BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g Spiritual merupakan sebagai inti dari manusia yang memasuki dan mempengaruhi kehi kehidu dupa pann nny ya dan dan dima dimani nife fest stas asik ikan an dala dalam m pemi pemiki kira ran n dan dan pril prilak aku u sert sertaa dala dalam m hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, alam, dan Tuhan (Dossey & Guzzetta, 2000) 2000)!li !lien en dalam dalam perspe perspekti ktiff kepera" kepera"atan atan seperti seperti dikemu dikemukak kakan an #ender #enderson son (200$) (200$) merupakan indi%idu, keluarga atau masyarakat yang memiliki masalah kesehatan dan membutuhka membutuhkan n bantuan bantuan untuk untuk dapat memelihara, memelihara, mempertahan mempertahankan kan dan meningkatkan meningkatkan status status kesehat kesehatann annya ya Sebaga Sebagaii manusi manusia, a, klien klien selain selain sebaga sebagaii mahluk mahluk indi%i indi%idu, du, uga uga merupakan mahkuk sosial dan mahluk Tuhan 'erdasarkan hakikat manusia itu, maka kepera"atan memandang manusia sebagai mahluk yang holistik yang terdiri atas aspek biologis (fisiologis), psikologis, sosiologis, kultural dan spiritual !eerdasan spiritual (S) adalah keerdasan untuk menghadapi dan memeahkan persoalan makna kehidupan, nilai*nilai, dan keutuhan diri yaitu keerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, keerdasan untuk menilai bah"a tindakan atau alan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain Dalam ilmu kepera"atan kepera"atan spiritual spiritual uga sangat diperhatikan diperhatikan 'erdasarkan 'erdasarkan konsep konsep kepera" kepera"ata atan, n, makna makna spiritu spiritual al dapat dapat dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan kata*k kata*kata ata makna, makna, harapa harapan, n, kerukunan, dan sistem keperayaan +enting bagi pera"at untuk memahami konsep yang mendasari mendasari kesehatan kesehatan spiritual Spiritualitas Spiritualitas merupakan merupakan suatu konsep konsep yang unik pada masing*masing indi%idu anusia adalah mahluk yang mempunyai aspek spiritual yang akhir*akhi akhir*akhirr ini banyak perhatian dari masyarakat masyarakat yang disebut disebut keerdasan keerdasan spiritual yang sangat menentukan menentukan kehagiaan kehagiaan hidup hidup seseorang seseorang +enerapan +enerapan keerdasan keerdasan spiritual spiritual dalam konteks kepera"atan , bertuuan memberikan pelayanan kepera"atan melebihi harapan klien dengan menggunakan kaidah spiritual (-slam) berdasar .l*ur/an dan #adis dalam menerapkan ahlak pribadi muslim, landasan kera dan perilaku muslim serta penampilan dan iri khas seorang pera"at muslim (arsa, 200) Dimensi spiritual merupakan salah satu dimensi penting yang perlu diperhatikan oleh oleh pera"at pera"at dalam dalam member memberikan ikan asuhan asuhan kepera" kepera"atan atan kepada kepada semua semua klien klien 'ahkan 'ahkan,, akhi akhiaa (2002) (2002) menyatak menyatakan an bah"a bah"a keiman keimanan an atau atau keyaki keyakinan nan religiu religiuss adalah adalah sangat sangat penting dalam kehidupan personal indi%idu 1ebih lanut dikatakannya, keimanan diketahui sebagai suatu faktor yang sangat kuat ( powerful ) dalam penyembuhan dan pemulihan fisik engingat pentingnya peranan spiritual dalam penyembuhan dan pemulihan kesehatan maka penting bagi pera"at untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep spiritual agar dapat memberikan asuhan spiritual dengan baik kepada semua klien !eerd !eerdasan asan spiritu spiritual al dalam dalam perspe perspekti ktiff psikol psikologi ogi islam islam berarti berarti membi membiarak arakan an kompon komponen*k en*komp ompone onen n spiritu spiritual al yang yang dimili dimiliki ki manusi manusia, a, yang yang dalam dalam psikol psikologi ogi islam islam dikenal dikenal sebagai sebagai komponen komponen yang membentuk membentuk kepribadian kepribadian manusia manusia +era"at +era"at atau ners
1
