PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Babi adalah omnivora, adalah omnivora, yang yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang paling cerdas, paling cerdas, dan dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan dengan anjing dengan anjing dan kucing. dan kucing. Babi hutan (Sus scrofa) scrofa) atau celeng adalah nenek moyang babi liar yang menurunkan babi ternak (Sus domesticus). domesticus). Daerah penyebaran adalah di hutan-hutan Eropa Tengah, Mediterania (termasuk Pegunungan Atlas di Afrika Tengah) dan sebagian besar Asia hingga paling Selatan di Indonesia. di Indonesia. Ia Ia termasuk familia Suidae yang mencakup warthog mencakup warthog dan Bushpig di Bushpig di Afrika, Afrika, Pygmy Pygmy hog di hog di utara India, dan babirusa dan babirusa di Indonesia. Berat babi hutan dapat mencapai 200 kg (400 pound) untuk jantan dewasa, serta panjangnya dapat mencapai mencap ai 1,8 m (6 kaki). Jika terkejut atau tersudut, mereka dapat menjadi agresif - terutama bila betina dewasa sedang melindungi anaknya dan jika diserang akan mempertahankan dirinya dengan taringnya. Babi liar (babi hutan) mungil, Aili (batak), Jani (dayak), Babui (kayan), Dahak (Kapuas) spesis ini belum dijinakkan, diburu sebagai sumber daging tergolong besar tinggi 1m panjang 1m dan berat dewasa bisa 150 kg, makanannya tumbuhan biji-bijian, buah-buahan, rumput-rumputan, serangga, hewan melata dan liar.
b. Tujuan 1. Mengetahui tingkah laku babi. 2. Mengetahui jenis-jenis babi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL Class : Mammalia Orde
: Atroodactyla
Famili : Suidae
Tingkah laku babi 1.
Mudah stress
2.
Koprofagus
3.
Kanibalisme
4.
Lari secepat mungkin untuk melindungi diri dari musuh
5.
individualisme
TINGKAH LAKU INGESTIF
babi termasuk hewan omnivora. Makanan : akar, umbi, kecambah, rumput, daun-daunan, cacing, katak, ular, bekicot, anak burung, telur, daging.
A. MENGAKAR Dipadang penggembalaan, babi membongkar tanah dengan moncong untuk mencari akar umbi-umbian dan cacing.
B. MAKAN Babi suka terhadap manis (tetes tebu) kurang suka asin dan butuh minum tempat makan sebaiknya dekat dengan tempat minum. Sifat makan babi : rakus/saling seruduk, sehingga pertumbuhan cepat. Rangsangan makan : a. melihat temannya bergerombol, b. mendengar suara teman c. banyak cahaya (kandang terang)
C . MINUM Jumlah konsumsi air dipengaruhi oleh suhu udara, berat badan, keadaan tubuh, fisiologis (bunting) dan pathologis (sakit). TINGKAH LAKU LAINNYA
A. AGONISTIK ribut dan suka berebut ambing, makanan, dan tempat nyaman
B. DOMINAN DAN SUBORDINAN Anak makin besar makin dominan, jantan dan betina cepat tumbuh, membuat kelompok sendiri-sendiri, dominasi.
C. ELIMINASI Tempat defakasi terkonsentrasi pada satu tempat
PEMBAHASAN Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang dan berhidung lemper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Tipe babi
Pada babi terdapat 3 tipe yaitu : 1.
The old fashioned or extrem lard type, tipe yang banyak lemaknya
2.
The intermediate or meat type, yaitu tipe seimbang antara daging dan lemak
3.
The bacon type, yaitu tipe daging The old fashioned or extremlard type
Ukuran panjang mulai dari kecil sampai dengan sedang, berbadan gemuk dan berkaki pendek dan kecil. Babi ini sudah tidak lagi disukai karena banyak lemak . karena di Inggris pada waktu dulu membuat minyak lemak tetapi sekarang tidak dan tidak disukai karena kebanyakan orang disana tidak mempunyai lemari es. Babi jenis ini masih sedikit di Inggris. Tehe intermediate or meat type
Babi jenis ini tumbuh dengan cepat dan berat badan cukup bila dipotong bagus. Karena proporsi antara daging dan lemak seimbang. Bagi para peternak, memelihara jenis babi ini sangat bagus karena mempunyai pertumbuhan yang cepat, mudah dipelihara dan pertumbuhannya merata. Kaki sedikit lebih panjang dibanding dengan lard type dengan panjang badan cukup. Bentuk badan bagus dari depan tampak kecil dan kebelakang makin membesar. Bagian depan kecil tidak menurunkan harga sebab bagian depan harganya murah bila dibandingkan dengan bagian belakang (hamnya) yang paling mahal. The bacon type
Yang penting pada tipe ini panjang badan dan bentuk halus (merata)., bila dilihat dari depan ramping, sedangkan pada tipe lemak (lard type) dilihat dari depan tampak menggembung (gemuk). Ham besar dan lemak cukup saja, lemak pada ham tidak disukai.
