1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pening Peningkat katan an angka angka harapa harapan n hidup hidup pada pada lansia lansia menunj menunjukk ukkan an adany adanyaa peningkatan pada kualitas pelayanan kesehatan yang ada saat ini. Adanya peningkatan harapan hidup lansia tidak terlepas dari berbagai permasalahan kesehatan yang umumnya sering dijumpai pada lansia akibat adanya penurunan fisiologis tubuh terkait usia. Hal tersebut dapat memicu masalah, salah satunya yaitu masalah perkemihan. Masalah Masalah pada pada perkem perkemiha ihan n terkad terkadang ang dipicu dipicu oleh oleh masalah masalah pada pada organ organ seki sekita tarn rny ya,
khus khusus usny nyaa
pros prosta tat. t.
Kele Kelenj njar ar
pros prosta tatt
pada pada
pria pria
meng mengal alam amii
perkembangan sejak masa anak-anak dan akan membesar seiring dengan pertambahan usia. Penyakit infeksi organ dapat menyerang prostat dan menyebabkan berbagai masalah lain. Infeksi yang terjadi berhubungan dengan faktor kebersihan atau personal atau personal hygiene. leh karena itu perlu adanya kebiasaan menjaga kebersiha area perkemihan dan reproduksi untuk pencegahan kejadian infeksi. !engan meningkatnya angka harapan hidup lansia, insidensi "PH juga mengalami mengalami peningkatan peningkatan.. Kejadin Kejadin infeksi infeksi prostat prostat banyak banyak mengenai mengenai lansia, maka diperlukan upaya pera#at untuk memfokuska pera#atan terhadap lansia. $paya yang dilakukan dapat dimulai dengan memenuhi kebutuhan dasar manusia pasien melalui pengembalian fungsi fisiologis pada sistem eliminasi miksi dan hal-hal lain yang yang berkai berkaitan tan.. Adany Adanyaa asuhan asuhan kepera# kepera#atan atan pada pada pasien pasien dengan dengan prosta prostatt diharap diharapkan kan dapat dapat memban membantu tu mening meningkat katkan kan kesejah kesejahtera teraan an pasien, pasien, baik baik secara secara biopsikososio-spiritualnya.
2
1.2 Tu Tujuan juan
%.&.%
'ujua juan $mum 'ujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran patologis penyakit dan asuhan kepera#atan pada pasien dengan prostatitis.
%.&. .&.&
'ujuan juan Khu Khusus sus 'ujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. a. $ntuk $ntuk menget mengetahu ahuii defin definisi isi prost prostati atitis. tis. b. $ntuk mengetahui epidemiologi epidemiologi prostatitis. c. $ntuk $ntuk meng mengetah etahui ui etiol etiologi ogi pros prostati tatitis tis.. d. $ntu $ntuk k menge engeta tahu huii tand tandaa dan dan geja gejala la pros prosta tati titi tis. s.$n $ntu tuk k menge engeta tahu huii patofisiologi prostatitis. e. $ntuk $ntuk mengetah mengetahui ui kompl komplikasi ikasi dan prognosis prognosis prostatitis. prostatitis. f. $ntuk $ntuk menget mengetahu ahuii penatalak penatalaksan sanaan aan dan pemerik pemeriksaan saan penun penunjan jang g pada pada pasien dengan prostatitis. g. $ntuk $ntuk menge mengetahu tahuii pencegah pencegahan an pada pada prostatit prostatitis. is. h. $ntu $ntuk k men menge geta tahu huii pathways prostatitis. pathways prostatitis. i.
$ntuk $ntuk mengetah mengetahui ui asuhan asuhan kepera#atan kepera#atan pada pasien dengan dengan prostati prostatitis. tis.
1.3 Implikasi Keperaatan Keperaatan
!alam !alam menangan menanganii pasien pasien dengan dengan prostat prostatiti itis, s, umumny umumnyaa
peran peran pera#at pera#at
diperlukan pada saat post-ops yaitu( a. Monito itorin ring H) * Heart Heart Rate atau Rate atau frekuensi jantung+, "P * Blood * Blood Pressure atau atau teka tekana nan n dara darah+ h+,, dan dan )) * Respiration Rate atau frekuens frekuensii nafas+ nafas+ sebelum dan selama terapi secara periodik b. Pada pasien dengan pasca pembedahan, pera#at perlu memonitoring kemungkin kemungkinan an terjadinya terjadinya hemoragi, hemoragi, syok, dan kebocoran kebocoran urinari sekitar sekitar luka setelah aff kateter serta tanda-tanda adanya striktur uretra *disuria, aliran urin lemah, dan mengejan+ c. Pera#at Pera#at perlu perlu menghinda menghindari ri penggunaan penggunaan peralatan peralatan alkes yang memerlukan memerlukan area area peri perine neal ala ana nall sepe sepert rtii peng penggu guna naan an sela selang ng rekt rektal al,, enem enema, a, dan dan
3
termometer anal untuk menghindari terjadinya luka terbuka pasca pembedahan d. Pera#at perlu menggunakan bantalan drainase untuk menyerap drainase urin dan pemberian cincin karet busa untuk kenyamanan duduk pasien.
