ANALISIS MARKETING MIX DAN STRATEGI PEMASARAN DALAM PRODUK J.CO DONUTS & COFFEE
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Pengantar Bisnis Modern Dosen Pengampu: Bapak H.M. Anwar, Dr., Lc, MM
Disusun Oleh: HANNY NUR IZZATI 2016020034
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DHARMA BUMIPUTERA AKUNTANSI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap
perusahaan
memiliki
tujuan
untuk
mewujudkan
pertumbuhan
dan
perkembangan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang. Dalam era global yang semakin maju dan ditandai dengan persaingan yang semakin tajam dan kompleks, pengusaha dituntut untuk memiliki kemampuan strategik dalam bidang manajemen pemasaran sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Dunia bisnis tidak lepas dari istilah persainagan industri manufaktur maupun jasa. Istilah ini mengakibatkan setiap produsen atau pedagang dalam dunia bisnis dapat mencapai kesuksesan yang dapat meraih pangsa pasar ataupun kegagalan. Selain itu persaingan bisnis merupakan suatu yang wajar dan sehat yang dapat dilakukan dan dicermati dalam pengambilan suatu keputusan. Karena itu tidak sedikit yang melakukan pengembangan produk guna dapat menarik minat konsumen dan produk yang dihasilkan tersebut dapat melekat dihati konsumen. Banyak sekali perusahaan yang menawarkan produk atau jasa maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak pula, dengan demikian kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar. Harapan pelanggan diyakini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kualitas produk (barang dan jasa) dan kepuasan pelanggan. Dengan mengevaluasinya, pelanggan akan menggunakan harapanya sebagai standar atau acuan dalam konteks kepuasan pelanggan. Pemasaran memiliki peranan penting dalam pasar bebas, dimana setiap perusahaan bersaing untuk menampilkan keunggulan dari produknya pada konsumen. Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Namun demikian, banyak juga perusahaan yang terpaksa menghentikan aktivitas perusahaanya, dikarenakan produknya kurang laku sebagai akibat kurang disukainya produk tersebut oleh konsumen. hal ini bisa disebabkan karena perusahaan kurang memperhatikan keinginana dan permintaan konsumen, selain itu perusahaan juga kurang memperhatikan pengembangan produk dari sisi produksi dan promosi. ( James f. Engel, dkk, 1994, hlm.3)
Dalam hal ini, pemasaran mempunyai peranan penting untuk menggugah dan menarik konsumen. Pemasaran adalah sebagian kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melaui proses pertukaran. (Sofjan Assauri, 2002, hlm. 5) Sebagaimana dikutip oleh Kotler dan Susanto strategi pemasaran perusahaan harus bisa dijabarkan pada setiap program pemasaran. (Ekawati Rahayu Ningsih, 2008, hlm. 146). Bisa dilakukan dengan cara menentukan berapa besar pengeluaran pemasaran, menggunakan bauran pemasaran atau tidak, penentuan alokasi pemasaran. Strategi pemasaran dirancang untuk meningkatkan peluang dimana konsumen akan memiliki anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa dan merek tertentu, akan mencoba produk, jasa merek tersebut dan kemudian membelinya berulang ulang, menurut Petter dan Alson. (Ristiyanti Prasetijo, 2005, hlm. 17). Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan mengenai analisis segmentasi, targeting, dan positioning. Perusahaan akan menentukan konsumen mana yang akan dipilih untuk dilayani, selanjutnya mengelompokkan pasar dalam kelompok yang lebih kecil dan melayani yang menguntungkan. Dalam dekade ini gelombang persaingan pun semakin meningkat. Para pesaing semakin sulit untuk ditebak dan diantisipasi. Keadaan ini yang meningkatkan strategi bersaing untuk menunjang kemampuan organisasi untuk tetap bertahan dipasar. Kegiatan pemasaran merupakan kunci yang akan mampu meghidupi seluruh aktivitas perusahaan. Konsep penting pemasaran Perusahaan juga harus memperhatikan mengenai bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran merupakan kumpulan aktivitas pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran. Untuk mewujudkan perencanaan yang telah ditetapkan terdapat sebuah sistem, dimana sistem ini merupakan cara tertentu untuk melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas. Dalam bauran pemasaran terdapat empat aktivitas pemasaran yang utama yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. (Indriyana Gito Sudarmo, 1984, hlm. 9) Dasar dari persaingan adalah kemampuan untuk mengikat hati para penjual dan pembeli dipasar. Dalam semua kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha itu akan diusahakan sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi konsumen untuk tertarik, senang, lalu membeli kemudian puas akan produk yang dibelinya tersebut. (Indriyana Gito Sudarmo, 1984, hlm. 13)
Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan perubahan gaya hidup yang cepat seperti yang terjadi di Indonesia, menyebabkan perubahan sehingga perusahaan harus secara terus menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi. Pada era globalisasi, perusahaan terutama perusahaan industri makanan cepat saji (fast food) atau restoran food&beverage memikirkan kembali misi bisnis dan strategi pemasaran secara kritis. Hal ini disebabkan karena permintaan akan produk ini sangat tinggi, terutama pada era globalisasi seperti saat ini dengan gaya hidup yang semakin modern. Sehingga banyak perusahaan seperti ini yang melakukan analisa studi kelayakan bisnis untuk melihat dan menganalisa dalam berbagai aspek sehingga dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada, dan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kelangsungan perusahaan. Restoran J.CO Donuts & Coffee saat ini merupakan salah satu restorant atau toko yang melayani dan meawarkan produk-produk donut dengan varian rasa yang beraneka ragam, dan produk lainnya seperti minuman coffee dan yogurt. Di era globalisasi dengan perkembangan gaya hidup yang semakin modern, J.CO Donuts & Coffee harus melakukan berbagai inovasi varian produk yang ditawarkan dan varian rasa donut yang ada yang sesuai dengan keinginan konsumen sehingga dapat tetap diminati konsumen. Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang dijadikan oleh seorang pengusaha. Oleh karena itu, strategi pemasaran merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh pengusaha untuk melayani pasarnya. (Indriyana Gito Sudarmo, 1984, hlm. 124) Bauran pemasaran haruslah diatur sedemikian rupa sehingga akan berfungsi sebagai senjata dalam pertandinganya dipasar melawan pesaingnnya. dalam upaya peningakatan kinerja pemasaran, produk terebut, produk akan dipertimbangkan konsumen jika produk tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Kegiatan promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan dan dikendalikan untuk mengembangkan laju perusahaan. Sedangakn saluran distribusi dipakai perusahaan untuk memproduksi barang dengan kwalitas baik, namun banyak pula yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan kebijakan distribusi yang kurang baik sehingga menyebabkan konsumen kurang puas. Selain itu harga juga sangat mempengaruhi pemasaran, konsumen akan cenderung memilih produk dengan harga yang relatif terjangkau.
Agar produk J.CO Donuts & Coffee dapat sukses di pasaran, perusahaan menentukan strategi pemasaran dengan menetapkan STP dan 4P. Oleh karena itu dalam tulisan ini penulis akan menganalisis tentang penerapan STP dan 4P dalam perusahaan J.CO Donuts & Coffee.
B.
Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian yang berjudul “Analisis STP dan 4P Pemasaran dalam produk J.CO Donuts & Coffee ” adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi pemasaran STP dalam perusahaan J.CO Donuts & Coffee? 2. Bagaimana strategi pemasaran 4P dalam perusahaan J.CO Donuts & Coffee?
C.
Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana strategi STP dalam perusahaan J.CO Donuts & Coffee. 2. Untuk mengetahui bagaimana stretegi 4P dalam perusahaan J.CO Donuts & Coffee.
D. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat yang ingin didapat dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat teoritis untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam ekonomi, khususnya ilmu manajemen pemasaran.
2. Manfaat praktis untuk memberi kontribusi pada praktisi, terutama terkait atibut produk dalam manajemen pemasaran.
BAB II LANDASAN TEORI Dalam ilmu pemasaran kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. STP adalah singkatan dari segmentation, targeting, dan positioning. Sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni product, price, place, dan promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing mix apapun konteksnya.
A. Analisis STP 1. Segmentation/Segmentasi a.
Pengertian segmentasi Segmentasi menurut kotler (2003) dalam bukunya ekaeati rahayu yang berjudul manajemen pemasaran adalah “market segmentation is the process of breaking a heterogeneos group of potential buyer into smaller homogeneous group of buyyer, that is with relatively similiar buying characterstics or needs.” Dengan kata lain segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup.
b.
Dasar segmentasi pasar konsumen 1) Segmen geografis Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalan satu aatau sedikit wilayah geografis atau beroperasi dalm seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada variasi lokal. 2) Segmentasi demografis Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. variabel-variabel demografi merupakan merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan.
