BAB 1 PENDAHULUAN
Kedelai merupakan tanaman yang strategis di dunia petanian. Seiring dengan pemanfaatan kedelai untuk bebagai bahan makanan, seperti tempe, tahu, kecap, tauco dan sebagai sebagainya nya,, banyak banyak masyar masyaraka akatt indones indonesia ia yang yang memili memiliki ki
keterg ketergant antung ungan an
terhadap pengkonsumsian kedelai. Makanan yang terbuat atau berbahan dasar kedelai dipercaya mengandung protein yang tinggi dan merupakan makanan rakyat sehari-hari. Namun yang menjadi permasalahan adalah dalam pemenuhan permintaan akan kacang kedelai. Pemerintah membuat kebijakan impor kedelai dari negara lain seperti Amerika dan Cina. Hal ini dikarenakan Indonesi belum mampu membudidayakan kacang kedelai tesebut dengan baik. Berkaitan dengan kondisi tempat dan lingkungan yang sesuai sabagai tempat tumbuhnya kedelai. Kalaupun bisa, hasil yang diperoleh tidak akan sebaik kedelai produk di impor. Kendala lain yang ditemukan dalam pembudidayaan kedelai ini adal adalah ah hama hama dan peny penyak akit it yang yang meny menyer eran ang. g. Adapu Adapun n hama hama dan dan penya penyaki kitt yang yang teridentifikasi adalah Ulat penggerek polong, Ulat jengkal, Kepik hijau, Penyakit karat, dan Antraknosa.
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Hama A. Ulat penggerek polong ( Etiella zinckenella)
Peng Pengger gerek ek polong polong diken dikenal al denga dengan n nama nama Etiel Etiella la zincke zinckenel nella, la, E. Hobsoni, Pod Borer, atau Lima atau Lima Bean Borer . Hama ini merupakan hama utama pada kedelai, selain kumbang kedelai. Tanaman inang hama ini antara lain Crotalaria Crotalaria strata, strata, orok-orok, kacang tunggak, kacang krotok, dan Teprosia candida. candida.
Klasifikasi
Class
:
Insecta
Order
:
Lepidoptera
Family
:
Pyralidae
Subfamily
:
Phycitinae
Genus
:
Etiella
Species :
Etiella zinckenella
Gejala
Gejala kerusakan tanaman akibat serangan hama ini adalah terdapatnya bintik atau lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong, bekas jalan masuk larva ke dalam biji. Seringkali, pada lubang bekas gereka terdapat butir-butir kotoran
kering kering yang berwarna coklat muda dan terikat benang pintal atau sisa-sisa sisa-sisa biji terbalut benang pintal. Merusak biji dengan menggerek kulit polong muda dan kemudian masuk serta mengger menggerek ek biji, biji, sebelu sebelum m mengger menggerek ek larva larva baru baru meneta menetass menutu menutupi pi diriny dirinyaa dengan selubung putih hingga ada bintik coklat tua sebagai jalan masuk hama tersebut. Morfologi dan biologi
Hama ini mempunyai panjang tubuhnya antara 8-11 mm, panjang sayapnya antara 19-27 mm,sayapnya lebih panjang daripada abdomen. Perkembangan telurnya antara 4-21 hari , larvanya antara 19-40 hari,sedangkan perkembangan pupa pupany nyaa anta antara ra 12-1 12-18 8 hari, hari, umur umur imag imago o lebi lebih h kura kurang ng 20 hari hari,, rata rata-r -rat ataa imagonya bertelur antara 100-600 butir telur dan perkembangannya tergantung pada suhu lingkungan. Ngengat Ngengat hama ini berwarna keabu-abuan keabu-abuan pada bagian tepi sayap ada pembatas pembatas berwarna berwarna kuning muda, rentangan rentangan sayapnya sayapnya antara 24-27 mm. Telur berwarna putih mengilap dan berubah menjadi kemerah-merahan larvanya berwarna putih kekuningan. Kepala lebih besar dari pada badan dan berwarna coklat sampai hitam. Ekologi
