A. Judu Judull prak prakti tiku kum m : Eliksir Paracetamol 120 mg/cc B. Tujuan :
1. Menget Mengetahu ahuii dan mampu mampu membuat membuat formula formulasi si eliksir eliksir paracet paracetamo amoll yang yang baik serta teknik pembuatannya 2. Mengetahui Mengetahui cara cara penentuan penentuan konstant konstantaa dielektrik dielektrik suatu suatu pelarut pelarut campur campur eliksir eliksir 3. Mengetahui Mengetahui dan mampu mampu melakukan melakukan ealuasi ealuasi sediaan sediaan eliksir eliksir C. Dasa Dasarr teo teori ri
Elik Eliksi sirr adal adalah ah sedia sediaan an beru berupa pa laru laruta tan n yang yang memp mempun unya yaii rasa rasa dan dan bau bau seda sedap! p! mengandung selain obat "uga ada #at tambahan seperti gula dan atau #at pemanis lainnya! #a $arna! #at pe$angi dan #at penaga$et digunakan sebagai obat dalam ! sebagai mpelarut utama digunakan etanol %&' '''!1()(*. Eliksir bukan obat yang dugunakan sebagai pemba$a tetapi eliksir obat untuk efek terapi dari senya$a obat yang dikandungnya. +ibandingkan dengan sirup! eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang rendah dan akibatnya kurang efektif dibanding sirup dalam menutupi rasa senya$a obat. ,alaupun demikian! karena sifat hidroalkohol eliksir lebih mampu mempertahankan kompon komponen-k en-kom ompon ponen en larutan larutan yang yang larut larut dalam dalam air dan yang yang larut larut dalam dalam alkoho alkoholl dari daripa pada da siru sirup. p. uga uga karen karenaa stabi stabili lita tasny snyaa yang yang khus khusus us dan dan kemu kemuda daha han n dalam dalam pembuatannya! dari sudut pembuatannya eliksir lebih disukai daripada sirup %nsel! 1((*. Paracetamol sebagai #at aktif memiliki indikasi nyeri ringan! sedang serta demam %'+'!2000*. elain itu paracetamol paracetamol "uga mempuny mempunyai ai aktiitas aktiitas analgesik analgesik dan antipiretik antipiretik tetapi hanya sedikit antiinflamasi antiinflamasi "uga bersifat bersifat sangat hepatotoksik hepatotoksik "ika oerdosis oerdosis %' farmakoterapi!200*. Eliksir Eliksir paracetamol paracetamol mengandun mengandung g asetaminopen! asetaminopen! 45( 2 tidak kurang dari (67 dan tidak lebih dari 106!0 7 dari "umlah yang tertera pada etiket %&' '''!1()(*. D. Pref Prefor ormu mula lasi si
a. Parace acetamol Pemeria rian
: 5ab 5abllur at atau se serbuk ha hablur pu putih 8t 8tidak be berbau da dan ra rasa pahit
ama lain
: cetominophen
ama kimia
: -asetil-9-aminofeno
truktur kimia
:
umus molekul
: 45( 2
;obot molekul
: 161!<
=elarutan
: la larut da dalam )0 )0 ba bagian ai air! da dalam ) ba bagian et etanol %( %(67* P! P! dalam dalam 13 bagian bagian aseton aseton P! dalam dalam 90 bagian bagian glisero gliseroll P dan dalam dalam ( bagian bagian propil propilen en glikol glikol 8 larut larut dalam dalam laruta larutan n alkali alkali hidroksida
P5 larutan dan P5 stabilitas : data tidak dapat ditemukan >iti >itik k leleh leleh
: 1< 1<o4 dan 1)0 o4
tabilitas
: stabil dalam larutan air! stabilitas maksimal ter"adi pada P5 sekitar< 8 tidak tidak stabil pada pada P5 asam/basa.