memahami bah"a aspek ini adalah bagian dari pelayanan yang komprehensif karena respon spiritual kemungkian akan munul pada pasien
1.2 Rumusan Masalah .dapaun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut .pa yang dimaksud dengan keerdasan spiritual3 2 .pa iri* iri keerdasan spiritual3 4 .pa fungsi keerdasan spiritual3 5 'agaimana peran pera"at dalam memenuhi kebutuhan spiritual3 6 'agaiman penerapan keerdasan spiritual dalam layanan kepera"atan3 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum ahasis"a mampu memahami tentang konsep keerdasan spiritual sebagai kuni sukses
dalam memberikan pelayanan kepera"atan 1.3.2 Tujuan Khusus ahasis"a mampu menelaskan pengertian keerdasan spiritual 2 ahasis"a mampu menelaskan iri* iri keerdasan spiritual 4 ahasis"a mampu menelaskan fungsi keerdasan spiritual 5 ahasis"a mampu menelaskan peran pera"at dalam memenuhi kebutuhan spiritual 6 ahasis"a mampu menelaskan penerapan keerdasan spiritual dalam layanan kepera"atan
BAB 2 TN!AUAN PU"TAKA 2.1 Ke#er$asa "%&r&tual 2
2.1.1 Pengert&an !eerdasan spiritual (S) sebagai keerdasan untuk menghadapi dan memeahkan persoalan makna dan nilai, yaitu keerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, keerdasan untuk menilai bah"a tindakan atau alan hidup seseorang lebih bermakna dari pada yang lain (arsa, 200) !eerdasan spiritual menurut !halil . !ha%ari di definisikan sebagai fakultas dimensi non*material kita atau i"a manusia -a menyebutnya sebagai intan yang belum terasah dan dimiliki oleh setiap insan !ita harus mengenali seperti adanya, menggosoknya sehingga mengkilap dengan tekat yang besar, menggunakannya menuu kearifan, dan untuk menapai kebahagiaan yang abadi (Sukidi, 2005) !eerdasan spiritual adalah pusat paling mendasar di antara keerdasan yang lain, karena dia menadi sumber bimbingan bagi keerdasan lainnya !eerdasan spiritual me"akili kerinduan akan makna dan hubungan dengan yang tak terbatas (7o%ey, 2006) Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bah"a keerdasan spiritual adalah kemampuan potensial setiap manusia yang menadikan ia dapat menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta inta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama makhluk hidup, karena merasa sebagai bagian dari keseluruhan Sehingga membuat manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh kebiaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki 2.1.2 '&r&( '&r& Ke#er$asan "%&r&tual !eerdasan spiritual (S) adalah keerdasan untuk menghadapi persoalan makna dan nilai dan iri*iri orang yang memiliki keerdasan spiritual (S) yang telah berkembang adalah sebagai berikut a !emampuan bersikap fleksibel (adaptif seara spontan dan aktif) b Tingkat kesadaran yang tinggi !emampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan d !emampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit e !ualitas hidup yang diilhami oleh %isi dan nilai*nilai f !eengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu g !eenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal h !eenderungan nyata untuk bertanya 8mengapa39 atau 8bagaimana ika39 untuk menari a"aban*a"aban yang mendasar i enadi apa yang disebut oleh para psikolog sebagai 8bidang mandiri9 yaitu memiliki kemudahan untuk bekera mela"an kon%ensi
:oberts . ;mmons sebagaimana dikutip oleh
kehadiran Tuhan atau makhluk ruhaniyah disekitarnya mengalami transendensi fisikal dan material -a memasuki dunia spiritual, ia menapai kesadaran kosmis yang menggabungkan dia dengan seluruh alam semesta 4 !emampuan untuk mensakralkan pengalaman sehari*hari 5 !emampuan untuk menggunakan sumber*sumber spiritual buat menyelesaikan masalah .nak yang erdas seara spiritual tidak memeahkan persoalan hidup hanya seara rasional atau emosional saa -a menghubungkannya dengan makna kehidupan seara spiritual -a meruuk pada "arisan spiritual yaitu .l* ur/an dan Sunnah 6 !emampuan untuk berbuat baik, yaitu memiliki rasa kasih yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan seperti memberi maaf, bersyukur atau mengungkapkan terima kasih, bersikap rendah hati, menunukkan kasih sayang dan kearifan, hanyalah sebagai dari kebaikan Seseorang yang mempunyai tingkat keerdasan spiritual (S) tinggi enderung menadi seorang pemimpin yang penuh pengabdian, yaitu seseorang yang bertanggunga"ab untuk memba"akan %isi dan nilai yang lebih kepada orang lain dan memberikan petunuk penggunaannya Dengan kata lain seseorang yang memberi inspirasi kepada orang lain Tindakan atau langkah seseorang yang memiliki S yang tinggi adalah langkah atau tindakan yang mereka ambil menyiratkan seperti apa dunia yang mereka inginkan ini adalah peralanan dari pengertian (a"areness) menuu kesadaran (onsiousness) Semua indi%idu S yang tahu mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan, selalu bertindak dari misi yang sama, untuk memba"a tingkat* tingkat baru keerdasan dalam dunia
2.1.3 )ungs& Ke#er$asan "%&r&tual
anusia yang memiliki spiritual yang baik akan memiliki hubungan yang kuat dengan .llah, sehingga akan berdampak pula kepada kepandaian dia dala m berinteraksi dengan manusia, karena dibantu oleh .llah yaitu hati manusia diadikan endrung kepada*=ya >irman .llah dalam surat >ushshilat ayat 44 yang memiliki arti Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orangorang yang menyerah diri?” Dari keterangan diatas terdapat beberapa fungsi keerdasan spiritual, antara lain endidik hati menadi benar +endidikan seati adalah pendidikan hati, karena pendidikan hati tidak saa menekankan segi*segi pengetahuan kognitif intelektual saa tetapi uga menumbuhkan segi*segi kualitas psikomotorik dan kesadaran spiritual yang reflektif dalam kehidupan sehari*hari 2 !eerdasan spiritual dapat mengantarkan kepada kesuksesan Seperti hal :asulullah S.?, sebagai seseorang yang terkenal seorang yang ummi, tidak bisa baa tulis, namum beliau adalah orang paling sukses dalam hidupnya 'eliau bisa melaksanakan semua yang menadi tugas dan ke"aibannya dengan baik #al ini semuanya karena akal dan hati beliau mengikuti bimbingan dan 4
petunuk .llah yang diturunkan kepadanya Setiap langkah yang hendak ditempuhnya, selalu disesuaikan dengan "ahyu yang diterimanya, sehingga selalu berakhir dengan kesuksesan yang gilang*gemilang .llah menerangkan hal ini dalam firman*=ya surat .n*=am, 64 $ .rtinya “Yang mempunyai akal yang erdas! dan "#ibril itu$ menampakkan diri dengan rupa yang asli”%&' 4 !eerdasan spiritual dapat membuat manusia memiliki hubungan yang kuat dengan .llah S?T -ni akan berdampak pada kepandaian dia berinteraksi dengan manusia lainnya, karena dibantu oleh .llah yaitu hati manusia diadikan enderung kepada*=ya
5
6 !eerdasan spiritual mengarahkan hidup kita untuk selalu berhubungan dengan kebermaknaan hidup agar hidup kita menadi lebih bermakna Danah @ohar dan -an arshall (2000), menggambarkan orang yang memiliki keerdasan spiritual (S) sebagai orang yang mampu bersikap fleksibel, mampu beradaptasi seara spontan dan aktif, mempunyai kesedaran diri yang tinggi, mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, rasa sakit, memiliki %isi dan prinsip nilai, mempunyai komitmen dan bertidak penuh tanggung a"ab $ Dengan menggunakan keerdasan spiritual, dalam pengambilan keputusan enderung akan melahirkan keputusan yang terbaik, yaitu keputusan spiritual !eputusan spiritual itu adalah keputusan yang diambil dengan mengedepankan sifat* sifat -lahiah dan menuu kesabaran mengikuti .llah Ash-Shabuur atau tetap mengikuti suara hati untuk memberi atau ta+arub kepada Al-ahhaab dan tetap menyayangi, menuu sifat .llah Ar-ahim .llah menerangkan hal ini dalam firman* =ya pada surat .l*.n/aam, $ 6A, .rtinya .atakanlah: “Sesungguhnya aku "berada$ di atas hujjah yang nyata "Al-/ur0an$ dari 1uhanku sedangkan kamu mendustakannya% 2ukanlah wewenangku "untuk menurunkan a3ab$ yang kamu tuntut untuk disegerakan kedatangannya% 4enetapkan hukum itu hanyalah hak Allah% 5ia menerangkan yang sebenarnya dan 5ia pemberi keputusan yang paling baik”% A !eerdasan Spiritual merupakan landasan yang diperlukan untuk memfungsikan - dan ; seara efektif, dan keerdasan spiritual ini adalah keerdasan tertinggi manusia .rtinya - memang penting kehadirannya dalam kehidupan manusia, yaitu agar manusia memanfaatkan teknologi demi efisiensi dan efekti%itas ir/aun*>ir/aun keil di muka bumi
