipertensi banyak penelitian menghubungkan dengan sifatnya yang ambisius, suka bersaing, bekerja tidak pernah lelah, selalu dikejar waktu dan selalu selalu merasa merasa tidak puas. Sifat Sifat tersebut tersebut akan mengeluarkan mengeluarkan katekolamin katekolamin yang yang dapat dapat menyeb menyebabk abkan an preval prevalens ensii kadar kadar kolest kolestero eroll serum serum mening meningkat kat,, hingga akan mempermudah terjadinya aterosklerosis.(6) Stress akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Adapun stress ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal. (6) II.4.
Patofisiologi
Tekanan darah arteri adalah tekanan yang diukur pada dinding arteri dalam millimeter merkuri. Dua tekanan darah arteri yang biasanya diukur, tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolik (TDD). TDS diperoleh selama kontraksi jantung dan TDD diperoleh setelah kontraksi sewaktu bilik jantung diisi. Banyak
12
fakt faktor or yang yang mengo mengont ntro roll teka tekanan nan dara darah h berk berkont ontri ribu busi si seca secara ra pote potens nsia iall dala dalam m terbentuknya hipertensi; faktor-faktor tersebut adalah (lihat gambar 1 )(5): •
Meni Mening ngka katn tnya ya
akti aktifi fita tas s
sist sistem em
sara saraff
simp simpat atik ik
(ton (tonus us
simpat simpatis is dan/a dan/ata tau u varia variasi si diurna diurnal), l), mungki mungkin n berhub berhubung ungan an dengan meningkatnya respons terhadap stress psikososial dll •
Produksi berlebihan hormon yang menahan natrium dan
vasokonstriktor •
Asupan natrium (garam) berlebihan
•
Tidak cukupnya asupan kalium dan kalsium
•
Meningkatny Meningkatnyaa sekresi sekresi renin sehingga sehingga mengakibatka mengakibatkan n meningkatny meningkatnyaa
produksi angiotensin II dan aldosteron •
Defisi Defisiens ensii vasodi vasodilat lator or sepert sepertii prosta prostasik siklin lin,, nitrik nitrik oxida oxida (NO), (NO), dan
peptide Natriuretik •
Perubahan dalam ekspresi sistem kallikrein-kinin yang mempengaruhi
tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal •
Abnorm Abnormali alitas tas tahana tahanan n pembul pembuluh uh darah, darah, termas termasuk uk ganggua gangguan n pada
pembuluh darah kecil di ginjal •
Diabetes mellitus
•
Resistensi insulin
•
Obesitas
•
Meningkatnya aktivitas vascular growth factors
13
•
Perubahan Perubahan reseptor reseptor adrenergik adrenergik yang mempengaruhi mempengaruhi denyut jantung, jantung,
karakteristik inotropik dari jantung, dan tonus vaskular •
Berubahnya transpor ion dalam sel Gambar :
Gambar 1: Mekanisme patofisiologi dari hipertensi. (Sumber :Kepustakaan 5)
14
BAB III KERANGKA KONSEP
III.1.
Kerangka Ko Konseptual Pe Penelitian
Dari Dari tinjau tinjauan an pustak pustakaa telah telah dipero diperoleh leh bebera beberapa pa faktor faktor yang yang berhub berhubunga ungan n dengan hipertensi. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang ditimbulkan akibat adanya interaksi dari berbagai faktor yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara berbagai b erbagai faktor risiko terhadap timbulnya hipertensi. Beberapa Beberapa
faktor resiko resiko yang yang merupakan merupakan faktor yang yang dapat menyebabkan menyebabkan
hipertensi yaitu: umur, jenis jenis kelamin, kelamin, obesitas, obesitas, merokok, genetik, genetik, , penyakit penyakit ginjal dan diabetes melitus. Dalam penelitian penelitian ini kerangka konsep merupakan modifikasi modifikasi dari berbagai sumber yaitu: 1 Umur, jenis kelamin, obesitas, merokok, merupakan variabel independen.
