BAB I PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang Meto Metode de
fito fitoki kim mia
yang yang
digu diguna naka kan n
sete setela lah h
dila dilaku kuka kan n
meto metode de
kromatografi kolom dan vakum adalah fraksinasi dan idnetifikasi dari suatu sampel dalam hal ini yang digunakan adalah sampel spons Callyspongia sp. sp. Fitoki Fitokimi mia a atau atau kadang kadang disebu disebutt fitonut fitonutrie rien, n, dalam dalam arti arti luas luas adalah adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan sumber tumbuhan,, termasuk sayuran dan buah-buahan. buah-buahan. Dalam penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi yang lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk meruj merujuk uk pada pada senyawa yang yang ditemu ditemuka kan n pada pada tumbuh tumbuhan an yang yang tidak tidak dibu dibutu tuh hkan kan
untuk ntuk fung fungsi si norm ormal
mengun nguntu tung ngk kan
bag bagi
keseh esehat ata an
tub tubuh, uh, ata atau
tapi tapi memil emilik ikii memil emilik ikii
peran eran
efek fek
yang yang
akti aktiff
bagi agi
pencegahan penyakit. penyakit. Karenanya, zat-zat ini berbeda dengan apa yang diistilahk diistilahkan an sebagai sebagai nutrien nutrien dalam pengertian pengertian tradisiona tradisional, l, yaitu bahwa mere mereka ka buka bukanl nlah ah suat suatu u kebu kebutu tuha han n bagi bagi metabolisme norm normal al,, dan dan ketiadaan zat-zat ini tidak akan mengakibatkan penyakit defisiensi, defisiensi, paling paling tidak, tidak dalam jangka waktu yang normal untuk defisiensi tersebut.
I.2 I.2
Maks Maksud ud dan dan Tuj Tujua uan n Per Perco coba baan an
I.2.1 Maksud percobaan Mengetahu Mengetahuii dan memaham memahamii cara fraksinasi fraksinasi dan identifikas identifikasii sampel sampel sp. spons jenis Callyspongia sp. I.2.2 Tujuan percobaan Melakukan fraksinasi dan identifikasi senyawa alkaloid dan flavonoid sampel pada spons. I.3
Prinsip Percobaan
1.
Fraksinasi Melakukan pengelompokan senyawa yang terkandung dalam sampel
laut Callyspongia sp, sp, dimana proses fraksinasinya berdasarkan nilai Rf dan reaksi warna. 2.
Uji id identifikasi a. Polif lifenol Analisa Analisa kualita kualitatif tif dari dari sampel sampel spons spons dengan dengan mengg mengguna unakan kan pereaksi FeCl3, dimana hasil positifnya berwarna hijau, biru, hitam. b. Alkaloid Analis Analisa a kualita kualitatif tif dari dari sampel sampel spons spons denga dengan n mengg mengguna unaka kan n pere pereak aksi si HCl HCl 2N, 2N, lalu lalu dita ditamb mbah ahka kan n air air kemu kemudi dian an dita ditamb mbah ahka kan n pereaksi Dragendorf dimana hasil positifnya berwarna jingga, Meyer dimana dimana hasil positifnya positifnya berwarna berwarna putih, putih, atau Wagner dimana hasil positifnya berwarna coklat.
c. Saponin
Analisa kualitatif dari sampel spons dengan cara ditambahkan air panas yang dikocok konstan selama beberapa menit dan akan menghasilk menghasilkan an busa. busa. Jika ditambahkan ditambahkan HCl 2N dan busanya tetap maka hasilnya positif. d. Flavonoid Analisa kualitatif dari sampel spons dengan cara ditambahkan pereaksi AlCl3 5% yang dipanaska dipanaskan n selama selama 5 menit menit dimana dimana hasil positifnya berwarna merah. e. Steroid/Terpanoid
Analisa kualitatif dari sampel spons dengan cara ditambahkan pere pereak aksi si Lieb Lieber erma mann nn Burc Burcha hard rd dima dimana na hasi hasill
posi positi tifn fnya ya pada pada
terpen terpenoid oid berwa berwarna rna merah merah terang terang,, steroi steroid d berwar berwarna na hijau, hijau, dan triterpen berwarna hijau kehitaman. f.
Tannin Analisa kualitatif dari sampel spons dengan cara ditambahkan
air panas panas yang kemudian kemudian dikocok dikocok dan ditambahkan ditambahkan NaCl 10% lalu disaring. disaring. Filtratnya Filtratnya kemudian kemudian ditambahk ditambahkan an FeCl3. Jika hasilnya berwarna hijau biru maka itu adalah tannin pirogalol dan jika hasilnya berwarna biru hitam maka itu adalah tannin protargol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA II.1 II.1 Fraksi Fraksinas nasii Prinsip dari fraksinasi adalah penggabungan senyawa berdasarkan bercak noda pada lempeng dengan pengamatan pada UV 254 nm dan 366. 366. Tujua Tujuan n dilaku dilakukan kan pengga penggabun bunga gan n adalah adalah untuk untuk memisa memisahka hkan n dan memper perole oleh
seny senya awa
dala dalam m
jum jumlah
yang
maksim ksimal al,,
di
mana
penggabungannya didasarkan pada nilai Rf yang sama dan penampakan warna yang ditunjukan itu sama. (1) Fraksinasi Fraksinasi merupakan merupakan prosedur prosedur pemisaha pemisahan n yang bertujuan bertujuan untuk memisahkan golongan utama kandungan yang satu dari kandungan yang lain. lain. Seny Senyaw awa a yang yang bers bersifa ifatt pola polarr akan akan masu masuk k ke pela pelaru rutt pola polarr dan dan senyawa non polar akan masuk ke pelarut non polar. (2) II.1 II.1 Uji Ident Identifi ifikas kasii 1. Alkaloid Alkaloid Alkaloid adalah adalah sebuah sebuah golongan golongan senyawa senyawa basa bernitroge bernitrogen n yang kebanyakan heterosiklik dan terdap terdapat at di tetumbuhan (tetap (tetapii ini tidak tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa netral netral yang secara biogenetik biogenetik berhubung berhubungan an dengan dengan alkaloid alkaloid termasuk termasuk digolo digolonga ngan n ini. ini. Alkalo Alkaloid id dihasi dihasilka lkan n oleh oleh banyak banyak organi organism sme, e, mulai mulai dari dari bakteria, bakteria, fungi (jamur), tumbuhan, tumbuhan, dan hewan. hewan. Ekstra Ekstraksi ksi secara secara kasar kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan melalui teknik ekstraksi asam-
basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat disebabkan oleh alkaloid. Hingga sekarang dikenal sekitar 10.000 senyawa yang tergolong alkaloid dengan struktur sangat beragam, sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang jelas untuknya. Alkaloid bersifat basa yang tergantung pada pasangan electron pada nitrogen. Kebasaan alkaloid menyebabkan senyawa tersebut sangat mudah mengalami dekomposisi terutama oleh panas dan sinar dengan adanya oksigen. Dekomposisi alkaloid selama atau atau sete setela lah h
isol isolas asii
dapa dapatt
menim enimbu bulk lkan an berb berbag agai ai pers persoa oala lan n
jika jika
penyimpanan dalam waktu lama. Pembentukan garam dengan senyawa organic atau anorganik sering mencegah dekomposisi. (3) 2. Flavonoid Flavonoid Flavonoid merupakan merupakan anti oksidan oksidan yang menetralisir menetralisir radikal radikal bebas bebas yang yang meny menyer eran ang g sel-s sel-sel el tubu tubuh. h. Radi Radika kall beba bebas s dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n kanker, penyakit jantung dan penuaan dini. Flavonoid adalah bagian dari seny senyaw awa a
feno fenoli lik k
yang yang
terd terdap apat at
pada pada
pigm pigmen en
tumb tumbuh uh-t -tum umbu buha han. n.
Kesehatan manusia sangat mengandalkan flavonoid sebagai antioksidan untu untuk k
mence encega gah h
kank kanker er..
