Karakteristik Efusi Pleura di Rumah Sakit Persahabatan Rita Khairani*, Elisna Syahruddin**, Lia Gardenia Partakusuma*** *
Departemen Penyakit Dalam, Fakultas edokteran !ni"ersitas #risakti, Jakarta.
**
Departemen Depart emen Pulmonolo Pulmonolo$i $i dan Ilmu Ilmu edokteran edokteran Respirasi Respirasi,, Fakultas Fakultas edokteran edokteran !ni"ersi !ni"ersitas tas Indonesia, R% Persa&a'atan, Jakarta.
*** Departemen Patolo$i linik R% Persa&a'atan ( R% Fatma)ati, Jakarta.
Abstrak Latar belakang: +usi pleura adala& akumulasi airan tidak normal di ron$$a pleura yan$ diaki'atkan ole& transudasi atau eksudasi eksuda si yan$ 'erle'i&an 'erle'i&an dari permukaan permukaan pleur pleura a dan merupakan merupakan komp komplikasi likasi 'er'a$ai penyakit. penyakit. #u-ua #u-uan n penel penelitian itian ini adala adala& & men$eta&ui karakteristik e+usi pleura. Metode: Desain penelitian adala& deskripti+ o'ser"asional pada 11 pasien e+usi pleura. /nalisis airan pleura dan serum diperiksakan pada pasien e+usi yan$ men-alani pun$si pleura di instalasi $a)at darurat. Pasien diikuti sampai dia$nosis penye'a' e+usi pleura dite$akkan. ksudat adala& 'ila e+usi pleura dise'a'kan ole& penyakit lokal di ron$$a toraks sedan$kan transudat 'ila e+usi pleura dise'a'kan ole& penyakit sistemik. Hasil: #erdapat 10 pasien e+usi eksudati+ dan 1 pasien e+usi transudati+. +usi ter'esar dise'a'kan mali$nansi 2,45 diikuti ole& tu'er tu'erkulosi kulosis s 24 245. 5. ara arakteri kteristik stik e+usi eksudati+ adala& unila unilateral teral,, meli'a meli'atkan tkan &emit &emitoraks oraks kanan dan 'ersi+ 'ersi+at at masi+ masi+.. arakteristik e+usi transudati+ adala& 'ilateral, meli'atkan &emitoraks kanan dan 'ersi+at tidak masi+. Kesimulan: +usi pleura tu'erkulosis mempunyai median 6D7 dan protein airan pleura serta rasio protein airan pleura ter&adap serum le'i& tin$$i tetapi tidak 'er'eda 'ermakna di'andin$kan e+usi pleura $anas P85. +usi pleura $anas memiliki median leukosit le'i& tin$$i. 8radien al'umin P8 le'i& tin$$i dan 'er'eda 'ermakna di'andin$kan e+usi #9. !" Resir #ndo$ %&'%( )%:'+ &Kata kun.i: +usi pleura, karakteristik, eksudat, transudat.
/hara.teristi. o0 Pleural E00usion in Persahabatan Hosital Abstra.t 1a.kground: Pleural e++usion is a'normal aumulation o+ pleural +luid in pleural a"ity, )&i& is aused 'y e:essi"e transudation or e:udation +orm pleural sur+ae and as ompliation o+ "arious diseases. #&e aim o+ t&is study )as to understand t&e &arateristi o+ pleural e++usion. Methods: #&is study )as an o'ser"ational desripti"e. / total 11 patients )it& pleural e++usion )ere e"aluated. Pleural punture )as done and simultaneously pleural +luid and serum analysis )ere measured. Patients )ere o'ser"ed until dia$nosin$ o+ pleura e++usion )as esta'lis&ed. :udates )as de+ined as pleural e++usion aused 'y diseased primary in t&orai a"ity, )&ere as transudates )as de+ined as pleural e++usion due to systemi disease. Results: Resu lts: ;+ 10 patients )it& e:udati"e pleural e++usion, 1 patients )it& transudati"e pleural e++usion. Pleural e++usion )as ommonly aused 'y mali$nany 2.45 and +ollo)ed 'y tu'erulosis 245. #&e &arateristi o+ e:udati"e e++usion )as unilateral, ri$&t &emit&ora: and massi"e. #&e &arateristi o+ transudati"e e++usion )as 'ilateral, ri$&t &emit&ora: and nonmassi"e e++usion. /on.lusion: Pleural +luid 6D7 and protein, and ratio o+ pleural +luid protein and serum )ere &i$&er in tu'erulosis pleural e++usion t&an mali$nant pleural e++usion alt&ou$& si$ni+iantly not si$ni+iant.
