LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR COSTAE DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL
Disusun Oleh !US"AFAA !US"AFAATUN TUN (SK.#$%.&'#) (SK.#$%.&'# )
PROGRA! PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI IL!U KESEHATAN KENDAL TAHUN AKADE!IK &$%&$* FRAKTUR COSTAE A. DEF DEFINIS INISII Fraktur costa adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang / tulang rawan
yang disebabkan disebabkan oleh ruda ruda paksa pada spesifikasi lokasi pada tulang
costa. Costa merupakan tulang pipih dan memiliki sifat yang lentur. Oleh karena tulang ini sangat dekat dengan kulit dan tidak banyak memiliki pelindung, maka setiap ada trauma dada akan memberikan trauma juga kepada costa. Dari kedua belas pasang costa yang ada, tiga costa pertama paling jarang mengalami fraktur. Hal ini disebabkan karena costa tersebut sangat terlindung. Costa ke !" paling banyak mengalami fraktur, karena posisinya sangat terbuka dan memiliki pelindung sangat sedikit, sedangkan tiga costa terbawah yakni costa ke #$!#% juga jarang mengalami fraktur oleh karena sangat mobile .&ada olahragawan biasanya lebih banyak dijumpai fraktur costa yang 'undisplaced(, karena pada olahragawan otot intercostalnya sangat kuat sehingga dapat mempertahankan fragmen costa yang ada pada tempatnya )Dewi, %$#$* +, %$$-. +. KLASIFIKASI enurut jumlah costa yang mengalami fraktur dapat dibedakan0 #. Fraktur simple %. Fraktur multiple enurut jumlah fraktur pada tiap costa0 #. Fraktur segmental %. Fraktur simple 1. Fraktur comminutif enurut letak fraktur dibedakan 0 #. 2uperior )costa #!1 %. edian )costa !" 1. 3nferior )costa #$!#% enurut posisi0 #. +nterior %. 4ateral 1. &osterior C. ETIOLOGI 2ecara garis besar penyebab fraktur costa dapat dibagi dalam % kelompok )Dewi, %$#$0 #. Disebabkan trauma a. 5rauma tumpul &enyebab trauma tumpul yang sering mengakibatkan adan ya fraktur costa antara lain kecelakaan lalulintas, kecelakaan pada pejalan kaki, jatuh dari ketinggian, atau jatuh pada dasar yang keras atau akibat perkelahian. b. 5rauma 5embus
&enyebab trauma tembus yang sering menimbulkan fraktur costa adalah luka tusuk dan luka tembak %. Disebabkan bukan trauma 6ang dapat mengakibatkan fraktur costa, terutama akibat gerakan yang menimbulkan putaran rongga dada secara berlebihan, atau akibat adanya gerakan berlebihan dan stress fraktur, seperti pada gerakan olahraga lempar martil, soft ball, tennis, golf. D. TANDA ,-n GEALA #. 7yeri tekan, crepitus dan deformitas dinding dada %. +danya gerakan paradoksal 1. 5anda8tanda insuffisiensi pernafasan 0 Cyanosis, tachypnea. . 9adang akan tampak ketakutan dan cemas, karena saat bernafas bertambah nyeri :. 9orban bernafas dengan cepat , dangkal dan tersendat . Hal ini sebagaiusaha untuk membatasi gerakan dan mengurangi rasa nyeri. ;. 7yeri tajam pada daerah fraktur yang bertambah ketika bernafas dan batuk <. ungkin terjadi luka terbuka diatas fraktur, dan dari luka ini dapat terdengar suara udara yang 'dihisap( masuk ke dalam rongga dada. -. =ejala!gejala perdarahan dalam dan syok. E. PATOFISIOLOGI Costae merupakan tulang pipih dan memiliki sifat yang lentur. &ada anak
costae masih sangat lentur sehingga sangat jarang dijumpai fraktur iga pada anak. Fraktur costa dapat terjadi akibat trauma yang datangnya dari arah depan, samping ataupun dari arah belakang. 5rauma yang mengenai dada biasanya akan menimbulkan trauma costa, tetapi dengan adanya otot yang melindungi costa pada dinding dada, maka tidak semua trauma dada akan terjadi fraktur costa. &ada trauma langsung dengan energi yang hebat dapat terjadi fraktur costa pada tempat traumanya. &ada trauma tidak langsung, fraktur costa dapat terjadi apabila energi yang diterimanya melebihi batas tolerasi dari kelenturan costa tersebut. 2eperti pada kasus kecelakaan dimana dada terhimpit dari depan dan belakang, maka akan terjadi fraktur pada sebelah depan dari angulus costa, dimana pada tempat tersebut merupakan bagian yang paling lemah. Fraktur costa yang 'displace( akan dapat mencederai jaringan sekitarnya atau bahkan organ dibawahnya. Fraktur pada costa ke !" dapat