Peny Penyeb ebar aran an hama hama ini ini domin dominan an pada pada daer daerah ah tropi tropis. s. Hama Hama ini ini umum umumny nyaa menyerang pada bulan mei hingga juni tetapi umumnya pada pada pertengahan bulan juni. Selain pada kedelai, kedelai, hama ini juga menyerang menyerang Crotalari Crotalariaa striata, striata, kacang tunggak, kacang kratok (Phaseolus lunatus), Tephrosia candida, kacang hijau dan kacang tanah
Siklus hidup
Telur diletakkan berkelompok 4-15 butir di bagian bawah daun, kelopak bunga atau atau pada pada polo polong ng.. Telu Telurr berb berben entu tuk k lonj lonjon ong, g, diam diamet eter er 0,6 0,6 mm. mm. pada pada saat saat dileta diletakka kkan n telur telur berbah berbah kemera kemerahan han dan berwar berwarna na warna warna putih putih mengki mengkilap lap,, kemudian berwarna jingga ketika akan menetas. Setelah 3-4 hari, telur menetas dan keluar ulat berwarna putih kekuningan, kemudian berubah menjadi hijau dengan garis garis merah memanjang memanjang . Ulat instar instar 1 dan 2 menggerek menggerek polong daun, menggerek biji dan hidup di dalam biji. Setelah instar 2, ulat hidup di luar biji. Dalam satu polong sering dijumpai lebih dari 1 ekor ulat. Ulat instar akhir mempunyai panjang 13-15 mm dengan lebar 2-3 mm. Kepompong berawarna coklat dengan panjang 8-10 mm dan lebar 2 mm, dibentuk dalam tanah dengan terlebih dahulu membuat sel dari tanah. Setelah 9-15 hari, kepompong berubah menjadi ngengat. Pengendalian
1.
Pengolahan tanah minimum 1 (satu) kali
2.
Jarak tanam 30 cm x 20 cm
3.
Cara tanam yaitu tunggal 2 - 3 cm
4.
Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang
5.
Pemupukan Urea 50 kg, TSP TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha
6.
Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam
7.
Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hari setelah tanam
8.
Pengendalian hama dan penyakit yaitu:
- Untuk perlakuan benih digunakan Furadan minimal 3 gram - Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc / liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur 25 hari setelah tanam. 9. bact bactra raee
Musuh Musuh alami alami menggun menggunaka akan n Parasi Parasitoi toid d telur, telur, Tricho Trichogra gramma mmatoi toidea dea bact bactra raee
(Hym (Hymeno enopt pter era: a:
Tric Trichog hogra ramm mmat atid idae ae). ).
Para Parasi sito toid id
Baeognatha spp.dan Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae
larv larva, a,
10. Semprot insektisida
B. Kepik Hijau Nezara viridula (hama penghisap polong) Klasifikasi
King Kingdo dom m
: Anim Animal alia ia (He (Hewa wan) n)
Filum
: Ar Arthropoda (a (arthropoda)
Kelas
: Insecta (Serangga)
Order
: Hemiptera
Subordo
: Het Heteroptera
Family
: Pentatomidae
Subfamily : Pentatominae Genus
: Nezara
Species
: Nezara viridula
Daur hidup
Panjang 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6 haritelur menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik putih. Pagihari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong, memakanpolong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6bulan.
Morfologi dan biologi
Hama kepik hijau hijau ini pada stadia stadia imago berwarna hijau polos, kepala berwarna berwarna hijau serna pronotumnya pronotumnya berwarna jingga dan kuning keemasan, keemasan, kuning kehijauan dengan tiga bintik berwarn hijau dan kuning polos. Telur diletakkan berkelompok (10-90 butir/kelompok) pada permukaan bawah daun.