2.2 Peran Pera*at $alam Memenuh& Ke+utuhan "%&r&tual 2.2.1 Perkem+angan "%&r&tual +era"at yang bekera di garis terdepan harus mampu memenuhi semua kebutuhan manusia termasuk uga kebutuhan spiritual klien 'erbagai ara dilakukan pera"at untuk memenuhi kebutuhan klien mulai dari pemenuhan makna dan tuuan spiritual sampai dengan memfasilitasi klien untuk mengekspresikan agama dan keyakinannya +emenuhan aspek spiritual pada klien tidak terlepas dari pandangan
6
terhadap lima dimensi manusia yang harus dintegrasikan dalam kehidupan 1ima dimensi tersebut yaitu dimensi fisik, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual Dimensi*dimensi tersebut berada dalam suatu sistem yang saling berinterksi, interrelasi, dan interdepensi, sehingga adanya gangguan pada suatu dimensi dapat mengganggu dimensi lainnya +era"at harus mengetahui tahap perkembangan spiritual dari manusia, sehingga pera"at dapat memberikan asuhan kepera"atan dengan tepat dalam rangka memenuhi kebutuhan spiritual klien Tahap perkembangan klien dimulai dari lahir sampai klien meninggal dunia +erkembangan spiritual manusia dapat dilihat dari tahap perkembangan mulai dari bayi, anak*anak, pra sekolah, usia sekolah, remaa, de"asa muda, de"asa pertengahan, de"asa akhir, dan lanut usia Seara umum tanpa memandang aspek tumbuh*kembang manusia proses perkembangan aspek spiritual dilhat dari kemampuan kognitifnya dimulai dari pengenalan, internalisasi, peniruan, aplikasi dan dilanutkan dengan instropeksi =amun, berikut akan dibahas pula perkembangan aspek spiritual berdasarkan tumbuh*kembang manusia (7arson, 2002) +erkembangan spiritual pada anak sangatlah penting untuk diperhatikan anusia sebagai klien dalam kepera"atan anak adalah indi%idu yang berusia antara 0*B bulan, yang sedang dalam proses tumbuh kembang, yang mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial, dan spiritual) yang berbeda dengan orang de"asa .nak adalah indi%idu yang masih bergantung pada orang de"asa dan lingkungan, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belaar mandiri (7arson, 2002) +erkembangan spiritual seseorang menurut ?esterhoff/s dibagi dalam 5 tingkatan berdasarkan kategori umur a Csia anak*anak Tahap perkembangan keperayaan berdasarkan pengalaman +erilaku yang didapat antara lain adanya pengalaman dari interaksi dengan orang lain, belum mempunyai pemahaman salah atau benar keperayaan ata keyakinan mungkin hanya mengikuti ritual atau meniru orang lain b Csia remaa akhir erupakan tahap perkumpulan keperayaan yang ditandai dengan adanya patisipasi aktif pada akti%itas keagamaan +ada perkembangan ini sudah mulai pada keinginan untuk penapaian kebutuhan spiritual seperti mulai meminta atau berdoa kepada peniptanya Csia a"al de"asa erupakan masa penarian keperayaan dini dia"ali dengan proses pertanyaan akan keyakinan +ada masa ini pemikiran sudah bersifat rasional dan keyakinan sudah dikaitkan dengan hal yang rasional d Csia pertengahan de"asa +ada masa ini keperayaan dari diri sendiri dia"ali dengan semakin kuat peryaan diri yang dipertahankan "alaupun menghadapi perbedaan ke yakinan 2.2.2
As%ek( as%ek s%&r&tual enurut 'urkhardt (dalam #amid, 2000) spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut
7
a 'erhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan b enemukan arti dan tuuan hidup enyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri d empunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan ang aha Tinggi 2.2.3