'nkompatibilitas : data tidak dapat ditemukan ,adah dan penyimpanan penyimpanan : dalam $adah tertutup rapat! terlindung terlindung dari cahay. cahay. ifat penting untuk formulasi : pada suhu ?90 o4 ! lebih mudah terurai dengan adanya cahaya cahaya!! udara udara dari dari luar luar dan adanya adanya cahay cahayaa "auh "auh dan ren rentanh anh
P5
optimum
aka akan
menyebab ebabk kan
#at
terdegradasi karena ter"adi hidoksil. =oofisien =oofisien partisi #at aktif
:-
b. @liserin Pemerian : 5igroskopis 5igroskopis "elas! tidak ber$arna! tidak berbau! kental! kental! cairan! tetapi memiliki memiliki rasa manis manis kira-kira kira-kira 0!< kali semanis semanis sukrosa. ama lain
: 4roderol8 =emstrene8 ptim
ama kimia
: Propane-1!2!3-triol
truktur kimia :
umus molekul
: 43503
;obot molekul
: (2!0(
=elarutan
: kelarutan gliserin dalam aseton cukup larut! dalam ben#ena
dan koloroform praktis tidak larut! dalam etanol %(67* alrut! dalam metanol larut! dalam minyak praktis tidak larut dan dalam air larut. P5 larutan dan stabilitas >itik didih
:-
: 2(0o4
tabilitas : gliserin bersifat hidroskopis ! gliserin murni tidak rentan terhadap oksidai oleh suasana diba$ah penyimpanan biasa tetapi terurai pada pemanasan . 4ampuran dari gliserin dengan etanol (67 dan propilen glikol secara kimia$i stabil. @liserin dapat mengkristal bila disimpan pada suhu rendah sedangkan kristal tidak melelh pada suhu 20 o4.
=elarutan
: Aarut dalam )0 bagian air! dalam ) bagian etanol
%(67* P! dalam 13 bagian aseton P! dalam 90 bagian gliserol P dan dalam ( bagian propilenglikol P8 larut dalam larutan alkali hidroksida.
'nkompatibilitas
: +apat meledak "ika dicampur dengan #at pengoksidasi
kuat seperti trioksida kromium! kalium permanganat.
,adah dan penyimpanan: 5arus disimpan dalam $adah kedap udara! dalam dingin! dan kering. =oefisien partisi #at aktif : -
c. Propilen @likol
Pemerian
: elas! tidak ber$arna! kental! praktis tidak berbau! cair dengan rasa
manis sedikit ta"am menyerupai gliserin. ama kimia
: 1!2-Propanediol
truktur kimia :
umus molekul: 43502 ;obot molekul : )itik didih : 1B 4 >itik lebur : 6(B 4 tabilitas : Pada suhu rendah stabil! pada suhu tinggi atau di tempat terbuka cenderung untuk mengoksidasi. 'nkompatibilitas: >idak sesuai dengan reagen pengoksidasi seperti sebagai kalium permanganat. ,adah dan penyimpanan: 5arus disimpan dalam container tertutup! terlindung dari cahaya! di tempat yang se"uk dan kering. ifat khusus yang penting untuk formulasi: =oefisien partisi #at aktif: -
d. a ;en#oat Pemerian : @ranul atau serbuk hablur! putih! tidak berbau atau praktis tidak berbau! stabil di udara. ama lain : atrii ;en#oas
ama kimia : odium ;en#oat truktur kimia :
umus kimia : 4)56a2 ;obot molekul: 199!11 =elarutan : 1 bagian pada )6 bagian etanol (67! 1 bagian dalam 60 bagian etanol (07! 1 bagian dalam 1! bagian air! 1 bagian dalam 1!9 bagian air panas. p5 larutan/p5 stabilitas: p5 %pada suhu 26B4*! tidak aktif diba$ah p5 6. >itik didih : >itik leleh : tabilitas : Aarutan dapat disterilkan dengan autoklaf dan filtrasi 'nkompatibilitas: 'nkompatibel dengan bahan-bahan kuartener! garam besi! garam kalsium! logam berat! aktiitas menurun karena interaksi dengan kaolin atau surfaktan non ionik. ,adah dan penyimpanan: ,adah tertutup baik! pada tempat se"uk dan kering. ifat khusus yang penting untuk formulasi: +apat mengiritasi lambung =oefisien partisi #at aktif: Minyak sayur: ir C 3-< e. orbitol Pemerian : erbuk! granul atau lempengan8 higroskopis8 $arna putih8 rasa manis. ama lain : orbogem! meritol! sorbitol %;P dan DP* ama kimia : +-glusitol truktur kimia :
umus kimia : 4<519< ;erat molekul : 12!1) =elarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter! larut dalam etanol! sedikit larut dalam methanol! mudah larut dalam air. p5 larutan/p5 stabilitas: p5 9!6-)!0 untuk 107 larutan %$/* >itik didih/titik leleh: ;entuk anhidrat 110B-112B4! @amma polymorph ()!)B4! bentuk metastabel (3B4. tabilitas : elatif inert dan kompatibel dengan banyak eksipien. tabil di udara pada kondisi dingin! cairan asam dan basa. >idak terdekomposisi oleh suhu atau air! tidak terbakar! tidak korosif! dan tidak olatile. 'nkompatibilitas: Membentuk kelat larut air dengan banyak ion logam dialent dan dalam kondisi asam dan basa kuat! bereaksi dengan oksida besi men"adi tidak ber$arna. ,adah dan penyimpanan: ,adah kedap udara! di tempat se"uk. ifat khusus yang penting untuk formulasi: =oefisien partisi #at aktif: -
f.