Nimfa terdiri dari 5 instar. Instar awal hidup bergerombol di sekitar bekas telur, kemudian menyebar. Pada kedelai nimfa dan imago terutama mengisap polong. Gejala
Gejala serangan hama kepik hijau menyerang Polong dan biji menjadi mengempis, polong gugur, biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam. Kulit biji menjadi keriput dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis tanaman terhadap serangan penghisap polong ini adalah pada stadia pengisian biji. Nimfa dan imago merusak polong dan biji kedelai dengan cara mengisap cair cairan an biji biji.. Sera Serang ngan an yang yang terj terjad adii pada pada fase fase pert pertum umbu buha han n polo polong ng dan dan perkembangan biji menyebabkan polong dan biji kempis, kemudian mengering. Seranga Serangan n terhad terhadap ap polong polong muda muda menyeb menyebabk abkan an biji biji kempis kempis dan sering seringkal kalii polong gugur. Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji menyebabkan biji menghitam dan busuk. Ekologi
Tanam Tanaman an inan inangn gnya ya yait yaitu u tanam tanaman an kedel kedelai ai,, kaca kacang ng hija hijau, u, kaca kacang ng tunggak, orok-orok, kacang gede, jagung ,padi dan kapas. Pengendalian
Pengen Pengendal dalian ian hama hama perusa perusak k polong polong dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan bebera beberapa pa cara cara antara antara lain: Menanam varietas unggul seperti: seperti: varietas varietas wilis, varietas varietas Orba (1974) (1974),va ,varie rietas tas Galungg Galunggung ung (1981) (1981),, Variet Varietas as Guntur Guntur (1982) (1982),, dan variet varietas as Lokon (1982).
Persiapan Lahan
Persiapan lahan penanamannya di areal persawahan dapat dilakukan secara sederhana. Mula-mula jerami padi yang tersisa dibersihkan, kemudian dikumpulkan,dan dibiarkan mengering. Selanjutnya, dibuat petak-petak penanaman dengan lebar 3 m - 10 m, yang panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Diantara petak penanaman dibuat saluran drainase selebar 25 cm - 30 cm,dengan kedalaman 30 cm. Setelah didiamkan selama 7-10 hari, tanah siap ditanami.
Pemeliharaan Untuk ntuk
meng mengur uran angi gi
peng pengua uapa pan n
tana tanah h
pada pada
lahan ahan,,
dapa dapatt
digunak digunakan an mulsa mulsa berupa berupa jerami jerami kering kering.. Mulsa Mulsa diteba ditebarka rkan n di antara antara barisan tempat penanaman benih dengan ketebalan antara 3 cm – 5 cm
pergiliran tanaman atau rotasi tanaman dengan tanaman lain yang bukan satu famili
penanaman serempak,
peng pengam amat atan an
seca secara ra
inte intens nsif if sebel sebelum um dila dilaku kukan kan penge pengend ndal alia ian n
denga dengan n
menggunakan insektisida.
Penggunaan Penggunaan insektisi insektisida da akan cukup efektif efektif secara secara ekonomi ekonomi jika intensitas intensitas seranga serangan n pengger penggerek ek polong polong lebih lebih dari dari 2 % atau atau jika jika ditemu ditemukan kan sepasa sepasang ng populasi penghisap polong dewasa atau kepik hijau dewasa pada umut 45 hari setelah tanam.
Musuh Musuh alami alami menggun menggunakan akan Parasi Parasitoi toid d telur: telur: Ooency Ooencyrtu rtuss malaye malayensi nsiss Ferri Ferriere ere (Hymenoptera: Encyrtidae), Trissolcus basalis
C.
