BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Salah satu bentuk sediaan obat adalah melalui jalur topikal. Topikal sendiri berarti penggunaan dilakukan dengan cara meletakkan sejumlah obat di atas permukaan tubuh, baik di kulit, hidung, telinga, mata, maupun vagina. Penggunaan sediaan topikal dapat digunakan untuk tujuan lokal maupun sistemik, misalnya untuk obat luka bakar sebagai tujuan lokal dan insulin transdermal untuk tujuan sistemik. Sediaan Sediaan topical topical yang yang bereda beredarr biasan biasanya ya dalam dalam bentuk bentuk sediaan sediaan setenga setengah h padat. Sediaan setengah padat banyak tersebar di pasaran dalam berbagai bentuk, baik krim, gel, salep, dan pasta. Sebagai sediaan obat, banyak sediaan setengah padat yang sudah terkenal di kalangan masyarakat, misalnya obat jerawat, krim steroid, dan gel penutup luka. Namun, ada juga sediaan topical yang bentuknya bukan sediaan setengah padat, yaitu Transdermal patch. patch. Banyaknya penggunaan sediaan semisolid pada masa sekarang ini, baik sebagai sebagai obat obat maupun maupun kosmet kosmetik ik menjad menjadii perhat perhatian ian para para farmasi farmasiss dunia, dunia, dan mendor mendorong ong pengem pengemban bangan gan bentuk bentuk sediaan sediaan yang yang lebih lebih baik baik sehing sehingga ga dapat dapat mencakup berbagai bidang dan mengatasi permasalahan dalam dunia kosmetik dan terutama mengobati penyakit yang diderita manusia sehingga lebih cepat teratasi. bat!ob bat!obat at sediaan sediaan topika topikall selain selain mengan mengandun dung g bahan bahan berkha berkhasiat siat juga juga bahan tambahan "pembawa# yang berfungsi sebagai pelunak kulit, pembalut pelindung, maupun pembalut penyumbat. Salah Sal ah satu bahan pembawa yang biasa digunakan digunakan dalam sediaan sediaan topikal adalah gel yang dibuat dari partikel partikel anorganik anorganik maupun molekul organic. Sediaan dalam bentuk gel banyak digunakan karena mudah mengering dan membentuk lapisan film sehingga mudah dicuci. Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan adalah turunan selulosa seperti metil selulosa selulosa "$%$#, karbomel karbomel dan hidroksi hidroksi propil metil metil selulosa "&P%$#. "&P%$#. &P%$ dapat menghasilkan gel yang netral, jernih, tidak berwarna dan tidak berasa, stabil
1
pada p& ' hingga ((, ((, mempunyai resistensi yang baik terhadap serangan mikroba serta memberikan kekuatan film yang baik bila mengering pada kulit
1.2 Tu Tujuan juan (. %engeta %engetahui hui defini definisi si sediaan sediaan gel. gel. ). %engeta %engetahui hui jenis!j jenis!jeni eniss sedia sediaan an gel. '. %engeta %engetahui hui basis!ba basis!basis sis dan bahan!ba bahan!bahan han utama utama pemben pembentuk tuk sediaan sediaan gel
serta fungsinya masing!masing. *. %engeta %engetahui hui cara pembua pembuatan tan sedi sediaan aan gel. gel.
1.3 Rumusan Rumusan Masalah Masalah (. +pakah +pakah yang yang dimak dimaksud sud deng dengan an sediaa sediaan n gel gel ). +pa saja jenis jenis sedia sediaan an gel gel yang yang ada ada '. +pa saja saja basis!basis basis!basis dan bahan!b bahan!bahan ahan pembentuk pembentuk sediaan gel *. +pa fungsi fungsi dari dari masing!masi masing!masing ng basis basis dan bahan bahan pemben pembentuk tuk sediaan sediaan gel gel -. Bagaim Bagaimana ana cara cara membu membuat at sedi sediaan aan gel gel 1.4 Met!e Met!e Penul"sa Penul"san n %etode %etode yang yang diguna digunakan kan untuk untuk pembua pembuatan tan makalah makalah ini adalah adalah studi studi
pustaka. ami pun mencari data dan informasi dari buku!buku dan jurnal! jurnal untuk menunjang teori!teori yang mendasar. mendasar.
1.# $"stemat"k $"stemat"ka a Penul"san Penul"san B+B ( P/N0+&121+N
(.( 2atar Belakang (.) 3umusan %asalah (.' Tujuan (.* %etode Penulisan (.- Sistematika Penulisan B+B ) 4S4 ).(. 0efinisi 5el ).). Penggolongan 5el ).'. %anfaat Sediaan 5el ).*. %etode 1mum Pembuatan 5el ).-. Basis Sediaan 5el ).6. 7ormulasi Sediaan 5el B+B ' P/N1T1P
2
'.( esimpulan '.) Saran
3
BAB 2 %$% 2.1 De&"n"s" De&"n"s" 'el 5el adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari
8arah kecil senyawaan organik atau makromolekul makromolekul senyawa organik, organik, masing! masing! masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan "7ormularium Nasional, (9:9#. 5el adalah sediaan dasar berupa lembekan sistem dispersi. Terdiri dari partikel
anorganik
submikroskopis
atau
organik
makromolekul
yang
tersuspensi atau terbungkus dan terbacam dalam cairan, yang bercorak dari transparan atau transluen hingga buram opak "0epkes 34, (9;-#. 5el adalah sediaan setengah padat yang terdiri partikel anorganik kecil atau molekul besar yang tersuspensi dalam cairan "+nsel, (9;9#. 5el juga dapat dirumuskan sebagai sistem dispersi, yang minimal terdiri dua fase, sebuah fase padat dan sebuah fase cair " liogel # atau sebuah fase padat dan fase gas " serogel # "
parafin li>uid dengan dengan polyethylene aau minyak serta penyabunan dengan silika, aluminium atau 8ink. ). 5el 5el bers bersifa ifatt hid hidro rofi filik lik 5el 5el jeni jeniss ini ini diseb disebut ut hydro hydrogel gelss yaitu formulasi gel yang terdiri dari air, gliserol gliserol atau propilenglikol propilenglikol dan sebagai gelling agent digunakan tragakan, pati, derivat selulosa, polimer karboksivinil, dan magnesium!aluminium silikat. Berdasarkan sistem fase yang terbentuk, gel dapat digolongkan menjadi= (. 5el sistem sistem fase fase tungga tunggall "satu "satu fase# fase# 5el sistem fase tunggal disebut juga gel satu fase, yaitu massa gel yang terdiri terdiri dari dari makrom makromole olekul kul seragam seragam,, terseba tersebarr merata merata ke seluruh seluruh cairan cairan sedemikian rupa sehingga tidak lagi tampak batas yang jelas antara molekul
4
yang terdispersi
dengan cairan.
$ontohnya
adalah gel
aluminium
hidroksida, gel aluminium fosfat. ). 5el sistem fase rangkap "dua fase# 5el sistem fase rangkap yaitu massa gel yang terdiri dari gumpalan partikel kecil yang terpisah, sering disebut sebagai magma atau susu. 5el jenis ini terdiri dari kelompok!kelompok partikel kecil yang berbeda, dan disebut juga sistem dua fase. $ontohnya adalah bentonit magma, magma bismuth. Berdasarkan sifat fase koloidnya, gel digolongkan menjadi= (. 5el anorganik, contohnya bentonit magma. ). 5el organik, pembentuk gel berupa polimer. Berdasarkan sifat pelarutnya, gel dibagi menjadi= (. &idrogel "pelarut air# &idrogel pada umumnya terbentuk oleh molekul polimer hidrofilik yang saling sambung silang melalui ikatan kimia atau gaya kohesi seperti interaksi ionik, ikatan hidrogen atau interaksi hidrofobik. &idrogel mempunyai biokompatibilitas yang tinggi sebab hidrogel mempunyai tegangan permukaan yang rendah dengan cairan biologi dan jaringan sehingga meminimalkan kekuatan adsorbsi protein dan adhesi sel. &idrogel menstimulasi sifat hidrodinamik dari gel biological, sel dan jaringan dengan berbagai
cara.
