REFERAT II HERNIA DIAFRAGMA TRAUMATIKA
Disusun oleh : dr. Fadli Robby Amsriza Pembimbing : DR. dr. Supomo Sp.B Sp.BTKV
BAGIAN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GAJAH MADA RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA 2016
LEMBAR PENGESAHAN REFERAT II
1
HERNIA DIAFRAGMA TRAUMATIKA
Yang disusun oleh :
dr. Fadli Robby Amsriza
Diseminarkan pada Januari 2016 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
PEMBIMBING
DR. dr. Supomo Sp.B Sp.BTKV
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................ ii DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii 2
HERNIADIAFRAGMA TRAUMATIKA......................................................................
1
I.
PENDAHULUAN................................................................................................
1
II.
EPIDEMIOLOGI..................................................................................................
2
III.
ETIOLOGI............................................................................................................
2
IV.
ANATOMI............................................................................................................
3
V.
PATOFISIOLOGI.................................................................................................
5
VI.
GAMBARAN KLINIS HERNIA DIAFRAGMA TRAUMATIKA.....................
8
VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG.......................................................................... 10 IX.
DIAGNOSIS BANDING...................................................................................... 13
X.
PENGELOLAAN................................................................................................. 13
XI.
FOLLOW UP........................................................................................................ 15
XII. KOMPLIKASI...................................................................................................... 15 XII. PROGNOSIS.......................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 16
3
HERNIADIAFRAGMA TRAUMATIKA I.PENDAHULUAN Hernia berasal dari bahasa latinherniae yang berarti ruptur. Hernia didefinisikan adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding.1 Hernia diafragmatika adalah masuknya organ-organ abdomen melalui defek pada diafragma ke dalam rongga dada. Hernia diafragmatika dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu karena cacat bawaan (kongenital) dan cacat yang diperoleh(Acquired diaphragmatic hernias). Herniadiafragmakongenitalterjadi karenacacatembriologididiafragma. Kebanyakan pasien denganhernia diafragma kongenital terdeteksipada awal kehidupan. Namun, sebagian dariorang dewasadapathadirdenganherniabawaanyangtidak terdeteksiselamamasa kanakkanak.2 Herniadiafragma yang diperoleh (Acquired diaphragmatic hernias)berasal darisemua jenistrauma, terutama traumatumpul.2 Hernia diafragmatika kongenital terdiri dari: A. HerniaBochdalekatau Pleuroperitoneal Hernia bochdalekdefekterjadipada bagiandorsal ataudi bagianposteriordari diafragma.Hernia
bochdalekiniadalahmanifestasi
palingumumdariherniadiafragmatikkongenitalyangmencapai95%
kasus.
Dalamhal ini kelainandiafragmaditandaidengan lubang di sudut postero-lateral daridiafragmadaribagianviseraabdomenkedalamronggadada.Mayoritas herniabochdalek(80-85%)terjadipada
sisi
kiridiafragma,sebagianbesarkasus
sisanyaterjadipadasisi kanandansebagiankecilyaitubilateral,kiridansisi kanan.3,4,5 B. HerniaMorgagniatauPara sternalis, Padaherniamorgagni
defekterjadipada
bagianretrosternalyaitudi
dekat
prosesus xyphoidataudibagiananteriordaridiafragma.Terjadisekitar2% dari semua kasus
hernia diafragmatik kongenital. Sebagian besarterjadi pada sisi
kanantubuh.2,3 C. Hernia Hiatus 1
Hernia hiatus adalah masuknya esophagus abdominal dan cardia gaster ke dalam rongga dada melalui pelebaran hiatus esofagus.6 II.
