Hipertensi DEFINISI Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah, terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. membutuhkan. Hipertensi Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Sustrani, 2004). Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 40 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari !0 mmHg ("ansjoer, 200). PENYEBAB #orwin (2000) menjelaskan menjelaskan bahwa hipertensi hipertensi tergantung pada ke$epatan ke$epatan denyut jantung, %olume sekun$up dan &otal 'eripheral esistan$e (&'). "aka peningkatan salah satu dari ketig ketiga a %aria %ariabe bell yang yang tidak tidak dikomp dikompen ensas sasii dapa dapatt menye menyeba babka bkan n hipe hiperte rtensi nsi.. 'enin 'eningka gkata tan n ke$epatan ke$epatan denyut jantung jantung dapat terjadi akibat rangsangan rangsangan abnormal abnormal sara atau hormon pada pada nodus S*. 'eningkatan 'eningkatan ke$epatan ke$epatan denyut denyut jantung yang berlangsung berlangsung kronik sering menyertai menyertai kead keadaa aan n
hipe hiperti rtiroi roidi disme sme..
+amun +amun,,
peni pening ngkat katan an
ke$ep ke$epata atan n
deny denyut ut
jantu jantung ng
biasan biasanya ya
dikompen dikompensasi sasi oleh oleh penurun penurunan an %olume %olume sekun$u sekun$up p atau &', &', sehingg sehingga a tidak tidak meninbu meninbulkan lkan hipertensi(*stawan,2002) 'eningk 'eningkatan atan %olume %olume sekun$up sekun$up yang yang berlang berlangsun sung g lama dapat dapat terjadi terjadi apabila apabila terdapa terdapatt peningkatan %olume plasma yang berkepanjangan, akibat gangguan penanganan garam dan air oleh ginjal atau konsumsi konsumsi garam garam yang yang berlebih berlebihan. an. 'eningk 'eningkatan atan pelepasan pelepasan rennin rennin atau aldosteron maupun penurunan aliran darah ke ginjal dapat mengubah penanganan air dan garam garam oleh ginjal. ginjal. 'eningk 'eningkatan atan %olume %olume plasma plasma akan menyeba menyebabkan bkan pening peningkata katan n %olume %olume diastolik akhir sehingga terjadi peningkatan %olume sekun$up dan tekanan darah. 'eningkata preload biasanya berkaitan dengan peningkatan tekanan sistolik (*mir,2002) 'eningkatan &otal 'eriperial esisten$e yang berlangsung lama dapat terjadi pada peningkatan rangsangan sara atau hormon pada arteriol, atau responsi%itas yang berlebihan dari arteriol terdapat rangsangan normal. edu edua a pening peningkata katan n
hal hal ters terseb ebut ut akan akan meny menyeb ebab abka kan n peny penyem empi pita tan n pemb pembul uluh uh dara darah. h. 'ada 'ada &otal 'eriperial 'eriperial esisten$e esisten$e,, jantung jantung harus memompa memompa se$ara se$ara lebih lebih kuat kuat dan
dengan demikian menghasilkan tekanan yang lebih besar, untuk mendorong darah melintas
pembuluh darah yang menyempit. Hal ini disebut peningkatan dalam aterload jantung dan biasanya
berkaitan dengan peningkatan tekanan diastolik. *pabila peningkatan aterload
berlangsung lama, maka %entrikel kiri mungkin mulai mengalami hipertrii (membesar). engan hipertroi, kebutuhan %entrikel akan oksigen
semakin meningkat sehingga %entrikel harus
mampu memompa darah se$ara lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan tesebut. 'ada hipertroi, serat-serat otot jantung juga mulai tegang melebihi panjang normalnya yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kontraktilitas dan %olume sekun$up. ( Hayens, 200 )