&idrogel
bersifat
lembut?lunak,
elastis
sehingga
meminimalkan iritasi karena friksi atau mekanik pada jaringan sekitarnya. ekurangan hidrogel yaitu memiliki kekuatan mekanik dan kekerasan yang rendah setelah mengembang. $ontohnya adalah bentonit magma, gelatin. ). rganogel "pelarut bukan air? pelarut organik# $ontoh organogel adalah plastibase "suatu polietilen dengan B% rendah yang terlarut dalam minyak mineral dan didinginkan secara shock cooled #, dan dispersi logam stearat dalam minyak. '. @erogel 5el yang telah padat dengan konsentrasi pelarut rendah diketahui sebagai Aerogel. @erogel sering dihasilkan oleh evaporasi pelarut, sehingga sisa!sisa kerangka gel yang tertinggal. ondisi ini dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan penambahan agen yang menginhibisi, dan menembangkan
5
matriks gel. $ontoh= gelatin kering, tragakan ribbons dan acacia tears, dan sellulosa kering dan polystyrene.
2.3 Man&aat $e!"aan 'el
%anfaat sediaan gel secara umum antara lain dapat mempertahankan kestabilan sediaan untuk waktu yang lebih lama. Selain itu, sediaan gel juga bagus secara penampilan sehingga lebih dapat lebih menarik bagi konsumen. Selanjutnya, sediaan gel juga merupakan sediaan yang tepat bagi pengobatan ke kulit dan membran mukosa dengan laju pelepasan obat yang tinggi dan absorbsi yang cepat. Sediaan gel memiliki sifat menyebar yang baik pada kulit serta memiliki efek pendingin akibat dari penguapan pelarut.
2.4 Met!e Umum Pem(uatan 'el
Secara umum, proses pembuatan gel adalah sebagai berikut= (. ). '. *.
Timbang sejumlah gelling agent sesuai dengan yang dibutuhkan 5elling agent dikembangkan sesuai dengan caranya masing!masing Timbang 8at aktif dan 8at tambahan lainnya Tambahkan gelling agent yang sudah dikembangkan ke dalam campuran tersebut atau sebaliknya sambil diaduk terus!menerus hingga homogen tapi jangan terlalu kuat karena akan
menyerap udara sehingga menyebabkan
timbulnya gelembung udara dalam sediaan yang nantinya dapat menimbulkan busa pada sediaan. -. 5el yang sudah jadi dimasukkan ke dalam alat pengisi gel dan diisikan ke dalam tube sebanyak yang dibutuhkan 6. 1jung tube ditutup lalu diberi etiket dan dikemas dalam wadah yang dilengkapi brosur dan etiket.
2.# Bas"s $e!"aan 'el
Pembuatan basis gel dapat dilakukan menggunakan berbagai bahan baik brupa bahan sintesis maupun bahan alam. 0alam aplikasinya, basis gel dikelompokkan menjadi delapan golongan, yaitu golongan selulosa dan derivatnya, gom alam, karrbomer, alginate, bentonit, P<+, P
6
Tabel (. enis!jenis basis )en"s 0erivat Selulosa
5om +lam Basis 2emak
Basis 2ain
*nth %etilselulosa arboksimetilselulosa arboksipropilselulosa Na!arboksipropilselolusa Pektin $arageenan 5elatin Tragacanth 5om @anthan Plastibase Petrolatum 2ard $ocoa Butter $arbowaA bases +lginat Bentonit arbomer Polietilen
T"+e 'el &idrogel &idrogel &idrogel &idrogel &idrogel &idrogel &idrogel &idrogel &idrogel rganogel rganogel rganogel rganogel rganogel &ydrogel +norganik &idrogel rganik
a. $elulsa !an !er",atn-a
Bahan derivat
selulosa merupakan sekelompok polisakarida
yang
memiliki kesamaan rumus struktur, yaitu selulosa yang mengalami substitusi kimia. Basis derivate selulosa yang paling sering digunakan adalah metilselulosa, hidroksietilselulosa, hidroksipropilselulosa, dan sodium karboksimetilselulosa.
7
5ambar ). Struktur kimia derivate selulosa
i. %etilselulosa %etilselulosa yang sangat kental digunakan sebagai 8at pengental dalam sediaan topikal seperti krim dan gel. Stabil pada p& '!(( dan temperatur kamar. Pada pemanasan, viskositasnya berkurang.
8
5ambar '. Struktur imia %etilselulosa
p&
= -,C! ;,C
0erajat substitusi
= (,6* D (,9)
Titik lebur
= (9C!)CC $
elarutan
= +sam asetat glacial, etanol!kloroform "(=(#
4nkompatibilitas
= +minacrine &$l, klorokresol, fenol, resorsinol,
metilparaben
ii. &idroksietilselulosa
5ambar *. Struktur imia &idroksietilselulosa
p&
= -,C! ;,C
0erajat substitusi
= (,6* D (,9)
Titik lebur
= (9C!)CC $
elarutan
= 2arutan dalam air panas dan air dingin
4nkompatibilitas
= kasein, gelatin, polyvinyl alcohol, starch.
&idroksietilselulosa
merupakan
&idroksietilselulosa
banyak
digunakan
polimer
nonionik derivat
dalam formulasi
sediaan
selulosa. farmasi
digunakan seperti pada pembuatan gel, krim, dan sediaan tpoikal lainnya. Pada p& dibawah - &idroksietilselulosa dapat mengalami hidrolisis sedangkan pada p& yang tinggi dapat terjadi oksidasi. &idroksietilselulosa bersifat stabil walaupun bersifat
higroskopis.
ekentalan
hidroksietilselulosa
dipengaruhi
oleh
temperaturnya. Semakin tinggi temperature, maka semakin rendah viskositasnya.
iii. &idroksipropilselulosa 9
5ambar -. Struktur imia &idrokspropil selulosa
p&
= -,C! ;,-
Titik lebur
= )6CD):- o$.
elarutan
= 2arutan dalam dingin "dibawah ';o$#
4nkompatibilitas
= 5aram!garam inorganik
&idroksipropilselulosa merupakan eter dari selulosa, dimana sebagian gugus D& telah tersubstitusi oleh !$& )$&"$&' . Nama lain &P$ adalah $ellulose, )!hydroAypropyl ether. &P$ larut dalam air dingin pada suhu dibawah ';o$ dan akan membentuk suatu larutan koloidal bening. &P$ tidak larut dalam air panas sebab dan membentuk presipitat.&P$ larut dalam pelarut polar organik seperti dimetilformamida, dimetilsufoksida, dioksan, etanol "9-E#, methanol, propan!)!ol "9-E#, dan propilenglikol. Berfungsi sebagai gelling agent pada cairan atau campuran air. &idroksi propil selulosa menghasilkan jenis gel transparan untuk produk optalmik.
iv. Sodium karboksimethilsellulosa
5ambar 6. Struktur imia Sodium karboksimethilsellulosa
10
0igunakan pada formulasi farmasetik oral dan topikal terutama untuk viscosity-increasing agen. Pada aplikasinya, biasa digunakan konsentrasi tinggi "*!6E# untuk produksi gel sebagai basis. Perbedaannya dengan metilselulosa adalah Na!$%$ dapat larut baik dengan air panas maupun air dingin. 2arutan dalam airnya stabil terhadap suhu berapapun serta dapat stabil dalam waktu lama pada suhu (CCC$ tanpa mengalami koagulasi.