mengindikas mengin dikasikan ikan terdap terdapat at penya penyakit kit yang menda mendasarisari-
PENDAHULUAN
Efusi pleura adalah akumulasi cairan tidak
nya. Efusi pleura dibedakan menjadi eksudat dan
normal di rongga pleur a yang diakibatka n oleh t ra ra ns nsu da da si si a ta ta u e ks ksu da da si si ya ng ng b er er le leb ih ih an an d ar ar i permukaan pleura. Efusi pleura selalu abnormal dan
155
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
155
cairan secara konstan memasuki rongga pleura dari 1,2
transudat berdasarkan penyebabnya. Rongga pleura
kapiler di pleura parietal. %ampir semua cairan ini
dibatasi oleh pleura parietal dan pleura visceral. Pada
dikeluarkan oleh limfatik pada pleura parietal yang
keadaan normal, sejumlah kecil !,!1 m"#kg#jam$
mempunyai
kapasitas
pengeluaran
!,2
paru dengan efusi pleura dan bersedia mengikuti
m"#kg#jam.&airan pleura terakumulasi saat kecepatan
penelitian secara tertulis In+ormed =onsent $. (riteria
pembentukan
penolakan adalah kehamilan, post partum, ri)ayat
cairan
sedikitnya
pleura
melebihi
kecepatan
'
operasi laparotomi toraks dan abdomen dan kelainan
absorbsinya.
Efusi pleura dapat terjadi sebagai komplikasi dari
pembekuan darah trombosit *+!.!!!$. ubjek yang memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan menja-
berbagai penyakit. Pendekatan yang tepat terhadap pasien efusi pleura memerlukan pengetahuan insidens -
dan prevalens efusi pleura.
istribusi penyakit
lani pemeriksaan klinis dan radiologi. /ila dari foto
penyebab efusi pleura tergantung pada studi populasi.
an dan penolakan. ampel diambil dengan cara
Penelitian yang pernah dilakukan di rumah sakit
onseuti"e samplin$ yaitu setiap pasien yang
Persahabatan, dari 220 kasus efusi pleura pada bulan
memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan serta
uli 100-uni 100, keganasan merupakan penyebab
bersedia ikut dalam penelitian dimasukkan sebagai
utama diikuti oleh tuberkulosis, empiema toraks dan
sampel penelitian selama kurun )aktu 1 tahun. (riteria
+
kelainan ekstra pulmoner. Penyakit jantung kongestif
penerimaan adalah pasien penyakit paru dan bukan
dan sirosis hepatis merupakan penyebab tersering efusi
transudatif
sedangkan
tuberkulosis 3/$ merupakan
keganasan
dan
penyebab tersering
'
efusi eksudatif.
4engetahui karakteristik efusi pleura merupakan hal penting untuk dapat menegakkan penyebab efusi pleura sehingga efusi pleura dapat ditatalaksana dengan baik. METODE
3ujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik efusi pleura pada penyakit paru dan non paru dan mengetahui karakteristik efusi pleura yang disebabkan oleh tuberkulosis dan malignansi. esain penelitian adalah deskriptif observasional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian efusi pleura yang mencari titik potong baru kriteria "ight, kolesterol dan albumin. Penelitian dilakukan di instalasi ga)at darurat R Pe rsaha bata n akar ta , epte mbe r 2! 1! 5 esember 2!11. Populasi adalah semua pasien yang berkunjung ke ruang instalasi ga)at darurat 67$ rumah sakit R$ Persahabatan selama 1 tahun. Populasi terjangkau adalah pasien penyakit paru dan bukan paru dengan efusi pleura selama 1 tahun. ampel adalah pasien penyakit paru dan bukan paru dengan efusi pleura yang memenuhi kriteria penerima156
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
156
toraks postero-anterior dan lateral terlihat cairan di
untuk perbandingan 2 kelompok menggunakan uji
pleura, subjek menjalani prosedur tindakan punksi
?&itney dan uji : dengan perbedaan bermakna
pleura. Pengambilan sampel cairan pleura mengguna-
bila
kan spuit 1! cc dan darah vena tanpa penga)et
%tatistial Pro$ram +or %oial %ienes P 1$.
