PRESENTASI KASUS
HERNIA INGUINALIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Klinik di Bagian Ilmu Bedah RSUD RSUD Panembahan Senopati Senopati Bantul
Disusun oleh : Verani Dwitasari, S. Ked (20080310081)
Dokter Penguji : dr. Suryo Habsara, Sp.B
SMF ILMU BEDAH RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL 2013
HALAMAN PENGESAHAN HERNIA INGUINALIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Di Bagian Ilmu Bedah RSUD Panembahan Senopati Senopati Bantul
Disusun Oleh: Verani Dwitasari, S. Ked 20080310081
Telah disetujui dan dipresentasikan dipresentasikan pada tanggal Oleh : Dokter Penguji
dr. Suryo Habsara, Sp.B
Januari 2013
BAB I TINJAUAN PUSTAKA
1. PENDAHULUAN
Menurut Kamus Kedokteran Dorland, hernia merupakan penonjolan abnormal bagian organ atau struktur tubuh lain melalui lubang alamiah ataupun abnormal dalam selaput pembungkus, membran, otot, atau tulang. Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas hernia bawaan atau kongenital dan hernia dapatan atau akuisita. Sedangkan berdasarkan letak, hernia diberi nama sesuai lokasi anatominya, seperti hernia diafragma, inguinal, umbilikalis, femoralis, dan lainlain. Sekitar 75% hernia terjadi di sekitar lipat paha, berupa hernia inguinal direk, indi indirek rek,, serta serta femo femoral ralis is;; hern hernia ia inci incisio siona nall 10%, 10%, hern hernia ia vent ventra rali liss 10%, 10%, hern hernia ia umbi umbili lika kali liss 3%, 3%, dan dan hern hernia ia lain lain seki sekita tarr 3%. 3%. Pada Pada hern hernia ia lipa lipatt paha paha,, 90% 90% nya nya merupa merupakan kan hernia hernia inguin inguinali alis, s, dengan dengan kejadi kejadian an hernia hernia inguin inguinali aliss indire indirek k 75% dan hernia inguinal direk 25%.
Gambar 1. Macam-Macam Hernia Berdasarkan Letak. Pada hernia abdomen, abdomen, isi perut menonjol menonjol melalui defek atau bagian bagian lemah dari lapisan muskulo aponeurotik dinding perut. Sedangkan hernia inguinalis adalah suatu penonjolan organ abdomen yang dapat berupa peritoneum parietal atau organ viscera seperti omentum, usus besar/kecil, vesika urinaria karena adanya defek pada fasia dan
muskulo aponeurotik dinding perut terutama di regio inguinal, baik secara kongenital maupun didapat.
2. ANATOMI
Di dalam regio inguinalis terdapat kanalis inguinalis inguinalis yang bagian kraniolateral kraniolateral dibatasi oleh anulus inguinalis internus. Anulus inguinalis internus ini merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis otot transversus abdominis. Di medial bawah, di atas tuberkulum tuberkulum pubikum, pubikum, kanal ini dibatasi dibatasi oleh anulus inguinalis inguinalis eksternus, bagian terbuka dari aponeurosis oto oblikus eksternus abdominis. Atapnya ialah ialah apon aponeu euro rosis sis otot otot obli obliku kuss ekst ekstern ernus us abdo abdomi mini niss dan dan di dasar dasarny nyaa terd terdap apat at ligamentum inguinale. Kanalis ingunalis berisi funikulus spermatikus pada laki-laki dan ligamentum rotundum pada wanita.
Gambar 2. Regio Inguinal dan Femoral
Hernia inguinalis indirek disebut juga hernia inguinalis lateralis karena keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior. Hernia kemudian masuk ke dalam kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari anulus inguinalis eksternus. Apabila hernia hernia ini berlan berlanjut, jut, tonjol tonjolan an akan akan sampai sampai ke skrotum skrotum sehingg sehinggaa disebu disebutt hernia hernia skrotali skrotalis. s. Kanton Kantong g hernia hernia berada berada di dalam dalam otot otot kremas kremaster ter,, terleta terletak k antero anteromed medial ial terhadap vas deferens dan struktur lain dalam funikulus spermatikus.
Hernia Hernia inguin inguinalis alis direk direk disebu disebutt juga juga hernia hernia inguin inguinali aliss mediali medialis, s, menonj menonjol ol langsung langsung ke depan melalui segitiga hasselbach. hasselbach. Daerah ini dibatasi oleh ligamentum ligamentum inguinale inguinale di bagian bagian inferior, inferior, pembuluh pembuluh epigastrika epigastrika inferior inferior di bagian lateral, lateral, dan tepi otot rektus di bagian medial. Dasar segitiga hasselbach dibentuk oleh fasia transversal yang diperkuat diperkuat oleh serat aponeurosis aponeurosis otot transversus transversus abdominis abdominis yang kadang tidak sempurna sehingga daerah ini berpotensi melemah. Pada hernia medialis karena tidak keluar keluar melalu melaluii kanalis kanalis inguin inguinali aliss dan tidak tidak ke skrotu skrotum, m, umumn umumnya ya tidak tidak disert disertai ai strangulasi karena cincin hernia longgar.
Gambar 3. Trigonum Hasselbach pada Regio Inguinal Nervus ilioingunalis dan nervus iliofemoralis mempersarafi otot di regio inginalis, inginalis, sekitar sekitar kanalis kanalis inguinalis, inguinalis, funikulus funikulus spermatiku spermatikus, s, serta sensibilitas sensibilitas kulit regio inguinalis, skrotum dan sebagian kecil tungkai atas bagian proksimomedial.
3. ETIOLOGI
Hernia disebabkan oleh multifaktorial mekanisme. Secara umum, faktor-faktor penyebab terjadinya hernia adalah: a. Pening Peningkat katan an tekan tekanan an intra intraabd abdomi ominal nal Peningkatan tekanan intraabdominal dapat terjadi akibat dari batuk kronik, obesitas, asites, aktivitas fisik. b. Penurunan integritas dinding abdomen - Kolagen Kemampuan dinding abdomen untuk menahan tekan intraabdominal baik fisiologis ataupun patologi tergantung akan jaringan serat kolagen. Kolagen tipe I merupakan kolagen dalam bentuk matur dan paling stabil, sedangkan kola kolage gen n tipe tipe III adala adalah h kolag kolagen en imat imatur ur isof isofor orm. m. Pada Pada kasu kasuss hern hernia ia
inguinalis dan incisionalis, terdapat kolagen tipe III dalam jumlah banyak melebihi kolagen tipe I di dalam matrix ekstraseluler. - Merokok Zat yang terkandung di dalam rokok akan menonaktifkan antiprotease yang memicu peningkatan level protease dan elastase sirkulasi dan menyebabkan destruksi matrix ekstraseluler pada muskulus. Kadaan ini juga dapat dipicu oleh stres dan penyakit sistemik - Faktor um umum Kelemahan muskulus dan fascia dapat disebabkan oleh usia tua, kurangnya olahraga, multigravida, dan penurunan berat badan. Faktor Faktor yang dipandang dipandang berperan berperan sebagai sebagai penyebab penyebab adalah adanya prosesus prosesus vagina vaginalis lis yang yang terbuka terbuka,, adany adanyaa pening peninggia gian n tekana tekanan n di dalam dalam rongga rongga perut, perut, dan kelemahan otot dinding perut karena usia. Proses Proses turunn turunnya ya testis testis mengik mengikuti uti prosesu prosesuss vagina vaginalis. lis. Pada Pada neonat neonatus us kurang kurang lebih 90% prosesus vaginalis tetap terbuka, sedangkan pada bayi umur satu tahun sekitar 30% prosesus prosesus vaginalis belum tertutup. Tetapi kejadian hernia pada umur ini hanya beberapa persen. Tidak sampai 10% anak dengan prosesus vaginalis paten menderi menderita ta hernia hernia.. Pada Pada anak anak dengan dengan hernia hernia unilat unilateral eral dapat dapat dijum dijumpai pai prosesu prosesuss vaginalis paten kontralateral lebih dari separo, sedangkan insiden hernia ini tidak lebih dari 20%. Umumnya disimpulkan bahwa adanya prosesus vaginalis yang paten bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya hernia tetapi diperlukan faktor lain seperti anulus ingunalis ingunalis yang yang cukup cukup besar. Tekanan intraabdom intraabdomen en yang meninggi meninggi secara kronik seperti batuk kronik, hipertrofi prostat, konstipasi dan ascites sering disertai hernia.