EPIDEMIOLOGI Dari pasien yang di rawat di rumah sakit karena trauma, 3-5% memiliki hernia diafragmatika. Rasio terjadinya hernia diafragma traumatika pada laki: perempuan adalah sebesar 4:1, dengan sebagian besar kasus terjadi pada decade ketiga kehidupan. 2,3 Menurutlokasinya,herniadiafragmatraumatika69% terjadi padasisikiri,24 % padasisikanan,dan15
%terjadibilateral.Haliniterjadikarenaadanyahepardi
sebelahkananyangberperansebagai hemidiafragma
sisisebelah
proteksi kanan.
sisi
danmemperkuatstruktur
Hernia
diafragmakongenital
insidennya1:3000kelahiran, dengan perbandingan jenis kelamin laki : perempuan adalah 1,5 : 1 kelahiran. 2,3,16 III.
ETIOLOGI Penyebabpasti hernia kongenital
masihbelumdiketahui.Hal inisering
dihubungkan
dengan
penggunaanthalidomide,quinine,nitrofenide,antiepileptik,atau
defisiensi
vitaminA selamakehamilan.Padaneonatus herniainidisebabkan olehgangguan pembentukandiafragma.Sepertidiketahuidiafragmadibentukdari3 membranpleuroperitonei,septumtransversumdan berasaldariotot-ototdindingdada.Gangguan
unsur
pertumbuhandaritepiyang pembentukanitudapatberupa
kegagalanpembentukansebagiandiafragma,gangguanfusiketigaunsur gangguanpembentukanotot.Pada
yaitu
gangguanpembentukandanfusi
dan akanterjadi
lubang hernia,sedangkan padagangguan pembentukanotot akanmenyebabkan diafragmatipisdanmenimbulkaneventerasi.Janintumbuhdiuterus ibusebelum lahir, berbagaisistem organ berkembang dan
matur. Diafragma berkembang
antaramingguke-7sampai10minggukehamilan.Esofagus
(saluranyang
menghubungkantenggorokankeabdomen),abdomen,danususjugaberkembang padaminggu itu. PadaherniatipeBockdalek,diafragmaberkembangsecara tidak wajaratauususmungkinterperangkapdi berkembang.Padahernia
ronggadada
tipeMorgagni,otot 2
padasaatdiafragma
yangseharusnyaberkembangdi
tengahdiafragmatidakberkembangsecarawajar.Padakeduakasusdi
atas
perkembangandiafragmadan saluran pencernaantidak terjadisecara normal. Herniadifragmatikaterjadikarenaberbagaifaktor,yang
berarti“banyakfaktor”
baikfaktor genetikmaupun lingkungan.3 PadaHerniakongenitalgangguandifusibagiansentraldan diafragmadi Tempatini
garismedianmengakibatkandefekyangdisebut dapatmenjadilokasi
parasternalis. Jika
herniaretrosternalyang
bagiankostal foramenMorgagni. disebut
jugahernia
penutupandiafragma tidak terganggu, foramen morgagni
dilaluioleha.Mammariainternadengancabangnya a.epigastrikasuperior. Gangguan penutupandiafragmadi
sebelahposterolateralmeninggalkanforamen
Bochdalekyangakanmenjadilokasiherniapleuroperitoneal.3 Sejauh ini, penyebab paling umum dari gangguan diafragma yang diperoleh (Acquired diaphragmatic hernias)adalah trauma baik tumpul atau trauma penetrasi. Kecelakaan kendaraan bermotor adalah penyebab utama cedera diafragma tumpul, sedangkan trauma penetrasi disebabkan oleh luka tembus akibat dari tembakan atau tusukan.3
IV.
ANATOMI
3
Gambar1. Diafragma9
4
5
Gambar2. Diafragma10
Diafragmamerupakan
struktur
muskulotendineusyang
terletakantara
toraksdan abdomendan berhubungan disebelah dorsaldengan tulangbelakangL. IsampaidenganL.III sebelahkiridan
di
kanan
sebelahventraldengansternum denganlengkungiga.
struktur.Hiatusaortayangterletakdi
bagiankaudaldan
di
Diafragmaditembusolehbeberapa
sebelahdorsalsetinggiTh.XIIdilaluiaorta,
duktustorasikusdan v.azigos. Hiatusesofagus yang terletakdi ventralhiatusaorta setinggi Th.Xdilalui oleh esofagus dan
kedua nervus vagus.
