HIDROLISIS PROTEIN ENZIMATIIS Fahmi Aziz Zulkarnaen
230110120115
ABSTRAKS
Protein merupakan polimer heterogen polimer-polimer p olimer-polimer asam amino. Protein Pr otein dapat diklasofokasikan berdasarkan fungsi biologinya, yaitu sebagai enzim, protein transpor, protein nutrien dan penyimpanan, protein structural, protein pengatur, protein pertahanan serta protein kontraktil atau motil. Enzim merupakan salah satu bentuk protein yang memiliki peran penting bagi kehidupan. Peran enzim ini dapat memeberikan efek sinegris atau efek antagonis. Enzim ini dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia. Dimana reaksi kimia ada yanf membutuhkan energi dan ada pula yang menghasilkan energi. Salah satu contohnya yaitu enzim protase yang berperan
dapat
mengkatalis
pemutusan
ikatan
peptida
pada
bahan
yang
mengandung protein. Jika protein structural melakukan pemutusan ikatan tersebut, maka akan menyebabkan berkurangnya tingkat kekerasan atau tekstur. Protein yang paling bervarisai dan mempunyai kekhususan yang tinggi yaitu protein yang memiliki aktivitas katalisnya, yakni enzim. Hampir semua reaksi biomolekul organik did alam sel dikatalis oleh enzim.
Kata Kunci : Protein, Enzim, Hidrolisis, Hirolisis Protein, Protein Papain, Protein
Bromelin.
Beberapa
Pendahuluan
contoh
simple
protein antara lain adalah :
1.1. Latar Belakang
albumin,
1.2. Tujuan
globulin,
protamin,
1.3. Manfaat
gluyein,
albuminoid
dan
histon. 2. Conjugated Protein Conjugated Protein adalah
Tinjauan Pustaka
protein yang bergabung dengan
Protein
Protein
merupakan
heterogen
polimer
polimer-polimer
asam
zat yang bukan protein. Zat ini disebut
gugus
prostetik.
amino. Protein dapat diklasofokasikan
Beberapa
berdasarkan fungsi biologinya, yaitu
conjugated protein antara lain
sebagai
enzim,
adalah : nutreo protein, gliko
protein
nutrien
protein dan
transpor,
penyimpanan,
protein,
contoh
fosfoprotein
protein structural, protein pengatur,
metalloprotein.
protein
Sifat-sifat
pertahanan
kontraktil atau motil.
serta
protein
Selain itu
protein juga dapat dibagi dalam dua golongan utama berdassarkan bentuk dan sifat-sifat fisiknya, antara lain adalah protein globular dan protein serabut.
Sedangkan
berdasarkan
jika
dilihat
komposisinya,
protein
dibagi atas : 1. Simple Protein Simple protein adalah protein yang hanya mengandung 1-alfa asam amino atau derivatnya.
dari
struktural
dan
protein
dianggap berada dalam 4 buah telur yaitu : a. Struktur primer : rangkaian asam amino dan lokasi setiap ikatan disulfida di kode dalam gen. b. Struktur sekunder : kelipatan rantai
polipeptida
multiplikasi
menjadi
motif
terikat
hidrogen seperti struktur αheliksdan
β-pleated
Kombinasi motif-motif
sheet. ini
dapat membentuk motif super
Enzim disintesis dalam bentuk
sekunder.
calon
c. Strukturtersier : hubungan
kemudian diaktifkan dalam lingkungan
anta-domain
pada kondisi yang tepat. Misalnya,
struktural
enzim
yang
tripsinogen
letaknya terpisah jauh dalam
pankreas, diaktifkan dengan memecah
pengertian struktur primer.
salah
d. Struktur kwartener : hanya
membentuk enzim tripsin yang aktif.
terdapat
Bentuk enzim yang tidak aktif ini
protein
oligomerik ( protein dengan dua
atau
peptidanya
dalam
untuk
disebut zimogen.
rantai
Enzim tersusun atas dua bagian.
polipeptida), menjelaskan titik-
Apabila enzim dipisahkan satu sama
titik
lainnya
kontak
tiga
satu
disintesis
aktif,
sekunder dan antar-residu yang
dalam
yang
tidak
dan
hubungan
menyebabkan
lainnya antara polipeptida atau
aktif.
