GEJALA KLINIS
Efek uta Efek utama ma dar darii racu racun n sia sianid nidaa ada adalah lah tim timbul bulnya nya hip hipoks oksia ia jar jaring ingan an yan yang g tim timbu bull sec secara ara progresif. Gejala dan tanda fisik yang ditemukan sangat tergantung dari: 1.
Dosis sianida
2.
Banyaknya paparan
3.
Jenis paparan
4.
Tipe komponen dari sianida
Sianidaa dap Sianid dapat at men menimb imbulk ulkan an ban banyak yak gej gejala ala pad padaa tub tubuh, uh, term termasu asuk k pad padaa tek tekana anan n dar darah, ah, pen pengl glih ihata atan, n, pa paru ru,, sa sara raff pu pusa sat, t, ja jant ntun ung, g, si sist stem em en endo dokr krin in,, si sist stem em ot oton onom om da dan n si sist stem em metabolisme. Biasanya penderita akan mengeluh timbul rasa pedih dimata karena iritasi dan kesuli kes ulitan tan ber bernaf nafas as kar karena ena men mengir girita itasi si muk mukosa osa sal salura uran n per pernaf nafasa asan. n. Gas sia sianid nidaa san sangat gat berbahaya apabila terpapar dalam konsentrasi tinggi. Hanya dalam jangka waktu 15 detik tubuh tub uh aka akan n mer meresp espon on den dengan gan hip hiperp erpnea nea,, 15 det detik ik set setelah elah itu ses sesora orang ng aka akan n keh kehilan ilangan gan kesadarannya. 3 menit kemudian akan mengalami apnea yang dalam jangka waktu 5-8 menit akan mengakibatkan aktifitas otot jantung terhambat karena hipoksia dan berakhir dengan kematian. Dalam konsentrasi rendah, efek dari sianida baru muncul sekitar 15-30 menit kemudian, sehingga masih bisa diselamatkan dengan pemberian antidotum. Tanda awal dari keracunan sianida adalah sebagai berikut: 1. Hi Hipe pera rapn pneu eu se seme ment ntara ara 2. Nyer erii ke kepal alaa 3. Dispneu 4. Kecemasan 5. Per Peruba ubahan han prila prilaku ku sepert sepertii agitasi agitasi dan dan gelisah gelisah 6. Berker Berkeringat ingat banyak, banyak, warna kulit kulit kemerahan, kemerahan, tubuh tubuh terasa terasa lemah lemah dan vertigo vertigo Tanda akhir sebagai ciri adanya penekanan terhadap CNS adalah koma dan dilatasi pupil, tremor, tremo r, aritmia aritmia,, kejang kejang-kejang -kejang,, koma penekanan pada pusa pusatt pernaf pernafasan, asan, gagal nafas sampai henti jantung, tetapi gejala ini tidak spesifik bagi mereka yang keracunan sianida sehingga menyul men yulitk itkan an pen penyel yelidi idikan kan apa apabil bilaa pen pender derita ita tid tidak ak mem mempun punyai yai riw riwaya ayatt ter terpap papar ar sia sianid nida. a. Karena efek racun dari sianida adalah memblok pengambilan dan penggunaan dari oksigen, maka ma ka ak akan an di dida dapa patk tkan an ren renda dahn hnya ya ka kada darr ok oksi sige gen n da dala lam m ja jari ring ngan an.. Pa Pada da pe peme merik riksa saan an funduskopi akan terlihat warna merah terang pada arteri dan vena retina karena rendahnya penghantaran oksigen untuk jaringan. Peningkatan kadar oksigen pada pembuluh darah vena akan mengakibatkan timbulnya warna kulit seperti “cherry-red”, tetapi tanda ini tidak selalu ada.
PENEMUAN OTOPSI PADA KERACUNAN SIANIDA
Sianidaa ber Sianid bereak eaksi si mel melalu aluii hub hubung ungan an den dengan gan ato atom m bes besii ferr ferrii dar darii sit sitokr okrom om oks oksida idase se yan yang g mencegah pengambilan oksigen untuk pernafasan sel. Sianida tidak dapat disatukan langsung dengan den gan hem hemogl oglobi obin, n, tap tapii dap dapat at dis disatu atukan kan ole oleh h int interm ermedia ediary ry com compou pound nd met methem hemogl oglobi obin. n. Sianid Sia nidaa cuk cukup up kor korosi osiff dia dianta ntara ra alk alkali ali lai lainny nnya, a, dap dapat at men menyeb yebabk abkan an ker kerusa usakan kan jari jaringa ngan n setemp set empat at yan yang g tid tidak ak ber berhub hubung ungan an den dengan gan ker keracu acunan nan yan yang g leb lebih ih umu umum m mel melalu aluii inh inhibi ibisi si enzim. Dari luar, ada banyak variasi dalam penampilanya. Yang klasik, lebam mayat dikatakan menjadi berwarna merah bata, sesuai dengan kelebihan oksi hemoglobin (karena jaringan dicegah dari penggunaan oksigen) dan ditemukannya sianmethemoglobin. Banyak deskripsi lebam mayat yang mengarah pada kulit yang berwarna merah muda gelap atau bahkan merah terang, terutama bergantung pada daerahnya, yang mana dapat dibingungkan dengan karboksi hemoglobin. Pada beberapa kasus telah ditunjukkan gambaran lebam mayat sianotik gelap, yang mungkin disebabkan kurangnya oksigen dalam sel darah merah oleh karena