2 Hipert Hipertens ensii merupaka merupakan n variabel variabel dependen dependen.. Untu Untuk k memb member erik ikan an gamb gambar aran an yang yang lebi lebih h jela jelass dan dan tera terara rah h akan akan alur alur penelitian ini digambarkan dalam kerangka konseptual di bawah ini:
15
Kerangka Konsep Variabel Independen
Variabel Dependen Umur Jenis kelamin Obesitas Hipertensi
Merokok
Genetik Penyakit ginjal Diabetes mellitus
Keterangan : : Variabel yang diteliti
16
: Variabel yang tidak diteliti
17
BAB IV
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
IV.1.
Penelitia Penelitian n ini merupakan penelitian penelitian deskripti deskriptiff yang menggunakan menggunakan rancangan studi cross sectional . Penelitian cross sectional adalah suatu penelitian dimana dimana variab variabel el yang yang termas termasuk uk faktor faktor resiko resiko dan variab variabel el yang yang termas termasuk uk efek efek diobservasi pada waktu yang sama. IV.2. V.2. 1
Def Defenis enisii Ope Opera rassiona ionall dan dan Kri Kriteri eria Obj Objek ekttif
Umur Adalah usia individu yang terhitung sejak seseorang lahir sampai ulang tahun terakhir yang dihitung dalam tahun. Kriteria objektif: 1) Umur 40 – 59 tahun
2) Umur Umur 60 tahu tahun n kea keata tass 2
Jenis Kelamin Adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang bersifat permanen dan merupakan perbedaan yang sudah dikodratkan Tuhan.
18
Kriteria objektif: 1) Lakiki-laki 2) Perempuan
3 Obesitas Adal Adalah ah peni penimb mbuna unan n lema lemak k yang yang berl berleb ebih ihan an di dalam dalam tubu tubuh h sehi sehingg nggaa meni menimb mbul ulka kan n kena kenaik ikan an bera beratt badan badan yang yang diuku diukurr denga dengan n meng menggu gunak nakan an timbangan berat badan dan meteran. Kriteria objektif: IMT normal 1) Obesit Obesitas as
: 19-29.9 [BB (kg) / TB (m2)] : Jika Jika IMT > dari dari 30
obesitas : Jika IMT ≤ dari dari 30 2) Tidak obesitas 4 Merokok Adalah Adalah suatu kebiasaan kebiasaan seseorang seseorang mengisap rokok baik rokok batangan atau rokok cerutu cerutu atau rokok pipa setiap setiap hari dan merokok merokok dalam jangka jangka waktu lama dapat menimbulkan Hipertensi, dengan wawancara. Kriteria objektif:
19
1) Merokok 2) Tidak merokok
5
Hipertensi Adalah gangguan yang dimana ada peningkatan tekanan darah lebih atau sama dengan 140/90 mmHg yang diukur dengan menggunakan tensi meter dan steteskop Kriteria objektif:
IV.3. 1
1) Hipertensi
: Jika TD ≥ 140/90 mmHg.
2) Tidak hipertensi
: Jika TD < 140/90 mmHg.
Populasi dan Sa Sampel Pe Penelitian
Populasi Jumlah Jumlah pasien hipertensi hipertensi yang berobat terhitung terhitung tanggal 5 april 2010 sampai dengan 29 april 2010 di Puskesmas Towata Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar.
2 Sampel
20
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau atau laya layak k untu untuk k dite diteli liti ti.. Adap Adapun un cara cara peng pengam ambi bila lan n samp sampel el adal adalah ah nonprobabili nonprobability ty sampling sampling yaitu yaitu dengan dengan purpos purposive ive samplin sampling g . Purpos Purposive ive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian). Sampel ditentukan dengan rumus : N n= 1 + N (d)2 Keterangan : n : Perkiraan Perkiraan jumlah jumlah sampel N : Perkiraan besar sampel d : Tingkat signifikansi (0,1)
Kriteria inklusi: a) Mende Menderi rita ta hip hiper erte tens nsi. i. b) Dapat Dapat diaja diajak k berkom berkomuni unikas kasi. i. c) Berusia antara 40 - > 60 tahun keatas.
21
d) Berada di Puskesmas Towata Kabupaten Takalar.
IV.4.