Namun
subunit inti
digabungkan disebut
enzim
tidak
keduanya dapat
menjadi
satu,
holoenzim. Kedua
yang bagian
enzim tersebut yaitu apoenzim dan
Enzim
Enzim
adalah
biokatalisator
organik yang dihasilkan organisme
koenzim. 1. Apoenzim
hidup di dalam protoplasma, yang
Apoenzim
adalah
bagian
terdiri atas protein atau suatu senyawa
protein dari enzim, bersifat tidak tahan
yang berikatan dengan protein. Enzim
panas,
mempunyai dua fungsi pokok sebagai
kekhususan dari enzim. Contoh, dari
berikut.
substrat
1. Mempercepat
atau
memperlambat reaksi kimia. 2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda yang sama.
dalam
waktu
dan
berfungsi
yang
menjadi senyawa
menentukan
sama yang
tergantung dari enzimnya.
dapat berlainan,
2. Koenzim Koenzim
disebut
gugus
prostetik apabila terikat sangat erat
Sifat-sifat enzim sebagai berikut.
Enzim
akan
mengalami
pada apoenzim. Akan tetapi, koenzim
denaturasi/kerusakan pada suhu
tidak
atau temperatur tinggi.
begitu
dipisahkan
dari
erat dan
mudah
apoenzim.Koenzim
Efektif dalam jumlah kecil.
memiliki sidat yang termostabil (tahan
Tidak
terhadap panas), mengandung ribose dan
fosfat. Fungsinya
menentukan
berubah
pada
waktu
reaksi berlangsung. Tidak
memengaruhi
sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila
keseimbangan,
tetapi
koenzim NADP (Nicotiamida Adenin
mempercepat reaksi.
Denukleotid Phosfat) yang
akan
maka
terjadi
reaksi adalah
hanya
Spesifik untuk reaksi tertentu.
Faktor-faktor
dehidrogenase. Disini NADP berfungsi
enzim
sebagai akseptor hidrogen.
berikut.
dan
yang
memengaruhi
aktivitas enzim
sebagai
1. Temperatur atau suhu Umumnya enzim bekerja pada suhu yang optimum. Apabila suhu turun, bertindak
sebagai
maka aktivitas akan terhenti tetapi
penerima/akseptor hidrogen,
seperti
enzim tidak rusak. Sebaliknya, pada
Koenzim
dapat
NAD atau donor dari gugus kimia,
suhu
tinggi
aktivitas
seperti ATP (Adenosin Tri Phosfat).
enzim menjadi rusak.
menurun dan
2. Air Air berperan dalam memulai kegiatan enzim. Contoh pada waktu biji dalam
keadaan
kering
kegiatan
enzim
Zat-zat penghambat adalah zat-
tidak kelihatan. Baru setelah ada air,
zat kimia yang menghambat aktivitas
melalui
kerja enzim. Contoh, garam-garam
imbibisi
mu-lailah biji
berkecambah.
dari logam berat, seperti raksa.
3. pH
Contoh-contoh enzim dalam proses Perubahan
membalikkan
pH
dapat
kegiatan
enzim,
yaitu mengubah hasil akhir kembali
metabolisme sebagai berikut. 1. Enzim katalase Enzim
katalase
berfungsi
menjadi substrat.
membantu
4. Hasil akhir
hidrogen peroksida menjadi air dan
Kecepatan reaksi dalam suatu proses
kimia
tidak
pengubahan
oksigen.
selalu konstan.
Misal, kegiatan pada awal reaksi tidak sama
dengan kegiatan
pertengahan
atau
akhir
pada reaksi.
Apabila hasil akhir (banyak), maka akan menghambat aktivitas enzim.
