INJEKSI AMOKSISILIN
1. NAMA SEDIAAN KALMOXILIN “Kalbe Farma” Farma”
Mengandung Amoksisilin natrium setara dengan Amoksisilin 1000 mg/vial
2. KEKUATAN SEDIAAN Farma” KALMOXILIN “Kalbe Farma” Mengandung amoksisilin 1000 mg/vial
Sumbe Sumber :I SO I ndonesia Volume Volume46 – 2011 s/d 2012 , hal 102
3. PRE FORMULASI ZAT AKTIF
Amoxicillinum Pemerian
: Serbuk hablur, putih; praktis tidak berbau.
Kelarutan
: Sukar larut dalam air dan metanol; tidak larut dalam
benzena, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform. Fungsi
: Antibiotika
pH
: Antara 3,5 dan 6,0; lakukan penetapan menggunakan larutan 2mg per ml.
Stabilitas
: Dibawah kondisi asam, amoxicillin terhidrolisis menjadi bentuk asam penicilloic.Larutan tanpa buffer dari amoksisilin sodium stabil pada pH 5,8 dan larutan dalam larutan buffer sitrat lebih stabil pada pH 6,5.
Kondisi penyimpanan
: Amoksisilin sebaiknya disimpan dalam wadah kedap
udara pada temperature tidak lebih dari 30ºC.
Sum Sumber : F I -I V hlm.95-96, 1995 ; The The pharmaceutica ical co codex ed. XII , hlm. 728-730
4. PENGEMBANGAN FORMULA ▪
Bentuk sediaan
Secara komersial, sediaan amoksisilin tersedia dalam bentuk trihidrat. serbuk hablur, dan larut dalam air. Ketika dilarutkan dalam air secara langsung, akan berbentuk amoksisislin suspensi oral dengan pH antara 5 - 7. 5. Amoksisilin sangat peka terhadap kelembaban sehingga dibuat dalam bentuk serbuk kering dan dimasukkan ke dalam kemasan vial. Amoksisilin dapat dibuat dalam bentuk serbuk kering tanpa harus dibuat suspensi karena amoksisilin bersifat larut dalam air.
▪
Rute pemberian
Pemberian 500 mg atau 1000 mg amoksisilin injeksi intramuskular, diperoleh kadar puncak 5,5 – 5,5 – 10 10 μg/mL dalam 60 menit. Ekskresi amoksisilin sebagian besar melalui ginjal. Pada fungsi ginjal normal sekitar 70% amoksisilin akan diekskresikan dalam bentuk yang tidak berubah (pada pemberian i.m. dan i.v. yang cepat) setelah 6 jam.
▪
Penentuan Volume sediaan
Rute intravena adalah satu-satunya rute yang dapat menerima sediaan dalam volume besar (>10 mL). injeksi amoksisilin yang biasa tersedia di pasaran dalam ukuran 10 ml dan 20 ml. Sediaan akan dibuat dengan ukuran 10 ml.
▪
Pemilihan pembawa
Amoksisilin bersifat larut dalam air sehingga untuk merekonstitusi sediaan dapat digunakan aqua pro injeksi tanpa harus menambahkan pelarut tambahan lain.
Sumber:
http://id.kalbe http://id.kalbe.co.id/Produkda .co.id/ProdukdanJ nJ asa/Ob asa/ObatRe atResep/ProdukAZ/tab p/ProdukAZ/tabid/2 id/267 67/I D/2188/KAL /KAL MOXI L I N.aspx http://dinkes.tasikmalayakota.go.id/index.php/informasi-obat/211-amoksisilin.html
5. FORMULA AKHIR
Amoksisilin sebagai Amoksisilin 1000 mg/vial Aqua pro injeksi ad 10 ml Catatan
: Segera sebelum digunakan sediaan di rekonstitusi menggunakan aqua pro injeksi sampai volume 10 ml (Pencampuran secara aseptic).
6. PREFORMULASI EKSIPIEN Aqua Pro Injection
Aqua pro injeksi adalah air untuk injeksi yang disterilkan dan dikemas dengan cara yang sesuai. Tidak mengandung bahan antimikroba atau bahan tambahan lainnya. Pemerian
:
Cairan jernih
Bau
:
Tidak berbau
Warna
:
Tidak berwarna
Rasa
:
Tidak berasa
Berat molekul
:
18,02
Stabilitas
:
Stabil pada tempat yang kering. Dapat stabil dalam semua keaadaan fisika (es, cair dan uap). Air dari hasil
sistem
pemurnian
secara
farmasi
harus
disimpan secara spesifik. Rancangan dan operasi dari sistem distribusi penyimpanan adalah untuk menjaga air dari kelebihan batas bisa diijinkan selama penyimpanan. Khususnya, penyimpanan dan distribusi sistem harus memastikan bahwa air dilindungi dari pencemaran organik dan bersifat ion, yang akan mendorong kearah suatu peningkatan di dalam daya konduksi dan total karbon organik, secara berturut-turut. Sistem harus pula dilindungi dari phisik masuknya jasad renik dan partikel asing sehingga dapat mencegah pertumbuhan mikrobial.