4. PATOFISIOLOGI
Dalam Dalam kead keadaa aan n norm normal, al, terda terdapa patt tiga tiga meka mekani nism smee yang dapa dapatt menc menceg egah ah terjadinya hernia, yaitu: a. kanalis inguinalis yang berjalan miring, b. adanya struktur m. oblikus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis internus ketika berkontraksi, dan c. adanya fascia transversa yang kuat yang menutupi trigonum Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot.
Gangguan Gangguan pada mekanisme mekanisme ini dapat menyebabkan menyebabkan terjadinya terjadinya hernia. Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus internus turut kend kendur ur.. Pada Pada kead keadaa aan n terse tersebu butt teka tekana nan n intr intraab aabdo dome men n tida tidak k ting tinggi gi dan dan kana kanali liss inguinalis berjalan lebih vertikal. Sebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis berjalan lewat transversal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuk usus ke dalam kanalis inguinalis. Kelemahan otot dinding perut antara lain terjadi terj adi akibat kerusakan n. ilioinguinalis dan n. iliofemoralis ili ofemoralis setelah apendektomi. Jika kantong hernia inguinalis lateral mencapai skrotum disebut hernia skrotalis.
5. KLASIFIKASI
Hernia inguinalis berdasarkan letaknya terhadap pembuluh darah epigastrika inferior diklasifikasikan menjadi dua: 1. Hernia Hernia inguin inguinali aliss medialis medialis atau atau herni herniaa direk direk 2. Hernia Hernia inguin inguinali aliss lateralis lateralis atau atau hernia hernia indir indirek ek
Hernia Inguinalis Medialis
Hernia inguinalis medialis atau hernia direk hampir selalu disebabkan oleh peninggian tekanan intraabdomen kronik dan kelemahan otot di dinding trigonum hasselbach. Oleh sebab itu, hernia ini umumnya terjadi bilateral khusunya pada lelaki tua. tua. Hernia Hernia ini jarang jarang bahkan bahkan hampir hampir tidak tidak pernah pernah mengala mengalami mi inkarse inkarserasi rasi atau atau strangu strangulasi lasi.. Mungki Mungkin n terjadi terjadi hernia hernia gelinc gelincir ir yang yang mengan mengandun dung g sebagi sebagian an dindin dinding g kandung kemih atau kolon. Kadang ditemukan defek kecil di otot oblikus internus abdominis pada segala usia dengan cincin yang kaku dan tajam sering menyebabkan strangulasi. Hernia Inguinalis Lateralis
Hernia Hernia disebut disebut lateral lateralis is karena karena menonj menonjol ol dari dari perut perut di lateral lateral pembul pembuluh uh epigastrika inferior dan disebut indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran yaitu annulus dan kanalis kanalis inguinalis inguinalis,, berbeda berbeda dengan dengan hernia medialis yang langsung langsung meno menonjo njoll melal melalui ui segit segitig igaa hass hasselb elbach ach dan dan dise disebu butt sebag sebagai ai hern hernia ia direk direk.. Pada Pada pemeriksaan hernia lateralis akan tampak tonjolan berbentuk lonjong sedangkan hernia medialis berbentuk tonjolan bulat.
