BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Sist Sistim im imun imun iala ialah h semu semuaa mekan mekanis isme me yang yang digu diguna nakan kan tubu tubuh h untu untuk k mempertahan mempertahankan kan keutuhan keutuhan tubuh sebagai perlindungan perlindungan terhadap bahaya bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan di lingkungan. Fungsi sistem imun antara lain adalah adalah,, melind melindung ungii tubuh tubuh dari dari invasi invasi penyebab penyebab penyaki penyakit,m t,mengh enghanc ancurk urkan an & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, virus, serta serta tumor) tumor) yang masuk ke dalamtubuh, dalamtubuh, menghilangkan menghilangkan jaringan atau sel yg mati mati atau atau rusa rusak k (deb (debri riss sel) sel)unt untuk uk perb perbai aika kan n jari jaring ngan, an, meng mengen enal alii dan dan menghilangkan sel yang abnormal. Sist Sistem em imun imun memb membut utuh uhkan kan wakt waktu u untu untuk k meng mengena enall antig antigen en terl terleb ebih ih dahulu dahulu sebelu sebelum m dapat dapat member memberika ikan n responn responnya. ya. Sel-se Sel-selny lnyaa terdir terdirii dari dari sel-se sel-sell limos limosit it ! dan ". Sel makro makroag ag sebaga sebagaii sel #$% (#nti (#ntigen gen $resen $resentin ting g %ell) %ell) mempunyai mempunyai molekul molekul '% klas . elalui elalui '% klas , sel " akan menerima antigen, kemudian antigen ini disajikan disajikan ke permukaan sel untuk mengaktivasi sel ! helper. helper.sel sel sel ini ini akan mensekr mensekresikan esikan sitoki sitokin. n.
$roduksi $roduksi sitokin sitokin yang yang tepat
merupakan dasar untuk perkembangan perlindungan. Sitoki Sitokin n adalah adalah protei protein n yang yang dibuat dibuat oleh oleh sel-se sel-sell yang yang mempeng mempengaru aruhi hi perilaku sel-sel lain. Sitokin diproduksi oleh berbagai sel, termasuk sel-sel kekebalan tubuh seperti makroag, limosit ", limosit ! dan sel mast, serta sel-sel endotel, ibroblas , dan berbagai sel stroma. Sitokin merupakan protein-protein kecil sebagai mediator mediator dan pengatur pengatur immunitas immunitas,, inlamasi inlamasi dan hematopoesi hematopoesis. s. Sitokin adalah salah satu dari sejumlah at yang disekresikan oleh sel-sel tertentu dari dari sistem sistem kekeba kekebalan lan tubuh tubuh yang yang membawa membawa sinyal sinyal antara antara sel-se sel-sell lokal, lokal, dan dengan dengan demikian demikian memiliki memiliki eek pada sel-sel sel-sel lain respon terhadap stimulus sistem imun.
Sitoki Sitokin n dihasi dihasilka lkan n sebaga sebagaii
1.2 Identifikasi masalah *. +. .
#pa yang dimaksud sitokin "agaimana klasiikasi sitokin #pa saja bentuk dari interleukin, $,, $,, F, !F
1.3 Maksud Dan u!uan
aksud dari penyusunan majalah ini adalah untuk mengetahui peranan sitokin dalam item imun. Sedangkan tujuanya tujuanya adalah sebagai berikut/ 1. 2. 3.
engetahui deinisi dari sitokin engetahui klasiikasi sitokin engetahui bentuk dari d ari interleukin , $,F $,F dan !F
1." Met#d#l#gi $enulisan
akalah ini disusun dengan acuan studi literatur dari jurnal dan sumber inormasi online
BAB II
1.2 Identifikasi masalah *. +. .
#pa yang dimaksud sitokin "agaimana klasiikasi sitokin #pa saja bentuk dari interleukin, $,, $,, F, !F
1.3 Maksud Dan u!uan
aksud dari penyusunan majalah ini adalah untuk mengetahui peranan sitokin dalam item imun. Sedangkan tujuanya tujuanya adalah sebagai berikut/ 1. 2. 3.
engetahui deinisi dari sitokin engetahui klasiikasi sitokin engetahui bentuk dari d ari interleukin , $,F $,F dan !F
1." Met#d#l#gi $enulisan
akalah ini disusun dengan acuan studi literatur dari jurnal dan sumber inormasi online
BAB II
I%I
2.1 Definisi %it#kin
Sitokin berasal dari bahasa yunani yaitu cyto yang cyto yang artinya artinya sel dan kinos yang kinos yang artinya gerakan. Secara hariah sitokin sitokin merupakan salah satu dari sejumlah sejumlah at yang disekresikan oleh sel-sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh yang membawa sinyal antara sel-sel lokal, sehingga memiliki eek pada sel-sel lain. Sitokin
meliputi
kemokin , kemokin , intereron intereron , , interleukin interleukin , , limokin limokin dan dan tumor
necrosis necros is acto actor r .. Sitokin Sitokin diproduksi diproduksi oleh berbagai berbagai sel, termasuk termasuk sel-sel sel-sel kekebalan kekebalan tubuh seperti makroag makroag , , limosit " , limosit ! dan ! dan sel mast , endotel endotel , , ibroblas , dan berbagai se sell st stro roma ma (0acki (0ackie,+ e,+1*1) 1*1).. Sitoki Sitokin n dihasi dihasilka lkan n sebaga sebagaii respon respon terhada terhadap p stimulus sistem imun. Sitokin bekerja dengan mengikat reseptor-reseptor membran spesiik, yang kemudian membawa sinyal ke sel melalui second messenger (tirosin kinase), untuk mengubah aktivitasnya (ekspresi gen). 2espon-respon terhadap sitokin dianta diantarany ranyaa mening meningkat katkan kan atau atau menuru menurunkan nkan ekspre ekspresi si protei protein-p n-prot rotein ein membran membran termasuk reseptor-reseptor sitokin, prolierasi, dan sekresi molekul-molekul eektor ('orst ,+1*). Sitokin bisa bereaksi pada sel-sel yang mensekresikanya disebut juga aksi aksi autokr autokrin, in, atau atau pada pada sel-se sel-sell terdeka terdekatt dari dari sel sel yang yang mensek mensekres resika ikanya nya atau atau disebut juga aksi parakrin. Sitokin bisa juga beraksi secara sinergis jika dua atau lebih sitokin beraksi secara bersama-sama atau secara antagonis jika aktivitas sitokinya berlawanan.
2.2 &lasifikasi
a. "erdas "erdasark arkan an sel yg mensek mensekres resika ikanya nya,, sitoki sitokin n diklas diklasii iikas kasika ikan n sebaga sebagaii beriku berikutt yaitu/ *. limokin limokin (sitokin (sitokin yang dihasilkan dihasilkan limosit) limosit) +. monokin monokin (sitokin (sitokin yang dihasilkan dihasilkan monosit) monosit) . kemokin kemokin (sitokin (sitokin dengan aktivitas aktivitas kemotaktik) kemotaktik) 3. interleuki interleukin n (sitokin (sitokin yang dihasilkan dihasilkan oleh satu leukosit leukosit dan beraksi beraksi pada leukosit leukosit lainnya).
b. "erdasarkan ungsi , sitokin dapat diklasiikasikan sebagai berikut/ *. tipe * (n-4, !F, dll), +. tipe + (!F-5, 0-3 , 0-*1 , 0-* , dll), yang mendukung respon antibodi . c. "erdasarkan struktur tiga dimensi , sitokin dapat diklasiikasikan sebagai berikut/ Superamili munoglobulin (g) ,ada di seluruh beberapa sel dan jaringan tubuh vertebrata. Strukturnya homologi dengan imunoglobulin (antibodi ), molekul adhesi sel , dan bahkan beberapa sitokin. %ontoh tipe reseptor/ 0-*. • • •
Family 'emopoietic rowth Factor (tipe *), Family ntereron (tipe +), yang anggotanya adalah reseptor untuk F 5 dan 4. Family !umor ecrosis Faktor (!F) (tipe ), yang anggotanya berbagi sistein domain
•
ekstraselular
mengikat
beberapa
non-sitokin
lainnya seperti %631 , %6+7 dan %61 , selain ligan yang keluarga !F. Family 2eseptor interleukin-*7 (0-*72), sedikit homolog dengan keluarga reseptor sitokin lainnya. $ara anggota amily ini dikenal adalah sebagai
•
berikut/ 0-*72#, 0-*72", 0-*72%, 0*726 dan 0-*728.(gaen, +119) nterleukin-*+ (0-*+), yang disekresikan oleh makroag dan bertindak pada ! ' 1 (!-helper sel 1) dan mengkonversi menjadi ! ' * (!-helper sel *) yang menghasilka F 4. F 4 mengaktikan makroag, sehingga memulai respon imun diperantarai sel.
2.3.1 Interleukin
nterleukin merupakan kelompok sitokin ( disekresi hormon ) yang pertama kali diekspresikan oleh sel darah putih (leukosit). Fungsi dari sistem kekebalan tubuh tergantung pada interleukin. ayoritas interleukin disintesis oleh helper %63: ! lymphocytes, serta melalui monosit, makroag, dan sel endotel. nterleukin mempromosikan pengembangan dan dierensiasi !, ", dan sel-sel hematopoietik. $eran interleukin didasarkan pada sinyal dari beberapa jenis sel yang berbeda. ereka berinteraksi untuk mengontrol system kekebalan tubuh sel. Secara garis besar peranan sitokin dapat dilihat pada tabel/
Nama
0-*
Penghasil
magroag, sel ", monosit ,sel dendritik
arget re'e$t#rs
%6*+*a;0*2*, %6*+*b;0*2+
%el arget
Sel ! helper
(ungsi
co-stimulasi
Sel "
maturasi & prolierasi
Sel <
#ktivasi
makroag, endothelium, dan lainya
sejumlah kecil peradangan menyebabkan reaksi ase akut, sedangkan dalam jumlah besar menyebabkan demam
0-+
Sel !h*
%6+=;0+2#, %6*++;0+2", %6*+;0+2
#ktiasi sel t dan sel b , sel <, makroag, oligodendrocytes
merangsang pertumbuhan dan dierensiasi respon sel !. >uga dapat digunakan dalam immunotherapy untuk mengobati kanker. Selain itu telah digunakan dalam uji klinis (8S$2!. Stalwart) untuk meningkatkan jumlah %63 pada pasien positi '?
0-
sel mast, sel <, endotelium, eosinophil
%6*+;02#, %6**;02"
sel induk hematopoietik
dierensiasi dan prolierasi sel-sel progenitor myeloid misalnya eritrosit, granulosit
Sel mast
pertumbuhan dan histamin
Sel b akti
prolierasi dan dierensiasi, sintesis g* dan
0-3
Sel !h+, , memori %63 : sel, sel
%6*+3;032, %6*+;0+2
mast, makroag
0-=
0-@
0-7
g8. respon alergi (g8) Sel ! endothelium
$rolierasi
Sel !h+, sel mast, eosinoil
%6*+=;0=2#, %6**;02"
8osinoil
$roduksi
Sel "
6ierensasi , produksi g#
makroag, sel !h+, sel ", astrosit, endothelium
%6*+@;0@2#, %6*1;2@2"
Sel " akti
dierensiasi menjadi sel plasma
$lasma sel Sel induk hematopoitik Sel !
Sekresi antibodi 6ierensasi
pre;pro-sel ", pre;pro- sel !, sel <
dierensiasi dan prolierasi sel progenitor limoid, terlibat dalam kelangsungan hidup sel ", !, dan sel <, dan homeostasis, meningkatkan proinlamasi sitokin
Sel sumsum tulang stroma dan sel stroma thymus
%6*+7;072#, %6*+;0+2
menginduksi reaksi ase akut, hematopoiesis, dierensiasi, inlamasi
0-A or makroag, %B%0A limosit, selsel epitel, sel endotel
%B%2*;0A2#, neutroil, %B%2+;0A2";%6*+A basoil, limosit
0-9
%6*+9;092
erangsang sel mast
Sel !h+, khususnya oleh sel-sel helper %63 :
Sel ! ,sel "
0-*1
monosit, sel !h+, sel %6A : !, sel mast, makroag, bagian sel "
%6+*1;0*12#, %6C+*1";0*12"
acroag
$roduksi sitokin
Sel "
#ktivasi
Sel mast Sel !h*
menghambat produksi sitokin !h* (F-4, !F5, 0-+)
Sel !h+
Stimulasi
0-**
sumsum tulang stroma
0**2#
sumsum tulang stroma
produksi protein ase akut, pembentukan osteoklas
0-*+
sel dendritik, sel ", sel !, makroag
%6+*+;0*+2"*, 2*+2"+
Sel ! akti,
dierensiasi menjadi sel ! sitotoksik dengan 0-+, merangsang pembentukan F4, !F-D, menurunkan 0-*1
Sel <
erangsang F4 dan !F-D
0-*
sel !h+ 0*2 akti, sel mast, sel <
Sel !'+, sel ", makroag
erangsang pertumbuhan dan dierensiasi sel-sel " (g8), menghambat sel!'* dan menghambat produksi sitokin inlamasi makroag (misalnya 0-*, 0-@), E 0-A, 0*1, 0-*+
0-*3
Sel ! dan sel " tertentu
Sel " akti
mengontrol pertumbuhan dan prolierasi sel ", menghambat
sekresi g 0-*=
agosit 0*=2# mononuklear (dan beberapa sel lainnya), terutama makroag setelah diineksi oleh virus
Sel !, sel " akti
enginduksi produksi sel-sel <
0-*@
limosit, sel epitel, eosinoil, sel %6A : !
%63
%63: sel ! (!hcells)
%63: chemoattractant
0-*7
! helper *7 (!h*7)
%6w+*7;0*72#, 0*72"
epitel, endothelium, lainnya
osteoklastogenesis, angiogenesis, meningkatkan inlamasi sitokin
0-*A
agroag
%6w+*Aa;0*A2*
Sel !h* , sel <
enginduksi produksi F4, meningkatkan aktivitas sel <
0-*9
-
0+12
-
0-+1
-
0+12
mengatur prolierasi dan dierensiasi keratinosit
0-+*
sel ! helper, sel
0+*2
0-++
-
0++2
Semua limosit, sel dendritik
prolierasi sel %6A : !, menambah sitotoksisitas <, menambah prolierasi sel " %631-driven, dierensiasi sel !h*7 engaktikan
S!#!* dan S!#! dan meningkatkan produksi protein ase akut seperti serum amyloid #, #lpha *antichymotrypsin dan haptoglobin dalam sel hepatoma 0-+
-
0+2
eningkatkan angiogenesis tetapi mengurangi iniltrasi %6A !-sel
0-+3
-
0+12
emainkan peran penting dalam supressor tumor, penyembuhan luka dan psoriasis dengan mempengaruhi kelangsungan hidup sel.
0-+=
-
0@8
enginduksi produksi 0-3, 0= dan 0-*, yang merangsang ekspansi eosinoil
0-+@
-
0+12*
eningkatkan sekresi 0-*1 dan 0-A dan ekspresi permukaan sel %6=3 pada sel epitel
0-+7
-
0+72#
engatur aktivitas limosit " dan limosit !
0-+A
-
0+A2
"erperan dalam pertahanan
kekebalan tubuh terhadap virus 0-+9
-
"erperan dalam pertahanan inang terhadap mikroba
0-1
-
embentuk rantai 0-+7
0-*
-
0-+
-
enginduksi monosit dan makroag untuk mengeluarkan !F-D, 0-A dan %B%0+
0-
-
enginduksi sel ! helper untuk menghasilkan sitokin tipe +
0-=
regulatory ! cells
Supressor ! helper sel
0*2#
berperan dalam peradangan kulit
6ari = bentuk interleukin ada *7 interleukin yang telah di identiikasi (keterangan tabel) yaitu/ a. Interleukin 1
nterleukin * dihasilkan oleh sel ", monosit ,sel dendritik , magroag pada sel
yang mengatur pelepasan 0-* belum jelas tetapi diduga kerusakan sel merupakan salah satu aktor yang menyebabkan pelepasan 0-* oleh sel-sel tersebut. "eberapa substansi diketahui menghambat produksi 0-* yaitu hidrokortison, obat imunosupresi lain yaitu siklosporin yang mengintervensi ungsi limosit !, tetapi obat tersebut tidak dapat menghambat produksi 0-* yang dirangsang oleh Dampak IL-1 pada sel T 6iketahui bahwa 0-* yang diproduksi oleh makroag akan merangsang ekspresi reseptor 0-+ pada permukaan limosit ! (resting !) sehingga limosit ! tersebut dapat memberikan respon terhadap 0-+. emacu pembentukan 0-+ baik oleh sel ! yang sama maupun oleh sel ! yang lain, sehingga sel ! berprolierasi dan berdierensiasi lebih lanjut. 8kspresi reseptor 0-+ dapat terjadi dalam kurun waktu kurang lebih @ jam, mencapai jumlah maksimum dalam waktu +- hari, kemudian menurun dan pada hari ke-*3 jumlah reseptor 0-+ sudah sangat menurun sehingga sel ! tidak dapat memberikan respon lagi terhadap 0-+. Sel ! kemudian tidak dapat berdierensiasi dan kembali dalam keadaan istirahat. Gntuk mengekspresikan kembali reseptor 0-+ harus ada rangsangan baru. "eberapa percobaan juga mengungkapkan bahwa 0-* diperlukan untuk meningkatkan ungsi sel ! sitotoksik, misalnya untuk membunuh sel tumor. Selain itu 0-* dapat mengurangi aktivitas sel ! penekan dengan cara meningkatkan aktivitas sel ! penolong atau menekan ungsi sel ! penekan sendiri. $ada keadaan lain 0-* dapat meningkatkan aktivitas sel penekan.
Dampak IL-1 pada sel B emberikan rangsangan pada sel " sehingga terjadi prolierasi dan dierensiasi yang disusul dengan produksi antibodi. 2angsangan produksi antibodi di atas terjadi baik secara langsung kepada sel " maupun melalui peningkatan aktivitas sel ! helper yang memproduksi "%F.
diduga berperan sebagai sinyal untuk ungsi autoregulasi pada sel ". Stimulasi 0-* pada sel pre-" mengakibatkan ekspresi sg pada permukaan sel. Selain mempunyai dampak terhadap limosit, 0-* juga mempunyai dampak terhadap sel-sel non limosit. 6ampakya pada makroag banyak yaitu mengiduksi pembentukan prostaglandin 8+ ($8+), colony stimulating actor (%SF) dans sitokin lain, serta pembentukan kolagenase disamping memacu sitotoksisitas. Fungsi lainya : •
meningkat pada gingiva periodontitis dewasa dibandingkan dengan individu yang
•
secara klinis sehat atau mengalami gingivitis ringan meningkat pada periodontitis akti dibandingkan dengan inlamasi yang stabil. Sitokin-sitokin ini meningkatkan ekspresi aktor-aktor adhesi pada sel-sel endotel
•
untuk memungkinkan transmigrasinya leukosit-leukosit, sel-sel yang melawan patogen, ke tempat ineksi dan berkumpul di pusat pengatur suhu hipotalamus, • •
dan menyebabkan peningkatan suhu tubuh atau demam pengaturan hematopoesis menstimulasi ibroblas untuk menghasilkan kolagenase
). Interleukin 2
0-+ diproduksi terutama oleh sel !h atas rangsangan 0-* yang dilepaskan makroag. Selain diproduksi oleh sel !h, 0-+ juaga dapat diproduksi oleh !s dan !c atas rangsangan yang sesuai misalnya rangsangan $'# atau '% kelas . 6emikian pula timosit imunokompeten yang terdapat dalam medula kelenjar timus dapat memproduksi 0-+ bila dirangsang oleh $'#. nterleukin-+adalah sejenis sitokin yang disebut hormon leukositotropik , yang berperan sebagai stimulan dalam prolierasi sel " dan sel !. 0-+ ditelisik mempunyai ungsi yang serupa dengan 0-*=. 0-+ berperan dalam apoptosis sel ! yang teraktivasi bukan oleh antigen, hal ini penting untuk mencegah autoimunitas, sedangkan 0-*= berperan dalam pemeliharaan sel ! memori . 0+ adalah protein
yang mengatur aktivitas sel-sel darah putih (leukosit, sering limosit ) yang bertanggung jawab untuk kekebalan. 0-+ merupakan bagian darirespon alami tubuh terhadap mikroba ineksi. 0-+ menengahi eek dengan carac mengikat reseptor 0-+ , yang diekspresikan oleh limosit. 0-+ berungsi untuk pertumbuhan, prolierasi, dan dierensiasi limosit thymus. 0-+ biasanya diproduksi oleh sel ! selama respon imun (%antrell, +113). Selain itu 0-+ juga diperlukan selama pengembangan sel ! di timus untuk pematangan subset sel ! yang disebut regulatory sel ! (!-regs) ( Saguchi et al, *99=). Setelah keluar dari timus, ! -2egs berungsi untuk mencegah sel ! lainnya dari mengenali dan bereaksi terhadap antigen
diri,
yang
dapat mengakibatkan
autoimunitas. 0-+ dapat menginduksi prolierasi sel ! dengan cara autocrine sehingga dengan adanya kemampuan ini sel ! dapat dirangsang untuk membentuk klon sel ! in vitro. 0-+ ternyata juga memberikan rangsangan pada sel-sel non !, misalnya meningkatkan prolierasi dan dierensasi sel " dan produksi antibodi, serta meningkatkan aktivitas sel <. 0-+ memerlukan bantuan limokin lain.
0- diproduksi oleh sel !, sel < dan mastosit, dan mempunyai pengaruh yang jelas pada pertumbuhan dan dierensiasi semua lineage sel hemopoetik. Gmumnya 0- disekresi oleh sel ! yang teraktivasi sebagai respon imunitas untuk menstimulasi lebih banyak sel ! dari sumsum tulang. nterleukin- adalah sebuah hormon berjenis sitokina dari kelompok interleukin yang mempunyai potensi untuk memicu prolierasi beragam sel hemotopoetik memicu prolierasi beragam
menjadi sel progenitor mieloid, termasuk
sel mieloid seperti eritrosit, megakariosit, granulosit,
monosit dan sel dendritik. 0- berperan dalam pelbagai aktivitas selular, seperti perkembangan sel, dierensiasi sel dan apoptosis, serta memiliki potensi neurotropik. Fungsi nterleukin- (0-) lainya adalah dalam meningkatkan respon alami tubuh terhadap penyakit sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. 0- juga merangsang dierensiasi sel induk hematopoietik multipoten menjadi sel progenitor myeloid dengan penambahan 0-7 pada sel-sel progenitor limoid. Selain itu mengaturhubungannyadengansitokin lain, misalnya, 8rythropoietin (8$H), granulosit macrophage colony-stimulating actor (-%SF), dan 0-@ . d. Interleukin "
nterleukin-3 adalah sitokina pleiotropik yang disekresi oleh sel ! yang telah teraktivasi menjadi sel !'+, bersama-sama dengan 0-= dan 0-*. 0-3 berperan dominan dalam sistem kekebalan dan merupakan aktor yang penting dalam perkembangan hipersensitivitas, dengan ungsi selular yang banyak tumpang-tindih dengan 0-* (
$eran biologis dari interleukin 3 adalah prolierasi sel !, dan dierensiasi sel " menjadi sel plasma . 0-3 mengatur sistem kekebalan humoral dan kekebalan adapti , menurunkan produksi sel !h*, makroag, F-gamma, dan sel dendritik 0*+.
nterleukin-=
adalah
sitokina
sekresi
sel
!' yang
berperan
dalam
perkembangan dan dierensiasi sel " dan eosinoil. $eningkatan rasio 0-= dilaporkan terkait dengan asma dan sindrom hipereosinoilik , seperti eosinoilia. !ingginya rasio 0-= juga ditemukan pada penderita penyakit raves dan tiroiditis 'ashimoto. 2eseptor 0-= terdiri dari D dan rantai 5c. subunit D spesiik untuk molekul 0-=, sedangkan subunit 5c juga dihasilkan oleh interleukin (0-) dan granulocytemacrophage colony. $eran 0-= adalah dalam meningkatkan produksi g# oleh sel " yang dirangsang oleh 0$S, sebaliknya dari 0-3, 0-= tidak menginduksi classswiching tetapi dapat mempercepat maturasi sel " yang telah diprogramkan untuk membentuk g#. Selain itu, 0-= dapat meningkatkan ekspresi reseptor 0-+ pada sel " teraktivasi maupun sel " dalam keadaan istirahat , meningkatkan ekspresi reseptor 0-+ pada permukaan subpopulasi timosit dan menginduksi sel tersebut untuk berdierensiasi menjadi sel ! sitotoksik. f.
Interleukin +
nterleukin
@ (0@)
adalah sitokin
pleiotropic
ampuh
yang mengatur
pertumbuhan sel dan dierensiasi dan memainkan peran penting dalam respon imun. 0-@ disekresikan oleh sel !, magroag, osteoblas, pembuluh darah, sel sel otot halus
dalam tunika media. receptor nterleukin @ (0@2) juga dikenal sebagai %6*+@ yang merupakan tipe reseptor sitokin . $ada 0-@ yang disekresikan oleh sel ! dan makroag peranya adalah untuk merangsang respon kekebalan tubuh, misalnya selama ineksi dan setelah trauma, terutama luka bakar atau kerusakan jaringan yang mengarah ke peradangan. Selain itu, osteoblas mensekresikan 0-@ untuk merangsang pembentukan osteoklas, sel-sel otot
halus dalam tunika
media dan
juga
memproduksi
0-@
sebagai
pro-
inlamasi sitokin $eran lainya yaitu sebagai mediator penting dari demam dan respon ase akut . 0-@
ini
mampu
melintasi penghalang
darah
ke
otak dan
memulai
sintesis $8 + di hipotalamus ("anks et al, *993) , sehingga mengubah setpoint suhu tubuh. 6alam jaringan otot dan lemak, 0-@ merangsang mobilisasi energi yang mengarah
pada
peningkatan
suhu
tubuh. 0-@
dapat
disekresikan
oleh makroag sebagai respons terhadap mikroba tertentu, yang disebut dengan pathogen-associated molecular patterns ( $#$s ). $#$s ini mengikat pattern recognition receptors ($22s) dan !oll-like receptors ( !02s ). 0-@ juga penting untuk pertumbuhan hibridoma dan ditemukan di banyak media kloning tambahan seperti briclone . nhibitor dari 0-@ (termasuk estrogen ) yang digunakan untuk mengobati postmenopause osteoporosis . 0-@ juga diproduksi oleh adipocytes dan dianggap menjadi alasan mengapa orang obesitas memiliki tingkat endogeneous lebih tinggi %2$ . ("astard, *999) Selain itu 0-@ bertanggung jawab untuk merangsang sintesis protein ase akut, serta produksi neutroil di sumsum tulang. 0-@ mendukung pertumbuhan sel " juga berperan Sebagai myokine (sitokin yang dihasilkan dari otot) yang kerjanya meningkat pada respon terhadap kontraksi otot dan anti-inlamasi. (Febbraio #, $edersen "< (+11=)..
g. Interleukin ,
nterleukin 7 (0-7) adalah protein yang pada manusia dikodekan oleh gen IL7( S awa et al, +119) . 0 -7 merupakan hematopoietik aktor pertumbuhan yang disekresikan oleh sel-sel stroma di sumsum tulang dan timus . 0-7 juga diproduksi oleh keratinosit , sel dendritik , hepatosit , neuron , dan sel epitel, tetapi tidak diproduksi oleh limosit . (Fry dan ackall ,+11+). 0-7 memiliki peran merangsang diferensiasi multi$#ten -$luri$#tent hemat#$#ieti' sel induk men!adi sel $r#genit#r limf#id. %elain itu !uga da$at merangsang $r#liferasi dari semua sel di garis keturunan limf#id - sel B / sel dan sel N& . Hal ini $enting untuk $r#liferasi selama taha$0taha$ tertentu se$ert $ematangan sel0B/ kelangsungan hidu$ dan N& sel/ $engem)angan dan h#me#stasis. IL0, meru$akan sit#kin $enting )agi $engem)angan sel B dan sel . %it#kin ini dan hepatocyte growth actor - H( mem)entuk heter#dimer ang )erfungsi se)agai fakt#r $ertum)uhan sel0merangsang $re0$r#0B. %it#kin ini da$at di$r#duksi se'ara l#kal #leh e$itel usus dan e$itel sel g#)let/ dan da$at )er$eran se)agai fakt#r regulasi untuk limf#sit muk#sa usus. %tudi &n#'k#ut ang dilakukan $ada tikus menun!ukkan )aha sit#kin ini memainkan $eran $enting dalam kelangsungan hidu$ sel limf#id. IL0, )erikatan dengan rese$t#r IL0, / aitu )eru$a heter#dimer terdiri dari Interleukin0, al$ha rese$t#r dan rantai gamma rese$t#r -Nagu'hi et al/ 144" . 5ese$t#r Interleukin0, telah ter)ukti memainkan $eran $enting dalam $erkem)angan sel0sel keke)alan ang dise)ut limf#sit. Penakit ang )erkaitan dengan IL, adalah kanker / infeksi 6irus dan tlans$lantasi.
h. Interleukin 7
nterleukin A adalah hormon golongan kemokina berupa polipeptida dengan massa sekitar A-*1 k6a yang digunakan untuk proses dasar, pengikatan heparin, peradangan dan perbaikan jaringan ('edges >%, Singer %#, erthoer C!.+11AI. 0-A diproduksi oleh berbagai macam sel, termasuk monosit, neutroil, sel !, ibroblas, sel endotelial dan sel epitelial, #da banyak reseptor pada permukaan membran yang mampu mengikat 0-A. jenis yang paling sering dipelajari adalah %B%2* dan %B%2+ . 8kspresi dan ainitas untuk 0-A berbeda antara dua reseptor (%B%2*J %B%2+). !oll-like reseptor adalah reseptor dari sistem kekebalan tubuh bawaan. 2eseptor ini mengenali pola antigen (seperti 0$S pada bakteri gram negati). elalui rantai reaksi biokimia, sekresi 0-A merupakan mediator penting dari reaksi kekebalan tubuh dalam respon sistem kekebalan tubuh bawaan. sel target utama dari 0-A adalah granulosit neutroil, sel target lainya seperti sel endotel , makroag , sel mast , d an keratinosit . $eran 0-A sebagai aktor kemotaktik neutroil, memiliki dua ungsi utama. $ertama menginduksi reaksi kemotaksis dalam sel target, terutama neutroil dan granulosit lalu menyebabkan sel tersebut bermigrasi ke tempat ineksi.. 0-A juga menginduksi agositosis. 0-A juga dikenal sebagai promotor ampuh angiogenesis . 6alam sel target, 0-A menginduksi serangkaian respon isiologis yang diperlukan untuk migrasi dari agositosis, seperti peningkatan kandungan %a + :, intraseluler eksositosis (misalnya histamin).. Selain itu 0-A diyakini memainkan peran dalam patogenesis bronchiolitis (penyakit saluran pernapasan umum yang disebabkan oleh ineksi virus). $roduksi 0-A yang berlebihan selalu dikaitkan dengan penyakit peradangan, seperti asma, leprosy, psoriasis dll. 0-A juga dapat menginduksi perkembangan tumor sebagai salah satu eek angiogenik yang ditimbulkan, selain vaskularisasi. 6ari beberapa
kemokina
yang
memicu
kemotaksis
neutroil,
0-A
merupakan
chemoattractant yang terkuat. Sesaat setelah terpicu, neutroil menjadi akti dan berubah bentuk oleh karena aktivasi integrin dan sitoskeleton aktin. i.
Interleukin 4
nterleukin 9 adalah sitokin yang dikode oleh gen 0-9. $rotein yang dikode oleh gen ini adalah sitokin yang diproduksi oleh sel-! dan secara khusus oleh sel-sel helper %63: yang bertindak sebagai pengatur berbagai sel hematopoietik . Sitokin ini
merangsang prolierasi
sel dan
mencegah apoptosis . Fungsi
ini
dilakukan
melalui interleukin-9 reseptor (092), yang mengaktikan transduser sinyal yang berbeda dan aktivator ( S!#! ) protein dan dengan demikian menghubungkan sitokin ini untuk berbagai proses biologis. en yang mengkode sitokin ini telah diidentiikasi sebagai gen yang berperan dalam asma . $enelitian genetik pada model tikus asma menunjukkan
bahwa
sitokin
ini
merupakan
aktor
penentu
dalam
patogenesis hyperresponsiveness bronkial . 2eseptor nterleukin 9 (092) juga dikenal sebagai %6*+9 yang merupakan tipe reseptor sitokin . $rotein yang dikode oleh gen ini merupakan reseptor sitokin yang secara khusus menengahi eek biologis dari interleukin 9.
!.
Interleukin 18
nterleukin-*1 adalah sitokin yang banyak disekresi oleh monosit,pada tingkat yang lebih rendah 0-*1 terutama diproduksi oleh limosit , yaitu ! ' +, mastocytes , %63 : %6+= : FoKp : sel regulators ! , dan dalam subset tertentu sel ! dan sel " yang akti memiliki eek pleiotroik pada sistem kekebalan dan peradangan. Fungsi 0-*1
terutama menghambat atau meniadakan respon peradangan, juga pada
mengendalikan perkembangan dan dierensiasi sel ", sel < , sel !', sel ! %6A, mastosit, granulosit, sel
dendritik , keratinosit
dan sel
imunosupresi terhadap sel mieloid.( $estka,+113)
endotelial,
dan
bersiat
0-*1 merupakan sitokin dengan pleiotropic eek di immunoregulation dan peradangan.. ungsi ini diatur oleh ekspresi sitokin !h* , penelitian
nterleukin ** (0-**) adalah protein dikodekan oleh gen 0-** . 0-** adalah sitokin multiungsi
pertama kali diisolasi pada tahun *991 dari sumsum
tulang yang diturunkan oleh sel stroma. Sitokin ini
adalah pengatur beberapa
peristiwa dalam hematopoiesis, terutama stimulasi pematangan megakaryocyte ($aul et al ,*991). 0-** juga dikenal dengan nama #dipogenesis inhibitory actor (#F) dan oprelvekin(
dalam model murine, merangsang peningkatan
ketebalan kortikal dan kekuatan tulang panjang. Selain itu
memiliki ungsi
lymphopoietic ; hematopoietik dan pembentukan osteotrophic (Sims et al, +11=).
$ada penggunaan medis, nterleukin ** diproduksi dengan menggunakan teknologi 6# rekombinan
dan dipasarkan sebagai protein terapeutik disebut
oprelvekin , untuk pencegahan trombositopenia pada pasien kanker. l.
Interleukin 12
nterleukin
*+ (0-*+) adalah interleukin yang secara alami diproduksi
oleh sel dendritik , makroag dan sel lymphoblastoid ( %-7 ) dalam menanggapi rangsangan antigen (
dikenal sebagai sel-stimulating actor !, yang dapat
pertumbuhan
sel
!. Selain
itu
juga
dapat
merangsang
produksi intereron-gamma (F-4) dan tumor necrosis actor-alpha (!F-D) dari sel ! dan sel natural killer (<) , dan mengurangi aktivitas 0-3 dimediasi oleh F4. Sel ! yang memproduksi 0-*+ memiliki coreceptor berupa
%61 , yang
berhubungan dengan kegiatan.0-*+ 0-*+ memainkan peran penting dalam kegiatan sel < dan limosit !. 0-*+ dalam menengahi peningkatan aktivitas sitotoksik sel < dan %6A :limosit ! sitotoksik . 0-*+ merangsang ekspresi dari dua reseptor yaitu 0-*+, 0-*+2-5* dan 0-*+2-5+, selain itu juga mempertahankan ekspresi protein penting yang terlibat dalam sinyal 0-*+ dalam sel < . 0-*+ juga memiliki aktivitas anti- angiogenik , yang berarti dapat memblokir pembentukan pembuluh darah baru. 'al ini dilakukan dengan meningkatkan produksi intereron gamma. 0-*+
berikatan
dengan
reseptor
0-*+,
yang
merupakan
reseptor
heterodimeric dibentuk oleh 0-*+2-5* dan 0-*+2-5+. Setelah berikatan, 0-*+25+ menjadi tirosin lalu terosorilasi dan menyediakan situs mengikat untuk kinase, !<+ dan >#<+.
'al
ni
penting
dalam
mengaktikan
kritis aktor
transkripsi protein seperti S!#!3 yang terlibat dalam sinyal 0-*+ dalam sel ! dan sel <. >alur ini dikenal sebagai jalur >#<-S!#! .( Cang, Frank, 2it +111)
0-*+
dihubungkan
dengan autoimunitas .
0-*+
untuk
orang
yang
menderita penyakit autoimun terbukti memperburuk enomena autoimun. 'al ini diyakini karena peranya dalam menginduksi respon imun !h*. . m. Interleukin 13
nterleukin * (0-*) adalah protein yang pada manusia yang dikode oleh IL13 . 0-* dan 0-3 memiliki kesamaan sekitar 1M dari urutan dan memiliki struktur yang mirip. 0-* adalah sitokin yang disekresi oleh berbagai jenis sel, terutama ! helper tipe + (!h+), yang merupakan mediator dari alergi peradangan dan penyakit(morgan et al, *99+). 0-* memiliki eek pada sel-sel kekebalan yang mirip dengan sitokin 03 . amun, 0-* diduga menjadi mediator yang lebih sentral dari perubahan isiologis yang disebabkan oleh peradangan alergi pada banyak jaringan. 0-* berhubungan terutama dengan induksi penyakit saluran napas dan memiliki peranan sebagai
anti-inlamasi . 0-*
menginduksi
kelas
protein
yang
dikenal
sebagai matriks metalloproteinase ($s) pada di saluran naas. 6iantara aktoraktor lain, 0-* menginduksi $ ini sebagai bagian dari mekanisme perlindungan
terhadap peradangan
alergi yang berlebihan yang
merupakan
predisposisi sesak napas. 0-* berperan dalam menginduksi perubahan hematopoietik sel, tetapi eek ini mungkin kurang besar dibandingkan peran
0-3. Selain itu, 0-* dapat
menginduksi sekresi imunoglobulin 8 (g8) dari sel " . 2eseptor 0-* terdiri dari rantai alpha reseptor 0-3 (0-32D) dan l 0-* yang spesiik(Cynn !# ,+11).. Sebagian besar eek biologi dari 0-* terkait dengan satu aktor transkripsi , sinyal transduser dan aktivator transkripsi @ (Stat@). 'al ini dapat disebabkan oleh reaksi alergi yang ditimbulkan ketika menghadapi gen #la.
#lpha-taKilin atau dikenal juga sebagai interleukin-*3 (0-*3) adalah protein yang pada manusia dikodekan oleh gen !B0#
.
nterleukin ini
diproduksi
terutama oleh sel ! dan beberapa sel ". nterleukin-*3 adalah sitokin yang mengontrol pertumbuhan dan prolierasi sel " normal maupun kanker (ambrus et al, *99). olekul ini juga baru ditunjuksebagai taKilin (ogami et al, +11). 0-*3 menginduksi prolierasi sel-", menghambat sekresi antibodi , dan memperluas subkelompok sel-" yang dipilih.
#. Interleukin01*
nterleukin-*=adalah sitokin yang disekresikan dari beragam sel dan jaringan tubuh yang berperan dalam aktivasi dan prolierasi sel < dan sel !. 0-*= mempunyai beberapa kemiripan dengan 0-+ dalam hal aktivitas selular.
dengan ekspresi %6A
dikendalikan oleh rasio antara 0-*= dan 0-+. 0-*= juga menginduksi aktivasi
enim >#< kinase, selain aktivator transkripsi S!#!-, S!#!-=, S!#!-@, dan osorilasi. 6eisiensi pada 0-*= ditemukan pada pasien dengan rheumatoid arthritis, penyakit usus radangan dan penyakit yang disebabkan ineksi retrovirus seperti '? dan '!0?- ( rabstein <', *993). Sitokin ini dihasilkan dalam bentuk protein matang terutama oleh sel dendritik , monosit dan makroag. 0-*= disekresikan oleh agosit mononuklear (dan beberapa sel lain) setelah di ineksi oleh virus . Sitokin ini menginduksi prolierasi sel dari sel-sel <
yaitu sel-sel sistem kekebalan tubuh
bawaan yang berperan utama adalah untuk membunuh sel yang terineksi virus. Fungsi nterleukin *= (0-*=) adalah mengatur aktivasi sel ! dan sel natural killer (<) selain itu juga untuk
prolierasi. Sitokin ini juga terlibat dalam
pengembangan sel <. 6alam limosit tikus, 0-*= mencegah apoptosis dengan menginduksi inhibitor apoptosis, "%0+0* ; "%0-K (0) (Sauce 6 et al, +11@). $ada manusia yang mempunyai penyakit celiac, 0-*= menekan apoptosis di limosit ! dengan menginduksi "cl-+ dan ; atau "cl-K0 (alamut , +1*1). $. Interleukin 1+
$rotein yang dikode oleh gen 0*@ ini merupakan sitokin pleiotropic yang berungsi sebagai chemoattractant, modulator aktivasi sel !, dan penghambat replikasi '?. $roses sinyal dari sitokin ini dimediasi oleh %63. $roduk dari gen ini mengalami proses proteolitik untuk menghasilkan dua protein ungsional. nterleukin *@ (0-*@) adalah sitokin yang dirilis oleh berbagai sel (termasuk limosit dan beberapa sel epitel ) yang telah ditandai sebagai molekul kimia untuk sel kekebalan tertentu mengekspresikan molekul permukaan sel %63 . nterleukin ini juga merekrut dan mengaktikan banyak sel-sel lain dengan mengekspresikan molekul %63, termasuk monosit , eosinoil , dan sel dendritik .( %ruikshank, +111) 9. Interleukin 1,
nterleukin *7 merupakan sitokin yang bertindak sebagai mediator ampuh dalam menunda ekspresi dengan meningkatkan produksi kemokin dalam berbagai jaringan, mirip dengan ntereron gamma. 0-*7 yang diproduksi oleh sel !-helper dan diinduksi oleh 0-+(
%$-*),
dan prostaglandin (misalnya,$8 +) dari
( ibroblast , sel-sel
endotel , sel
epitel , keratinosit ,
banyak
2H-D, jenis
sel
dan makroag ). $elepasan
sitokin menyebabkan banyak peran, seperti remodeling saluran napas. Fungsi 0-*7 juga penting untuk subset dari %63 : !-Sel yang disebut ! helper *7 (! h *7) sel. 0*7
telah
dikaitkan
dengan
banyak
penyakit
kekebalan
autoimun
terkait
termasuk rheumatoid arthritis , asma , lupus , allograt penolakan, kekebalan antitumor dan baru-baru $soriasis . 2.3.2. Interfer#n
ntereron adalah hormon
berbentuk sitokin berupa protein berjenis
glikoprotein yang disekresi oleh sel vertebrata diakibatkan rangsangan biologis, seperti virus, bakteri, protooa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya. Sejarah penemuan intereron dimulai pada tahun *9=3 ketika agano dan
berhasil mengisolasi molekul yang serupa dari sel ayam dan molekul tersebut disebut intereron. acam macam intereron adalah/ Siat
F #la (D)
F "eta (5)
F amma (4)
0eukosit F atau !ipe Fibroblas F atau !ipe mun F atau
ama lain
tipe
en
J+1
*
*
Stabilitas p'
Stabil
Stabil
0abil
nduser
?iruses
(2#J6#), ?iruses
(2#J6#), #ntigen,
(pengimbas)
ds2#
ds2#
itogen
Sumber utama
0eukosit, 8pitelium
Fibroblas
0imosit
a. ntereron Nala (D) ntereron-D dihasilkan oleh leukosit dan berperan sebagai molekul anti-viral (0arry, +113). $enggunaan intereron-D untuk perawatan penderita hepatitis " dan hepatitis
%
dapat
menginduksi
hipotiroidisme
atau
hipertiroidisme,
tiroiditismaupun disungsi kelenjar tiroid F-D memiliki eek anti-prolierati dan anti-ibrosis pada sel mesenkimal. b. ntereron- "eta (5) erupakan protein tunggal, yang diproduksi olehibroblast dan sel yang lainnya dalam merespon virus. F-ala danF-beta, keduanya menghambat replikasi sel dan meningkatkan ekspresi '% klas pada sel viral. c. ntereron gamma (4)
F-4, merupakan sitokin yang kritis terhadap imun alami dan imun adapti dalam melawan virus dan ineksi bakteri intraselluler dan untuk mengontrol tumor. 8kspresi F-4 dihubungkan dengan sejumlah penyakit autoinlamatori dan autoimun. 'al yang paling penting dari F-4 dalam sistem imun adalah kemampuannya untuk menghambat replikasi virus secara langsung, amun, yang paling
terpenting,
adalah
pengaruh
immunostimulator
dan
immunomodulatornya.F-4 berbeda dalam hal biokimia dan biologiknya dibandingkan dengan F-D dan F-5, dimana keduanya dihasilkan oleh sel-sel yang terineksi virus, F-4 dihasilkan selama respon imun berlangsung oleh adanya antigen spesiik sel-sel ! dan natural killer cells (sel-sel <) yang dikumpulkan oleh 0-+. $engaruh yang ditimbulkannya termasuk mengaktikan makroag untuk meningkatkan agositosis dan kemampuan membunuh sel-sel tumor seperti juga mengaktikan dan meningkatkan pertumbuhan sel-sel ! sitolitik dan sel-sel <. %ontoh aktivitas F-4 adalah/ *. eningkatkan presentasi antigen oleh makroag +. engaktikan dan meningkatkan aktivitas lisosom di dalam makroag . eningkatkan aktivitas sel !h+ 3. empengaruhi sel-sel normal untuk meningkatkan ekspresi molekul-molekul '% klas =. empromosikan adhesi dan mengikat leukosit-leukosit yang bermigrasi @. empromosikan aktivitas sel < 7. engaktikan #$%s dan merangsang dierensiasi !h* dengan pengaturan transkripsi aktor !.
F-4 meregulasi ekspresi antigen '% klas , d an menginduksi '% klas dan ekspresi reseptor Fc4 pada makroag dan sel-sel lainnya termasuk sel-sel limoit, sel-sel endotel, sel-sel mast dan ibroblas sehingga F-4 mempengaruhi kemampuan sel-sel tersebut untuk menyajikan antigen. 6engan diaktikannya '% klas pada sel-sel endotel, sel-sel ini kemudian menjadi peka terhadap aksi sel-sel ! sitolitik spesiik klas . Secara isiologi pembentukan osteoklas diatur oleh sitokin-sitokin utama osteoklastogenik -%SF dan 2#<0. "agaimanapun, kondisi isiologik yang terjadi, seperti selama berlangsungnya inlamasi, ineksi, dan deisiensi estrogen, resorpsi tulang secara signiikan distimulasi sehubungan dengan penambahan produksi aktor-aktor disregulasi pro- dan anti- osteoklastogenik, termasuk F-4, yang menjadi pusat mediator imun adapti. 2.3.3. MIP
akroag inlamasi $rotein ($) dikenal juga sebagai kemokin . $ada manusia,
ada
dua
bentuk
utama,
$-*D
dan
$-*5
yang
sekarang
bernama %%0 dan %%l3 . %%0 dan %%l3 merupakan aktor utama yang dihasilkan oleh makroag setelah dirangsang dengan bakteri endotoksin . $eranya adalah dalam respon kekebalan terhadap ineksi dan peradangan (ren et al, +1*1). $eran lainya adalah
mengaktikan granulosit ( neutroil , eosinoil dan basoil )
yang
dapat
menyebabkan peradangan akut neutrophilic . selain itu, %%0 dan %%l3 juga menginduksi sintesis dan pelepasan sitokin pro-inlamasi lainnya seperti interleukin * (0-*), 0-@ dan !F-D dari ibroblas dan makroag. en untuk yang mengkode keduanya
terletak
pada manusia kromosom
*7 (rving S et al,
*991).
%%0 dan %%l3 diproduksi oleh banyak sel, terutama makroag, sel dendritik, dan limosit (aurer dan von Stebut 8, +113). $-* dikenal untuk chemotactic dan eek proinlamasi tetapi juga dapat untuk homoeostasis. 2.3.".(
( (/ tumor
growt
!actor"
adalah senyawa hormon yang
diturunkan
dari keping darah selain 8F dan $6F, dan memiliki dua jenis subtipe yaitu !FD dan !F-5. !F-D merupakan hormon mitogenik yang disekresi oleh sel kanker dan ibroblas yang termodiikasioleh ineksi retroviral dan memiliki panjang =1 ## dengan gugus disulidayang menghubungkan deret A-%ys-%ys-+*, *@-%ys-%ys-+, 3-%ys-%ys-3O dan memiliki gugus ungsional lain yaitu $he-*=, #rg-3+, dan 0eu-3A.P+I 'ormon ini bersinergisdengan aktor pertumbuhan yang lain seperti !F-5 dan mengaktivasi perubahan enotipe pada sel, seperti transisi epitelial-mesenkimal, sehingga berperan dalamonkogenesis selain dalam penyembuhan. $eningkatan rasio kompleks pencerap !F-D dan 8F terjadi pada kasus kanker. a. !F-D !F-D disintesis secara internal sebagai bagian dari asam amino ke *@1 (manusia) prekursor transmembran. $rekursor ini terdiri dari bagian ekstraseluler yang mengandung transmembran bersiat hidroobik, panjangnya sekitar =1 asam amino. !F-D memiliki enam sistein yang dihubungkan oleh tiga jembatan disulida. !F-D secara tidak langsung berhubungan dengan !F-5. 6alam perut, !F-D diproduksi dalam mukosa lambung. !F-D berperan dalam menghambat sekresi asam lambung. !F-D dapat disintesis oleh makroag , sel-sel otak , dan keratinosit . !F-D menginduksi pembentukan epitel. .
(!F-5) adalah protein yang mengontrol prolierasi , dierensiasi sel , dan ungsi lainnya dalam sebagian besar sel. ni adalah jenis sitokin yang berperan dalamimunitas , kanker , asma
bronkial , penyakit
jantung , diabetes , herediter
telangiectasia hemoragik , sindrom aran , sindrom 8hlers-6anlos ?ascular, Sindrom 0oeys-6iet , penyakit $arkinsondan #6S. !F-5 menstimulasi pertumbuhan pembuluh darah walaupun menghambat prolierasi sel endotelial dan merupakan senyawa kemotaktis yang kuat bagi makroaga, sehingga pada sel tumor sering dijumpai rasio makroaga yang sangat tinggi. Calaupun bersiat imunosupresi, !F-5 menghambat pertumbuhan kanker ovarium dan bersama aktor osteoinduksi menstimulasi pembentukan tulang. !F-5 disekresi oleh berbagai jenis sel, termasuk makroag, dalam bentuk laten di mana ia kompleks dengan dua polipeptida lainnya, protein laten !F-beta mengikat (0!"$) dan latency terkait peptida (0#$). Serum proteinase seperti plasmin mengkatalisis pelepasan !F-5 akti dari kompleks. 'al ini sering terjadi pada permukaan makroag di mana laten kompleks !F-5 terikat untuk%6@ melalui ligan, thrombospondin-* (!S$-*). 2angsangan inlamasi yang mengaktikan makroag meningkatkan pelepasan akti !F-5 dengan mempromosikan aktivasi plasmin. akroag juga dapat endocytose g-terikat kompleks !F-5 laten yang disekresikan oleh sel-sel plasma dan kemudian lepaskan akti !F-5 ke dalam cairan ekstraselular. "eberapa sel yang mengeluarkan !F-5 juga memiliki reseptor untuk !F5. 'al ini dikenal sebagai sinyal autokrin . Sel-sel kanker meningkatkan produksi !F-5, yang juga bekerja pada sel-sel di sekitarnya.
%it#kin
%el $enghasil
%el target
(ungsi
F-D
0eukosit
"ervariasi
2eplikasi virus, ekspresi %'
F-5
Fibroblas
"ervariasi
2eplikasi virus, ekspresi %'
F-4
Sel-sel !h*
"ervariasi
2eplikasi virus
akroag
2espon '%
Sel-sel !c, sel-
$engaktian sel "
$erubahan g menjadi g+a
sel <
Sel-sel !h
$rolierasi
akroag
8liminasi patogen
$-*D
akroag
onosit, sel-sel !
$-*5
0imosit
onosit, sel-sel !
!F-5
Sel !, monosit
onosit, akroag
$engaktian
Sintesis 0-*
makroag
!F-D
$engaktian sel "
Sintesis lg#
"ervariasi
$rolierasi
akroag
akroag
8kspresi %# dan sitokin
Sel mast, sel-sel
Sel tumor
Sel mati
Fagosit-agosit
Fagositosis, tidak ada produksi
<
!F- 5
Sel !h* dan !c
Sel tumor Sel mati Berikut ini adalah A5I% BE%A5 $eranan sit#kin/ I(N/ MIP/ dan N( BAB III PENUUP
1.1 &esim$ulan
*. Sitokin adalah salah satu dari se!umlah :at ang disekresikan #leh sel0sel tertentu dari sistem keke)alan tu)uh ang mem)aa sinal antara sel0sel l#kal/ sehingga memiliki efek $ada sel0sel lain. +.
mensekresikanya . "entuk nterleukin terdiri atas interleukin * sampai interleukin @. $ terdiri atas $-*D dan $-*5. !F terdiri dari !F-D dan !F-5. Sedangkan intereron terbagi atas ntereron ala (D), ntereron "eta (5) dan F-4. 1.2 %aran
dan dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melengkapi data ini
DAA5 PU%A&A
htt$;;<.s'ri$.'#m di akses tanggal 22 Mei 281+
%I=%IN INE5LIU&IN 17 -IL017