1.1. Kajian Ilmiah
Teori adalah sebagai suatu unsur penelitian mempunyai peranan yang sangat besar, sebab dengan menggunakan unsur ilmu inilah peneliti melakukan penjelasan atau menerangkan tentang penomena sosial maupun penomena alami yang menjadi pusat penelitianya dan tanpa teori maka yang hanya ada pengetahuan saja tanpa suatu ilmu pengetahuan. Hal tersebut menurut Iskandar (1999 : 318).
Bab ini akan membahas tentang pengertian implementasi dan pengertian kinerja.
Pengertian implementasi
Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Implementasi juga dimaksud menyediakan sarana untuk membuat sesuatu dan memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap sesama. Secara sederhana implementasi diartikan pelaksanaan atau penerapan.
Untuk memperjelas pengertian implementasi diatas, terdapat beberapa pengertian atau definisi dari berbagai sumber :
Brown dan Wildansky (dalam Nurdin dan Usman, 2004 : 70) mengemukakan bahwa implementasi merupakan perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan. Adapun menurut Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002 : 70) mengemukakan bahwa implementasi adalah rekayasa.
Pengertian-pengertian diatas menjelaskan bahwa kata implementasi adalah adanya aktivitas, aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.
Sedangkan Van Horn dan Van Meter (dalam Subarsono, 2006 : 100) mengartikan implementasi kebijakan sebagai tindakan-tindakan oleh individu publik dan swasta (atau kelompok) yang diarahkan pada prestasi tujuan yang ditetapkan dalam keputusan kebijakan sebelumnya.
Jadi, implementasi dimaksudkan sebagai tindakan individu publik yang diarahkan pada tujuan serta ditetapkan dalam keputusan dan memastikan terlaksananya dan tercapainya suatu kebijakan serta memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap sesama. Sehingga dapat tercapainya sebuah kebijakan yang memberikan hasil terhadap individu publik dan swasta.
Berdasarkan pengertian implementasi yang dikemukakan diatas, dapat dikatakan bahwa implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan pihak-pihak yang berwenang atau kepentingan, baik pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan yang telah ditetapkan, implementasi dengan berbagai tindakan yang dilakukan untuk melaksanakan atau merealisasikan program yang telah disusun demi tercapainya tujuan dari program yang telah direncanakan, karena pada dasarnya setiap rencana yang ditetapkan memiliki tujuan atau target yang hendak direncanakan.
B. Pengertian kinerja
Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan dalam menjalankan operasinya telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan sesuai dengan tujuannya adalah dengan mengetahui kinerja dari perusahaan tersebut. Secara umum kinerja adalah kemampuan kerja yang ditunjukan dengan hasil kerja.
Untuk memperjelas pengertian kinerja diatas, terdapat beberapa pengertian atau definisi dari beberapa sumber :
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991 : 503) menyatakan bahwa kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja. Begitu juga menurut Stoner dan Freeman (dalam Andri, 2003 : 9) bahwa kinerja perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas aktivitas yang dilakukan perusahaan.
Berdasarkan definisi-definisi kinerja diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu prestasi kerja yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu yang merupakan hasil dari proses kerja selama periode tersebut.
Cormick dan Tiffin 1980 (Sutrisno 2010 : 172) memperjelas bahwa kinerja adalah kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas. Kuantitas adalah hasil yang dapat dihitung sejauh mana seseorang dapat berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kualitas adalah bagaiman seseorang dalam menjalankan tugasnya, yaitu mengenai banyaknya kesalahan yang dibuat, kedisiplinan dan ketepatan. Waktu kerja adalah mengenai jumlah absen yang dilakukan, keterlambatan, dan lamanya masa kerja dalam tahun yang telah dijalani. Dari definisi tersebut, menyimpulkan bahwa yang dimaksud kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan dilihat pada aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerjasama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi.
Ikatan Akuntansi Indonesia (2002 : 4-5) juga menyatakan bahwa kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan untuk kinerja di masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran deviden, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya.
