EKSTRAKSI BAHAN ALAM DAN FRAKSINASI HASIL EKSTRAKSI SERTA PEMANTAUAN SENYAWA DENGAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah : 1. Mampu Mampu membua membuatt ekstrak ekstrak dari berbaga berbagaii bahan alam alam dengan dengan maseras maserasii dan soxhletasi. 2. Mamp Mampu u memi memisah sahka kan n seny senyawa awa melalui melalui fraksin fraksinasi asi dengan dengan Vacum Liquid Chromatografi (V!". Chromatografi (V!". #. Mampu Mampu mengana menganalisi lisiss se$ara se$ara kualitati kualitatiff kandun kandungan gan senyawa senyawa dalam sampel sampel ekstrak dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (%T".
B. TINJ TINJAU AUAN AN PUS PUSTA TAKA KA 1. Ekstraks
&kstraksi adalah suatu metode yang digunakan dalam proses pemisahan suatu komponen komponen dari $ampurannya $ampurannya dengan dengan menggunak menggunakan an sejumlah sejumlah massa bahan (sol'en" (sol'en" sebagai tenaga tenaga pemisah. pemisah. enyarian enyarian atau ekstraksi ekstraksi adalah suatu proses perpindahan )at aktif dari sel kemudian ditarik oleh $airan penyari dan terlarut didalamny didalamnya. a. *adi &kstraksi &kstraksi bertujuan bertujuan untuk memisahkan memisahkan $ampuran $ampuran beberapa beberapa )at menjadi menjadi komponen komponen yang terpisah (+inarno dkk,1,-#". dkk,1,-#". pabila komponen yang akan akan dipi dipisah sahka kan n (sol (solut ute" e" berad beradaa dala dalam m fase fase pada padat/ t/ maka maka pros proses es terseb tersebut ut dinama dinamakan kan pelindiha pelindihan n atau atau leaching . roses roses pemisah pemisahan an dengan dengan $ara ekstra ekstraksi ksi terdiri dari tiga langkah dasar yaitu: 1" ros roses es peny penyam ampu puran ran seju sejuml mlah ah massa massa baha bahan n ke dala dalam m laru laruta tan n yang yang akan dipisahkan komponen0komponennya. komponen0komponennya. 2" roses roses pemb pembant antuka ukan n fase seim seimban bang. g. #" roses roses pemis pemisaha ahan n kedua kedua fase fase seimban seimbang. g.
eba ebaga gaii tena tenaga ga pemi pemisa sah/ h/ sol' sol'en en haru haruss dipi dipili lih h sede sedemi miki kian an hing hingga ga kelarutannya terhadap salah satu komponen murninya adalah terbatas atau sama sekali tidak saling melarutkan. %arenanya/ dalam proses ekstraksi akan terbentuk 1
dua fase $airan yang saling bersinggungan dan selalu mengadakan kontak. ase yang banyak mengandung diluen disebut fase rafinat sedangkan fase yang banyak mengandung sol'en dinamakan ekstrak. Menurut Menurut 3andoyo 3andoyo (1,,4" proses ekstraksi biasanya biasanya melibatkan melibatkan tahap0 tahap: 1" Men$ Men$am amp pur baha bahan n deng engan pelar elaru ut dan memb embiark iarkan anny nyaa
sali salin ng
berkontak. 5alam hal ini terjadi perpindahan massa dengan difusi pada bidang antar muka bahan ekstraksi dan pelarut. 5engan demikian terjadi ekstraksi yang sebenarnya yaitu pelarut ekstrak. 2" Memi Memisah sahkan kan laru laruta tan n ekst ekstrak rak dari dari rafin rafinat at// keba kebany nyaka akan n deng dengan an $ara $ara penjernihan atau filtrasi. #" Mengis Mengisola olasi si ekstrak ekstrak dari dari laruta larutan n ekstrak ekstrak dan mendapa mendapatka tkan n kembali kembali pelarut/ umumnya dilakukan dengan menguapkan pelarut. pelar ut. 5alam hal0 hal tertentu/ larutan ekstrak dapat langsung diolah menjadi lebih lanjut atau diolah setelah pemekatan. Menurut abel dan +aren (1,-#" ada proses ekstraksi pada dasarnya dibedakan menjadi dua fase yaitu fase pen$u$ian dan fase ekstraksi. 1" ase en$u$ en$u$ian ian (+ashi (+ashing ng 6ut" 6ut" ada saat penggabungan pelarut dengan simplisia/ maka sel0sel yang rusak karena proses penge$ilan ukuran langsung kontak dengan bahan pelarut. %omponen sel yang terdapat pada simplisia tersebut dapat dengan dengan mudah mudah dilaru dilarutka tkan n dan di$u$i di$u$i oleh oleh pelaru pelarut. t. 5engan 5engan adany adanyaa proses tersebut/ maka dalam fase pertama ini sebagian bahan aktif telah telah berpin berpindah dah ke dalam dalam pelaru pelarut. t. emaki emakin n halus halus ukuran ukuran simplis simplisia/ ia/ maka semakin optimal jalannya proses pen$u$ian tersebut. 2" ase ase &kstr &kstrak aksi si (5if (5ifusi usi"" 7ntuk melarutkan komponen sel yang tidak rusak/ maka pelarut harus masuk ke dalam sel dan mendesak komponen sel tersebut keluar dari sel. membran sel simplisia yang mula0mula mengering dan men$iut harus diubah terlebih dahulu agar terdapat suatu perlintasan pelarut ke dalam dalam sel. sel. 3al 3al ini ini dapa dapatt terjad terjadii melal melalui ui pros proses es pemb pemben engk gkak akka kan/ n/ 2
dima dimana na memb membran ran meng mengala alami mi suat suatu u pemb pembesa esara ran n 'olu 'olume me melal melalui ui pengambilan molekul bahan pelarut. %emampuan sel untuk mengikat pelarut menyebabkan struktur dinding sel tersebut menjadi longgar/ sehingga sehingga terbentuk terbentuk ruang antarmiselar/ antarmiselar/ yang memungkin memungkinkan kan bahan ekstrak raksi/ si/
men$ap $apai
ke
dalam
ruang
dalam
sel sel.
eris ristiwa
pembengkakkan ini sebagian besar disebabkan oleh air. !ampuran alkohol0air lebih disukai untuk mengekstraksi bahan farmasetik karena terbukti lebih $epat (Voight/ 1,,8".
Tahapan yang harus diperhatikan dalam mengekstraksi jaringan tumbuhan adalah penyiapan penyiapan bahan sebelum ekstraksi/ pemilihan pemilihan pelarut pelarut dan kondisi proses ekstraksi/ ekstraksi/ proses pengambilan pengambilan pelarut/ pelarut/ pengawasan pengawasan mutu dan pengujian pengujian yang yang dikenal dikenal pula sebagai tahapan tahapan penyelesaian penyelesaian.. enggunaa enggunaan n pelarut pelarut bertitik bertitik didih tinggi tinggi menyeb menyebabk abkan an adany adanyaa kemung kemungkin kinan an kerusa kerusakan kan kompon komponen0k en0kom ompon ponen en senyawa penyusun pada saat pemanasan. elarut yang digunakan harus bersifat inert terhadap bahan baku/ mudah didapat dan harganya murah (abel dan +aren/ 1,-#". ola olari ritas tas pela pelaru rutt sanga sangatt berp berpen enga garu ruh h terh terhad adap ap daya daya laru larut. t. 9ndi 9ndika kato torr kelarutan pelarut dapat ditentukan dari nilai konstanta dielektrik dan nilai polaritas pelarut. at pelarut dan terlarut dengan nilai total kelarutan yang hampir sama akan mudah mudah melarut. melarut. ;ilai parameter parameter kelarutan kelarutan diwakili diwakili oleh tiga komponen/ komponen/ yaitu dispersi atau non polar (? ke atas/ tidak bera$un/ netral/ absorbsinya 3
baik/ dapat mengendapkan albumin dan menghambat kerja en)im. elain itu/ etanol dapat ber$ampur dengan air pada segala perbandingan/ dan panas yang diperl diperluka ukan n untuk untuk pemeka pemekatan tan lebih lebih sediki sedikit. t. @una @una mening meningkat katkan kan penya penyarian rian// biasanya digunakan $ampuran antara etanol dan air dalam berbagai perbandingan tergantung pada bahan yang akan disari (Voight/ 1,,8". Metode Metode ekstrak ekstraksi si dipili dipilih h berdas berdasark arkan an beberap beberapaa faktor faktor sepert sepertii sifat sifat dari dari bahan mentah/ daya penyesuaian dengan tiap ma$am metode ekstraksi dan kepent kepenting ingan an dalam dalam mempero memperoleh leh ekstrak ekstrak yang yang sempur sempurna. na. Metode Metode pembua pembuatan tan ekstrak yang umum digunakan digunakan antara lain maserasi/ maserasi/ perkolasi/ perkolasi/ soxhletasi. soxhletasi. elain itu/ metode ekstraksi juga dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah/ dan daya penyesuaian dengan tiap ma$am metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang sempurna (nsel/ 1,-,". Menurut %urnia (2>1>"/ ekstraksi dengan pelarut dapat dilakukan dengan $ara dingin dan $ara panas. !ara dingin yaitu metode maserasi dan perkolasi/ sedangkan $ara panas antara lain dengan reflux/ soxhlet/ digesti/ destilasi uap dan infuse. Aeflux merupakan ekstraksi pelarut pada suhu didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. a. Mas!ras
9stil 9stilah ah maser maserasi asi bera berasal sal dari dari baha bahasa sa lati latin n Bma$e Bma$erar rareB eB yang artin artinya ya mengairi/ melunakkan/ merupakan $ara ekstraksi yang paling sederhana. Cahan (misaln (misalnya ya jamu" jamu" yang yang dihalu dihaluska skan n sesuai sesuai dengan dengan syarat syarat farmako farmakope pe (umumn (umumnya ya terpot terpotong ong0po 0poton tong g atau diserb diserbuk uk kasark kasarkan" an" disatu disatukan kan dengan dengan bahan bahan ekstrak ekstraksi. si. Aendaman Aendaman tersebut tersebut disimpan disimpan terlindung terlindungii dari $ahaya $ahaya langsung langsung (men$egah (men$egah reaksi yang yang dikatal dikatalisi isiss $ahaya $ahaya atau peruba perubahan han warna" warna" dan diko$o diko$ok k kembal kembali. i. +aktu +aktu maserasi maserasi adalah berbeda0beda/ berbeda0beda/ masing0masing masing0masing farmakope farmakope man$antum man$antumkan kan 801> hari. ;amun pada umumnya 4 hari/ setelah waktu tersebut keseimbangan antara bahan yang diekstraksi pada bagian dalam sel dengan luar sel telah ter$apai. engo$okan engo$okan dilakukan dilakukan agar $epat mendapat mendapat kesetimbang kesetimbangan an antara bahan yang diekstraksi diekstraksi dalam bagian sebelah dalam sel dengan dengan yang masuk ke dalam $airan. %ead %eadaa aan n diam diam tanp tanpaa peng pengo$ o$ok okan an selam selamaa mase maseras rasii meny menyeb ebab abka kan n turu turunn nnya ya 4
perpindahan bahan aktif. emakin besar perbandingan jamu terhadap $airan ekstraksi/ akan semakin baik hasil yang diperoleh (Voight/ 1,,8".