mencederai a.intercostalis, pleura >isceralis, paru maupun jantung, sehingga dapat mengakibatkan timbulnya hematotoraks, pneumotoraks ataupun laserasi jantung )+nonim, %$##. Costa #!1 paling jarang fraktur, karena dilindungi oleh struktur tulang bahu, tula ng skapula, humerus, kla>ikula, dan seluruh otot!otot. ?ika terjadi fraktur costa #!1, kemungkinan menimbulkan cedera pembuluh darah besar. Costa !" paling sering fraktur, dan kemungkinan terjadi cedera jantung dan paru. Costa #$!#% agak jarang fraktur karena costae ini mobile, namun jika fraktur kemungkinan menimbulkan cedera organ intraabdomen )Dewi, %$#$. F. DIAGNOSIS 2eseorang yang mengalami fraktur costa akan mengeluhkan nyerim tekan dada dan bertambah sewaktu batuk, bernafas dalam/bergerak, sesak nafas, krepitasi, deformitas, tanda!tanda insufisiensi pernapasan seperti sianosis dan takipnea )2jamsuhidajat, dkk., %$$. 2ebanyak %:@ dari kasus fraktur costa tidak terdiagnosis, dan baru terdiagnosis setelah timbul komplikasi, seperti hematotoraks dan pneumotoraks )+nonim, %$$. Hal ini dapat terjadi pada olahragawan yang memiliki otot dada yang kuat dan dapat mempertahankan posisi fragmen tulangnya. Dalam penegakan diagnosis diperlukan )+, %$$-. G. PENGKAIAN KEPERAWATAN #. +namnesis a. 7yeri dada biasanya menetap pada satu titik, bertambah
berat saat bernafas. Aernafas )inspirasi rongga dada mengembang menggerakkan fragmen costa yang patah menimbulkan gesekan antara ujung
fragmen dengan jaringan
lunak sekitar rangsangan nyeri. b. 2esak nafas atau bahkan saat batuk keluar darah, mengindikasikan adanya komplikasi cedera pada paru. c. ekanisme trauma %. &emeriksaan fisik a. +irway # look0 benda asing di jalan nafas, fraktur tulang wajah, fraktur laring, fraktur, trakea % listen0 dapat bicara, ngorok, berkumur!kumur, stridor 1 feel
b. Areathing # 4ook 0 pergerakan dinding dada )asimetris/simetris, warna kulit, memar, deformitas, gerakan paradoksal. % 4isten0 >esikular paru, suara jantung, suara tambahan 1 Feel0 krepitasi, nyeri tekan c. Ciculation # 5ingkat kesadaran % Barna kulit 1 5anda!tanda laserasi &erlukaan eksternal d. Disability # 5ingkat kesadaran % espon pupil 1 5anda!tanda lateralisasi 5ingkat cedera spinal e. Eposure # Auka pakaian penderita % Cegah hipotermia 0 beri selimut hangat dan temapatkan pada ruangan yang cukup hangat. &emeriksaan fisik lain0 # &eriksa abdomen terutama pada fraktur costa bagian inferior 0 diafragma, hati, limpa,ginjal, dan usus. % &eriksa tulang rangka 0 >ertebrae, sternum, cla>ikula, fungsi anggota gerak. 1 7ilai status neurologis 0 pleEus brachialis, intercostalis, subcla>ia. 1. &emeriksaan penunjang a. ontgen thoraE anteroposterior dan lateral dapat membantu diagnosis hematothoraks dan pneumothoraks ataupun contusio pulmonum, mengetahui jenis dan letak fraktur costae. Foto obliue untuk diagnosis fraktur multiple. b. 9= c. onitor laju nafas, analisis gas darah, pulse oksimetri. . Diagnosis Aanding a. Fraktur sternum b. Fraktur >ertebrae c. 2tress fraktur d. Osteoarthritis e. &neumotoraks f. Cedera trakea dan bronkus g. Contusio dinding dada h. Flail chest )Dewi, %$#$* +, %$$- :. &enatalaksanaan