FAKTOR RESIKO HIPERTENSI /aktor resiko hipertensi dapat dibagi menjadi a$tor yang dapat dimodiikasi atau tidak dapat diubah dan dapat dimodiikasi atau dapat diubah. la$k dan Hawks (200!) menjelaskan tentang a$tor-aktor tersebut1 . /aktor yang tidak dapat diubah a. iwayat keluarga eberapa geneti$ dari beberapa orang dan lngkingan dapat berpengaruh pada peningkatan tekanan darah. eneti$ merupakan a$tor predisposisi yang membuat keluarga tertentu lebih rentan terhadap hipertensi dan mungkin juga berhubungan dengan nilai natrium intraseluler dan menurunkan rasio kalium dan natrium, hal ini lebih sering terjadi pada kelompok kulit hitam dari pada kelompok yang lain. lien dengan orang tua yang memiliki hipertensi berisiko lebih besar terjadi hipertensi. *danya a$tor geneti$ pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga tersebut mempunyai resiko mengalami hipertensi. 3ndi%idu dengan orang tua hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk mengalami hipertensi daripada indi%idu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi (ulandari, 20). b. 5mur 3nsiden hipertensi terjadi peningkatan seiring dengan penambahan umur, 607 sampai 807 dari klien yang lebih tua dari 80 tahun memiliki tekanan darah lebih dari 409!0 mmHg. 'erry dan 'otter (2006) menjelaskan bahwa insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya umur, pada usia diatas 80 tahun, 60-80 7 mempunyai tekanan lebih besar atau sama dengan 409!0 mmHg. Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah usianya. arena semakin meningkatnya usia akan terjadi penurunan elastisitas pembuluh darah. 'roses degenerati pada pembuluh darah yang dialami lansia berperan pada eningkatan &' sebagai salah satu unsure penigkatan tekanan darah. $. :enis elamin
Se$ara umuim tingkat kejadian hipertensi lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan sampai dengan usia sekitar 66 tahun. *ntara umur 66 tahun sampai dengan ;; tahun, resiko pada laki-laki dan perempuan adalah sama. Setelah ;4 tahun, perempuan lebih berisiko. d. leh karena itu akan sering mengiringi diabetes apabila diabetes tidak terkontrol (ewit, 200!). b. Stress Stress adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh transaksi antara indi%idu dan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber-sumber daya system biologis, psikologis dan so$ial dari seseorang ("uhammadun, 200). "enurut +ational Saety #oun$il (!!4) stress merupakan suatu keadaan ketidakmampuan mengatasi an$aman yang dihadapi oleh mental, isik dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan isik pada manusia tersebut. ari deinisi-deinisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa stress merupakan ketidakmampuan sesorang dalam mengahadapi an$aman dalam bentuk iik maupun psikis yang berdampak pada terganggunya kesehatan pada orang tersebut. Stres meningkatkan resistan %as$ular perier, $ardia$ output dan akti%itas system syara parasimpatis. Stress dalam jangka waktu lama mengakibatkan hipertensi dapat terjadi. Stressor dapat berbagai hal, kesibukan, ineksi, trauma, obesitas, usia tua, obat, penyakit, pembedahan dan terapi medis yang dapat mengakibatkan stress. Stress terjadi melalui aktiitas sara simpatis (sara yang bekerja saat kita berakti%itas). 'eningkatan aktiitas sara simpatis mengakibatkan meningkatnya tekanan darah se$ara intermitten (tidak menentu). "enurut para ahli, stress merupakan salah satu a$tor penunjang terjadinya hipertensi ('urwati, 2002). itegaskan oleh "uhammadun (200)
stress dapat merangsan kelenjar adrenal melepaskan hormone adrenalin dan mema$u jantung berdenyut lebih $epat serta lebih kuat sehingga tekanan darah akan meningkat. Stres berdampak pada perilaku seseorang yang berakibat pada peningkatan tekanan darah, hal ini diungkap oleh ebb (2002) yang dalam penelitiannya menjelaskan tentang hubungan stress dengan kejadian hipertensi dengan membandingkan antara kulit hitam dan kulit putih. alam penelitiannya kulit putih $enderung lebih terbuka dalam mengungkapka stress daripada kulit hitam sehingga hasil akhir yang ditemukan dari penelitian tersebut adalah kulit hitam yang hidup dalam tekanan stress memiliki angka tekanan darah lebih tinggi dibandingkan dengan kulit hitam dan kulit putih yang tidak mengalami ketegangan dan pampu mengungkapkan perasaan se$ara terbuka. $. >besitas ombinasi dari obesitas dan dengan a$tor lain sering disebut dengan metaboli$ sindroma yang mana akan selalu meningkatkan resiko hipertensi. "enurut (ood, 200?) kelebihan berat badan atau obesitas merupakan predisposisi indi%idu untuk diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit jantung, stroke dan penyakit lainnya. d. +utrisi onsumsi banyak natrium merupakan a$tor penyebab yang penting