Di inggris dan Eropa lainnya ada penilaian terhadap babi dengan melihat kondisi. Kriteria terbagi 5 kelas yaitu kurus, agak sedang, sedang, agak gemuk dan gemuk, dan yang terbagus adalah pada kreteria sedang karena pada penjualan diutamakan panjang badan dan lemak cukup, bukan dengan banyak lemak. Keberhasilan di dalam usaha ternak babi adalah juga sangat tergantung kepada pemeliharaan induk dan pejantan yang memiliki sifat-sifat baik. Oleh karena itu para peternak yang maju, tentu saja akan selalu mengadakan seleksi terhadap ternaknya. Seleksi berarti memilih hewan ternak yang bernilai tinggi, yakni memilih babi-babi yang menguntungkan. Dengan seleksi itu diharapkan ada perbaikan karakter ekonomi tertentu, terutama mengenai : - Pertumbuhan
: Cepat
- Daya Tahan
: Kuat
- Produksi
: Cukup Baik
Di dalam suatu usaha untuk memajukan dan mengembangkan ternak babi, para peternak bukanlah sekedar memperbanyak atau mengembangbiakkan ternaknya, melainkan sekaligus memuliakan ternak (mengupgrade). Di sini pada semua babi induk dan pejantan yang hendak dikawinkan harus dilakukan seleksi terlebih dahulu. Dengan demikian perkawinan bukan terjadi secara kebetulan atau liar, melainkan diatur dan terarah.
Pelaksanaan Seleksi
Untuk memilih babi-babi dewasa yang hendak dijadikan bibit, bias dilakukan dengan berbagai cara, yakni atas dasar : Pemilihan individu, pemilihan atas hasil produksi, pemilihan berdasarkan silsilah. 1. Pemilihan individu
Pemilihan individu ini terutama berpangkal pada: a) Kesehatan Babi yang hendak dijadikan bibit harus betul-betul kuat dan sehat. Tanda-tanda babi yang sehat
Nafsu makan baik, normal.
Pertumbuhan baik, cepat menjadi besar.
Lincah, gesit.
Kotoran tan terlalu keras atau encer.
Air kencing keluar terputus-putus(pejantan).
Ekor melingkar
b) Kesuburan dan sifat keibuan Babi induk yang subur Induk yang subur ialah induk yang pada setiap kali birahi mampu memproduksi atau mengovulasikan sel telur dalam jumlah besar, 14 – 18 buah. Dan sejumlah besar di antaranya bisa ditunasi, sehingga pada saat induk itu melahirkan jumlah anaknya pun cukup banyak. Dan induk yang subur ini pada umumnya memiliki intensitas beranak yang cukup baik, minimal dua kali beranak dalam waktu 1 tahun. Sifat keibuan adalah induk-induk yang pandai merawat anak-anaknya dan produksi air susu pun banyak, sehingga mereka selalu siap menyusui anaknya dengan rajin. Hal ini sama sekali berbeda dengan induk-induk yang memiliki sifat buas, mereka pasti akan selalu memusuhi anak-anaknya dan bahkan kurang mengerti terhadap anak-anaknya yang tertindih. Jadi induk-induk yang baik bukan saja mereka yang bisa menghasilkan anak banyak, melainkan juga induk-induk yang mampu memproduksi air susu yang cukup tinggi dan bisa merawat anak-anaknya dengan baik. Sebab induk yang produksi susunya sedikit, anak-anaknya pasti banyak yang mati kelaparan. Demikian pula bagi induk yang tak memiliki sifat keibuan, maka anak-anak asuhannya pun pasti akan banyak yang mati akibat tertindih atau terlantar. Demikian kedua faktor ini betul-betul sangat penting di dalam seleksi. Walaupun jumlah anak yang dilahirkan itu bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur induk, kondisi induk waktu kawin serta pejantan yang dipakai, namun setiap individu secara alamiah memiliki tingkat kesuburan dan sifat keibuan yang berbeda-beda.
c) Pemilihan atas hasil produksi
Seleksi yang didasarkan atas hasil produksi ini sangat erat hubungannya dengan kesuburan dan sifat keibuan induk. Sebab pemilihan bibit ini ditujukan terhadap hasil produksi keturunan. Adapun hasil keturunan yang dimaksud antara lain ialah : Jumlah dan berat anak pada setiap kelahiran hendaknya merata, tidak ada ynag terlalu kecil ataupun terlalu besar. Sedangkan berat anak babi waktu lahir yang akan dijadikan bibit rata-rata 1,5 kg dengan jumlah anak yang dilahirkan rata-rata 12-14 ekor. Angka kematian sampai pada penyapihan rendah. Jumlah anak yang bisa dipelihara sampai umur 3 minggu : 10-12 ekor, sedangkan sampai dengan disapih pada umur 6-8 minggu : 9-5 ekor. Pertumbuhan berat badan cukup bagus, Misalnya : Umur 3 minggu mencapai berat 6 kg 2. Umur 6 minggu: 13 kg. 3. Umur 8-10 bulan mencapai 100 kg (dipotong).