p*!,!+.
8nalisis
data
dilakukan
dengan
sebanyak + cc. 8nalisis cairan pleura dan serum dilakukan di laboratorium 2 jam R Persahabatan
HASIL
meliputi pemeriksaan makroskopis )arna cairan pleura$, kimia klinik protein, glukosa dan "%$, mikroskopis jumlah sel dan hitung jenis sel$ dan serum protein dan "%$. Prosedur pemeriksaan laboratorium menggunakan alat %itachi 011 dan kamar hitung 9uchs Rosenthal. Pasien akan diamati sampai diagnosis penyebab efusi pleura ditegakkan atau sampai 1 bulan setelah tindakan punksi pleura. Eksudat adalah bila efusi pleura disebabkan oleh penyakit lokal di rongga toraks sedangkan transudat bila efusi pleura disebab- kan oleh penyakit sistemik. Pengambilan data pasien dilakukan melalui rekam medik ra)at jalan dan ra)at inap. 8nalisis statistik paling banyak melibatkan sisi hemitoraks kanan. %anya 2,+< pasien yang efusi pleuranya bilateral dan melibatkan kedua hemitoraks dengan ukuran efusi yang sama besar.
(urang
dari
separuh subjek
penelitian mempunyai efusi pleura yang masif atau melibatkan lebih dari 2#' hemitoraks. %ampir separuh subjek penelitian memiliki cairan pleura yang ber)arna kuning keruh dan hanya ; pasien yang cairan pleuranya ber)arna coklat keruh. Efusi pleura pada sebagian besar subjek penelitian =<$ bersifat eksudat dengan penyebab terbesar infeksi dan malignansi. isanya sebanyak 1'< pasien bersifat transudat. 3uberkulosis menjadi penyebab infeksi paling besar dan sisanya infeksi bukan tuberkulosis yang disebabkan oleh empiema bakteri, empiema amuba dan efusi parapneumonia masing-masing 1 pasien. 4alignansi paling besar disebabkan oleh kanker paru sebanyak ; '=,<$
3erdapat penelitian
110
ini.
didapatkan
pasien
efusi
/erdasarkan
pleura
jenis
pada
kelamin
bah)a sebagian besar subjek penelitian
adalah laki-laki sebanyak ;; ++,+<$ pasien dan sisanya
+'
,+<$
pasien
adalah
perempuan.