Fraktur #!% costae tanpa adanya penyulit/kelainan lain ditangani secara konser>atif )analgetika. Fraktur lebih dari % costae harus diwaspadai kelainan lain )edema paru, hematotoraks, pneumotoraks. &enatalaksanaan fraktur iga multipel yang disertai penyulit lain )seperti0 pneumotoraks, hematotoraks dsb. ditujukan untuk mengatasi kelainan yang mengancam jiwa secara langsung, di ikuti oleh penanganan pasca operasi/ tindakan yang adekuat )analgetika, bronchial toilet, cek lab dan rontgen berkala, sehingga dapat menghindari morbiditas komplikasi )+nonim, %$##. &enatalaksanaan pada fraktur iga multipel tanpa penyulit pneumotoraks, hematotoraks, atau kerusakan organ intratoraks lain, adalah )Dewi, %$#$* 2jamsuhidajat, dkk., %$$0 a. +nalgetik yang adekuat )oral/ i> /intercostal block b. Aronchial toilet c. Cek lab berkala 0 Hb, Ht, leukosit, trombosit,dan analisa gas darah d. Cek foto rontgen berkala Hal!hal penting yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana fraktur costa yaitu )+, %$$-0 a. &rimary 2ur>ey # +irway dengan kontrol ser>ikal &enilaian dengan memperhatikan patensi airway )inspeksi, auskultasi, palpasi, serta penilaian akan adanya obstruksi. anagement dengan melakukan chin lift dan atau jaw thrust dengan kontrol ser>ikal in!line immobilisasi. 9emudian bersihkan airway dari benda asing. % Areathing dan >entilasi &enilaian dengan membuka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan kontrol ser>ikal in!line immobilisasi. 4alu menentukan laju dan dalamnya pernapasan. 3nspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan terdapat de>iasi trakhea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot!otot tambahan dan tanda! tanda cedera lainnya. &erkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor, diikuti auskultasi thoraks bilateral. anagement meliputi pemberian oksigen, analgesia untuk mengurangi nyeri dan membantu
pengembangan dada, misalnya morphine sulfate. Hidrokodon atau kodein yang dikombinasi dengan aspirin atau asetaminofen setiap jam. Alok ner>us interkostalis dapat digunakan untuk mengatasi nyeri berat akibat fraktur costae, contoh bupi>akain )arcaine $,:@ % sampai : ml, diinfiltrasikan di sekitar n. interkostalis pada costa yang fraktur serta costa!costa di atas dan di bawah yang cedera )tempat penyuntikan di bawah tepi bawah costa, antara tempat fraktur dan prosesus spinosus, jangan sampai mengenai pembuluh darah interkostalis dan parenkim paru. &engikatan dada yang kuat tidak dianjurkan karena dapat membatasi pernapasan. 1 Circulation &enting untuk kontrol perdarahan. &enilaian untuk mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal dan sumber perdarahan internal. &eriksa nadi0 kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus. 5idak diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda diperlukannya resusitasi masif segera. &eriksa warna kulit, kenali tanda! tanda sianosis, tekanan darah. anagement berupa penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal* pemasangan kateter 3G % jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk pemeriksaan rutin, kimia darah, golongan darah dan cross!match serta +nalisis =as Darah )A=+* pemberian cairan kristaloid #!% liter yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat. 5ransfusi darah jika perdarahan masif dan tidak ada respon terhadap pemberian cairan awal. &emasangan kateter urin untuk monitoring indeks perfusi jaringan. Disability enilai tingkat kesadaran memakai =C2, menilai pupil besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya
dan awasi tanda!tanda lateralisasi. hipotermia dengan selimut hangat dan tempatkan pada ruangan yang cukup hangat. b. 2econdary 2ur>ey # +namnesis0 +&4 dan mekanisme trauma % &emeriksaan fisik 0 kepala dan maksilofasial, >ertebra ser>ikal dan leher, thoraE, abdomen, perineum, musculoskeletal, neurologis, re e>aluasi penderita. ;. 9omplikasi a. +telektasis b. &neumonia c. Hematotoraks d. &neumotoraks e. Cedera a.intercostalis, pleura >isceralis, paru maupun jantung f. 4aserasi jantung )Dewi, %$#$* 2jamsuhidajat, dkk., %$$ <. &rognosis Fraktur costa pada anak dengan tanpa komplikasi memiliki prognosis yang baik. 2edangkan pada penderita dewasa umumnya memiliki prognosis yang kurang baik oleh karena selain penyambungan tulang relatif lebih lama juga umumnya disertai dengan komplikasi. 9eadaan ini disebabkan costa pada orang dewasa lebih rigid sehingga akan mudah menusuk pada jaringan ataupun organ di sekitarnya. 9ecurigaan adanya trauma traktus neuro>askular utama ekstremitas atas dan kepala )pleksus brakhialis, a/> subkla>ia, dsb., bila terdapat fraktur pada costa 3!333 atau fraktur kla>ikula )Dewi, %$#$.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR COSTAE A. Di-/n0s- Ke1er-2-3-n a. 7yeri akut b/d agens cidera fisik )spasme otot, gerakan fragmen tulang,