". S#$ S#$%&! %&!tas as
&kstraksi menggunakan alat soxhlet merupakan metode pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam sampel padat dengan $ara penyarian berulang0 ulang ulang dengan dengan jumlah jumlah pelaru pelarutt yang yang sama sama dan relatif relatif konstan konstan dengan dengan adany adanyaa pendingin balik sehingga semua komponen yang diinginkan dalam sampel dapat terisolasi dengan sempurna. oxhlet digunakan untuk simplisia dengan )at aktif yang relatif dan stabil terhadap pemanasan (nonim/ 2>12". rin rinsip sip sokl sokleta etasi si adal adalah ah peny penyari arian an se$ara se$ara teru teruss mene meneru russ sehin sehingg ggaa penyarian lebih sempurna dengan memakai pelarut yang relatif sedikit. *ika penyarian telah selesai maka pelarutnya diuapkan dan sisanya adalah )at yang tersari. Ciasanya pelarut yang digunakan adalah pelarut yang mudah menguap atau mempunyai titik didih yang rendah. re ndah. Metode soxhlet dilakukan dengan $ara mengontakkan padatan yang disusun disusun dalam wujud unggun unggun tetap. %emudian %emudian pelarut pelarut dialirkan dialirkan menerobos menerobos padatan tersebut. ada metode ini biasanya digunakan kolom ekstraksi yang merupakan unggun tetap. Tujuan dari penggunaan metode soxhlet adalah untuk mengetahui berapa banyak )at warna yang dapat diekstrak dari suatu bahan.
Metode soxhlet
dapat
menghasilkan
yield
yang
lebih
banyak
dibandingkan dengan metode lainnya (!hemo/ 2>>#" ada alat oxhlet terdapat nama0nama instrumen dan fungsinya yaitu: a" %onden %ondensor sor berfungs berfungsii sebaga sebagaii pendin pendingin gin dan juga untuk untuk memper$ep memper$epat at proses pengembunan. b" TimbalDklonsong berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin disari. $" ipa ipa 'apo 'aporr berfu berfung ngsi si seba sebaga gaii perh perhit itun unga gan n siklu siklus/ s/ bila bila pada pada sifo sifon n larutan larutanny nyaa penuh penuh kemudi kemudian an jatuh jatuh ke labu labu alas bulat maka hal ini dinamakan siklus 1. d" abu alas bulat bulat berfun berfungsi gsi sebagai sebagai wadah wadah bagi bagi ekstrak ekstrak dan pelarutny pelarutnya/ a/ 5
e" Water in sebagai in sebagai tempat air masuk. f" Water out sebagai sebagai tempat air keluar.
oxh oxhle lett
adal adalah ah ekst ekstra raks ksii
meng menggu guna naka kan n
pela pelaru rutt
yang ang
sela selalu lu baru baru
menggu menggunak nakan an alat alat khusus khusus sehingg sehinggaa terjadi terjadi ekstrak ekstraksi si kontin kontinyu yu dengan dengan jumlah jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. balik.
'. Fraksas
raksi raksinas nasii dilaku dilakukan kan untuk untuk memisah memisahkan kan kandun kandungan gan senya senyawa wa dalam dalam ekstrak ke dalam beberapa fraksi yang lebih sederhana. Metode fraksinasi yang digunakan dalam praktikum ini adalah kromatografi kolom 'akum. %romatografi kolom kolom 'a$um 'a$um (V!" (V!" merupa merupakan kan suatu suatu teknik teknik kromat kromatogr ografi afi yang yang dileng dilengkap kapii dengan kolom yang dikemas kering (biasanya dengan penjerap mutu %T 1>08> Em" dalam dalam keadaa keadaan n 'akum 'akum agar agar dipero diperoleh leh kerapa kerapatan tan kemasam kemasam maksim maksimum. um. Vakum Vakum dihent dihentika ikan/ n/ pelaru pelarutt yang yang kepola kepolaran ranny nyaa rendah rendah dituan dituang g keperm kepermuka ukaan an penjerap lalu di'akum lagi. %olom dihisap sampai kering dan siap dipakai. !uplikan/ dilarutkan dalam pelarut yang $o$ok/ dimasukkan langsung pada bagian atas kolom atau pada lapisan prapenjerap dan dihisap perlahan0lahan ke dalam kemasan dan mem'akumkannya. %olom dielusi dengan $ampuran pelarut yang $o$ok/ mulai yang kepolarannya rendah lalu kepolarannya ditingkatkan perlahan0 lahan/ kolom dihisap sampai kering pada setiap pengumpulan fraksi (3ostettman/ 1,-4". 6leh karena itu kromatografi $air 'akum menggunakan tekanan rendah untu untuk k meni mening ngka katk tkan an laju laju alir aliran an fase fase gerak gerak.. Cerb Cerbed edaa deng dengan an meto metode de yang ang menggunakan tekanan pada bagian atas kolom untuk meningkatkan laju aliran/ mengot mengotak0a ak0atik tik kolom kolom (meng (menguba ubah h pelaru pelarut/ t/ dsb". dsb". Mudah Mudah karena karena kepala kepala kolom kolom berada dalam tekanan atmosfer.
