Sistem Tata Nama IUPAC
Awalan menunjukkan nomor pada atom karbon di dalam rantai utama. Awalan menunjukkan adanya 1 sampai 20 atom karbon di dalam rantai.
Pertengahan menunjukkan sifat pada ikatan karbon-karbon di dalam rantai utama:
Akhiran menunjukkan penggolongan senyawa unsur yang mana mestinya
Pertengahan
Sifat ikatan karbon-karbon di dalam rantai utama
-an
Semua ikatan tunggal
-en
Satu atau lebih ikatan rangkap
-un
Satu atau lebih ikatan rangkap tiga
Akhiran
Penggolongan senyawa
-a
Hidrokarbon
-ol
Alkohol
-al
Aldehida
-on
Keton
-oic acid
Asam karbosilat
cycloalkana
Hidrokarbon mempunyai gabungan atom karbon berbentuk cincin yang disebut cyclic hydrocarbon. Semua cincin karbon yaitu jenuh, dapat disebut hydrocarbon cycloalkane. Ukuran cincin cycloalkane terdiri dari 3 sampai 30 ikatan di dalam alam, dan, pada dasarnya, tidak ada batas ukuran cincin. Rumus molekul dari cycloalkane CnH2n
C3H6 C4H8 C5H10 C6H12
CH2 H2C CH2
H2C CH2 H2C CH2 H2C CH2
H2C
CH2
CH2
CH2
CH2
H2C
H2C
CH2
H2C
CH3
3HC
CH2CH3
3-etil-11, dimetilsikloheksana
C8H23
Aturan Tata Nama Menggunakan Sistem IUPAC . . . .
Awalan di, tri, tetra, dan selanjutnya, tidak termasuk dalam urutan abjad. Juga akhiran awalan menyambung garis sec-, and tert-. "iso" sebagai isopropyl, termasuk dalam urutan abjad. Urutkan nama dari unsur yang pertama, dan masukan awalan. Pada contoh berikut, bagian pengurutan dari etil dan metil, bukan etil dan dimetil
CH3 CH2CH3
CH3 C CH2 CH CH2 CH3
CH3
5
4
3
2
1
6
4-etil-2,2-dimetilhexana
not 2,2-dimetil-4-etilhexana
Aturan Tata Nama Menggunakan Sistem IUPAC . . . .
Jika satu unsur karbon pada rantai terpanjang mengikat dua gugus alkil maka penulisan nomornya harus diulang. Alkil-alkil yang sejenis penulisan namanya digabung dengan memakai awalan di (dua), tri (tiga), tetra (empat), penta (lima)
CH3 CH2 CH2 CH2 CH CH3
CH3 CH3 2,4-dimetilheksana
Jika ada dua atau lebih unsur yang berbeda, urutkan sesuai abjad dan berikan penomoran pada rantai dari terakhir yang memberikan angka terkecil pada unsur yang ditemukan pertama, jika ada unsur yang berbeda dalam posisi yang sama dalam akhir yang berlawanan dalam rantai, unsur pada awalan abjad berikan nomor yang terkecil
5
4
3
2
1
6
CH3 CH2 CH CH2 CH CH3 CH3
CH2CH3 CH3
5
4
3
2
1
6
7
1
2
3
4
5
6
7
3-etil-5-metilheptana
not 3-metil-5-etilheptana
Aturan Tata Nama Menggunakan Sistem IUPAC . . . .
c. Penomoran atom karbon terpanjang dibuat sedemikian rupa agar gugus-gugus alkil mempunyai nomor sekecil mungkin.
CH3 CH2 CH CH2 CH3
CH3 CH2 CH2 3 – etilheksana
Jika ada satu zat, berikan nomor rantai utama dari ujung yang memberikan angka terkecil:
CH3 CH2 CH2 CH CH3
CH3
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
2 – metilpentana
1
2
3
4
5
Not 4 – metilpentana
Nama-nama kelompok Alkali
Nama
Rantai Rumus Struktur
Nama
Rantai Rumus Struktur
Metil
CH3
Isobutil
CH2CHCH3
CH3
Etil
CH2CH3
Sec-butil
CHCH2CH3
CH3
Propil
CH2CH2CH3
Ter-butil
CH3
CCH3
CH3
Isopropil
CHCH3
CH3
Butil
CH2CH2CH2CH3
Aturan Tata Nama Menggunakan Sistem IUPAC
Penamaan Alkana dengan rantai tak bercabang pada atom karbon memiliki awalan yang menunjukan jumlah atom karbon pada rantai diberi awalan normal (n) dan menggunakan akhiran (–ana)
contoh:
CH3CH2CH2CH2CH3 n - pentana
Jika rantai karbon bercabang:
a. Tentukan rantai karbon terpanjang dan ini merupakan nama alkananya
CH3 CH2 CH2 CH2 CH3
b. Gugus atom yang tidak terletak dalam rantai karbon
terpanjang merupakan gugus alkil
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
CH3 CH2 CH2 CH3
CH3
1
2
3
4
2 - metilbutana
Tata Nama Organik
Pada akhir abad 19 ahli kimia organik memutuskan untuk mensistematikan tata nama organik untuk menghubungkan nama dan strukturnya. Konferensi pertama mengenai tata nama diadakan di jenewa dikenal dengan sebutan IUPAC (International Union od Pure and Applied Chemistry) merupakan organisasi yang bertanggung jawab terhadap tata nama.