edema, cedera jaringan lunak, pemasangan traksi, stress/ansietas b. =angguan pertukaran gas b/d perubahan membran al>eolar/kapiler )interstisial, edema paru, kongesti c. =angguan mobilitas fisik b/d kerusakan rangka neuromuskuler, terapi restriktif )imobilisasi d. 9erusakan integritas jaringan tulang b/d fraktur tertutup, pemasangan traksi )pen, kawat, sekrup
+. In3er4ensi Ke1er-2-3-n a. N5eri -6u3 7, -/ens 8i,er- 9isi6 (s1-s:e 0303; /er-6-n 9r-/:en 3ul-n/; e,e:-; 8e,er- <-rin/-n lun-6; 1e:-s-n/-n 3r-6si; s3ress-nsie3-s.). 5ujuan0 9lien mengatakan nyeri berkurang atau hilang dengan
menunjukkan tindakan santai, mampu berpartisipasi dalam berakti>itas, tidur, istirahat dengan tepat, menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi dan akti>itas trapeutik sesuai indikasi untuk situasi indi>idual
375G723 9&+B+5+7
+23O7+4
#. &ertahankan imobilasasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips, bebat dan atau traksi %. 5inggikan posisi ekstremitas yang terkena.
#. engurangi nyeri dan mencegah malformasi.
1. 4akukan dan awasi latihan gerak pasif/aktif.
1. empertahankan kekuatan otot dan meningkatkan sirkulasi >askuler.
. 4akukan tindakan untuk meningkatkan kenyamanan )masase, perubahan posisi
. eningkatkan sirkulasi umum, menurunakan area tekanan lokal dan kelelahan otot.
:. +jarkan penggunaan teknik manajemen nyeri )latihan napas dalam, imajinasi >isual, akti>itas dipersional
:. engalihkan perhatian terhadap nyeri, meningkatkan kontrol terhadap nyeri yang mungkin berlangsung lama.
;. 4akukan kompres dingin selama fase akut )%!- jam pertama sesuai keperluan.
;. enurunkan edema dan mengurangi rasa nyeri.
<. 9olaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi.
<. enurunkan nyeri melalui mekanisme penghambatan rangsang nyeri baik secara sentral maupun perifer.
-. >aluasi keluhan nyeri )skala, petunjuk >erbal dan non >er>al, perubahan tanda! tanda >ital
%. eningkatkan aliran balik >ena, mengurangi edema/nyeri.
-. enilai perkembangan masalah klien.
b. G-n//u-n 1er3u6-r-n /-s 7, 1eru7-h-n :e:7r-n -l4e0l-r6-1iler (in3ers3isi-l; e,e:- 1-ru; 60n/es3i) 5ujuan 0 9lien akan menunjukkan kebutuhan oksigenasi terpenuhi dengan kriteria klien tidak sesak nafas, tidak cyanosis analisa gas darah dalam batas normal 375G723 9&+B+5+7
+23O7+4
#. 3nstruksikan/bantu latihan napas dalam dan latihan batuk efektif.
#. eningkatkan >entilasi al>eolar dan perfusi.
%. 4akukan dan ajarkan perubahan posisi yang aman sesuai keadaan klien.
%. eposisi meningkatkan drainase sekret dan menurunkan kongesti paru.
1. 9olaborasi pemberian obat antikoagulan )war>arin, heparin dan kortikosteroid sesuai indikasi.
1. encegah terjadinya pembekuan darah pada keadaan tromboemboli. 9ortikosteroid telah menunjukkan keberhasilan untuk mencegah/mengatasi emboli lemak.
. +nalisa pemeriksaan gas darah, Hb, kalsium, 4D, lemak dan trombosit
. &enurunan &aO% dan peningkatan &CO% menunjukkan gangguan pertukaran gas* anemia, hipokalsemia, peningkatan 4D dan kadar lipase, lemak darah dan penurunan trombosit sering berhubungan dengan emboli lemak.
:.
:. +danya takipnea, dispnea dan perubahan mental merupakan tanda dini insufisiensi pernapasan, mungkin menunjukkan terjadinya emboli paru tahap awal.
>aluasi frekuensi pernapasan dan upaya bernapas, perhatikan adanya stridor, penggunaan otot aksesori pernapasan, retraksi sela iga dan sianosis sentral.
8. G-n//u-n :07ili3-s 9isi6 7, 6erus-6-n r-n/6neur0:us6uler; n5eri; 3er-1i res3ri63i9 (i:07ilis-si) 5ujuan 0 9lien dapat meningkatkan/mempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin dapat mempertahankan posisi fungsional meningkatkan kekuatan/fungsi yang sakit dan mengkompensasi bagian tubuh menunjukkan tekhnik yang memampukan melakukan akti>itas
375G723 9&+B+5+7
#. &ertahankan pelaksanaan akti>itas rekreasi terapeutik )radio, koran, kunjungan teman/keluarga sesuai keadaan klien.
+23O7+4
#. emfokuskan perhatian, meningkatakan rasa kontrol diri/harga diri, membantu menurunkan isolasi sosial.
%. Aantu latihan rentang gerak pasif aktif pada ekstremitas yang sakit maupun yang sehat sesuai keadaan klien.
%. eningkatkan sirkulasi darah muskuloskeletal, mempertahankan tonus otot, mempertahakan gerak sendi, mencegah kontraktur/atrofi dan mencegah reabsorbsi kalsium karena imobilisasi.
1. Aerikan papan penyangga kaki, gulungan trokanter/tangan sesuai indikasi.
1. empertahankan posis fungsional ekstremitas.
. Aantu dan dorong perawatan diri )kebersihan/eliminasi sesuai keadaan klien.
. eningkatkan kemandirian klien dalam perawatan diri sesuai kondisi keterbatasan klien.
:. bah posisi secara periodik sesuai keadaan klien.
:. enurunkan insiden komplikasi kulit dan pernapasan )dekubitus, atelektasis, penumonia
;. Dorong/pertahankan asupan cairan %$$$! 1$$$ ml/hari.
;. empertahankan hidrasi adekuat, men! cegah komplikasi urinarius dan konstipasi. <. 9alori dan protein yang cukup diperlukan untuk proses penyembuhan dan mem!pertahankan fungsi fisiologis tubuh.
<. Aerikan diet 595&.
-. 9olaborasi pelaksanaan fisioterapi sesuai indikasi.
-. 9erjasama dengan fisioterapis perlu untuk menyusun program akti>itas fisik secara indi>idual.
".
". enilai perkembangan masalah klien.
>aluasi kemampuan mobilisasi klien
dan program imobilisasi.
,. Kerus-6-n in3e/ri3-s <-rin/-n 3ul-n/ 7, 9r-63ur 3er3u3u1; 1e:-s-n/-n 3r-6si (1en; 6-2-3; se6ru1) 5ujuan 0 9lien menyatakan ketidaknyamanan hilang,
menunjukkan perilaku tekhnik untuk mencegah kerusakan integritas jaringan tulang/memudahkan penyembuhan sesuai indikasi, mencapai penyembuhan luka sesuai waktu/penyembuhan lesi.
375G723 9&+B+5+7
#. &ertahankan posisi klien dan tempat tidur yang nyaman dan aman )kering, bersih, alat tenun kencang, bantalan bawah siku, tumit.
+23O7+4
#. enurunkan risiko pergeseran tulang yang lebih luas.
%. 3mobilisasi pasien )pembidaian, pembebatan
%. encegah tulang tidak tambah bergeser
1. 4indungi kulit dari cedera yg mungkin diakibatkan oleh tulang yang bergeser
1. encegah gangguan integritas kulit dan jaringan akibat kontaminasi fekal.
. 9olaborasi dengan tim medis tentang tindakan operatif yang akan dilakukan
. empercepat penyembuhan klien
DAFTAR PUSTAKA
+nonim. %$##. 9olaps &aru &ada &neumothoraE. Diakses dari http0//medicastore.com/penyakit/#-/9olapsI&aru! &aruI&neumothoraE.html pada tanggal : ?anuari %$#%. +nonim. %$$. &neumothoraE dan 9olaps &aru. Diakses dari http0//fordisfisio.forumotion.com/kardiorespirasi!f/pneumothoraE!kolaps! paru!t#%.htm pada tanggal : ?anuari %$#%. +, 6. %$$-. Fraktur Costae. Diakses dari http0//www.slideshare.net/yarIa/fraktur!iga pada tanggal : ?anuari %$#%. Dewi, 3.9. %$#$. Fraktur Cla>icula dan Fraktur Costae. Diakses dari http0//www.scribd.com/doc/<1:$:/Fraktur!Cla>icula!dan!Fraktur!Costae pada tanggal : ?anuari %$#%. 2yamsuhidajat, , Bim De ?ong. %$$. Auku +jar 3lmu Aedah. ?akarta0 &enerbit Auku 9edokteran =C.