Pada bayi dan anak, hernia lateralis lateralis disebabkan disebabkan oleh kelainan kelainan bawaan berupa tidak menutupnya prosesus vaginalis peritoneum sebagai akibat proses turunnya testis ke skrotum. Hernia gelincir dapat terjadi di sebelah kanan atau kiri. Hernia yang di kanan biasanya biasanya berisi sekum dan sebagian sebagian kolon kolon ascendens, ascendens, sedangkan yang kiri berisi sebgian kolon descendens. Pada umumnya keluhan pada orang dewasa benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu mengejan, batuk, atau mengangkat beban berat dan menghilang waktu istirahat baring. Pada bayi dan anak, adanya benjolan yang hilang timbul di lipat paha biasanya disadari oleh orang tua. Jika hernia mengganggu dan anak atau bayi sering gelisah gelisah,, banya banyak k menan menangis gis,, dan kadang kadang perut perut kembun kembung g harus harus dipiki dipikirka rkan n hernia hernia strangulate. Pada inspeksi, diperhatikan keadaan asimetri pada kedua lipat paha, skrotum, atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien diminta mengedan atau batuk sehingg sehinggaa benjol benjolan an atau atau keadaa keadaan n asimetri asimetri dapat dapat diliha dilihat. t. Palpasi Palpasi dilaku dilakukan kan dalam dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba konsistensinya dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi. Setelah benjolan terreposisi dengan jari telunjukatau jari kelingking pada anak, cinicn hernia berupa annulus inguinalis yang melebar, kadang dapat diraba. Pada hernia insipient, hernia hanya dapat dirasakan menyentuh ujung jari di dalam kanalis inguinalis dan tidak menonjol keluar. Pada bayi dan anak terkadang tidak terlihat benjolan sewaktu sewaktu menangis, menangis, batuk atau mengedan. mengedan. Dalam hal ini perlu dilakukan palpasi funikulus spermatikus dengan membandingkan sisi kiri dan kanan. Kadang didapatkan tanda sarung tangan sutera. 6. PENEGA PENEGAKAN KAN DIAGN DIAGNOSI OSIS S
Gold Standard untuk penegakan diagnosis hernia adalah dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia pada hernia hernia reponi reponibel bel keluha keluhan n satu-sat satu-satuny unyaa adalah adalah adany adanyaa benjola benjolan n dilipa dilipatt paha paha yang yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan, dan menghilang setelah berbaring. Keluhan nyeri jarang dijumpai; kalau ada biasanya dirasakan di daerah epig epigas astr triu ium m atau atau para paraum umbi bili lika kall beru berupa pa nyer nyerii vise visera rall kare karena na rega regang ngan an pada pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia. Nyeri
yang disertai mual dan muntah baru timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren. Tanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia pada inspeksi saat saat pasi pasien en meng menged edan an dapa dapatt dili diliha hatt hern hernia ia ingu inguin inali aliss late lateral ralis is munc muncul ul seba sebaga gaii penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah. Kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus. Kalau kantong hernia berisi organ, maka tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum (seperti karet) atau ovarium. Dengan jari telunjuk atau jari kelingking, pada anak dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menonjolkan kulit skrotum melalui anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Jika hernia dapat direposisi, pada waktu jari masih berada dalam anulus ekstern eksternus, us, pasien pasien dimint dimintaa menged mengedan. an. Kalau Kalau hernia hernia menye menyentu ntuh h ujung ujung jari, jari, berart berartii hernia hernia inguin inguinali aliss laterali lateralis, s, dan kalau kalau sampin samping g jari yang yang menye menyentuh ntuh menand menandaka akan n hernia inguinalis medialis.
6. PENATA PENATALA LAKSA KSANAA NAAN N
a.
Konservatif
Terapi konservatif konservatif sambil menunggu menunggu penyembuh penyembuhan an melalui melalui proses proses alami dapat dilakukan dilakukan pada hernia hernia umbilikus umbilikus sebelum anak berumur berumur dua tahun. Terapi konservatif berupa penggunaan alat penyangga dapat dipakai sementara, misalnya pemakaian korset. Sedang pada hernia inguinalis pemakaiannya tidak dianjurkan karena selain tidak dapat menyembuhkan, alat ini dapat melemahkan otot dinding perut. Pena Penang ngan anan an konse konserv rvat atif if terha terhada dap p hern hernia ia irep irepon onib ibel; el; deng dengan an posi posisi si Trendelenberg, diharapkan dengan adanya gaya gravitasi isi hernia dapat masuk kemb kembal ali, i, pemb pember erian ian muscl musclee rela relati tion on,, diha diharap rapka kan n dapa dapatt meng mengur uran angi gi jepi jepitn tn,, pemberian obat penenang, sehingga penderita berkurang kecemasannya dan mengur mengurnag nagi/m i/menen enenang angkan kan tekana tekanan n intra intra abdom abdomina inall sehing sehingga ga isi hernia hernia dapat dapat masuk kembali, dan pemberian kompres es untuk merangsang musculus cremaster sehingga isi hernia dapat masuk kembali ke cavum peritoneum.