2.Enzim Oksidase Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan
5. Substrat Substrat adalah zat yang diubah
suatu substrat yang pada saat
menjadi sesuatu yang baru. Umumnya,
bersamaan juga mereduksikan O2,
akan
sehingga terbentuk H2O.
terdapat
hubungan
yang
sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat. 6. Zat-zat penghambat
3. Enzim hidrase Enzim
hidrase
berfungsi
menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa menyebabkan terurainya senyawa - senyawa yang bersangkutan.
Contoh:
enolase, akonitase.
fumarase,
4. Enzim dehidrogenase
Enzim Bromelin
Enzim dehidrogenase berfungsi
Bromelin
adalah
memindahkan hidrogen dari suatu zat
proteolitik
ke zat yang lain.
bagian batang dan buah nanas (Ananas
5. Enzim transphosforilase
comosus).
Enzim
transphosforilase
yang
enzim
Enzim
jus
molekul satu ke molekul lain dengan
bromelin,
bantuan ion Mg2+.
dapat
6. Enzim karboksilase
(pengendapan)
dalam
pengubahan
organik secara pengubahan
asam
bolak-balik. asam
Contoh
piruvat menjadi
ini
pada
diproduksi
sebagai hasil sampingan dari pabrik
berfungsi memindahkan H3PO4 dari
Enzim karboksilase berfungsi
ditemukan
nanas.
Dalam
beberapa
digunakan
memproduksi senyawa
untuk
enzim
yang
presipitasi ini
adalah
amonium sulfat dan alkohol. Beberapa kegunaan
dari
mengurangi
enzim rasa
pembengkakan
ini
adalah
sakit
dan
karena
luka
atau
asetaldehida dibantu oleh karboksilase
operasi, mengurangi radang sendi,
piruvat.
menyembuhkan
7. Enzim desmolase
meningkatkan fungsi paru-paru pada
Enzim membantu
dalam
penggabungan suatu
desmolase
penderita infeksi saluran pernapasan,
pemindahan atau
dan lain-lain. Untuk meningkatkan
ikatan
karbon
pada
Contohnya,
pemecahan
menjadi
kelancaran pencernaan pada manusia, umumnya
bromelin
berdosis 500 mg dalam bentuk kapsul.
gliseraldehida
Apabila konsumsi bromelin dilakukan bersamaan
8. Enzim peroksida
koagulan
membantu
digunakan
fruktosa
dan dehidroksiaseton.
Enzim
bakar,
berfungsi
senyawa.
aldolase dalam
luka
peroksida
berfungsi
mengoksidasi senyawa
fenolat yang ada , sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.
dengan maka
senyawa
risiko
pendarahan akan meningkat.
anti-
terjadinya
(yang diklasifikan dari sini), histidin-
Enzim Papain
Enzim Papain merupakan enzim protease yang terkandung dalam getah papaya,
baik
Papain biasa digunakan untuk
batang
memecah serabut daging liat dan telah
maupun daunnya. Sebagai enzim yang
dimanfaatkan selama ribuan tahun oleh
berkemampuan sebagai memecahkan
penduduk
molekul protein, dewasa ini papain
Papain
menjadi suatu produk yang sangat
mendisosiasikan sel dalam langkah
bermanfaat bagi kehidupan manusia,
pertama persiapan kultur sel. Selain itu
baik
juga ditemukan sebagai bahan baku
di
dalam buah,
159, dan asparagin-158.
kehidupan
rumah
tangga
maupun industri.
asli
juga
Amerika
Selatan.
dimanfaatkan
untuk
beberapa pasta gigi atau gula-gula
Papain ialah enzim hidrolase
sebagai pemutih gigi.
sistein protease yang ada pada pepaya (Carica papaya) dan pepaya gunung (Vasconcellea
Hidrolisis Protein
cundinamarcensis).