Teknik pe pengumpulan Da Data 1
Data primer
Dilakukan dengan cara wawancara berstruktur dan observasi langsung kepada penderita hipertensi yang dijadikan sampel. Adapun alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah steteskop, tensi meter, meteran, timbangan berat dan badan 2
Data sekunder Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Towata Kabup aten Takalar
IV.5.
Pengolahan Data
1. Data yang yang diperoleh diperoleh disaji disajikan kan dalam dalam bentuk bentuk table dengan dengan penjelas penjelasan an table serta disusun dan dikeleompokan sesuai dengan tujuan penelitian. 2. Data dipero diperoleh leh akan akan diolah diolah secara secara manual manual dengan dengan bantuan bantuan kalkula kalkulator tor
22
BAB IV HASIL PENELITIAN
Penelitia Penelitian n ini dilaksanakan dilaksanakan di Puskesmas Puskesmas Towata Kabupaten Kabupaten Takalar Takalar mulai dari tanggal tanggal 5 April sampai dengan dengan 25 April 2010. Pengambilan Pengambilan sampel sampel dilakukan dilakukan dengan teknik purposive sampling sampling . Banyaknya sampel yang yang digunakan sebanyak 33 orang (3 orang tak terduga). Tabel 3 Distribusi Hipertensi Tiap Desa Di Wilayah Kerja Puskesmas Towata Kec.Polongbangkeng Utara Kab.Takalar
No
Desa
1 2 3 4
Towata Lassang Parangluara Kampong Beru Total
Jumlah N 11 8 7 7 33
% 33,33 24.24 21,21 21,21 100
Sumber: Data primer 2010
Data Data primer primer diambi diambill melalu melaluii teknik teknik wawanca wawancara ra berstr berstrukt uktur ur dan observ observasi asi langsung yang dilakukan pada responden. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, maka hasil penelitian dapat disajikan sebagai berikut : 1.
Distribusi Umur
Distribus Distribusii Hipertensi Hipertensi berdasarkan berdasarkan umur di Puskesmas Puskesmas Towata Kecamatan Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
23
Tabel 4 Distribusi Hipertensi Berdasarkan Umur Di Puskesmas Towata Kec.Polongbangkeng Utara Kab.Takalar No 1 2
Umur 40 – 59 tahun 60 – > tahun Total
Jumlah N 14 19 33
% 42,42 57,58 100
Sumber: Data primer 2010
Pada tabel tabel 4 distribusi hipertensi yang berdasarkan berdasarkan umur menunjukkan lebih dari setengah total responden berumur 60 tahun ke-atas yaitu sebanyak 19 orang (57,58%) 2.
Distribusi Jenis kelamin
Dist Distri ribu busi si hipe hipert rten ensi si berda berdasa sark rkan an jeni jeniss kela kelami min n di Pusk Puskes esma mass Towa Towata ta Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5 Distribusi Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin Di Puskesmas Towata Kec.Polongbangkeng Utara Kab.Takalar
No
Jenis Kelamin
1 2
Laki-laki Perempuan Total
Jumlah N 18 15 33
% 54,55 45,45 100
Sumber: Data primer 2010
24
Pada Pada tabe tabell 5 dist distri ribu busi si
hipe hipert rten ensi si yang yang berd berdas asar arka kan n jeni jeniss kela kelami min n
menunjukkan lebih dari setengah total responden laki-laki yaitu sebanyak 18 orang (54,55%). 3.