b. Operatif
Management Management operatif operatif pada hernia inguinalis inguinalis terdapat dua metode metode umum, umum, yaitu Open Open Herni Hernia a Repa Repair ir dan Laparo Laparosko skopi. pi. Open Open hernia hernia Repair Repair disebu disebutt juga juga
herniorrhaphy dengan melakukan incise lapisan kulit pada hernia. Open hernia repair dapat meliputi Metode Marcy, Metode Marcy, Bassini, Shouldice, McVay, McVay, dan Lichtenstei dan Lichtenstein. n. Sedangkan laparoskopi merupakan terapi alternative dengan incisi kecil. Tujuan seluruh hernia repair adalah untuk menutup defek myofacial di mana menjadi tempat keluarnya penonjolan organ.
pada umumnya, metode di atas merupakan merupakan
diseksi anterior pada kanalis ingunal dan kantong hernia ( herniektomy), herniektomy), diikuti oleh myofacial repair , dan penutupan kanalis. Umumnya terapi operatif merupakan terapi satu-satunya yang rasional. Usia lanjut tidak merupakan kontraindikasi operasi elektif. Kalau pasien dengan hernia inkarserata tidak menunjukkan gejala sistemik dapat dicoba melakukan reposisi reposisi postural. postural. Jika usaha reposisi berhasil, dapat dilakukan dilakukan operasi herniorafi elektif elektif setelah 2-3 hari sewaktu oedem jaringan jaringan sudah hilang dan keadaan keadaan umum pasien sudah lebih baik. Semua hernia inguinalis indirek maupun direk yang besar tak tergantung dari dari usia, usia, harus harus diperb diperbaik aiki, i, kecual kecualii ada indika indikasi si yang yang kuat kuat seperti seperti penya penyakit kit pernafasan. Hernia inkarserata maupun strangulasi harus dilakukan operasi segera. Bila isi hernia sudah nekrosik dilakukan reseksi. Kalau sewaktu operasi daya pulih isi hernia diragukan, diberikan kompres hangat dan setelah lima menit dievaluasi kembali warna, peristalik, dan pulsasi pada a. arkuata pada usus. Jika ternyata pada operasi dinding perut kurang kuat, yang memas terjadi pada hernia direk, sebaiknya digunakan marleks untuk menguatkan dinding perut setempat. Pada Pada hernia hernia inguin inguinali aliss lateral lateralis is reponi reponibil bilis, is, maka maka dilaku dilakukan kan tindak tindakan an bedah elektif, karena ditakutkan terjadi komplikasi. Pada hernia irreponibilis, diusahakan agar isi hernia dapat dimasukkan kembali. Penderita istirahat baring dan dipuasakan atau mendapat diet halus. Dilakukan tekanan yang kontinyu pada benjolan lakukan secara berulang-ulang, sehingga isi hernia masuk untuk kemudian dilakukan bedah elektif dikemudian hari atau menjadi inkarserasi. Maka harus dilakukan bedah darurat. Tindakan bedah pada hernia ini disebut herniotomi yaitu memotong hernia dan herniorafi yaitu menjahit kantong hernia. Pada bedah elektif, maka harus dibuka, isi hernia dimasukkan, kantong diikat dan dilakukan “Bassini plasty” untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis, sedang pada bedah darurat, prinsipnya seperti bedah elektif. Cincin hernia langsung dicari dan dipotong. Usus dilihat apakah vital atau tidak. Bila vital dikembalikan ke rongga perut dan bila tidak dilakukan reseksi usus dan anastomosis “end to end”.
7. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding untuk hernia inguinalis adalah: 1. Hernia Hernia femoral femoralis is Hernia yang terjadi melalui kanal femoral, dan lebih sering pada wanita. Penonjolan berada di bawah ligamentum inguinal dan lateral tuberkel pubis. 2. Hidr Hidrok okel el Hidrokel Hidrokel merupakan merupakan akumulasi akumulasi cairan abnormal pada tunika vaginalis vaginalis karena adanya paten prosesus vaginalis persisten yang mengelilingi testis. Kejadian hidrokel paling sering pada infant . Benjolan Benjolan hidrokel hidrokel tidak nyeri, nyeri, mempunyai batas atas tegas, positif pada pemeriksaan luminesensi dan tidak dapat dapat dimasuk dimasukkan kan kembal kembali. i. Selain Selain itu testis testis pada pada daerah daerah hidrok hidrokel el tidak tidak teraba. 3. Limf Limfad aden enop opati ati Merupakan pembesaran kelenjar limfe dikaitkan dengan riwayat trauma, infeks infeksii atau atau kegana keganasan. san. Massa Massa teraba teraba mobil mobilee dan tidak tidak dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh batuk. Perlu dilihat apakah terdapat infeksi pada kaki sesisi kadang benjolan dapat dimasukkan. 4. Testi Testiss ektop ektopik ik Yaitu Yaitu testis testis yang yang masih masih berada berada di kanali kanaliss inguin inguinali alis, s, mudah mudah diketah diketahui ui dengan meraba daerah skrotum. 5. Torsi Torsio o test testis is Torsi testis disebabkan disebabkan oleh terpeluntir terpeluntirnya nya korda korda spermatika spermatika dan menyebabkan menyebabkan menurunnya menurunnya suplai darah ke testis. Torsi testis intravaginal intravaginal mengha menghasilk silkan an nyeri nyeri hebat hebat skrotu skrotum m unilat unilateral eral yang yang tiba-ti tiba-tiba ba diikut diikutii oleh oleh pembengkakan inguinal dan / atau skrotum 6. Abses Abses Psoas Psoas Hernia inguinalis akan berada di sisi superior dari ligamentum inguinalis namun psoas abses akan lebih rendah. Mungkin menyebabkan nyeri dan dapat menunjukkan limfadenopati. Pasien abses dapat disertai dengan tanda penyakit sistemik seperti takikardia, takipnea dan demam. 7. Lip Lipoma oma Secara klinis, tidak timbul atau memperbesar dengan manuver Valsava.
8. KO KOMP MPLI LIKA KASI SI
Komplikasi hernia adalah : 1. Terjadi perlekatan perlekatan antara antara isi hernia dengan dinding dinding kantong kantong hernia, sehingga sehingga isi hern hernia ia tida tidak k dapa dapatt dima dimasu sukk kkan an kemb kembali ali.. Keada Keadaan an ini ini diseb disebut ut hern hernia ia inguinalis lateralis irreponibilis. 2. Terjadi penekanan penekanan terhadap terhadap cincin hernia, hernia, akibat makin makin banyaknya banyaknya usus yang masuk. masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit sempit dan menimbulkan menimbulkan gangguan penyaluran isi usus. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis inkarserata. 3. Bila Bila inka inkars rser erat ataa dibi dibiar arka kan, n, maka maka lama lama kela kelama maan an akan akan timb timbul ul edem edema, a, sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis strangulator. Keluhan berupa nyeri hebat, daera daerah h benj benjol olan an menj menjad adii mera merah h dan dan pend penderi erita ta geli gelisah sah.. Pada Pada kead keadaa aan n inkarserata dan strangulata, maka timbul gejala ileus yaitu kembung, muntah dan obstipasi. 4. Dapa Dapatt terj terjad adii hern hernia ia akre akreta ta,, apab apabil ilaa isi isi kant kanto ong hern ernia tid tidak dapat apat dikemb dikembalik alikan an
ke dalam rongga rongga dan terjadi terjadi perlekatan perlekatan isis kantong kantong pada
peritoneum.
9. PROG PROGNO NOSI SIS S
Penyembuh Penyembuhan an dipercepat dipercepat kalau penderita penderita menghinda menghindari ri gerakan gerakan mengangka mengangkatt barang-barang berat ataupun ketegangan otot lainnya. Hernia inguinalis indirek dapat timbul timbul kembal kembalii pada pada 2-3% 2-3% pender penderita. ita. Sedang Sedang hernia hernia direk direk dapat dapat timbul timbul kembali kembali sampai 10% penderita. Pada sumber lain dijelaskan, insiden dari residif bergantung pada umur penderita, letak hernia dan operasinya.
BAB II PRESENTASI KASUS 1.
IDENTITAS PASIEN
No RM
: 48.62.52
Nama
: Bp. Warijan
Umur
: 65 tahun
Alamat
: Gaten RT 03 Trirenggo Bantul
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Buruh
2.