Etanol
Pemerian : =urang ber$arna! "ernih! mudah menguap! cairan mudah terbakar! higroskopik. ama lain : lcohol %DP*! ethyl alcohol! ethyl hydroide ama kimia : Ethanol
truktur kimia :
;obot molekul : 9itik didih : )B4 tabilitas : Aarutan etanol dapat disterilkan dengan autocla atau filtrasi. 'nkompatibilitas: ;ereaksi dengan oksidator pada kondisi asam! inkompatibel dengan $adah alumunium dan bereaksi dengan beberapa obat. ,adah dan penyimpanan: ,adah kedap udara! di tempat se"uk. ifat khusus yang penting untuk formulasi: =oefisien partisi #at aktif: -
g.
ir / Purified ,ater
Pemerian : 4airan "ernih! tidak ber$arna! tidak berbau dan tidak berasa. ama lain : Fua! hydrogen oide ama kimia : ,ater umus molekul: 52 ;erat molekul : 1!02
truktur kimia :
=elarutan : p5 larutan/p5 stabilitas: >itik didih : 100B4 >itik lebur : 0B4 tabilitas : ecara kimia purified $ater stabil pada semua fase %es! cairan! dan uap* 'nkompatibilitas: ir dapat bereaksi dengan obat dan eksipien lain yang mudah terhidrolisis! pada suhu tertentu dan peningkatan suhu. ir dapat bereaksi dengan logam alkali dan bereaksi cepat dengan logam alkali dan oksidanya! seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. ir "uga bereaksi dengan garam anhidrat men"adi bentuk hidrat berbagai komposisi dan dengan bahan organic tertentu dan kalsium karbida. ,adah dan penyimpanan: ,adah tertutup rapat ifat =husus yang penting untuk formulasi: =oefisien partisi #at aktif: -
C. Formula 1. Formula Utama
Paracetamol
%120mg / 6mA*
@liserin
%207*
Propilenglikol
%267*
a ;en#oat
%0!37*
orbitol
%167*
Etanol
%107*
ir
%307*
Perasa aspberry
F.s
Pe$arnamerah
F.s
2. Formula Alternatif
Paracetamol
%120mg/6mA*
Mannitol
%207*
Propilenglikol
%267*
a ;en#oat
%0!37*
orbitol
%167*
Etanol
%107*
ir
%307*
Perasasamitrat
F.s
Pe$arna &+G4 range
F.s
3. Alasan Pemilihan Formula
a. =omposisi atau "umlah pelarut campur dibuat berbed aantara formula pertama dan formula kedua agar kadar alcohol lebih bias diminimalisir! tetapi olume masing-masing belum dapat diketahui. =arena =d paracetamol baru dapat diketahui setelah di titrasi pada saat percobaan. b. +igunakan pelarut campuran untuk meningkatkan kelarutan dari paracetamol. Pelarut campur yang digunakan adalah alcohol atauetanol! air! serta propilen glikol. @liserin selain sebagai pemanis dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan dan iskositas sehingga stabilitas obat ter"aga. c. Hat tambahan yang tambahan yang digunakanadalah a ben#oate dan #at pe$arna dan penambah rasa.
d. Pada formula utama digunakan gliserin sebagai pemanis tunggal! sedangkan sorbitol digunakansebagai cap-locking yang mencegah pembentukan =ristal atau karamelisasi dari gliserin pada tutup botol. elain itu "uga ditambahkan perasa agar lebih enak dan rasa pahit dari bahan aktif %paracetamol* tertutupi. e. Pada formula alternatie gliserindapatdigantikandenganmanitol yang berfungsi sebagai pemanis.