Hu+ungan antara "%&r&tual $engan sehat( sak&t !eyakinan spiritual sangat penting bagi pera"at karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan prilaku klien 'eberapa pengaruh yang perlu dipahami a enuntun kebiasaan sehari*hari +raktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan mungkin mempunyai makna keagamaan bagi klien, sebagai ontoh ada agama yang menetapkan diet makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan b Sumber dukungan +ada saat stress, indi%idu akan menari dukungan dari keyakinan agamanya sumber kekuatan sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan sakitnya khususnya ika penyakit tersebut membutuhkan "aktu penyembuhan yang lama Sumber konflik +ada suatu situasi bisa terasi konflik antara keyakinan agama dengan praktik kesehatan isalnya ada yang menganggap penyakitnya adalah obaan dari Tuhan
2.2.,
Peran %era*at enurut Cndang*undang !esehatan =o24 tahun EE2 bah"a +era"at adalah mereka yang memiliki kemampuan dan ke"enangan melakukan tindakan kepera"atan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan kepera"atan .ktifitas kepera"atan meliputi peran dan fungsi pemberian asuhan atau pelayanan kepera"atan, praktek kepera"atan, pengelolaan institusi kepera"atan, pendidikan klien (indi%idu, keluarga dan masyarakat) serta kegiatan penelitian dibidang kepera"atan (Gafar, EEE) Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (entral figure) dan menyadari bah"a tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi Csaha pera"at menadi sia*sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak atas asuhan kepera"atan, karenanya angan sampai munul klien tergantung pada pera"atFtim kesehatan
8
enurut .ndre" dan 'oyle (2002) pemenuhan kebutuhan spiritual memerlukan hubungan interpersonal, oleh karena itu pera"at sebagai satu*satunya petugas kesehatan yang berinteraksi dengan pasien selama 25 am maka pera"at adalah orang yang tepat untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien !ebutuhan spiritual klien sering ditemui oleh pera"at dalam menalankan perannya sebagai pemberi pelayanan atau asuahn kepera"atan #al ini pera"at menadi ontoh peran spiritual bagi klienya +era"at harus mempunyai pegangan tentang keyakianan spiritual yang memenuhi kebutuhanya untuk mendapatkan arti dan tuuan hidup, menintai, dan berhubungan serta pengampunan ( (#amid, 2000) .suhan !epera"atan menggunakan keerdasan S yang diberikan seara profesional oleh pera"at dengan kaidah -slam memberi kesempatan Cmat -slam di negeri ini mendapatkan pelayanan atau asuhan kepera"atan berkualitas sesuai dengan keimanannya sebagai seorang muslim 'agi pera"at muslim pemahaman dan pengamalan terhadap rukun iman dan -slam belumlah ukup dikategorikan dalam insan yang sempurna dalam pengamalan agamanya, ika belum diikuti oleh perbuatan yang ikhsan Seara garis besar ikhsan ditetapan dalam hubungan dengan Tuhan, yang dapat diartikan suatu pengakuan atau manifestasi tentang kesyukuran manusia atas nikmat yang telah dilimpahkan Tuhan, berbuat baik menurut islam mempunyai lingkup yang luas, tidak terbatas pada satu lingkungan, keturunan, ikatan keluarga, agama, suku, bangsa, sehingga sifat ihsan itu humanistis dan uni%ersal, hanya satu ukuran sebagai umat manusia (arsa, 200) +eran pera"at menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun EBE terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan kepera"atan, ad%okad pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan, dan peneliti yang dapat digambarkan sebagai berikut (#idayat, 200B) a +eran Sebagai +emberi .suhan !epera"atan +eran sebagai pemberi asuhan kepera"atan ini dapat dilakukan pera"at dengan memperhatikan keadaan kebutuhan keadaan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan kepera"atan dengan menggunakan proses kepera"atan sehingga dapat ditentukan diagnosis kepera"atan agar bisa direnanakan dan dilaksanakan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat die%aluasi tingkat