. Kr#*at Kr#*at#+r #+ra, a, La-s La-s T- T-ss (KLT (KLT))
%romatografi berarti metode analisis di mana fase gerak melewati sebuah fase stasioner sedemikian rupa bahwa $ampuran $ampuran )at dipisahkan dipisahkan menjadi komponen0komponennya. 9stilah Fkromatografi lapis tipisF/ diperkenalkan oleh &. 6
tahl pada tahun 1,4=/ berarti proses pemisahan kromatografi di mana fase diam terdiri dari lapisan tipis diterapkan pada substrat padat atau FdukunganF. elama beberapa tahun/ T! juga telah disebut kromatografi sebagai planar. ;amun/ terlepas terlepas dari fakta bahwa kromatografi kromatografi kertas/ yang juga merupakan merupakan metode metode planar/ sekarang hampir tidak digunakan/ istilah ini pernah diterima se$ara luas (5einstrop/ 2>>G". %romatogra %romatografi fi lapis tipis (%T" merupakan merupakan bentuk kromatogra kromatografi fi planar. %romat %romatogr ografi afi ini terdiri terdiri dari dari fase diam dan fase gerak. gerak. ase diamny diamnyaa berupa berupa lapisan yang seragam (uniform) pada (uniform) pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lem lempeng peng ka$a ka$a// pela pelatt alum alumin iniu ium/ m/ atau atau pela pelatt plas plasti tik. k. Mesk Meskip ipun un demi demiki kian an kromatografi planar ini dikatakan sebagai bentuk terbuka dari kolom kromatografi (Aohman dan @andjar/ 2>>G". ejum ejumlah lah bahan bahan organi organik k dan anorga anorganik nik telah telah di$oba di$oba untuk untuk diguna digunakan kan sebagai penjerap pada %T iniH meskipun demikian hanya silika ataupun ligan0 ligan yang dikaitkan se$ara ko'alen ko'alen dengan silika yang paling sering digunakan. digunakan. 7ntuk polaritas silika dan silika fase terikat adalah sebagai berikut: silika I amino silika I siano silika I oktadesilsilan (!1-". ejerap0penjer ejerap0penjerap ap yang yang lain seperti alumina/ tanah diatomae (%ieselgurh"/ selulosa/ dan poliamid hanya digunakan se$ara terbatas. %inerja %inerja lapisan %T tergantung tergantung pada karakteristik karakteristik fisika0kimia fisika0kimia penjerap/ penjerap/ seperti luas permukaan spesifik/ diameter rata0rata pori dan distribusinya/ serta ukuran dan distribusi partikel. Aata0rata ukuran partikel penjerap %T adalah 1>0 4> mikron. emakin ke$il ukuran partikel dan semakin sempit distribusi ukuran partike/ maka akan semakin akan semakin se makin tinggi resolusinya/ menurunkan waktu analisis/ dan meningkatkan sensitifitas deteksi. 5asar %T Aetensi solut pada kromatografi lapis tipis (%T" dan kromatografi lapis tipis tipis kinerja kinerja tinggi tinggi (%T0% (%T0%T" T" dan di$iri di$irikan kan dengan dengan faktor faktor retarda retardasi si solut solut (Rf)/ (Rf) / yang didefinisikan sebagai jarak migrasi solut terhadap jarak ujung fase geraknya. A f f J
7
aktor aktor kapasit kapasitas as (%K" (%K" dapat dapat didefin didefinisik isikan an dengan dengan rasio rasio waktu0 waktu0wak waktu tu retensi solut dalam fase diam (t s" dan dalam fase gerak (t m". 3ubungan antara faktor kapasitas (kK" da A f f adalah adalah : A f f J
atau
Af J
;amun nilai maksimum A1 adalah 1H dan ini di$apai ketika solut mempuny mempunyai ai perbandinga perbandingan n distribusi distribusi (%5" dan faktor kapasitas (kK" sama dengan >H yang berarti solut bermigrasi dengan ke$epatan yang sama dengan fase gerak. ;ilai minimum A f f adalah adalah >/ dan ini teramati jika solut tertahan pada posisi titik awal dipermukaan fase diam (Aohman dan @andjar/ 2>>G". ras rasy yarat arat pent pentin ing g meng menggu guna naka kan n Thin Thin Layer Layer Chrom Chromato atogra graphy phy (T!" adalah bahwa )at atau $ampuran )at yang akan dianalisis harus larut dalam pelarut atau $ampuran pelarut. T! digunakan jika: 1" berupa berupa )at non'olatil non'olatilee atau 'olatilitas 'olatilitas yang yang rendah/ rendah/ 2" )at yang yang sangat sangat polar/ polar/ media media polaritas/ polaritas/ nonpo nonpolar lar atau ionik/ #"
sejum sejumlah lah besar besar sampel harus harus dianalis dianalisaa se$ara se$ara bersamaa bersamaan/ n/ efektif efektif dalam biaya dan dalam jangka waktu yang yang terbatas.
8" sampel yang yang akan dianali dianalisis sis akan merusak merusak atau atau menghan$u menghan$urkan rkan kolom kolom ! (kromatografi $air" atau @! (kromatografi gas". 4" pelaru pelarutt yang yang digunak digunakan an akan menyeran menyerang g sorben sorbents ts di ! kolom kolom kemasan kemasan )at dalam dalam bahan bahan yang yang dianal dianalisis isis tidak tidak dapat dapat didetek dideteksi si dengan dengan metode metode00 metod etodee ! atau atau @! atau atau hany hanyaa denga engan n kesu kesuli lita tan n besar esar sete setela lah h kromatografi/ semua komponen sampel harus dideteksi (tetap pada awal atau bermigrasi ke depan " =" kom kompone ponen n $amp $ampur uran an )at )at sete setela lah h pemi pemisa saha han n haru haruss terd terdet etek eksi si se$a se$ara ra indi'idual atau harus mengalami berbagai metode pendeteksian satu demi satu (misalnya dalam skrining obat" G" ada sumber sumber listr listrik ik yang yang tersedi tersedia. a.
8
. METODE 1. A&at A&at /a Ba%a Ba%a a. Ekstraks
lat lat yang yang diguna digunakan kan dalam dalam ekstrak ekstraksi si yaitu yaitu pisau/ pisau/ blende blender/ r/ mortal mortal// botol/ erlenmeyer/ pengaduk/ gelas beker/ penyaring/ $orong gelas/ soxhlet/ waterbath/ waterbath/ $awan porselen. edangkan edangkan bahan0bahanny bahan0bahannyaa berupa berupa daun salam dan daun sirih/ dan bahan khemikalia berupa klorofom (teknis" dan metanol (teknis". ". Frak Fraks sa as s (0L (0L))
lat lat yang yang digu diguna naka kan n yaitu yaitu $awan $awan pors porsele elen/ n/ Scientered Scientered glass/ glass/ dan dan Va$uum pump. Cahan yang digunakan yaitu ekstrak hasil ekstraksi praktikum sebelumnya/ silika gel => 248/ 3eksana/ etil asetat/ kloroform/ dan metanol. . Kr Kr#* #*at at#+ #+ra ra, , LaLa-s s TT-s s
lat yang digunakan yaitu bejana pengembang dan tutup/ pipa kapiler/ o'en/ hair dryer/ nera$a/ gelas ukur/ botol penyemprot/ kamera digital/ pensil/ penggarias/ dan gunting. Cahan yang digunakan yaitu senyawa hasil ekstrak/ kloroform/ kloroform/ etil asetat/ n0hexane n0hexane dan aseton/ aseton/ sili$a gel @248/ pereaksi pereaksi semprot semprot !erium (9V" sulfat dan sitoborat.
'. La+ La+ka ka% % K!r K!r22a a. Ekstraks
angkah0langkah pembuatan ekstrak dari bahan alam : 1" eng engum umpu pula lan n baha bahan n 2" eng engerin eringa gan n #" emb embua uata tan n serb serbuk uk 8" emba embasa saha han n 4" &kstr straksi
9
3
embuatan ekstrak dari daun salam dan daun sirih dengan maserasi a" diam diambi bill daun daun yang yang akan akan diek diekst strak raksi si dan dan dibe dibersi rsihk hkan an deng dengan an air air mengal mengalir ir (dipil (dipilih ih daun daun yang yang tidak tidak terlal terlalu u tua dan tidak tidak terlalu terlalu muda". b" dikeringkan dengan sinar matahari (dibungkus kain hitam" atau dio'en 8>04>L!. $" dihalu dihaluska skan n dengan dengan $ara digerus digerus atau diblend diblender er sehing sehingga ga terbentu terbentuk k serbuk. d" ditimb ditimbang ang dua kali kali serbuk daun daun seberat seberat 1> gram dan dimasu dimasukka kkan n masing0masing ke dalam botol atau erlenmeyer yang berbeda. e" ditamb ditambahk ahkan an 1>> ml metano metanoll pada botol botol ke 2 sedikit sedikit demi demi sedikit sedikit sambil diaduk. f" ditutu ditutup p dan didiam didiamkan kan selama selama selama selama minim minimal al 28 jam (sekal (sekali0ka i0kali li diaduk". g" etelah etelah itu disarin disaring g dan dikering dikeringkan kan dalam dalam $awan porsele porselen n (bila perlu dibantu water bath hingga larutan pengektraksi menguap sempurna".
3
embuatan ekstrak daun salam dan daun sirih dengan soxhlet a" 1> gram sampel sampel dibung dibungkus kus dengan dengan kertas kertas saring saring lalu dibung dibungkus kus dengan $ara gulung. b" dimasukkan sampel yang sudah dibungkus ke dalam tabung pada perangkat soxhlet/ dan dituang 14> 14> ml kloroform (2 siklus". $" dilakukan dilakukan ektraksi ektraksi hingg hinggaa penyari penyari yang yang turun kelabu kelabu destilat destilat jernih jernih ( 2 jam". d" ekstrak ekstrak ditampung ditampung ke ke dalam $awan porselen porselen dan dan dikeringa dikeringangink nginkan/ an/ ampas dikeluark dikeluarkan an dari tabung tabung dan dikeringan dikeringanginka ginkan n bila perlu dibantu dengan water bath.
10
". Frak Fraks sa as s /!+ /!+a a vacuum liquid chromatography chromatography (0L) (0L)
1" rep repar aras asii samp sampel el >/ #28 gram tanama tanaman n hasil hasil ekstrak ekstrak di$ampur di$ampur dengan dengan serbuk serbuk silika silika gel sebanyak # gram sedikit demi sedikit sambil diaduk dalam $awan porselen hingga hingga dipero diperoleh leh $ampur $ampuran an yang yang homoge homogen n dan kering kering (dalam (dalam bentuk bentuk serbuk ekstrak". 2" eng engep epak akan an fase fase diam diam engepakan fase diam (silika gel" dilakukan dengan memasukkan 12 gram silika gel sedikit demi sedikit ke dalam scientered dalam scientered glass yang glass yang telah dilapisi kertas saring sambil sambil di'akum di'akum untuk untuk memperoleh memperoleh massa fase diam diam yang kompak dan padat setinggi 2 $m. #" plikasi amp ampel el yang ang suda sudah h di$a di$amp mpur ur silik silikaa gel gel hing hingga ga menj menjad adii serb serbuk uk free dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam scientered glass floing dimasukkan glass yang sudah berisi fase diam dengan permukaan atas diusahakan rata. etelah semua semua masuk dalam scientered glass/ glass/ bagian atas ditutup dengan kertas saring untuk menjaga permukaan tetap rata akibat pemberian eluen dari atas. Ma$am eluen yang digunakan dalam fraksinasi ekstrak ini ada 2 yaitu: n N heksana : etil asetat J 8 : 1 sebanyak 1>> ml dan klorofrm : metanol J 8 : 1 sebanyak 1>> ml. &luen dituang (yang pertama adalah n0heksana : etil asetat"/ asetat"/ kemudian kemudian di'akum dan ditampung ditampung didalam erlenmeyer erlenmeyer (fraksi 9". elanj elanjutn utnya ya eluen eluen yang yang kedua kedua (kloro (kloroform form : metano metanol" l" dituan dituangka gkan n dan di'akum lagi. !airan yang keluar merupakan fraksi kedua. 8" Moni Monito tori ring ng senya senyawa wa enya enyawa wa dalam dalam tiap fraksi fraksi dilaku dilakukan kan %T dengan dengan mengg mengguna unakan kan fase diam silika gel @ 24 8 dan fase gerak berupa n0heksana : aseton : asam asetat glasial (@" J G ml : 1 ml : = tetes.
11
. P!*sa P!*sa%a %a Ka/4+ Ka/4+a a s!5a s!5a6a 6a /a&a* /a&a* !kstra !kstrak k /! /!+a +a Kr Kr#*a #*at#+ t#+ra, ra, La-s T-s
0
embu embuat atan an $up $upli lika kan n sam sampel pel 1" dilarutkan dilarutkan sampel sampel hasil ekstrak dengan dengan klorofo kloroform. rm.
0
emb embua uata tan n laru laruta tan n peng pengem emba bang ng (fa (fase se gera gerak" k" 1" disiap disiapkan kan bejana bejana pengem pengemban bang g dengan dengan tutupny tutupnyaa dan dilapis dilapisii bagian bagian dalam bejana pengembang dengan kertas saring. 2" dimasu dimasukka kkan n fase gerak/ gerak/ @1 @1 klorofo kloroform rm : etil asetat asetat J1> ml : 1 ml dan @2 n0hexane : aseton J - ml : 8 ml. #" ditu ditutu tup p beja bejana na peng pengem emba bang ng agar agar pros proses es penj penjen enuh uhan an bias bias homo homoge gen n $epat.
0
embu embuat atan an kro kromato matog gram ram 1" 5isiapkan 5isiapkan 2 potong potongan an plat sili$a gel gel dengan dengan ukuran ukuran yang yang sama (# x 1> $m" $ukup untuk dua totolan. 5iberi tanda dengan pensil batas atas (>/4 $m dari atas" dan batas bawah (1 $m dari bawah". 2" 5ito 5itoto tolk lkan an masin masing0m g0masi asing ng ekst ekstrak rak pada pada tiap tiap sili$ sili$aa gel gel deng dengan an pipa pipa kapiler kapiler (diame (diameter ter totola totolan n #mm" #mm" dan ditung ditunggu gu hingga hingga fase gerak men$apai batas atas. #" 5ikeluarkan 5ikeluarkan sili$a gel dan dikeringka dikeringkan n denga denga hair dryer! 8" 3asil kromatogra kromatogram m difoto difoto (disamping (disamping penggaris". penggaris". 4" 5iamati 5iamati dibawah dibawah sinar sinar 7V O 248 248 nm dan 7V O #== nm dan difoto. difoto. =" ili$a ili$a gel disemp disemprot rot dengan dengan !erium !erium sulfat sulfat dan sitobor sitoborat. at. 5ikerin 5ikeringka gkan n dalam o'en dan difoto. G" 5ite 5itent ntuk ukan an harg hargaa A f dari noda0noda yang tampak pada kromatogram.
D. HASIL HASIL DAN DAN PEM PEMBAH BAHASA ASAN N 1. Ekstraks
ada praktikum ini dilakukan pemisahan senyawa bahan alam dengan $ara ekstrak ekstraksi. si. &kstrak &kstraksi si bertuj bertujuan uan untuk untuk memida memidahka hkan n )at aktif aktif dari dari sel kemudi kemudian an dita ditari rik k oleh oleh $air $airan an peny penyar arii
dan dan terl terlar arut ut dida didala lamn mny ya. em emilih ilihan an laru laruta tan n
pengekstraksi dan metode ekstraksi didasarkan pada sifat kelarutan dan stabilitas 12
)at aktif/ senyawa polar dipisahkan dengan pelarut polar dan senyawa non polar dipisahkan dengan pelarut polar. da da dua dua meto metode de ekstr ekstrak aksi si yang digu diguna naka kan n pada pada prak prakti tiku kum m ini ini yaitu aitu maseras maserasii dan soxhle soxhletas tasi. i. rinsi rinsip p kerja kerja dari dari maseras maserasii yaitu yaitu perenda perendaman man serbuk serbuk simplisia dalam pelarut. elarut akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung )at aktif. at aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan )at aktif di dalam sel dengan di luar sel/ maka larutan yang terpekat didesak keluar. keluar. eristiwa eristiwa tersebut tersebut berulang berulang sehingga sehingga terjadi terjadi keseimban keseimbangan gan konsen konsentras trasii antara antara larutan larutan di luar luar sel dan di dalam dalam sel (goes/ 2>>G". rosedur pengerjaan lihat La*-ra 1. ada soxhletasi pelarut dan simplisia ditempatkan se$ara terpisah. rinsip soxhletasi adalah bahan yang akan diekstraksi diletakkan dalam sebuah kantung ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinyu. %antung bahan diletakkan didalam wadah wadah gelas gelas antara antara labu labu penyu penyulin lingan gan dengan dengan labu labu pendin pendingin gin aliran aliran balik balik dan dihubungkan dengan labu melalui pipa. abu tersebut kemudian terisikan pelarut/ lalu lalu meng mengua uap p dan dan men$a en$apa paii dala dalam m pend pendin ingi gin n alir aliran an bali balik k mela melalu luii pipe pipett berkondensasi didalamnya/ menetes keatas bahan yang diekstraksi dan menarik keluar keluar bahan bahan yang yang diekst diekstrak raksi. si. aruta arutan n berkum berkumpul pul didala didalam m wadah wadah gelas gelas dan setelah setelah men$ap men$apai ai tinggi tinggi maksim maksimalny alnya/ a/ pipa pipa sifon sifon penuh penuh se$ara se$ara otomat otomatis is lalu dipindahkan ke dalam labu demikian berulang0ulang ( %han/ 2>12".
Ga*"ar 1. erangkat alat soxhletasi (5okumentasi raktikum Ciokimia nalitik" 13
ada soxhletasi terjadi penyarian se$ara terus menerus sehingga penyarian lebih sempurna dengan memakai pelarut yang relatif sedikit. *ika penyarian telah selesai maka pelarutnya diuapkan dan sisanya adalah )at yang tersari. Ciasanya pelarut yang digunakan adalah pelarut yang mudah menguap atau mempunyai titik didih yang rendah. %eun %euntu tung ngan an dari dari meto metode de maser maseras asii yait yaitu u pros prosed edur ur dan dan peral peralata atann nnya ya sederh sederhana ana dan dapat dapat digun digunaka akan n untuk untuk mengek mengekstra strak k senyawa senyawa baik baik yang yang tahan tahan panas (termolabil" maupun senyawa s enyawa yang tidak tahan panas. kan tetapi metode ini membutuhkan pelarut yang banyak dan waktu yang $ukup lama. edangkan soxhletasi soxhletasi kekurangan kekurangannya nya yaitu yaitu hanya hanya dapat digunakan digunakan untuk simplisia dengan senyawa senyawa yang relatif stabil dan tahan terhadap pemanasan/ pemanasan/ serta pelaksanaannya pelaksanaannya memerlukan energi listrik. ;amun metode ini memiliki kelebihan yaitu proses ekstraksi simplisia sempurna/ pelarut yang digunakan sedikit/ dan proses isolasi lebih $epat. 3asil ekstraksi dengan dua metode (maserasi dan soxhletasi" disajikan pada ta"!& 1. berikut ini. Ta"!&. 1 3asil ekstraksi dengan metode maserasi dan soxhletasi J!s
Rata3rata Rata3rata Massa Ekstrak (+ra*)
Ba%a
Massa
P!&ar4t
P!&ar4t
5aun
M!t#/! okhletasi Maserasi okhletasi
Sa*-!& 4 gr 4 gr 4 gr
Kr#,#r* >/#8 >/8= >/1G
M!ta#& 0 >/88 0
alam
Maserasi
4 gr
>/12
>/88
A&a*
5aun irih
Cerdasarkan hasil ekstraksi yang diperoleh dari kedua metode terdapat perbedaan yaitu hasil ekstrak tertinggi diperoleh pada maserasi daun sirih dengan pelarut kloroform sebanyak 789: +ra*8 ekstrak lebih tinggi dibandingkan dengan menggu menggunak nakan an pelaru pelarutt methan methanol ol sebany sebanyak ak 7899 +ra*. Meskipu Meskipun n selisih selisih berat berat ekstrak yang dihasilkan ke$il/ dapat dikatakan bahwa pelarut kloroform (semi
14
polar" lebih $o$ok digunakan untuk mengekstraksi daun sirih sehingga senyawa yang yang ada didalam didalam sel dapat dapat terekst terekstrak raksi si dengan dengan lebih lebih baik. baik. *adi diasumsik diasumsikan an bahwa daun sirih lebih banyak mengandung senyawa yang sifatnya semi polar. 3al ini sesuai dengan pendapat 3arborne (1,,=" bahwa pelarut non polar akan mengek mengektrak traksi si dengan dengan lebih lebih baik baik senyawa senyawa yang yang sifatny sifatnyaa non polar dan pelaru pelarutt polar akan mengekstraksi senyawa yang sifatnya polar sehingga ketika ekstraksi dilakukan dilakukan dengan menggunak menggunakan an pelarut pelarut semi polar (kloroform" (kloroform" senyawa senyawa yang sifatnya semi polar akan terekstraksi dengan lebih baik. Cerbeda halnya pada daun salam/ salam/ berat berat ekstrak ekstraksi si lebih lebih tinggi tinggi didapa didapatt dengan dengan pelaru pelarutt methan methanol ol (polar (polar"" sebanyak 7899 +ra*/ sedangkan sedangkan maserasi dengan pelarut kloroform (semi polar" diperoleh diperoleh ekstrak yang lebih rendah yaitu sebanyak 781' +ra*. 3al ini berarti pada daun salam lebih banyak mengandung senyawa yang sifatnya polar/ meskip meskipun un didala didalamny mnyaa juga juga terdap terdapat at golong golongan an senyawa senyawa semi semi polar/ polar/ sehing sehingga ga dengan pelarut methanol diperoleh hasil ekstrak yang lebih tinggi. ada ekstraksi daun sirih dengan pelarut kloroform menggunakan metode soxhletasi diperoleh jumlah ekstraksi yang tidak begitu jauh dengan hasil maserasi yaitu yaitu sebany sebanyak ak 789 +ra* ;amun nilai nilai terseb tersebut ut lebih lebih rendah rendah diband dibanding ingkan kan +ra*. ;amun dengan hasil maserasi dengan pelarut yang sama (kloroform" sebanyak >/8= gram. 3al ini dikaren dikarenaka akan n metode metode soxhle soxhlett menggu menggunak nakan an pemana pemanasan san dalam dalam proses proses pemisahan senyawanya/ sehingga hanya $o$ok digunakan untuk simplisia dengan senyawa senyawa yang yang relatif relatif stabil stabil dan tahan tahan terhad terhadap ap pemana pemanasan san (udar (udarson sono/ o/ 2>>2" 2>>2" sehingga diasumsikan hal tersebut dapat mempengaruhi hasil ekstraksi. elain itu/ ekstraksi dengan soxhletasi yang dilakukan hanya 2 siklus/ (hasil ekstraksi masih keruh" keruh" sehingga sehingga memungkin memungkinkan kan proses ekstraksi belum maksimal/ sebaiknya sebaiknya proses tersebut terus diulang sampai mendapatkan hasil ekstrak yang jernih. 5emikian 5emikian halnya pada ekstraksi ekstraksi daun salam dengan metode soxhletasi soxhletasi diperoleh berat ekstrak yang rendah yaitu 781; +ra* dibanding dengan metode maserasi dengan dengan pelarut methanol lebih tinggi sebanyak 7899 +ra*/ sedangkan maserasi dengan kloroform juga diperoleh hasil ekstrak yang rendah yaitu 781' +ra*. 3al ini berarti untuk mengekstrak mengekstrak daun salam metode yang lebih baik adalah dengan maserasi menggunakan pelarut methanol. 15
3al yang perlu diperhatikan saat melakukan ekstraksi adalah pemilihan metode ekstraksi karena suatu bahan alam mungkin $o$ok untuk suatu metode tapi tapi kurang kurang $o$ok $o$ok dengan dengan metode metode yang yang lain. lain. Misalny Misalnyaa soxhle soxhletasi tasi hanya hanya $o$ok $o$ok digunakan untuk simplisia dengan senyawa yang relatif stabil dan tahan terhadap pemanasan. 6leh karena itu pemilihan larutan pengekstraksi dan metode pengekstraksi didasarkan pada kelarutan dan stabilitas )at aktif. enyawa polar dipisahkan dengan pelarut polar dan senyawa non polar dipisahkan dengan pelarut yang sifatnya non polar sehingga diharapkan semua senyawa yang ada dalam bahan alam akan terekstraksi dengan sempurna.
'. Fraksas
raksinasi merupakan suatu $ara untuk memisahkan hasil ekstrak menjadi beberapa fraksi yang lebih sederhana. embagian atau pemisahan ini didasarkan pada bobot dari tiap fraksi/ fraksi yang lebih berat akan berada paling dasar sedang fraksi yang lebih ringan akan berada diatas. raksinasi bertingkat biasanya menggunakan pelarut organik seperti eter/ aseton/ ben)ena/ etanol/ diklorometana/ atau $ampuran pelarut tersebut (udarsono/ 2>>2". ebelum difraksinasi ekstrak yang berupa pasta di$ampur dengan sili$a gel (kurang lebih 2x dari berat ekstrak" sampai menjadi $ampuran yang homogen dan kering kering untuk untuk memper memperlua luass permu permukaan kaan sehingg sehinggaa setiap setiap bagian bagian ekstrak ekstrak dapat dapat terfraksinasi dengan baik. ada saat pembentukan kolom/ sili$a gel dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam scintered dalam scintered glass filter sambil di'akum agar diperoleh fase diam yang rapat dan permukaan atasnya rata. ase diam harus rapat dan permukaan atasnya rata untuk men$egah kerusakan fase diam saat elusi serta mema memasti stika kan n panj panjan ang g kolo kolom m sama sama diset disetia iap p bagi bagian an.. &lus &lusii dila dilaku kuka kan n deng dengan an menuang se$ara perlahan dan kontinyu agar kolom tidak kering dan terbentuk gelembung udara yang mengganggu kontinuitas fraksinasi (lihat La*-ra '". raksi raksinas nasii perlu perlu dilaku dilakukan kan setelah setelah dipero diperoleh leh hasil hasil ekstrak ekstrak karena karena hasil hasil ektraksi masih berupa $ampuran kumpulan senyawa yang belum teridentifikasi. 6leh karena itu melalui fraksinasi maka senyawa hasil ekstrak dapat dipisahkan menjadi menjadi kelomp kelompok ok senyawa senyawa yang yang lebih lebih sederh sederhana ana.. 5alam 5alam metode metode fraksin fraksinasi asi 16
pengetahuan mengenai sifat senyawa yang terdapat dalam ekstrak akan sangat mempengaru mempengaruhi hi proses fraksinasi. fraksinasi. *ika digunakan digunakan air sebagai sebagai pengekstrak pengekstraksi si maka senyawa yang terekstraksi akan bersifat polar/ termasuk senyawa yang bermuatan listrik. *ika digunakan pelarut non polar misalnya heksan/ maka senyawa yang terekstraksi bersifat non polar dalam ekstrak. *adi pelarut menentukan senyawa yang akan terekstraksi. terekstraksi. ;amun kelemahanny kelemahannya/ a/ perbedaan perbedaan kandungan kandungan senyawa tidak tidak tegas/ tegas/ melaink melainkan an terdapa terdapatt beberap beberapaa fraksi fraksi yang yang kandun kandungan gan senyawa senyawany nyaa o"erlapping dengan fraksi yang lain. 6leh sebab itu/ perlu pemantauan kandungan senyawa dengan %T untuk menyederhanakan jumlah fraksi. ada prakteknya dalam melakukan fraksinasi digunakan dua metode yaitu dengan menggunakan $orong pisah dan kromatografi kolom. ada praktikum praktikum ini dilakukan dilakukan fraksinasi dengan menggunaka menggunakan n Vacuum Liquid Chromatografi (V!". Chromatografi (V!". V! merupakan suatu teknik kromatografi yang dilengkapi dengan kolom yang dikemas kering (biasanya dengan penjerap mutu %T %T 1>08 1>08> > Em" Em" dala dalam m kead keadaa aan n 'aku 'akum m agar agar dipe dipero roleh leh kera kerapa pata tan n kema kemasa sam m maksimum. 3asil fraksinasi dengan V! disajikan pada tabel berikut. Ta"!& '. Massa fraksi ekstrak daun sirih dan daun salam hasil fraksinasi J!s
M!t#/!