Inkompatibilitas
:
Dalam formulasi dapat bereaksi dengan obat dan bahan tambahan lainnya yang mudah terhidrolisis
dalam lingkungan pada temperatur tinggi. Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup kedap. Jika disimpan dalam bertutup kapas, berlemak maka harus digunakan dalam waktu 3 hari setelah pembuatan
Khasiat dan
:
Untuk pembuatan injeksi
penggunaan
Sumbe Sumber : F armakopeI ndones ndonesia edisi I V. Tahun T ahun 199 1995. 5. hal 112 112 dan Rowe, R. C., 2009:766
7. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN Formula untuk 5 vial Amoksisilin = 1000 mg x 5 = 5000 5 000 mg Catatan : Tiap vial di rekonstitusi menggunakan aqua pro injeksi sampai 10 ml.
Penimbangan Bahan Bahan
Jumlah bahan per vial
Jumlah bahan 5 vial
Amoksisilin
1000 mg
5000 mg
8. PROSEDUR PEMBUATAN Metode sterilisasi
: Metode sterilisasi awal ( Metode aseptis).
Metode sterilisasi awal dipilih karena amoksisillin merupakan antibiotik yang tidak stabil terhadap kelembaban dan pemanasan. Serbuk steril, dan harus ditangani secara aseptik dalam keadaan kering dan udara bebas debu. Liofilisasi amoksisilin
Larutkan obat dalam air untuk injeksi
Sterilkan larutan dengan cara penyaringan menggunakan penyaring bakteri ukuran 0,22 µm
Pengisian kedalam vial steril dan menutup kontener dibawah kondisi aseptik secara parsial
Pindahkan kontener ke liofilizer dan menempatkannya dalam ruangan pada kondisi aseptic.
Bekukan larutan pada rak dingin dalam ruangan pengering beku.
Aplikasi vakum pada ruangan dan memanaskan rak untuk penguapan air dari keadaan beku.
Preparasi vial
Cuci dan keringkan vial gelas tipe 1 10 ml untuk 1000 mg dan tempatkan pada container untuk sterilisasi secara panas kering pada suhu 200ºC selama 225 menit.
Pindahkan ke daerah steril pengisian.
Preparasi penutup vial
Cuci penutup karet dengan membilas atau merendamnya dengan deterjen yang sesuai.
Keringkan dalam pengering pada suhu 55ºC. susun inspeksi dan bungkus penutup vial untuk di autoklafir.
Sterilisasi dalam autoklaf selama 1 jam pada suhu 121ºC, keringkan secara vakum sekurang-kurangnya selama 4 jam pada suhu tidak melebihi 90ºC.
Pindahkan ke daerah steril pengisian.
Pengisian ke dalam vial
Masukkan bubuk steril secara aseptik ke dalam vial bersih, kering dan steril sesuai dengan berat pada label masing-masing. Periksa berat vial setiap rentang waktu 5 menit.
Pasangkan penutup karet steril, dan aplikasikan system penutupan steril.
Pindahkan dari daerah steril lalu kemas menjadi kemasan primer, berikan label pada setiap container.
Ambil sampel untuk pengujian.
9. EVALUASI Evaluasi injeksi meliputi evaluasi fisika, kimia dan biologi. ▪
Penetapan pH o
▪
Di uji menggunakan pH meter
Bahan Partikulat dan Injeksi o
Di uji menggunakan sistem elektronik penghitung partikel pengotor cairan yang dilengkapi dengan alat untuk memasukkan contoh yang sesuai.
▪
Uji Keseragaman Bobot o
Hilangkan etiket pada wadah; -
o
cuci bagian luar wadah dengan air, keringkan pada suhu 105 C.
-
timbang satu persatu dalam keadaan terbuka, keluarkan isi wadah.
-
cuci wadah dengan air, kemudian dengan eatnol 95%.
-
keringkan lagi pada suhu 105 C sampai bobot tetap.
-
dinginkan dan kemudian timbang satu per satu.
-
Bobot isi wadah tidak boleh menyimpang lebih dari batas yang tertera,
o
kecuali satu wadah yang boleh menyimpang tidak lebih dari 2 kali batas yang tertera. ▪
Keseragaman Volume o
Pengujian dilakukan dengan alat ukur volume. Larutan tiap wadah harus sedikit lebih dari volume yang tertera pada etiket.
▪
Uji Kejernihan Larutan o
Pengujian dilakukan secara visual. Ampul diputar 180° berulang-ulang di depan suatu background yang berwarna hitam untuk melihat partikulat yang berwarna putih dan didepan suatu background yang berwarna b erwarna putih untuk melihat partikulat yang berwarna hitam.