perkembangannya b +eran Sebagai .d%okat !lien +eran ini dilakukan pera"at dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetuuan atas tindakan kepera"atan yang diberikan kepada klien, uga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak*hak pasian yang meliputi hak atas peleyanan sebaik*baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas pri%asi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian +eran ;dukator +eran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, geala penyakit, bahkan tindakan yang diberikan, sehingga teradi perubahan perilaku dari klien setelah mendapatkan pendidikan kesehatan 9
d +eran !oordinator +eran ini dilaksakan dengan mengarahkan, merenanakan, serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien e +eran !olaborator +eran pera"at disini dilakukan karena pera"at bekera melalaui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fiisoterapis, ahli gizi dan lain*lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan kepera"atan yang diperlukan termasuk diskusi, atau bertukar pendapat dalam bentuk pelayanan selanutnya f +eran !onsultan +eran pera"at sebagai konsultan adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan kepera"atan yang tepat untuk diberikan +eran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tuuan pelayanan kepera"atan yang diberikan g +eran +embaharu +eran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perenanaan, kera sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan kepera"atan 2.3 Kun#& "ukses Ke#er$asan "%&r&tual $alam Pela-anan Ke%era*atan 2.3.1 Penera%an Ke#er$asan " $alam Ke%era*atan +enerapan keerdasan spiritual dalam konteks kepera"atan, bertuuan memberikan pelayanan kepera"atan melebihi harapan klien dengan menggunakan kaidah spiritual (-slam) berdasar .l*ur/an dan #adis dalam menerapkan ahlak pribadi muslim, landasan kera dan perilaku muslim serta penampilan dan iri khas seorang pera"at muslim (artono,200A) #asil penelitian aulana +andu, (200) ayoritas pera"at :umah Sakit -slam Surakarta mengalami kepuasan dalam bekera =amun demikian kepuasan kera yang teradi pada pera"at yang menerapkan kepera"atan islami belum dapat dielaskan #al ini bisa berakibat pelayanan kepera"atan banyak berdasar pada aliran pemikiran positi%ism dan pragmatism yang disadari semakin menauhkan manusia dari nilai etika uni%ersal sehingga tugas kepera"atan tidak melahirkan suatu rasa inta dan kasih sayang terhadap sesama makhluk .llah karena hanya lahir dari moti%asi untuk tuuan angka pendek seperti sekedar melaksanakan ke"aiban, motif menari upah (:id"an, 200) !ondisi tersebut mengakibatkan kepuasan kera pera"at masih kurang, sedangkan kepuasan kera yang dirasakan pera"at, diharapkan berdampak terhadap kualitas kinera pelayanan kepera"atan !etidakpuasan kera pera"at tersebut berkaitan dengan faktor kebiakan dan imbalan (De"i 'asmala,2005) Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang -slami di rumahsakit, para pera"at muslim haruslah menerminkan pada pengetahuan, sikap dan ketrampilan professional -slam telah menetapkan beberapa sifat*sifat terpui bagi manusia Sifat* sifat itu harus dimiliki oleh pera"at uslim Seara khusus, pera"at yang melaksanakan pelayanan kesehatan harus mempunyai sifat*sifat sebagai berikut a Tulus ikhlas karena .llah
10
#al ini sesuai dengan #adits :asullallah S.? yang di ri"ayatkan oleh .bu Daud dan =asa/i yang artinya 8 .llah tidak menerima amal keuali aabila di laksanakan dengan ikhlas karena .llah S?T 8 Dan dalam S .l an/am $2 8 sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidu dan mati ku, hanya untuk .llah semata 8 akna dari hadist ini adalah kita dalam memberikan pera"atan harus terhadap klien harus dengan tulus ikhlas tanpa mengharap imbalan =amun dalam tanda kutip kita pasti mendapatkan upah berupa materi terhadap apa yang kita kerakan =amun, angan mengukur semuanya dengan uang, inilah makna tersirat dari hadist ini b enaga