(. 'm Alam
i. Tragacanth Tragacanth merupakan serbuk berwarna putih hingga putih kekuningan dengan konsentrasi antara )E!-E, dan digunakan sebagai basis gel yang stabil pada p& *!;. Tragakan termasuk bahan yang rentan terhadap kontaminasi mikroba dan perubahan p& di luar rangenya. 7ormulasinya harus terdiri dari agen pendispersi seperti alkohol, gliserol atau minyak mudah menguap untuk mencegah gumpalan.
5ambar :. Padatan Tragacanth ii. $arrageenan aragenan adalah senyawa yang diekstraksi dari rumput laut dari 7amili Rhodophyceae yang terdiri dari rantai poliglikan bersulfat dengan massa molekuler "%r# kurang lebih di atas (CC.CCC serta bersifat hidrokoloid. aragenan tidak mempunyai nilai nutrisi dan digunakan pada makanan sebagai bahan pengental, pembuatan gel, dan emulsifikasi.Tiga tipe utama karagenan yang digunakan dalam industri makanan adalah F!karagenan, G!karagenan" E. cottonii#,
11
dan H!karagenan " E. spinosum#.aragenan diperoleh melalui ekstraksi dari rumput laut yang dilarutkan dalam air atau larutan basa kemudian diendapkan menggunakan alkohol atau
$l.
+lkohol
yang
digunakan
terbatas
pada metanol, etanol, dan isopropanol. aragenan dapat digunakan pada makanan hingga konsentrasi (-CCmg?kg.
5ambar ;. Struktur kimia berbagai jenis $arageenan. +da tiga jenis carageenan, yaitu=
4ota karagenan "F!karagenan# adalah jenis yang paling sedikit jumlahnya di alam, dapat ditemukan di Euchema spinosum "rumput laut# dan merupakan
12
karagenan yang paling stabil pada larutan asam serta membentuk gel yang kuat pada larutan yang mengandung garam kalsium.
appa karagenan "G!karagenan# merupakan jenis yang paling banya terdapat di alam "menyusun 6CE dari karagenan pada Chondrus crispus dan
mendominasi
pada Euchema
cottonii#. aragenan
jenis
iniakan terputus pada larutan asam, namun setelah gel terbentuk, kargenan ini akan resisten terhadap degradasi. appa karagenan membentuk gel yang kuat pada larutan yang mengandung garam kalium.
2ambda karagenan "H!karagenan# adalah jenis karagenan kedua terbanyak di
alam
serta
merupakan
komponen
utama
pada Gigartina
acicularis dan Gigatina pistillata dan menyusun *CE dari karagenan pada Chondrus crispus. Selain itu, lambda karagenan adalah yang kedua paling stabil setelah iota karagenan pada larutan asam, namun pada larutan garam, karagenan ini tidak larut.
iii. Pektin Pektin merupakan segolongan polimer heterosakarida yang diperoleh dari dinding sel tumbuhan darat. Iujud pektin yang diekstrak adalah bubuk putih hingga coklat terang. Pektin banyak dimanfaatkan pada industri pangan sebagai bahan perekat dan stabilizer "agar tidak terbentuk endapan#.
5ambar 9. Struktur kimia pektin Pektin memiliki p& 6.CD:.) dan larut dalam air namun tidak larut dalam pelarut organic. Penyusun utama biasanya polimer asam 0!galakturonat, yang
13
terikat dengan J!(,*!glikosidik . +sam galakturonat memiliki gugus karboksil yang dapat saling berikatan dengan ion ion %g)K atau $a)K sehingga berkas! berkas polimer LberlekatanLsatu sama lain. 4ni menyebabkan rasa LlengketL pada kulit. Tanpa kehadiran kedua ion ini, pektin larut dalam air. 5aram!garam %g! atau $a!pektin dapat membentuk gel, karena ikatan itu berstruktur amorf "tak berbentuk pasti# yang dapat mengembang bila molekul air LterjeratL di antara ruang!ruang. Penggunaan pektin yang paling umum adalah sebagai bahan perekat?pengental " gelling agent # pada selai dan jelly. Pemanfaatannya sekarang meluas sebagai bahan pengisi, komponen permen, serta sebagai stabili8er pada produk makanan.
iv. 5elatin 5elatin bersumber dari tulang hewan yang diproses dengan larutan kimia hingga larutan tersebut mengental dan mengandung gelatin. Selain dari tulang hewan, gelatin juga dapat diperoleh dari jaringan kolagen kulit atau ligamen "jaringan ikat# hewan.
5ambar (C. Struktur kimia gelatin.
5elatin memiliki nilai gi8i yang tinggi terutama pada kandungan protein khususnya asam amino dan rendahnya kadar lemak. 5elatin kering mengandung kira!kira ;* D ;6 E protein, ; D () E air dan ) D * E mineral. 0ari (C asam amino essensial yang dibutuhkan tubuh, gelatin mengandung 9 asam amino essensial, satu asam amino essensial yang hampir tidak terkandung dalam gelatin yaitu triptofan.
14
v. 5om @anthan 5um @anthan bisanya digunakan sebagai bahan tambahan yang aman pada makanan dalam industri makanan misal produksi susu, kuah salad, minuman buah!buahan, dan sebagai pengental. Pada tingkatan yang lebih tinggi gum Aanthan digunakan sebagai Msuspending agentM yang baik untuk menghilangkan pulp dan bahan!bahan yang dapat membuat keruh dalam beberapa minuman. 5um Aanthan juga dipakai sebagai stabili8er untuk emulsi minyak flavor "flavour oil emulsion# dalam beberapa minuman khusus. 0alam bidang farmasi, 5om @anthan digunakan untuk membuat gel hidrofilik dan stabili8er pada sediaan emulsi ?I. onsentrasi yang biasa digunakan yaitu sangat rendah anatara C,-E ! ( E dan sudah dapat meningkatkan viskosits suatu sediaan dengan baik. 5om Aanthan stabil pada rentang p& dan rentang suhu yang luas namsun viskositnya menurun dengan adanya peningkatan shear disebut juga memiliki sifat pseudoplastis. @anthan gum dapat mengembang dengan air pada suhu ruang.
5ambar ((. Struktur kimia gom Aanthan O$ '-&*9)9 n
. /ar(mer
15
5ambar (). Struktur kimia asam akrilat penyusum karbomer
arbomer merupakan senyawa sintesis yang memiliki B% tinggi dan terdiri dari rantai asam akrilat. arbomer mengandung sekitar -)E hingga 6;E gugus karboksilat "$. arbomer banyak digunakan sebagai bahan pembentuk gel pada konsentrasi C.-!)E. Pemerian karbomer berupa serbuk putih higroskopik dengan bau lemah. enis $arbomer dalam 1SP )'?N7 (;, yaitu carbomer 9(C, 9'*, 9'*P, 9*C, dan ('*). arbomer sering digunakan dalam sedian setengah padat sebagai pengatur reologi dalam sediaan krim, gel, lotio, dan ointment.
!. Alg"nat
5ambar (). Struktur kimia +lginat +lginat adalah polimer linier organik polisakarida yang terdiri dari monomer J!2 asam guluronat "5# dan Q!0 asam manuronat "%# dengan rumus kimia atau dapat berupa kombinasi dari kedua monomer tersebut "$ 6&;6#n dan B% (C,CCC ! 6CC,CCC. +lginat dapat diperoleh dari ganggang coklat yang berasal dari genus Ascophyllum, Ecklonia, dan urvillaea. Struktur dasar dari monomer alginat adalah cincin tetrahydopyran dan dapat membentuk ) konfigurasi, yaitu $( dan ($ seperti gambar di atas. Q !0! manuronat di alam terdapat dalam konfigurasi $(. Pada konfigurasi ($ J!0!
16
manuronat, interaksi !$& pada $!- dan !& pada $!' akan kaku, sedangkan pada $( gugus!gugus ini berada pada posisi ekuatorial sehingga lebih stabil. Sebaliknya, untuk alasan yang sama, J !2!guluronat terdapat dalam konfigurasi ($ dibandingkan $(. Polimer
alginat
dibentuk
dari
hubungan
antara
$!(
dan
$!*
tiap monomer dan dihubungkan oleh ikatan eter oksigen. Polimer alginat terdiri dari ' jenis, yaitu polimer % "manuronat#, polimer 5 "guluronat#, dan polimer %5. Polimer % dibentuk dari struktur ekuatorial gugus $!( dan $!* dan membentuk polimer lurus, sedangkan polimer 5 dibentuk dari struktur aksial. Perbedaan struktur polimer ini menyebabkan polimer 5 lebih banyak digunakan untuk proses pembentukan gel alginat dengan penambahan ion $a)K. 4on tesebut akan menggantikan ion &K pada gugus karboksilat dan membentuk jembatan ion penghubung antara polimer 5 yang satu dengan yang lainnya. &ubungan antar polimer 5 ini akan membentuk struktur egg!boA. Sifat koloid, membentuk gel, dan hidrofilik menyebabkan senyawa ini banyak
digunakan
sebagai
emulsifier,
pengental,
dan stabilizer dalam
industri. Sifat hidrofilik alginat dimanfaatkan untuk mengikat air dalam proses pembekuan
makanan.
Pada
makanan
yang
dibekukan,
polimer
ini
mempertahankan jaringan makanan. Selain itu, polimer ini dapat digunakan sebagai emulsilemak dalam pembuatan saus dan mengenyalkan, menjaga tekstur, serta menghasilkan rasa yang enak dalam pembuatan pudding. +lginat juga dimanfaatkan dalam dunia kosmetik karena sifatnya yang dapat mengikat air dan mudah menembus jaringan. &al ini menyebabkan polimer ini terikat sempurna pada jaringan kulit dan mempertahankan kelembaban "hidrofilik # dan elastisitas kulit. Selain aplikasi alginat dalam industri di atas, salah satu aplikasi alginat yang dimanfaatkan dalam sering dimanfaatkan adalah teknik imobilisasi dengan alginat dalam fermentasi gula oleh yeast . elebihan teknik imobilisasi adalah penggunaan kembali biokatalis, produktivitas yang tinggi, dan pengurangan kontaminasi. 0ari penelitian yang telah dilakukan, alginat merupakan matriks imobilisasi yang paling baik karena efisien, mudah digunakan, dapat dimodifikasi, dan tidak bersifat toksik.
17
Sedangkan, dalam percobaan, umumnya alginat digunakan sebagai suatu media, di mana sel yeast dari ragi akan diimobilisasikan dalam butiran!butiran alginat itu. Butiran!butiran tersebut akan ditempatkan dalam larutan gula "sukrosa#
untuk
melihat
proses
fermentasi yeast sebagai
salah
satu
metabolismenya dengan menghasilkan $) yang mengakibatkan butiran!butiran tersebut melambung ke atas untuk melepaskan gas. etika $ ) telah dilepaskan, butiran tersebut akan terjadtuh kembali ke dasar botol dan akan naik lagi ketika proses fermentasi terjadi lagi.
e. Bentn"t
Bentonit terbentuk
dari
abu vulkanik
dengan
rumus
struktur
+l)'.*Si).&). Sifat materialnya tidak menyerap air dan banyak digunakan sebagai bahan kosmetik, adhesive, cat, keramik, dan semen. Bentonit dapat dibagi menjadi ) golongan berdasarkan kandungan alu! munium silikat hydrous, yaitu activated clay dan fullerRs /arth. +ctivated clay adalah lempung yang kurang memiliki daya pemucat, tetapi daya pemucatnya dapat ditingkatkan melalui pengolahan tertentu. Sementara itu, fullerRs earth digunakan di dalam fulling atau pembersih bahan wool dari lemak.
Berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi dua, yaitu = a. Tipe Iyoming "Na!bentonit D Swelling bentonite# Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air. 0alam keadaan kering berwarna putih atau cream, pada keadaan basah dan terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Perbandingan soda dan kapur tinggi, suspensi koloidal mempunyai p&= ;,-!9,;, tidak dapat diaktifkan, posisi pertukaran diduduki oleh ion!ion sodium "NaK#.
b. %g, "$a!bentonit D non swelling bentonite# Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di dalam air, tetapi secara alami atau setelah diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik. Perbandingan kandungan Na dan $a rendah, suspensi koloidal memiliki p&= *!:.
18
Posisi pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion!ion kalsium dan magnesium. 0alam keadaan kering bersifat rapid slaking, berwarna abu!abu, biru, kuning, merah dan coklat. Penggunaan bentonit dalam proses pemurnian minyak goreng perlu aktivasi terlebih dahulu. /ndapan bentonit pada umumnya terdiri dari jenis kalsium "$a!bentonit#. Na!bentonit dimanfaatkan sebagai bahan perekat, pengisi "filler#, 2umpur bor, sesuai sifatnya mampu membentuk suspensi kental setelah bercampur dengan air. Sedangkan $a!bentonit banyak dipakai sebagai bahan penyerap. 1ntuk lumpur pemboran, bentonit bersaing dengan jenis lempung lain, yaitu atapulgit, sepiolit dan lempung lain yang telah diaktifkan.
&. Pl","n"l Asetat 0PA
Polivinil
asetat
adalah
suatu polimer karet
sintetis
dengan
rumus
"$*&6)#n. Polivinil asetat dibuat dari monomernya, vinil asetat. P<+ dapat dihidrolisis sempurna atau sebagian dimana kana membentuk polivinil alkohol "P<. 3asio hasil hidrolisis ini berkisar antara ;:E ! 99E. Polivinil alkohol ini uga dapat digunakan sebagai basis gel.
5ambar ('. Struktur kimia P<+ P<+
dijual
dijadikan kopolimer bersama
dalam
bentuk emulsi di
air.
P<+
sering
akrilat "yang lebih mahal#, opolimer
ini
disebut vinil akrilat. P<+ juga bisa digunakan untuk melindungi keju dari jamur dan kelembapan. P<+ larut dalam air dan memiliki tiga jenis berdasarkan viskositasnya, yaitu seperti berikut=
19
Tabel.) enis P<+ berdasarkan viskositanya.