dalam
perkembangan hipertensi esensial. ewit (200!) menjelaskan bahwa sedikitnya klien yang akhirnya mengalami hipertensi adalah mereka yang sensiti%e dengan garam hal ini bias merupakan ebagai a$tor penyebab dari hipertensi yang dialami oleh indi%idu. iet erat kaitannya dalam perkembangan penyakit hipertensi. alam penelitian +kosi dan right (200) tentang pengetahuan terkait nutrisi dan penatalaknsanaan hipertensi didapatkan hasil bahwa pada orang memiliki tekanan darah yang tidak terkontrol terjadi pada indi%idu yang kurang pengetahuan se$ara umum terkait diet yang sehat dan pilihan makanan yang sehat. urangnya pengetahuan tersebut tentunya akan berdampak pada pola pemilihan dan konsumsi makanan yang dilakukan. e. 'anyalahgunaan @at alam hal ini perilaku merokok, konsumsi al$ohol dan penggunaan obat yang salah merupakan a$tor resiko untuk terjadi hipertensi. +ikotin dari rokok dan obat seperti kokain sebagai penyebab dari peningkatan tekanan darah yang $epat yang tergantung dari dosis yang digunakan, namun kebiasaan penggunaan bahan tersebut telah terlibat dalam insiden peningkatan angka hipertensi dari waktu ke waktu (la$k dan Hawks, 200!). &idak ada hubungan langsung antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi, namun kebiasaan merokok berkontribusi terhadap kejadian atreoskleloris yang berakibat pada peningkatan &', hal tersebut sesuai yang diungkapkan oleh /aAon et al (2004) dalam rinspun dan #oote (200!) yang menyatakan bahwa merokok dan hipertensi
adalah dua a$tor yang independen, merokok memper$epat aterosklerosis dan meningkatkan kerusakan pembuluh darah yang berakibat pada kerusakan organ berikutnya (jantung, otak, ginjal, mata dan anggota tubuh lainnya). ejadian hipertensi selalu tinggi pada orang yang minum lebih dari ons etanol per hari. "uhammadun (200) menjelaskan bahwa eek dari konsumsi al$ohol daram darah akan meningkatkan keasaman dalam darah yang berakibat %iskositas darah meningkat, peningkatan %iskositas darah tersebut berakibat pada peningkatan kerja jantung yang berarti terjadi peningkatan tekanan darah. *kibat dari $aein masih kontro%ersi, dimana $aein akan menignkatkan tekanan darah se$ara akut namun tidak memiliki yang berkelanjutan (la$k B Hawks, 200!). KOMPLIKASI "enurut
/aCidah
(2008) yang menganalisis
aktor resiko penyakit jantung
koroner
menyimpulkan bahwa penderita hipertensi beresiko 0 terkena penyakit jantung dibandingkan dengan orang yang tidak menderita hipertensi. apat terjadi inark miokard apabila arteri koroner yang arterosklerotik tidak dapat menyuplai $ukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk thrombus yang menyumbat aliran darah melalui pembuluh tersebut. arena hipertensi kronik dan hipertensi %entrikel, maka kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan inark. emikian juga, hipertroi %entrikel dapat menimbulkan perubahan - perubahan waktu hantaran listrik melintasi %entrikel sehingga terjadi disritmia, hipoksia jantung, dan peningkatan resiko pembentukan bekuan. (<endi, 2004)
$. agal ginjal "enurut *rie manjoer (200) hipertensi beresiko 4 kali lebih besar terhadap kejadian gagal ginjal bila dibandingkan dengan orang yang tidak menderita hipertensi. &erjadinya gagal ginjal karena kerusakan progresi akibat tekanan tinggi pada kapiler D kapiler ginjal, glomerolus. engan rusaknya glomerolus, darah akan mengalir ke unit-unit ungsional ginjal, neron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksik dan kematian. engan rusaknya membrane glomerolus, protein akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang, menyebabkan edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronik (<endi, 2004) d.
GEJALA KLINIS HIPERTENSI "enurut
intrakranium. 'englihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi. *yunan langkah tidak mantap karena kerusakan susunan syara. +okturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan iltrasi glomerolus.
PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI 'enatalksanaan non armakologi ini berkaitan dengan pengendalian aktor risiko penyakit jantung koroner yang dapat saling berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi, hanya terbatas pada aktor risiko yang dapat diubah dengan usaha-usaha sebagai berikut 1 a. Mengatasi obesitas/en!"!n#an #e$ebi%an be"at ba&an. >besitas bukanlah penyebab hipertensi. *kan tetapi pre%alensi hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. isiko relati untuk menderita hipertensi pada orang-orang gemuk 6 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang badannya normal. Sedangkan, pada penderita hipertensi
ditemukan sekitar 20-7 memiliki berat badan lebih (o%erweight). engan demikian obesitas harus dikendalikan dengan menurunkan berat badan. b. Meng!"angi as!'an ga"a &i&a$a t!b!%. +asehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. 'engurangan asupan garam se$ara drastis akan sulit dilaksanakan. atasi sampai dengan kurang dari 6 gram ( sendok teh ) per hari pada saat memasak. (. )i'ta#an #ea&aan "i$e#s erbagai $ara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat menontrol sistem syara yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah. &. Me$a#!#an o$a% "aga te"at!" erolahraga seperti senam aerobik atau jalan $epat selama 0-46 menit sebanyak 4 kali dalam seminggu, diharapkan dapat menrnbah kebugaran dan memperbaiki metabolisme tubuh yang ujungnya dapat mengontrol tekanan darah. e. Be"%enti e"o#o# "erokok dapat menambah kekakuan pembuluh darah sehingga dapat memperburuk hipertensi. @at-Cat kimia bera$un seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri, dan mengakibatkan proses artereosklerosis, dan tekanan darah tinggi. 'ada studi autopsi, dibuktikan kaitan erat antara kebiasaan merokok dengan adanya artereosklerosis pada seluruh pembuluh darah. "erokok juga meningkatkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen untuk disuplai ke otot-otot jantung. "erokok pada penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan risiko kerusakan pada pembuluh darah arteri. &idak ada $ara yang benar-benar eekti untuk memberhentikan kebiasaan merokok. eberapa metode yang se$ara umum di$oba adalah sebagai berikut1 a.
3nisiati Sendiri
anyak perokok menghentikan kebiasannya atas inisiati sendiri, tidak memakai pertolongan pihak luar. 3nisiati sendiri banyak menarik para perokok karena halhal berikut 1 •
>apat dilakukan se$ara diam-diam.
•
'rogram diselesaikan dengan tingkat dan jadwal sesuai kemauan.
•
&idak perlu menghadiri rapat-rapat penyuluhan.
•
&idak memakai ongkos.
b. "enggunakan 'ermen yang mengandung +ikotin en$anduan nikotin membuat perokok sulit meninggalkan merokok. 'ermen nikotin mengandung $ukup nikotin untuk mengurangi
penggunaan rokok. Oi negara-negara tertentu permen ini diperoleh dengan resep dokter. *da jangka waktu tertentu untuk menggunakan permen ini. Selama menggunakan permen ini penderita dilarang merokok. >engan demikian, diharapkan perokok sudah berhenti merokok se$ara total sesuai jangka waktu yang ditentukan. $. elompok 'rogram eberapa orang mendapatkan manaat dari dukungan kelompok untuk dapat berhenti marokok. 'ara anggota kelompok dapat saling memberi nasihat dan dukungan. 'rogram yang demikian banyak yang berhasil, tetapi biaya dan waktu yang diperlukan untuk menghadiri rapat-rapat seringkali menyebabkan enggan bergabung.
*. Meng!"angi #ons!si a$#o%o$. Hindari konsumsi alkohol berlebihan. Eaki-3aki &idak lebih dari 2 gelas per hari anita 1 &idak lebih dari gelas per hari Penata$a#sanaan Fa"a#o$ogis 'enatalaksanaan penyakit hipertensi bertujuan untuk mengendalikan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit hipertensi dengan $ara seminimal mungkin menurunkan gangguan terhadap kualitas hidup penderita. 'engobatan hipertensi dimulai dengan obat tunggal , masa kerja yang panjang sekali sehari dan dosis dititrasi. >bat berikutnya mungkin dapat ditarnbahkan selama beberapa bulan pertama perjalanan terapi. 'emilihan obat atau kombinasi yang $o$ok bergantung pada keparahan penyakit dan respon penderita terhadap obat anti hipertensi. eberapa prinsip pemberian obat anti hipertensi sebagai berikut 1 . 'engobatan hipertensi sekunder adalah menghilangkan penyebab hipertensi 2. 'engobatan hipertensi esensial ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dengan harapan memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi. . 5paya menurunkan tekanan darah di$apai dengan menggunakan obat anti hipertensi. 4. 'engobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan pengobatan seumur hidup.
Jenis+,enis obat anti%i'e"tensi -
. Di!"eti# >bat-obatan jenis diuretik bekerja dengan mengeluarkan $airan tubuh (3ewat ken$ing), sehingga %olume $airan tubuh berkurang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi ringan dan bereek turunnya tekanan darah. igunakan sebagai obat pilihan pertama pada hipertensi tanpa adanya penyakit lainnya.