(elompok umur terbanyak antara !-+0 tahun, umur termuda 1 tahun dan umur tertua =! tahun dengan rerata umur ,'; > 1;,' tahun. (arakteristik efusi pleura pada penelitian ini berdasarkan hemitoraks yang terlibat, sisi hemitoraks dominan, sifat masif efusi pleura
dan
)arna
cairan
pleura
seperti
yang
ditunjukkan pada tabel 1. ebagian besar hemitoraks yang terlibat adalah unilateral dan subjek penelitian dengan efusi pleura eksudatif bersifat masif dan hampir separuhnya ber)arna kuning keruh. edangkan sebagian besar transudat melibatkan kedua hemitoraks bilateral$ dengan dominasi sisi kanan sebesar ','<, sebagian besar volume cairan pleura kurang dari 2#' hemitoraks dan lebih dari separuh cairan pleura ber)arna kuning keruh. 3uberkulosis dan malignansi menjadi penyebab terbesar efusi eksudatif pada penelitian ini. 3abel menjelaskan
karakteristik
efusi
pleura
yang
disebabkan tuberkulosis dan efusi pleura ganas. 4elalui uji ?&itney didapatkan hanya gradien albumin serum- cairan pleura saja yang berbeda bermakna p *!,!+$ antara efusi pleura tuberkulosis dan efusi pleura ganas sedangkan parameter lain tidak ditemukan perbedaan yang bermakna. PEMAHASAN
Pada penelitian ini didapatkan 110 pasien efusi
pasien, tumor mediastinum sebanyak ' 2,+<$ pasien dan 2 1,<$ pasien dengan metastasis kanker
pleura. ebagian besar subjek penelitian adalah laki-
payudara di paru. ebagian besar kanker paru 2
laki dan sisanya perempuan. %asil serupa ditunjukkan
pasien$ didominasi oleh adenokarsinoma, 2 pasien
oleh Romero dkk. yang mendapatkan +;< pasien
berjenis arinoid atipik dan 2 pasien berjenis
laki-
karsinoma sel skuamosa. 3umor mediastinum berjenis limfoma didapatkan pada 2 pasien dan 1 pasien berjenis 157
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
;
3abel 2. Penyebab efusi pleura Penyebab
n J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
< 2012
157
teratoma. Efusi transudat paling banyak disebabkan oleh gagal jantung diikuti oleh sirosis hepatis dan gagal ginjal. (arakteristik efusi pleura berdasarkan jenis cairan pleura ditampilkan pada tabel '. ebagian besar
Eksudat 3uberkulosis 4alignansi 6nfeksi bukan tuberkulosis 3ransudat 7agal jantung irosis hepatis 7agal ginjal
eksudat melibatkan satu hemitoraks unilateral$
1! +! +1 ' 1+ = '
= 2 2,= 2,+ 1' ', 2,+
110
1!!
dengan dominasi hemitoraks sisi kanan. "ebih dari separuh
3abel '. (arakteristik efusi pleura berdasarkan jenis cairan pleura (arakteristik
3abel 1. (arakteristik efusi pleura 3abel . (arakteristik parameter pemeriksaan pada efusi tuberkulosis dan efusi pleura ganas Parameter LDH cairan pleura
ali!nansi (n=51)
p
622 (27-11270)
57" (56-#51#0)
0$61"
1$&" (0$05-27) 1$5 (0$#&-175) 5 (2-"$") &$2 (2$5-16) Protein cairan pleura%serum 0$75 (0$2"-1$2&) 0$65 (0$#&-2$&1) Leukosit cairan pleura 5#5(&0-&1&000) 160 (&0-&27120) Persentase P' cairan pleura 17$5 (1-5) 25 (2-5) lukosa cp 6"$5 (6-1#&) 6" (1-##7)
0$56" 0$266 0$#"" 0$1#2 0$5#2 0$00
+=< subjek penelitiannya adalah laki-laki. %asil =
berbeda didapatkan oleh 8fful dkk. yang melakukan penelitian efusi pleura di 8frika, mendapatkan subjek penelitian lebih banyak perempuan +<$. ecara umum tidak ada perbedaan insidens efusi pleura berdasarkan jenis kelamin, meskipun beberapa penyebab efusi pleura mempunyai predileksi jenis kelamin. ekitar 2#' efusi pleura maligna di 8merika terjadi pada perempuan yang disebabkan karena -
unilateral dengan dominasi sisi kanan =<$ dan sisi kiri ' dikutip dari melaporkan +=< pasien <$. "ogue dkk dengan gagal jantung kiri mempunyai efusi pleura -
bilateral dan sisanya unilateral dengan dominasi hemitoraks kanan. Pada penelitian ini didapatkan sebagian besar
laki, demikian pula dengan oseph dkk. mendapatkan
payudara
adalah penyebab efusi pleura di negara maju. "ebih dari setengah pasien &%9 akan mengalami efusi pleura. Efusi bersifat bilateral ==<$ sisanya efusi
ata disajikan dalam median kisaran$
kanker serviks.
