PENGENALAN HAMA DAN PENYAKIT PENTING TANAMAN KAKAO Materi Diskusi Pada Mata Kuliah Teknik Pengolahan Hasil Perkebunan di Program Studi Agroteknologi Semester V, Universitas Halmahera. Oleh: E. Tingginehe Tingg inehe
PENDAHULUAN
Indonesia hingga kini masih didominasi
Indonesia merupakan salah satu
oleh perkebunan rakyat. Pada tahun 2000,
negara pembudidaya kakao terbesar di
dari total luas lahan kakao yang ada,
dunia dan termasuk negara penghasil
perkebunan rakyat memiliki jumlah areal
kakao terbesar ketiga setelah Ivory Coast
terbesar yakni sekitar 86%, 7% milik
dan Ghana (Prawoto dkk., 2008). Meski
perkebunan
demikian,
perkebunan besar swasta memiliki luas
I.
kakao
bukan
merupakan
tanaman asli Indonesia. Amerika Tengah dan
Amerika
dan
lahan sebesar 7% lainnya (PPTKKI, 2008). Meskipun Indonesia menjadi salah
disebut-sebut sebagai daerah asal kakao.
satu negara dengan areal pengusahaan
Tanaman ini masuk ke Indonesia dibawa
kakao terbesar di dunia, tetapi kakao
oleh bangsa Spanyol sekitar tahun 1560
Indonesia yang pada umumnya dihasilkan
tepatnya di daerah Minahasa, Sulawesi
oleh
Utara.
dihargai awalnya
bagian
negara,
utara,
Pada
Selatan
besar
rakyat
paling
hingga
rendah
di
kini pasar
asli
internasional. Biji kakao yang kotor,
dikawasan Amerika Tengah mengolah
tercemar serangga, jamur atau kerusakan
kakao
lainnya, membuat citra kakao Indonesia
menjadi
dengan
cara
penduduk
perkebunan
semacam
tradisional,
kue/dodol dan
ketika
menjadi
hendak dijadikan minuman, kue/dodol tersebut
kemudian
diambil
kurang
baik
di
pasar
internasional.
sedikit
Produktivitas
kemudian dilarutkan dalam air. Campuran
masalah
ini selanjutnya disebut “chocolatl.”
negeri.
Di Indonesia terjadi perkembangan
hingga
juga
pengusahaan Produktivitas kini
menjadi
kakao kakao
hanya
dalam nasional
sekitar
897
pengusahaan tanaman kakao yang cukup
kg/ha/tahun, yang sebenarnya potensi
pesat. Pada tahun 1969-1970, produksi
produktivitas
dapat
kakao Indonesia hanya sekitar 1 ton yang
kg/ha/tahun
(Prawoto,
menempatkan Indonesia di rangking ke-29
Serangan hama dan penyakit berperan
dunia dalam hal produktivitas kakao,
penting terhadap turunnya produktivitas
kemudian terjadi peningkatan produksi
diantara
kakao Indonesia hingga mencapai 16 ton
membatasi produktivitas kakao Indonesia.
pada tahun 1980-1981 dan membawa
Prawoto,
Indonesia ke rangking 16 dunia (Prawoto,
Serangan hama dan/atau penyakit dapat
dkk. 2008). Berdasarkan data dari Pusat
menurunkan produktivitas kakao hingga
Penelitian Tanaman Kopi dan Kakao
mencapai 5-80%. Atas alasan ini, maka
Indonesia (PPTKKI), Pengusahaan kakao di 1
mencapai
faktor-faktor dkk.
(2008)
dkk.
penting
2000 2008).
yang
menyatakan,
pengenalan hama dan penyakit tanaman
menggerek masuk ke dalam buah dan
kakao menjadi penting untuk diketahui.
memakan isinya hingga lapisan plasenta
II.
biji. Lama stadium larva 14-18 hari,
HAMA TANAMAN KAKAO
setelah itu larva keluar dari dalam buah
Dalam setiap kegiatan budidaya,
untuk menjadi kepompong. Selain kakao,
aspek penting yang perlu mendapat
tanaman yang dapat menjadi inang PBK
perhatian adalah serangan Organisme
adalah rambutan dan langsat.