Ikatan peptida yang membangun
bahwa ternyata enzim papain dpat
rantai polipeptida dalam protein dapat
berperan
diputus
aktif
dalam
pembuatan
(dihidrolisis)
menggunakan
kecap. begitu yang saat ini sedang
asam, basa atau enzim pemecahan
dilakukan sekolah kami.
ikatan peptida dalam kondisi asam
Papain terdiri atas 212 asam amino
yang
jembatan
distabilkan
disulfida.
oleh
Struktur
atau basa kuat merupakan proses
3
hidrolisis kimia dan pemecahan ikatan
3
peptida
menggunakan
enzim
dimensinya terdiri atas 2 domain
merupakan proses hidrolisis biokimia
struktural yang berbeda dengan celah
reaksi
di antaranya. Celah itu mengandung
menghasilkan
tapak aktif, yang mengandung triade
berupa satu molekul dengan gugus
katalisis yang sudah disamakan dengan
karboksil
kimotripsin.
memiliki gugus amina (Juniarso dkk,
Triade
katalisisnya
tersusun atas 3 asam amino - sistein-25
2007).
hidrolisis
peptida
produk
dan
reaksi
molekul
akan yang
lainnya
Pada
umumnya
diperoleh
sebagai
protein,
baik
maupun
asam.
asam
hasil
amino
hidrolisis
menggunakan Dengan
diperoleh
Bahan
enzim
cara
ini
campuran
bermacam-macam asam amino dan
Bahan yag digunakan adalah Ikan (daging,
tulang
dan
kulit)
yang
digunakan sebagai sampel yang akan
untuk menentukan jenis asam amino maupun
kuantitas
masing-masing
diuji, buah nanas (muda dan matang)
asam amino perlu diadakan pemisahan
yang
antar
digunakan sebagai pereaksi, pepaya (
asam
amino
tersebut.
Ada
diambil
filtratnya
yang
beberapa metode analisis asam amino, misalnya
metode
gravimetri,
kalorimetri,
mikrobiologi,
kromatografi, dan elektroforesis. Salah
muda
dan
filtratnya
matang) yang
yang
diambil
digunakan
sebagai
pereaksi, susu yang digunakan sebagai
satu metode yang banyak memperoleh pengembangan
adalah
kromatografi. kromatografi
metode
Macam-macam adalah
kromatografi
sampel yang akan direaksikan, telur yang digunakan sebagai sampel yang akan
direaksikan,
tempe
yang
kertas, kromatografi lapis tipis, dan kromatografi penukar ion (Poejadi,
digunakan sebagai sampel yang akan direaksikan, enzim papain komersial
1994)
sigunakan sebagai pemecah molekul
Metode Penelitian
protein
Tempat praktikum dilaksanakan di Laboratorium FHA Fakultas Perikanan dan
Ilmu
Padjadjaran
Kelautan
Universitas
yang
terdapat
pada
getah
papaya dan pelunak daging, akuades yang digunakan sebagai pelarut atau penetral antara asam dan basa.
indikator universal sebagi indicator
Alat
Cawan
digunakan
untuk mengetahui kadar asam pada
sebagai wadah sampel dan untuk wdah
suatu sampel, tabung reaksi yang
penimbang, blender yang digunakan
digunakan untuk mereaksikan, pipet
untuk
dan
tetes yang digunakan untuk mengambil
pepaya, pisau yang digunakan untuk
filtrat, spatula yang digunakan untuk
memotong sampel, timbangan yang
pengaduk larutan, aluminium foil yang
digunakan
berat
digunakan untuk menutup hasil sari
sampel, gelas ukur yang digunkan
sampel yang sudah dihancurkan agar
untuk memngukur volume larutan,
tidak terkontaminasi, kertas label yang
beaker glass yang digunakan untuk
digunakan
menyimpan hasil filtrat, pH meter
praktikan dalam mengetahui sampel
yang digunakan untuk mengetahui
apa yang sedang diuji..