3ransudat
-
Tuberkulosis (n=50)
LDH cairan pleura%serum Protein cairan pleura
Eksudat
dan
=<$ efusi pleura disebabkan oleh penyakit pada rongga toraks lokal$ dan sisanya sebanyak 1'< disebabkan oleh penyakit sistemik. %asil hampir =
serupa dilaporkan oleh 8fful dkk.
yang meneliti
karakteristik dan penyebab efusi pleura di 7hana mendapatkan = < pasien dengan efusi eksudatif. Penelitian
yang
dilaku-
kan
di
negara
dengan
prevalens 3/ tinggi mendapatkan efusi eksudatif jauh lebih tinggi dibandingkan efusi transudatif. ebaliknya di negara dengan prevalens 3/ rendah mendapatkan efusi
eksudatif
sekitar
+<
dibandingkan
efusi
transudatif seperti yang dilaporan 0
Rerata umur pada penelitian ini didapatkan ,'; > (arakteristik 1;,' tahun dengan umur termuda 1 Persentase tahun dan umlah tertua =! tahun. ibandingkan penelitian sejenis yang %emitoraks yang terlibat Anilateral 1!' =;,; telah/ilateral banyak dilakukan, rerata umur pada penelitian ini 1; 1', 0 isi hemitoraks dominan lebih muda. "eers dkk. pada penelitiannya mendapat(anan =2 ;=,0 kan (iri rerata umur pasien ;0 tahun 1=-0 2=,; tahun$, ' ama besar ' 2,+ ; Romero dkk. mendapatkan rerata umur +0 > 10 tahun ifat efusi pleura 4asif =, 12-01 tahun$. ata insidens efusi+=pleura berdasarkan 3idak masif ;1 +1,' Barna pada cairan populasi umum sangat terbatas dan umur uning jernih 20 2, tergantung pada daerah geografis, umur (uning keruh +0 0,;pada 4erah keruh populasi dan latar belakang 2+ penyakit 21 yang &oklat keruh ; +
oleh "eers dkk. yang mendapatkan < eksudat, umur * ! tahun dan tergantung insidens tuberkulosis @ < n di negara tersebut. Pada kelompok umur ? +!
menyebabkan efusi pleura. Efusi yang disebabkan tuberkulosis paling sering didapatkan pada kelompok 158
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
158
;
Romero dkk. yang mendapatkan +< eksudat dan 1!
efusi pleura terbanyak adalah keganasan sebesar
4etintas dkk. yang mendapatkan < pasien dengan
+2,< diikuti oleh 3/ sebesar '2,'< dan empiema
eksudat.
toraks
sebesar
1',1<.
8fful
=
dkk.
melaporkan
Penyebab efusi pleura pada penelitian ini
penyebab terbesar efusi pleura di 7hana adalah 3/
terbanyak disebabkan oleh infeksi diikuti oleh malig-
+'<$ diikuti oleh efusi parapneumonia 2!<, penyakit
+
nansi. 4angunnegoro dkk. pada penelitian tahun
jantung sebesar =<, empiema non 3/ dan kanker
100-
paru masing- masing ;<. Pada negara dengan prevalens 3/ lebih rendah,
100+ di R Persahabatan mendapatkan penyebab
sebagian besar efusi pleura disebabkan oleh keganasan seperti yang dilaporkan oleh %eidari dkk. yang 11
ditunjukkan pada tabel 1. ebagian besar =;,;<$ efusi bersifat unilateral dengan dominasi sisi kanan ;=,0<$. =
8fful dkk. melaporkan sebagian besar =<$ efusi unilateral dengan dominasi hemitoraks kanan sebesar +0,<. (arakteristik efusi pleura sangat tergantung penyebab efusi pleura. 7agal jantung kongestif &%9$
mendapatkan 1< efusi pleura disebabkan oleh keganasan dan ''< disebabkan oleh 3/. 7onlugur dkk.1 mendapatkan keganasan sebagai penyebab 2
efusi eksudatif terbanyak sebesar '0< diikuti efusi parapneumonia sebesar 1< dan 3/ sebesar 0<.