Pengganggu Tanaman (OPT). OPT dapat
Gejala serangan PBK baru terlihat
berbentuk Hama, Penyakit dan Gulma. Kakao
termasuk
dari luar setelah buah dewasa. Ditandai
tanaman
dengan memudarnya warna dan muncul
perkebunan yang biasanya dibudidayakan
belang kuning-hijau atau merah-jingga.
di areal yang luas. Dengan demikian
Jika buah dikocok, tidak menimbulkan
pembudidayaan kakao dapat menciptakan
bunyi. Gejala lain yang sangat nyata akan
keadaan iklim mikro yang relatif stabil,
terlihat ketika buah dibelah. Daging buah
baik dari sisi pencahayaan matahari, kelembaban,
dan
sebagainya.
akan tampak berwarna hitam, biji melekat
Akibat
satu dan lainnya, bobotnya sangat ringan.
negatif dari kondisi iklim yang stabil ini
B.
adalah berkembagnya hama dan penyakit
Hama dewasa berbentuk seperti
dengan lebih baik, karena makanannya
walang sangit dengan panjang 10 mm.
selalu tersedia. Oleh karena itu, untuk
Serangga muda dan dewasa menyerang
mengatasi masalah hama dan penyakit
tanaman kakao dengan cara menusukan
tanaman kakao perlu dimulai dengan
alat mulutnya kedalam jaringan tanaman
pengamatan yang teliti. A.
untuk
Penggerek Buah Kakao (PBK) merugikan
bisnis
kakao
348.000
ha
utama hama ini adalah buah kakao. Kepik Pengisap
dengan
C.
dalam PPTKKI, 2008). PBK
dapat
menimbulkan
60%.
Perlindungan Tanaman Perkebunan, 2000. dewasa
Buah
penurunan produksi buah sebesar 50-
kerugian miliaran rupiah (Direktorat Bina
Serangga
didalamnya.
kelamaan menjadi kehitaman. Sasaran
PBK 60.007 ha, dan pada tahun 2004 luas
sel-sel
bercak berwarna coklat muda dan lama-
di
Indonesia. Pada tahun 2000 luas serangan mencapai
mengisap
Serangan hama ini memunculkan bercak-
Hama PBK adalah hama yang paling
Kepik Pengisap Buah
Penggerek Batang atau Cabang Serangga dewasa berbentuk kupu-
berupa
kupu dengan sayap depan berbintik hitam
ngengat, dengan ukuran panjang 7 cm.
dan bagian atasnya transparan. Stadium
Ngengat aktif pada malam hari dan
yang merusak adalah stadium larva. Hama
beristirahat di siang hari. Stadium yang
ini biasanya menggerek batang dengan
merusak adalah stadium larva. Setelah
diameter
ngengat betina meletakan telur sebanyak
menjadi
100-200 butir di buah kakao muda, 7 hari
3-5
cm,
akibatnya
berlubang-lubang.
Di
batang mulut
lubang biasanya terdapat kotoran larva
setelahnya larva dengan ukuran panjang
dan
sekitar 1 mm ke luar, dan langsung
ampas
bekas
gerekan.
Akibat
gerekan, bagian tanaman yang berada 2
diatasnya menjadi layu dan bahkan mati karena
jaringan-jaringan
Busuk buah kakao disebabkan oleh
dibawahnya
jamur P. palmivora Butl. (Butl) yang
telah terputus.
mampu bertahan hidup hingga bertahun-
D.
Ulat Jengkal
tahun dalam tanah. Busuk buah biasanya
Imago hama ini berupa kupu-kupu
terjadi mulai dari bagian ujung atau
berwarna coklat keabuan dan aktif pada
pangkal buah karena dipangkal atau ujung
malam hari. Betina mampu bertelur
buah adalah tempat tergenangnya air
sebanyak 500-700 butir di permukaan
yang
batang
penyebab penyakit ini. Bagian yang busuk
(cabang)
kakao.