Persentase kerkas tinggi : 70-75%. Lebih jelasnya perhatikan diagram berikut :
Keterangan
Baik
Sedang
Kurang
Berat babi umur 8 minggu
16 kg
14 kg
12 kg
Jumlah anak
12 ekor
10 ekor
8 ekor
Yang bisa dipelihara/ disapih
10 ekor
8 ekor
6 ekor
d) Temperamen Induk-induk yang temperanmenya jelek harus diafkir, misalnya buas,
nervous.
e) Bentuk luar yang baik 1). Babi induk yang baik
Kepala
: Besarnya sedang, rahang ringan.
Tubuh
: Panjang, pada punggung agak berbentuk busur dan kuat
Bahu
: Lebar dan rata dengan punggung
Perut
: Bila dipegang lunak, halus
Jumlah putting: Cukup banyak, 12-14 buah dan letaknya simetris, genap.
Kaki
: Kaki kuat, lurus, tumit kuat, kuku rapat, simetris dan kuat
Ham (paha)
: tebal, lebar , Ekor : melingkar (menunjukkan babi yang sehat)
2). Babi jantan
Kepala
: Ringan.
Pandangan
: Tajam.
Tubuh
: Panjang, pada punggung agak melengkung dan kuat.
Bahu
: Lebar, dalam dan rata dengan punggung.
Kaki
: Kuat, lebih-lebih kaki belakang, dengan tumit yang kuat.
Kuku
: Rapat, simetris, bersih.
Testes
: Besarnya sama, simetris.
Jumlah putting : cukup banyak, 12-14 buah dan genap.
Perut Temperamen
: Bagian bawah rata. : Agresif, bersemangat.
2. Pemilihan berdasarkan silsilah
Babi-babi yang hendak dipakai sebagai bibit harus diketahui jenis atau bangsa serta tipenya. Pemilihan terhadap suatu bangsa babi atau strain yang hendak diternakkan tentu saja tergantung pada kesenangan peternak dan lingkungan di mana bangsa tersebut sudah banyak diternakkan. Dan selanjutnya untuk mengetahui bangsa babi tersebut termasuk tipe pedaging atau spek, bisa diamati pada bentuk luarnya. Adapun perbandingan sifat-sifat terpenting kedua tipe tersebut ialah :
Bentuk Luar
Tipe Spek
Pedaging
Bentuk badan
Pendek, lebar dan dalam
Panjang
Kepala
Agak pendek dan rahang Agak panjang dengan rahang ringan berat
Bagian tubuh
Bahu lebar dalam
Bagian tengah Pendek, lebar Bagian
Lebar,
belakang
berlemak
Bagian kaki
pendek,
Pendek, lebar
Ringan, dada dangkal Lebar, panjang bulat Lebar, panjang dan silang segi empat dengan ham yang dalam Agak ringan
Hari/Tanggal : Sabtu, 21 April 2012 Waktu
: 05.30-08.30
Praktikum
: VIII
LAPORAN PRAKTIKUM Ilmu Tilik, Tingkah Laku dan Teknik Pengendalian Hewan Babi
Disusun Oleh : Kelompok I Vicka Ayu Yusman
J3P211005
Ivo Christy Fransiska J3P211017 Tiara Hartani
J3P211020
Dany Hardiyanto
J3P211029
Sismi Ika Kencana
J3P211030
Dosen Pembimbing: Dr.drh.Agus Wijaya Dr.drh.Chusnul Choliq, MM Msc Dr.drh.Gunanti, MSc drh.Henny E. Anggraeni, MSc drh. Heryudianto Vibowo
PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIS VETERINER DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
KESIMPULAN
Pada babi terdapat 3 tipe yaitu :The old fashioned or extrem lard type, tipe yang banyak lemaknya; The intermediate or meat type, yaitu tipe seimbang antara daging dan lemak; The bacon type, yaitu tipe daging.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Babi. http://id.wikipedia.org/wiki/Babi. diakses pada 22 April 2012 Anonim,2011. Pemilihan bibit babi. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/ pemilihan-bibit-babi. diakses pada 22 April 2012. Hartati. 2011. Jenis-Jenis Babi. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/jenis-jenis babi.diakses pada23 April 2012.