4arel dkk. menemukan sekitar +< efusi pleura ganas disebabkan oleh kanker paru, kanker payudara dan limfoma. Porcel dkk.
dibandingkan efusi 3/ serta leukosit lebih tinggi pada
1'
mendapatkan keganasan
sebagai penyebab efusi pleura sebesar '!< diikuti oleh efusi parapneumonia sebesar 2!< dan 3/ sebesar
efusi 3/ dan berbeda bermakna dibandingkan dengan EP7. emikian juga penelitian yang dilakukan "i am 1
dkk.
mendapatkan median leukosit dan median
protein cairan pleura yang lebih tinggi pada efusi 3/.
1+<. /merian #&orai %oiety menyatakan bah)a kanker paru, kanker payudara dan limfoma termasuk %odkin dan non-%odgkin adalah jenis keganasan
(arakteristik cairan pleura pada efusi pleura 3/ ditandai oleh meningkatnya protein cairan pleura, sering diatas + gr#dl, glukosa cairan pleura menurun tetapi seringkali
1-
terbanyak yang melibatkan pleura.
6nsidens efusi
sama dengan glukosa serum. (adar "% cairan pleura
pleura pada penyakit %odgkin sekitar '!< sedangkan
efusi
bersifat
unilateral
dengan
+1<
dominan
non-%odgkin sekitar 2!<, dapat disebabkan oleh
hemitoraks kanan, <
obstruksi limfatik oleh pembesaran kelenjar getah
hemitoraks kiri dan sisanya hanya +< yang bilateral.
bening hilus atau mediastinum ataupun keterlibatan 1,1+
pleura langsung oleh tumor.
Pada +-1!< efusi
pleura ganas, tumor primer tidak dapat diidentifikasi. Efusi pleura ganas merupakan penyebab terbesar efusi eksudatif karena sekitar 2-2< efusi pleura merupa- kan akibat sekunder dari keganasan. Efusi pleura ganas dapat disebabkan oleh pneumonia pascaobstruksi, obstruksi duktus torasikus kilotoraks$ 1-
dan emboli paru.
(arakteristik
efusi
pleura
berdasarkan
penyebab efusi pleura telah ditunjukkan pada tabel '. 11
%asil serupa ditunjukkan oleh %eidari dkk.
pada
penelitian dengan efusi eksudatif mendapatkan 0+< 159
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
159
meningkat biasanya lebih tinggi dibandingkan "% 1=
efusi
transudatif
adalah
bilateral,
melibatkan
serum. Pada penelitian ini didapatkan median protein
hemitoraks kanan dan bersifat tidak masif. Efusi pleura
cairan pleura dan rasionya lebih tinggi pada efusi 3/.
tuberkulosis mempunyai median "% dan protein cairan pleura serta rasio protein cairan pleura terhadap serum lebih tinggi tetapi tidak berbeda bermakna
KESIMPULAN
Efusi pleura terbanyak bersifat eksudat dan disebabkan oleh malignansi dan tuberkulosis. (arakteristik efusi eksudatif adalah unilateral, melibatkan hemitoraks kanan dan bersifat masif. (arakteristik 1'
Porcel dkk.
pada penelitian efusi peura masif
dibandingkan efusi pleura ganas sedangkan efusi pleura ganas memiliki median leukosit lebih tinggi. 7radien albumin EP7 lebih tinggi dan berbeda bermakna dibandingkan efusi 3/. DA!TAR PUSTAKA
mendapatkan 0< efusi bersifat unilateral. uatu studi
1. 4ayse 4.". @on malignant pleural effusions. 6nC
autopsi yang dilakukan pada !2 subjek efusi pleura di
9ishman 8.P, editor. 9ishmanDs pulmonary
negara maju mendapatkan penyebab efusi terbesar adalah gagal jantung kongestif sebesar 2<, sebagian besar ==<$ bersifat bilateral, sisanya unilateral dengan dominasi hemitoraks kanan =< dan sisanya
diseases and disorders. th
ed. @e) ForkC 4c
7ra) %ill, 2!!= p. 1=-+!. 2. 4askell @8, /utland R8. /3 guidelines for the
hemitoraks kiri sebesar <. 3uberkulosis dan
investigation of unilateral pleural effusion in adults.