nilai
Petri
yang
menghaluskan
kadar
untuk
asam
nanas
mengukur
pada
sampel,
Prosedur
Siapkan alat dan bahan
Ditimbang 250 gr nanas atau pepaya
untuk
mempermudah
Dimasukkan ke dalam blender
Ditambah 150 ml akuadess dan dilahaluskan buah
Ditimbang 50 gr sampel (tulang) dan diletakkan di atas cawan petri
Ditambahkan 50 gr filtrate kemudian ditutup cawan petri dan didiamkan selama 30 menit
Diamati perlakuan dan dicatat hasilnya dalam table pengamatan
Hasil dan Pembahasan Hasil
Tabel hasil pengamatan lab FHA
Kelompok
Sample
pH
pH
Pengamatan Perubahan
awal
akhir
(warna/teksture)
Filtrat
Warna menjadi kuning pucat, Nanas Muda
7
6
Teksturenya lebih hancur, Berbau nanas
18
Tempe
Warna semakin kuning pucat, Teksture menjadi lebih lembut, Nanas Tua
7
4 Warna filtar tetap bening, Berbau nanas, Warna menjadi agak keruh,
Nanas Muda
9
8
Masih kental, Bau amis masih ada,
19
Putih Telur Warna menjadi lebih keruh, Nanas Tua
9
6
Lebih Encer, Berbau Nanas, Susu berwarna putih, agak kental, Susu + ekstrak Nanas bewarna
20
Susu
Nanas Muda
7
6 putih kekuningan, lebih encer dari sebelumnya
Setelah 30’ warna menjadi putih gading 21
Susu
Nanas Tua
7
5 Sturktur susu menjadi pecah (denaturasi) Teksture lebih lunak,
Nanas Muda
6
4 Warna lebih pucat
26
Tulang Teksture lebih lunak, Nanas Tua
6
5 Warna lebih pucat Warna awal dan akhir sama seperti warna kulit,
Nanas Muda
7
5 Pada umumnya teksture menjadi lembut,
27
Kulit Warna awal dan akhir sama seperti warna kulit, Nanas Tua
7
5 Teksture menjadi lembut dari Nanas Muda dan mudah hancur, Warna Daging agak pucat
Nanas Muda
6
4 Teksture daging semakin lembut
28
Daging
Warna filtrat tetap bening Nanas Tua
6
5
kekuningan, Teksture daging semakin lembut,
Hasil pengamatan lab akuakultur
Kelompok Sampel
30
29
Susu
Pengamatan
Perlakuan pHo
pH1
Awal
Akhir
Pepaya Matang
6
6
Cair, Putih
Makin cair, Keorenan
Pepaya Mentah
6
7
Cair, Putih
Makin cair, putih
Pepaya Matang
9
7
Kental, bening Makin kental, orange kuning
Pepaya Mentah
9
10
Kental, Orange
6
6
Empuk, Putih Lebih empuk, orange
Pepaya Mentah
6
5
Empuk, putih
Empuk, putih
Pepaya Matang
6
6
Kenyal, pink pucat
Lebih halus dan lunak, pucat
Pepaya Mentah
6
5
Kenyal, pink pucat
Lebih halus dan lunak, pucat
Telur
Pepaya Matang 25
24
23
22
Tempe
Daging
Pepaya Matang
6
6
Pepaya Mentah
6
5.5
Pepaya Matang
6
7
Pepaya Mentah
6
5
Kulit
Tulang
Pembahasan
Kenyal tipis, putih corak hitam Kenyal tipis, putih corak hitam Lunak, putih pucat Lunak, putih pucat
Cair, Bening
Lebih kenyal, putih kekuningan Lebih kenyal, putih corak hitam Makin lunak, pucat Lunak, putih pucat
6-7 atau PH netral. Sedangkan pada sampel telur didapatkan PH awal 9
Pada hasil data diatas telah terlihat bahwa pada masing-masing perlakuan yang dicampur dengan sampel daging ikan, susu dan tempe memiliki PH awal yang sama, yaitu
(basa). Setelah dilakukan perlakuan dengan cara didiamkan selama 30 menit,
PH
pada
masing-masing
sampel tersebut relatif menurun atau
menjadi
kan
antara
5-8
derajat
keasaman
pada protein yang terkandung pada
untuk
perlakuan
sampel.
menggunakan nanas dan 5-10 untuk Lalu pengaruh pH terhadap
perlakuan menggunakan pepaya.
sampel akan berhubungan dengan Hal ini pasti dikarenakan
beberapa
faktor.