Ba%a A&a* 5aun irih 5aun
alam
Ekstraks
Massa Ekstrak (+ra*)
raksi 1 (n0heksana:etil raksi 2 (kloroform: asetat J 8:1"
metanol J 8:1"
okhletasi okhletasi
>/G1 >/>-
>/82 >/>G
Maserasi
>/1=
>/24
Cerdas Cerdasark arkan an hasil hasil fraksi fraksinas nasii dengan dengan V! (Tabel (Tabel 2." dipero diperoleh leh hasil hasil tertinggi pada ekstrak daun sirih (hasil soxhletasi" dengan eluen (@1" n0hexan: 78;1 +ra*. 3al ini dikarenakan kombinasi dari etil etil asetat asetat J 8:1 8:1 denga dengan n berat berat 78;1
pelarut n0hexan bersifat non polar dan etil asetat bersifat polar sehingga baik senyawa polar maupun non polar yang ada pada daun sirih dapat terfraksi dengan baik. raksi dengan eluen (@2" l kloroform :methanol diperoleh berat ekstrak 789' +ra*/ karena pelarut kloroform bersifat semi polar dan methanol bersifat
17
polar sehingga memungkinkan senyawa yang terfraksi hanya senyawa polar dan semi semi pola polarr sehin sehingg ggaa hasil hasil ektr ektrak aksi siny nyaa lebih lebih renda rendah. h. Varia Variabi bilit litas as ini ini terk terkai aitt perbedaan jenis eluen menentukan hasil ekstrak. 3al ini sesuai dengan pendapat Voight (1,,8" bahwa polaritas pelarut sangat berpengaruh terhadap daya larut. Cerat Cerat ekstr ekstrak ak yang rend rendah ah dipe dipero roleh leh pada pada ekst ekstrak rak daun daun salam salam (hasi (hasill soxhletasi" soxhletasi" dengan (@1" n0hexan: n0hexan: etil asetat diperoleh diperoleh 787< +ra* +ra*/ dan dengan (@2" methanol: methanol: kloroform kloroform diperoleh diperoleh berat ekstrak sebanyak 787; 787; +ra* +ra*88 hasil tidak jauh berbeda meskipun eluennya berbeda. 3al ini terkait dengan ekstraksi awal sampel diperoleh diperoleh dari soxhletasi soxhletasi yang digunakan digunakan dalam fraksinasi memang diperoleh berat ekstrak yang rendah (>/ 1G gram" sehingga hasil fraksinasinya juga rendah. ada ada fraks fraksin inasi asi daun daun salam salam hasi hasill maser maserasi asi deng dengan an (@1 (@1"" klor klorof ofor orm: m: 78'= +ra* +ra* dan dengan methanol methanol diperoleh hasil fraksi yang lebih tinggi tinggi yaitu 78'=
(@2" n0heksana:etil asetat lebih rendah yaitu sebanyak 781: +ra*. Cerarti daun salam lebih banyak mengandung senyawa semi polar sehingga $o$ok difraksi dengan menggunakan eluen semi polar (@2" kloroform: methanol. ;amun hal ini juga tergantung pada senyawa apa yang akan difraksi apakah senyawa yang diin diingi gink nkan an sifat sifatny nyaa polar polar// semi semi pola polarr atau ataupu pun n non non pola polarr sehi sehing ngga ga dapa dapatt disesuaikan dengan kombinasi eluen (pelarut" yang akan digunakan.
Kr#*at#+ra, La-s T-s (KLT) #. Kr#*at#+ra,
%T %T perlu perlu dila dilaku kuka kan n deng dengan an tuju tujuan an untu untuk k mela melaku kuka kan n moni monito tori ring ng kebe keberad radaan aan seny senyawa awa hasil hasil ekst ekstrak rak atau atau frak fraksin sinasi asi.. ros rosed edur ur pemi pemisah sahan an ini ini dikata dikatakan kan paling paling baik baik karena karena tidak tidak meliba melibatka tkan n p3 dan suhu suhu ekstrim ekstrim maupun maupun asam0bas asam0basaa sehing sehingga ga dapat dapat mempert mempertaha ahanka nkan n struktu strukturr maupun maupun sifat sifat biolog biologis is sampel. sampel. %euntu %euntunga ngan n metode metode ini yaitu yaitu dapat dapat menguj mengujii se$ara se$ara kualit kualitatif atif banya banyak k senyawa senyawa se$ara bersamaan/ dapat dilakukan dilakukan dengan mudah tanpa sumber listrik/ $epa $epatt dan dan datan datanya ya relia reliabe bel/ l/ siste sistem m peral peralat atan an sede sederh rhan ana/ a/ murah murah dan dan muda mudah h dimodifikasi. rinsip rinsip %T tradisional tradisional sangat sangat sederhana/ sederhana/ yakni yakni $ampuran $ampuran solut yang akan dipisahkan ditotolkan pada permukaan lempeng tipis lalu dikembangkan di 18
dalam dalam cham#er menggunakan fase gerak yang sesuai. %ekuatan interaksi yang berbeda antara molekul solut dengan fase diam atau fase gerak akan menghasilkan mobilitas dan pemisahan yang berbeda (Aohman dan @andjar/ 2>>G". da beberap beberapaa hal yang yang perlu perlu menjad menjadii perhat perhatian ian saat melaku melakukan kan %T yaitu: a. lat lat sili sili$a $a gel lat sili$a sili$a gel yang digunakan digunakan (ukuran (ukuran 1> $m x # $m" diberi diberi batas atas (>/4 $m" dan batas bawah (1 $m". Catas atas untuk memudahkan saat akan melaku melakukan kan monit monitori oring ng sehing sehingga ga diketah diketahui ui batas batas berhen berhentin tinya ya eluen. eluen. Catas Catas bawah dengan jarak 1 $m disesuaikan dengan 'olume eluen 1> ml tepat men$apai tinggi 1 $m didasar $hamber (ampiran #.a". b. enotolan sampel enotolan sampel sulit untuk diukur. ;amun pada umumnya digunakan sebanyak >/4 El. ada praktikum ini penotolan menggunakan pipa kapiler. Totolan Totolan sampel diusahaka diusahakan n tidak terlalu terlalu pekat (agak en$er" en$er" karena sampel sampel yang terlalu pekat/ ketika elusi naik se$ara berurutan akan terdapat noda0noda yang yang terting tertinggal gal berupa berupa garis garis yang yang akan akan mengga menggangu ngu hasil hasil pengam pengamata atan n dan pergerakan senyawa yang diperoleh. olusinya adalah dengan melakukan pengen$eran kembali. ada saat akan melakukan penotolan hal lain yang penting adalah/ sampel dien$erkan dengan pelarut yang sesuai atau yang sama dengan pelarut yang digunakan saat ekstrak agar senyawa yang dimaksud dapa dapatt tere tereks kstr trak ak deng dengan an semp sempur urna na dan dan seny senyaw awaa lain lain tida tidak k ikut ikut laru larutt (La*-ra .a).
$. Meto Metode de pena penamp mpak ak ber$ ber$ak ak 1" 5ilihat 5ilihat se$ara se$ara 'isual 'isual untuk untuk senyawa0seny senyawa0senyawa awa berwarna berwarna 2" 5iliha 5ilihatt dibawa dibawah h sinar 7V 248 nm untuk untuk senyawa senyawa0sen 0senya yawa wa yang dikembangkan diatas plat yang diimpregnasi dengan fosfor yang dida didapa patt berp berpen enda darr diba dibawa wah h lampu lampu 7V 248 248 nm. nm. Cer$ Cer$ak ak akan akan ;ampak sebagai spot hitam akibat terjadi pemadaman fluorosensi sorbent.