Hiatus
v.kavainferiordan cabangkeciln.frenikus.Diafragmamendapatdarahmelaluikedua a.frenikadan
a.interkostalisdisertaicabang
diafragmadisarafiolehn.frenikus
terminala.mammariainterna.Otot
yangberasaldariC.2-5.Padajejaslintang
sumsungtulangbelakangtingkatservikotorakal,ototpernapasanintercostalturutlump uh.Akantetapi,umumnyadiafrgmasanggupuntukmenjaminkanventilasi secaramemadai.1,4
6
N.frenikusdapat
terganggusepanjangperjalanannyaolehtrauma,tumor,
atauproses radang yang mengakibatkankelumpuhandiafragmaipsilateralyang pada
fotorontgenmemberitanda
diafragmaletaktinggi.Di
dalampraktek
ventilasiparu tidakterganggu.1 Kejadian herniadiafragmatika traumatika kiri 9
kali lebih banyak
dibandinghernia diafragmatikakanan, hal ini terjadikarena adanyahepar di sebelahkanan.Diafragmadibentukoleh
jaringanmuskulofibrousterbentukkubah
yang memisahkanthorak dan abdomen. Padasisithorak, diliputioleh pleura parietalis,padasisiabdomen diliputiolehperitonium.2 Secaraembriologikpembentukandiafragmamulaiusia3 kehamilandanmenjadilengkappada
usia
minggu
8minggukehamilan,gangguandalam
pembentukan diafragmapada khususnya pada pleuroperitoneal folds
dan
muscular migrationmenyebabkandefek diafragmakongenital.5 Ototdiafragmaberawaldarikostake6
bagianbawah
padakeduasisi,dari
posteriorprosesus xipoideusdandariexternaldaninternalligamentumarcuatus. Ada 3
strukturyang
melewatidiafragmayaitu:aorta,esophagusdan
venacava.
AortamelintasidiafrgamapadalevelT12,EshopaguspadalevelT10,Vena cava pada levelT8-9.Arteriuntukdiafragmaberasal a.intercostalisdana.musculophrenicyang
dari
a.phrenikuskanandankiri,
merupakancabang
daria.
thorakalis
interna.Persarafanberasaldarinervusphrenikus yangberasaldariramus Cervikalis. 3,4,5
V.
PATOFISIOLOGI Hernia diafragmatikdapat terjadi karena abnormalitaskongenital dan traumatik.A. Kongenital Berdasarkanlokasi
abnormalitasnya,herniadiafragmatikakongenital
dapatdibedakanmenjaditiga bagianyaituherniamorgagni,herniaBochdalek, dan hernia hiatus.6,16. 1. Hernia Morgagni Pada hernia morgagni defek terjadi pada bagian retrosternal yaitu di dekat xyphoid prosesus atau di bagian anterior dari diafragma. Disebabkan oleh gangguan
pembentukan
diafragma. 7
Diafragma
dibentuk
dari3
unsur
yaitumembranpleuroperitonei,septum
transversumdanpertumbuhandaritepiyang
berasaldariotot-ototdindingdada.Gangguan kegagalanpembentukanseperti
pembentukanitudapatberupa
diafragma,gangguanfusi
gangguanpembentukansepertipembentukanotot.Pada
ketiga
unsur
dan
gangguanpembentukan
danfusiakanterjadilubang hernia,sedangkan padagangguan pembentukanotot akan menyebabkandiafragmatipisdan menimbulkaneventerasi.Para ahli belum seluruhnyamengetahuifaktoryang
berperandaripenyebabherniadiafragmatika,
antarafaktorlingkungandan gen yangditurunkanorang tua.2 2. Hernia Bochdalek Hernia Bochdalek merupakan kasus hernia diafragma congenital yang banyak terjadi. Masalah yang terjadi pada hernia Bochdalek adalah defek pada daifragma posterolateral yang merupakan kegagalan perkembangan dinding pleuroperitoneal atau kegagalan migrasi otot-otot diafragma8. 3. Hernia Hiatus Hernia hiatus yaitu sebagai herniasi bagian lambung ke dalam dada melaluihiatusesofagus
diafragma.Terdapat2
berbeda,bentukyang
jenisherniahiatusyangsangat
palingseringadalahherniahiatusdirek(sliding)dengan
perbatasanlambung-esofagusyangbergeserdalamrongga penderitadalamkeadaanposisi bawahdapatrusakdan
thoraks,terutama
berbaring.Kompentensisfingteresofagusbagian
menyebabkanterjadinyaesofangitisrefluks.Kelainanini
seringbersifat asimtomatikdandi temukansecara kebetulansewaktupemeriksaan untukmencaripenyebabterjadinyaberbagaigangguan
epigastrium,atau
pemeriksaanrutin padaradiografisaluran gastrointestinal.2 Pada
hernia
hiatusparaesofageal(rollinghernia),bagianfunduslambung
menggulung melewati hiatus, dan perbatasan gastro-esofagus tetap berada di bawah
diafragma. Tidak dijumpai adanya insufisiensi mekanisme sfingter
esofagus bagianbawah, dan akibatnyatidakterjadiasofangitisrefluks. Penyulit pertamaherniapara-esofagealadalahstranggulasi.2
8
Gambar3. Hernia Hiatus11
B. Traumatika Padahernia
diafragmatraumatika,banyak
kasusyang
mengenai
diafragmakiri adalahakibatdari efekbuttressingdari liver.Organabdomenyang dapatmengalamiherniasiantaralaingaster,omentum,usus
halus,
kolon,lien,
hepar.Jugadapatterjadiherniainkarseratamaupunstrangulatadariusus mengalami
herniasi
ke
rongga
thorax
ini.
yang
Hernia
diafragma
dapatmenyebabkan gangguan kardiopulmonerkarena terjadipenekananparu dan terdorongnyamediastinumke arahkontralateral.1,2 Sekitar80-90%
rupturdiafragmaterjadiakibatkecelakaansepedamotor.
Mekanismeterjadiruptur berhubungandenganperbedaantekananyangtimbul antara rongga
pleura
dan
rongga
lateralmenyebabkandiafragma3kali
peritonium.
Trauma
dari
lebihseringdibandingkantrauma
lainnya
sisi darisisi
olehkarenalangsung
dapatmenyebabkanrobekandiafragmapadasisiipsilateral.
Traumadari
arahdepanmenyebabkanpeningkatantekanintraabdomenyang mendadaksehingga menyebabkanrobekanradieryangpanjangpada posterolateralyangsecaraembriologismerupakanbagian terlemah.1,2,5
9
sisi
75 %rupturdiafragmaterjadidi sisi kiri,dan pada beberapakasusterjadi padasisikanan yangbiasanya disebabkanolehtraumayang hebatdan biasanya menyebabkangangguanhemodinamik,halini
disebabkanolehkarena
disebelahkananyangsekaligusmenjadisuatuproteksi.Pada bermotorarahtraumamenentukanlokasiinjurydi
letakhepar
traumakendaraan
KanadadanAmerikaSerikat
biasanya yang terkena adalah sisi kiri khususnya pada pasien yang menyetir mobil,sedangkanpada penumpangbiasanyayang terkenasisikanan.1,2,5 Padatraumatumpulbiasanya
menyebabkanrobekan
mediastinumdenganukuran5-I5cm,palingseringpada
radierpada
sisi
posterolateral,
sebaliknyatraumatembus menyebabkanrobekanlinieryang kecildengan ukuran kurangdari2cmdan
bertahun-tahunkemudianmenimbulkanpelebaranrobekan
danterjadiherniasi.5 Meknismeterjadinyarupturdiafragma:(I)robekan
dari
membranyangmengalamitarikan(stretching),(2)avulasidiafragmadari
titik
insersinya, (3) tekanan mendadak pada organ viscera yang diteruskan ke diafragma.5 VI.