3) Segmen psikografis Dalam segmen psikografis, pembeli di bagi menjadi beberapa kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian atas nilai. Orang-orang dalam kelompokdemografis yang sama dapat menunjukan gambaran psikografis yang sangat berbeda. (Philip Kotler, 2004, hlm. 300-304)
2. Targeting Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar. a. Pengertian Targeting Menurut Philip Kotler, Target market adalah keputusan pasar yang akan dituju oleh perusahaan yang terdiri dari jumlah pembeli yang memiliki kebutuhan dan karakteristrik tertentu. Targeting yaitu proses menyelesaikan target market yang tepat unuk memproduksi dan service dari perusahaan.
b. Kriteria targeting Ada bebrapa kriteria yang digunakan untuk menyeleksi pasar antara lain : 1) Ukuran pasar Ukuran pasar adalah perusahaan harus mampu membaca kekuatan pasar untuk menjadi menyebar dan poenyalur informasi dan hasil produksi yang akan ditrjunkan, semakin besar ukuran pasar maka semakin besar posisi yang menguntungkan perusahaan. 2) Pertumbuhan pasar Pertumbuhan pasar adalah kepercayaan akan kemampuan pasar untuk terus berjalan dan berkembang sebagai mediator perusahaan dengan konsumen, semakin besar potensi pertumbuhanya, maka semakin menjanjikan bagi perusahaan. 3) Keunggulan komparatif Keunggulan komparatif adalah cara mengukur apakah sebuah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian untuk menguasai segmen pasar yang dipilih. (Siti Khotijah, 2004, hlm. 21-22)
c. Menentukan target pasar Menurut Kotler (2003:314) dalam bukunya Ekawati Rahayu yang berjudul Manajemen Pemasaran menetapkan target market perusahaan dapat dipertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran yaitu: 1) Konsentrasi segmen tunggal Keuntugan dalam menggunakan pola ini adalah jika perusahaan memilih konsentarasi pada pasra tertentu, maka perusahaan bisa mendapatkan pengetahuan yang luas dan mendalam tentang perilaku konsumen produk yag ditawarkan. Sedangkan kelemahanya dalah ketika konsumen mulai meninggalkan produk perusahaan dikarenkan konsumen sudah mulai bosan, atau adanya pesaing yang mendadak memproduksi barang yang sama maka perusahaan akan mernghadapi resiko diatas resiko normal. 2) Spesialisasi selektif Perusahaan memilih sejumlah segmen, secara obyektif memang masing-masing segmen sangat menarik dan memadai. Cakupan multi segmen memiliki keuntungan pendiversifikasikan resikoperusahaan. 3) Spesialisasi produk Perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang dijual kebeberapa segmen. Kelebihan strategi ini adalah strategi ini mampu membangun reputasi yang kuat di bidang produk tertentu. 4) Spesialisasi pasar perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagi kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. Kelebihan strategi ini adalah perusahaan mendaptkan reputasi yang kuat dengan mengkhususkan diri dalam melayani kelompok pelanggan dan menjadi saluran pemasran bagi semua produk yang mungkin digunakan oleh kelompok pelanggan ini.
5) Cakupan seuruh pasar Perusahaan berusaha melayani seluruh poelanggan dengan menyediakan semau produk yang dibutuhkan pelanggan. Perusahaan yang cukup besar, bisa dan mampu melayani semua kebutuhan dan melayani strategi cakupan seluruh pasar. (Ekawati Rahayu, 2008, hlm. 97-98
3. Positioning Langkah
ketiga
adalah
positioning,
yaitu
tindakan
membangun
dan
mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dari produk didalam pasar. Pokok bahasan dalam positioning adalah mengidentifikasi konsep positioning yang memungkinkan bagi masing-masing segmen sasaran dan memilih, mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep positioning yang dipilih. a. Pengertian positioning produk Menurut kotler positioning produk adalah mengatur sebuah produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda, dan inginkan relatif terhadap produk-produk sainagn didalam pikiran konsumen sasaran. (Philip Kotler, 1997, hlm. 47)