Hama ku kumbang-kumbangan ( Epilachana Soyae)
Klasifikasi
Kingdom
:
animalia
Filum
:
Arthropoda
Kelas
:
Insecta
Ordo
:
Coleoptera
Family
:
Cocynelidae
Genus
:
Epilachna
Species
:
Epilachna soyae
Morfologi
Kumbang berwarna merah dan larvanya yang berbulu duri, pemakan daun dan merusa merusak k bunga.B bunga.Bent entuk uk sayapny sayapnyaa keras keras dan ada yang yang lunak,t lunak,tipe ipe mulutnya menggiggit mengunyah Siklus hidup
Telu Telurr kumba kumbang ng ini ini dile dileta takka kkan n diba dibawa wah h permu permuka kaan an daun daun seca secara ra berkelompok,lamanya stadia telur antara 4-5 hari, sedangkan stadia larvanya kurang lebih antara 16 hari. Gejala
Pada Pada hama hama kumbang kumbang ini serang seranganny annyaa yaitu yaitu memaka memakan n daun tetapi tetapi masih ada lapisan daun yang tertinggal seperti tulang daun hingga daun menjadi transparan. transparan.Menyer Menyerang ang tanaman tanaman berjaringan berjaringan lunak dan lebih menyukai pada bagian ujung pucuk daun. Ekologi
Tanama Tanaman n inangn inangnya ya sepert sepertii tanama tanaman n kacangkacang- kacanga kacangan n contoh contohnya nya tanama tanaman n kedelai.
Pengendalian •
Rotasi tanaman atau pergiliran tanaman
•
Pengendalian secara kimiawi dengan insektisida
•
Secara mekanis hamanya langsung diambil dan dibunuh
•
Pengendalian secara hayati dengan menggunakan predator atau musuh alami
D.
Ulat Jengkal (Green Semilooper )
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Arthropoda
Class
: Insecta
Order
: Lepidoptera
Family
: Noctuidae
Genus
: Plusia
Spesies
: plusia chalcites
Gejala
Gejala Gejala kerusakan kerusakan akibat serangan serangan ulat jengkal adalah kerusakan kerusakan daun dari arah pinggir. Serangan berat mengakibatkan kerusakan daun hingga hanya tersisa tulang-tulang daun. Serang Serangan an larva, larva, instar instar muda,m muda,meny enyeba ebabkan bkan bercakbercak- bercak bercak putih putih karena yang tinggal hanyaepidermis dan tulang daunnya. Sebagian larva yang
lebih besar dapat menyebabkan daun terserang habis, serangan larva terjadi pada stadia vegetative. Morfologi
Panjang ulat sekitar 2 cm, jika bejalan ulat melengkung seperti orang mengukur panjan panjang g dengan dengan jengka jengkall panjan panjang g tangan tangan.. Ulat Ulat yang yang masih masih muda muda berwar berwarna na bening bening.. Sement Sementara ara itu ulat ulat dewasa dewasa berwra berwrana na hijau hijau sepert sepertii daun tembak tembakau au dengan garis samping berwarna lebih muda. Badannya mengecil dari belakang ke kepala. kepala. Kepala Kepalanya nya dapat dapat berukur berukuran an kecil. kecil. Hama Hama ini memili memiliki ki ciri-c ciri-ciri iri:: ber beruk ukur uran an
1.5-2 1.5-2.0m .0mm m
mene menekan kan
pence pencema mara ran n
warna warna
hita hitam m
meng mengki kila latt
Pengen Pengendal dalian ian secara secara kultur kultur satu satu ekor ekor betina betina dapat dapat Berkem Berkemban bang g biak biak cepat cepat menghasilkan telur 100-300 butir selama perode dua minggu Bentuk telur lalat kacang adalah lonjong, lonjong, panjang 0.28-0.36 lebar 0.12-0.20mm, berwarna putih. Telur menetas tanam serentak dalam setelah umur 2-4 hari. larva berwarna hijau hijau pemangs pemangsaa segala segala jenis jenis terang terang dan hidup hidup dalam dalam tanama tanaman n (polif (polifag) ag)dan dan gulungan daun muda.stadium yang -
