MANUSIA DAN PERADABAN ( Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah ISBD) Dosen : Widyaningsih Widyaningsih
Disusun Oleh : 10505244002/Supriyanto 10505244003/Asdi 10505244003/Asdi W 10505244008/Bambang 10505244008/Bambang Dwi J 10505244009/Iswanu 10505244010/Rizky 10505244010/Rizky Dwi L 10505244011/Galuh 10505244011/Galuh Jati C
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyu penyusu sunan nan makala makalah h ini ini sebaga sebagaii tugas tugas mata mata kuliah kuliah Ilm Ilmuu Sosial Sosial dan dan Budaya Dasar. Kami Kami tela telah h me meny nyus usun un maka makala lah h ini ini de deng ngan an seba sebaik ik-b -bai aikn knya ya dan dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Tak Tak lupa lupa ucap ucapan an teri terima maka kasi sih h kami kami samp sampai aika kann ke kepa pada da Dose Dosenn Pembimbing atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepa ke pada da kami kami.. Sehi Sehing ngga ga kami kami dapa dapatt me meny nyus usun un dan dan me meny nyel eles esai aika kann makala makalah h ini tepat tepat pada pada waktu waktunya nya dan dan insya insyaAlla Allah h sesua sesuaii yang yang kami kami harapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Pada Pada dasarn dasarnya ya makal makalah ah yang yang kami kami sajik sajikan an ini khusu khususs mengu mengupas pas tentang Manusia dan Peradaban ( mulai dari pengertian, wujud dan perkembangan peradaban, peradaban dan perubahan sosial dll). Untuk lebih jelas simak pembahasannya dalam makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Amin.
Yogyakarta
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN A. Hakekat Manusia dan Peradaban 1.
Makna Manusia
2.
Makna Adab dan Peradaban
B. Wujud dan Perkembangan Peradaban 1.
Wujud Peradaban
2.
Evolusi Budaya dan Tahapan Peradaban
C. Peradaban dan Perubahan Sosial 1.
Tradisi
2.
Modernisasi
3.
Masyarakat Madani
D.
Masyarakat Yang Beradab
E.
Problematika Peradaban Dalam Kehidupan Masyarakat 1.
Kemajuan IPTEK Bagi Peradaban Manusia 2.
BAB III
Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia
PENUTUP Kesimpulan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut. Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat
mengakibatkan suatu
perubahan
pada kehidupan
sosial.
Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat. Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki
manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin
otomatis,
Demikian
juga
ditemukannya
formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.
B. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah : Hakekat Manusia dan Peradaban yang meliputi makna manusia dan makna ada dan peradaban, Kemudian Wujud dan Perkembangan Peradaban yang meliputi wujud peradaban dan evolusi budaya dan tahapan peradaban, Kemudian Peradaban dan Perubahan Sosial yang meliputi tradisi, modernisasi dan masyarakat madani. Kemudian Masyarakat Yang Beradab, Lalu Problematika Peradaban Dalam Kehidupan Masyarakat yang meliputi kemajuan IPTEK bagi peradaban manusia dan dampak globalisasi bagi peradaban manusia.
BAB II PEMBAHASAN A. Hakekat Manusia dan Peradaban 1.
Makna Manusia
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani
dan
rohani.
Pemahaman
terhadapnya
memerlukan
pendekatan multi dimensional dengan tidak melupakan kodratnya sebagai mahluk pribadi dan sosial. Melalui akalnya manusia dapat menciptakan dan mengembangkan teknologi, lewat jasmaninya manusia dapat menerapkan dan merasakan kemudahan yang diperolehnya dari teknologi tersebut sedangkan melalui rohani terciptalah peradaban. Lebih dari itu melalui ketiganya (akal, jasmani, rohani) manusia dapat membuat perubahan di berbagai bidang sesuai dengan perjalanan waktu yang dilaluinya sebagai upaya penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Aspek inilah yang menjadi pembeda antara manusia dengan mahluk lainnya dalam hal kemampuannya beradaptasi dengan alam. Peradaban hanya dikenal oleh manusia, sedangkan mahluk lain melakukan adaptasi dengan perubahan alam melalui proses evolusi jasmaniahnya. Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : 1. Sebagai makhluk tuhan 2. Sebagai makhluk individu 3. Sebagai makhluk sosial budaya
Sebagai makhluk pribadi, manusia terus melakukan interaksi dengan sesamanya sebagai jalan mencari pemahaman tentang dirinya, lingkungan dan sarana untuk pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat diperolehnya sendiri. Interaksi itu sudah tercipta sejak manusia masih berada di dalam kandungan ibunya dan terus berkelanjutan sampai dia dilahirkan yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa dengan bentuk interaksi yang semakin komplek dalam mengenal lingkungan sekitarnya. Interaksi tersebut sebagai cikal terbentuknya suatu komunitas sosial yang selanjutnya melahirkan aturan-aturan dan norma yang disepakati bersama untuk mengatur interaksi yang terjadi tersebut. Faktor interaksi, komunitas sosial dan aturannya serta norma yang dijalani manusia tersebut kelak menjadi konsep suatu organisasi dan manajemen
yang
sebenarnya
sudah
dikenal
sejak
dulu.
Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa konsep dasar keorganisasian dan manajemen bukan merupakan sesuatu yang baru. Beberapa peninggalan bersejarah baik yang berupa bangunan, tulisan atau yang sejenisnya dari beberapa dinasti di seluruh dunia yang dibuat beberapa ribu tahun silam merupakan saksi bisu yang menguatkan pernyataan di atas. Keberadaan dinasti tersebut seolah mengatakan bahwa masyarakat pada saat itu sudah mengenal organisasi yang mengatur segala macam interaksi yang terjadi antar individu dalam masyarakat, sedangkan peninggalan sejarah (misalnya tujuh keajaiban dunia) bisa dikatakan sebagai sebuah maha karya yang
tak
akan
terwujud bila
proses
pembuatannya tidak
menggunakan konsep manajemen yang benar-benar brilian. Tingkat
penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan pada saat itu yang masih sangat minim, membuat konsep-konsep manajemen dan organisasi pada era tersebut tidak dapat tertuang dalam konsep yang tersusun secara sistematis sebagai bahan studi banding dengan konsep yang ada sekarang.
2.
Makna Adab dan Peradaban
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut
Civilization .
Istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Definisi peradaban menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa peradaban merupakan bagian dan
unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Pada
waktu
perkembangan kebudayaan
mencapai
puncaknya
berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi. Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
Pendidikan,
Kemajuan teknologi dan
Ilmu pengetahuan.
B. Wujud dan Perkembangan Peradaban 1. Wujud Peradaban
Wujud dari peradaban dapat berupa : 1. Moral : nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan. 2.
Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan
dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk. 3.
Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik
dan buruk yang menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun. 4.
Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang
tercakup
dalam
keindahan,
mencakup
kesatuan
(unity),
keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).
2.
Evolusi Budaya dan Tahapan Peradaban a.
gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian,
dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam. ( revolusi agraris) b.
gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri
penemuan mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi industri)
c.
gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi.
Penemuan TI dan komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.
C. Peradaban dan Perubahan Sosial
Perubahan menyebabkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur social yang ada dalam masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Penyebab atau faktor – faktor terjadinya perubahan : Faktor intern :
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk b. Adanya penemuan – penemuan baru c. Konflik dalam masyarakat d. Pemberontakan dalam masyarakat Faktor extern :
a. Faktor alam yang berubah b. Pengaruh kebudayaan lain
1. Tradisi Tradisi (Bahasa Latin: traditio , "diteruskan") atau kebiasaan, dalam
pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis
maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Tradisi juga merupakan adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan di masyarakat karena adanya penilaian bahwa caracara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar.
2. Modernisasi
Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu
modo (cara)
dan
ernus
(masa kini). Secara harfiah modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut. a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis. b. Prof. Koentjaraningrat menyatakan modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang. c. Anthony D Smith menyatakan modernisasi bukan semata-mata proses yang spontan dan tanpa perencanaan. d. Soerjono
Soekanto,
modernisasi adalah suatu bentuk dari
perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning. Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.
a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata. b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi
memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut : a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat. b. Sistem
administrasi
negara
yang
baik,
yang
benar-benar
mewujudkan birokrasi. c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa. e. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan. f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial. Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan modernisasi yaitu proses menuju masa kini, dimana terjadi perubahan sosial budaya dan masyarakat memperbaharui diri untuk mendapatkan cirri-ciri yang dimiliki oleh masyarakat modern. Adapun syarat-syarat dari modernisasi terdiri dari : 1. Cara berfikir ilmiah. 2. Sistem administrasi Negara yang baik.
