MAKALAH ULKUS PEPTIKUM
Disusun oleh : Haya Farah Khansa
1102012110
Pembimbin : !r" E!y Kurnia#an$ S%"P
Ke%ani&eraan 'aian Pulmonoloi Fa(ul&as Ke!o(&eran Uni)ersi&as *A+SI *A+SI +SUD Ar,a#inanun Mei 2011
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabilalamin segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. hidayah-Nya. Terimakasih erimakasih kepada dr. Edy Kurnia Kurniaan an!! Sp!P Sp!P selaku selaku pembim pembimbin bing g kepani kepanitera teraan an bagian bagian Pulm"n Pulm"n"l" "l"gi! gi! atas kesediaan aktu dan segala bantuan yang diberikan. Terimakasih kepada rekan-rekan kepanitraan ilmu penyakit dalam atas m"ti#asi dan kerjasama yang baik dan bantuan material maupun spiritual. Persent Persentasi asi kasus kasus ini berjud berjudul ul “Gastritis Erosiva”. Erosiva”. $isusun untuk memenuhi tugas kepanitraan bagian ilmu penyakit dalam RS%$ Arjainangun sebagai salah satu prasyarat kelulusan. Penulis menyadari baha persentasi persentasi kasus ini jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang membangun diharapkan demi perbaikan lap"ran kasus ini.
Sem"ga tulisan ini berguna bagi semua pihak yang terkait.
Wassalamualaikum r.b
Arjainangun! &ei '()*
Penyusun
2
'A' I PE.DAHULUA.
1"1" La&ar 'ela(an
Penyakit Tukak Peptik +TP, yaitu Tukak ambung +T, dan Tukak $"udenum merupakan penyakit yang masig banyak ditemukan dalam klinik terutama dalam klinik terutama dalam kel"mp"k umur diatas / tahun. Karel S0har1 pada tahun )2)( membuat suatu di0tum yang dikenal berkenaan dengan TP yaitu No acid peptic activity! no ulcer dan sampai saat ini masih tetap rele#an perannya dalam path"genesis T$! alaupun beberapa eti"l"gi lain telah diketahui seperti Helicobacter Pylori +3P, dan 4bat Anti 5n6lamasi N"n-Ster"id +4A5NS,. $ari hasil penelitian diketahui baha penyebab utama TP7T$ adalah 3P sehingga penyakit ini disebut juga sebagai acid HP disease! namun demikian peranan 6akt"r 8 6akt"r lain dalam kejadian TP jelas ada sehingga TP dikatakan sebagai penyait multi 6akt"r. Pat"genesis terjadinya TP adalah ketidakseimbangan antara 6akt"r agresi6 yang dapat merusak muk"sa dan 6akt"r de6ensi#e yang memelihara keutuhan muk"sa lambung dan du"denum.
'A' II 3
TI./AUA. PUSTAKA
2"1" Deinisi Tukak pepti0 se0ara anat"mis dide6inisikan sebagai suatu de6ek muk"sa7 submuk"sa yang berbatas tegas dapat menembus muskularis muk"sa sampai lapisan ser"sa sehingga dapat terjadi per6"rasi. Se0ara klinis! suatu tukak adalah hilangnya epitel super6isial atau lapisan lebih dalam dengan diameter 9/mm yang dapat diamati se0ara end"sk"pis atau radi"l"gis. 2"2" E%i!emioloi Pada pemeriksaan end"sk"pi saluran 0erna bagian atas terhadap )*)/ pasien dengan dispepsia kr"nik pada Subbagian Gastr"enter"l"gi RS pendidikan di &akassar ditemukan pre#alensi T$ sebanyak ):. T$ dan T /:; umur terbanyak antara / 8 */ tahun dengan ke0enderungan makin tua umur! pre#alensi makin meningkat dan perbandingan antara laki 8 laki dan perempuan '<). Pada pasien dyspepsia kr"nik tersebut diatas! terdapat =*> pasien menggunakan 4A5NS ditemukan tukak peptik ))> "rang +?.':,; * pasien diperiksa 3P ditemukan /2.: pasien p"siti6. 2"" E&ioloi !an Pa&oenesis Eti"l"gi T$ yang telah diketahui sebagai 6akt"r agresi6 merusak pertahanan muk"sa adalah 3P! "bat anti in6lamasi n"n-ster"id! asam lambung 7 pepsin dan 6akt"r 8 6akt"r lingkungan serta kelainan satu atau beberapa 6akt"r pertahanan yang berpengaruh pada kejadian T$. @akt"r 8 6akt"r agresi6 < ), Helicobacter Pylori 3P adalah bakteri gram negati6 yang dapay hidup dalaam suasana asam dalam lambung 7 du"denum +antrum! k"rpus! bulbus,! berbentuk kur#a7 S-shaped dengan ukuran panjang sekitar = nm dan diameter (!/ nm! mempunyai satu atau lebih 6lagel pada salah satu ujungnya. akteri ini ditularkan se0ara 6e0"-"ral. $i dalam lambung terutama terk"nsentrasi dalam antrum! bakteri ini berada pada lapisan mukus pada permukaan epitel yang seaktu 8 aktu dapat menembys sel 8 sel epitel7 antar epitel. ila terjadi in6eksi 3P! maka bakteri ini akan melekat pada permukaan epitel dengan bantuan adhesin sehingga dapat lebih e6ekti6 merusak muk"sa dengan melepaskan sejumlah 1at sehingga terjadi gastritis akut yang dapat berlanjut menjadi gastritis kr"nik akti6 atau d"udenitis kr"nik akti6. %ntuk terjadi kelainan selanjutnya yang lebih berat seperti tukak atau kanker lambung ditentukan "leh #irulensi 3P dan 6akt"r 8 6akt"r lain! baik dari h"st sendiri! maupun adanya gangguan 6isi"l"gis lambung 7 du"denum. Walaupun in6eksi 3P mempunyai pre#alensi yang tinggi! dimana lebih dari /(: penduduk dunia dikatakan terin6eksi! terutama masyarakat dengan tingkat kesehatan lingkungan yang rendah! namun hanya sebagian ke0il yang menunjukan gejala klinik yang lebih berat seperti TP +T$!T,! kanker lambung atau &AT lim6"ma. Apabila terjadi in6eksi 3P! h"st akan memberi resp"ns untuk mengeliminasi7 memusnahkan bakteri ini melalui m"bilisasi sel 8 sel P&N7 lim6"sit yang mengin6iltrasi muk"sa se0ara intensi6 dengan mengeluarkan berma0am 8 ma0am mediat"r in6lamasi atau sit"kin! seperti interleuk"n ?! gamma inter6er"n al6a! tum"r 4
nekr"sis 6akt"r dan lain 8 lain! yang bersama 8 sama dengan reaksi imun yang timbul justru akan menyebabkan kerusakan sel 8 sel epitel gastr"d"udenal yang lebih parah namun tidak berhasil mengeliminasi bakteri dan in6eksi menjadi kr"nik. Seperti diketahui baha setelah 3P berk"l"ni se0ara stabil terutama dalam antrum! maka bakteri ini akan mengeluarkan berma0am 8 ma0am sit"kin yang se0ara langsung dapat merusak epitel muk"sa gastr"d"udenal. Seperti #a0u"lating 0yt"t"Bin +Ca0 A gen, yang menyebabkan #aku"lisasi sel 8 sel epitel! 0yt"t"Bin ass"0iated gen A +DagA gen,. $i samping itu! 3P juga melepaskan berma0am 8 ma0am sit"t"ksin yang se0ara langsung dapat merusak sel 8 sel epitel! seperti urease! pr"tease! lipase dan 6"s6"lipase. Sit"t"ksin dan en1im 8 en1im ini paling bertanggung jaab terhadap kerusakan sel 8 sel epitel. DagA gen merupakan pertanda #irulensi 3P dan hampir selalu ditemukan pada TP. %rease meme#ahkan urea dalam lambung menjadi amm"nia yang t"ksik terhadap sel 8 sel epitel! sedangkan pr"tease dan 6"s6"lipase A' menekan sekresi mukus menyebabkan daya tahan muk"sa menurun! merusak lapisan kaya lipid pada api0al sel epitel dan melalui kerusakan sel 8 sel ini! asam lambung berdi6usi balik menyebabkan nekr"sis yang lebih luas sehingga terbentuk tukak pepti0. 3P yang terk"nsentrasi terutama dalam antrum menyebabkan antrum pred"minant gastritis sehingga terjadi kerusakan pada $ sel yang mengeluarkan s"mat"statin! yang 6ungsinya mengerem pr"duksi gastrin. Akibat kerusakan sel 8 sel $! pr"duksi s"mat"statin menurun sehingga pr"duksi gastrin. Akibat kerusakan sel 8 sel $! pr"duksi s"mat"statin menurun sehingga pr"duksi gastr in akan meningkat yang merangsang sel 8 sel parietal mengeluarkan asam lambung yang berlebihan. Asam lambung masuk ke dalam du"denum sehungga keasamannya menungkat menyebabkan d"udenitis +kr"nik akti6, yang dapat berlanjut menjadi tukak du"denum. Asam lambung yang tinggi dalam du"denum menumbulkan gastrik metaplasi a yang dapat merupakan tempat hidup 3.pyl"ri dan sekalugus dapat mempr"duksi asam sehungga lebih menambah keasaman dalam du"denum! keasaman yang tinggi akan menekan pr"suksi mukus dan bikarb"nat! menyebabkan daya tahan muk"sa lebih menurun dan mempermudah terbentuknya tukak du"denum. $e6ek7in6lamasi pada muk"sa yang terjadi pada in6eksi 3P atau akibat 4A5NS aman memudahkan di6usi balik asam7pepsin ke dalam muk"sa7jaringan sehingga memperberat kerusakan jaringan. Pada path"genesis T$! maka asama lambung yang berlebihan merupakan 6akt"r utama terjadinya tukak sedangkan 6akt"r lainnya merupakan 6akt"r pen0etus. ', 4bat Anti 5n6lamasi N"n-Ster"id +4A5NS, 4bat anti in6lamasi n"n ster"id +4A5NS, dan asam asetil salisilat +a0ethyl sali0yli0 a0id ASA, merupakan salah satu "bat yang palung sering digunakan dalam berbagai keperluan! seperti antipiretik! anti in6lamasi! analgetik! antitr"mb"tik dan kem"pre#ensi kanker "l"rektal. Pemakasian 4A5NS 7 ASA se0ara kr"nik dan regular dapat menyebabkan terjadinya resik" perdarahan gastr"intestinal = kali lipat disbanding yang bukan pemakai. Pada usia lanjut! penggunaan 4A5NS7ASA dapat meningkatkan angka kematian akibat terjadinya k"mplikasi berupa perdarahan atau per6"rasi tukak. Pemakaian 4A5NS7ASA bukan hanya dapat menyebabkan kerusakan stru0tural pada gastr"d"udenal! tetapi juga pada usus halus dan usus besar berupa in6lamasi! ulserasi atau per6"rasi. 5
Pat"genesis terjadinya kerusakan muk"sa terutama gastr"d"udenal penggunaan 4A5NS7ASA adalah akibat e6ek t"ksik7iritasi langsung pada muk"sa yang memerangkap 4A5NS7ASA adalah akibat e6ek t"ksik7iritasi langsung pada muk"sa yang memerangkap 4A5NS7ASA yang bersi6at asam sehingga terjadi kerusakan epitel dalam berbagai tingkat! namun yang paling utama adalah e6ek 4A5NS7ASA yang menghambat jerha dari en1im sikl""ksigenase +D4F, pada asam arakid"nat sehingga menekan pr"duksi pr"staglandin7pr"stasiklin. Seperti diketahui! pr"staglandin end"gen sangat berperan7 ber6ungsi dalam memelihara keutuhan muk"sa deb6ab neb6atur aliran darah muk"sa! pr"li6erasi sel 8 sel epitel! sekresi mukus dan bik"rbanat! mengatur 6ungsi immun"sit muk"sa serta sekresi basal asal lambung. Sampai saat ini dikenal ' jenis is"en1im sikl""ksigenase +D4F, yaitu D4F-) dan D4F-'. a.
D4F-) ditemukan terutama dalam gastr"intesitinal! juga dalam ginjal! end"telin! "tak dan tr"mb"sit; dan berperan penting dalam pembentukan pr"staglandin dari asam arakid"nat. D4F-) merupakan housekeeping dalam saluran 0erna gastr"intestinal. b. D4F-' ditemukan dalam "tak dan ginjal! yang juga bertanggung jaab dalam resp"n in6lamasi7injury.
Kerusakan muk"sa akibat hambatan pr"duksi pr"staglandin pada penggunaan 4A5NS7ASA melalui tahap! yaitu< menurunnya sekresi mukus dan bikarb"nat! terganggunya sekresi asam dan pr"li6erasi sel 8 sel muk"sa! berkurangnya aliran darah muk"sa dan kerusaakan mikr"#askuler yang diperberat "leh kerja sama platelet dan mekanisme k"agulasi. End"tel #as0ular se0ara terus 8 menerus menghasilkan #as"dilat"r pr"staglandin E dan 5! yang apabila terjadi gangguan atau hambatan +D4F-), akan timbul #as"k"ntriksi sehingga aliran darah menurun yang menyebabkan nekr"se epitel. 3ambatann D4F-' menyebabkan peningkatan perlekatan leuk"sit P&N pada end"tel #as0ular gastr"d"udenal dan mesenteri0! dimulai dengan pelepasan pr"tease! radikal bebas "ksigen sehingga memperberat kerusakan epitel dan end"tel. Perlekatan leuk"sit P&N menimbulkan statis aliran mikr"#askuler! iskemia dan berakhir dengan kerusakan muk"sa7tukak pepti0. Titik sentral kerusakan muk"sa gastr"d"udenal pada penggunaan 4A5NS7ASA berada pada kerusakan mikr"#askuler yang merupakan kerja sama antara D4F-) dan D4F-'. eberapa 6akt"r resik" yang memudahkan terjadinya T$7 tukak perptik pada penggunaan 4A5NS adalah < a. b. 0. d. e. 6.
%sia 9*( tahun Riayat tentang adanya tukak pepti0 sebelumnya $yspepsia kr"nik 5nt"leransi terhadap penggunaan 4A5NS sebelumnya enis! d"sis dan lama penggunaan 4A5NS Penggunaan bersamaan dengan k"rtik"ster"id! ant"k"agulan dan penggunaan ' jenis 4A5NS beramaan g. Penyakit penyerta lainnya yang diderita pengguna 4A5NS h. Penyakit penyerta lainnya yang diderita "leh pemakai 4A5NS
Penting untuk diketahui baha tukak pepti0 yang terjadi pada pengunaan 4A5NS! sering tidak bergejala dan baru dapat diketahui setelah terjadi k"mplikasi akibat perdarahan atau per6"tasi saluran 0erna. 6
eberapa 6akt"r lingkungan atau penyakit lain du"denum! yaitu < a, mer"k"k +tembakau! sigaret, meningkatkan kerentanan terhadap in6eksi 3P dengan menurunkan pertahanan dan men0iptakan miliu yang sesuai untuk 3P. b,. 6akt"r stress! malnutrisi! makanan tinggi garam! de6isirnsi #itamin. 0,. beberapa penyakit tertentu di mana pre#aensi tukak du"denum meningkat seperti sindr"m H"llinger Elis"n! mest"sit"sis sistemik! penyakit Dhr"n dan hiperparatir"idisme. d, 6akt"r genetik. Apabila terjadi gangguan satu atau beberapa dari 6akt"r pertahanan muk"sa! maka daya tahan muk"sa! maka daya tahan muk"sa akan menurun sehingga mudah dirusak "leh 6akt"r agresu6 yang menyebabkan terjadinya tukak du"denum atau peptikum. Ada = 6akt"r pertahanan yang ber6ungsi memelihara daya tahan muk"sa gastr"d"udenal! yaitu < a
b.
@akt"r preepitel terdiri dari < - &ukus dan bikarb"nat yang berguna untuk menahan pengaruh asam lambung7pepsin. - &uk"id 0ap! yaitu suatu struktur yang terdiri dari mukus dan 6ibrin yang terbentuk sebagai resp"ns terhadap rangsangan in6lamasi. - Active surface fosfolipid yang berperan untuk meningkatkan hidr"6"bisitas sel dan meningkatkan #isk"sitas mukus.
@akt"r Epitel -
0.
Ke0epatan perbaikan muk"sa yang rusak! dimana terjadi migrasi sel 8 sel yang sehat ke daerah yang rusak untuk perbaikan. Pertahanan selular! yaitu kemampuan untuk memelihara electrical gradient dan men0egah pengasaman sel. Kemampuan transp"rter asam-basa untuk mengangkkut bikarb"nat ke dalam lapisan mukus dan jaringan subepitel dan untuk mend"r"ng asam keluar jaringan. @akt"r pertumbuhan! pr"staglandin dan nitrit "ksida.
@akt"r Sub Epitel -
Aliran darah +mikr"sirkulasi, yang berperan mengangkut nutrisi! "ksigen dan bikarb"nat ke epitel sel. Pr"staglandin end"gen menekan perlekatan dan ekstra#asasi leuk"sit yang merangsang reaksi in6lamasi jaringan.
2"" Klasii(asi 2"3" 4ambaran Klinis
Gambaran klinik T$ sebagai salah satu bentuk dyspepsia "rganik adalah sindr"m dyspepsia! berupa nyeri dan atau rasa tidak nyaman +discomfort , pada epigastrium.
2"-" Prose!ur Dianosis
$itegakkan berdasarkan anamnesis! pemeriksaan 6isis! dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis:
Gejala 8 gejala T$ memiliki peri"de remisi dan eksaserbasi. &enjadi tenang berminggu 8 minggu! berbulan 8 bulan dan kemudian menjadi eksaserbasi beberapa 7
minggu merupakan gejala khas. Nyeri epigastrium merupakan gejala yang paling d"minan! alaupun sensiti6itas dan spesi6isitasnya sebagai marker adanya ulserasi muk"sa rendah. Nyeri seperti rasa terbakar! nyeri rasa lapar! rasa sakit7 tidak nyaman yang mengganggu dan tidak terl"kalisasi; biasanyaterjadi setelah 2( menit 8 = jam p"st prandial dan nyeri dapat berkurang sementara sesudah makan! minum susu atau minum antasida. 3al ini menunjukkan adanya peranan asam lambung7pepsin dalam path"genesis T$. Nyeri yang spesi6ik pada >/: pasien T$ adalah nyeri yang timbul dini hari! antara tengah malam dan jam = dini hari yang dapat membangunkan pasien. Pada T$! nyeri yang mun0ul tiba 8 tiba dan menjalar ke punggung perlu diaspadai adanya penetrasi tukak ke pan0reas. Sedangkan nyeri yang mun0ul dan menetap mengenai seluruh perut perlu di0urigai adanya suatu per6"rasi. Pada TP umumnya! apabila gejala musl dan muntah timbul se0ara perlahan tetapi menetap! maka kemungkinan terjadi k"mplikasi "bstruksi pada "utlet. )(: dari TP +T$,! khususnya yang disebabkan 4A5NS menimbulkan k"mplikasi +perdarahan7per6"rasi, tanpa adanya keluhan nyeri sebelumnya sehingga anamnesis mengenai penggunaan 4A5NS perlu ditanyakan pada pasien. Tinja berarna seperti ter +melena, harus diaspadai sebagai suatu perdarahan tukak. Pada dyspepsia kr"nik! sebagai ped"man untuk membedakan antara dyspepsia 6ungsi"nal dan dyspepsia "rganik seperti T$! yaitu pada T$ dapat ditemukan gejala peringatan +alarm sympt"m, antara lain berupa < • • • • • • •
%mur 9/ 8 /( tahun keluhan mun0ul pertama kali Adanya perdarahan hematemesis7melena menurun 9)(: An"reksia7rasa 0epat kenyang Riayat tukak pepti0 sebelumnya &untah yang persisten Anemia yang tidak diketahui sebabnya
Pemeri(saan isis:
Tidak banyak tanda 6isik yang dapat ditemukan selain kemungkinan adanya nyeri saat palpasi epigastrium! ke0uali bila sudah terjadi k"mplikasi. Pemeri(saan labora&orium Pemeri(saan Penun,an
$iagn"sis pasti tukak deudenum dilakukan dengan pemeriksaan end"sk"I5 saluran 0erna bagian atas dan sekaligus dilakukan bi"psi lambung untuk deteksi 3P atau dengan pemeriksaab 6"t" barium k"ntras ganda. 2"5" Dianosis 'an!in 8
•
$yspepsia n"n ulkus
•
Tukak lambung
•
Penyakit pankreat"bilier
•
Penyakit 0hr"n pada gastr"d"udenal
•
Tum"r saluran 0erna bagian atas
2"6" Kom%li(asi
K"mplikasi yang timbul pada umumnya adalah < •
Perdarahan
•
Per6"rasi< nyeri perut menyeluruh sebagai tanda perit"nitis.
•
Penetrasi tukak yang mengenai pan0reas < timbul nyeri tiba 8 tiba tembus kebelakang.
•
Gastric outlet obstruction bila ditemukan gejala mual dan muntah! perut jembung dan adanya suara 0airan dan udara! dan berat badan menurun.
•
Keganasan dalam du"denum +alaupun jarang,
2"7" Pena&ala(sanaan Pada umumnya manajemen atau peng"batan tukak pepti07T$ dila kukan se0ara medikament"sa! sedangkan 0ara pembedahan dilakukan apabila terjadi k"mplikasi seperti per6"rasi! "bstruksi dan pendarahan yang tidak dapat diatasi. Tujuan dari peng"batan adalah < ), menghilangkan gejala 8 gejala terutama nyeri epigastrium! ', memper0epat penyembuhan tukak se0ara sempurna! =, men0egah terjadinya k"mplikasi! , men0egah terjadinya kekambuhan. Me!i(amen&osa T$ akibat 3.Pyl"ri %ntuk men#apai tujuan terapi! maka eradikasi 3P merupakan tujuan utama. Walaupun antibi"tik mungkin 0ukup untuk terapi T$ dengan ditemukan 3P! namun k"mbinasi dengan Penghambat p"mpa pr"t"n +PP5, dengan ' jenis antibi"tik + Triple therapy, merupakan 0ara terapi terbaik. K"mbinasi tersebut adalah < a. PP5 'B) +tergantung mg preparat yang dipakai, am"ksisilin 'B) g7hari klaritr"misin 'B/((mg b. PP5 'B) Am"ksisilin 'B) g7hari &etr"nida1"l 'B/((mg 0. PP5 'B) Klaritr"misin 'B/((mg 9
&etr"nida1"l 'B/((mg &asing 8 masing diberikan selama > 8 )( hari. enis 8 jenis preparat dan kemasan PP5 yang ada < 4mepra1"l '( mg! rebepra1"l )( mg! pant"pra1"le ( mg! lans"pra1"l =( mg dan es"mepra1"le '( 7 ( mg. 3.Pyl"ri disertai penggunaan 4A5NS Eradikasi 3P sebagai tindakan utama tetap dilakukan dan bila mungkin 4A5NS dihentikan! atau diganti dengan 4A5NS spesi6ik D4F-' inhibit"r yang mempunyai e6ek merugikan lebih ke0il pada gastr"d"udenal. Walaupun harus diperhitungkan e6ek samping D4F-' inhibit"r pada jantung. Penyembuhan akan tetap sama pada TP kausa 3P sendiri atau bersama 8 sama dengan 4A5NS yaitu dengan menggunakan PP5 untuk meningkatkan p3 lambung di atas . Penggunaan 4A5NS terus 8 menerus setelah eradikasi 3P perlu diberikan PP5 sebagai pen0egahan terjadinya k"mplikasi. T$ akibat 4A5NS Penggunaan 4A5NS terutama yang membl"kir kerja D4F-) akan meningkatkan kelainan stru0tural gastr"du"denal. 4leh karena itu penggunaan 4A5NS pada pasien dengan kelainan mus0ul"skeletal yang lama harus disertai dengan "bat 8 "batan yang menekan pr"duksi asam lambung seperti resept"r antag"nis 3' +3'RA, atau PP5 dan diupayakan p3 lambung diatas atau dengan menggunakan "bat sintetik pr"staglandin +mis"pr"st"l '(( ng7hari,! sebagai sit"pr"tekti6 apabila penggunaan sit"pr"tekti6 tidak dapat dihentikan. Pen0egahan7meminimalkan e6ek samping 4A5NS! yaitu< •
ika
memungkinkan
hentikan
penggunaan
4A5NS!
alaupun
biasanya
tidak
•
memungkinkan pada penyakit artritis seperti "ste"arthritis +4A,! remat"id artritis +RA,. Penggunaan preparat 4A5NS +pr"drug! 4A5NS terikat pada bagian lain seperti Nitrit
•
4Bide IN4J, Pemberian "bat spesi6ik D4F-' inhibit"r alaupun hal ini tidak )((: men0egah e6ek
•
samping pada gastr"d"udenal Pemberian "bat se0ara bersamaan dengan pemberian 4A5NS seperti 3'RA! PP5 atau pr"staglandin.
T$ n"n-3P n"n-4A5NS 2"10" Pronosis 2"11 Pen8eahan
10
'A' III LAP9+A. KASUS
I" IDE.TITAS PASIE.
Nama
< Ny. T
%sia
< */ tahun
enis Kelamin
< Perempuan
Alamat
< $esa emah Tamba
Agama
< 5slam
Status &enikah
< &enikah
Suku
< aa
&RS tanggal
< (>-(/-'()*
Tanggal Pemeriksaan
< '()*
II" A.AM.ESIS 11
Keluhan U&ama < Sesak sejak sebulan S&RS +i#aya& Penya(i& Se(aran
Pasien datang ke p"liklinik RS%$ Arjainangun dengan keluhan utama sesak sekitar sebulan sebelum masuk RS! pasien mengalami sesak saat beristirahat! keluhan disertai batuk berdahak berarna putih dengan k"nsistensi dahak kental! pasien sering terbangun malam hari karena keluhan tersebut. Pasien juga merasa berat badan turun dan lemas saat melakukan akti#itas. Sebelumnya pasien pernah mempunyai riayat mer"k"k dan berhenti * bulan lalu.Riayat keluarga yang mempunyai penyakit seperti ini disangkal.
+i#aya& Penya(i& Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riayat tekanan darah tinggi +-,! ken0ing manis +-,! penyakit hati kr"nis +-, asthma +-,! keganasan +-,.
+i#aya& Penya(i& Keluara
Tidak ada angg"ta keluarga pasien dengan keluhan keluhan seperti yang pasien rasakan..
Riayat tekanan darah tinggi +-,! ken0ing manis +-,! asthma +-,! keganasan +-,! TD + - ,.
+i#aya& Penoba&an
Riayat alergi "bat +-,
+i#aya& Priba!i !an Sosial
Pasien tinggal di rumahnya
Pasien tidak bekerja
Pasien menggunakan asuransi PS
Kesan ek"n"mi < menengah kebaah
I" III"
PEME+IKSAA. FISIK
Kea!aan Umum 12
Keadaan umum
< Tampak Sakit Ringan
Kesadaran
< D"mp"s mentis
Tekanan $arah
< )((7*( mm3g.
Nadi
< ?( kali per menit! reguler! pengisian nadi ekual
Perna6asan
< )? kali per menit! th"rak"abd"minal.
Suhu
< =*! "D.
S&a&us Lo(alis
Ke%ala :
- Ekspresi ajah < n"rmal. - entuk dan ukuran < n"rmal. - Rambut < hitam keabuan dan tidak mudah r"nt"k. - %dema +-,. - &alar rash +-,. - Parese N C55 +-,. - 3iperpigmentasi +-,. - Nyeri tekan kepala +-,.
Ma&a :
- Alis < n"rmal. - EB"pthalmus +-7-,. - Pt"sis +-7-,. - Nystagmus +-7-,. - Strabismus +-7-,. - %dema palpebra +-7-,. - K"njungti#a< anemia ;<=<>$ hiperemis +-7-,. - S0lera< i0terus +-7-,! hyperemia +-7-,! pterygium +-7-,. - Pupil < is"k"r! bulat! mi"sis +-7-,! midriasis +-7-,. - K"rnea < Ar0us Senilis +L7L, - ensa < n"rmal! katarak +L7-,. - Pergerakan b"la mata ke segala arah < n"rmal
13
Telina :
- entuk < n"rmal simetris antara kiri dan kanan. - ubang telinga < n"rmal! se0ret +-7-,. - Nyeri tekan +-7-,. - Peradangan pada telinga +-, - Pendengaran < n"rmal.
Hi!un :
- Simetris! de#iasi septum +-7-,. - Napas 0uping hidung +-7-,. - Perdarahan +-7-,! se0ret +-7-,. - Pen0iuman n"rmal.
Mulu& :
- Simetris. - ibir < sian"sis +-,! st"matitis angularis +-,! pursed lips breathing +-,. - Gusi < hiperemia +-,! perdarahan +-,. - idah< gl"sitis +-,! atr"pi papil lidah +-,! lidah berselaput +-,! kemerahan di pinggir +-,! trem"r +-,! lidah k"t"r +-,. - Gigi < 0aries +-, - &uk"sa < n"rmal. - @aring dan laring < tidak dapat die#aluasi.
Leher :
- Simetris +-,. - Kaku kuduk +-,. - S0r"6ul"derma +-,. - Pemb.KG +-,. - Trakea < di tengah! tidak de#iasi - CP < RL' 0m. - Pembesaran "t"t stern"0leid"mast"ideus +-,. - 4t"t bantu na6as SD& tidak akti6. - Pembesaran thyr"id +-,. 14
Thora?
Pulmo :
5nspeksi < - entuk dada sama kanan dan kiri - %kuran< n"rmal! barrel 0hest +-, - Pergerakan dinding dada < dada kiri tertinggal - Permukaan dada < petekie +-,! purpura +-,! ekim"sis +-,! spider ne#i +-,! #ena k"lateral +-,! massa +-,! sikatrik +-, hiperpigmentasi +-,! genik"mastia +-,. - 5ga dan sela antar iga< sela iga melebar +-,! retraksi +-,. - @"ssa supra0la#i0ula dan 6"ssa in6ra0la#i0ula < 0ekungan simetris - Penggunaan "t"t bantu napas< stern"0leid"mast"ideus +-,! "t"t inter0"sta+-,. - Tipe pernapasan t"rak"abd"minal! 6rekuensi napas )? kali per menit.
Palpasi <
Pergerakan dinding dada < dada kiri sedikit tertinggal
@remitus taktil <
a. "bus superi"r < $7S sama b. "bus medius dan lingua< $7S berbeda 0. "bus in6eri"r < $7S sama d. Nyeri tekan +-,! edema +-,! krepitasi +-,. Perkusi < -
S"n"r pada lapang paru kanan Redup pada 5DS 5C 8 C paru kiri
-
Nyeri ket"k +-,
-
atas paru 8 jantung a.atas jantung kanan < 5DS C inea sternalis deBtra b.atas jantung kiri
< 5DS C linea mid0la#i0ularis sinistra
0.Pinggang jantung
< 5DS 55 linea parasternaalis sinistra
d. atas paru hepar
< 5DS C5 15
Auskultasi < -
Suara napas br"nk"#esikuler +L7-,.
-
Suara tambahan rh"nki +-7-,.
-
Suara tambahan hee1ing +-7-,.
@or :
5nspeksi
< 5ktus 0"rdis tidak tampak.
Palpasi
< 5ktus 0"rdis teraba 5DS C linea midkla#ikula sinistra! thriil +-,.
Perkusi
< batas kanan jantung < 5DS 5C linea parasternal deBtra batas kiri jantung < 5DS 5C linea midkla#ikula sinistra
Auskultasi < S )S' tunggal! regular! murmur +-,! gall"p +-,.
Ab!omen
5nspeksi < -
datar! simetris
-
Permukaan Kulit < sikatrik +-,! pu0at +-,! sian"sis +-,! #ena k"lateral +-,! 0aput medu0ae +-,! petekie +-,! purpura +-,! ekim"sis +-,! luka bekas "perasi +-,! hiperpigmentasi +-,.
Auskultasi : -
ising usus +L, n"rmal.
-
&etalli0 s"und +-,.
-
ising a"rta +-,.
Palpasi : -
Turg"r < kembali lambat.
-
T"nus < n"rmal.
-
Nyeri tekan +-,
-
3epar7lien7renal tidak teraba.
Perkusi : -
Timpani +L, pada seluruh lapang abd"men
-
Shi6ting $ullness +-,
-
Nyeri ket"k DCA +-7-,
E?&remi&as : 16
Ekstremitas atas < -
Akral hangat
< L7L
-
$e6"rmitas
< -7-
-
Edema
< -7-
-
Sian"sis
< -7-
-
Ptekie
< -7-
-
lubbing finger
< -7-
-
5n6us terpasang
< L7-
Ekstremitas baah< -
Akral hangat
< L7L
-
$e6"rmitas
< -7-
-
Edema
< -7-
-
Sian"sis
< -7-
-
Ptekie
< -7-
-
lubbing finger
< -7-
1
I" PEME+IKSAA. PE.U./A.4
Pemeri(saan Darah +u&in ;07=3=1-> Pemeri(saan 3em"gl"bin 3emat"krit ek"sit Tr"mb"sit Eritr"sit &DC &D3 &D3D R$W &PC P$W Hi&un /enis ; DIFF> E"sin"6il as"6il Segmen im6"sit &"n"sit Stab Kimia Klini( ;07=03=1-> Pr"tein T"tal
Hasil ?.* '*.> ?.)) )?/ =.) >?.' '/.) ='.) '(.* ?.? ).=
.ilai +u,u(an )=.(-)?.( gr7dl =2.(-/.( : (((-))((( )( =7ul )/((((-/(((( )( =7ul .-*.( mm = >2 8 22 6l '> 8 =) pg == 8 => g7dl == 8 > 6l >.2 8 ))!) 6l 2!( 8 )=!( 6l
=.) (.' >2.2 2.2 /.) ).2
(8=: (8): /( 8 >( : '( 8 ( : '8?: =/ 8 > :
*.)
*.( 8 ?.( g7d 17
Albumin
=.)/
=./ 8 /./ g7d
Gl"bulin
=.'*
'.( 8 =. g7d
>-/-'()*
Parameter
)(<==
N"rmal
3G
"
))!/ 8 )*!/ g7d
3DT
11"2
( 8 /( I:J
WD
2.'=
!( 8 ))!( I)(M=7 J
PT
).=
)/( 8 (( I)(M=7 J
&D3D
=
)/( 8 (( I)(M=7 J
&DC
*>!?
?'!( 8 2'!( I6J
E"sin"6il
3$5
(8=:
Gluk"sa
>(-)( mg7dl
)?(
Seaktu %reum Kreatinin Parameter +(>7(/7)*,
)'!(
)( 8 / mg7d
(!/
(!/( 8 )!)( mg7d
Pemeri(saan Darah +u&in ;07=3=1-> Pemeri(saan 3em"gl"bin 3emat"krit ek"sit Tr"mb"sit Eritr"sit &DC &D3 &D3D R$W &PC P$W Hi&un /enis ; DIFF> E"sin"6il as"6il Segmen im6"sit &"n"sit Stab 4olonan Darah
Hasil " )).' 2.'= '?? ).= ?=.= '/.' =(.' ').= ?.> '.?