Ketika
telur
menjadi
media
jamur
menetas munculah ulat. Stadium ulat
biasanya
adalah stadium yang merusak tanaman
Jika selalu pada kondisi lembab, dari
kakao. Sasaran hama ini adalah daun-
bagian kulit buah akan muncul spora dari
daun muda. Selain kakao, tanaman yang
P. palmivora.
menjadi inang ulat jengkal adalah kopi,
berwarna
tumbuh
cokelat-kehitaman.
Penyakit kanker batang kakao
teh, jambu biji, rambutan, lamtoro, dll.
dapat terlihat jika batang kakao (kulit batangnya) terdapat bercak berwarna
PENYAKIT TANAMAN KAKAO
kehitaman dan pada bercak ini sering
Seluruh bagian tanaman kakao
dijumpai cairan kemerahan. Bila kulit
dapat terserang penyakit. Jika lingkungan
batang ini dikelupas, maka akan terlihat
mendukung, penyakit dapat berkembang
adanya pembusukan didalam batang atau
dengan baik dan dapat sangat merugikan
cabang tersebut. Penyebab kanker batang
usaha budidya. Suatu tanaman diketahui
tanaman
terkena penyakit hanya pada saat telah
palmivora.
III.
menampakan
adalah
jamur
P.
atau
Gejala tanaman kakao terkena
kerusakan tertentu. Tindakan diagnosis
penyakit antraknose colletotrichum dapat
sangat penting segera dilakukan ketika
terlihat pada daun kakao karena penyakit
tanaman memunculkan kelainan-kelainan
ini menyerang daun. Jika menyerang daun
yang
penyakit.
muda, maka daun akan mudah rontok,
didapatkan
dan jika serangan sering terjadi maka
pertimbangan-pertimbangan yang sesuai
tidak akan terlihat daun pada ranting-
ketika
ranting kakao. Jika serangan berat, maka
adalah
Diagnosis
gejala-gejala
kakao
akibat
bertujuan
hendak
dari agar
menanggulangi
suatu
penyakit tertentu. Di
ranting-ranting ranting-ranting piun dapat mati.
Indonesia,
penyakit-penyakit
Tanaman
kakao
yang
terkena
tanaman kakao meliputi ; penyakit busuk
penyakit Vascular Streak Dieback (VSD)
buah (Phytophthora palmivora), kanker
memiliki daun yang menguning tetapi ada
batang
palmivora),
bercak-bercak hijau di daun tersebut. Jika
colletotrochum
pangkal daun bila disayat, akan terlihat
(Phytophthora
antraknose
(Colletotrochum
gloeosporioides),
dan
tiga titik hitam di bekas dudukan pangkal
vascular streak dieback (Oncobasidium
daun. Jika ranting tempat daun itu dibelah
theobromae).
membujur, akan terlihat garis cokelat
3
pada jaringan xilem dan berakhir pada
dalam tanah atau dibakar agar dapat
posisi pangkal daun yang terserang VSD.
membunuh hama dan penyakit tersebut. Terdapat
IV.
PENGENDALIAN
HAMA
cara
untuk
mengendalikan hama atau penyakit yang
DAN
telah dikembangkan masyarakat sendiri.
PENYAKIT KAKAO
Berbagai
berbagai
teknik
pengendalian
Misalnya teknik penyarungan buah kakao
dapat diaplikasikan ketika menangani
untuk
masalah Hama, Penyakit, dan Gulma
disarung dengan menggunakan plastik
(OPT).
atau media lain, untuk menghalangi
Tetapi
berdasarkan
berbagai
mencegah
yang
Buah
gerekan
umum dan berturut pengendalian OPT
menggerek kulit buah untuk masuk ke
tanaman, yakni; (a) pengendalian secara
dalam buah kakao.
mekanis, (b) pengendalian secara biologis,
b)
a)
PBK
PBK.
pertimbangan, maka kini dikenal secara
dan (c) pengendalian secara kimiawi.
larva
hama
biasanya
Pengendalian Secara Biologi Pengendalian OPT secara biologi
Pengendalian Hama dan Penyakit
dikenal juga sebagai pengendalian hayati.