19
#" 5ili 5iliha hatt diba dibawa wah h sina sinarr 7V 248 248 #== #== nm untuk untuk seny senyawa0se awa0seny nyawa awa yang berflouresensi alami (La*-ra ."). 8" 5itamb 5itambahk ahkan an pereak pereaksi si memben membentuk tuk warna dengan dengan penye penyempr mprota otan. n. eny enyem empro prota tan n
sampe sampell
dila dilaku kuka kan n
deng dengan an hara harapa pan n
dipe dipero role leh h
golongan golongan senyawa yang yang dimaksud dimaksud pereaksi pereaksi tersebut. tersebut. erbedaan erbedaan warna warna yang terjad terjadii
menunj menunjukk ukkan an kelom kelompok pok senyawan senyawanya ya.. ada ada
praktikum ini digunakan dua senyawa pereaksi yaitu serium sulfat untuk mendeteksi senyawa terpenoid akan membentuk warna ungu kehitaman (ampiran 1." dan sitoborat untuk mendeteksi senyawa fla'anoid akan membentuk warna orens ( La*-ra .". d. ene enent ntua uan n nila nilaii Racing $actor (A (A f f " enentuan nilai A f f bertujuan bertujuan untuk mengidentifikasi golongan senyawa yang ada pada sampel. dapun faktor yang mempengaruhi nilai Af adalah: 1" ili$a ili$a gel polar polar mudah mudah mengik mengikat at uap air (63" sehing sehingga ga sili$a sili$a gel harus diaktifkan terlebih dahulu dengan dipanaskan atau dengan hair dryer agar agar gugus 63 dapat menguap karena adanya 63 dapat mengganggu reaksi karena mudah berikatan dengan pelarut polar. 2" %eteba %etebalan lan lapisan lapisan juga juga mempen mempengar garuhi uhi nilai nilai A f f . #" %ejenu %ejenuhan han !hamber !hamber.. %ejenu %ejenuhan han wadah wadah yang yang diguna digunakan kan (eluen". (eluen". *ika tidak jenuh/ pengembangan tidak maksimal karena hanya akan membawa pelarut dari bawah ke atas. Terkadang naik bersama pelarut hanya membentuk garis lurus diatas sehingga seolah0olah tidak ada kandungan senyawanya. 8" Memasu Memasukka kkan n plat plat juga juga harus harus dilakuka dilakukan n dengan dengan hati0hat hati0hati. i. astikan astikan plat tidak saling bersentuhan dengan kertas saring atau plat sili$a gel gel yang ang lain lain.. %em %emudia udian n dile dileta takk kkan an tega tegak k luru luruss agar agar tida tidak k mendor mendorong ong ekstrak ekstrak pada pada satu satu sisi. sisi. %emudi %emudian an $hambe $hamberr segera segera ditutup setelah plat dimasukkan agar eluen tidak menguap.
20
Cerdasarkan hasil %T dari sampel hasil fraksinasi diperoleh data sebagai berikut: hasil %T senyawa dalam ekstrak daun sirih dan daun salam. Ta"!& . ;ilai A f f hasil J!s Ekstrak
okhletasi 5aun sirih
okhletasi 5aun alam
Fas! G!rak
St#"#rat
S!r4* S4&,at
@1 kloroform:etil asetat (1> : 1"
>/#,H >/=>
>/8H >/4-H >/=2H >/G1
@2 n0heksana:aseton n0heksana:aseton ( 2:1 "
>/82H >/82H >/8, >/8, >/44H >/44H >/=8
>/88H >/8GH >/44H >/==.
@1 kloroform:etil asetat (1> : 1"
>/>,H >/#8
>/#G
0
0
>/=#
>/4H >/G4
@2 n0heksana:aseton n0heksana:aseton ( 2:1 " @1 kloroform:etil asetat (1> : 1" @2 n0heksana:aseton ( 2:1 " @1 kloroform:etil asetat (1> : 1" @2 n0heksana:aseton n0heksana:aseton (2:1"
Maserasi 5aun alam
N&a R , ,
@1 kloroform:etil asetat (1> : 1" @2 n0heksana:aseton ( 2:1 " @2 n0heksana:aseton ( 2:1 "
>/-=H >/-=H >/G8 >/G8 >/==H >/==H >/=1 >/44
>/-GH >/G8H >/=G
0
>/#4
>/8-H >/,4
>/41H >/G8H >/-GH >/,2H >/,>/=1
0
>/=1
0
>/4-
Aetensi solut pada kromatografi lapis tipis (%T" dan kromatografi lapis tipis tipis kinerja kinerja tinggi tinggi (%T0% (%T0%T" T" di$iri di$irikan kan dengan dengan racing factor solu solutt (Rf)/ (Rf)/ yang didefinisikan sebagai jarak migrasi solut terhadap jarak ujung fase geraknya. Cerdas Cerdasark arkan an hasil hasil %T pada ta"!& . 5iketahui bahwa hasil %T daun sirih dengan eluen kloroform:etil asetat (1> : 1" diperoleh nilai A f >/>,H >/>,H >/#8H>/#,H dan >/=> >/=> (pen (peny yempr emprot otan an sito sitobo bora rat" t" dan dan nilai ilai Af >/8H /8H >/4-H /4-H >/=2 >/=2HH >/G1 /G1 (pen (peny yempr emprot otan an seri serium um sulf sulfat at". ". 3al 3al ini ini menun enunju jukk kkan an bahw bahwaa daun daun siri sirih h 21
mengandun mengandung g senyawa senyawa yang sifatnya sifatnya polar dan semi polar dengan range Af >/>,0 >/>,0 >/G1. emakin tinggi nilai A f maka semakin non polar senyawa yang ada pada sampel. sampel. 3al ini dipengar dipengaruhi uhi oleh plat sili$a sili$a gel yang yang bersifa bersifatt polar polar sehingga sehingga senyawa senyawa yang yang bersifa bersifatt polar polar akan akan terikat terikat labih labih kuat kuat menye menyebab babkan kan perger pergeraka akan n senyawa senyawa menjad menjadii lebih lebih lambat lambat// sebalik sebalikny nyaa senyawa senyawa yang yang bersifa bersifatt semi semi polar polar maupun non polar akan bergerak lebih $epat. *enis eluen dan kejenuhan $hamber juga berpengaruh terhadap laju pergerakan senyawa. 5apat dilihat pada eluen kloroform dan etil asetat masih merupakan jenis pelarut yang bersifat polar dan semi polar sehingga senyawa ekstrak polar pergerakannya lebih lambat dengan rata rata0r 0rat ataa nila nilaii Af rend rendah ah P >/4. >/4.
ada ada sam sampel pel daun daun siri sirih h deng dengan an elue eluen n n0
heksana:aseton ( 2:1 " diperoleh nilai Af sampel (penyemprotan dengan sitoborat" yaitu >/82H >/8, >/44H dan >/=8/ dan dengan penyemprotan serium sulfat diperoleh spot dengan nilai A >/88H >/8GH >/44H >/==. 3asil ini menunjukkan bahwa dengan adanya eluen aseton (semi polar" diperoleh spot dengan range nilai A f >/820>/== >/820>/== menunjukkan senyawanya rata0rata bersifat semi polar. Cerdasarkan nilai A f f pada pada kedua eluen yang digunakan dalam %T ekstrak daun sirih dapat dikatakan bahwa daun sirih lebih banyak mengandung senyawa yang sifatnya semi polar meskipun ada beberapa yang bersifat polar. 3asil %T daun salam (ekstrak (ekstrak soxhletasi" soxhletasi" dengan eluen kloroform: kloroform:etil etil asetat (1> : 1" diperoleh beberapa spot dengan nilai A >/=# (penyemprot sitoborat" dan >/#4H >/4H >/G4 (penyemprotan (penyemprotan serium sulfat". sulfat". 3al ini menunjukk menunjukkan an bahwa bahwa pada daun salam mengandung lebih banyak senyawa yang bersifat semi polar. edangkan pada eluen n0heksana:aseton n0heksana:aseton ( 2:1 " diperoleh spot yang yang $ukup banyak banyak dengan dengan nilai Af >/8-H >/44H>/=1H>/ >/44H>/=1H>/==H ==H >/G8H >/-=H >/-=H >/,4 (penyemprotan (penyemprotan sitoborat" dan serium serium sulfat sulfat dengan dengan nilai A f >/=GH >/=GH >/G8H >/-G. 3al ini menunjukkan menunjukkan bahwa daun sirih banyak mengandung mengandung senyawa yang bersifat non polar dan semi polar. edangkan edangkan hasil %T ekstrak maserai maserai daun salam diperoleh diperoleh spot dengan nilai A f >/4- dan >/=1. ehingga diasumsikan bahwa daun salam mengandung senyawa yang sifatnya semi polar. 7ntuk memastikan bahwa sampel mengandung suatu golongan senyawa dilakukan penyemprotan dengan pereaksi pembentuk warna yaitu sitoborat untuk 22
mendeteksi senyawa fla'anoid sehingga spot yang tampak berwarna orange dan serium sulfat untuk mendeteksi senyawa terpenoid ditunjukkan dengan warna $oklat kehitaman (ihat La*-ra ."". Cerdasarkan hasil yang diperoleh setelah penyemprotan dengan pereaksi dapat dikatakan bahwa daun salam maupun daun sirih sirih mengan mengandun dung g senyawa senyawa golong golongan an fla'ano fla'anoid id maupun maupun terpeno terpenoid. id. ;amun ;amun berdasarkan nilai A f menunjukkan bahwa daun sirih lebih banyak mengandung fla'an fla'anoid oid (semi (semi polar" polar" dengan dengan range range A f f >/4-0>/G1 >/4-0>/G1// meskipun meskipun didalmny didalmnyaa juga diasumsikan terdapat senyawa polar polar ( A f f >/>,0>/82" >/>,0>/82" sedangkan daun salam lebih banyak mengandung golongan senyawa terpenoid (non polar" dengan range A f >/G80> >/G80>/,4 /,4// meskip meskipun un senyawa senyawa fla'ano fla'anoid id juga juga ditemu ditemukan kan pada pada daun daun salam salam (A f >/410>/G8".