Awalan
Nomor pada Atom Karbon
Meth-
1
Eth-
2
Prop-
3
But-
4
Pent-
5
Hex-
6
Hept-
7
Okt-
8
Non-
9
Dek-
10
Awalan
Nomor pada Atom Karbon
Undec-
11
Dodec-
12
Tridec-
13
Tetradec-
14
Pentadec-
15
Hexadec-
16
Heptadec-
17
Octadec-
18
Nonadec-
19
Eicos-
20
Gugus Fungsi
No
Gugus Fungsi
Nama Golongan
Rumus Umum
Rumus Molekul
1
-OH
Alkanol (Alkohol)
R – OH
CnH2n+2O
2
-C-O-C
Alkoksi Alkana (eter)
R – O – R
CnH2n+2O
3
O
-C-H
Alkanal (Aldehida)
R – CHO
CnH2nO
4
O
-C-C-C-
Alkanon (Keton)
R CO – R
CnH2nO
5
O
-C-OH
Asam Alkanoat
(Asam Karboksilat)
R COOH
CnH2nO2
6
O
-C-O-C-
Alkil Alkanoat
(Ester)
R COO – R
CnH2nO2
Alkana, Alkena, Alkuna mempunyai rumus molekul yang berbeda-beda, sebagai contoh:
Alkana: CnH2n+2 -> C9H20 Alkena: CnH2n -> C10H20
Alkuna: CnH2n-2 -> C8H14
Alkana
Alkana adalah hidrokarbon jenuh, senyawa ini hanya memiliki carbon-carbon ikatan tunggal dan berbentuk rantai terbuka.
Hidrokarbon memiliki satu atau dua ikatan carbon-carbon, tiga ikatan atau cincin benzene yang di klasifikasikan pada hidrokarbon tak jenuh.
CH4 C2H6
CH3CH2CH3 CH3CH2CH2CH3
H
H
H
H
109.5O
C
H
H
H
H
H
H
C
C
Sifat-sifat Fisik Alkana
Sebagian terpenting pada alkane dan cycloalkane adalah senyawa ini hampir melengkapi kekurangan pada polaritas. Perbedaan dalam keelektronegatifan antara karbon dan hydrogen adalah 2.5 – 2.1 = 0.4 pada skala Pauli, dan memberikan perbedaan kecil, penggolongan ikatan C – H adalah ikatan kovalen nonpolar. Akibatnya, alkane adalah senyawa nonpolar, dan gaya Tarik-menarik antara molekul lemah.
Semua hidrokarbon dapat larut dalam air, senyawa ini lebih mudah larut dala pelarut nonpolar seperti tetraklorometana (CCl4).
Sifat Fisik pada Beberapa Rantai Alkana tidak Bercabang
Nama
Rantai Rumus Struktur
Titik leleh ( C)
Titik didih ( C)
*densitas cair (g/mL 0 C)
Metana
CH4
-182
-164
(bentuk gas)
Etana
CH3CH3
-183
-88
(bentuk gas)
Propana
CH3CH2CH3
-190
-42
(bentuk gas)
Butana
CH3(CH2)2CH3
-138
0
(bentuk gas)
Pentana
CH3(CH2)3CH3
-130
36
0,626
Heksana
CH3(CH2)4CH3
-95
69
0,659
Heptana
CH3(CH2)5CH3
-90
98
0,684
Oktana
CH3(CH2)6CH3
-57
126
0, 703
Nonana
CH3(CH2)7CH3
-51
151
0,718
Dekana
CH3(CH2)8CH3
-30
174
0,730
Untuk perbndingan, densitas pada H2O adalah 1 g/mL pada 4 C
Sifat-sifat kimia Alkana
Alkane dan cycloalkane tidak reaktif dibandingkan dengan senyawa organic yang memiliki gugus fungsional. Alkane dan cycloalkane tidak bereaksi dengan reagen asam kuat, basa, zat pengoksid atau zat pereduksi
Halogenasi
Pembakaran
Sumber Hidrokarbon
Gas alam dan minyak bumi
Gas alam, 60 – 90% ialah metana, terbentuk oleh peluruhan anerobik tumbuhan. Etana dan propana, nitrogen dan karbon dioksida merupakan gas alam lainnya.