20
Tabel '. Spesifikasi P<+
g. PP
5ambar (*. Struktur kimia P
Polivynilpyrrolidone merupakan suatu polimer yang disintesis
dengan
struktur kimia (!vinyl!)!pyrrolidinone dan memiliki rumus molekul "$ 6&9 N#n. 0apat berfungsi sebagai disintegran, enhancer, dan suspending agent. P
h. Pl"et"len
5ambar (-. Struktur kimia polietilen
21
Polietilena
adalah termoplastik yang pada umumnya digunakan oleh
konsumen produk sebagai kantong plastic, namun juga digunakan dalam bidang farmsetika untuk pembuatan sediaan gel. Berbagai bentuk dari polietilen dan kopolimernya digunakan pada cairan gel yang hidrofobik. Produk yang dihasilkan umumnya lembut, mudah menyebar yang membentuk lapisan tahan air pada permukaan kulit. 1ntuk membentuk gel, polimer harus didispersikan pada minyak di temperatur diatas ;C o$ dan pendinginan langsung untuk mengendapkan kristal halus yang menyusun matriks. Polietilena terdiri dari rantai panjang monomer etilena. %olekul etena $)&* adalah $&)$&) , dimana dua grup $&) bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena. Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikal, polimerisasi adisianionik, polimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi adisi kationik . Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang berbeda. 2. rmulas" 'el
Sediaan gel, seperti sediaan farmasi lainnya, memerlukan formulasi sediaan yang tepat. Namun, formulasi sediaan gel bukan berarti kaku dan tidak bisa diubah!ubah. Tetap diperlukan rasa seni dalam mencampur bahan!bahan gel menjadi suatu sediaan yang selain memiliki efek terapi yang diinginkan, juga nyaman dipakai serta sedap dipandang mata. Beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan gel antara lain= (. 7ase +ir +ir merupakan komponen utama dalam gel hidrofilik karena dalam gel, air akan dijerap dalam polimer gelling agent untuk kemudian mengembang dan membentuk massa gel yang diinginkan . +ir juga dapat berfungsi sebagai pelarut atau pensuspensi bagi 8at aktif dalam sediaan. ). Gelling Agent ! Basis 5el
22
Basis gel atau gelling agents adalah suatu polimer penyusun matriks tiga dimensi yang akan mengikat air dan 8at!8at pengisi gel yang lain di dalamnya. Basis gel telah dijelaskan dengan terperinci sebelumnya. Selain 8at tersebut di atas, gel juga terdiri dari beberapa bahan tambahan, antara lain= ". osolven Seringkali air saja tidak cukup sebagai pelarut sehingga dibutuhkan pelarut tambahan atau sering disebut kosolven. osolven yang sering digunakan antara lain propilen glikol, alkohol, gliserol, dan polietilen glikol. osolven selain berfungsi untuk meningkatkan kelarutan 8at aktif di dalam pembawa, juga dapat berfungsi untuk meningkatkan penetrasi gel ke dalam kulit seperti etanol. ). p& adjusment Beberapa gel memerlukan rentang p& yang tepat agar dapat terbentuk sempurna. arena itu, diperlukan pengatur p& untuk mengatur p& sediaan baik saat proses produksi maupun penyimpanan. Salah satu contoh p& adjusment adalah Na& pada karbomer yang berfungsi menetralkan larutan sehingga gugus karboksil pada karbomer akan terionisasi. &al ini akan menghasilkan pengembangan dari rantai polimer karena gaya tolak menolak antara grup terionisasi yang saling berhadapan. '. Enhancer Penambahan enhancer ke dalam sediaan semisolid, terutama gel ditujukan untuk meningkatkan fluks obat yang melewati membran kulit "Iilliams dan Barry, )CC*#. /nhancer sendiri bekerja melalui ' mekanisme, yaitu dengan cara "(# mempengaruhi struktur stratum korneum, misalnya dengan mendegradasi protein pelindung "lapisan tanduk# dan lipid yang menjadi barrier penetrasi obat ke dalam kulit, ")# berinteraksi dengan protein intraseluler dan memperbaiki partisi obat, serta "'# sebagai coenhancer atau
23
cosolvent yang menjadi media bagi molekul 8at aktif untuk berpenetrasi ke dalam stratum corneum "Swarbrick dan Boylan, (99-# Senyawa!senyawa yang dapat berfungsi sebagai enhancer antara lain air, sulfoksida, senyawa sejenis a8one, pirolidon, asam!asam lemak, alkohol dan glikol, surfaktan, urea, minyak atsiri, terpen, dan fosfolipid. "Swarbrick dan Boylan, (99- Iilliams dan Barry, )CC*#. $ontoh penggunaan enhancer dalam sediaan misalnya penggunaan asam oleat. +sam oleat merupakan golongan asam lemak yang dapat berfungsi sebagai peningkat penetrasi pada pemberian melalui transdermal, dengan cara berinteraksi dengan lipid pada stratum corneum menggunakan konfigurasi cis "Swarbrick dan Boylan, (99-#. +sam oleat dapat digunakan sebagai enhancer dalam jenis gel lipogel yang terdiri dari emulsi fase minyak dan fase air. $ontoh lainnya adalah Tween ;C, yang merupakan jenis surfaktan nonionik yang dapat digunakan sebagai peningkat penetrasi dengan cara melarutkan senyawa yang bersifat lipofilik dan melarutkan lapisan lipid pada stratum korneum "Iilliams dan Barry, )CC*# *. +ntioksidan 0alam semua pembuatan sediaan farmasi, termasuk sediaan gel, stabilitas adalah salah satu hal yang wajib diperhatikan dan dievaluasi. leh karena itu, beberapa bahan tambahan dimasukkan untuk memelihara kestabilan sediaan hingga batas waktu tertentu. Penambahan bahan ini disesuaikan dengan mekanisme penghancur kestabilan itu sendiri. Salah satu hal yang dapat merusak kestabilan sediaan, terutama kestabilan 8at aktif adalah adanya ion radikal bebas yang dapat berikatan dengan salah satu gugus di dalam 8at aktif dan menyebabkan terjadinya degradasi oksidatif. &al ini dapat menyebabkan sediaan menjadi tidak aman lagi untuk dikonsumsi. 1ntuk mencegah terjadinya degradasi oksidatif tersebut, antioksidan biasanya ditambahkan pada sediaan gel. +ntioksidan bekerja dengan menyediakan tempat untuk oksidasi sehingga senyawa tersebut akan teroksidasi terlebih dulu dibandingkan 8at aktif. Pemilihan antioksidan
24
disesuaikan dengan sifat dari pembawa gel, namun karena umumnya pembawa gel adalah suatu senyawa hidrokoloid, maka antioksidan yang digunakan adalah senyawa larut air seperti natrium metabisulfit dan natrium formaldehid sulfoksilat. -. Pengawet Tujuan penambahan pengawet tidak jauh berbeda dengan antioksidan yaitu memelihara kestabilan sediaan. Namun mekanisme yang digunakan berbeda. Pengawet bertugas memelihara stabilitas sediaan dari segi mikrobiologi yaitu mencegah mikroorganisme tumbuh pada sediaan. Pada sediaan dengan kandungan air yang tinggi seperti gel, mikroorganisme dapat lebih mudah tumbuh dan merusak sediaan sehingga diperlukan pengawet untuk mencegah hal tersebut. Beberapa contoh pengawet sesuai basis gelnya antara lain= •
Tragacanth= metil hidroksi ben8oat C,)E b?v dan propil hidroksi
•