▪
Uji Kebocoran o
▪
Wadah sediaan diletakkan dengan posisi terbalik.
Volume Terpindahkan o
Pilih tidak kurang dari 30 wadah. Isi perlahan-lahan dituang dari tiap wadah kedalam gelas ukur kering terpisah dengan kapasitas gelas ukur tidak lebih dari sediaan.
▪
Uji Sterilitas o
Pengujian
dilakukan
secara
mikrobiologis
dengan
menggunkan
medium
pertumbuhan tertentu. Produk dikatakan bebas mikroorganisme bila Sterility -6
Assuranve Level (SAL) = 10 atau 12 log reduction (over kill sterilization). Bila proses pembuatan menggunakan aseptic,maka SAL =10
10. WADAH DAN KEMASAN Dalam wadah vial ukuran 10 ml yang terbuat dari bahan kaca.
-4
11. DAFTAR PUSTAKA
-
Agoes, goeswin.2009. sediaan farmasi steril seri farmasi Industri-4 ITB:Bandung
-
Logawa,
benny
dan
Noerono,
soendani.s.1986.Teknologi
farmasi
sediaan
steril.ITB:Bandung -
Depkes RI “Farmakope Indonesia” edisi IV.1995:Jakarta
-
The pharmaceutical Codex
-
http://id.kalbe.co.id/ProdukdanJasa/ObatResep/ProdukAZ/tabid/267/ID/2188/KALM OXILIN.aspx diakses pada hari sabtu 27 April 2013., pukul 09.15 WIB.
-
http://dinkes.tasikmalayakota.go.id/index.php/informasi-obat/211-amoksisilin.html diakses pada hari sabtu 27 April 2013., pukul 10.25 WIB.
LAMPIRAN 1. Kemasan Vial
2. Brosur KALMOXILIN
.......................................... ..................1000 ......1000 mg Tiap vial mengandung : Amoksisilin natrium setara dengan Amoksisilin .............................. Indikasi -
Infeksi kulit dan jaringan lunak : Staphylococcus sp. bukan penghasil penisilinase,Streptococcus sp coli. Infeksi saluran nalas : Haemophilus influenzae,Sfreptococcus influenzae,Sfreptococcus sp. termasuk Streptococcus pneumoniae,Staphyloneus sp. bukan bukan penghasil penisilinas, E. coli Infeksi saluran genitourinaria : E. coli, P.mirabilis dan Streptococcus faecalis. Gonore : N. gonorrhoeae ( bukan penghasil penisilinase ).
Famakologi
Pemberian 250 mg atau 500 mg amoksisilin injeksi intramuskular, diperoleh kadar puncak 5,5 – 5,5 – 10 10 μg/mL μg/mL dalam 60 menit. Ekskresi amoksisilin sebagian besar melalui ginjal. Pada fungsi ginjal normal sekitar 70% amoksisilin akan diekskresikan dalam bentuk yang tidak berubah (pada pemberian i.m. dan i.v. yang cepat) setelah 6 jam. Dosis
Penderita dengan fungsi ginjal normal : • Infeksi saluran nafas bagian atas, infeksi saluran genitourinaria, infeksi kulit dan jaringan lunak : Dewasa : 250 mg tiap 6-8 jam, tergantung kondisi penderita. Anak-anak (< 20 kg) : 20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam. Pada infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan menjadi 500 mg tiap 6-8 jam (dewasa) dan 40 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam (anak-anak). • Infeksi saluran nafas bagian bawah : Dewasa : 500 mg tiap 6-8 jam. Anak-anak (< 20 kg) : 40 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam. • Septikemia bakterialis : Dewasa : Pada infeksi yang lebih serius : 1 gram tiap 6 jam injeksi i.v. perlahanlahan atau infus i.v. dalam waktu 30-60 menit. Anak-anak (< 20 kg) : 20 – 20 – 40 40 mg/kg/hari tiap 6 jam. Efek Samping
• Reaksi Reaksi kepekaan seperti erythematous maculopapular rashes, urtikaria, serum sickness. • Reaksi kepekaan yang serius dan fatal adalah reaksi anafilaksis terutama terjadi pada penderita yang hipersensitif terhadap penisilin. • Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, diare. • Reaksi-reaksi Reaksi-reaksi hematologi (biasanya bersifat reversibel). • Khusus p ada pemberian injeksi dapat menyebabkan flebitis dan rasa sakit pada tempat injeksi. Kontraindikasi
Penderita hipersensitif atau mempunyai riwayat hipersensitif terhadap antibiotik beta ( penisilin,laktam sefalosporin) sefalosporin) Cara penyimpanan Kemasan
ditempat sejuk sejuk dan kering ;Disimpan ditempat
: Injeksi 1000 mg : Dos 5 vial @ 1000 mg
Diproduksi oleh : PT. Kalbe Farma Bandung-Indonesia
Reg. No. DKL9611600644A