b. Strategi posisi produk Strategi produk merupakan strategi yang berusaha menciptakan defernsiasi yang unik dibenak pelanggan sasaran sehingga terbentuklah citra atau image merk produk yang lebih unggul dibandingkan merk pesaing. Menurut tjiptono ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioningproduk yaitu:(Fandy Tjiptono, 2000, hlm.110) 1) Posisi produk berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan yaitu dengan jalan mengasosiasiakn suatu produk dengan atribut-atribut tertentu. 2) Posisi produk berdasarkan harga dan kualitas 3) Posisi produk ynag dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi 4) Posisi produk berdasarkan pemakai produk 5) Posisi produk berdasarkan kelas produk tertentu 6) Penempatan produk berkenaan dengan pesaing 7) Posisi produk berdasarkan manfaat c. Langkah-langkah positioning produk Prosedur yang tepat untuk melakukan penempatan posisi yaitu meliputi langkahlangkah sebagai berikut (Fandy Tjiptono, hlm. 110) 1) Menentukan produk atau pasar yang relevan 2) Mengidentifikasi pesaing secara langsung maupun tidak langsung 3) Menentukan cara dan standar 4) Mengetahui persepsi konsumen terhadap produk pesaing 5) Mengidentifikasi kesenjangan pada posisi yang ditempati
6) Merencanakan dan melaksanakan strategiproosi 7) Memantau posisi d. Kesalahan dalam positiong produk Sebuah perusahaan harus menghindari empat kesalahna utama penetpan posisi yaitu: 1) Kurang posisi (underpositioning) Bahwa pembeli hanya memiliki gagasan yang samar mengenai merek. Merek dipandang sekedar salah satu tawaran dipasar yang sudah penuh sesak. 2) Kelebihan posisi (overpositioning) Pembeli akan memandang merek dengan citra yang terlalu sempit 3) Posisi membingungkan (confused positioning) 4) Pembeli kebingungan melihat merek karena perusahaan membuat klaim yang terlalu banyak atau mengubah posisi merek terlalu sering 5) Posisi mengukur ( doubtful positioning) 6) Pembeli sulit menyakini klaim dari suatu merek mengenai kelengkapan, harga dari produktersebut. (Philip Kotler dan Swee Hoon Ang, dkk, 2004, hlm.353) Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di tahap awal yang paling penting yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada di level strategis karena menentukan bagaimana kita menggarap pasar.
B.
Marketing Mix atau Bauran Pemasaran Marketing Mix atau bauran pemasaran merupakan salah satu bagian dari konsep pemasaran modern, tetapi harus di ingat bahwa pemasaran bukanlah marketing mix. Konsep marketing mix yang pertama kali dikenalkan oleh Jerome McCarthy mempunyai empat variabel yang biasa dikenal dengan 4P yaitu product, price, promotion, dan place. Berkat Jerome McCarthy lah konsep 4P kemudian dikenal luas oleh masyarakat dan sering menjadi rujukan jika membahas tentang pemasaran.
1. Product Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk yang bagus sesuai dengan target pasarnya. Kesempurnaan sebuah produk dinilai konsumen melalui atribut-atribut produk yang dimiliki.
A. Pengertian Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakanatau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat,organisasi, dan gagasan atau buah fikiran. Dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainya. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya. Strategi yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan atau bauran produk, merek dagang, cara pembungkusan atau kemasan produk, kualitas dari produk dan pelayanan yang diberikan. Sesuai dengan prinsip syari’ah, kualitas produk yang diberikan harus sesuai dengan yang ditawarkan. Jadi sangat dilarang apabila perusahaan menyembunyikan kecacatan dari produk-produk yang mereka tawarkan. (Hermawan Kartajaya & Muhammad Syakir Sula, 2006, hlm. 178) B. Klasifikasi Produk Produk diklarifikasikan kedalam dua kategori yaitu: 1) Produk konsumen yaitu produk yang dibuat untuk keperluan rumah tangga konsumen. produk konsumen merupakan produk yang tersedia diberbagai toko dan dapat diperoleh dengan mudah dengan harga terjangkau. produk ini dikategorikan sebagi convenience. 2)
Produk
perusahaan atau industri yaitu barang yang dimaksudkan terutama untuk
membuat produk lainatau untuk menyediakan jasa dalam perusahaan. Produk ini diklarifikasikan kedalam.
2. Price (harga) Produk juga harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar. A. Pengertian Harga Harga
adalah salah satu dari sarana bauran pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran. (Mas’ud Machfoedz, hlm.110-111) Harga suatu produk merupakan faktor penentu permintaan pasar pada suatu barang atau produk. Harga berpengaruh terhadap posisi kompetitif perusahaan dan pangsa pasarnya.karena itu, harga menentukan pendapatan perusahaan dan laba bersih. B. Dasar Penetapan Harga.