ANAMNESA
-
Keluhan Utama
: OS mengelu eluh ada ada benjol jolan pada
selakangan kiri hingga daerah skrotum sejak 1 minggu yang lalu. -
Keluhan Tambahan
: -
-
Riwayat Penyakit Sekarang : OS datang ke Poli Bedah RS
Panembahan Senopati dengan keluhan timbul benjolan pada perut kiri bawah dekat kemaluan. Namun apabila berbaring benjolan menghilang. -
-
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat operasi
: disangkal
- Riwayat alergi / Asma
: disangkal
- Riwayat Riwayat Penyakit Penyakit paru-paru, paru-paru, DM
: disangkal disangkal
- Riwayat Penyakit Hipertensi
: (+)
Riwayat Penyakit Keluarga :
-
Riwayat Penyakit paru-paru
: (+)
-
Riwayat Penyakit Jantung
: disangkal
-
Riwayat ayat Tekanan Dara arah Tinggi (Hipert ertensi) si)
: (+)
-
Riwayat Penyakit gula (DM)
: disangkal
-
Riwayat Asma
: disangkal
3.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis •
Keadaan umum :
sedang, tidak tampak anemis. Kesadaran : CM
•
Vital sign
T 140/90 mmHg
S 36,7 0C
N 74 x/mnt
R 20 x/mnt
:
•
Kepala
:
Mesochepal, rambut beruban, tidak mudah dicabut.
•
Mata
:
Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), oedem palpebra (-/-).
•
Hidung
:
•
Telinga
: dbn
•
Mulut
:
dbn
•
Leher
:
JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran kelenjar
•
Thoraks I
: Ictus cordis tidak tampak
Jantung :
dbn
Pa : Ictus cordis kuat angkat Pe : redup (+) A : S1 S1 > S2 S2 mur murni ni,, tida tidak k ada ada bisi bising ng Pulmo :
I
: si simetris ti tidak ad ada ke ketinggalan ge gerak, re retraksi da dada tidak ada
Pa : voka vokall frem fremit itus us ka ka = ki Pe : Sonor Sonor seluru seluruh h lapan lapang g paru paru A : Sua Suara ra Dasar Dasar : ves vesik ikul uler er +/+ Suara Tambahan : ronkhi (-), wheezing (-) •
Extr Extrem emit itas as
: Nadi Nadi tera terab ba ku kuat, at, sim simet etri ris, s, oedem edem - / -, dan varis arises es - / -, turgor kulit normal, capillary refill<2”.
B. Status Lokalisasi Teraba benjolan pada area inguinal saat berdiri dan tidak terdapat nyeri tekan.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Thorax: Cor & Pulmo dalam batas normal Laboratorium Hematologi (29 Desember 2012):
.F
Hb
: 12,0 gr%
AL
: 9,3 ribu/uL
AE
: 4,64 ribu/uL
AT
: 395 ribu/uL
Hmt
: 35.6 %
Golongan Darah
Hitung Jenis Leukosit:
:A
•
Eosinofil
:6%
•
Basofil
:1%
•
Batang
:2%
•
Segmen
: 51 %
•
Limfosit
: 36 %
•
Monosit
:4%
PPT
APTT APTT : 27. 27.5 5 det detik ik
: 12 12.4 detik
•
Control PP PPT
: 12.3
•
Control Control APTT APTT : 34.6
GDS
SGOT SGOT : 128 128
SGPT : 110
Ureum darah
: 20
Kreatinin daarah
: 0.37
: 78 mg/dL
Natrium
Kalium
Chloride
HbsAg : NEGATIVE NEGATIVE
: 140 : 3.51 : 107.2
DIAGNOSIS
Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra
G. PENATALAKSANAAN
Hernia Repair 31 Desember 2012
Medikamentosa post-operasi: •
Inj. Zibac
2x1
•
Inj. Teranol
2x1
•
Inj. Kalnex
2x1
•
Inj. Ratan
2x1
BAB III PEMBAHASAN
Bp. W (65 tahun) datang dengan keluhan ada benjolan pada lipat paha kiri hingga ke skrotum sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Benjolan tidak nyeri dan menghilang saat berbaring. Dari pemeriksaan, pasien didiagnosis sebagai Hernia Ingunalis Lateralis (HIL) Sinistra. Penegakan diagnosis hernia inguinalis dapat dilakukan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan di regio inguin inguinalis alis yang yang berjala berjalan n dari dari lateral lateral atas ke medial medial bawah. bawah. Kanton Kantong g hernia hernia yang yang kosong kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus. Kalau kantong hernia berisi organ, organ, maka tergantung tergantung isinya, isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum omentum (seperti karet) atau ovarium. HIL merupakan hernia abdomen yang paling sering terjadi dan banyak diderita oleh laki-laki. laki-l aki. Hernia sendiri terjadi akibat peran multifaktorial. Pada Hernia Hernia inguin inguinali aliss lateral lateralis/ is/ind indirek irek sering sering dikaren dikarenaka akan n adany adanyaa patent patent process processus us vaginalis. Namun, pada pasien resiko meningkat seiring dengan usia tua dan aktivitas keseharian pasien yang bekerja sebagai buruh yang tentu saja termasuk aktivitas berat. Dengan bertambahnya bertambahnya usia, integritas dari muskulus muskulus abdomen abdomen menurun, menurun, sehingga dinding abdomen tidak dapat menahan adanya a danya peningkatan tekanan intrabdominal. Pemilihan Pemilihan management pada hernia inguinalis inguinalis berdasarkan berdasarkan usia, dan berat ringannya penyakit. Pada pasien dewasa, hernia yang telah menimbulkan gejala atau telah telah menj menjad adii hern hernia ia inka inkars rsera erata ta perl perlu u tera terapi pi oper operat atif. if. Progn Prognos osis is pada pada pasie pasien n cender cenderung ung akan akan lebih lebih baik baik karena karena keparah keparahan an hernia hernia belum belum menye menyebab babkan kan hernia hernia irreponible bahkan inkarserata.
