TUGAS REVIEW MATA KULIAH SISTEM POLITIK INDONESIA
DOSEN: BPK.SAHRUDDIN
GABRIEL ALMOND: STUDI PERBANDINGAN SISTEM POLITIK
Dalam buku Perbandingan-Perbandingan Politik karya Muchtar Mas'oed dan
Mac Andrew,terkutip bahasan-bahasan dari Gabriel Almond mengenai studi
perbandingan sistem politik,khususnya mengenai struktural fungsional.
Pendekatan perbandingan dalam studi politik sendiri sudah eksis sejak
berabad-abad silam.Usaha memahami dan menjelaskan perbedaan-perbedaan
prosedur dan bekerjanya berbagai macam system politik telah diperbandingkan
oleh banyak teoritisi dalam konsep Negara dengan Negara,monarki atau
oligarki,dsb.
Studi perbandingan bukanlah sekedar permulaan dari ilmu politik,studi
itu juga merupakan permulaan bagi pemahaman dan penilaian politik.Dan untuk
melakukan kegiatan pendekatan ekologis,system politik memiliki beberapa
struktur,atau lembaga,yaitu parlemen,birokrasi,badan peradilan,serta partai
politik yang masing-masing menjalankan fungsi tertentu.Keseluruhan konsep
dan fungsinya merupakan bagian dari satu proses yang sama.
Pendekatan system lingkungan mencegah kita agar tidak membuat
penilaian politik yang tergesa-gesa dan penuh prasangka.Kita juga harus
menyadari bahwa seluruh segi intern suatu system politik slalu berubah
sesuai dengan perubahan politik ekstern.
Dalam hal struktur dan fungsi,kita bias memberi makna pada ciri setiap
struktur apabila kita bias mengetahui cara bekerja seluruh system.Kalau
kita dapat menyatakan bahwa lembaga-lembaga tertentu menjalankan fungsi-
fungsi tertentu dengan konsekuensi-konsekuensi tertentu pula,maka barulah
analisa perbandingan kita itu memiliki arti.
Penerapan kebijaksanaa pemerintahan –yang sering disebut "output"nya
system politik-memengaruhi kehidupan ekonomi,struktur social,dan kebudayaan
dari masyarakat domestic melalui perpajakan,penyediaan jasa-jasa dan
pengaturan perilaku.Pengaruh-pengaruh terhadap masyarakat ini selanjutnya
memengaruhi tuntutan-tuntutan berikutnya yang diajukan pada system
politik,dan bisa meningkatkan maupun menurunkan tingkat kesetiaan politik
di kalangan masyarakat itu.Maka,konsep-konsep yang berlangsung dalam setiap
masyarakat dapat berlangsung tanpa memandang struktur-struktur dari system
politiknya ataupun kebijaksanaan-kebijaksanaan umum yang ditempuhnya.
Dengan memahami fungsi-fungsi ini,kita bisa memperbandingkan berbagai
system politik dengan baik,dalam memperbandingkan system di Inggris atau di
Uni Soviet,misalnya,kita bisa menelaah struktur-struktur politiknya,dan
mendapati bahwa penyebaran fungsi-fungsi politik di Inggris lebih merata
daripada di Uni Soviet.Artinya,setiap struktur atau lembaga di Inggris
memegang peranan penting dalam menjalankan satu fungsi politik.Sedangkan di
Uni Soviet,mungkin ada satu-dua struktur yang menjalankan semua fungsi
sekaligus,misalnya Partai Komunis,atau bahkan ada struktur yang sama sekali
tidak berfungsi.
Perbandingan-perbandingan sederhana ini menunjukkan bahwa dengan
memisahkan antara struktur dan fungsi,kita bisa mendapatkan informasi lebih
banyak .Namun harus diingat juga bahwa perbandingan struktur atau
perbandingan fungsi tidak bisa dipakai secara terpisah,untuk menganalisa
system politik.Keduanya adalah penting,karena saling melengkapi.
Gabriel Almond juga menjelaskan bahwasanya proses sosialisasi,yakni
proses pengajaran nilai-nilai masyarakat,dalam hal ini kaitannya dapat
menjadi nilai-nilai dan kebudayaan politik bagi warganegara.
Ada dua hal menarik dari proses ini: Pertama,sosialisasi politik
berlangsung selama hidup seseorang,Kedua,pengaruh sosialisasi politik bisa
langsung melalui pendidikan,maupun tidak langsung,akibat factor-faktor
latarbelakang kehidupan seseorang itu.Selanjutnya ia menekankan bahwa
kebudayaan politik dan sikap-sikapnya tertanam dalam setiap warganegara
terhadap pemerintahnya.Men urut Almond,sikap-sikap dari warga suatu Negara
terhadap pemerintahannya adalah termasuk kebudayaan politik.Ia juga
menerangkan mengenai hal-hal yang menyebabkan meluasnya partisipasi politik
dalam dunia modern.
Almond berpendapat bahwa sosialisasi politik adalah bagian dari
proses sosialisasi yang khusus memebentuk nilai-nilai politik yang
menunjukkan bagaimana seharusnya masing-masing anggota masyarakat
berpartisipasi dalam system politiknya.Almond menyebutnya sebagai
"transmisi kebudayaan".
Sosialisasi ,selain berjalan terus-menerus dalam kehidupan
seseorang,juga dapat berwujud transmisi dan pengajaran yang langsung maupun
tak langsung.Sosialisasi politik membentuk dan mewariskan kebudayaan
politik suatu bangsa.Memelihara,mengubah,dan menciptakan kebudayaan politik
juga merupakan fungsi dari sosialisasi politik.Dan perlu diingat,bahwa
kebudayaan politik seringkali berubah secara dramatis karena adanya perang
atau revolusi,dan terkadang perubahan tersebut terjadi secara disengaja
demi kepentingan-kepentingan politis semata.Jerman Barat dan Kuba adalah
contoh masyarakat yang mengalaminya.
Sosialisasi politik memiliki berbagai macam sarana atau medium
,misalnya pengajaran kewarganegaraan di sekolah-sekolah,pengaruh
keluarga,kelompok pergaulan,lingkungan kerja,media massa,serta kontak-
kontak politik langsung.
Hal-hal diatas lantas membentuk apa yang disebut sebagai identifikasi
politik,yaitu suatu kombinasi beberapa perasaan dan sikap.Perkembangan
identifikasi politik dapat terlihat pada kecenderungan meningkatnya
partisipansi public,serta berkembangnya keterikatan terhadap politik.
Kemudian,berdasarkan sikap,nilai-nilai,informasi,dan kecakapn politik
yang dimilikinya,dapat digolongkan pula orientasi warganegara terhadap
kehidupan politik dan pemerintahannya.Kesadaran kelas merupakan sekumpulan
sikap-sikap yang sangat memengaruhi struktur dari system kepartaian dan
stabilitas pemerintahan.Adapun yang terjadi dalam partisipasi politik lebih
luas,setidaknya terdapat lima factor seperti modernisasi,perubahan-
perubahan structural kelas social,pengaruh kaum intelektual dan komunikasi
massa modern,konflik diantara pemimpin-pemimpin politik dan keterlibatan
pemerintah yang meluas dalam ranah social,ekonomi dan budaya.Bentuk-bentuk
partisipasi politik antara lain voting,unjuk rasa,protes,tindak
kekerasan,dsb.Dan yang paling penting,setiap system politik memiliki
prosedur-prosedur tersendiri daalm urusan rekrutmen atau seleksi,pejabat-
pejabat administrative dan politik.
Satu aspek dari meningkatnya tuntutan partisipasi adalah keyakinan
yang tersebar luas,terutama di kalangan kaum muda,terhadap apa yang disebut
sebagai demokrasi partisipan.Namun,pertanyaannya adalah bisakah demokrasi
partisipan tersebut benar-benar dijalankan dalam masa-masa rumit seperti
sekarang ini?
Maka,dalam hal ini pula,Almond telah menunjukkan bahwa dalam analisa
perbandingan biasanya,haru dilalui tiga tahap,yakni pencarian informasi
tentang system politik yang menjadi sasaran,pemilahan informasi berdasarkan
klasifikasi tertentu,serta analisa hasil pengklasifikasian yang dapat
dilihat dari keteraturan dan hubungan-hubungan diantara berbagai variabel
dalam masing-masing system politik.Alhasil,dari konsep-konsep
system,struktur dan fungsi diatas yang telah kita bandingkan dan
telaah,kita dapat dengan mudah memahami sitem politik.
Teuku Ramzy Farrazy
NPM 113112350750011