Pupa dibentuk dalam membahayakan adalah gulungan daun yang larva.direkatkan satu sama lain dengan zat perekat dari
- Larva menyerang menyerang seluruh seluruh hama tersebut.bagian tersebut.bagian tanaman, terutama daundaunnyasehinggamenjadi rusak tidak beraturan. Ekologi
Jenis ulat jengkal ini sering menyerang kedelai, tomat, buncis, kacangkacangan dan kentang. Warnanya hijau dan makannya serakah. Daur hidup
Ngengat betina meletakkan telur pada permukaan permukaan bawah daun secara satu persatu. Mula-mula telur berwarna putih kemudian berubah menj menjadi adi kuni kuning ng.. Sete Setela lah h 3-4 3-4 hari, hari, telu telurr akan akan mene meneta tas. s. Ulat Ulat yang yang kelua keluar r
berwar berwarna na hijau hijau dan dikenal dikenal dengan dengan sebuta sebutan n ulat ulat jengkal jengkal karena karena perila perilaku ku jalannya. Panjang tubuh ulat yang telah mencapai pertumbuhan pennuh sekitar 40 mm. Ulat Ulat dewasa dewasa memben membentuk tuk kepompo kepompong ng dalam dalam daun yang yang dianya dianyam. m. Setelah 7 hari, kepompong tumbuh menjadi ngengat. Pengendalian •
Pengol Pengolahan ahan lahan lahan seblum seblum diguna digunakan kan lahan lahan sebaik sebaiknya nya dicang dicangkul kul dan diber diberak akan an bebe bebera rapa pa saat saat agar agar hama hama yang yang ada dida didala lam m tanah tanah dapat dapat terangkat ke permukaan dan terkena matahari dan akan mati.
•
Pengendalian secara mekanis dengan sanitasi lahan dari gulma sebelum pen penana anama man n maupu maupun n sete setela lah h penan penanam aman, an, atau atau bagia bagian n tanam tanaman an yang yang terk terken enaa hama hama ters tersebu ebutt dapat dapat diam diambi bill secar secaraa lang langsu sung ng,, dipi dipiji jitt dan dimatikan.
•
•
Penegendalian secara teknis : -
Peng Penggu guna naan an mul mulsa jeram eramii
-
Pergiliran ta tanama aman
-
Wakt Wa ktu u tan tanam am seca secara ra sere seremp mpak ak
-
Rotasi Rotasi tanama tanaman n dengan dengan sere serempa mpak k pada pada areal areal memu memutus tus siklus siklus
-
Peng Pengum umpu pula lan n lar larva va ula ulatt jen jengk gkal al
Pengendalian secara biologis antara lain: penggunaa n parasitoid Trichogrammatoidea , Pergiliran tanaman , Insektisidabactrae-bactrae yaitu penggunaan Nuclear Nu clear (Spodotera lituraF) Polyhidrosis Virus (NPV) untuk ulat grayak Spo-dopteralitura(SlNP Spo-dopteralitura(SlNPV) V)
•
Penyemprotan insektisida Ciri biologiselektif apabila populasi hama mencapai 85 ekor
-
Imag Imago o serang serangga ga dewas dewasaa insta instarr 1 atau atau 32 inst instar ar 2 melet meletak akkan kan telurnya di atau 17 ekor instar 3per per mukaan bawah daun12 tanaman. Jenis insektisida yang mangkus
-
Dekas Dekasul ulfa fan n kepom kepompon pong g dan dala dalam m 350 EC, EC, folim folimat at 500 500 SL,
anyaman daun, Gusadrin 150 WSC,kemudian berubah Hostathion 40 EC, EC, atau atau menj menjad adii pupa pupa.M .Mat atad ador or 25 EC sesu sesuai ai konse konsent ntra rasi si yang yang ditentukan.
2.2. 2.2.
Peny Penyak akiit pad pada a tan tanam aman an kede kedellai
A.