Faktor
itu
adanya perbedaan tingkat keasaman
berhubungan dengan kerja enzim
antara pH nanas dan pepaya. pH
dan juga kepada sampel nya. Ketika
nanas terbilang cukup asam karena
pH perubahan media tertentu, itu
didalamnya mengandung asam sitrat
mengarah
dan asam lainnya yang cukup tinggi
bentuk enzim. Tidak hanya pada
sehingga menciptakan kondisi asam
enzim,
pada nanas sendangkan pada pepaya
mempengaruhi sifat muatan dan
tidak. Pepaya cenderung netral atau
bentuk substrat. Dalam kisaran pH
basa dilihat dari perubahan pH awal
yang
dan
struktural dari enzim dan substrat
akhir
kenaikan
dan
penurunannya cenderung stabil.
ke
perubahan
tingkat
sempit,
mungkin
pH
dalam
juga
perubahan
reversibel.
dapat
bentuk
Tapi
untuk
perubahan yang signifikan dalam Lalu pada kedua zat ini memiliki
enzim
masing-masing
yang berperan dalam mengkatalisir senyawa
protein.
Pada
nanas
terdapat bromelin yang menkatalisir protein dari setiap sampel. Dan pada pepaya terkandung enzim papain
tingkat pH, enzim dan substrat dapat mengalami denaturasi. Dalam kasus tersebut,
mereka
tidak
dapat
mengidentifikasi satu sama lain. Akibatnya, tidak akan ada reaksi seperti itu. Ini alasan mengapa, pH mempengaruhi aktivitas enzim.
yang memiliki fungsi yang sama dengan enzim nanas karena masih
Faktor
sampelnya pH
,
sama-sama enzim protease. Enzim
Penurunan
menyebabkan
bremiolin dan enzim pepain yang
denaturasi
terkandung di dalam buah tersebut
denaturasi
akan melakukan reaksi hidrolisis
penurunan kelarutan protein, daya
protein. protein,
maka
Akibat terjadi
ikat air hilang dan intensitas warna
dari pigmen daging. Perubahan pH
belum tahu apakah enzimnya bisa
selama proses rigor mortis dan
bekerja lebih baik dibandingkan
pengaruhnya terhadap mutu daging.
kualitas enzim pada buah pepaya
Menurut Teori pH berpengaruh pada
tua/matang.
struktur pengembangan dan juga kelarutan protein. Kondisi protein
Kesimpulan
ini juga akan berpengaruh pada daya ikat air/ WHC (Water Holding
Kesimpulan
Capacity), juiciness, daya emulsi, kemampuan
membentuk
gel,
Proses
hidrolisis
protein
enzimatis adalah proses penguraian
kekerasan, warna dan umur simpan.
protein
Kedaan inilah yang menyebabkan
dengan komponen pembantu enzim.
perubahan tekstur warna dan yang
Pada
lainnya
digunakan adalah enzim bremiolin
pada
sampel
yang
di
praktikum kan. Tingkat
menjadi
praktikum
ikatan
kali
peptida
ini
yang
dan enzim pepain yang terdapat kematangan
buah
pada buah nanas dan pepaya.
juga berpengaruh terhadap kualitas
Dari hasil pembahasan diatas
enzim dan kandungan didalamnhya.
dapat disimpulkan bahwa pada buah
Buah nanas muda memilki kualitas
nanas
enzim
mengandung enzim bremiolin dan
yang
dibandingkan sudah filtrat
tua,
lebih buah
nanas
akibatnya
nanas
tua
rendah yang
pemberian
pepain.