4
BAB 2. TIN!AUAN TE"#I
2.1 Anat$mi %isi$l$gi
Kelenjar prostat terletak tepat di ba#ah leher kandung kemih. Kelenjar ini mengelilingi uretra dan dipotong melintang oleh duktus ejakulatorius, yang merupakan kelanjutan dari as deferen. Kelenjar ini berbentuk seperti buah kenari. ormal beratnya / &0 gram, di dalamnya berjalan uretra posterior / &,1 cm. Kelenjar prostat menyelubungi uretra saat keluar dari kandung kemih *2loane, &003(41%+. Pada bagian anterior difiksasi oleh ligamentum pubroprostatikum dan sebelah inferior oleh diafragma urogenital. Pada prostat bagian posterior berumuara duktus ejakulatoris yang berjalan miring dan berakhir pada erumontarum pada dasar uretra prostatika tepat proksimal dan sfingter uretra eksterna. 2ecara embriologi, prostat berasal dari lima eaginasi epitel urethra posterior. 2uplai darah prostat diperdarahi oleh arteri esikalis inferior dan masuk pada sisi postero lateralis leher esika. !rainase enprostat bersifat difus dan bermuara ke dalam pleksus santorini. Persarafan prostat terutama berasal dari simpatis pleksus hipogastrikus dan serabut yang berasal dari nerus sakralis ketiga dan keempat melalui pleksus sakralis. !rainase limfe prostat ke nodi limfatisi obturatoria, iliaka eksterna dan presakralis
serta sangat penting dalam
mengealuasi luas penyebaran penyakit dari prostat. 5ungsi prostat adalah mengeluarkan cairan alkalisbasa menyerupai susu pada cairan seminalis yang berguna untuk melindungi dan menetralisir spermato6oa terhadap sifat asam yang terdapat pada uretra dan agina selama senggama
*7thel,
&003(41%+.
2e#aktu
perangsangan
seksual,
prostat
mengeluarkan cairan encer seperti susu yang mengandung berbagai en6im dan ion ke dalam duktus ejakulatorius. 8airan ini menambah olume cairan esikula seminalis dan sperma. 8airan prostat bersifat basa *alkalis+. 2e#aktu mengendap di cairan agina #anita, bersama dengan ejakulat yang lain, cairan ini dibutuhkan
5
karena motilitas sperma akan berkurang dalam lingkungan dengan pH rendah karena sperma akan optimum pada pH 9,0 sampai 9,1.
:ambar %. Kelenjar prostat 2umber( ###.medicastore.com
2.2 Pengertian
Prostatitis adalah peradangan kelenjar prostat. Prostatitis sering terjadi pada pria yang sudah lanjut usia. Penyakit ini sering disebabkan oleh infeksi akut atau kronis, biasanya naik dari uretra. Prostatitis dapat bersifat noninfeksius atau idiopatik *8or#in, &00;+. Prostatitis adalah inflamasi kelenjar prostat yang disebabkan oleh agen infeksius *bakteri, fungi, mikoplasma+ atau oleh berbagai masalah lain, misal striktur uretra atau hiperplasia prstatik *2melt6er dan "are, &00&( %9&3+.
:ambar( & 2umber( ###.google .co.id
6
2.3 Epi&emi$l$gi
Prostatitis adalah salah satu penyakit yang paling sering ditemui di praktek urologi $2A, terhitung hampir & juta pasien yang didapatkan tiap tahunnya, dengan chronic bacterial prostatitis dan chronic pelic pain sindrom yang paling sering didiagnosis. 2tudi autopsy menemukan prealensi prostatitis secara histologik sekitar 93-<9=. $mur penderita yang paling sering menderita prostatitis adalah kurang dari 10 tahun. 2ekitar <,&= laki-laki mengalami prostatitis dalam kehidupannya. !ari 3 kategori prostatitis, insidensi yang paling terjadi ialah chronic prostatitis, chronic pelic pain syndrome, terhitung ;0-;1= dari seluruh kasus prostatitis. 2edangkan acute bacterial prostatitis dan chronic bacterial prostatitis sekitar &-1= kasus. Insidensi prostatitis miobakterial meningkat di beberapa negara berkembang. Prostatitis dapat menyerang pria segala usia, dan diperkirakan 10= pria mengalami penyakit itu selama hidupnya. Prostatitis merupakan gangguan yang paling umum ditemukan pada pria usia 10 tahun ka atas dan penyakit ketiga yang paling umum dialami pria di ba#ah usia 10 tahun.
