FUNGSI SITOKIN 9 Juni 2016 · by Dokter Indonesia Online · in *** Imunologi, *** Imunologi Dasar . ·
Fungsi Sitokin Sitokin adalah suatu molekul protein yang dikeluarkan oleh sel ketika diaktifkan oleh antigen. Sitokin terlibat dalam komunikasi sel-sel, bertindak sebagai mediator untuk meningkatkan respon imun (lihat sistem kekebalan tubuh) melalui interaksi dengan reseptor permukaan sel tertentu pada leukosit. Jenis sitokin termasuk interleukin (diproduksi oleh leukosit), limfokin (diproduksi oleh limfosit), interferon, dan faktor nekrosis tumor. Sel-sel dari sistem kekebalan tubuh berkomunikasi satu sama lain dengan melepaskan dan menanggapi messenger kimia yang disebut sitokin. Protein ini disekresikan oleh sel-sel kekebalan tubuh dan bertindak pada sel lain untuk mengkoordinasikan respon imun yang tepat. Sitokin mencakup beragam macam interleukin, interferon, dan faktor pertumbuhan.
Sitokin merupakan protein atau glikoprotein yang diproduksi oleh leukosit dan sel-sel berinti lainnya. Bekerja sebagai penghubung kimia antar sel dan tidak bertindak penghubung bertindak sebagai sebagai molekul efektor. efektor. Sitokin mempuny mempunyai ai berbagai macam macam fungsi, fungsi, namun pada umumny umumnyaa sitokin bertindak sebagai pengatur pertahanan tubuh untuk melawa melawan n hal-hal yang bersifat patogen dan menimbulkan respons inflamasi. Hampir seluruh sitokin akan disekresi dan sebagian dapat ditemukan pada membran sel, sisanya disimpan dalam matriks ekstraseluler. Sitokin dibagi menjadi beberapa famili menurut reseptornya, yaitu famili IL2/IL-4,- IL-6/IL-12, Interferon, TNF, IL-l, Transformatisasi factor pertumbuhan (TGF) dan Kemokin. Pada umumnya sitokin merupakan faktor pembantu pertumbuhan dan diferensiasi. Sebagian besar sitokin bekerja pada selsel dalam sistim Hemapoetik
Beberapa sitokin adalah switch kimia yang mengubah jenis sel kekebalan tertentu dan mematikan. Satu sitokin, interleukin 2 (IL-2), memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi sel T. Meningkatkan kekebalan sifat IL-2 ini telah secara
tradisional membuat pengobatan yang menjanjikan untuk beberapa penyakit. Studi klinis yang dilakukan untuk menguji manfaat dalam penyakit seperti kanker, hepatitis C, dan infeksi HIV dan AIDS. Para ilmuwan sedang mempelajari sitokin lain untuk melihat apakah mereka juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit.
Fungsi Sitokin o
Sitokin berperan dalam imunitas nonspesifik dan spesifik dan mengawali, mempengaruhi dan meningkatkan respons imun nonspesifik.
o
Pada imunitas nonspesifik, sitokin diproduksi makrofag dan sel NK (natural killer), berperan pada inflamasi dini, merangsang poliferasi, diferensiasi dan aktivasi sel efektor khusus seperti makrofag.
o
Pada imunitas spesifik sitokin yang diproduksi sel T mengaktifkan sel-sel imun spesifik.
o
Ada dua macam respon imun yang terjadi apabila ada mikroba yang masuk ke dalam tubuh, yaitu innate dan adaptif respon. Sel yang berperan dalam innate respon adalah sel fagosit (netropil, monosit dan makrofag). Sel yang melepaskan mediator inflamasi (basofil, sel mast dan eosinofil) serta sel natural killer.
o
Komponen lain dalam innate response ini adalah komplemen, acutephase protein dan sitokin seperti interferon
o
Adaptive response meliputi proliferasi antigen-specific sel T dan sel B, yang terjadi apabila reseptor permukaan sel ini berikatan dengan antigen. Sel khusus yang disebut dengan antigen-presenting cells (APC) mempresentasikan antigen pada MHC dan berikatan dengan reseptor limfosit. Sel B akan memproduksi imunoglobulin, yang merupakan antibodi yang spesifik terhadap antigen yang dipresentasikan oleh sel APC. Sedangkan sel T dapat melakukan eradikasi mikroba intraseluler dan membantu sel B untuk memproduksi antibodi.17 Sel T CD4 merupakan cytokine-secreting helper cells, sedangkan sel T CD8 merupakan cytotoxic killer cells. Sel T CD4 secaca umum dibagi menjadi dua golongan yaitu T helper tipe 1 (Th-1) dan T helper tipe 2 (Th-2). Sitokin yang disekresi oleh Th-1 adalah IL-2 dan IFN-y sedangkan sitokin yang disekresi Th-2 adalah IL-4, IL-5, IL-6 dan IL-10. Sitokin-sitokin ini juga mempunyai peranan dalam sistem kontrol. Sekresi IFN-g akan menghambat sel Th2 sedangkan sekresi IL-10 akan menghambat sel Th-1.17,18 Sitokin mempunyai peranan yang penting untuk menentukan tipe respon imunitas tubuh yang efektil untuk melawan agent infeksius. Sekresi IL-12 oleh APC akan menyebabkan sekresi IFN- dari Th-1. Sitokin akan mengaktivasi makrofag dengan efisien untuk membunuh kuman intraseluler, Secara sederhana digambarkan bahwa produksi sitokin oleh Th-1 memfasilitasi CMI termasuk aktivasi
makrofag dan T-cell-mediated cytotoxicity. Ada tiga kategori fungsi sitokin dalam system imun yaitu: o
Sitokin sebagai mediator dan regulator respon imun alami
o
Sitokin sebagai mediator dan regulator respon imun didapat
Sitokin sebagai stimulator hematopoiesis. o Sitokin yang berperan sebagai mediator dan regulator respon imun alami dihasilkan terutama fagosit mononuklear seperti makrofag dan sel dendrit dan sebagia n kecil oleh limfosit T dan sel NK. Sitokin-sitokin tersebut diproduksi sebagai respon terhadap agen molekul tertentu seperti LPS (Hpopoysaccharide), peptidoglykan monomers, teicoid acid dan DNA double stranded. Beberapa sitokin yang penting adalah tumor necrosis factor (TNF), IL-1, interferon gamma (IFN gamma), IL-6, IL-10,1L-12. Sitokin-sitokin yang berfungsi sebagai mediator dan regulator respon imun didapat terutama diproduksi oleh limfosit T yang telah mengenal suatu antigen spesifik untuk sel tersebut. Sitokine ini mengatur proliferasi dan diferensiasi limfosit pada fase pengenalan antigen dan mengaktifkan sel efector. Bakteri atau antigen yang berbeda akan merangsang sel T helper CD4+ untuk berdeferensiasi menjadi Th-1 dan Th-2 yang mengahasilkan sitokin yang berbeda pula. Beberapa diantaranya yang penting adalah : IL- 2, IL-4, IL-5, TGF (tranforming growth factor), IFN gamma, IL-13. Sedangkan sitokin yang merangsang hematopoiesis yaitu sitokine diperlukan untuk mengatur hematopoiesis dalam sumsum tulang. Beberapa sitokin yang diproduksi selama respon imunitas alami dan didapat, merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel progenitor sumsum tulang. CSF , IL-3, GM-CSF, G-CSF merupakan beberapa sitokin yang penting untuk proses hemopoiesis. Sitokin pada Hematopoiesis o
Segolongan sitokin yang disebut CSF (cairan serebrospinal) berperan dalam hematopoiesis pada manusia yaitu GM-CSF, G-CSF dan M-CSF. Sitokin golongan ini berperan dalam perkembangan, diferensiasi dan ekspansi selsel mieloid. Pada dasarnya sitokin tersebut merangsang diferensiasi sel progenitor dalam sumsum tilang menjadi sel yang spesifik dan berperan pada pertahanan terhadap infeksi. Reaksi imun dan inflamasi yang memerlukan
pengerahan leukosit akan juga memacu produksi sitokin. Peran Sitokin dalam Imunitas nonspesifik o
Respons imun nonspesifik dini yang penting terhadap virus dan bakteri berupa sekresi sitokin yang diperlukan untuk fungsi banyak sel efektor. Interaksi antigen dan makrofag dan yang menimbulkan aktivasi Th menimbulkan pelepasan sejumlah sitokin dan menimbulkan jaring interaksi kompleks dalam respons imun.