GAMBARAN KLINIS HERNIA DIAFRAGMA TRAUMATIKA Secaraklinisherniadiafragmatikaakanmenyebabkangangguan kardiopulmonerkarenaterjadipenekananparu arah
kontralateral.Pemeriksaanfisik
tertinggal,perkusi
danterdorongnya
didapatikangerakan
mediastinumke
pernafasan
yang
pekak,fremitusmenghilang,suarapernafasanmenghilangdan
mungkinterdengarbisingususpada hemitoraksyangmengalamitrauma.3 A. Keluhan Keluhanyang sering diajukanialah: 1. Nyeri
epigastrium.
punggung,diantaradua
Perasaan
nyeritersebut
scapula.Rasa
nyeri
kadang-kadang
menjalar
ke
dapatterjadisetelahmakandan
tempatnyayang seringterjadi padaretrosternalatauepigastrium. 2. Timbulregurgitasi,terutamapadadindinghernialebihseringterjadi.Mual danmuntah, bahkankadang-kadangsampaitimbulperdarahan.Sering bilastelahmuntah.
10
penderitameras
puas
3. Perasaantertekandimediastinal(mediastinalpressure), yangmungkinmenyebabkan bertambahnyadyspnoe,palpitasiataubatukbatuk,adanyairitasidiafragma,yangmungkin menyebabkanspasme.7 B. Gejala Klinis Padahernia sepertitergantung
diafragmatraumatikagambaranklinisyang dari
mekanismetrauma(trauma
sering
tumpul/traumatajam)dan
adannya traumapenyerta di tempat lain. Pada beberapakasus dalammendiagnosisrupturdiafragmadisebabkanoleh keluhanyang
munculpadasaat
muncul
keterlambatan
tidakadanyagejalaatau
traumasepertiherniasiatauprolaporgan
intra
abdominalke rongga thorakmeskipun telahterjadiruptur diafragma.1,2 Beberapapasientimbulgejala-gejalayangdisebabkanherniasi
organintra
abdomensehingga terjadiobstruksi,strangulasi atauperforasi.Gejala dantanda awalyangdapatditemukan(I)distressnapas,(2)menurunnyasuaranapaspada sisiyangterkena,(3)ditemukannyasuarausus
didindingdada,(4)gerakan
paradoksalsaatbernapas,(5)kemungkinantimbulnyanyeri
padaabdomenyang
tidakkhas, (6) terabanyaorganintraabdomen melaluilubangchest tube.5 Rupturdiafragma
jarangmerupakantrauma
tunggal
biasanya
disertai
traumalain,traumathorak dan abdomen,dibawaini merupakanorgan-organ yang palingseringterkenabersamaandenganrupturdiafragma:(I)frakturpelvis rupturlien25%,
(3)ruptur
hepar,(4)rupturaortapars
Padasuatupenelitianretrospektifhubungan
yangunik
40%,(2)
thorakalis5-I0%. antarakejadianruptur
diafragmadan ruptur aortathorakalis. 1,8% pasiendengan traumaabdomenterjadi rupturdiafragma, 1,1%terjadiruptur aortathorakalisdan10,1%terjadikeduanya. VII.
DIAGNOSIS Beberapaahli membagirupturdiafragmaberdasarkanwaktumendiagnosisnya
menjadi: A. Earlydiagnosis 1.
Diagnosisbiasanyatidaktampakjelasdanhampir50%pasienrupt ur diafragmatidakterdiagnosis dalam24 jampertama
2.
Gejalayangmunculbiasanya adanyatandagangguan pernapasan
11
3.
Pemeriksaan fisikyang mendukung: adanya suara bising usus di dindingthorakdan perkusiyang redupdidindingthorak yang terkena.