. Peng%abat Si'atis olongan obat ini bekerja denFan menghambat aktiitas syara simpatis (syara yang bekerja pada saat kita beraktiitas). #ontoh obat yang termasuk dalam golongan penghambat simpatetik adalah 1 metildopa, klonodin dan reserpin. <ek samping yang dijumpai adalah1 anemia hemolitik (kekurangan sel darah merah kerena pe$ahnya sel darah merah), gangguan ungsi ahati dan kadang-kadang dapat menyebabkan penyakit hati kronis. Saat ini golongan ini jarang digunakan.
0. Betab$o#e" "ekanisme kerja obat antihipertensi ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. :enis obat ini tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernaasan seperti asma bronkhial. #ontoh obat golongan betabloker adalah metoprolol, propanolol, atenolol dan bisoprolol. 'emakaian pada penderita diabetes harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia (dimana kadar gula darah turun menjadi sangat rendah sehingga dapat
membahayakan
penderitanya).
'ada
orang
dengan
penderita
bronkospasme
(penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati. 1. 2aso&i$atato" >bat ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Gang termasuk dalam golongan ini adalah praCosin dan hidralaCin. <ek samping yang sering terjadi pada pemberian obat ini adalah pusing dan sakit kapala.
3. Peng%abat en4i #on5e"si angiotensin erja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan Cat angiotensin 33 (Cat yang dapat meningkatakan tekanan darah). #ontoh obat yang termasuk golongan ini adalah kaptopril. <ek samping yang sering timbul adalah batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
6. Antagonis #a$si! olongan obat ini bekerja menurunkan daya pompa jantung dengan menghambat kontraksi otot jantung (kontraktilitas). Gang termasuk golongan obat ini adalah 1 niedipin, diltiCem dan %erapamil. <ek samping yang mungkin timbul adalah 1 sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
7. Peng%abat "ese'to" angiotensin II
erja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan Cat angiotensin 33 pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. >bat-obatan yang termasuk .golongan ini adalah %alsartan. <ek samping yang mungkin timbul adalah sakit kepala, pusing, lemas dan mual.
&atalaksana hipertensi dengan obat anti hipertensi yang dianjurkan1 a. iuretik1 hidro$lorotiaCid dengan dosis 2,6 -60 mg9hari b. 'enghambat *#<9penghambat reseptor angiotensin 33 1 #aptopril 26 -00 mmHg $. 'enghambat kalsium yang bekerja panjang 1 niedipin 0 -80 mg9hari d. 'enghambat reseptor beta1 propanolol 40 -80 mg9hari e. reseptor alpha $entral (penghambat simpatis1 reserpin 0,06 -0,26 mg9hari
&erapi kombinasi antara lain1 i. 'enghambat *#< dengan diuretik ii. 'enghambat *#< dengan penghambat kalsium iii. 'enghambat reseptor beta dengan diuretik i%. *gonis reseptor alpha dengan diureti$
agan alur pengobatan hipertensi 1
eterangan alur pengobatan hipertensi 1 . 'ada saat seseorang ditegakkan diagnosisnya menderita hipertensi maka yang pertama dilakukan adalah men$ari aktor risiko apa yang ada, maka dilakukanlah usaha untuk menurunkan aktor risiko yang ada dengan modiikasi gaya hidup, sehingga dapat di$apai tekanan darah yang diharapkan. ila dalam jangga waktu bulan tidak ter$apai tekanan darah normal, maka terapi obat pilihan diperlukan. 2. &erapiobatyangdiperlukansesuaidenganderajathipertensidanadatidaknnyaindikasi
khusus,
seperti diabetes mellitus, kehamilan , asma bron$hial, kelainan hati dan kelainan darah. . &erapi pertama obat pili han adalah pertama golongan tiaCid, kedua golongan penghambat enCim kon%ersi angitensin,kemudian diikuti golongan antagonis kalsium. 4. ila terapi tunggal tidak berhasil maka terapi dapat dikombinasikan. 6. ila tekanan darah tidak dapat di$apai baik melalui modiikasi gaya hidup dan terapi kombinasi maka dilakukakanlah sistem rujukan spesialistik.
(. R!,!#an ujukan dilakukan bilamana terapi yang diberikan di pelayanan primer belum dapat men$apai sasaran pengobatan yang diinginkan atau dijumpai komplikasi penyakit lainnya akibat penyakit hipertensi. Gang penting adalah mempersiapkan penderita untuk rujukan tersebut sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah terhadap hasil pengobatan yang sudah dijalani.
Sumber1 'edoman penemuan dan tatalaksana hipertensi depkes 3 2008 "ansjoer, *. 200. apita Selekta edokteran. :akarta1 "edia