Minyak bumi, terbentuk dari peluruhan tumbuhan dan hewan. Minyak mentah adalah campuran rumit senyawa alifatik dan aromatik, senyawa sulfur dan nitrogen (1-6%). pemisahan komponen dari dalam minyak mentah disebut refining (kilang).
1. Distiliasi fraksional (straight-run distillation)
2. Kertakan katalitik
3. Kertakan kukus
Fraksi Distilasi
C
Banyaknya atom karbon
Nama
Penggunaan
Dibawah 20
1 – 4
Fraksi gas
Bahan bakar pemanas
20 – 200
5 – 10
Bensin
Bahan bakar mobil
175 – 275
11 – 12
Minyak tanah
Bahan bakar jet
250– 400
13 – 17
Minyak gas
Bahan bakar diesel, pemanas
Diatas 350
18 – 25
Minyak gas berat
Bahan bakar pemanas
Sisa: (1) minyak bisa menguap: minyak-minyak pelumas, lilin paraffin, vaselin,
(2) bahan tak bias menguap: aspal dan arang minyak bumi.
B. Batubara
Batubara dibentuk dari peluruhan tumbuhan oleh bakteri di berbagai tekanan.
Batu bara Antrasit mengandung kadar karbon tertinggi, batu bara bitumen.
Gas sintesis adalah gas campuran dari karbonmonoksida dan hidrogen dalam berbagai proporsi.
C + H2O CO + H2
CH4 + 12 O2 CO + 2H2
heat
catalyst
Gasifikasi batubara:
Pencairan batubara (sintesis Fischer – Tropsch)
C + H2O CO + H2 alkana + H2O
heat
H2
Katalis Fe
kalor, tekanan
Batuan sedimen yang mengandung minyak di Amerika Serikat, pasir ter di Kanada; sumber-sumber biologis seperti limbah tanian dan tumbuhan bergetah dari jenis Euphorbia (getahnya mengandung hidrokarbon dengan kadar yang cukup tinggi
Isomer Struktural
Isomer : Dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul yang sama
Isomer Struktural : Senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama namun memiliki namun memiliki urutan atom yang berbeda dan mempunyai struktur yang berlainan
C5H12
1. CH3CH2CH2CH2CH3 2. CH3 3. CH3
CH3CHCH2CH3 CH3CCH3
CH3
Alkana yang mengandung tiga karbon atau kurang dari itu maka tidak mempunyai isomer
Tak berisomer : CH4 CH3CH3 CH3CH2CH3
Isomer
ISOMER STRUKTUR
Isomer Rantai
Isomer Posisi
Isomer Fungsi
Isomer rantai adalah isomer zat-zat yang segolongan, tetapi mempunyai rantai karbon berbeda.
Contoh:
Butana dengan 2-metil propana;
1-butanol dengan 2-metil-1-propanol; 2-pentanon dengan 2-metilbutanon; dll
Isomer posisi adalah isomer zat-zat yang segolongan, tetapi letak gugus fungsinya berbeda.
Contoh:
1-butena dengan 2-butena; 1-butanol dengan 2-butanol; 2-pentanon dengan metil metanoat; dll
Isomer fungsi adalah isomeri zat-zat yang tidak segolongan, tetapi mempunyai rumus molekul sama.
Contoh:
1-butanol denga etoksi etana; pentanal dengan 2-pentanon; asam etanoat dengan metil metanoat; dll
ISOMER RUANG
Isomer geometric
Isomer optic
Isomer geometrik dimiliki oleh senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua (-c=c-) dan mengikat dua gugus berbeda secara simetris.
A A
C=C
B B
Isomer cis
A B
C=C
B A
Isomer trans
Isomer optic hanya dimiliki oleh senyawa yang mempunyai atom C asimetris yaitu atom C yang megikat empat gugus yang berbeda.
