Indeks CPITN (Community Periodontal Index for Treatment Needs)
adalah indeks Per i odontal I ndex for Tr eatment atment Needs Needs Pengertian CPITN atau Commun it y Per resmi yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi jaringan periodontal serta perkiraan akan kebutuhan perawatannya dengan menggunakan sonde khusus yaitu WHO . Peri Peri odontal odontal Ex amini ng Probe
Sonde khusus yang dipergunakan untuk pemeriksaan CPITN ini memiliki bentuk ujung
bulat dengan diameter 0,5 mm, dengan dengan kode warna 3,5 sampai 5,5 mm.
Sonde ini dimasukkan ke dalam saku gusi untuk melihat adanya perdarahan atau kedalaman poket.
Alat ini dipakai juga sebagai alat peraba adan ya karang gigi.
Bilamana dalamnya poket antara 4-5 mm, sebagian warna hitam masih terlihat.
Adapun kedalaman poket 6 mm atau lebih, maka seluruh bagian sonde yang berwarna hitam sudah tidak terlihat
WHO periodontal probe digunakan untuk menentukan dalamnya poket, merasakan adanya karang gigi serta melihat ada tidaknya perdarahan. Caranya, tanpa menyebabkan rasa sakit atau tidak enak probe dimasukkan ke dalam saku gigi, dengan ujungnya yang berupa bola digeserkan mengikuti konfigurasi anatomi dari permukaan akar gigi.
Tujuan Pengukuran atau Pemeriksaan CPITN adalah :
1. Mendapatkan data tentang status periodontal masyarakat. 2. Merencanakan program penyuluhan. 3. Menentukan kebutuhan perawatan (jenis tindakan, beban kerja, kebutuhan tenaga). 4. Memantau kemajuan kondisi periodontal individu.
Pemeriksaan CPITN ini menggunakan 6 sektan yaitu :
1. Sektan kanan atas : elemen gigi 1.7, 1.6, 1.5, 1.4 (sektan 1) 2. Sektan anterior (depan) atas : elemen gigi 1.3, 1.2, 1.1, 2.1, 2.2, 2.3 (sektan 2) 3. Sektan kiri atas : elemen gigi 2.4, 2.5, 2.6, 2.7 (sektan 3) 4. sektan kiri bawah : elemen gigi 3.7, 3.6. 3.5, 3.4 (sektan 4) 5. Sektan anterior bawah : elemen gigi 3.3, 3.2, 3.1, 4.1, 4.2, 4 (sektan 5) 6. Sektan kanan bawah : elemen gigi 4.4, 4.5, 4.6, 4.7 (sektan 6)
Gigi Index CPITN terbagi dan tergantung atas tiga kelompok umur yaitu :
1. Umur 20 tahun atau lebih 2. Umur 16 tahun sampai 19 tahun 3. Umur kurang dari 15 tahun
Dalam pemeriksaan CPITN perlu diperhatikan :
1. Apabila salah satu gigi geraham atau molar dan juga gigi seri atau incisivus tidak ada, tidak diperlukan penggantian gigi. 2. Apabila dalam satu sektan tidak terdapat gigi index maka gigi dalam sektan tersebut diperiksa semuanya dan yang diambil adalah gigi dengan skor tertinggi. 3. Umur 19 tahun kebawah tidak dilakukan pemeriksaan Molar Kedua (M2) untuk menghindari false pocket. 4. Umur 15 tahun kebawah, pencatatan hanya dilakukan bila ada perdarahan daerah gusi dan karang gigi saja. 5. Jika gigi index dan penggantinya tidak ada maka sektan diberi tanda X.
Lebih gampangnya, tentang kelompok umur, gigi indax dan skornya adalah sebagai berikut :
1. Umur 20 tahun atau lebih, gigi index yang diperiksa adalah 1.7, 1.6, 1.1, 2.1, 2.6, 2.7, 3.7, 3.6, 3.1, 4.1, 4.6, 4.7, dengan skor 0, 1, 2, 3, 4. 2. Umur 16 tahun sampai 19 tahun, gigi index yang diperiksa adalah 1.6, 1.1, 2.6, 3.6, 3.1, 4.6, dengan skor 0, 1, 2, 3, 4. 3. Umur kurang dari 15 tahun, gigi index yang diperiksa adalah sama dengan 16-19 tahun, dengan skor 0,1, 2.
Penilaian (skor) untuk Tingkat Kondisi Jaringan Periodontal
Nilai/Skor Kondisi Jaringan Periodontal dan Keterangan 0
Sehat Periodontal sehat, tidak ada perdarahan, karang gigi, dan poket.
1
Perdarahan Perdarahan tampak secara langsung atau dengan kaca mulut setelah selesai perabaan dengan sonde.
2
Adanya kalkulus Perubahan dengan sonde terasa kasar, adanya karang gigi
3
Poket 4-5 mm Sebagian warna hitam pada sonde masih terlihat dari tepi gusi pada daerah hitam.
4
Poket 6 mm atau lebih Seluruh warna hitam pada sonde tidak terlihat, masuk ke dalam jaringan periodontal.
Dari data status periodontal yang diperoleh dengan menggunakan kode tersebut, perawatan dikategorikan sebagai berikut :
0 : tidak memerlukan perawatan 1 : peningkatan kebersihan mulut/penyuluhan 2 : peningkatan kebersihan mulut/penyuluhan dan skeling 3 : peningkatan kebersihan mulut / penyuluhan, skeling, kuretase, bedah periodontal
Kelemahan CPITN untuk menetapkan kebutuhan perawatan
Indeks CPITN mempunyai keterbatasan-keterbatasan, dan data yang diperoleh dari penggunaan indeks ini masih dapat disalah tafsirkan. CPITN disusun berdasarkan konsep progres penyakit secara linear dan kontinyu. Tetapi karena adanya perubahan konsep penyakit periodontal akhir-akhir ini, tampaknya kebutuhan untuk menghilangkan semua poket dan anjuran untuk menghilangkan plak masih merupakan suatu pertanyaan. Apakah gingivitis itu merupakan suatu penyakit atau sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap plak. Hal ini ditinjau dari tingginya prevalensi gingivitis yang dilaporkan. Demikian juga
banyak dilaporkan bahwa kebanyakan gingivitis bersifat statis dan tidak berkembang menjadi periodontitis seperti yang diperkirakan semula. Kriteria (skoring) CPITN untuk mengkategorikan status periodontal valid, tetapi penggunaan gigi-gigi indeks dapat menghasilkan estimasi yang rendah pada status periodontal. Disamping itu, kalkulasi tiap sextan dan tiap individu dapat menimbulkan estimasi yang berlebihan untuk kebutuhan perawatan, khususnya untuk kode 3 dan kode 4 (poket 4-5 mm, poket sama/lebih besar dari 6 mm)