3. Kedisiplinan yang tinggi. 4. Mampu menciptakan suasana yang kondusif.
3. Masyarakat Madani
Masyarakat madani merupakan konsep yang memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang beda-beda. Bila merujuk kepada Bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer. Merujuk pada Bahmueller (1997), ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya: 1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial. 2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatankekuatan alternatif. 3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat. 4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena
keanggotaan
memberikan
organisasi-organisasi
masukan-masukan
terhadap
masyarakat
mampu
keputusan-keputusan
pemerintah. 5. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
6. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai ragam perspektif. Dari beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis dimana para
anggotanya menyadari
akan hak-hak
dan
kewajibannya
dalam
menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya; dimana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas
warga
negara
untuk
mewujudkan
program-program
pembangunan di wilayahnya. Namun demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali jadi, yang hampa udara, taken for granted. Masyarakat madani adalah konsep yang cair yang dibentuk dari poses sejarah yang panjang dan perjuangan yang terus menerus. Bila kita kaji, masyarakat di negara-negara maju yang sudah dapat dikatakan sebagai masyarakat madani, maka ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi masyarakat madani, yakni adanya democratic governance (pemerintahan demokratis yang dipilih dan berkuasa secara demokratis dan democratic civilian (masyarakat sipil yang sanggup menjunjung nilai-nilai civil security; civil responsibility dan civil resilience). Apabila diurai, dua kriteria tersebut menjadi tujuah prasyarat masyarakat madani sbb: 1. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat. 2. Berkembangnya modal manusia (human capital) dan modal sosial (socail capital) yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok.
3. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan; dengan kata lain terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial. 4. Adanya hak, kemampuan dan kesempatan bagi masyarakat dan lembaga-lembaga swadayauntuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama dan kebijakan publik dapat dikembangkan. 5.
Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antar budaya dan kepercayaan.
6. Terselenggaranya
sistem
lembaga-lembaga ekonomi,
pemerintahan
yang
memungkinkan
hukum, dan sosial berjalan secara
produktif dan berkeadilan sosial. 7. Adanya jaminan, kepastian dan kepercayaan antara jaringan jaringan kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antar mereka secara teratur, terbuka dan terpercaya.
D. Masyarakat yang Beradab
Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Atau dapat pula diartikan sebagai masyarakat yang santun dan telah maju tingkat kehidupan lahir batinnya. Segala sesuatu yang dinilai maju dalam aspek kehidupan lahir batin suatu masyarakat perlu selalu dipelihara dan dikembangkan, walaupun perlu dipahami bahwa beberapa nilai yang dianut masyarakat selalu berubah atau berkembang. Dalam proses
estafet antar generasi selalu terdapat friksi, disamping adanya pengaruh globalisasi atau segala aspek kehidupan yang padat menimbulkan gangguan dan peluang untuk mangembangkan peradaban masyarakat. Tingkat peradaban suatu masyarakat bangsa dapat diukur atau diklasi¬fikasikan dengan berbagai cara. Pada umumnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan sosial, ekonomi, meliputi berbagai fasetnya dengan menggunakan indikator-indikator sosial dan ekonomi. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
E. Problematika Peradaban dalam Kehidupan Masyarakat 1. Kemajuan IPTEK Bagi Peradaban Manusia
Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan
memiliki
ciri
efisiensi
dalam
setiap
manusia”Pengertian teknologi secara umum adalah: proses
yang meningkatkan nilai tambah
bidang
kegiatan
produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan
meningkatkan kinerja Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan
dan digunakan Sedangkan dampak adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu . Jadi dampak teknologi adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu teknologi, bisa akibat baik bisa juga akibat buruk dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Karena itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia
2. Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah
terhadap
memudarnya
nilai-nilai
pelestarian
budaya.
Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri . Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaankebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau
kamu
sebagai
pertimbangan
nilai
rasa.
Sekarang
ada
kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion . Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung
tinggi
norma
kesopanan
telah
berubah
mengikuti
perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kotakota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetronsinetron Indonesia . Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi trend dilingkungan
anak
muda.
Salah
satu
keberhasilan
penyebaran
kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran. Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan/peradaban yang disebabkan oleh pengaruh globalisasi, diantaranya yaitu : 1. Pemerintah perlu mengkaji ulang peraturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa 2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya 3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative. 5.
Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : Sebagai makhluk tuhan, Sebagai makhluk individu dan Sebagai makhluk sosial budaya. Peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti.