Leaflet
Disusun Oleh : Yuliani Dwi Lestari 8933151288
APA ITU HALUSINASI……????
Halusinasi adalah hila hilang ngny nya a kema kemamp mpua uan n manusia dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan ekst ekster erna nall (dun (dunia ia luar luar). ). Klien Klien membe memberi ri persep persepsi si atau atau pend pendap apat at tent tentan ang g ling lingku kung ngan an tanp tanpa a ada ada obyek obyek atau atau rangs rangsang angan an yan yang nyata. ata. Misa isalnya lnya klien mengatakan mendengar suara padahal padahal tidak tidak ada orang yang berbicara PROSES TERJADINYA HALUSINASI….??
PRODI DIII KEPERAWATA KEPERAWATAN N FAKULTAS ILMU KEPERAWATN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2012
Halusinasi berkembang melalui empat fase yaitu : 1. Fase Pertama
Klien mengalami stress, cemas, perasaan perpisahan, kesepian yang meuncak dan tidak dapat diselesaikan. diselesaikan. Klien mulai melamun dan memikirkan hal-hal yang menyenangkan, menyenangkan, cara ini hanya menolong sementara. 2. Fase Ke Kedua Kecemasan Kecemasan meningkat, melamun dan berfikir sendiri jadi dominan. Mulai dirasakan ada bisikan yang tidak jelas. Klien tidak ingin orang lain tahu, dan ia tetap dapat mengontrolnya.
3. Fase Fase Ketiga Bisikan, suara, isi halusinasi semakin
menonjol, menguasai dan mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap halusinasinya.
4. Fase Keempat. Halusinasinya berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi klien. Klien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol dan tidak dapat berhubungan secara nyata dengan orang lain dilingkungan. JENIS HALUSINASI
1. Halusinasi dengar. Mendengar suara membicarakan, mengejek,
mentertawakan, mengancam tetapi tidak ada sumber disekitar.
2. Halusinasi lihat. Melihat pemandangan, orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada tetapiu klien yakin ada. 3. Halusinasi penciuman. Mengatakan mencium bau bunga, kemenyan dan lain-lain yang tidak dirasakan oleh orang lain dan tidak ada sumber. 4. Halusinasi Kecap. Merasa mengecap sesuatu rasa
dimulut, tetapi tidak ada. 5. Halusinasi Raba. Merasa ada binatang merayap pada kulit tetapi tidak ada.
PERAN SERTA KELUARGA DALAM MERAWAT HALUSINASI:
1. Bantu Mengenal Halusinasi.
Bina saling percaya. Diskusikan kapan muncul situasi yang menyebabkan (jika sendiri), isi dan frekwensi. 2. Meningkatkan Kontak Dengan Realita. Bicara tentang topik yang nyata tidak mengikuti halusinasi. Bicara dengan klien secara sering dan singkat. Buat jadwal kegiatan sehari-hari untuk menghindari kesendirian. Ajak bicara jika tampak klien sedang berhalusinasi.
Bantu Menurunkan Kecemasan dan Ketakutan. Temani, cegah isolasi dan menarik diri. Terima halusinasi klien tanpa mendukung dan menyalahkan. Misalnya: “Saya percaya anda mendengar tetapi saya sendiri tidak dengar”. Beri kesempatan untuk mengungkapkan. Tetap hangat, empati, kalem dan lemah lembut. 4. Mencegah Klien Melukai Diri Sendiri dan Orang Lain. 3.
Lakukan perlindungan. Kontak yang sering secara personal. 5. Tingkatkan Harga diri. Identifikasi kemampuan klien dan beri kegiatan yang sesuai. Beri kesempatan sukses dan beri pujian atas kesuksesan klien.