Karat Kedelai
Penyakit karat kedelai disebabkan oleh cendawan Phakopsora cendawan Phakopsora pachyrhizi
Gejala
Gejala Gejala kerusa kerusakan kan tanama tanaman n akibat akibat seranga serangan n penyaki penyakitt karat karat kedela kedelaii adalah terdapatnya bintik-bintik kecil yang kemudian berubah menjadi bercak bercak bercak berwar berwarna na coklat coklat pada bagian bagian bawah bawah daun, daun, yaitu yaitu urediu uredium m penghas penghasil il uredospora. Serangan berat menyebabkan daun gugur dan polong hampa. Terjadi bercak- bercak kecil berwarna cokelat kelabu atau bercak yang sediki sedikitt demi demi sediki sedikitt beruba berubah h menjad menjadii cokelat cokelat atau atau coklat coklat tua.Be tua.Berca rcak k karat karat terlihat sebelum bisul- bisul(pustule) pecah.Bercak tampak bersudut – sudut karen karenaa dibat dibatas asii oleh oleh tula tulang ng-- tula tulang ng daun daun temp tempat atny nyaa didek didekat at daun daun yang yang terinfeksi. Biasanya dimukai dari daun bawah baru kemudian ke daun yang lebih muda (di atas). Ekologi
Tanama Tanaman n Inang Inang cendawa cendawan-c n-cenda endawan wan terseb tersebut ut antara antara lain lain tanama tanaman n komak, komak, bengkua bengkuang, ng, kacang kacang krotok krotok,, kacang kacang polong, polong, kacang kacang kapri, kapri, kacang kacang panjang, dan kacang asu. Penyakit karat kedelai biasanya mulai menyerang pada saat tanaman berumur 3-4 minggu setelah tanam.
Siklus penyakit dan epidemiologi
Epidemi Epidemi didorong didorong oleh panjangnya panjangnya waktu daun dalam kondisi kondisi basah dengan temperatur kurang dari 280 C. Perkecambahan spora dan penetrasi spora membutuhkan air bebas dan terjadi pada suhu 8-280 C. uredia muncul 9-10 hari setelah setelah infeksi, infeksi, dan urediospora urediospora diproduksi diproduksi setelah setelah 3 minggu. minggu. Kondisi Kondisi lembab lembab yang panjang dan periode dingin dibutuhkan untuk menginfeksi daun-daun dan sporulasi. Penyebaran urediniospora dibantu oleh hembusan angin pada waktu hujan. Patogen ini tidak ditularkan melalui benih. Pengendalian
Pengendalian penyakit karat kedelai dapat dilakukan dengan beberapa cara cara.. Oleh Oleh karen karenaa
inte intens nsit itas as sera seranga ngan n penya penyaki kitt ini ini dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh
kelem kelembab baban an,, cura curah h huja hujan, n, inte intens nsit itas as sina sinarr mata mataha hari ri,, dan kera kerapa pata tan n daun daun tanama tanaman; n; maka maka perlu perlu diguna digunakan kan variet varietas as kedelai kedelai yang yang tolera toleran n antara antara lain lain Sompo, Kerinci, Polosari, dan Tambora, terutama di daerah kronis. - Pengendalian juga dilakukan dengan mengatur jarak jarak tanam dan perlakukan perlakukan budidaya tanaman secara benar. Jika dipandang perlu, -
Pengendalian dengan penyemprotan fungsisida.misalnya marikoseb,
tradimefon, -
bitertanol, difenokonazol.
Penggunaan varietas tahan seperti petek, mojosari dan lainnnya.
- Menanam secara serempak pada awal musim kemarau atau musim penghujan dengan curah hujan ratarata- rata 50 mm/ mm/ hari.
Gambar gejala serangan Karat Kedelai
3.