1. Pengertian penilaian kinerja
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 503, 690) menjelaskan tentang penilaian dan kinerja sebagai berikut;
Penilaian yaitu mempunyai pngertian proses atau cara menilai. Dalam bahasa Inggris sering diartikan dengan kata measurement yang berarti sistem pengukuran. Sedangkan kinerja mempunyai arti kemampuan kerja. Dalam bahasa Inggris kinerja sering diartikan dengan kata performance yang mempunyai arti pelaksanaan.
Jadi pengertian penilaian kinerja (performance measurement) mengandung makna suatu proses atau sistem pengukuran mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu organisasi.
Penilaian kinerja menurut Mulyadi (2001 : 353) penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan personelnya, berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Siegel dan Macroni (dalam Hessel N. S. Tangkilisan, 2003 : 107) memperjelas bahwa penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional dan karyawannya berdasarkan saran, standar dan kriteia yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pada dasarnya penilaian kinerja merupakan penilaian perilaku personal dalam melaksanakan tugasnya untuk tujuan organisasi. Secara umum pengukuran kinerja merupakan suaru cara untuk mengukur arah dan kecepatan perubahan. Pengukuran kinerja sangat berperan nantinya dalam proses evaluasi kinerja perusahaan. Evaluasi kinerja adalah proses membandingkan antara kinerja aktual dan target yang telah direncanakan oleh manajemen, untuk mengidentifikasikan tindakn-tindakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan untuk mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berwenang.
Berdasarkan uraian diatas, ukuran kinerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam efektivitas proses evaluasi kinerja. Hal ini dikarenakan informasi yang diperoleh dalam proses evaluasi kinerja sangat bergantung pada ukuran kinerja yang digunakan.
2. Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam rencana strategik, program dan anggaran organisasi. Hal tersebut menurut Mulyadi dan Setyawan (2001).
Menurut Ulum (dalam hardiyantikarisma.blog.com , 2006 : 1) tujuan dari penilaian kinerja adalah :
a. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik top down and bottom up.
b. Untuk mengukur kinerja finansial dan non finansial ssecara berimbang sehingga ditelusuri perkembangan pencapaian strategi.
c. Untuk mengakomodasikan pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah serta motivasi untuk mencapai good congruence.
2. Manfaat penilaian kinerja
Penilaian kinerja dapat digunakan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk menegakan perilaku yang semestinya, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta pemberian penghargaan. Dengan adanya penilaian kinerja, manajer puncak dapat memperoleh dasar yang obyektif untuk memberikan kompensasi sesuai dengan prestasi yang disumbangkan masing-masing pusat pertanggungjawaban kepada perusahaan secara keseluruhan. Semua ini diharapkan dapat membentuk motivasi pada masing-masing bagian untuk bekerja lebih efektif dan efisien.
Menurut Mulyadi dan Setyawan (dalam zaqyhaqyza.wordpress.com, 2001 : 1), penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen untuk :
a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum.
b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan seperti promosi, transfer dan pemberhentian.
c. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka.
Pengertian Karyawan
Diambil dari artikata.com bahwa karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan dan sebagainya) dengan mendapat gaji (upah).
Sedangkan menurut Widjaja (dalam elib.unikom.ac.id, 2006 : 23) mengatakan bahwa karyawan adalah orang-orang yang dikerjakan dalam suatu badan tetentu, baik di lembaga-lembaga pemerintah maupun dalam badan-badan usaha. Karyawan juga merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah maupun rohaniah (mental dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan, oleh karena itu karyawan menjadi salah satu modal pokok dalam usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (organisasi).
Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa karyawan merupakan modal pokok dalam suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dikatakan bahwa karyawan merupakan modal pokok dalam suatu organisasi karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada karyawan yang memimpin dalam melaksanakan tugas-tugas yang ada dalam organisasi tersebut. Karyawan yang telah memberikan tenaga maupun pikirannya dalam melaksanakan tugas ataupun pekerjaan, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta akan mendapat imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan.