Tugas Presentasi - Syok Neonatus FKK UMJ - BLUD RSU Kota Banjar dr. Raden Mahesa Suryanagara, Sp.A, M.KesFull description
BBLRDeskripsi lengkap
HiperglikemiaDeskripsi lengkap
sfdDeskripsi lengkap
Full description
bbDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
HiperglikemiaFull description
Full description
SOPDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
aaa
SOP
obgynFull description
Gangguan Nafas Pada Bayi Baru Lahir Ditulis Oleh Mutiara mardiyyah Wednesday, 23 March 2011 Gangguan Nafas Pada Bayi Baru Lahir Oleh : dr. Agus Darajat SpA M.Kes RS. AZRA Bogor
Gangguan nafas sampai saat ini masih merupakan salah satu faktor penting sebagai penyebab tingginya angka kesakitan dan angka kematian pada masa neonatus (bayi baru lahir usia 0 – 28 hari). Diluar negeri kurang lebih 50% kematian neonatus disebabkan oleh gangguan pernafasan. Di Indonesia berdasarkan Survey Kesehatan Rumah TAngga tahun 1992, sebesar 20% kematian neonatus disebabkan oleh kelainan saluran nafas. Neonatus dianggap menderita gawat nafas apabila ditemukan gejala meningkatnya frekuensi nafas (lebih dari 60x/menit). Gejala gangguan nafas lainnya antara lain sesak nafas, adanya tarikan dinding dada. Apabila gangguan sudah sangat berat, bayi terlihat biru (sianosis). Klasifikasi gangguan nafas pada neonatus: 1. Sumbatan saluran nafas bagian atas, contoh: atresia koane(tidak ada saliran lubang hidung),dll 2. Penyakit paru contoh: pneumonia, atelektasis paru, Hyalin Membrab Disease, dll 3. Kelainan dinding dada, contoh: hernia diafragmatika,dll 4. Kelainan di luar paru-paru, contoh kelainan jantung Apabila bayi lahir kemudian tidak langsung menangis atau bayi terlihat biru maka kita harus bertanya kelainan apakah yang terdapat pada bayi ini. Berdasarkan pengalaman klinis penyakit terbanyak penyebab gangguan nafas pada bayi antara lain sindroma aspirasi mekonium (cairan ketuban yang tertelan dan masuk paru-paru bayi), Hyalin Membran Disease/HMD ( gangguan nafas pada bayi prematur akibat paru-paru belum matang) serta Transient Tachipnoe Of Newborn/TTN (gangguan nafas yang sifatnya sementara). Untuk menegakkan diagnosa gangguan nafas bayi baru lahir tentunya harus berdasarkan sejumlah pemeriksaan. Disamping gejala klinis yang ada seperti nafas cepat, sesak nafas, bayi terlihat kebiruan, bayi tidak menangis, perlu pemeriksaan penunjang seperti rontsen dada, pemeriksaan laboratorium. Penatalaksanaan bayi dengan gangguan nafas adalah penatalaksanaan bayi pada umumnya seperti diberikan oksigen bila sesak, pemberian cairan baik untuk makanan maupun cairan infus,
pemberian antibiotika bila ada infeksi. Apabila sampai bayi berhenti bernafas tentunya kita harus menggunakan alat khusus yaitu ventilator sebagai alat bantu pernapasan. Di RS Azra saat ini memiliki ruang khusus perawatan bayi dan anak yaitu NICU (Neonanatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit). Apabila bayi lahir dan sulit bernapas atau bahkan tidak bernapas maka bayi tersebut harus dirawat di ruang NICU. Alat yang tersedia cukup lengkap diantaranya Ventilator dan CPAP (Continuous Positive Airways Pressure)