BAB IV KESIMPULAN
Hernia inguinalis adalah suatu defek pada fasia dan muskulo aponeurotik
dinding perut terutama di regio inguinal, baik sec ara kongenital maupun didapat, yang memberi jalan keluar pada setiap alat tubuh selain yang biasa melalui dinding tersebut.
Hernia Inguinalis Lateralis merupakan hernia abdomen yang paling sering
terjadi, dan lebih banyak terjadi pada laki-laki
Hernia inguinal terjadi karena multifaktorial
Man Managem agemen entt
dila dilaku kuka kan n
tin tindak dakan
gejala,mencegah deformitas dan komplikasi
opera perati tiff
untu ntuk
meng enguran urangi gi
DAFTAR PUSTAKA
Condon Condon RE, Nylus Nylus L.M. Complication Complicationss of groin hernia. In : Nylus Nylus LM, Condon RE. Eds. Hernia. End ed. Philadelphia : JB Lippincott company, 1978 : 26474. Dunphy, J.E., and Way LW, eds. Current surgical diagnosis and Treatment, ed. California; Lange medical Publication, 1981 : 1517-40.
5 th
Gardne Gardner, r, B. and Shaftan Shaftan,, Surgic Surgical al Emerg Emergenci encies es in the Child, Child, eds. Pediat Pediatric ric surgical Emergencies, ed. Philadelphia : J.B Lippincott company, 1990 : 5528. Harkin Harkinss HN. Hernia. Hernia. In Allen Allen JG, Harkins Harkins NH, Moyer Moyer CA, Rhoads Rhoads JE. Eds. Surgery principles and practise. Philadelphia : JB Principels and practise, Phialdelphia : JB Lippincott comapy, 1957 : 980-86. Harun R. Parameter Kliniks sebagai Petunjuk Diagnosis Dini Hernia Inguinalis Eksterna Strangulata di RSDK – Semarang, Semarang : Lab. Ilmu Bedah FK UNDIP/RSDK. Jenkins, Jon L & Braen, G. Richard. 2004. Manual Of Emergency Medicine. USA:Lippincott Williams & Wilkins. Jones, Daniel B. 2012. Master Techniques in Surgery: Hernia. USA:Lippincott Williams & Wilkins. Junaidi P., Atiek S., Husna A., Hernia, Dalam : Kapita Selekta Kedokteran UI, Jakarta : Media Aesculapius : 1991 : 352-9.
FK
Macraflane DA, Thomas LP, Textbook of surgery, 4 th ed. London : ELBS, 1997 : 234-45. Nylus LM, Bombeck CT, Hernia, in : Sabiston DC Jr. eds. Textbook of surgery, 6th ed. Philadelphia : WB Saunders company, 1988 : 1151-60. Sjamsuhidajat R., De Jong W, Hernia, Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah, eds. Revisi, Jakarta : EGC : 1988 : 696-719. White JJ, Haller, Groin hernia. In : Nylus LM, Condon RE. Eds. Hernia, 2 nd ed. Philadeplhia : JB Lippincott company, 1978 : 14-27.