HSE Internal Training Identifikasi Resiko Kerja By Amalia Muchammad-HSE Dept.
Bahan Ajar Cilegon, 31 Maret 2016
Tujuan training
Agar peserta memahami mengenai identifikasi resiko Agar peserta mampu melakukan kontrol terhadap resiko Agar peserta mampu mengaplikasikan penilaian resiko di lapangan
Materi training 1. 2. 3. 4. 5.
Pendahuluan Definisi Jenis-jenis bahaya Hirarki Kontrol/kendali Proses penilaian resiko
Key point Insiden
HIRA
Accident
Bahaya
Resiko
Hirarki kontrol
Tingkat Keparahan
Peluang
Kontrol resiko
Pendahuluan
Mengapa identifikasi dan pengendalian bahaya itu penting? Siapa yang paling tepat melakukan tugas identikasi? Siapa yang paling tepat membuat HIRA, JSA?
Video
Welding accident Near miss
Manfaat Identifikasi & Pengendalian Bahaya Semua bahaya dan resiko bisa teridentifikasi, dinilai dan dikendalikan. Sehingga Anda akan mengetahui: Resiko besar Resiko kecil yang berpotensi menjadi resiko besar Resiko kelompok maupun individual Proses dan kegiatan rutin, non rutin dan emergency Kegiatan baru atau kegiatan yang berubah
Bisa lebih fokus dalam mencegah kecelakaan
Flow chart Penilaian Resiko Form HIRA
Insiden dan Accident Insiden Suatu kejadian yang dapat atau telah mengakibatkan loss (kerugian)
Accident Suatu kejadian yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan Berdampak pada manusia, kerusakan pada harta benda atau terhentinya proses produksi atau kerusakan lingkungan Akibat dari kontak bahan kimia atau energi yang diatas daya tahan atau ambang batas amannya.
Insiden Kecelakaan/ Accident Ada loss Penyakit akibat kerja
Insiden
Tidak ada loss
Near Miss/ Hampir celaka
Hazard (Bahaya) Hazard (bahaya) Sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerugian/kelukaan/cedera/kerusakan
Bahan kimia
Api
Mesin berputar
Tipe Bahaya
Kimia : debu, asap, gas, uap Fisik : suara bising, getaran, radiasi Biologi : bakteri, virus, jamur, serangga Ergonomi : sempit, stress, bosan Lingkungan : kemiringan, tidak rata, licin, cuaca Psikososial : intimidasi, trauma, pola gilir kerja Tingkah laku : tidak disiplin, ketidak tahuan, sok jago Kelistrikan : pemasangan kabel, panel dan peralatan
Identifikasi Bahaya (1)
Identifikasi Bahaya (2)
Risk (Resiko) Risk (Resiko) Peluang, besar, kecil seseorang dapat cedera karena suatu bahaya Contohnya : api dan asap yang ditimbulkan oleh pengelasan adalah hal tidak berbahaya namun apabila kita menggunakannya tidak dengan perlindungan yang dianjurkan maka akan terjadi resiko keracunan/kebakaran
Resiko=kemungkinan x tingkat keparahan
Metode Kontrol Resiko
Hirarki Kontrol (1)
Hirarki Kontrol (2) Tingkatan
Contoh
Primary Control/rekayasa teknik
Eliminasi Subtitusi (perubahan proses/peralatan) Memasang penutup mesin
Sekunder Control/Administratif
Pemilihan staff Rotasi karyawan Program pemeliharaan Pembatasan jam kerja Poster dan safety sign
Tertiary Control/Praktek kerja
SOP Izin kerja JSA APD
Tools Penilaian Resiko
Untuk melakukan proses Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Bahaya, penetapan tool yang akan dipakai adalah merupakan bagian penting. Tools untuk penilaian resiko adalah : 1. Matrix Penilaian Risiko (Frekuensi, Keparahan, Kemungkinan). 2. Formulir Proses Penilaian Risiko. 3. Format Profil Risiko. 4. Risk Register.