malignansi menjadi
3horaG. 2!!'+=C=-1.
penyebab terbesar efusi eksudatif pada penelitian ini. th
3abel menjelaskan karakteristik efusi pleura yang disebabkan tuberkulosis 3/$ dan efusi pleura ganas EP7$. 4edian kadar "% cairan pleura didapat- kan lebih tinggi pada efusi 3/ )alaupun tidak berbeda bermakna. Pada penelitian yang dilakukan 1;
oleh 8ntonangelo dkk.
yang membandingkan antara
efusi pleura 3/ dan EP7 mendapatkan kadar "%
'. "ight RB. Pleural diseases. +
ed. /altimoreC
Billiams and Bilkins 2!!. p.12 . . 4arel 4. Epidemiology of pleural effusion. Eur Respir 4on. 2!!222C1;-+;. +. 4angunn egoro %. 4asa lah efusi ple ura di 6ndonesia. Respir 6ndo. 100=1=C=-+!. ;. Romero , 4artineH 8, %ernandeH ", 9ernandeH &,
cairan pleura lebih tinggi pada EP7 dan berbeda
Espasa 8, &andela 8, et al. "ightDs criteria
bermakna
revisitedC
consistency and comparison )ith ne) proposed
effusionC should )e measure effusion cholesterol
alternative criteria for separating pleural transu-
dehydrogenaseI &lin &hem "ab 4ed. 2!!+C
dates from eGudates. Respiration. 2!!!;C1=-2'.
1''2-=.
. oseph , /adrinath P, /asran 7, ahn 8. 6s the
1!. 4etintas 4, 8latas K, 8latas 9, &olak K, KHdemir
pleural fluid transudate or eGudateI 8 revisit of the
@, Erginel . &omparative analysis of biochemical
diagnostic criteria. 3horaG. 2!!1+;C=;-!.
parameters for differentiation of pleural eGudates
=. 8fful /, 4urphy , 8ntunes 7, udHevicius J. 3he
from transudates "ightDs criteria, cholesterol,
characteristics and causes of pleural effusion in
bilirubin, albumin gradient, alkaline phosphatase,
(umasi 7hanaC a prospective study. 3ropical
creatine kinase and uric acid. &linica &himica
octor.
8tma.
2!!='=C210-2!.
1002;C10-;2.
0. "eers 4P, (leinveld %8, charnhorst. iffe-
11. %eidari /, /ijani (, EissaHadeh 4, %eidari P.
rentiating transudative from eGudative pleural
160
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
160
EGudative pleural effusionC effectiveness of pleural fluid analysis and pleural biopsy. East 4ed %ealth
2!!1'C;+-'. 12. 7onlugur A, 7onlugur 3E. 3he distinction bet)een
.
transudates and eGudates. /iomed ci. 2!!+12C0=+-0!. 1'. Porcel 4, Jives 4. Etiology and pleural fluid characteristics of large and massive effusions. &hest. 2!!'12C0=-='. 1. 8merican 3horacic ociety. 4anagement of malignant pleural effusions. 8m Respir &rit &are 4ed. 2!!!1;2C10=-2!!1. 1+. 8leGandrakis 47, Passam 9%, (yrlakov , /ouros
.
Pleural
effusions
in
hematologic
malignancies. &hest. 2!!12+C1+;-++. 1;.
8ntonangelo
",
Jargas
9,
eiscent
4,
/ombarda , 3eiGera ", de ales R(. &linical and laboratory parameters in the differential diagnosis of pleural effusion secondary to tuberculous or cancer. &linics. 2!!;2+$C+=+-0!. 1. "i am &(, "im (%, Bong &4. ifferences in pleural fluid characteristicsC )hite cell count and bioche- mis tr y o f tu ber cu lou s an d mal ig na nt pleural effusions. 4ed 4alaysia. 2!!!++C21-=. 1=. "ight RB. Apdate on tuberculous pleural effusion. Respirology. 2!1!1+C+1-=.
161
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli
2012
161