BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
1.1.1 Taksonomi Tanaman Kelengkeng (Nephelium longan) Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Klas
: Magnoliopsida
Subklas
: Rosidae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Sapindaceae
Spesies : Nephelium longan Camb., euphoria longan Stend., Dimocarpus longan Lour. Tanaman kelengkeng dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Lengkeng jantan, yang hanya mempunyai bunga jantan saja. Jenis lengkeng ini hanya memiliki benang sari saja. Benang sari merupakan alat kelamin jantan yang menghasilkan serbuk sari yang berfungsi sebagai inti sperma bagi berlangsungnya penyerbukan. Lengkeng betina, yang hanya mempunyai bunga betina saja. Jenis ini hanya mempunyai bakal buah yang berisi bakal biji (ovulum) yang mengandung sel telur. Lengkeng yang mempunyai dua jenis bunga, baik bunga jantan maupun betina, sehingga dapat berbunga dan berbuah. Proses penyerbukan dilakukan oleh satu pohon sehingga pohon itu mampu menghasilkan buah. Lengkeng hermaprodit, yaitu lengkeng yang mempunyai bunga yang mengandung benang sari dan putik secara bersama-sama. 1.1.2
Morfologi Tanaman Kelengkeng (Nephelium longan) a. Akar Tanaman lengkeng berakar tunggang dan akar samping berjumlah banyak, panjang, dan kuat. kuat. b. Batang Lengkeng termasuk tanaman tahunan yang berbatang keras.Batangnya berbentuk bulat dengan sistem percabangan 1
simpodial, cabangnya banyak dan arah cabangnya mendatar dan rapat.Permukaan batangnya kasar dan berwarna coklat. c. Daun Lengkeng memiliki bentuk kanopi seperti payung, daunnya rimbun dengan tipe daun majemuk yang berhadap-hadapan dalam satu tangkai.Satu tangkai terdiri dari 3-6 pasang anak daun. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua mengkilap. Tepi daun rata dengan ujung meruncing dan pangkal runcing serta pertulangan daun menyirip. Daun- daun tumbuh di ujung dahan dengan jumlah 6-9 daun .panjang daun 4- 9 cm dan lebar 2-4. d. Bunga Tanaman lengkeng memerlukan suhu dingin untuk berbunga.Iklim yang dingin mendorong tanaman untuk berbunga.Bunga tamanan lengkeng merupakan bunga majemuk yang berwarna coklat kekuningan, ukurannya relatif kecil.Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), berbentuk payung menggarpu dengan mahkota bunga 5 helai.Ada tanaman yang berbunga sempurna maupun hanya berbunga tunggal saja.Tanaman kelengkeng berbunga setahun sekali, biasanya pada bulan Agustus- Oktober dan buah dapat dipanen 4 bulan setelah bunga mekar. e. Buah Buah lengkeng merupakan buah yang umumnya berbentuk bulat diameter 2,5 cm hingga lonjong dengan kulit buah tipis dengan warna coklat ketika sudah masak dan berwarna hijau jika masih muda.Permukaan buah kasar hampr gundul dengan bintil- bintil bergantung jenisnya. Daging buah bening agak keputihan, berair , rasnya sangat manis dengan aroma yang khas. Mengandung banyak zat gizi yang penting untuk kesehatan dan kesegaran tubuh. Ada sukrosa, glukosa, protein (nabati), lemak, vitamin A, vitamin B, asam tartarik, dan senyawa fitokimia (kimia tumbuhan) lain yang berguna bagi kesehatan. f. Biji Biji lengkeng berbentuk bulat mengkilap berwarna hitam dengan daging biji berwarna putih dan keras, Dengan diameter Biji.300-900 m dpl.
2
g. Nilai Gizi Tabel 1.1 Tabel Kandungan Nilai Gizi Pada Kelengkeng
h. Manfaaf Baik digunakan oleh orang orang yang dalam pemulihan stamina setelah sakitt karna dapat memperkuat limpah, meningkatkan produksi darah merah, menambah nafsu makan dan menambah tenaga , buah kelengkeng juga berguna untuk menyehatkan usus, memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan buang air kecil , mengobati sakut kepala, keputihan dan hernia, insomnia, sakit perut dan insomia mengatasi cacingan. i.
Habitat Tanaman Kelengkeng berbentuk pohon dengan tinggi dapat mencapai 40 meter dan diameter batang 1 meter. Syarat tumbuh tanaman kelengkeng
:
Iklim Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran dengan ketinggian antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Suhu malam yang dingin (1520o C) selama musim kemarau mendorong tanaman berbunga (Sunarjono, 2007) 3
Media tumbuh Menurut Saputra (2008), tanah untuk menanam harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1.
Memiliki pH 5-6,5.
2.
Subur dan gembur, banyak mengandung zat organik.