2.' Eti$l$gi
Prostatitis yaitu peradangan prostat, dapat bersifat akut atau kronik, dan penyebabnya mungkin bakteri atau nonbakteri. 2ebagian besar infeksi baktei pada prostat disebabkan oleh organisme negatif gram terutama 7. 8oli. rganisme penyebab lainnya adalah enterokokus, stafilokokus, streptolokus, 8. 'rachomatis, $. $ralyticum, dan . :onorrhoeae. Infeksi prostat oleh bakteri dapat disebabkan oleh adanya atua ri#ayat infeksi di uretra dengan pejalaran asenden bakteri dari uretra melalui meatus duktus prostatikus di prostat, refluks urin dari kandung kemih yang terinfeksi, atau penyebaran hematogen *2met6er dan "are, &00&( %410+.
7
2.( Tan&a &an )ejala
'anda gejala yang munculn dapat dibedakan berdasarkan kondisi akut dan kronik, yaitu sebagai berikut. a. Prostatitis akut, timbul gejala dari prostatitis akut demam, kedinginan, disuria dan nyeri, pasien bisa menderita iritabilitas esika urinaria, hematuria obstruksi saluran keluar esika urinaria atau pembentukan abses prostat. b. Prostatitis Kronik, timbul pegal di perineum dan nyeri punggung ba#ah atau demam ringan, rasa terbakar bersama ejakulasi, iritabilitas esika urinaria.
2.* Pat$+isi$l$gi
&.9.% Prostatitis oleh Agen Infeksius Prostatitis umumnya digambarkan sebagai proses fokal, baik secara akut maupun kronis. Inflamasi akibat prostatitis yang areanya sangat berdekatan dengan 6ona peripheral dapat meluas ke 6ona periuretral. Hal ini diakibatkan 6ona peripheral prostal memiliki drainase duktus yang kurang baik sehingga dapat terjadi obstruksi uretra oleh inflamasi prostat. Akibatnya terjadi refluks urin ke dalam duktus prostatikus. >ika urin mengandung
mikroorganisme,
maka
dapat
mengakibatkan
infeksi
ascending dan terjadi inflamasi. &.9.& Prostatitis on "akterial Pada prostatitis non bacterial umumnya belum diketahui secara pasti patofisiologinya.
amun
beberapa
dugaan
menyebutkabn
bah#a
mekanisme patofisiologinya hampir sama dengan prostatitis bacterial kronis. $ntuk P", umumnya proses infeksi diakibatkan oleh adanya striktur uretra atau adanya gangguan dalam proses pengosongan kandung kemih sehingga menyebabkan refluks urin. Adanya
refluks
urin
menyebabkan iritasi dan inflamasi akibat kontak bahan kimia#i dalam urin sehingga memicu terjadinya fibrosis tubulus, yaitu terbentuknya batu prostat
yang
mengakibatkan
obstruksi
duktus
prostaticus
dan
terhambatnya seresi prostat. btruksi dan stagnasi mencetuskan proses inflamasi dan gejala sindrom prostatitis *8hendera#asi ? Astra#inata, &00<+.
8
2., K$mplikasi &an Pr$gn$sis
&.@.% Komplikasi Prostatitis dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut, yaitu( a. retensi urin akibat pembengkakan prostat b. epididimitis c. bekteremia d. pielonefritis *"aughman dan Hackley, &000(3@0+.
&.@.& Prognosis Prognosis akan baik dengan terapi antimikrobial yang sesuai * (%&%+. 2epsis dari prostatitis sangat jarang, tetapi mungkin terjadi pada pasien immunocompromised. Pijat prostat tidak boleh dilakukan pada pasien yang dicurigai prostatitis akut karena dapat menyebabkan sepsis. 2ejak bakteri penyebab prostatitis dengan mudah dapat ditemukan pada air seni, pijat prostat tidak di#ajibkan untuk membuat diagnosis.
2.- Penega/an
8ara pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagau berikut( a. Mengurangi atau menghindari makanan berkolesterol dan kaya lemak he#ani. b. Meningkatkan makanan kaya lycopene *dalam tomat+, selenium *dalam makanan laut+, itamin 7, isoflaonoid *dalam produk kedelai+. c. Makan sedikitnya 1 porsi buah dan sayuran sehari. d. "erolah raga secara rutin. e. Mempertahankan berat badan ideal. f. Minum air putih dan beristirahat yang cukup. g. Mengurangi konsumsi minuman beralkohol dan makanan pedas.
9
h. "erhubungan seksual yang aman *tidak bergonta-ganti pasangan+ dengan #aktu yang teratur. i.
>ika ingin bersepeda, gunakan celana khusus bersepeda untuk mengurangi tekanan pada prostat.
j.
"erendam air hangat. Air hangat dapat mengurangi rasa nyeri dan BmenenangkanC otot perut bagian ba#ah.
k. Konsumsi banyak makanan yang berserat seperti sayuran, buah-buahan, dan gandum. >angan lupa banyak minum air untuk mencegah konstipasi atau susah buang air besar. l.
Menghindari makanan berkadar gula tinggi, makanan olahan, gorengan, junk food, dan kafein *terkandung dalam kopi, minuman berkarbonasi, minuman energi+.
m. Mengonsumsi makanan segar dan bukan olahan seperti frozen food atau makanan kalengan. n. 2eringlah mengonsumsi kubis-kubisan *kol, kembang kol, brokoli, dll+. "eberapa hasil penelitian menyebutkan, pria yang sering mengonsumsi kubis-kubisan berisiko rendah menderita gangguan prostat. o. Mencukupi kebutuhan lemak esensial. Asam lemak omega4 dan mineral seng dapat mengurangi gejala gangguan prostat. p. Mengasup suplemen yang mengandung 6inc. Dinc merupakan 6at yang berperan penting bagi kesehatan prostat. 2elain itu, 6inc juga dapat mencegah infeksi.
2.0 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis prostatitis adalah sebagai berikut.
10
a. Pemeriksaan biakan urin dan cairan prostat untuk bakteri aerobik dan anaerobik, basilus tuberkel, dan mikoplasma. b. $rografi ekskresi. c. 2istouretrografi berkemih. d. 2istoskopi, uretroskopi dan biopsi darikelainan yang tampak serta pemeriksaan
dinamika
saluran
kemih
juga
dilakukan
jika
pada
pemeriksaan yang lain tidak ditemukan diagnosis tetapi gejalanya menimubulkan masalah *Isselbacher, dkk. &000 (&@<+. Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan, yaitu kultur cairan atau jaringan prostat, pemeriksaan hiostologis jaringan dan kultur urine segmental *"aughman dan Hackley, &000( 39;+. Pada prostatitis non bakteri, pemeriksaan sekret prostat menunjukkan sel-sel peradangan tetapi tidak terdapat bakteri, dan tidak pernah membuktikan adnaya infeksi saluran kemih atas. *:raber dkk,&009( (1&3+.
2.1 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan atau terapi yang diberikan prostatis akut adalah sebagai berikut. a. Preparat berspektrum luas *antibiotik sensitif untuk mikroorganisme penyebab+ diberika selama %0-%3 hari. b. Pemberian preparat intraena diperlukan untuk mencapai kadar serum dan jaringan yang tinggi. c. 'irah baring untuk menghindari gejala yang cepat. d. Pemberian analgesik untuk menghilangkan nyeri. e. Pemberian
antispasmodik
dan
sedatif
kandung
kemih
untuk
menghilangkan iritabilitas kandung kemih. f.
'erapi mandi rendam untuk menghilang nyeri dan spasme.
g. Pemberian pelunak feses untuk menguranig nyeri ketika mengejan saat defekasi *2met6er dan "are, &00&(%9&1+. Pada prostatitis kronik sulit diobati karena kebanyakan antibiotik berdifusi dengan buruk dari plasma ke dalam cairan prostat. amun dimungkinkan
11
pemberian antibiotik trimetroprim-sulfametoEa6ol, tetrasiklin, minisiklin, dan dosisiklin *2met6er dan "are, &00&(%9&1+. 'erapi farmakologis yang dapat diberikan, yaitu antimikrobial, misalnya trimetroprim-sulfametoEa6ole, tetrasiklin, minosiklin, dosisiklin *"aughman dan Hackley, &000(3@0+.
12
13
14
a. . . BAB '. AUHAN KEPE#A4ATAN &. e. '.1 Pengkajian f. %. Anamnesis g. a. Identitas klien h. "iodata klien meliputi(
%+ ama &+ $mur i. Pasien dengan prostatitis lebih mendominasi usia de#asa muda *usia F41 4+ 3+ 1+ 9+
tahun+ >enis kelamin j. Pasien dengan prostatitis adalah laki-laki Agama 2uku bangsaras Pendidikan
k. b. Keluhan utama l. Keluhan utama yang paling umum dirasakan klien yaitu nyeri pada area suprapubis dan nyeri pada perineal prostat. m. c. )i#ayat penyakit sekarang $ntuk ri#ayat penyakit sekarang, hal-hal yang perlu dikaji n. meliputi gejala prostatitis yaitu obstruksi traktuss urinarius, antara lain ( hesistensi *lama menunggu keluarnya urin+, pancaran urin lemah *poor stream+, intermitensi *berkemih terputus+, terminal dribbling *menetes pada akhir miksi+, rasa belum puas setelah miksi *sensation of incomplete bladder emptying+, urgensi *miksi sulit ditahan+, frekuensi *frekuensi miksi meningkat+, dan disuria *nyeri saat miksi+ *Hardjo#idjoto, %;;;+. 2elain itu juga terkadang nyeri pada saat ejakulasi hematospermi. o. d. )i#ayat penyakit dahulu p. )i#ayat penyakit terdahulu yang berhubungan dengan penyakit sekarang, meliputi diabetes mellitus *!M+, hipertensi, penyakit paru obstruktif menahun *PPM+, penyakit jantung koroner *P>K+, dekompensasi kordis, HIG, Infeksi 2aluran Kemih *I2K+ dan gangguan hematologi perlu dikaji. Hal ini disebabkan dapat mempengaruhi kondisi pasca bedah *Hardjo#idjoto, %;;;+. 2elain itu, perlu dikaji adanya ri#ayat pembedahan dan penyakit urinary lainnya, seperti hemorrhoid. . e. )i#ayat penyakit keluarga