B. Delayeddiagnosis Bila
tidak
terdiagnosis
dalam
4
jam
pertama,
biasanya
akanterdiagnosaakanmunculbeberapabulan bahkantahun kemudian. Grimesmembanginyadalam3 fase,yaitu: 1. fase akut,sesaatsetelahtrauma 2. fase
laten,
tidak
terdiagnosis
pada
awal
asimptomatiknamunsetelahsekianlamabaru
trauma
biasanya
munculherniasidan
segalakomplikasinya fase
3.
obstruktif,
ditandai
dengan
viseral
strangulasibahkanruptur
herniasi,
obstruksi,
gasterataukolon.Bilaherniasi
menimbulkangejalakompresiparu
yangnyatadapatmenyebabkan
tensionpneumothorak,kardiaktamponade.5 VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG A.
Foto Thorax Pemeriksaanpenunjangyang pentingadalahdilakukanpemeriksaan radiologi yaitupemeriksaan foto thorax. Sekitar 23-73 % rupturdiafragma karena trauma dapat dideteksi dengan pemeriksaanradiologi thoraks. Foto thoraks sangatsensitif dalammendeteksiadanyaherniadiafragmakiri.Adanya
ruptur
diafragmaakibattraumabila dilihatdari fotothoraksdapat ditemukangambaran abnormalsepertiadanyaisi dalamronggathoraks,
abdomenpadarongga
thoraks,terlihatselangNGTdi
peninggianhemidiafragma(kirilebihtinggidaripada
kanan),dan batasdiafragmayang tidakjelas.2,5,7
12
Gambar 4. Gambaran Foto Thorax Hernia Diafragma12,13
Pada pemeriksaan foto
thorax terlihat hemithorax yang
kecil, ada
gambaranopakyangterlihatluasmulaidaridaerahperut sampaike hemithorax. Halini bisa
sajaterjadisecarahomogenataubisa 13
juga
terdapatdaerahyanglusen
olehkarenaadanyausus.Daerahyangterlihatopakdapatmenempatiseluruh
paru-
paru.Efusipleuradanatelektasisjugadapatterlihat.2 B. CT Scan
Gambar 5. Gambaran CT Scan Hernia Diafragma13 CT-ScandanMRI
sangatmembantudalammelihatukurandan
lokasiherniaini.2 PemeriksaanCT–Scanyangkonvensionalmemilikinilaisensitivitas14-82% denganspesifisitas87%, padaHelicalCT,senstifitasmeningkat71 -100%. Tanda ruptur diafragma pada CT- Scan yaitu: (1)
gambaran langsung adanya defek,(2)
gambarandiafragmasecarasegmentaltidakterlihat,(3) herniasiorgan viscerake intrathorak, (4)collarsign,berkaitandengankonstriksilengkungusus yangmengalamiherniasi. 2,5 C. USG Fast 14
Gambar 6. Gambaran USG Hernia Diafragma14 PemeriksaandenganUSGFAST
(focusedassessmentwithsonography
fortrauma)dapatdilakukanselainmengevaluaisetiapkeempatkuadrandapat jugamenilaipergerakandari
diafragma,pada
penurunangerakandiafragma,namunteknikini
kasusrupturdiafragmaterjadi tidakberlakupada
pasienyang
mengalamimekanikalventilasiolehkarenaadanyatekananpositif.USGdapat jugabergunauntukdiagnosis.Padabeberapakasus
rupturdiafragmakanandi
manaterdapatpengumpulancairanpada ronggapleura,USGdapat memperlihatkan gambaranpinggiran
bebas
dari
tepi
diafragma
yang
sebagaiflapdalamcairanpleuraataupunherniasiheparke dalamronggatoraks.5 D. MRI
Gambar 7. Gambaran MRI Hernia Diafragma13
15
robek
MRIdapatdigunakanoleh
karenakemampuannyasecaraakuratuntuk
memvisualisasiantomidiafragma.MRI
digunakanuntukpasienyangstabildan
untukkasus yang latediagnosis. 5 E. Thoracoscopy
Gambar 8. Gambaran Thoracoscopy Hernia Diafragma15 Thoracoscopy dapat digunakan olehkarena kemampuannyasecara langsung memvisualisasikangambaran diafragma,biasanya digunakanpada kasus dengan pemeriksaan yang suatutindakanyang
lain tidak terdeteksi jelas. amandan
Thoracoscopymerupakan
memilikisensitivitasdanspesifisitasyang
tinggiuntukdiagnosisrupturdiafragmaakibattrauma.