Penerapan harga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1) Faktor internal yang terdiri dari: tujuan pemasaran, strategi bauran pemasaran, biaya, metode penerapan harga. 2) Faktor eksternal yang tediri dari sifat pasar dan permintaan, persaingan, faktor lingkungan lain (perekonomian, pemerintah). C. Tujuan Penetapan Harga Penetapan harga harus diarahkan pada suatu tujuan.sebelum penetapan harga dilakukan, tujuannya harus ditetapkan terlebih dahulu.Tujuan penetapan harga antara lain: 1) Orientasi laba yaitu mencapai target laba, dan meningkatkan laba. 2) Orientasi penjualan yaitu meningkatkan volume penjualan, dan mempertahankan atau mengembangkan pangsa pasar
3. Place (tempat)/distribusi Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan menggarap target pasar. Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan dengan jalan.(Suryana, 2003, hlm. 108)
a. Memperbanyak saluran distribusi b. Memperluas segmentasi atau cakupannya c. Menata penampilan tempat usaha d. Menggunakan cara penyampaian barang sefisien mugkin. Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakuakan oleh pengusahauntuk menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkanya ini kepada konsumen.(Indriyono Gitosudarmo, 1994 hlm. 253) Tipe-tipe dalam distribusi 1)
Saluran langsung yaitu penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan tidak melalui perantara. Bentuk saluran distriubusi langsung dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu: a) Selling the point production adalah bentuk penjualan langsung yang dilaksanakan ditempat produksi.
b) Selling the procedur’s retail store adalah penjualan yang dilaksanakan ditempat pengecer. Produsen tidak melakukian penjualan langsung kepda konsumen tetapi melalui atau dilimpahkan kepada pengecer. c) Selling dor to dor adalah penjualan yang dilaksanakan oleh produsen langsung ke konsumen dengan mengarahkan salesman kerumah-rumah atau kekantor-kantor konsumen. d) Selling trough mail adalah dilaksanakan perusahaan dengan menggunakan jasa pos. 2)
Saluran tidak langsung Adalah bentuk saluran distribusi yang menggunakan jasa perantara dan agen tidak menyalurkan barang atau jasa kepada para konsumen.
4. Promotion (promosi) Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni mengkomunikasikan produk kita kepada target pasar. A. Pengertian Promosi Promosi adalah kegiatan yang ditunjukkan untuk memprngaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. (Indriyono Gitosudarmono, 1994, hlm. 253) Promosi penjualan meliputi berbagai sasaran promosi yang didesain untuk memotivasi respon pasar lebih awal.
B. Tujuan Promosi Penjualan Tujuan dari promosi penjualan dapat disebutkan sebagi berikut: 1) Mengidentifikasikan dan menarik konsumen baru. 2) Memperkenalkan produk baru 3) Meningkatkan jumplah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas. 4) Mendorong perluasan yang lebih banyak diantara konsumen yang telah terjangkau. 5) Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk 6) Mengajak konsumen untuk mendatangi toko tempat penjualan produk 7) Menstabilkan pola penjualan yang berfluktuasi 8) Meningkatkan persediaan bagi perantara 9) Mengimbangi upaya pemasaran pihak pesaing.
C. Metode Promosi Penjualan Metode promosi penjualan dapat di kategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu: 1) Promosi penjualan konsumen Teknik promosi penjualan konsumen ditunjukan untuk memotivasi konsumen untuk mencoba membuka toko eceran dan atau membeli produk tertentu. tehnik ini dapat di manfaatkan untuk menarik orang mendatangi toko-toko pengecer tertentu, memperkenalkan produk baru atau untuk mempromosikan produk yang sudah dikenal 2) Promosi penjualan perdagangan Promosi penjualan perdagangan di gunakan untuk memberi dorongan kepada grosir dan pengecer untuk membawa dan memasarkan produk perusahaan secara agresif. Teknik promosi ini pada umumnya menawarkan kepada perantara imbalan berupa uang barang dagangan , hadiah, atau bantuan promosi agar mereka membeli produk.
D. Fungsi Promosi Produk Promosi merupakan salah satu penting unsur bauran komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh pemasar. Unsur penting yang lain adalah personal selling atau pemasaran langsung, periklanan, dan hubungan masyarakat. Karena sifatnya yang unik, promosi dapat memenuhi tujuan komunikasi tertentu yang tidak dapat dicapai dengan teknik lain. Suatu hasil riset mengemukakan ada faktor-faktor yang dapat dilakukan atau tidak dapat dilakukan dengan sarana promosi. Yang perlu kita ketahui adalah bahwa promosi dapat mempersuasi konsumen untuk segera mengambil keputusan membeli produk yaitu dengan cara membuat produk lebih bernilai di mata konsumen. Dengan demikian fungsi promosi adalah untuk memprospek seseorang untuk menjadi konsumen (pull fungtion)bagi produk yang diciptakan. Promosi dapat mendorong dikenalnya produk melalui saluran distribusi yang dipilih dengan cara menciptakan merek yang dikenal luas baik oleh penyalur maupun konsumen diberbagai tempat sepanjang saluran dan rangkaian pembelian.