15
r. Perlu dikaji adanya penyakit degeneratie yang berhubungan seperti !M, asma, dan hipertensi. s. f. )i#ayat psikososial t. Pera#at perlu mengkaji adanya kecemasan, persepsi klien,dan hubungan interaksi klien, terutama untuk pemberian tindakan pengobatan. u. g. Pola-pola fungsi kesehatan %+ Pola persepsi dan manajemen kesehatan . Perlu dikaji perubahan pemeliharaan kesehatan akibat tirah baring pasca bedah dan keluhan nyeri akibat spasme kandung kemih *!oenges, &000+. &+ Pola nutrisi dan metabolik #. Pasien dengan prostatitis akan mengalami gangguan input makanan dan cairan berupa anoreksia, mual, dan muntah serta penurunan berat badan berhubungan dengan nyeri. 4+ Pola eliminasi E. !ampak dari peradangan prostat pada pasien berupa keluhan nokturia, frekuensi, hesistensi, disuria, inkontinensia, dan rasa kurang puas setelah miksi. 2elain itu perlu dikaji mengenai keraguan klien untuk berkemih, melemahnya aliran urin, dan adanya hematuria serta adanya obstruksi pada selang kateter akibat bekuan darah yang dapat menyebabkan retensi urin dan edema. 2elain itu, adanya resiko inkontinensia saat kateter dilepas perlu juga dikaji ulang *Hardjo#idjoto, %;;;+. $ntuk eliminasi defekasi perlu dikaji adanya resiko konstipasi akibat perubahan pola makan dan nutrisi. 3+ Pola aktiitas dan latihan y. $mumnya klien merasa lemah akibat kurang beraktiitas. Hal ini dikarenakan adanya nyeri menyebabkan klien akan lebih memilih mengurangi aktiitas agar nyeri tidak bertambah berat. yeri pada prostat dan pinggang akan menyebabkan pemenuhan aktiitas klien cenderung dibantu keluarga.. 1+ Pola tidur dan istirahat 6. Adanya gangguan tidur pada pasien dengan prostatitis akibat terjadinya nokturia dan frekuensi yang berasal dari pengosongan kandung kemih kurang efektif yang menyebabkan interal miksi menjadi pendek dan miksi akan terus berulang sehingga dapat mengganggu tidur klien. 2elain
16
itu, perubahan lingkungan akibat hospitalisasi juga dapat mempengaruhi kualitas tidur klien 9+ Pola kognitif perseptual aa. $mumnya tidak ada gangguan pada sistem pancaindra. @+ Pola persepsi dan konsep diri ab. Klien yang diberikan pengobatan penyakit ini akan merasa cemas akibat kurang informasi mengenai proses pengobatan yang berlanjut. 2elain itu, gangguan intergritas ego dapat mengakibatkan perubahan perilaku dan status mental klien akibat ketidaksiapan menjalani pengobatan. <+ Pola hubungan dan peran ac. Akibat adanya hospitalisasi dapat muncul perubahan dalam hubungan dan peran klien, baik dalam keluarga, lingkungan kerja, dan hubungan bermasyarakat klien. ;+ Pola reproduksi seksual ad. Perubahan pola reproduksi dan seksual dapat terjadi. $mumnya pasien akan mengalami perubahan fungsi seksualnya setelah menjalani pengobatan. !isfungsi seksual yang terjadi yaitu impotensi dan ejakulasi retrograde. Adanya keha#atiran mengenai inkontinensia *urin yang menetes tanpa disadari+ saat berhubungan intim, penurunan kontraksi ejakulasi dan nyeri tekan prostat dapat mengganggu hubungan seksualnya. %0+ Pola pertahanan diri dan toleransi stress ae. Kurang pengetahuan mengenai pera#atan dapat meningkatkan stress klien. 2elain itu, adanya keterbatasan aktiitas, perubahan peran dan pola seksual akan mempengaruhi konsep diri klien $ntuk itu perlu dikaji adanya stress dan mekanisme koping klien terhadap stress tersebut. %%+ Pola keyakinan nilai af. Pasien cenderung akan mengalami gangguan dalam menjalankan ibadah akibat inkontinensia yang dialaminya. Hal ini akan membuat klien mengalami krisis keyakinan. 2elain itu, beberapa keyakinan yang menjadi pantangan pengobatan perlu dikaji ulang. ag. &. Pemeriksaan fisik a. b. c.