Manf Manfaa aatt
utam utama a
flav flavon onoi oid d
adal adalah ah untu untuk k
melindungi struktur sel, membantu memaksimalkan manfaat vitamin C, mencegah mencegah keropos tulang, tulang, sebagai sebagai antibiotik antibiotik dan antiinflam antiinflamasi. asi. Pada banyak mikroorganisme seperti virus dan bakteri, kehidupan dan fungsi selnya terancam karena keberadaan flavonoid yang bertindak langsung sebagai sebagai antibiotik. antibiotik. Istilah Istilah flavanoida flavanoida diberikan diberikan untuk senyawa–se senyawa–senyaw nyawa a fenol yang berasal dari kata flavon yaitu nama dari salah satu flavonoida yang terbesar jumlahnya dalam tumbuhan. (3)
3. Kuinon Terjadinya reaksi pencoklatan menurut Winarno (1984) diperkirakan melibatkan perubahan senyawa dalam jaringan dari bentuk kuinol menjadi kuinon melalui oksidasi. Asam kuinon adalah merupakan racun jaringan yang dapat mematikan jaringan eksplan sehingga mengakibatkan tujuan suatu kultur tidak tercapai. (3) 4. Tani Tanin n dan dan Poli Polife feno noll Tani Tanin n adal adalah ah poli polife feno noll tana tanam man yang yang berf berfun ungs gsii meng mengik ikat at dan dan meng mengen enda dapk pkan an prot protei ein. n. Tani Tanin n juga juga dipa dipaka kaii untu untuk k meny menyam amak ak kulit kulit.. Polifenol alami merupakan metabolit sekunder tanaman tertentu, termasuk dalam dalam atau atau penyus penyusun un golong golongan an tanin. tanin. Tanin Tanin adalah adalah senyaw senyawa a fenoli fenolik k kompleks yang memiliki berat molekul 500-3000. Tanin dibagi menjadi dua kelompok atas dasar tipe struktur dan aktivitasnya terhadap senyawa hidroli hidrolitik tik teruta terutama ma asam, asam, tanin tanin terko terkonde ndensa nsasi si (conden (condensed sed tannin tannin)) dan tanin tanin yang yang dapat dapat dihidr dihidrolis olisis is (hyrol (hyrolyza yzable ble tannin tannin). ). Polife Polifenol nol memilik memilikii spektrum luas dengan sifat kelarutan pada suatu pelarut yang berbedabeda. beda. Hal ini diseba disebabka bkan n oleh oleh gugus gugus hidrok hidroksil sil pada pada senya senyawa wa terseb tersebut ut yang dimiliki berbeda jumlah dan posisinya. Dengan demikian, ekstraksi menggunakan berbagai pelarut akan menghasilkan komponen polifenol yang berbeda pula. Sifat antibakteri yang dimiliki oleh setiap senyawa yang yang dipero diperoleh leh dari dari ekstr ekstraks aksii terseb tersebut ut juga juga berbe berbeda. da. Peneli Penelitia tian n pada pada hewan hewan dan manusia menunjukan menunjukan bahwa polifenol polifenol dapat dapat mengatur mengatur kadar kadar gula darah seperti anti kanker, anti oksidan dan anti mikroba. (3) 5. Saponin
Sapo Saponin nin adala adalah h suat suatu u glik glikos osid ida a yang yang mung mungki kin n ada ada pada pada bany banyak ak macam tanaman. Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui, mungk mungkin in sebag sebagai ai bentuk bentuk penyim penyimpan panan an karboh karbohidr idrat, at, atau atau merupa merupaka kan n waste waste produc productt dari dari metab metaboli olism sme e tumbuh tumbuh-tu -tumb mbuha uhan. n. Kemung Kemungkin kinan an lain lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan serangga. (3) Sifat-sifat Saponin adalah (3): a. Mempunya Mempunyaii rasa rasa pahit pahit b. Dalam larutan larutan air membent membentuk uk busa yang yang stabil c. Menghemo Menghemolisa lisa eritrosit eritrosit d. Merupakan Merupakan racun racun kuat untuk untuk ikan dan amfibi amfibi e. Membentu Membentuk k persenyaw persenyawaan aan dengan kolesterol kolesterol dan hidroksist hidroksisteroid eroid lainnya f. Sulit untuk dimurnikan dimurnikan dan diidentifika diidentifikasi si g. Bera Beratt molek molekul ul rela relatif tif ting tinggi gi,, dan dan anal analis isis is hany hanya a meng mengha hasi silk lkan an formula empiris yang mendekati
Berdasarkan atas sifat kimiawinya, saponin dapat dibagi dalam dua kelompok (3): i. Steroids dengan 27 C atom. ii. Triterpenoids, dengan 30 C atom.