rahasia #al ini sesuai dengan S .n nisa 5B 8.llah tidak menyukai uapan buruk, (yang diuapkan) dengan terus terang keuali oleh orang yang dianiaya .llah adalah aha endengar lagi aha engetahui 8 akna dari ayat ini adalah kita sebagai seorang tenaga medis harus menaga kerahasian klien, keuali memang di perlukan untuk di beritahukan kepada orang lain seperti keluarga atau tim medis yang lain 'ertanggunga"ab #al ini sesuai dengan S .l isra ayat 4$ 8Dan anganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan a"abnya 8 aknanya dari ayat ini adalah pera"at harus bertanggunga"ab terhadap apa yang telah di berikan kepada klien, dengan ara memberikanpera"atan dengan benar serta mendokumentasikan tindakan yang telah di berikan 2.3.2 Prakt&k "%&r&tual -ang Memengaruh& Asuhan Ke%era*atan a !itab Sui Setiap agama memiliki tulisan sakral dan kitab yang menadi pedoman keyakinan dan perilaku penganutnya H sselain itu, tulisan sakral sering kali menyampaikan erita instrutif mengenai para pemimpin agama, raa*raa dan pahla"an +ada sebagian besar agama, tulisan ini dianggap sebagai uapan Sang !halik yang ditulis para =abi atau !halifah Cmat kristiani memiliki kitab sui -nil,umat ahudi memiliki kitab sui taurat dan tamud, dan umat muslim memiliki kitab sui alIuran, umat #indu memiliki beberapa kitab sui, atau "eda H dan umat 'udda mengimani aaran yang ada di Tripitaka =askah tersebut sera umum menetapkan hukum*hukum keagamaan dalam bentuk peringatan dan peraturan untuk hidup ( mis 0 perintah Tuhan) #ukum keagamaan tersebut dapat diinterpretasi dalam berbagai ara oleh sub kelompok penganut agama dan dapat memengaruhi keinginan klien untuk menerima anuran penangananH sebagai ontoh transfusi darah dilarang pada aaran saksi
11
dilakukan esus pada orang*orang yang mengalami penyakit fisik atau mental, dalam peranian baru b Doa dan editasi -ndi%idu dapat memakai lambang atau patung keaganJmaan di dalam rumah, di mobil, atau di tempat kera sebagai pengingat pribadi terhadap keyakinan mereka atau sebagai bagian tempat personal untuk sembahyang dan meditasi !lien yang dira"at inap atau yang menalani pengobatan di fasilitas pera"taan angka panang mungkin berharap untuk diperbolehkan memba"a atau memaang simbol spiritual 'eberapa orang meragukan defebisi tersebut karena menurut defenisi tersebut, doa me"aibkan orang yang berdoa memiliki keyakinan pada Tuhan atau entitas spiritual, padahal tidak semua orang yang berdoa memilikinya Sementara itu, beberapa orang menganggap doa sebagai fenomena uni%ersal yang tidak me"aibkan keyakinan tersebut editasi adalah kegiatan memfokuskan pikiaran seseorang atau terlibat dalam refleksi diri 'eberapa orang meyakini bah"a melalui meditasi yang mendalam, seseorang dapat memengaruhi atau mengontrol fungsi fisik dan psikologis serta peralanan penyakit
BAB 3 PENUTUP 3.1 Kes&m%ulan
!eerdasan spiritual "Spiritual 6ntelligene$ adalah keerdasan manusia dalam memberi makna +era"at yang memiliki taraf keerdasan spiritual tinggi mampu menadi lebih bahagia dan menalani hidup dibandigkan mereka yang taraf keerdasan spiritualnya rendah Dalam kondisi yang sangat buruk dan tidak diharapkan, keerdasan spiritual mampu menuntun manusia untuk menemukan makna +ara ahli kepera"atan menyimpulkan bah"a spiritual merupakan sebuah konsep yang dapat diterapkan pada seluruh manusia Spiritual uga merupakan aspek yang menyatu dan uni%ersal bagi semua manusia Setiap orang memiliki dimensi spiritual Dimensi ini mengintegrasi, memoti%asi, menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia 12
3.2 "aran !eerdasan spiritual sangatlah penting untuk dipelaari sekaligus di aplikasikan pada pelayanan kepera"atan, diharapkan pera"at mengembangkan bukan hanya keersan intelektiannya tetapi keerdasan spiritualnya uga
DA)TAR PU"TAKA
7arson (2002) spiritual dimention of nursing pratie% ?' Saunders philadelphia 7o%ey, S : (2006) 1he'th 7abit: 4elampaui 8fektifitas, 4enggapai .eagungan%
14