Kepala dan leher ah.!alam batas normal 'oraks ai. !alam batas normal Abdomen %+ Inspeksi
17
aj. 7dema, pruritus, dan ekimosis menunjukkan insufisiensi renal dan obstruksi yang cukup lama. 'ampak penonjolan area suprapubik menunjukkan adanya retensi urin. &+ Palpasi ak. Pada area suprapubik akan teraba bulging *penonjolan+ kandung kemih akibat adanya retensi urin *distensi kandung kemih+. Palpasi kandung kemih dapat menyebabkan keinginan berkemih. Pada area 8GA terdapat ballottement. 4+ Perkusi al. Perkusi redup akan tampak pada area suprapubik *area hipogaster+ yang menandakan adanya residual urin. :enitalia dan rektal %+ :enitalia &+ )ektal a+ Inspeksi am. Pada handscoen *setelah rectal toucher+, kaji adanya darah,
d.
lendir, dan feses. b+ Palpasi i. Pole atas umumnya tidak teraba ii. Konsistensi keras menandakan keganasan prostat iii. 5luktuasi tidak ada *mengindikasikan adanya infeksi+ i. odul *massa+ terkadang tampak mengindikasikan keganasan prostat . Pembesaran prostat menunjukkan keganasan prostat i. yeri tekan bisa tampak ii. )eflek bulbocarenous umumnya baik 7kstremitas an.!alam batas normal
e.
ao. ap. '.2 Diagn$sa a. b. c.
yeri akut berhubungan dengan distensi bladder )etensi urin berhubungan dengan dekompensasi detrusor :angguan eliminasi urin berhubungan dengan kompensasi otot detrusor
d. e. f. g.
*hesitasi dan intermitensi+ dan distensi bladder *disuria dan nokturia+ !isfungsi seksual berhubungan dengan obstruksi prostat :angguan pola tidur berhubungan dengan adanya nokturia Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan, faktor fisiologis Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
h.
penyakitnya Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
i.
muntah dan anoreksia )isiko kekurangan olume cairan dengan faktor risiko mual dan muntah
18
j.
Hipertermi berhubungan dengan respon imun lokal akibat endotoksin a5.
ar. '.3 Perenanaan as. 3.4.% !iagnosa % at. yeri akut berhubungan dengan distensi bladder au. N"6 7 a. Pain Level b. Pain Control c. Comfort Level 2etelah dilakukan tindakan kepera#atan selama % E &3 jam a8.
klien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil( a. Mampu mengontrol nyeri *tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik b. c. d. e. f.
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan+ Melaporkan bah#a nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri *skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri+ Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang 'anda ital dalam rentang normal 'idak mengalami gangguan tidur a#.Interensi ( aE. I'7)G72I a6. akukan pengkajian
nyeri
ca.
ay. )A2IA - Membantu dalam
secara komprehensif termasuk
menentukan
lokasi,
manajemen
karakteristik,
durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi ba. bb. bserasi
reaksi
nonerbal
bc. bd. be. bf. !orong
skala
nyeri
ditentukan manajemen nyeri klien
untuk masalah
dengan
cedera.
"antu klien dan keluarga untuk mencari
dan
yang dirasakan klien untuk
mendiskusikan sehubungan
nyeri
keefektifan program. cb. cc. cd. Membantu dalam mengetahui
dari ketidaknyamanan
kebutuhan
dan
menemukan
dukungan bg. bh. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti
yang efektif ce. cf.
Membantu untuk
menghilangkan klien
dapat
kebutuhan
ansietas, merasakan untuk
menghilangkan pengalaman kecelakaan. cg.
19
suhu
ruangan,
pencahayaan
dan kebisingan bi. bj. 1
sesuai
untuk
situasi indiidu. bk. bl. bm. bn. Kurangi faktor presipitasi nyeri bo. bp. b. 9. Kolaborasi( "erikan obat sesuai indikasi narkotik dan analgesik non narkotik. br. bs. Monitor ital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali bt. bu. Ajarkan tentang teknik non farmakologi(
klien
napas
dalam,
yang adekuat ci. cj. ck. Memfokuskan
memberikan
stimulasi,
dan
meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan sehat. cl. cm.Mengurangi cn. co.
- $ntuk
menurunkan nyeri dan atau spasme. cp. c. cr. Mengetahui
keefektifan
pengobatan
untuk
dingin
berikutnya
nyeri seperti penyebab nyeri, lama
berkurang
dan
nyeri
akan
antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
pemicu
timbulnya nyeri pada klien
menentukan
b. b#.'ingkatkan istirahat klien bE. by. b6. "erikan informasi tentang
kembali
perhatian,
relaksasi, distraksi, kompres
berapa
relaksasi
dengan keadaan lingkungan
ibatkan dalam aktifitas
hiburan yang
ch. Membuat
cs. ct. Membuat
pengobatan
klien
mandiri
dengan
dapat
menerapkannya nanti cu. c. c#. Membantu
merelaksasikan
klien akan rasa nyerinya cE. cy. Membantu
mengurangi
kecemasan keluarga
klien akan
dan kondisi
kesehatan klien 9. da. 3.4.& !iagnosa & db. )etensi urin berhubungan dengan dekompensasi detrusor
20
dc. 8( a. $rinary elimination b. $rinary 8ontiunence dd.
2etelah dilakukan tindakan kepera#atan selama 4E&3 jam
retensi urin pasien teratasi dengan kriteria hasil( a. b. c. d. e. f.