ben8oat C,C- E b?v Natrium alginat= metil hidroksi ben8oat C,(!C,)E b?v atau klorokresol
•
C,(E b?v atau asam ben8oat C,)E b?v Pektin= asam ben8oat C,)E b?v atau metil hidroksi ben8oat C,() E b?v
•
atau klorokresol C,(!C,) E b?v Starch glyserin= metil hidroksi ben8oat C,(!C,)E b?v atau asam
•
ben8oat C,)E b?v %$= fenil merkuri nitrat C,CC( E b?v atau ben8alkonium klorida
•
C,C)E b?v Na $%$= metil hidroksi ben8oat C,) E b?v dan propil hidroksi ben8oat C,C)E b?v
•
Polivinil alkohol = klorheksidin asetat C,C) E b?v
6. p& balancer Stabilitas suatu sediaan gel terkadang juga dipengaruhi oleh p&. arena itu buffer atau dapar adakalanya juga dibutuhkan, selain dalam proses pembuatan maupun penyimpanan. 0i samping itu, dalam penggunaan atau
25
aplikasinya, sebaiknya p& sediaan sama dengan p& tempat pemberian agar aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. :. Chelating agent Chelating agent adalah senyawa organik yang dapat membentuk kompleks dengan mengelompokkan ion logam berat. Senyawa jenis ini akan membersihkan ion logam dari gel dengan cara membentuk garam dengan ion logam tersebut dan menahannya di dalam larutan. 0engan membentuk kompleks yang tidak larut, maka kompleks tersebut dapat dipindahkan dengan cara mencucinya dengan air. 0alam gel, chelating agent berfungsi untuk menjaga kestabilan basis dan 8at aktif yang sensitif terhadap logam berat. $ontoh dari senyawa ini adalah /0T+. ;. Pewarna dan Pewangi Penggunaan pewarna dan pewangi untuk sediaan gel biasanya tidak terbatas dan disesuaikan dengan tujuan pengaplikasian sediaa gel tersebut. $ontoh pewarna dalam sediaan gel misalnya ye Red # $ C %&'( ye )lue # $ C %"( dan ye *ello+ # $ C %,. Penggunaan pewarna biasanya digunakan pada gel dengan formulasi lipogel atau emulgel, sebab formulasi gel aueous biasanya lebih disukai dengan warna jernih dan transparan agar tidak meninggalkan bekas di kulit. Pewangi pada sediaan gel, termasuk sediaan topikal lainnya biasanya bervariasi, tergantung pada tujuan penggunaan sediaan. Penggunaan pewangi biasanya ditambahkan terakhir setelah seluruh gel tercampur homogen. $ontoh pewangi misalnya rose oil perume( jasmine essence( dan iabolo perume. Berikut contoh formulasi gel pada skala laboratorium yang diambil dari jurnal 7ormulasi 5el Topikal dari /kstrak Nerii 7olium dalam Sediaan +nti erawatU oleh oshita 0jajadisastra, +bdul %unUim, dan 0essy NP. 0alam jurnal tersebut diberikan metode pembuatan gel dengan tiga gelling agents yang berbeda yaitu karbomer, Na $%$, dan Na alginat. Sebelum membahas satu persatu
26
metode pembuatannya, akan dijabarkan terlebih dulu formulasi ketiga sediaan tersebut, yang hanya berbeda pada gelling agents dan metode pembuatannya. Tabel *. omposisi bahan sediaan gel N. (.
).
'. *. -.
Nama (ahan Na&
ungs" p& adjusment ?
Propilen glikol
pengatur p& osolven dan pembawa
/eterangan mengena" (ahan Na& *C.CC
Na +skorbat %etil paraben
+ntioksidan Pengawet ?
$'&;) :6.C9. $6&: Na6 (9;.( $;&: Na' (:*.(
+ir
preservatives Pelarut?pembawa
&) (;.C)
(. Pembuatan gel berbasis karbomer omposisi bahan gel= Tabel -. 7ormulasi gel berbasis karbomer N
Nama Bahan
. (. ). '. *. -. 6. :.
/kstrak arbomer Na& Propilen glikol Na +skorbat %etil paraben +ir
)umlah Bahan 0g
5 Bahan 05
-C ) -C C,C,9 ad -CC
(C ( C,* (C C,( C,(; ad (CC
Berikut metode pembuatan gel berbasis karbomer= (# arbomer didispersikan dalam )CC gram air menggunakan miAer kecepatan rendah sampai homogen. )# Setelah busa hilang, ditambahkan larutan Na& )CE sebanyak (C ml untuk menetralisir p& dan diaduk lagi sampai terbentuk massa gel.
27
'# 0ibuat larutan nipagin dalam air panas dan larutan natrium askorbat kemudian dimasukkan dalam massa gel dan terus diaduk dengan miAer sampai homogen. *# /kstrak sejumlah -C gram didispersikan dalam -C gram propilen glikol dan -C gram air, diaduk hingga homogen kemudian dicampurkan ke dalam massa gel dan diaduk dengan kecepatan rendah. Sisa air ditambahkan hingga tepat -CC gram sambil terus diaduk hingga gel homogen ). Pembuatan gel berbasis Na $%$ omposisi bahan gel= Tabel 6. 7ormulasi gel berbasis Na $%$ N
Nama Bahan
)umlah Bahan 0g
5 Bahan 05
. (. '. *. -. 6. :.
/kstrak Na $%$ Propilen glikol Na +skorbat %etil paraben +ir
-C )C -C C,C,9 ad -CC
(C * (C C,( C,(; ad (CC
Berikut metode pembuatan gel berbasi Na $%$= (# Na $%$ didispersikan dalam )CC gram air menggunakan miAer kecepatan rendah sampai homogen dan terbentuk massa gel. )# 2arutan nipagin dalam air panas dan larutan natrium askorbat dimasukkan dalam massa gel dan terus diaduk dengan miAer sampai homogen. '# /kstrak sebanyak -C gram didispersikan dalam -C gram propilen glikol dan -C gram air, diaduk hingga homogen kemudian dicampurkan ke dalam massa gel dan diaduk dengan kecepatan rendah.
28
*# Sisa air ditambahkan hingga tepat -CC gram sambil terus diaduk hingga gel homogen '. Pembuatan gel berbasis Na alginat omposisi bahan gel= Tabel :. 7ormulasi gel berbasis Na alginat N
Nama Bahan
. (. '. *. -. 6. :.
/kstrak Na alginat Propilen glikol Na +skorbat %etil paraben +ir
)umlah Bahan 0g
-C )C -C C,C,9 ad -CC
5 Bahan 05
(C * (C C,( C,(; ad (CC
Sedangkan proses pembuatan gel berbasis Na alginat adalah sebagai berikut= (# Na alginate didispersikan dalam )CC gram air menggunakan miAer kecepatan rendah sampai homogeny dan terbentuk massa gel. )# 2arutan nipagin dalam air panas dan larutan natrium askorbat dimasukkan dalam massa gel dan terus diaduk dengan miAer sampai homogen. '# /kstrak sebanyak -C gram didispersikan dalam -C gram propilen glikol dan -C gram air, diaduk hingga homogen kemudian dicampurkan ke dalam massa gel dan diaduk dengan kecepatan rendah. *# Sisa air ditambahkan hingga tepat -CC gram sambil terus diaduk hingga gel homogen, Berikut ini adalah beberapa contoh lain penggunaan sediaan gel dalam formulasi skala laboratorium. (. 3esep gel klorheksidin 3?
lorheksidin diasetat
) gram
29
(,)!Propilen glikol
' gram
2utrol 7 ():
)) gram
+ir
*6 gram
0alam
pembuatannya,
gel
ini
menggunakan
beberapa
eksipien.
0iantaranya adalah propilen glikol dan air. $ampuran pelarut ini dapat membantu kelarutan klorheksidin diasetat karena 8at aktif ini tidak dapat larut dalam air. Sebagai gelling agent digunakan 2utrol 7 (): yang memiliki sinonim PoloAamer. 2utrol terbuat dari polietilen glikol :'E dan polipropilen glikol ):E. dengan bobot molekul kira!kira ().CCC. 1ntuk membuat sediaan, larutkan klorheksidin diasetat dengan propilen glikol dan sedikit air. 2alu ditambahkan 2utrol 7 (): dan sisa air sedikit demi sedikit. Sediaan yang dihasilkan adalah gel yang tak berwarna. ).
3esep gel neomisin
3?