Macam-macam saponin berbeda sekali komposisi kimiawinya, yaitu berbe berbeda da pada pada agliko aglikon n (sapog (sapogeni enin) n) dan juga juga karbo karbohid hidrat ratnya nya,, sehing sehingga ga
tumbuh-tum tumbuh-tumbuha buhan n tertentu tertentu dapat dapat mempuny mempunyai ai macam-m macam-macam acam saponin saponin yang berlainan, seperti: Steroid dan Triterpenoid. (3) Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis dirumuskan dari hidrokarbon C30 asiklin, yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklin dan nisbi rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehida atau asam karbohidrat. Senyawa ini tidak berwarna, berbentuk kristal, sering bertitik leleh tinggi dan aktif optik pada umumnya sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimianya. Uji yang banyak digunakan adalah reaksi Lieberman-Burchard yang dengan kebanyakan triterpena dan sterol memberikan warna hijau-biru. Triterpena dapat dapat dipili dipilih h menjad menjadii sekura sekurangng-ku kuran rangny gnya a empat empat golong golongan an senyaw senyawa: a: triterpena triterpena sebenarny sebenarnya, a, steroid, steroid, saiconon saiconon dan glikosida glikosida jantung. jantung. Kedua Kedua golong golongan an terakh terakhir ir sebena sebenarny rnya a triterp triterpena ena atau atau setero seteroid id yang yang terdap terdapat at sebagai glikosida (3).
BAB III METODE KERJA III.1
Alat dan Bahan
III.1.1 Alat AlatAlat-al alat at yang yang digu diguna naka kan n adal adalah ah cham chambe ber, r, gege gegep, p, oven oven,, pipe pipett skala, pipet tetes, dan vial III.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah aluminium foil, eluen, ekstrak hasil kolom, kertas saring, lempeng KLT GF 254, pereaksi Dragendorf dan H2SO4, pipa kapiler, dan tissue. III.2
Cara Kerja
III.2.1 Fraksinasi
1.
Disiap siapka kan n alat alat dan bahan ahan
2.
Diaktifkan lempeng pada suhu 110oC selama 1 jam
3.
Diencerkan sampel yang telah mongering dengan methanol 1 mL.
4.
Ditotolkan sampel pada lempeng
5.
Dijenuhkan chamber dengan hexan:etil (5:1)
6.
Dimasuk Dimasukkan kan sampel sampel yang telah ditotol dengan kedalam kedalam chamber
7.
Dielusikan dan amati noda yang terbentuk
8.
Diangin-anginkan Diangin-anginkan dan amati nodanya pada UV 254 dan 366
9.
Disemprot Disemprot lempeng tersebut dengan H2SO4.
10.
Diamati nodanya
III.2.2 Uji Identifikasi a.
Flavonoid 1. Disia Disiapka pkan n alat alat dan dan bahan bahan 2. Dilakukan proses KLT pada hasil fraksinasi 3. Disemprot Disemprot lempeng tersebut dengan H2SO4
4. Diamati perubahan warna
a.
Alkaloid 1. Disia Disiapka pkan n alat alat dan dan bahan bahan 2. Dilakukan proses KLT pada hasil fraksinasi 3. Disemprot
lempeng
tersebut
dengan
Dragendorf 4. Diamati perubahan warna
BAB IV HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN IV.1
Hasil Pe Pengamatan
IV.1.1 Data pengamatan
pereaksi
Pada pengerjaan fraksinasi didapatkan 4 fraksi Pada
pengerjaan
uji
identifikasi
ditemukan
bahwa
sampel
Callyspongia sp tidak mengandung alkaloid tetapi mengandung senyawa flavonoid IV.1.2 Gambar Fraksinasi UV 254
UV 366
H2SO4 10%
I
IV.1.2 Reaksi
II
III
IV
Reaksi Uji Mayer
1.