Kandung kemih kosong secara penuh 'idak ada residu urine J%00-&00 cc Intake cairan dalam rentang normal "ebas dari I2K 'idak ada spasme bladder "alance cairan seimbang g. Interensi ( de. I'7)G72I dg. Monitor intake dan output urin dh. di. dj. Monitor penggunaan obat antikolinergik dk. dl. Monitor derajat distensi bladder dm. dn. do. dp. Instruksikan pada klien dan keluarga untuk mencatat output urine d. dr. ds. dt. 2ediakan priasi untuk eliminasi du. d. d#. Kateterisasi jika perlu dE. dy. Monitor tanda dan gejala I2K *panas, hematuria, perubahan bau dan konsistensi urine+
df. )A2IA d6. )etensi dapat terjadi karena spasme kandung kemih ea. eb. Menentukan
kebutuhan
manajemen
medikasi,
mengetahui respon klien ec. ed. Membantu
menentukan
seberapa retensi yang terjadi akibat distensi bladder ee. ef. Membantu klien
keluarga
mandiri
mengetahui
dan serta
pentingnya
pencatatan untuk memonitor kondisi klien eg. eh.
Memberi ruang pribadi bagi klien untuk eliminasi
ei. ej. Membantu eliminasi *miksi+ klien ek. el. Membantu
mencegah
terjadinya I2K pada klien em. en.
21
e$. '.' Implementasi ep. !ilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan. e. er. '.( E8aluasi
es. 5ormat ealuasi menggunakan format 2AP. et. 2 ( merupakan respon subjektif dari klien mengenai hasil yang telah diperoleh selama tindakan dilakukan. eu. ( merupakan pengamatan objektif dari pera#at mengenai respon klien terhadap tindakan yang telah dilakukan. e. A ( merupakan analisa pera#at mengenai masalah klien setelah dilakukan tindakan. e#. P ( merupakan planning atau rencana tindakan selanjutnya kepada klien setelah dilakukan tindakan. e:. ey. DI6HA#)E PLANNIN)
e6. 1. Pengertian fa. Hiperplasia prostat benigna adalah suatu keadaan dimana kelenjar prostat mengalami pembesaran, memanjang ke atas ke dalam kandung kencing dan menyumbat aliran air kencing dengan menutup lubang berkemihbuang air kecil. "PH merupakan kondisi penyakit yang paling umum pada pria lansia. fb. fc. 2. Tan&a &an )ejala a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
2ering berkemih *buang air kecil+ 2ering terbangun malam hari untuk buang air kecil Perasaan ingin buang air kecil yang mendesaktidak dapat ditunda yeri saat buang air kecil Pancaran air kencing melemah )asa tidak puas sehabis buang air kecil, Kalau mau buang air kecil harus menunggu lama >umlah air kencing menurun dan harus mengedan saat buang air kecil Aliran air kencing tidak lancarterputus-putus Air kencing terus menetes setelah berkemih :ejala umum seperti keletihan, tidak nafsu makan, mual muntah, dan rasa tidak nyaman pada lambung fd. fe. 3. Penatalaksanaan
a.
bserasi
22
ff.
Pada
pasien
dengan
keluhan
ringan.
Mencakup
nasehat
mengurangi minum setelah makan malam, mengurangi minum kopi dan b.
tidak diperbolehkan minum alkohol. 2etiap 4 bulan kontrol 'erapi obat fg. !apat menurunkan gangguan aliran air seni dan mengurangi gejala. fh. fi. '. Hal; Hal
a. Menjaga masukan nutrisi yang seimbang dan adekuat *cukup+ b. >us buah dan sayuran tinggi serat dapat digunakan untuk memudahkan buang air besar dan mencegah mengejan yang berlebihan. c. atihan otot-perineal dilakukan dengan menekan bokong bersamaan, tahan posisi ini, rileks. atihan ini dapat dilakukan %0 sampai &0 kali setiap jam ketika duduk atau berdiri. d. 8oba untuk memutuskan aliran air kencing setelah mulai buang air kecil, tunggu beberapa detik dan kemudian lanjutkan. e. !ianjurkan untuk berkemih secepatnya ketika merasakan keinginan untuk berkemih f. Kembalinya Kemampuan mengontrol buang air kecil adalah proses yang bertahap, pasien dapat terus merasa berkemih tidak tuntas setelah dipulangkan dan rasa tersebut harus secara bertahap hilang *hingga % tahun+ g. Air kencing mungkin tampak keruh selama beberapa minggu setelah pembedahan dan kembali jernih ketika area prostat menyembuh h. !alam masa penyembuhan *9 - < minggu+ pasien tidak boleh melakukan aktiitas seperti mengejan ketika buamg air besari, mengangkat barang berat. Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah balik i.
dan
menyebabkan keluarnya darah Pasien harus menghindari perjalanan jarak jauh dengan motor dan latihan
berat yang dapat meningkatkan perdarahan. j. Makanan pedas, alkohol dan kopi dapat menyebabkan ketidaknyamanan. k. Minum cukup cairan *paling sedikit 4000-3000 ml+ untuk mencegah dehidrasi, yang dapat meningkatkan terbentuknya jendalan darah dan l.
menyumbat aliran air kencing 'anda-tanda seperti perdarahan, keluarnya jendalan darah, penurunan aliran
air kencing, atau gejala infeksi saluran kemih harus dilaporkan ke dokter. m. Minum obat sesuai dengan yang diresepkan fj. fk.