Kakao Secara Mekanis
Pengendalian dengan cara ini biasanya
Karena
penyakit
menggunakan media biologi atau mahluk
kondisi
hidup untuk mengendalikan hama atau
bagi
penyakit tanaman. Banyak metode yang
tindakan-
telah diterapkan khusus untuk tanaman
tindakan teknis perlu dilakukan agar
kakao. Misalnya, untuk mengendalikan
lingkungan menjadi tidak nyaman bagi
hama PBK, kepik pengisap buah, dan
perkembangan
penyakit busuk buah, dapat digunakan
tanaman
hama
kakao
lingkungan
menghendaki
yang
perkembangannya,
tersebut.
dan ideal
maka
hama
dan
Pemangkasan
penyakit merupakan
sejenis
semut
hitam
( Dolichoderus
tindakan sederhana yang dapat dilakukan
thoraxicus). Penggunaan semut hitam
dan efektif untuk meminimalkan tingkat
diawali
serangan
berupa lipatan daun kelapa atau bentuk
hama
dan
penyakit.
dengan
Pemangkasan dilakukan dengan tujuan
lain
yang
mengurangi kelembaban sekitar tanaman.
berkembang-biak.
menyediakan
memungkinkan
sarang semut
Tidak saja pada tanaman pokok dilakukan
Tanaman yang tidak disukai hama
pemangkasan, tetapi pemangkasan juga
dan penyakit atau yang menjadi tempat
dilakukan pada tanaman pelindung (jika
tumbuh musuh alami hama juga dapat
ada).
dimanfaatkan. Misalkan tanaman kelapa Tindakan sanitasi atau menjaga
dikatakan baik jika ditumpangsari dengan
kebersihan lingkungan sekitar kakao perlu
kakao
dilakukan
meminimalkan
perkembangan semut hitam yang adalah
perkembangan hama dan penyakit. Pada
musuh alami PBK, kepik pengisap buah,
saat buah, daun, batang/cabang, dan
dan penyakit busuk buah. Tanaman lain
bagian lainnya yang terserang penyakit
yang dapat menanggulangi hama dan
dipangkas, maka bagian-bagian tersebut
penyakit dapat ditumpangsari dengan
untuk
langsung dibersihkan dan dibenamkan ke 4
karena
kelapa
ideal
bagi
kakao dengan memperhatikan kriteria-
dilakukan berdasarkan rekomendasi dari
kriteria kedua tanaman tersebut.
pihak-pihak yang berkompeten.
c)
Pengendalian Secara Kimiawi Cara kimiawi direkomendasikan
REFERENSI
sebagai jalan akhir jika cara mekanis dan
Pracaya.,
biologis tidak mampu menanggulangi
tingkat
tersebut,
serangan
diperhitungkan
ketika
menggunakan
cara
kimia
mengendalikan
hama
dan
Penyakit
hendak
hama
dan
Secara
Pujiyanto, dkk., 2008. Panduan Lengkap
penyakit.
Kakao.
Manajemen
Agribisnis
dari Hulu hingga Hilir . Penebar
Swadaya. Jakarta.
dan penyakit kakao telah dilakukan. menanggulangi
Tanaman
Organik . Kanisius. Yokyakarta.
dalam
pestisida untuk mengatasi masalah hama pestisida
Penyakit
Pracaya., 2008. Pengendalian Hama dan
wajib
Berbagai penelitian akan jenis dan dosis
Penggunaan
dan
Swadaya. Jakarta.
pertimbangan pun
Hama
Tanaman (edisi revisi). Penebar
serangan hama dan penyakit. Selain pertimbangan
2002.
Tjahjadi., 2008.
untuk
Hama
dan
Penyakit
Tanaman. Kanisius. Yogyakarta.
penyakit
5