Reaksi Uji Dragendorf
2.
Reaksi Uji Wagner
3.
Reaksi Hidrolisis Saponin
Reaksi Uji Steroid
Reaksi Uji Flavanoid
Reaksi Uji Tanin dan Polifenol
IV.2
Pembahasan
Pada praktikum praktikum kali ini dilakukan dilakukan fraksinas fraksinasii pada saat setelah setelah dilak dilakuk ukan an KLT KLT pada pada ekst ekstra rak k yang yang suda sudah h diko dikolom lom.. Dari Dari noda noda yang yang terbentuk sudah didapatkan hasil fraksinasi yang terdiri atas 4 fraksi. Alasan
penggabungan
berdasarkan
reaksi
warna
hasil
kromatografi. Warna yang sama digabungkan dengan cara ditotol pada lempeng. Pada saat uji identifikas identifikasii digunakan digunakan pereaksi pereaksi alkaloid alkaloid sebab sebab menur menurut ut
jurnal jurnal
yang yang
ditemuk ditemukan an
bahwa bahwa
sampel sampel
Callyspongia
sp
mengandung banyak senyawa alkaloid dan antioksidan/flavonoid.Untuk mengidentifikasi alkaloid digunakan pereaksi dragendorf sedangkan untuk identifikasi flavonoid digunakan pereaksi H2SO4.
Umumnya alkaloid digolongkan berdasarkan pada: 1.
Jenis cincin heterodidklok nitrogennya
2. Asal tumbuhan 3.
Asal-usul biogenetiknya
4.
Aktifitas dan asal-usul asam aminonya Penggolongan Flavonoid: Antosianin
Biflavonil
Proantosianidin
Khalkon dan auron
Flavon
Flavonon
Glikoflavon
Isoflavon
Kegunaan flavonoid adalah antioksidan, antiinflamasi, imunostimulan, antik antikan anke ker, r,
dan dan
antiv antiviru irus. s.
Seda Sedang ngka kan n
antikolinergik, antikanker, dan antiinflamasi.
alka alkalo loid id
iala ialah h
anal analge gesi sik, k,
BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan 1.
Pada pengerjaan fraksinasi didapatkan 4 fraksi
2.
Untuk uji identifikasi didapatkan hasil negatif pada uji alkaloid dan positif untuk uji flavonoid
V.2 Saran 1. Alat Alat dan dan baha bahan n dile dileng ngka kapi pi 2. Asiste Asisten n mengaw mengawas asii praktik praktikan an pada pada saat saat prakti praktikum kum
DAFTAR PUSTAKA 1.
Thin-Laye ayerr Chroma Chromatog tograp raphy, hy, A Moder Modern n Wall Wall,, Pete Peterr E. (200 (2005) 5).. Thin-L Practical Approach. Approach. UK: RS.C
2.
Metode Fitoki Fitokimi mia: a: Penunt Penuntun un cara cara modern modern Harbon Harbone, e, J.B., J.B., 1987, 1987, Metode menganalisis tumbuhan tumbuhan,, terbitan kedua, a.b: Kosasih Padmawinata dan Iwang Sudiro, ITB Bandung
3. http:/ http://ww /www.s w.scri cribd. bd.com com/do /doc/1 c/167 67666 66643/ 43/Uji Uji-fit -fitoki okimia mia
LAMPIRAN 1. Skema kerja a. Fraks raksin inas asii Diambil 14 perwakilan vial
Ditotolkan pada lempeng
Dielusi dengan eluen heksan:etil (5:1)
Dilihat pada UV 254, 366, & H2SO4
Digabung noda yang sama
Diperoleh 4 fraksi b. Uji identifikasi
Alkaloid Diambil 4 hasil fraksinasi
Dilakukan proses KLT
Disemprot dengan pereaksi Dragendorf
Dilihat pada UV 254 dan 366
Dilihat perubahan warna yang terbentuk
Flavonoid Diambil 4 hasil fraksinasi
Dilakukan proses KLT
Disemprot dengan pereaksi H2SO4
Dilihat pada UV 254 dan 366
Dilihat perubahan warna yang terbentuk