FORMULASI MOUTHWASH
Obat kumur (mouthwash) merupakan larutan atau sediaan cair on steril yang sering digunakan untuk penyegar atau memberikan efek antiseptik. Obat kumur di desain untuk mengurangi bakteri, mengangkat sisa-sisa makanan dan yang utama adalah mengurangi aroma tidak sedap di mulut dan mengandung rasa yang menyenangkan. A. KOMPOSISI MOUTHWASH Mouthwash 250 ml mengandung: Nama Bahan
Fungsi
Konesntrasi
Sodium monofluorofosfat
Zat aktif
1,14%
Sodium benzoat
Pengawet
0,1%
Menthol
Perasa
0,1%
Xylitol
Pemanis
10%
Propilen glikol
Kosolven
10-25%
Purrified water
Pelarut
Add 100%
B. ALASAN PENGGUNAAN BAHAN 1. Sodium Monofluorofosfat Sodium monofluorofosfat berfungsi sebagai mencegah gigi berlubang, serta memberikan perlindungan ekstra melawan kerusakan gigi. Penggunaan paling banyak adalah untuk mencegah karis gigi. 2. Sodium benzoate Sebagai bahan pengawet dan agen mikroba. Sodium benzoate adalah bahan pengawet yang utama digunakan pada kosmetik, makanan, dan sediaan farmasetika lainnya. Sodium benzoate lebih sering digunakan dibandingkan dengan asam benzoate arena kelarutannya yang lebih baik. 3. Menthol merupakan agen perasa dan pengaroma. Menthol dapat memberikan sensasi dingin dan menyegarkan serta berifat non iritasi. 4. Xylitol
xylitol digunakan sebagai bahan pemanis non kariogenik. Pada sediaan mouthwash, xylitol ini juga dapat membantu mengurangi plak pada gigi dan mencegah karis gigi. Tidak seperti glukosa, xylitol tidak terfermentasi menjadi asam kariogenik pada prodk akhir yang dapat menyebabkan kerusakan gigi dan telah terbukti dapat mengurangi karies gigi serta menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. 5. Propilen glikol propilen glikol berfungsi sebagai pelarut umum. Pada formulasi ini, propilen glikol berfungsi sebagai kosolven untuk melarutkan bahan-bahan yang tidak larut dengan aquades 6. Purrified water Air digunakan sebagai pelarut. Air dipilih sebab secara kimia air bersifat stabil daam segala bentuk fisiknya (es, cair, uap). C. CARA PEMBUATAN MOUTHWASH Adapun cara pembuatan mouthwash adalah sebagai berikut: Siapkan alat dan bahan Ditimbang sodium monofluorofosfat 2.85 g, sodium benzoat 0.25 g, mentol 0.25 g, dan xylitol 25 g. Ditakar 25 ml propilen glikol ebagai kosolven Dicampurkan 0.25 g mentol dengan 25 ml propilen glikol dalam wadah pertama Dicampurkan 2.85 sodum monofluorofosfat, 0.25 g sodium benzoat, dan 25 g xylitol dalam air secukupnya dan disimpan pada wadah kedua Dicampurkan bahan pada wadah pertama dan kedua Ditambahkan dengan aquades hingga 250 ml Diaduk hingga larut seluruhnya. •
•
•
•
•
•
•
•
D. EVALUASI SEDIAAN Uji Stabilitas Obat Kumur Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk obat atau kosmetik untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian produk tersebut. Salah satu cara mempercepat evaluasi kestabilan adalah dengan cycling test . Metode ini digunakan untuk melihat kestabilan sediaan emulsi, krim, dan larutan. Cara khusus ini berguna untuk mengevaluasi “ shelf life” emulsi dengan siklus antara 2 suhu. Dilakukan satu siklus pada saat sediaan disimpan pada suhu 4°C selama 24 jam lalu dikeluarkan
dan ditempatkan pada suhu 40°C selama 24 jam. Percobaan ini diulang sebanyak 6 siklus Stabilitas suatu larutan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu dengan pengamatan organoleptis, uji pH larutan, dan uji viskositas larutan -
Uji organoleptis : Pengamatan organoleptik berhubungan dengan penampakan visual dari suatu sediaan. Visualisasi dan karakteristik yang diamati pada semua formulasi obat kumur meliputi kejernihan, warna dan aroma.
-
Uji pH : Tujuan dilakukan uji pH adalah untuk mengecek dan memastikan bahwa pH dari sediaan obat kumur yang dibuat, telah sesuai dengan kondisi pH mulut. pH mulut berkisar antara 5,6 sampai 7,5 dengan rata-rata 6,7. Uji pH obat kumur dilakukan dengan menggunakan pH meter Jenway. Pengukuran
dilakukan dengan cara
elektroda dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan tissue. Kemudian elektroda dicelupkan pada larutan sampel dan dibiarkan beberapa saat sampai diperoleh pembacaan yang stabil, lalu nilai pH dicatat -
Uji viskositas : Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida. Viskositas suatu formulasi obat kumur sangat mempengaruhi terhadap tingkat kekentalan produk tersebut saat digunakan berkumur di dalam mulut. Semakin dekat tingkat viskositas suatu produk formulasi obat kumur dengan tingkat viskositas air, maka semakin mudah dan nyaman produk tersebut digunakan berkumur. Oleh karenanya, produk obat kumur yang dihasilkan haruslah memiliki viskositas yang mendekati viskositas air. Tingkat viskositas air murni adalah 1002 μ Pa.s atau ± 1 cp. Pengujian viskositas obat kumur dilakukan menggunakan viskometer Ostwald . Air dipakai sebagai pembanding, mula-mula air dimasukkan melalui tabung A
kemudian dihisap agar masuk ke tabung B tepat sampai batas A kemudian dilepaskan dan siapkan stopwatch sebagai pengukur waktu, kemudian dicatat waktu alir air. Viskositas sampel obat kumur diukur dengan mengambil sampel obat kumur sebanyak ±10 mL lalu dimasukan melalui tabung A kemudian dihisap menggunakan filler agar masuk ke tabung B tepat sampai batas tabung A, kemudian dilepaskan dan dicatat waktu alir obat kumur menggunakan stopwatch.