sangat
Thoracoscopyjugaberguna
untukmerencanakanpembedahandanmemperbaikiruptur diafragmaitusendiri. Pada pasien stabil dimana diduga terdapat robekan diafragma, laparoskopi diagnostic atau video-assisted thoracoscopic surgery (VATS) diindikasikan. IX.
DIAGNOSIS BANDING Diagnosis bandinguntukherniadiafragmatikadalahpneumothorax.Diagnosisinidikukuhkanol 16
ehsinar-X dadadanabdomen yangmenunjukkanadanya simpul ususterisi udara di dalamrongga
pleura.
Pemeriksaanabdomendiperlukanuntukmengesampingkanadanya dankista
pneumothorax
parukongenitalyangmemperlihatkangambaran-gambaranyangsama
danmenunjukkanpenampakanradiologisyang sama.2,1 X.
PENGELOLAAN A. Non Bedah Pengobatanawal yangmendesakharusmencakupmasuknya pipa nasogastrik gunamengosongkan
lambung dan
untuk
keadaanakibatmasuknyagasterus-meneruske
mencegah memburuknya dalamususyangmengalami
herniasi.Terapioksigendiperlukanuntuk mengatasidistress dansianosis.2 Pertolongan pertama adalah memberikan resusitasi awal seperti protokol ATLS, yang paling penting adalah kontrol pernapasan. Selanjutnya siapkan pasien untuk operasi.2 B. Bedah Jika cedera diafragma ditemukan selama fase akut trauma, pendekatan bedah awal adalah laparotomi, atau yang jarang yaitu torakotomi. Protokol yang berlaku umum dalam kondisi akut adalah pecahnya diafragma didekati dengan menggunakan celiotomy karena cedera intra-abdomen bersamaan lebih mungkin hadir dari cedera dada (84% vs 53%).2 Masalah mengenai pendekatan yang digunakan muncul ketika cedera diafragma yang tanpa disadari selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Ahli bedah lebih menggunakan pendekatan lama hernia dengan transthoracic atau pendekatan thoracoabdominal karena hernia isi intra-abdominal cenderung melekat erat struktur intratoraks, membuat pendekatan transabdominal sulit.2
17
Gambar 9. Teknik Penjahitan Hernia Diafragma 13 Dalam ruptur diafragma, pendekatan bedah tergantung pada waktu diagnosis dengan intervensi bedah. Pada fase akut trauma, pendekatan abdominal lebih diutamakan. Pada fase lanjut trauma pendekatan transtorakik di butuhkan karena pasien sering terjadi perlengketan organ intratoraks.2,3 Cedera akut diperbaiki menggunakan jahitan permanenmonofilamen. Laserasi kecil dapat diperbaiki dengan menggunakan jahitan terputus, matras horisontal, atau teknik jahitan delapan; laserasi yang lebih besar dapat diperbaiki dengan penutupan jahitan terus-menerus (continuos) atau berlapis ganda. Jahitan yang dapat diserap berhubungan dengan tingkatkekambuhan yang tinggi.3 Laparoskopi eksplorasi abdominal dalam kondisi trauma menjadi cara yang populer untuk menentukan apakah integritas diafragma dipertahankan. Ini merupakan mekanisme invasif minimal untuk langsung melihat diafragma untuk menentukan apakah cedera telah terjadi. Dengan tidak adanya cedera intraabdomen lain, diafragma dapat dengan mudah diperbaiki dengan menerapkan teknik laparoskopi.2 XI.