.ilai +u,u(an )=.(-)?.( gr7dl =2.(-/.( : (((-))((( )( =7ul )/((((-/(((( )( =7ul .-*.( mm = >2 8 22 6l '> 8 =) pg == 8 => g7dl == 8 > 6l >.2 8 ))!) 6l 2!( 8 )=!( 6l
'. (./ >'.( )?.( /.* )./
(8=: (8): /( 8 >( : '( 8 ( : '8?: =/ 8 > :
A
18
1
" +ESUME
Pasien pria /(th datang ke P"li Paru RS%$ Arjainangun dengan keluhan utama sesak selama ) bulan sebelum masuk RS! keluhan disertai batuk berdahak! arna putih dengan k"nsistensi kental. Pasien juga merasa berat badan turun dan lemas dalam melakukan kegiatan. Sebelumnya pasien pernah mempunyai riayat mer"k"k dan berhenti * bulan yang. Riayat keluarga yang mempunyai penyakit seperti ini disangkal Pemeriksaan @isik didapatkan. Kesadaran < k"mp"smentis! Tekanan darah < )((7*( mm3g! Pulsasi nadi< ?(! Respirat"ry Rate< )?! dan suhu =*!* D. Perkusi paru redup pada 5DS 5C 8 C paru kiri! terdengar #esi0"br"nkhial s"und menurun pada paru kiri! rh"nki -7-! hee1ing -7-
1
I" DAFTA+ MASALAH
Gastritis %l0erati#a+O, II" PE.ATALAKSA.AA. Usulan Tera%i Me!i(amen&osa:
)
).
NaDl (.2:
'
'.
4mepra1"l
=
=.
Cit K
.
KalneB
/
/.
Su0ral6at
*
*.
Trans6usi PRD
.on Me!i(amen&osa:
)
).
Pasien
dan
keluarga
diberi
edukasi
mengenai penyakit '
yang diderita pasien dan penatalaksanaannya serta k"mplikasinya. 19
Usulan %emeri(saan :
Pemeriksaan Albumin dan Gl"bulin +en8ana Moni&orin :
E#aluasi kesadaran! tanda #ital! keluhan.
) u" Ad Citam
III" P+94.9SA
< $ubia Ad
u" Ad 6un0ti"nam < $ubia ad &alam u" Ad sanati"nam < $ubia ad &alam
IB" F9LL9C UP
Tanal
Sub,e8&i)e
9b,e8&i)e
Assesme
Plannin
n&
)*-/-'()*
Sesak +L,!
T< 2(7/( mm3g
batuk berdahak P< ?( B7menit putih! kental R< )? B7menit +L,! demam +-,! pilek +-,! A S< =*! D dan AK t.a.k
- tum"r
R < Amin"6luid! '<)! '(
paru
tetes
sinistra Nebume0tin 7 ? jam Ranitidin ' B ) 5C
DA-7- S5 -7KG t.t.m
Ambr"B"l =B) tab
5-55 reg! G+-, &+-, Perkusi redup 5DS 5C-C sinistra CS kiri menurun! Rh -7- Wh-7% +L, NT +-, 20
Akral hangat! edema +-, )>-/-'()*
Sesak +L,
T< )((7*( mm3g
- tum"r
R < Amin"6luid! '<)! '(
berkurang!
P< ?( B7menit
paru
tetes
batuk berdahak putih! kental
R< )? B7menit
+L,! demam +-,!
S< =*! D
pilek +-,! A
DA-7- S5 -7-
dan AK t.a.k
KG t.t.m
sinistra Nebume0tin 7 ? jam Ranitidin ' B ) 5C Ambr"B"l =B) tab
5-55 reg! G+-, &+-, Perkusi redup 5DS 5C-C sinistra CS kiri menurun! Rh -7- Wh-7% +L, NT +-, Akral hangat! edema +-,Akral hangat! edema +-, B" PE.4KA/IA. ) Tum"r Paru A&as !asar
: sesak napas! batuk kr"nik dengan dahak putih! riayat
mer"k"k perkusi 5DS 5C 8 C redup pada paru kiri. Assesmen&
: Tum"r Paru Susp. &aligna
Plannin
:
Dianosis Trea&men&
: r"ntgen th"raB! DT S0an! r"nk"sk"pi! PA :
N"n 6armak"l"gis -
4bser#asi TTC @armak"l"gis
-
5n6us R < Amin"6luid Nebume0tin Ranitidin 21
-
Ambr"B"l
DAFTA+ PUSTAKA
kanker.kemkes.g".id. +'()/,. Panduan Nasional Penanganan !anker !anker Paru . I"nlineJ A#ailable at< http<77kanker.kemkes.g".id7guidelines7PNPKParu.pd6 IA00essed )? &ay '()*J. R"bbins! S.! Kumar! C. and S. D"tran! R. +'((,. "uku a#ar patalogi. >th ed. akarta< Penerbit uku Ked"kteran. Setiadi! S.! Ali! 5.! Sud"y"! A.! K! &.! Setiy"hadi! . and Syam! A. +'()/,. "uku A#ar $lmu Penyakit %alam. *th ed. 5nterna Publishing .klikpdpi.0"m. +'((=,. !anker Paru Pedoman %iagnosis & Penatalaksanaan $ndonesia. I"nlineJ A#ailable at< http<77.klikpdpi.0"m7k"nsensus7k"nsensuskankerparu7kankerparu.pd6 IA00essed )? &ay '()*J.
22