Neomisin sulfat
C.C- gram
Propilen glikol- gram Paraben
C.- gram
2utrol 7 ():
)C gram
+ir
:*.- gram
1ntuk membuat sediaan, paraben dan 2utrol 7 (): dilarutkan air panas kira!kira ;CC $. 2alu larutan ditambahkan propilen glikol dan neomisin sulfat. Setelah itu gel didinginkan pada suhu ruang. 5el yang didapat adalah gel bening yang lembut. /ksipien yang digunakan adalah paraben yang berguna sebagai pengawet dengan menjadi antibakteri dan antijamur. Propilen glikol dan air digunakan sebagai campuran pelarut dan 2utrol sebagai gelling agent.
30
'.
3esep gel hidrokortison etanolik
3?
&idrokortison asetat C.- gram $remophor 3& *C
6 gram
Trietanolamin
C.9 gram
+ir
:.6 gram
/tanol 96E
6C gram "(#
$arbopol 9*C
C.- gram
+ir
)*.- gram ")#
5el dibuat dengan ) tahap. Tahap ( dengan pembuatan emulsi hidrokortison asetat. 1ntuk melarutkan trietanolamin, pelarut yang khusus digunakan adalah cremophor 3& *C. Vat ini memiliki senyawa alkil eter yang dapat melarutkan trietanolamin. Setelah itu etanol dan air dicampurkan dan ditambahkan hidrokortison asetat. edua larutan lalu dicampur untuk membuat emulsi tahap (. 1ntuk membuat larutan carbopol sebagai pengatur sifat alir, digunakan air. 2arutan carbopol kemudian ditambahkan ke emulsi. &asil yang didapat berupa gel jernih tak berwarna *. 3esep gel betametason 3?
Betametason valerat
C.( gram
/tanol 96E
(C gram
Propilen glikol
)C gram
2utrol 7 ():
)) gram
31
+ir
*: gram
Pembuatan gel hampir sama seperti gel!gel sebelumnya. Pertama 8at aktif "betametason valerat# dilarutkan dalam etanol dan propilen glikol karena 8at ini sulit larut dalam air tapi larut dalam etanol "(=6-#. leh karena itu digunakan campuran pelarut propilen glikol. Setelah itu air dan 2utrol 7 (): dicampurkan dalam suhu :CC $. edua larutan lalu dicampur dan didinginkan pada suhu ruang. 5el yang didapat adalah gel tidak berwarna dan jernih. Proses pembuatan gel dalam skala industri pun sebenarnya memiliki prinsip yang sama, namun dengan jumlah bahan dan alat!alat yang lebih mutakhir. Berikut beberapa contoh formulasi gel skala industri= +. 5el diklofenak dietilamonium Tabel ;. Bahan penyusun gel diklofenak dietilamonium dan keterangannya N. (.
Nama (ahan $arbopol 9*C ?
ungs" Gelling agents
/eterangan mengena" (ahan Polyacrylic +cid
$arbomer 9*C
).
+lkohol (9C proo
osolven dan pembawa
$)&-& *6.C: '.
%enthol
Adjuvant "penyejuk dalam gel#
32
$(C&)C (-6.' *.
0iclofenac
1S/
Vat aktif
diclofenac diethylammonium
$(;&))$l) N)) '69.' -.
6.
Trolamine
+ir murni "/ater
p& adjusment
$6&(- N' (*9 &) (;.C)
7ase air
puriied #
omposisi bahan= Tabel 9. omposisi dan presentase bahan penyusun gel diklofenak dietilamonium N
Nama Bahan
)umlah Bahan
5 Bahan 05
. (.
0g6kg
0iclofenac 1S/ diclofenac
(),*:
(,)*:E
). '. *. -. 6.
diethylammonium +ir murni "/ater puriied # +lkohol (9C proo Trolamine $arbopol 9*C ? $arbomer 9*C %enthol
*6-,-' -CC,CC (),CC ;,CC ),CC
*6,--'E -CE (,)E C,;E C,)E
$ara pembuatan= (# +ir dan dan alkohol dimasukkan ke dalam tangki pencampur stainless steel grade '(6. )# Tambahkan kristal mentol pada campuran alkohol!air. $ampur selama - menit hingga semua terlarut.
33
'# Tambahkan 8at aktif atu diklofenak dietilamonium ke dalam tangki pencampur. $ampur selama (C menit hingga semua terlarut sempurna. *# Saat pencampuran, taburkan karbomer. 2anjutkan pencampuran dengan kecepatan rendah selama ( s.d. ) jam sampai karbomer mengembang sempurna dalam larutan hidroalkohol. -# Tambahkan trolamin dan campur selama (C menit sampai terbentuk gel. 6# %asukkan ke dalam tube alumunium yang cocok. B. 5el rambut viskositas tinggi Tabel (C. Bahan penyusun gel rambut viskositas tinggi dan keterangannya N. (. ).
Nama (ahan
+ir W( $arbomer
ungs" 7ase air Gelling
/eterangan mengena" (ahan &) (;.C) Polyacrylic +cid
agents
'.
5liserin
Pelarut, lubrikan, dan peningkat
*.
Panthenol
kelembaban
$'&;' 9).C9
) D -E untuk
Propane!(,),'!triol $9&(9 N* )C-.'
terapi HO
HN
berbagai penyakit kulit minor
HO
O
OH
0eApanthenol= " R#!),*! 0ihydroAy! % !"'!hydroAypropyl#! ','! dimethylbutyramide
34
-.
0isodium /0T+
Chelating agent "agen pengompleks# $(C&(* N) Na);,)&) ':).) 0isodium dihydrogen ethylenediaminetetra!acetate 0ehydrate
6.
Ben8ophenone!*
0unscreen( melindungi dari 1<+ maupun 1
:.
0ia8olidinyl urea X iodopropynyl 1reservatives
+cid $;&()4N) );(.(
butylcarbamate
'!4odo!)!propynyl! % !butyl
"pengawet#
carbamate. ;.
+ir W)
Pelarut
&) (;.C)
"pembawa#
35
9.
P
0uspending agent $ dispersing agent
"$6&9 N#n Poly ")!oAopyrrolidin! (!ylethylene# (C.
P
0uspending
dimethylaminoethylmethacrylate
agent $
O
-
((. ().
O
N
copolymer ")CE active, high
dispersing
%I# leth!)C
agent Cleansing(
Poly"oAy!(,)!ethanediyl#,
7ragrance
surfaktan Pewangi
"V#!octadecenyl!.Y.!hydroAy 0apat bervariasi. 0alam
.J.!9!
formulasi ini tidak disebutkan jenisnya. ('.
+minomethylpropanol
0apar ? buffer
$*&(C N ;9,('6)*
36
omposisi bahan= Tabel ((. omposisi dan presentase bahan penyusun gel rambut viskositas tinggi N
Nama Bahan
5
. (. ). '. *. -. 6. :. ;. 9. (C.
+ir W( $arbomer 5liserin Panthenol 0isodium /0T+ Ben8ophenone!* 0ia8olidinyl urea X iodopropynyl butylcarbamate +ir W) P
(erat6(erat :),)' C,C,C,CC,CC,C) C,) )C,C ),C ',C
((. (). ('.