Distribusi Obesitas
Distribusi hipertensi berdasarkan obesitas di Puskesmas Towata Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 6 Distribusi Hipertensi Berdasarkan Obesitas Di Puskesmas Towata Kec.Polongbangkeng Utara Kab.Takalar No 1 2
Jumlah
Obesitas
N 14 19 33
A da Tidak Total
% 42,42 57,58 100
Sumber: Data primer primer 2010
Pada tabel 6 distribusi Hipertensi yang berdasarkan obesitas menunjukkan lebih dari setenga setengah h total responden responden yang tidak tidak obesitas yaitu yaitu sebanyak 19 orang (57,58%). 4. Dist Distri ribu busi si
Distibusi merokok hipe hipert rten ensi si
berd berdas asar arka kan n
mero meroko kok k
di
Towa Towata ta
Keca Kecama mata tan n
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
25
Tabel 7 Distribusi Hipertensi Berdasarkan Merokok Di Puskesmas Towata Kec.Polongbangkeng Utara Kab.Takalar No
1 2
Merokok
Pernah Tidak Pernah Total
Jumlah
N 17 16 33
% 51,52 48,48 100
Sumber: Data primer 2010
Pada tabel 7 distribusi distribusi Hipertensi Hipertensi yang berdasarka berdasarkan n merokok menunjukkan menunjukkan lebih dari setengah total responden yang merokok yaitu sebanyak 17 orang (51,52%).
26
BAB V PEMBAHASAN
Penelitia Penelitian n ini berjudul “Gambaran “Gambaran Penderita Penderita Hipertensi Hipertensi Di Wilayah Wilayah Kerja Puskesmas Towata Kec.Polobangkeng Utara Kab. Takalar”. Bertempat di Puskesmas Towata yang berada di wilayah Kecamatan Polobangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Jenis penelitian penelitian ini adalah penelitian deskriptif, deskriptif, dengan menggunakan design design penelitian Cross Sectional . Data yang diambil merupakan data primer dan sekunder yang yang berasa berasall dari dari wawanca wawancara ra serta serta lapora laporan n tahuna tahunan n puskes puskesmas mas towata towata . Subjek Subjek penelitia penelitian n ini adalah pasien pasien hipertensi hipertensi yang yang datang datang berobat berobat di Puskesm Puskesmas as Aeng Towa april 2010 sebanyak 33 sampel. Dalam Dalam proses proses pengum pengumpul pulan an data data penulis penulis memili memiliki ki beberap beberapaa hambat hambatan. an. Puskesmas Puskesmas Towata Towata merupaka merupakan n puskesmas puskesmas yang tergolo tergolong ng masih baru baru dan sedang sedang dalam perbaikan, sehingga data - data yang ada pada puskesmas tidak lengkap dan tidak tersusun dengan baik. Berdasarkan umur, pada penderita didapatkan lebih banyak diatas umur 60 tahun yaitu sebanyak 19 orang (57,58 %). Berbagai perubahan fisiologik berlaku seiring seiring dengan peningkatan peningkatan usia. Pada Usia diatas 50 tahun ini mengalami mengalami kelainan hemo hemodi dina nami mik k
yang yang
utam utamaa
adal adalah ah
vaso vasoko kons nstr trik iksi si
pada pada
arte arteri riol ole. e...
Kela Kelain inan an
hemodinamik yang berlaku pada kondisi ini adalah penurunan disentibilitas arteriarteri besar. (4)
27
Pada kriteria jenis kelamin didapatkan dominasi penderita laki-laki dibanding perempuan,yaitu sebanyak 18 0rang (54,55%). Nam Namun un prev preval alen ensi si hipe hipert rten ensi si diba dibawah wah umur umur 50 tahu tahun n pada pada pere peremp mpuan uan disbanding dengan laki-laki menunjukkan possibilitas terdapatnya kaitan dengan efek protektif estrogen. Setelah menopause, prevalensi hipertensi meningkat dengan cepat pada perempuan.(4) Berdasarkan kriteria obesitas, terdapat 14 orang (42,42%) sedangkan yang tidak obesitas sebanyak 19 orang (57,58%). Ini dikarenakan masih banyak Kriteria mayor atau etiologi dari hipertensi yang lebih berpengaruh . Hipertensi karena obesitas sering dianggap sebagai salah satu bentuk khusus hipertensi, tetapi berdasarkan kebanyakan bukti mengindikasikan bahwa kelebihan berat berat badan badan merupak merupakan an penyeba penyebab b terbes terbesar ar terjad terjadiny inyaa hipert hipertens ensii esensi esensial al pada pada manu manusi sia. a.