terjadi kelump kel umpuha uhan n oto otot-o t-otot tot per pernaf nafasa asan. n. Mun Mungki gkin n tid tidak ak ada tan tanda-t da-tand andaa eks ekster ternal nal yan yang g lain disamping warn rnaa kulit dan kem emu ungkinan muntahan hitam disek ekiitar bibir. Mungkin bau sianida ada pada tubuh dan dapat dikenal, tapi perlu diketahui bahwa banyak orang tidak bisa mendeteksi bau ini, kemampuan menciumnya berhubungan dengan genetik (bukan berdasarkan pengalaman). Ini penting diketahui oleh ahli patologi dan pegawai kamar mayat, bahwa keracunan sianida dapat membawa resiko. Di dalam jaringan mungkin juga menjadi berwarna merah muda terang disebabkan karena oksi-hemaglobin yang tidak dapat digunakan oleh jaringan - yang mungkin lebih umum terjadi dari pada karena sianmethemoglobin. Garis perut dapat mengalami kerusakan hebat dan terlihat menutupi permukaan, dan dapat terdapat resapan darah pada lekukan mukosa. Ini terutam teru tamaa dis diseba ebabka bkan n kek kekuat uatan an alk alkali ali yan yang g kua kuatt dar darii hid hidrol rolisa isa gar garam-g am-garam aram nat natriu rium m dan kalium kaliu m sianid sianida. a. Hidro Hidrogen gen sianida itu sendi sendiri ri menye menyebabk babkan an keru kerusakan sakan yang tidak seperti itu. Dalam sedikitnya sedikitnya kasus yang berat, garis perut akan ditandai dengan striae berwar berwarna na merah gelap, yang mana rugae telah menutupinya ketika melewati lekukan diantaranya yang relatif tidak merusak. Perut dapat berisi darah maupun rembesan darah akibat erosi maupun pendarahan di dinding perut. Jika sianida berada dalam larutan encer, mungkin ada sedikit kerusakan pada perut, terpisah dari warna merah muda pada mukosa dan mungkin beberapa pendarahan berupa petechiae. Mungkin juga sianida tersebut menjadi kristal / bubuk putih yang tidak dapat larut, dengan bau seperti almond. Seperti kematian yang biasanya berlangsung cepat, sedikit bagian dari sianida dapat suda sudah h melew melewati ati masu masuk k ke dalam sel cerna. Oesuphagus Oesuphagus dapat mengalami kerusakan, terutama pada bagian mukosa oesophagus, yang bisa mengalami perubahan post mortem dari regurgitasi isi perut melalui relaksasi sphincter jantung setelah mati.
Darah yang mengandung sianida pada postmortem sedikit lebih rendah daripada premortem, ini dih dihubu ubungk ngkan an den dengan gan pen pengua guapan pan,, for formas masii tio tiosin sinat at atau jari jaringa ngan n ika ikat. t. Kad Kadar ar dar darah ah postmortem pada korban yang meninggal akibat keracunan sianida akut dilaporkan mencapai 1,1-53 g/ml setelah dihisap. Sianida juga bisa diperiksa pada sampel jaringan postmortem.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji Kertas Saring. Kertas saring diclpkan ke dalam larutan asam pikrat jenuh. Biarkan hingga menjadi embab. Teteskan satu tetes isi lambung atau darah korban. Diamkan sampai agak mongering. Kemudian teteskan Na 2CO3 10% satu tetes. Uji positif bila terbentuk warna ungu. Reak Reaksi si Scho Schobe bein in-P -Pag agen enst sten ench cher er (Rea (Reaks ksii Guaj Guajac acol ol). ). Masu Masukk kkan an 50 mg isi isi lambung/jaringan ke dalam botol Erlenmeyer. Kertas saring dicelupkan ke dalam larutan guajacol 10% dalam alcohol . Keringkan lalu celupkan larutan 0,1% CuSO 4 dalam air dan kertas saring digantungkan di atas jaringan dalam botol. Bila isi lambung alkalis, tambahkan asam tartrat untuk mengasamkan agar KCN mudah terurai. Botol tersebut dihangatkan bila hasil reaksi positif akan terbentuk warna biru hijau pada kertas saring. Reaksi Prussian Blue. Isi lambung atau jaringan didestilasi dengan destilator. Lima milliliter destilat ditambah 1 ml NaOH 50% ditambah tiga tetes FeSO 4 10% rp ditambah tiga tetes FeCl3 5%. Panaskan sampai hamper mendidih lalu dinginkan dan tambahkan HCl peat tetes demi tetes sampai terbentuk endapan Fe(OH) 3. Teruskan sampai endapan larutan tadi dan terbentuk biru berlin. Cara Gettler Goldbaum. Dengan menggunakan dua buah flange dan di antara kedua flange. Dijepitkan kertas saring wattman nomor 50 yang digunting sebesar flange. Kertas saring dicelupkan dicelupkan ke dalam larutan FeSO4 10% rp selama 5 menit. Keringkan lalu celupkan ke dalam larutan NaOH 20% selama beberapa detik. Letakkan dan jepitkan kertas saring di antara kedua flange. Panaskan bahan dan salurkan uap yang terbentuk hingga melewati kertas saring bereagensia antara kedua flange. Hasil positif bila terjadi perubahan wara pada kertas saring menjadi biru.