E. Sarana Promosi Beberapa sarana promosi yang bisa dipilih perusahaan adalah: 1) Advertising terdiri dari : public presentation, pervasiveness, amplified expresivesnes, impersonality. 2) Sales promotion terdiri dari : communication, incentive, invitation. 3) Direct marketing terdiri dari : non public, custornized, up to date,. 4) Public relation and publicity terdiri dari : high credibility, off guard, dramatization. 5) Personal salling terdiri dari: pesonal confrontation, cultivation, response.
BAB III METODE PENELITIAN
Metodelogi Analisa Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Komarudin analisa adalah suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda dari setiap komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu. Dapat disimpulkan bahwa Metode Analisa adalah suatu metode yang dilakukan untuk memecahkan masalah atau menguraikan komponen menjadi lebih detail.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam analisa ini, kami menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Studi kepustakaan yaitu, Penulis mencari dan membaca referensi melalui buku, jurnal dan literatur lainnya, serta sumber dari internet yang berkaitan dengan materi untuk penulisan analisa ini. Menurut Kartini Kartono (1986: 28) dalam buku Pengantar Metodologi Research Sosial mengemukakan bahwa tujuan penelitian perpustakaan adalah untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang ada di perpustakaan, hasilnya dijadikan fungsi dasar dan alat utama bagi praktek penelitian di lapangan.
Teknik Analisa Data
Dalam analisa ini teknik analisis data yang digunakan adalah :
Analisa Deskriptif
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui tentang aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknik dan produksi, aspek manajemen, aspek manajemen sumber daya manusia, aspek ekonomi, aspek sosial dan politik, aspek keuangan, dan aspek lingkungan hidup yang ada pada J.CO Donuts & Coffee. Dengan memperhatikan tujuan tersebut, teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Berdasarkan penelitian tersebut, tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat dekripsi atau gambaran secara sistematis, factual dan akurat, mengenai fakta-fakta,sifat-sifat dan
hubungan antara fenomena yang diselidiki yang dilakukan dengan cara memahami kenyataan yang ada dan membandingkan serta dapat diambil kesimpulan. Selain itu analisis statistika deskriptif ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran (deskripsi) mengenai suatu data agar data yang tersaji menjadi mudah dipahami dan informatif bagiorang yang membacanya.
Studi Kasus
Penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensive terhadap satu objek tertentu, dengan cara mempelajari sebagai suatu kasus. Berbagai unit sosial seperti seorang murid menunjukkan kelainan, sebuah kelompok keluarga, sebuah kelompok anak nakal, sebuah desa, sebuah lembaga sosial dan lain-lain dapat diselidiki secara intensive, baik secara menyeluruh maupun mengenai aspek-aspek tertentu yang mendapat perhatian khusus. (Zulnaidi, 2007: 13). Pada analisa ini studi kasus berfokus pada objek J.CO Donuts & Coffee untuk mengetahui aspek pemasaran didalam J.CO Donuts & Coffee tersebut.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan J.Co Donuts & Coffee J.co Donuts & Coffee atau lebih dikenal dengan sebutan JCO merupakan salah satu anak perusahaan Johnny Andrean Group yang bergerak dibidang food & beverage, yang didirikan oleh Johnny Andrean, pada tanggal 26 Juni 2005, berpusat di Jalan Meruya Selatan 68, Kebun Jeruk, Jakarta Barat. JCO diilhami dari donat USA. Beliau yang sering melakukan perjalanan bisnis ke USA, mendapatkan kesempatan menikmati berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan yang berbeda. Pada mulanya, beliau ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran donat USA, tetapi beliau mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasan itu ada pada bahan baku dan kelemahan dalam pengendalian kualitas. Dengan demikian Johnny Andrean memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Beliau memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses produksi. Pada 26 Juni 2005, JCO mulai beroperasi pertama kali di Supermal Karawaci, Tangerang dan kemudian membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam waktu setahun, JCO telah punya 16 buah gerai dengan 450-an orang karyawan untuk gerai saja. Tujuh gerai terdapat di Jakarta dan sisanya di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru. Demikian pula dengan jumlah karyawan yang bekerja pada PT. Jco Donuts & Coffee pada awal berdirinya terdapat 10 orang, pada akhir tahun 2010 lebih dari 5.000 orang karyawan dipekerjakan, dan perkembangan terakhir menginformasikan bahwa hingga pertengahan tahun 2011 ini lebih dari 7.000 orang bekerja pada perusahaan tersebut. Meskipun terhitung perusahaan pemula Jco sudah banyak diminati oleh masyarakat, jika dilihat dari antrian customer di setiap toko Jco. Dari tahun ke tahun perusahaan ini terus semakin berkembang menjadi salah satu perusahaan food & beverage yang terkemuka di Indonesia. Meskipun terhitung perusahaan baru, banyak perkembangan yang terjadi pada perusahaan ini dari awal berdiri hingga sekarang. Pada awal tahun 2011 Jco memperbesar perusahaan ke luar negeri yaitu Malaysia dan Singapura, serta di China pada awal tahun 2010. Pada awalnya perusahaan ini hanya mempunyai satu toko yaitu di Supermall Karawaci, Tangerang atau dengan disebut KCI, memasuki keenam tahun berdirinya perusahaan ini kini telah mempunyai 103 toko yang tersebar di Indonesia dan luar negeri, diantaranya : 83 toko di Indonesia, 18 toko di Malaysia, 3 toko di Singapura dan 1 toko di China.