Peny Penyak akit it berc bercak ak daun daun targ target et spot spot (Cor (Coryn ynes espo pora ra cass cassii iico cola la))
Gejala serangan
Bercak Bercak coklat coklat kemera kemerahan han timbul timbul pada pada daun, daun, batang batang,, polong polong,, biji, biji, hipokotil, dan akar, dengan diameter 10-15 mm. kadang-kadang mengalami sonasi, yaitu membentuk lingkaran seperti pada pap an tembak. Siklus Penyakit dan epidemiologi
Patogen bertahan pada batang, akar, biji dan mampu bertahan di dalam tanah yang tidak diusahakan selama lebih dari 2 tahun. Infeksi hanya terjadi bila kelembaban udara relatif 80% atau lebih atau terjadi air bebas di atas daun. Cuaca kering menghambat pertumbuhan jamur pada daun dan akar. Infeksi pada batang dan akar terjadi pada awal fase pertumbuhan tanaman. Gejala terlihat pada 3 minggu setelah tanaman tumbuh. Suhu tanah optimal untuk menginfeksi dan perkembangan penyakit selanjutnya adalah 15-180 C. Pada 200C gejala penyakit tidak terlalu parah dan akar terbentuk normal. Patogen dapat hidup dan menyerang menyerang bermacam-mac bermacam-macam am tumbuhan tumbuhan (kosmopoli (kosmopolitan), tan), dan di negara tropis keberadaannya sangat melimpah.
Pengendalian •
Perawatan benih terutama pada biji terinfeksi
•
Membenam sisa tanaman terinfeksi
•
Aplikasi fungisida benomil, klorotanil, kaptan. Gambar daun kedelai yang terserang Target Spot
4. Antraknosa Antraknosa (Collecticum (Collecticum dematium dematium var truncatum truncatum dan Collecticum Collecticum destructivum) Gejala serangan
Penyakit Penyakit Antraknosa menyerang menyerang batang, batang, polong, polong, dan tangkai tangkai daun. Akibat Akibat serangan serangan adalah adalah perkecambaha perkecambahan n biji terganggu,kadang-ka terganggu,kadang-kadang dang bagianbagian bagian bagian yang yang terser terserang ang tidak tidak menuju menujukka kkan n gejala gejala.. Gejala Gejala hanya hanya timbul timbul bila bila kondisi kondisi menguntungkan menguntungkan perkembangan perkembangan jamur. jamur. Tulang daun pda permukaan permukaan bawah tanaman terserang biasanya menebal dengan warna kecoklatan. Pada batang akan timbul bintik-bintik hitam berupa duri-duri jamur yang menjadi ciri khas. Siklus penyakit dan Epidemiologi
Patogen bertahan dalam bentuk miselium pada residu tanaman atau pada pada biji biji terinf terinfeks eksi. i. Miseli Miselium um menjad menjadii penyeb penyebab ab tanama tanaman n terinf terinfeks eksii tanpa tanpa menimbulkan perkembangan gejala sampai tanaman menjelang masak. Infeksi
batang dan polong terjadi selama fase reproduksi apabila cuaca lembab dan hangat. Pengendalian •
Menanam benih kualitas tinggi dan bebas patogen
•
Perawatan benih terutama pada benih ben ih terinfeksi
•
Membenamkan sisa tanaman terinfeksi
•
Aplikasi fungisida benomil, krolotalonil, captan pada fase berbunga sampai pengisian polong
•
Rotasi denga tanaman selain kacang – kacangan Gambar gejala serangan Antraknosa
Kerusakan Kerusakan pada biji Kedelai Kedelai
Kerusakan Kerusakan pada tanaman tanaman Kedelai Kedelai
BAB III PENUTUP Kesimpulan
Kedelai Kedelai merupa merupakan kan salah salah satu satu sumber sumber protei protein n terbes terbesar ar yang yang dikonsu dikonsumsi msi masyarakat indonesia hampir setiap hari. Salah satu kendala yang ditemukan dalam pembudidayaan kedelai ini adalah hama dan penyakit yang menyerang. Adapun hama dan penyakit yang teridentifikasi adalah Ulat penggerek polong, Ulat jengkal, Kepik hijau, Penyakit karat, dan Antraknosa.