")CE active, high %I# leth!)C 7ragrance +minomethylpropanol
C,; C,(C,-
$ara pembuatan= (# arbomer didispersikan secara merata pada +ir W( di ketel utama menggunakan vorteA yang kuat dengan agitator shear rendah "tipe propeller#. $ampur hingga benar!benar homogen dan lembut "warna abu!abu transparan#. )# Bahan!bahan lain "nomor ) D :# ditambahkan sesuai urutan. '# 0i ketel samping, P
pada
ketel
samping
dipindahkan ke ketel utama, kecepatan pengadukan ditingkatkan seiring kenaikan viskositas. 6# Bahan!bahan diaduk selama minimal 'C menit setelah gel mencapai warna yang transparan. :# p& dan viskositas gel dicek selama satu jam setelah pengadukan dan sekali lagi pada hari berikutnya. &al ini dimaksudkan untuk melihat
37
apakah ada gelembung air di dalam gel yang akan membuat gel menjadi keruh. Penggunaan ketel vakum akan mencegah hal ini terjadi, dan memang lebih baik dilakukan tindakan pencegahan karena bila telah terbentuk gelembung akan sangat sulit menghilangkannya meskipun menggunakan
)E 'C E )) E *6 E ini menggunakan beberapa eksipien.
0iantaranya adalah propilen glikol dan air. $ampuran pelarut ini dapat membantu kelarutan klorheksidin diasetat karena 8at aktif ini tidak dapat larut dalam air. Sebagai gelling agent digunakan 2utrol 7 (): yang memiliki sinonim PoloAamer. 2utrol terbuat dari polietilen glikol :'E dan polipropilen glikol ):E. dengan bobot molekul kira!kira ().CCC. 1ntuk membuat sediaan, larutkan klorheksidin diasetat dengan propilen glikol dan sedikit air. 2alu ditambahkan 2utrol 7 (): dan sisa air sedikit demi sedikit. Sediaan yang dihasilkan adalah gel yang tak berwarna.
5ambar (6. Struktur klorheksidin diasetat
5ambar (:. Struktur polietilen glikol
38
5ambar (;. Struktur propilen glikol
5ambar (9. Struktur 2utrol 7 (): 0. 5el 0iklofenat dietilamin 0iklofenat $arbopol 9'*P 4sopropil alkohol Parafin li>uid $etiol $etomacrogol 0ietilamin Parfum +ir
(,( E (,) E )' E ),- E ),- E ),C E C,9 E C,( E 6; E
5ambar )C.Struktur $arbopol
39
5ambar )(. Struktur diklofenat dietilamin
5ambar )). Struktur isopropil alkohol
5ambar )'. Struktur cetiol Berikut prosedur pembuatan sediaan= (. %asukkan 9CE air ke dalam miAing vessel, panaskan hingga ;C C$. +duk sampai terbentuk pusaran. ). Tambahkan carbopol sebagai gelling agent setelah melewati ayakan ( mm. $ampurkan selama - menit. %asukkan dalam BecomiA dan pertahankan temperatur :Co $. '. $ampurkan parafin li>uid dan cetomacrogol untuk emulsiiying agent dalam wadah lain. 2elehkan pada :C o $. Tambahkan pada BecomiA. $ampurkan pada kecepatan 44, vacum pada tekanan C.*! C.6 bar selama - menit dengan kecepatan (C rpm. 0inginkan pada 'Co $. *. Tambah dan larutkan dietilamin pada air. Tambahkan pada campuran sebelumnya, kemudian aduk selama )C menit. &omogenkan pada kecepatan 4 dengan waktu - menit, vakum pada kecepatan (C rpm. -. Tambahkan parfum dan campur selama - menit, kemudian masukkan wadah "'C gram#.
/. 5el eritromisin /ritromisin 2utrol / *CC Propilen glikol 2utrol 7 (): +ir
(,C E )C E )C E )C E '9 E
40
5ambar )*. Struktur eritromisin
5ambar )-. Struktur polietilen glikol 1ntuk pembuatan gel eritromisin, larutkan eritromisin, 2utrol / *CC "macrogol dan polietilen glikol# dan propilen glikol pada suhu :C C $.2utrol / *CC digunakan untuk membantu kelarutan 8at karena kelarutan eritromisin pada air dan propilen glikol cukup kecil.
2alu
larutkan 2utrol 7 (): dengan air. $ampurkan pada larutan eritromisin. 0inginkan sampai udara keluar. %asukkan ke dalam wadah. 7. 5el aloe vera /kstrak aloe vera Propilen glikol 2utrol 7 (): +ir Pengawet $remophor 3& *C Parfum
C* E -E )C E :',6 E ZS (,( E ZS
1ntuk membuat gel aloe vera, larutkan ekstrak a loe vera, propilen glikol pengawet dan air. Setelah itu, buat campuran $remophor dan parfum. $ampurkan kedua campuran. 2alu dinginkan pada suhu [(Co $ dan larutkan 2utrol. Pertahankan temperatur hingga gelembung hilang.
41
$ dalam wadah. $ampurkan selama ) menit. Simpan pada wadah yang bersih. 0alam skala industri, peralatan yang digunakan harus mencukupi pembuatan produk dalam jumlah banyak. Berikut beberapa contoh ala t yang biasa digunakan dalam skala industri= (# %iAer
5ambar )6. +lat pencampur skala industri )# 7iller
42
5ambar ):. %esin pengisi sediaan gel kemasan sachet
5ambar );. %esin pengisi sediaan gel kemasan tube '# 5elling plant
43
5ambar )9. Gelling plant( terdiri dari miAer, homogeni8er dan penghilang busa, serta filler
44
Berikut beberapa contoh sediaan gel yang beredar di pasaran= (. Ben8oyl PeroAyde 5el
5ambar 'C. Ben8oyl PeroAyde 5el "$lean and $lear# ). 5el
5ambar '(. 5el
5ambar '). 5el ibuprofen
45
BAB 3 PENUTUP
3.1 /es"m+ulan
Sediaan gel merupakan sediaan semisolid yang digunakan secara topikal dan terdiri dari partikel anorganik kecil atau molekul besar yang tersuspensi dalam cairan dan merupakan suatu sistem disperse yang minimal terdiri dari dua fase. Secara umum sediaan gel terdiri dari gel hidrofilik dan gel hidrofobik. %eskipun demikian, masih terdapat beberapa penggolongan lain untuk gel berdasarkan fase yang terbentuk, fase koloid, maupun sifat pelarut. 5el dibuat dengan menggunakan basis gel dan pensuspensi?pelarut dengan beberapa bahan tambahan lain seperti pengawet, antioksidan, dan lain!lain. Basis gel terdiri dari berbagai macam senyawa yang merupakan suatu polimer. Pembuatan gel secara umum adalah dengan mendispersikan air dan pelarut?pensuspensi serta bahan!bahan pembuat gel yang lain ke dalam basis gel. 3.2 $aran 1ntuk memperdalam pengetahuan mengenai sediaan gel, sebaiknya
dibahas juga mengenai cara produksi obat yang baik, pengemasan, serta distribusinya. Selain itu, akan lebih baik lagi jika sediaan gel dibahas per tempat aplikasi, karena perbedaan tempat aplikasi biasanya juga memberikan perbedaan, meski hanya sedikit, pada formulasi.
46
DATAR PU$TA/A
+nsel, &oward $. +llen, 2oyd <. PoPovich, Nicholas 5. (999. Pharmaceutical 0osage 7orm and 0rug 0elivery System Seventh /dition. Philadelphia= 2ippincott Iilliams X Iilkins British Pharmacopoeia. )CC9. British Pharmacopoeia
Sarfara8
.
)CC*. 2andbook
o
1harmaceutical
3anuacturing
#ormulations4 0emisolid 1roducts. $3$ Press= Iashington 0$ 3ieger, %artin %. )CCC. 2arry5s Cosmeticology 6th Edition. $hemical Publishing $ompany 3owe, 3aymond et al. )CC9. 2andbook o 1harmaceutical E7ipients 0i7th Edition. 2ondon= Pharmaceutical Press. Sweetman, Sean $. )CC9. 3artindale4 The Complete rug Reerence. 2ondon= 3PS Publishing
47