D. pesifikasi ediaan Jadi
umah sediaan yang dibuat lima botol untuk u"i sediaan akhir sebagai berikut : a. Ealuasi organoleptik! yaitu $arna! bau !dan rasa. b. Penetapan p5! spesifikasi 6!6-)!0 c. Ealuasi ke"ernihan d. D"i pertumbuhan organisme e. danya =ristal %pada tutup botol/sediaan* f. Iolume perpindahan <0-<1 mA/botol Iolume setiap botol : <0 mA dilebihkan 27 >otal olume tiapbotol
Iolume 27 30!< ml <1!2 ml 96!( ml <
L=d ParasetamolC 63!1< L=a ParasetamolC =d Pelarut 4ampur 63!1< C %fa ir =dair *J%f etanol =detanol *J%f propilen glikol =d propilen glikol *J %f gliserin =dgliserin *J%f sorbitol =dsorbitol * 63!1< C %%0!66-*0*J%0!1.26*J%.9<*J%0!2.9<*J%0!16.32!1* 63!1< C %99-0*J2!6J9<J(!2J9!16 63!1< C <0!616-39 39
C <0!616-63!1<
39
C )!366
G
C 0!21<
Ladi! fraksi propilen glikol C 0!21<
&raksi air C 0!66-0!21< C 0!339 Ladi! olume propilen glikol C 0!21<<1!2ml C13!21(2 ml Iolume untuk 6 botol C 13!21(2ml6C <
C
C
C 1!11gram/ml
Analisa Prosedur
Pada percobaan formulasi pembuatan Eliksir paracetamol! langkah pertama yaitu perlu dilakukan perhitungan =d dari paracetamol dengan cara titrasi! tapi pada saat praktikum ada beberapa kendala yaitu bahan aktif paracetamol yang tidak mencukupi sehingga titrasi paracetamol tidak dilakukan. Pada penetapan =d paracetamol menggunakan =d teoritis yaitu sebesar 63!1<. =emudian! dilakukan penimbangan bahan aktif paracetamol se"umlah )!36 gram untuk 6 botol eliksir paracetamol! tetapi adanya kekurangan bahan aktif paracetamol serbuk! sehingga saat praktikum digunakan bentuk tablet paracetamol yang tiap tablet menggandung 600 mg paracetamol. >ablet paracetamol 600 mg yang digunakan disesuaikan
dengan kebutuhan untuk 6 botol eliksir paracetamol <0 ml! dengan mempertimbangkan adanya eksipien pada tiap tabletnya sehingga! diambil 19!6 tablet paracetamol dan digerus di mortar kemudian! di timbang dengan neraca analitik sebanyak )!(9 gram dengan kelebihan penimbangan sebesar 0!6( gram yang diasumsikan sebagai massa eksipien dalam 19!6 tablet paracetamol. Pemilihan alternatif tablet paracetamol sebagai pengganti bahan aktif serbuk paracetamol dikarenakan pemikiran bah$a paracetamol akan terlarut dalam etanol sehingga! setelah dilarutkan dalam etanol maka! dilakukan penyaringan maka! kelebihan eksipien yang terkandung akan terpisah dengan paracetamol yang terlarut dalam etanol. >ahapan proses selan"utnya yaitu melakukan kalibrasi 6 buah botol dengan olume masing-masing botol se"umlah <1!2 ml. olume botol yang dikalibrasi dilebihkan 27 dari olume sebenarnya <0 ml! hal ini dilakukan sebagai antisipasi "ika pada pengukuran bahan ada olume yang kurang presisi dan kemungkinan olume yang tertinggal di beaker glass. etelah $adah botol dikalibrasi dilan"utkan dengan mengkalibrasi 3 buah beaker glass yang digunakan untuk mengukur etanol 30!< ml! gliserin <1!2 ml dan sorbitol 96!( ml. penentuan olume gliserin! sorbitol dan etanol berdasarkan ketentuan tiap kemasan dimana olume etanol tidak boleh lebih dari 107! olume gliserin untuk sediaan oral tidak boleh lebih dari 207 dan olume sorbitol untuk sediaan oral antara konsentrasi 16 30 7. ehingga! olume etanol tiap <0 ml ditetapkan sebesar 107! olume gliserin sebesar 207 dan olume sorbitol sebesar 167. elan"utnya! dilakukan perhitungan olume air dan propilen glikol dengan persamaan =d pelarut campur dan =d paracetamol secara teoritis ditetapkan sebesar 63!1<. ;erdasarkan hasil perhitungan dengan rumus %