Obes Obesit itas as
meny menyeb ebab abka kan n
kard kardio iova vask skul ular ar pada pada tubu tubuh h
peru peruba baha han n
hemo hemodi dina nami mika ka
dan dan
sist sistem em
manu manusi sia. a. Pena Penamb mbah ahan an bera beratt bada badan n yang yang cepa cepatt
mening meningkat katkan kan aliran aliran darah darah region regional, al, kadar kadar curah curah jantun jantung, g, dan denyut denyut jantun jantung g berdasarkan studi eksperimental pada hewan dan manusia. Individu yang mengalami obes obesit itas as seca secara ra umum umum meng mengal alam amii hipe hipert rten ensi si kare karena na resi resist sten ensi si insu insuli lin n dan dan hiperlipidemia hasil dari peningkatan massa lemak. (12) Berdas Berdasark arkan an kriter kriteria ia meroko merokok k didapa didapatka tkan n sebany sebanyak ak 17 orang orang (51,52 (51,52%) %) dengan kebiasaan merokok.
28
Konsumsi nikotin, suatu bahan kimia yang terdapat didalam rokok dapat mening meningkat katkan kan risiko risiko penyak penyakit it jantun jantung g dengan dengan menuru menurunka nkan n oksige oksigen n ke jantun jantung, g, meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, meningkatkan pembekuan darah dan merusak sel-sel pada pembuluh darah. (10,13)
29
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1. Dari
KESIMPULAN hasil
penel nelitian
yang
dilakuka ukan
di
Pusk uskesm esmas
Towata
Kec.
Polobangkeng Utara Kab.Takalar dari tanggal 05 April sampai dengan 25 April 2010 dapat disimpulkan bahwa : 1.
Dist Distri ribu busi si peny penyeb ebar aran an Hipe Hipert rten ensi si lebi lebih h domi domina nan n pada pada desa desa towa towatta
sebanyak 11 orang (33,33%). 2.
Gamb Gambar aran an fak fakto torr resi resiko ko hipe hipert rten ensi si ses sesua uaii umur umur di di Pusk Puskes esma mass Towa Towata ta
yang yang lebi lebih h domi domina nan n adal adalah ah umur umur 60 tahu tahun n ke-a ke-ata tass seban sebanya yak k 19 orang orang (57,58%). 3.
Gambaran faktor resiko hipertensi menurut jenis kelamin
di
Puskesmas Towata yang lebih dominan adalah laki-laki sebanyak 18 orang (54,55%). 4.
Gam Gambara baran n fakt faktor or resi resiko ko hipe hiperrtens ensi menu menuru rutt obes obesit itas as di Puske uskesm smas as
Towata yang yang lebih dominan dominan adalah yang tidak tidak obesitas obesitas sebanyak sebanyak 19 orang (57,58%). 5.
Gam Gambara baran n fakto aktorr resi esiko hipe hiperrtens tensii menu menurrut kebi kebias asaa aan n merok erokok ok di
Pusk Puskes esma mass Towa Towata ta yang yang lebi lebih h domi domina nan n adala adalah h yang yang perna pernah h mero merokok kok sebanyak 17 orang (51,52%).
30
VI.2.
SARAN Berdasarkan Berdasarkan kesimpulan kesimpulan diatas, diatas, penulis penulis dapat memberikan saran sebagai sebagai
berikut : 1.
Agar Agar pih pihak ak Ins Insta tans nsii Pusk Puskes esma mass Towa Towata ta Kec Kecam amat atan an Pol Polon ongb gban angk gken eng g
Utara Kabupaten Takalar lebih memperhatikan memperhatikan kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat yang dika dikate tego gori rika kan n 50 tahu tahun n ke-a ke-ata tass dan dan memp memper erha hati tika kan n fakt faktor or stre stress yang yang mempengaruhi terjadinya hipertensi. Umur, jenis kelamin dan genetik tidak dapat dapat di intervens intervensii karena karena itu dihara diharapka pkan n adanya adanya adaptasi adaptasi terhadap terhadap
stres stres
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan. 2.