Proses Penilaian Resiko Identifikasi bahaya sebelum kecelakaan = lebih sulit setelah kecelakaan = lebih mudah
BAGAIMANA MENILAI RESIKO ? No
Jenis Penilaian Resiko
Oleh
1
Penilaian Resiko seluruh Perusahaan
Tim
2
Penilaian Resiko Divisi dari Persh
Tim
3
Penilaian Resiko Tugas Anak Buah
Pengawas
4
Penilaian Resiko Masalah
Tim
Penetapan team Penjadwalan Perangkat penilaian Sistem pelaporan Dilaksanakan oleh Tim
Mengumpulkan data grup yg bekerja dan tugasnya Proses kerja Penilaian resiko Pengendalian resiko Pelaporan Dilaksanakan oleh Tim
Melakukan cek risk assessment Progress report Rekomendasi sistem tambahan Dilaksanakan oleh Pengawas
Penilaian Ulang
Peta lokasi
Menetapkan bahaya yg akan dinilai
Action Plan
Penetapan scope
Proses Penilaian
Persiapan
Metode Penilaian Resiko Tinjau ulang proses kerja Personel Peralatan Perubahan dan penggangtian resiko kerja Dilakaksanakan oleh Tim
HIRA Hazard identification Risk Assessment Adalah suatu metode yang digunakan untuk menilai tingkat resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja Berupa proses kerja dan nilai angka yang merujuk pada klasifikasi resiko dari bahaya yang ada.
FORM HIRA
Perhitungan dan klasifikasi Resiko Tingkatan A B C D E
Tabel Kemungkinan / Peluang Kriteria Keterangan Almost Certain / Hampir pasti akan Terjadi hampir di terjadi semua keadaan Sangat mungkin terjadi Likely / Cenderung untuk terjadi di semua keadaan Dapat terjadi sewaktu Moderate / mungkin dapat terjadi waktu Mungkin terjadi Unlikely / Kecil kemungkinan terjadi sewaktu - waktu Hanya dapat terjadi Rare / Jarang sekali pada keadaan tertentu Tabel Keparahan
Tingkat an
kriteria
1
Insignificant/ Tidak bermakna
2 3 4 5
Keterangan
Tidak ada kecelakaan, sedikit kerugian financial P3K, penanganan di tempat kerja, Minor / Rendah kerugian financial sedang Penanganan kecelakaan tingkat sedang, Moderate/ Sedang penanganan di tempat dengan bantuan pihak luar, kerugian financial besar Cidera yang mengakibatkan cacat/ Major / Tinggi hilang fungsi tubuh secara total, kerugian financial besar Kematian, keracunan hingga luar area Catastropic/ Bencana dengan efek gangguan, kerugian financial sangat besar
Tabel Matriks Penilaian Resiko Keparahan / Akibat Kemungkinan / Peluang 1 2 3 4 A H H E E B M H E H C L M H E D L L M H E L M H L
E
H M L
5 E E E E H
Keterangan Extreme Risk / Risiko ekstrim, memerlukan penanganan segera atau penghentian kegiatan atau keterlibatan manajemen puncak perbaikan sesegera mungkin High Risk/ Resiko tinggi, memerlukan perhatian pihak manajemen, penjadwalan tindakan perbaikan secepatnya. Moderate Risk / Resiko menengah, penanganan oleh manajemen area terkait, penjadwalan sesuai prosedur. Low Risk / Resiko rendah, kendalikan dengan prosedur rutin.
Diskusi 1. Pre test (10 menit) 2. Lengkapi HIRA (15 menit) .. 3. Post test (10 menit)
Kesimpulan
Resiko Kecelakaan kerja dapat diatasi dengan cara mengukur analisa resiko dan menetapkan kendali terhadap bahaya yang ada. Pengawasan diperlukan untuk bisa menganalisa resiko kerja dan menetapkan pengendalian resiko tersebut. Tim resiko , pengawas/supervisor lapangan,HSE dan pekerja melakukan kolaborasi untuk membuat Analisa Resiko (HIRA dan JSA)