dan
pepaya
Enzim
membantu
tersebut
tersebut
proses
dapat
hidrolisis,
memberikan
terutama hidrolosis prtoein karena
perubahan yang sangat signifikan
meruppakan enzim protease . Lalu
baik dari pH, tekstur maupun bau
Pengaruh pH terhadap enzim dan
pada sampel. Begitu pula pada buah
juga sampel berpengaruh. Dalam
pepaya. Pada buah pepaya muda
kisaran pH yang sempit, perubahan
memang enzim dihasilkan lebih
bentuk struktural dari enzim dan
banyak
yang
substrat mungkin reversibel. Tapi
dihasilkan cukup banyak namun
untuk perubahan yang signifikan
karena
getah
dalam
tingkat
pH,
substrat
dapat
denaturasi..
Dan
menyebabkan
enzim
dan
dilaksanakan, praktikan tidak perlu
mengalami
bingung mencri alat-alat yang akan
penurunan
denaturasi
pH
protein.
Akibat denaturasi protein, maka terjadi penurunan kelarutan protein, daya ikat air hilang dan intensitas warna dari pigmen daging. Pengaruh pengaruh diatas lah yang menyebabkan melunak,
sampel
berbentuk
digunakan. Jumlah timbangan analitik harus ditambah
setiap
lab,
supaya
praktikum berjalan dengan efisien. Daftar Pustaka
akan menjadi
gel
bahkan
Hawab, HM 2004.Pengantar Biokimia. Jakarta: Bayu Media Publishing
sampai ada yang hancur serta warna Poedjiadji,Ana. 1994, dasar-dasar biokimia. Jakarta: UI-press
memudar. Saran
Dalam melakukan praktikum ini
sebaiknyan
dilakukan
lebih
serius lagi, supaya tidak terjadi kesalahan
prosedur
Abu bakar dan M. Ilyas, 2005. Mutu Telur Karamel Asal Telur Pecah Selama Penyimpanan. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005.
serta
pengamatan yang tepat. Selain itu
Astuti, Yeti, 2009, Analisi Protein, Gramedia, Jakarta.
dalam melakukan praktikum sampel yang dilakukan untuk perlakuan harus lebih banyak, serta alat-alat yang
digunakan
harus
lebih
memadai. Digunakan sampel yang lebih
banyak
supaya
dalam
melakukan pengamatan bisa lebih jelas lagi hasilnya atau lebih terlihat. Alat praktikum harus diperlengkap lagi
supaya
saat
praktikum
Girindra, Aisjah, 1993, Biokimia 1, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Juniarso, E., T., Safari, A., danPamungkas, R., A., 2007, Pemanfaatan Limbah Ikan Menjadi Ekstrak Kasar Protease Dari Isi Perut Ikan Lemuru (Sardinella Sp.) Untuk Proses Deproteinisasi
Limbah Udang Secara
daging/
(Diakses
Enzimatik Menjadi Kitosan,
November 2013)
pada
30
Universitas Jember. http://id.wikipedia.org/wiki/Bromeli Triyono Agus 2010 Rekayasa Kimia dan Proses “ Mempelajari
n (Diakses pada 30 November 2013)
Pengaruh Beberapa Asam Terhadap Tepung Protein Isolat Kacang Hijau” Balai Besar Pengembangan Teknologi Guna Tepat Simaronjan Eviayanti, Nia Kurniawati, Zahidah Hasan 2012, Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 3 No. 4 “Pengaruh Penggunaan Enzim Papain Dengan Kosentrasi Yang berbeda Terhadap Karakteristik Kimia Kecap Tutut”. FPIK , Universitas Padjadjaran http://yaminanggri.blogspot.com/20 13/04/laporan-praktikum biokimia-umum.html (Diakses pada 30 November 2013) http://produkdaging.wordpress.com/ 2011/01/12/pengaruh-phterhadap-mutu-teknologi-
http://yoroelz09.blogspot.com/ 2012/12/enzim-papain-dari pepaya.html (Diakses pada 30 November 2013)