Masing-masing donat dinamai secara kreatif berdasarkan topping dan rasa. Hal ini menciptakan suatu keunikan dan mudah untuk diingat, sebagai contoh, Chees Me Up adalah nama untuk donat dengan keju leleh di lapisan atas. Tira Miss U adalah nama untuk donat dengan topping tiramisu. 1.
Visi: - Membentuk J.CO Donuts & Coffees & Coffee sebagai International Premium Donuts and Coffee Brand terkemuka - Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand - Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih citacita mereka.
2.
Misi: - Menyediakan kualitas premium donat dan kopi - Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita - Menempatkan pelanggan sebagai prioritas - Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh - Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai - Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat
B.
Gambaran Umum Produk J.Co Donuts & Coffee J.CO Donuts & Coffees & Coffee hadir di tengah masyarakat dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan. Produk-produk yang dimaksud meliputi donat, kopi, cokelat, serta produk terbarunya, yogurt. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan rasa. Ini menciptakan sebuah keunikan dan mudah mengingat nama, Sebagai contoh, Cheese Me Up adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di atas. Tira Miss U adalah nama dari donat dengan topping tiramisu. Berikut nama-nama produk yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffees & Coffee: Hazel Dazzle, Glazzy, Alcapone, Coco Loco, Cheese Me Up, Miss Green T, Why Nut, JCrown Oreo, Da Vin Cheez, Mona Pisa, Heaven Berry, Forest Glam, J.CO Praline, J.CO Yogurt, Choco Forest Freeze, J.Pops, dan masih banyak lagi.
C. Analisis Produk J.Co Donuts & Coffee 1. Analisis STP J.Co Donuts & Coffee A. Analisis Segmentation Produk J.Co Donuts & Coffee Segmentasi Geografis Wilayah pemasaran J.CO Donuts & Coffee saat ini tak hanya di Indonesia, akan tetapi juga meluas ke negara lain seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. Ke depannya J.CO Donuts & Coffee akan go international untuk memperluas pasar. J.CO Donuts & Coffee cenderung menyasar wilayah urban.
Segmentasi Demografis Umur
: 18 – 45 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
Segmentasi Psikografis Segmentasi ini didasarkan pada penggolongan kelas sosial, gaya hidup, atau ciri kepribadian lainnya. J.CO Donuts & Coffee menyasar kelas sosial menengah hingga menengah ke atas dengan gaya hidup modern, menggemari aktivitas sosial serupa hanging out di kafe, serta menggemari makanan dan minuman dengan brand premium.
Segmentasi Perilaku Segmentasi ini didasarkan pada tingkat pengetahuan, sikap penggunaan atau tanggapannya terhadap suatu produk. Segmentasi ini dapat dibedakan atas dasar: kesempatan penggunaan, manfaat yang dicari, status pemakai, dan tingkat pemakaian. J.CO Donuts & Coffee tidak mengenal kesempatan penggunaan. Sedangkan dari sisi manfaat yang dicari, ia dapat menjadi lambang status dan instrumen pemenuhan cita rasa masyarakat. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar konsumen potensial dan konsumen tetap brand pesaing untuk memperluas pasar serta tidak mengenal tingkat pemakaian.
b. Targeting J.Co Donuts & Coffee Target utama JCO adalah segmen menengah – atas dengan gaya hidup dinamis, muda, plus modern. Anak muda yang baru mulai bekerja dan memiliki tingkat konsumsi yang tinggi serta mencari gaya hidup, dan keluarga yang usia anggota keluarga kurang dari 55 tahun. Ini dapat dilihat dari desain kedai J.CO Donuts & Coffee dan kemasan produknya yang berwarna cerah serta terlihat mewah dan sesuai dengan kalangan konsumen menengah ke atas. Dengan kata lain target J.CO Donuts & Coffee adalah Pelajar, Mahasiswa, Karyawan/Pekerja.