P
S-C-Q
R
Senyawa yang mempunyai atoastimetris mempunyai sifat optis aktif yakni dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi
Isomer Struktur, Tata Nama, dan Alkana
C6H14
1. CH3CH2CH2CH2CH2CH3 2. CH3CHCH2CH2CH3 3. CH3CHCH2CH3 4. CH3CHCHCH3
5. CH3CCH3
CH2
CH3
CH3
CH3
CH3
CH2
CH3
CH3
Atom Karbon
Isomer Struktur
1
0
5
3
10
75
di antara-nya
HIDROKARBON
Karbon dan Hidrogen
Rantai karbon
Kekhasan atom C
Tetravalen
C
primer
C
Sekunder
C
tersier
C
kuartener
Rantai terbuka
Rantai tertutup
Senyawa alifatik
Deret homolog
Senyawa aromatik
Senyawaalisiklik
Ben-zena
Turunan benzena
Siklo alkena
disusun oleh
membentuk
didasari
karena
membentuk
dapat
dalam
dalam
membentuk
berupa
berupa
berupa
merupakan komponen
Minyak bumi
Distilasi berfraksi
Bahan bakar
Bensin
dipisahkan melalui
mengandung
berfungsi sebagai
Perbedaan titik didih
berdasarkan
di antara-nya menghassilkan
Proses cracking
Angka oktan
Mulutnya berdasarkan
C2H4
CH4
C2H4
isomeri
Hidrokarbon jenuh
Hidrokarbon tak jenuh
Nama sistematik
Alkana
Alkena
Alkuna
Ikatan tunggal
Deret parafin
CnH2n+2
CnH2n
CnH2n-2
Ikatan rangkap
Ikatan rangkap tiga
berupa
berupa
mengalami
menggunakan
meliputi
meliputi
meliputi
mengandung
mengandung
rumus umum
rumus umum
rumus umum
mengandung
disebut
di antaranya menghasilkan
Nama, Rumus Molekul, dan Rantai Rumus Struktur untuk 1 – 20 Alkana dengan Rantai Bercabang.
Nama
Rumus Molekul
Rantai Rumus Struktur
Nama
Rumus Molekul
Rantai Rumus Struktur
Metana
CH4
CH4
Undekana
C11H24
CH3(CH2)9CH3
Etana
C2H6
CH3CH3
Dodekana
C12H26
CH3(CH2)10CH3
Propana
C3H8
CH3CH2CH3
Tridekana
C13H28
CH3(CH2)11CH3
Butana
C4H10
CH3(CH2)2CH3
Tetradekana
C14H30
CH3(CH2)12CH3
Pentana
C5H12
CH3(CH2)3CH3
Pentadekana
C15H32
CH3(CH2)13CH3
Heksana
C6H14
CH3(CH2)4CH3
Heksadekana
C16H34
CH3(CH2)14CH3
Heptana
C7H16
CH3(CH2)5CH3
Heptadekana
C17H36
CH3(CH2)15CH3
Oktana
C8H18
CH3(CH2)6CH3
Oktadekana
C18H38
CH3(CH2)16CH3
Nonana
C9H20
CH3(CH2)7CH3
Nonadekana
C19H40
CH3(CH2)17CH3
Dekana
C10H22
CH3(CH2)8CH3
Eikosana
C20H42
CH3(CH2)18CH3
Kekhasan Atom Carbon
Karbon mempunyai 4 elektron valensi, sesuai dengan nomor golongannya, karbon mempunyai elektron valensi 4 sehingga dalam mencapai kestabilan, karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen. Karbon membentuk ikatan kovalen dengan berbagai unsur nonlogam, terutama dengan Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), dan golongan Halogen (F, Cl, Br, I), bahkan dengan beberapa unsur logam seperti magnesium.
Atom Karbon relatif kecil, sesuai dengan nomor periodenya, yaitu periode kedua, atom karbon hanya mmepunyai 2 kulit atom sehingga jari-jari atom relatik kecil. Hal ini menyumbang dua keuntungan sebagai berikut.
1. Ikatan kovalen yang dibentuk karbon relative kuat
2. Karbon dapat membentuk ikatan rangkap dan ikatan rangkap tiga
Klasifikasi Atom Karbon dan Atom Hidrogen
Klasifikasikan atom karbon pirmer (1 ), sekunder (2 ), tersier (3 ), atau kuartener (4 ), tergantung pada nomor rantai atom karbon tersebut. Ikatan karbon pada atom karbon pertama disebut karbon primer; ikatan karbon pada atom karbon kedua disebut karbon sekunder, dan seterusnya.
CH3
CH3 CH2 CH CH2 C CH3
CH2 CH3
CH3
Jumlah atom karbon
Primer Sekunder Tersier Kuartener
1
1
1
1
2
2
2
3
1
4
5
3
1
1
Rantai Karbon
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya. Hidrokarbon digolongkan kedalam hidrokarbon alifatik, alisiklik, atau aromatik.
Hidrokarbon alifatik adalah hidrokarbon rantai terbuka
Hidrokarbon alisiklik dan aromatik memiliki rantai lingkar (cincin)
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
27/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
27/09/2016
#
27/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
27/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
27/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
27/09/2016
#
Click to edit Master title style
27/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
27/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
27/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
27/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
27/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
27/09/2016
#