3. Tidak mengandung hama dan penyakit yang dapat menular melalui tanah. 4. Memiliki drainase yang baik, air tidak menggenang tetapi cukup air terutama di musim kemarau. 1.1.3
Penyebaran Tanaman Kelengkeng (Nephelium longan) Kelengkeng atau lengkeng (Nephelium longans) atau kini dikenal Dimocarpus longans Sin yang merupakan tanaman keluarga : rambutrambutan (Sapindu aceae) memang satu kerabat dengan rambutan, kapulasan dan leci, namun keeksotikan dan nilai ekonomi buahnya jauh melebihi kerabat kerabatnya itu. Tak seperti buah rambutan yang sepanjang musim dapat dipanen, klengkeng atau si mata naga (dragon’s eye ) hanya berbuah menjelang musim semi saat Tahun Baru Cina (Imlek). Mula mula tanaman kelengkeng berasal dari wilayah pegunungan di myanmar hingga ke tingonkok selatan hingga kini dibudidayakan dihampir semua negara asia tenggara oleh karna penyebaran etnis tiongkok di berbagai negara di belahan bumi ini, diiringi dengan kebutuhan buah mata naga atau klengkeng, sehingga klengkeng tidak hanya menjadi Chinese fruits, tetapi juga dikonsumsi oleh masyarakat atau suku lain. Seperti halnya pisang, klengkeng dapat ditemui tidak saja di pasar pasar tradisional Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, maupun China, Korea, Jepang tetapi juga mall atau supermarket di Vancouver, New York, Amsterdam, Berlin, Paris. Lima Negara merupakan produsen klengkeng dunia yaitu China, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia.Thailand dan Vietnam merupakan dua Negara produsen dan pemasok klengkeng tersebut. Bahkan di Thailand klengkeng merupakan salah satu buah andalan ekspor dan peyumbang devisa terbesar negeri Gajah Putih itu disamping durian, rambutan, mangga, dan leci. Ada beberapa jenis lengkeng, Dimocarpus longan, di antaranya:
ssp. longan var. longan. Longan (Ingg.), lengkeng (Ind./Mal.), lamyai pa (Thai). Berasal dari wilayah pegunungan di Myanmar 4
hingga ke Tiongkok selatan. Kini dibudidayakan secara meluas hingga ke Taiwan, Thailand, Indonesia, Australia (Queensland) dan Amerika Serikat (Florida).
ssp. longan var. longepetiolatus. Dari Vietnam bagian selatan. ssp. longan var. obtusus. Lamyai khruer, lamyai tao (Thai). Dari Indochina, dibudidayakan di Thailand. ssp. malesianus var. malesianus. Matakucing (Malaysia), medaru, medaro, bedaro (Sumatra), ihau (Kaltim), isau, sau, kakus (Serawak). Menyebar di Indochina dan Malesia.
Di Indonesia cukup banyak ditemukan varietas lengkeng yang berbeda satu dengan yang lain. Dari sekian banyak varietas lengkeng tersebut, ada yang telah ditetapkan dan dilepas sebagai varietas unggul nasional antara lain: 1.
Lengkeng Itoh, adalah lengkeng introduksi dari Thailand, merupakan lengkeng dataran tinggi, dapat berbunga di dataran rendah dengan perlakuan tertentu. Kelebihan dari lengkeng ini adalah buah berukuran sedang, daging buah tebal, biji kecil, rasa manis dan kering.
2.
Lengkeng Selarong, merupakan keturunan dari lengkeng Bandungan (dataran tinggi) yang telah beradaptasi cukup lama di daerah dataran rendah. Berkembang baik di daerah Selarong (ketinggian tempat ± 20 m dpl). Berbuah setahun sekali pada bulan Juni-Juli, berukran kecil sampai sedang dan mempunyai rasa manis.
3.
Lengkeng Diamond River, merupakan lengkeng introduksi dari Thailand. Daya adaptasi cukup luas, dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tetapi lebih banyak berkembang di dataran rendah. Berbuah genjah, bibit dari perbanyakan vegetative dapat menghasilkan buah saat umur 1 tahun sedangkan bibit dari biji dapat berbuah saat umur 2-3 tahun. Rasa buah manis dan daging buah basah. Berbuah 2-3 kali setahun. Saat ini, daerah Demak, Semarang, dan Pontianak merupakan sentra populasi lengkeng Diamond River di Indonesia. Buah lengkeng ini banyak dijumpai mulai dari pasar tradisional sampai supermarket, dan biasa disebut dengan lengkeng “Bangkok”.
4.
Lengkeng Pringsurat, merupakan lengkeng yang pertama-tama dikembangjan di Indonesia. Lengkeng Pringsurat telah dilepas dengan nama varietas Batu pada tahun 1997. Lengkeng jenis ini banyak ditemukan di daerah Temanggung dan Ambarawa. Biji agak kecil, rasa buah manis, mudah mengelupas, dan beraroma harum.
5
1.1.4
Ekstraksi Senyawa Bahan Alam Dalam kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dari campurannya dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah: tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut. Secara umum, tujuan ekstraksi adalah : 1.
Senyawa kimia sesuai dengan kebutuhan
2. Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu, misalnya alkaloid, flavanoid atau saponin 3. Organisme yang digunakan dalam pengobatan tradisional, dan biasanya dibuat dengan cara dididihkan dalam air 4. Sifat senyawa yang akan diisolasi dalam menguji organisme untuk mengetahui adanya senyawa dengan aktivitas biologi khusus. Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel. Prinsip maserasi adalah penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi 6
antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan. 1.2
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana cara mengekstraksi senyawa bahan alam yang terkandung dalam biji kelengkeng?
b.
Senyawa-senyawa apa sajakah yang terkandung dalam biji kelengkeng?
c. d.
Apakah biji kelengkeng dapat berperan sebagai antioksidan? Bagaimana kandungan total flavonoid dan fenolik dalam biji kelengkeng?
e. Bagaimana kelengkeng? 1.3
kangdungan
total
klorofil
dan
karotenoid
dalam
biji
Tujuan Penelitian
a.
Mengetahui cara mengekstraksi senyawa bahan alam yang terkandung dalam biji kelengkeng.
b.
Mengetahui senyawa-senyawa yang terkandung dalam biji kelengkeng.
c.
Mengetahui apakah biji kelengkeng dapat berperan sebagai antioksidan.
d.
Mengetahui kandungan total flavonoid dan fenolik dalam biji kelengkeng.
e. Mengetahui kandungan total klorofil dan karotenoid dalam biji kelengkeng.
7