C. Positioning Produk J.Co Donuts & Coffee Posisi J.CO Donuts & Coffee saat ini dipasaran adalah market leader, karena saat ini J.CO Donuts & COffee sebagai perusahaan donat nomor satu di Indonesia, Hal ini diarasa tidak berlebihan karena mengingat bahwa saat ini jika konsumen ingin makan donat sambil duduk-duduk santai maka J.CO Donuts & Coffee menjadi salah satu alternative pilihan mereka. Selain itu J.CO Donuts & Coffee juga menjadi snack favourite keluarga dari anak-anak sampai orang dewasa pun suka dengan donut dari J.CO Donuts & Coffee J.CO Donuts & Coffee tidak dapat dikatakan sebagai market pioneer karena J.CO Donuts & Coffee bukan merupakan perusahaan yang menjual donat pertama kali. Meskipun J.CO Donuts & Coffee bukan yang pertama, tetapi J.CO Donuts & Coffee dapat menjadi yang paling unggul jika di bandingkan dengan pesaing- pesaingnya. Intinya, positioning J.CO Donuts & Coffee adalah Donat favourite keluarga dari anak-anak sampai orang dewasa.
2. Analisis Marketing Mix (4P) J.Co Donuts & Coffee
a. Product Produk yang dikeluarkan oleh jco sangat banyak dimulai dari minuman coffee,yogurt, soft drink serta donatnya nya yang memiliki banyak variasi topping sehingga menarik minat konsumen untuk mencoba.
b. Price Harga yang ditawarkan sangat cukup terjangkau dengan kisaran harga Rp. 7000 – Rp. 50.000
c. Place Tempat yang memiliki fasilitas yang memadai dan nyaman membuat konsumennya betah untuk berlama-lama mengunjungi J.CO baik untuk bersantai dengan teman/keluarga atau meeting dengan rekan kerja.
d. Promotion Website yang dimiliki jco juga sebagai bagian promotionnya. Kita bisa liat menu, list harga, bahkan discount/potongan harga dari product jco dengan desain website yang sangat menarik. Selain itu, media social seperti facebook, twitter, dan instagram juga dijadikan media promosi produk Jco.
BAB V KESIMPULAN 1.
Strategi pemasaran Jco Donuts & Coffee menurut segmentasi, targeting, serta positioning sudah tergolong baik. Hal ini dapat dibuktikan dari responden yang dijadikan objek penelitian. Segmen yang dituju para pemasar adalah Pelajar, Mahasiswa, Karyawan/Pekerja dengan gaya hidup dinamis, muda, plus modern menyatakan bahwa mereka puas dengan produk
Jco Donuts & Coffee yang memiliki nilai yang berbeda dari para pesaingnya.
2.
Untuk bauran pemasaran Jco Donuts & Coffee menurut analisis 4P, Jco Donuts & Coffee telah berhasil membuat konsumen puas dengan pelayanan yang diberikan. Produk yang dikeluarkan dengan varian yang berbeda-beda sangat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para konsumen. Harga yang ditetapkan juga cukup terjangkau. Dan terakhrir strategi promosi telah memikat konsumen untuk menggunakan produk tersebut dan tetap loyal.
DAFTAR PUSTAKA
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003. Ekawati Rahayu Ningsih, Manajemen Pemasaran, Buku Daros Stain, Kudus, 2008. Fandy Tjiptono, Strategi Poemasaran, Andy Offset, Yogyakarta, 2000. Hermawan Kartajaya & Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan Media Utama, Bandung, 2006. Husaini dan Purnama Setiadyakbar, Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara, Jakarta,1996. Indriyono Gito Sudarmo, Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, BPFE, Jogjakarta, 1984. Indriyono Gitosudarmo, Manajemen Pemasran, BPFE, Yogyakarta, 1994. James F. Engel, dkk, Perilaku Konsumen Jilid, Binapura Aksara, Jakarta, 1994. Lexy J Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1989. Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, PT. Indeks, Jakarta, 2004. Philip Kotler, Manajemen Pemasaran:Analisis, Perencanaan Implementasi, dan Kontrol, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1, PT.Prenhalindo, Jakarta, 1997. Philip Kotler Dan Swee Hoon Ang, dkk, Manajemen Pemasaaran Sudut Pandang Asia, PT. Indeks, Jakarta, 2004. Ristiyanti Prasetijo, Perilaku Konsumen, ANDI, Jogjakarta, 2005. Saifudin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997. Siti Khotijah, Smart Strateg Of Marketing, Alfabeta, Bandung, 2004. Sofjan Assauri, Manajemen Pemasran Dasar Konsep & Strategi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. Suryana, Kewirausahaan:Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat, Jakarta, 2003.