Dem Demi menin eningk gkat atka kan n keil keilm muan uan dan dan mut mutu pena penata tallaksa aksana naan an keseh kesehat atan an
yang yang
diber diberik ikan an,,
dihar diharap apkan kan
memp memper erhat hatik ikan an
penge pengemb mban anga gan n
info inform rmas asii
khususnya tentang faktor-faktor yang erat hubungannya terhadap terjadinya hipert hipertens ensi. i. Sehing Sehingga ga baik baik masyar masyarakat akat dan stakeholeder kesehatan, yaitu Dokter Dokter maupun Perawat sebagai pemberi pemberi pelayanan, pelayanan, kesemuanya mendapat kepuasaan masing-masing. 3.
Melihat mas masih tingg ngginya nya kasus hip hipertensi
di Pus Puskesmas Tow Towata
Kecama Kecamatan tan Polong Polongbang bangkeng keng Utara Utara Kabupat Kabupaten en Takala Takalarr dapat dapat dilaku dilakukan kan
31
penel peneliti itian an ulang ulang bagi bagi peneli peneliti ti yang yang bermin berminat at sehing sehingga ga dapat dapat menuru menurunka nkan n morbilitas hipertensi.
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Hipertensi Faktor Resiko Utama Penyakit Kardiovaskuler Availa Available ble at (http://dinkesbanggai.wordpress.com/2009/03/10/hipertensi-faktorresiko-utama-penyakit-kardiovaskuler/)) resiko-utama-penyakit-kardiovaskuler/
2. Mukhtar, D. September – Desember 2007. Faktor Risiko Penyakit Degeneratif Pada Usia Lanjut Sedenter : Studi Kasus Pada Perempuan Usia Lanjut di Panti Wreda Khusnul Khotimah, Tangerang. jurnal jurnal kedokteran YARSI . 15 (3): 161 – 170.
Laporan Puskesmas Puskesmas Towata Kecamatan Kecamatan Pol-Ut Pol-Ut Kabupaten Kabupaten Takalar Takalar (2009). (2009). 3. Laporan Tidak diterbitkan.
November. Hipertensi. hlm. 3 – 10. 4. Informasi Produk Terapetik. 2008, 2 November. Hipertensi. 5. pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi (direktorat bina farmasi komunitas dan klinik ditjen bina kefarmasian dan alat kesehatan).Jakarta.2006 6. Files
of
DrsMed
–
FK
UNRI
( Http://yayanakhyar.wordpress.com Http://yayanakhyar.wordpress.com M. Hipertensi Esensial dalam Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 7. Yogiantoro M. Hipertensi Jilid I Edisi IV. Jakarta: FK UI. 2006. 8. Armilawaty, Amalia H., Amiruddin R. Hipertensi dan Faktor Risikonya Dalam Kajian Epidemiologi. New Paradigm Public Health. Posted 08 D ec 2007. [cited : August 1,2008 ] . Available at : http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/12/08/hipertensi-danhttp://ridwanamiruddin.wordpress .com/2007/12/08/hipertensi-dan- faktorrisikonya-dalam-kajian-epidemiologi/
9. Wa Wade de,, A Hwheir Hwheir,, D N Camero Cameron, n, A. 2003 2003.. Using a Problem Detection Study (PDS) to Identify and Compare Health Care Privider and Consumer Views of Antihyperte Antihypertensive nsive therapy. therapy. Journal of Human Hypertension, Hypertension, Jun Vol 17 Issue 6, p397.
33
10. Dominguez, J., Tobacco Smoking. dr. Dominguez website. [cited : July 28 ,2008 ] . Available at : http://www.religioncults.com/deliverance/smoking.htm 11. Penyakit Penyakit Tidak Menular Menular (PTM) di Sulsel yang Dominan : Hipertensi, Hipertensi, Kecelakaan, Kecelakaan, Asma dan DM
Available at http://dinkes-sulsel.go.id//view.php?id=600 12.Goldman, Ausiello. Cecil’s Textbook of Medicine, 22nd edition. [CD − ROM ] . Philadelphia:Lipincot Wiliams & Wilkins; 2002.
Semijurna rnall Farmas Farmasii & Kedokt Kedoktera eran n Eticha Etichall digest digest.. 2009, 2009, Juni. Juni. Waspadai 13.Semiju Dampak Hipertensi. hlm. 20 – 30.
34