23
fl. fm. fn. fo. fp. f. +r. +s. +t. +u. +8. +. +:. +<. +9. ga. g. g. g&. ge. g+. gg. BAB (. PENUTUP g/. (.1 Kesimpulan gi. Prostatitis adalah peradangan kelenjar prostat. Prostatitis sering terjadi
pada pria yang sudah lanjut usia. Penyakit ini sering disebabkan oleh infeksi akut atau kronis, biasanya naik dari uretra. Prostatitis dapat bersifat noninfeksius atau idiopatik. 2ebagian besar infeksi baktei pada prostat disebabkan oleh organisme negatif gram terutama 7. 8oli. rganisme penyebab lainnya adalah enterokokus, stafilokokus, streptolokus, 8. 'rachomatis, $. $ralyticum, dan . :onorrhoeae. 2ecara umum tanda dan gejala yang timbul gejala dari prostatitis adalah akut demam, kedinginan, disuria dan nyeri, iritabilitas esika urinaria, hematuria, pembentukan abses prostat, timbul pegal di perineum dan nyeri punggung ba#ah atau demam ringan, rasa terbakar bersama ejakulasi. gj. gk. gl. (.2 aran gm. 1.&.% !iharapkan kepada mahasis#a khususnya mahasis#a kepera#atan agar dapat mengerti, memahami dan dapat menjelaskan tentang penyakit prostatitis baik dari pengertian, patofisiologi, etiologi, manifestasi klinis maupun pencegahan serta penerapan asuhan kepera#atannya.
24
gn.
1.&.&
Mahasis#a diharapkan lebih banyak menggali kembali tentang
proses penyakit prostatitis. Ilmu yang didapatkan dapat diterapkan dalam go.
kehidupan masyarakat. 1.&.4 !iharapkan kepada tim kesehatan maupun mahasis#a kepera#atan untuk lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat mengenai pencegahan prostatitis. gp.
25
gt.
g5. gr. DA%TA# PUTAKA gs. "aughman, !iane 8., dan Hackley, >oann 8. &000. Keperawatan Medial
gu.
Bedah Buu !au dari Brunner dan !uddarth. >akarta( 7:8. "ulechek, :loria M., "utcher, Ho#ard Karl dan !ochterman, >oanne Mc8loskey. &00<. "ursing #nterventions Classifications $"#C%. Michigan $niersity( Mosby elseier. g. 8or#in, 7li6abeth >. &00;. Buu !au& Patofisiologi. >akarta( 7:8. g#.:raber, dkk. &009. 'oter Keluarga (nivesitu of #owa. >akarta( 7:8. gE. Isselbacher, dkk. &000. Harrison& Prinsip)prinsip #lmu Penyait 'alam. >akarta( 7:8.
gy.
ong, ".8. %;;9. Perawatan Medial Bedah& !uatu Pendeatan Proses
g6.
Keperawatan. >akarta( 7:8. Moorhead, 2ue., Maas, Meridean . dan >ohnson, Marion. &00<. "ursing
ha.
*utcome Classification $"*C%. Mosby 7lseier. A!A. &00;. "ursing 'iagnosis "+"'+& 'efinition and Classification
hb.
,--),-//. Price, 2ylia A., dan ilson, orraine M. %;;1. Patofisiologi& Konsep
hc. hd.
Klinis Proses)proses Penyait. >akarta( 7:8. 2loane, 7thel. &003. +natomi dan 0isiologi untu Pemula. >akarta( 7:8. 2melt6er, 2u6anne 8., dan "are, "renda :. &00&. Keperawatan Medial
he. hf.
Bedah Brunner dan !uddarth. 1disi 2. 3olume ,. >akarta( 7:8. 'ucker,2. M, dkk. %;;<. !tandar Perawatan Pasien. >akarta( 7:8. 2abiston, daid 8.%;;3. Buu a4ar bedah& !abiston5s 1ssentials !urgery%.
hg.
>akarta( 7:8 2oeparman. *%;;0+. Ilmu Penyakit !alam. >ilid II. 5K$I. >akarta.
hh.
2uriyandi, Kiromi. &0%%. 'ugas Makalah P>" $rinary 2istem. Malang( Ilmu
Kepera#atan
$".
http(###.scribd.comdoc<3949@1@'ugas-
Makalah-Pjbl-$rinary-2istem hi.
8hendera#asi, 2tephanie 2ettrin ? Astra#inata, !alima A. &00<. Prostatitis onbakterial( Penyebab !an !iagnosis. >akarta( 5IK $I. Majalah kedoikteran Indonesia, Gol. 1< o.<, Agustus &00<. hj. http(###.scribd.comdoc1&%9<490Prostatitis-Infeksi-:onokkokus hk.
26
hl.