E. KE KESI SIM MPULA PULAN N
Cerdasa Cerdasarka rkan n hasil hasil prakti praktikum kum mengen mengenai ai &kstrak &kstraksi/ si/ raksin raksinasi/ asi/ dan %romatografi apis Tipis dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Metode Metode ekstraksi ekstraksi yang yang baik diguna digunakan kan untuk untuk mengeks mengekstrak trak daun daun salam adal adalah ah deng dengan an maser maserasi asi baik baik meng menggu guna naka kan n meth methan anol ol ataup ataupun un klorof kloroform orm dengan dengan berat berat ekstrak ekstrak yang yang dipero diperoleh leh masing masing0mas 0masing ing 8= gram dan 88 gram. 5emikian halnya pada daun salam metode yang lebih baik digunakan untuk mengekstraksi senyawa yang terkandung dida didala lamn mny ya
adal adalah ah meto metode de mase masera rasi si deng dengan an pela pelaru rutt
meth methan anol ol
diperoleh >/88 gram. 7ntuk 7ntuk metode metode soxhle soxhletasi tasi memilik memilikii kekura kekuranga ngan n yaitu yaitu hanya hanya $o$ok $o$ok digu diguna naka kan n untu untuk k meng mengek ekstr strak aksi si golo golong ngan an seny senyawa yang taha tahan n terh terhad adap ap pana panas. s. ela elain in itu itu pada pada prak prakti tiku kum m ini ini ekst ekstrak raksi si deng dengan an soxhle soxhletasi tasi dilaku dilakukan kan tidak tidak maksim maksimal al karena karena hanya hanya dengan dengan 2 siklus siklus sehingga senyawa belum terekstrak dengan sempurna terbukti berat ekstrak sampel yang dihasilkan lebih rendah dari maserasi. 2. raksi raksinasi nasi bertuju bertujuan an untuk untuk memisahka memisahkan n senya senyawa wa menjadi menjadi fraksi fraksi yang yang lebih sederhana. 3asil fraksinasi sangat dipengaruhi jenis eluennya. %arena %arena eluen eluen akan akan menetu menetukan kan daya daya larut larut senyawa senyawa yang yang ada pada pada 23
sampe sampel. l. rak raksi si daun daun sirih sirih terb terbai aik k deng dengan an meng menggu gunak nakan an elue eluen n n0 heks heksan an:e :eti till aset asetat at (8:1 (8:1"" deng dengan an hasil hasil frak fraksi si sebes sebesar ar >/G1 >/G1 gram gram.. eda edang ngka kan n pada pada daun daun sala salam m elue eluen n klor klorof ofor orm: m: meth methan anol ol (8:1 (8:1"" menghasilkan berat fraksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan n0 heksana:etil asetat hanya menghasilkan ekstrak sebanyak >/1= gram. erbed erbedaan aan ini sangat sangat dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh ke$o$o ke$o$okan kan eluen eluen (pelar (pelarut" ut" dengan senyawa yang ada didalam sampel bahan alam. %elarutan dan stabilitas senyawa sangat dipengaruhi oleh jenis pelarut. #. 3asil 3asil %T menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa baik daun salam salam maupun maupun daun daun sirih sirih mengandung golongan senyawa baik itu polar/ semi polar/ maupun non non pola polarr berd berdas asar arka kan n nila nilaii A 0ny 0nya hany hanyaa saja saja komp kompos osis isii dan dan proporsinya berbeda. emakin polar suatu senyawa maka nilai A f 0nya akan akan semak semakin in renda rendah. h. Cerd Cerdasa asark rkan an reaks reaksii peny penyem empr prot otan an yang ang dilakukan diketahui bahwa daun salam dan daun sirih mengandung senyawa senyawa terpenoid terpenoid ditunjukkan ditunjukkan dengan dengan spot yang terbentuk terbentuk setelah senyawa senyawa bereak bereaksi si dengan dengan serium serium sulfat sulfat memben membentuk tuk warna warna $okela $okelatt kehitam kehitaman an dan senyawa senyawa fla'an fla'anoid oid ditunj ditunjukk ukkan an dengan dengan spot spot yang yang terbent terbentuk uk setelah setelah senyawa senyawa bereak bereaksi si dengan dengan sitobo sitoborat rat memben membentuk tuk warna orange.
24
DAFTAR PUSTAKA
goes @. 2>>G. Teknologi %ahan &lam. &lam . 21/#- N #,. Candung : 9TC ress. ress . nsel 3!. 1,-,. 'engantar 1,-,. 'engantar %entuk Sediaan $armasi $armasi.. &disi9V. *akarta : 79 ress. !hemo. 2>>#. Ceginners @uide to oxhlet &xtra$tions. 5einstrop/ 5einstrop/ &lke03ahn/ 2>>G. &plied Thin Layer Chromatography! %est practice and a"oidance of mistakes. mistakes . e$ond re'ised and enlarged edition. @ermany. http:DDas.wiley.$omD+iley!5D+ileyTitleDprodu$t!d0#42G#144#4.html.. http:DDas.wiley.$omD+iley!5D+ileyTitleDprodu$t!d0#42G#144#4.html 3andoyo/ . 1,,4. Teknologi imia. imia. enerbit T. radnya aramita. *akarta 3arborne/ *.C. 1,,=. etode 1,,=. etode $itokimia/ $itokimia/ terbitan kedua/ enerbit 9TC/ Candung 3einri 3einri$h/ $h/ M./ Carnes Carnes// *./ ./ ./ Q+illia Q+illiamso mson/ n/ &.M./ &.M./ 2>>#. 2>>#. armak armakogn ognosi osi dan itoterapi/ diterjemahkan oleh +inny A./ yarie/ $u$u isyah/ tahun 2>>,. enerbit &@!/ *akarta/ 3al. 12#0128. @andjar @andjar// 9bnu 9bnu @olib @olib dan Aohman/ Aohman/ bdul. bdul. 2>>G. 2>>G. etode romatografi untuk &nalisis akanan.Rogyakarta. akanan.Rogyakarta. ustaka elajar. %han/ ./ 2>12. rinsip %erja &kstraktor oxhlet. abel + dan +arren *5. 1,-#. Theory and ra$tise of 6leoresin &xtra$tion. 5i dalam ro$eeding of The !onferen$e of pi$e/ 1>th018th pril 1,G2. Trop. rod. 9nst/ ondon. udarmadji/ ./ 3andoyo C./ dan uhardi. 1,,-. nalisa Cahan Makanan dan ertanian &d2. !etakan 1. Rogyakarta Rogyakarta : enerbit iberty. iberty. uda udarso rsono no// @una @unawa wan n 5./ 5./ +a +ahy hyuo uono no// ./ ./ 5ona 5onatu tus/ s/ 9.. 9..// urn urnom omo/ o/ 2>>2 2>>2.. Tumbuhan 6bat 99/ usat tudi 6bat Tradisional/ 7@M. Rogyakarta. Voight A. 1,,8. Cuku elajaran Teknologi armasi. &disi ke04. 5iterjemahkan oleh: 5r. oendani ;oerono. @ajah Mada 7ni'ersity ress. Rogyakarta. +art +a rt// ;.M. ;.M.// 2>>, 2>>,.. oly olyph phen enol olss and and !ard !ardio io'a 'as$u s$ula larr 5isea 5isease: se: &ffe$ &ffe$ts ts on &ndot &ndothel helial ial and latel latelet et un$t un$tion ion// The meri$ meri$an an *ourna *ournall of !lini$ !lini$al al ;utrition/ -1 (suppl":2,20G. (suppl":2,20G.
25
+inarn +inarno o @/ ardia ardia)) 5 dan ardia ardia)) . 1,-#. 1,-#. &kstra &kstraksi ksi// %romat %romatogr ografi afi 5an &lektrophoresis. 5epartemen Teknologi 3asil ertanian atemeta0 9nstitut ertnian Cogor/ Cogor.
26