FOLLOW UP Setelah cacat anatomi dikoreksi, penilaian periodik fungsi paru dan radiografi dada penting dilakukan. Meskipun tingkat kekambuhan spontan rendah, cacat kecil di areayang diperbaiki telah dilaporkan; Oleh karena itu, pengawasan sangat penting.2 18
XII.
KOMPLIKASI Kekambuhan mungkin terjadi setelah hernia traumatika yang telah di terapi. Oleh karena itu radiografi thorax perlu dilakukan.2
XII. PROGNOSIS Dalam ruptur diafragma traumatik, outcome pada umumnya terkait dengan cedera lain yang terkait. Mortalitas dilaporkan sebanyak 5,5-51%. 2
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat R. Diafragma. Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta.EGC. 51 2. Anne T Saladyga. 2012. Acquired diaphragmatic hernias. Diakses pada 30 Juni 2014. Dari http://emedicine.medscape.com/article/428055-overview 3. Nicola, Lewis. 2013. Diaphragmatic Hernias. Diakses pada 30 Juni 2014. Dari http://emedicine.medscape.com/article/934824-overview 4. Pickering, Mark. 2002. The diaphragm: two physiological muscle in one. Diakses pada 30 Juni 2014. Dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1570921/ 5. Dewabenny .Hernia Diafragmatika Traumatika. [online]. 2012. [citedJan 9] : [screen] 1/4. Available from : URL:http://home.coqui.net/titolugo/PSU26.html 6. Shanding B. Diaphragmatic hernia. Dalam: BehrmanRE, Kliegman RM, Nelson WE, Vaughan VC,penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisikeempat belas. Philadelphia: W.B. Saunders company,2000. h. 1032-3. 7. Sujono, Hadi. 2002. Hernia Bandung.Alumni. Page 98.
Diafragmatika.
Dalam:
Gastroenterologi.
8. Schwartz, SD. Congenital diaphragmatic hernias : diakses pada 13 january 2016. Dari http://emedicine.medscape.com/article/426142-overview 9. U.S. National Library of Medicine. 2016. Diaphragm and Lungs. Diakses pada 20 Januari 2016. Dari: https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/imagepages/19380.htm 10. American Pediatric Surgery Association. Congenital Diaphragmatic Hernia. 2016. Diakses pada 20 Januari 2016. Pada: http://www.pediatricsurgerymd.org/AM/Template.cfm? Section=List_Of_Conditions&template=/CM/ContentDisplay.cfm&ContentI D=4271 11. Fusco, M., MD. 2011. Hiatal Hernia. Diakses pada 20 Januari 2016. Dari: http://www.markfuscomd.com/peh.htm 12. Hacking C., Dr., Gaillard, Frank., Prof., et al. Diaphragmagtic Hernia. Diakses pada 20 Januari 2016. Dari: http://radiopaedia.org/articles/diaphragmatic-hernia 13. Kevin M. Schuster and Kimberly A. Davis. 2013. Diaphragm.Dalam Mattox, K.L. MD., Moore, E.E. MD., Feliciano. D.V., MD. Trauma. Edisi Ke-7. McGraw-Hill eBooks. Hal: 529-537 14. Stephen D. Brown, MD; Judy A. Estroff, MD; Carol E. Barnewolt, MD. 2004/ Fetal MRI. Diakses pada: 20 Januari 2016. Dari: http://www.medscape.com/viewarticle/470837_5 15. Parelkar, et al. 2011. Minimal Access Surgery in Newborn and Small Infants; Five Years Experience. Diakses pada: 20 Januari 2016/ Dari: http://www.journalofmas.com/article.asp?issn=09729941;year=2013;volume=9;issue=1;spage=19;epage=24;aulast=Parelkar 16.
Putra S., Hamid A., Semadi IN. 2006. Hernia Bochdalek. Sari Pediatri, Vol. 7, No.4. Hal: 232-236 20