=d ParasetamolC =d Pelarut 4ampur * didapatkan
perhitungan sbb: =d ParasetamolC =d Pelarut 4ampur 63!1< C %fa ir =dair *J%f etanol =detanol *J%f propilen glikol =d propilen glikol *J %f gliserin =dgliserin *J%f sorbitol =dsorbitol * 63!1< C %%0!66-*0*J%0!1.26*J%.9<*J%0!2.9<*J%0!16.32!1* 63!1< C %99-0*J2!6J9<J(!2J9!16 63!1< C <0!616-39 39
C <0!616-63!1<
39
C )!366
G
C 0!21<
Ladi! fraksi propilen glikol C 0!21< &raksi air C 0!66-0!21< C 0!339
Ladi! olume propilen glikol C 0!21<<1!2ml C13!21(2 ml Iolume untuk 6 botol C 13!21(2ml6C <ahap
selan"utnya yaitu
dengan menambahkan
penga$et a-ben#oat yang
sebelumnya dilarutkan terlebih dahulu dalam 10 ml air bebas 4 2! sampai a-ben#oat larut. Penambahan a-ben#oat dalam campuran pelarut campur dilakukan sedikit demi sedikit sampai larut sambil terus diaduk pelan-pelan. >ahap terkahir dalam penyampuran bahan yaitu menambahkan perasa aspberry 1( tetes dengan pipet tetes sampai ter"adi perubahan $arna merah muda dan beraroma apberry dan ditambahkan pe$arna merah &+K 4 red dengan pipet tetes sebanyak 6 tetes! sampai terlihat perubahan $arna merah. &ungsi penambahan pe$arna dan perasa yaitu
untuk memberikan $arna yang menarik dan rasa yang lebih
berariasi yang berhubungan dengan estetika. =emudian sebelum dimasukan ke dalam 6 botol N<0 ml terlebih dahulu dilakukan penyaringan dengan kertas saring agar sediaan eliksir paracetamol bebas dari kotoran yang kemungkinan ada $aktu proses pembuatan. danya kotoran di dalam sediaan eliksir akan mempengaruhi pada k$alitas sediaan dimana pertumbuhan mikroba akan ter"adi lebih cepat. etelah semua eliksir dimasukkan ke dalam 6 botol N <0 ml! maka langkah selan"utnya dilakukan pengu"ian atau ealuasi sediaan yaitu pertama dengan pengu"ian secara organoleptik sediaan eliksir paracetamol dimana! didapatkan hasil rasa agak pahit! hal ini disebabkan pemanis pada sediaan eliksir tidak bisa menutupi sepenuhnya rasa pahit dari #at aktif yaitu paracetamol. Dntuk $arna secara isual ber$arna pink tua atau merah yang sesuai dengan $arna dari &+K 4 red yaitu merah. elan"utnya bau atau aroma sediaan yang dihasilkan berbau raspberry yang berarti sediaan yang dihasilkan sesuai dengan perasa yang ditambahkan yaitu perasa raspberry. Pada penggu"ian selan"utnya yaitu u"i
P5
menggunakan cot
'nstrumen dan
diperoleh P5 sebesar )!332 yang berdasarkan spesifikasi sediaan P5 eliksir paracetamol antara P5 3!-
C
C
C 1!11gram/ml
hal ini dibandingkan dengan ketentuan spesifikasi eliksir paracetamol yaitu 1!21-1!23 g/ml maka! berat "enis sediaan eliksir paracetamol yang dibuat masih kurang dari berat "enis berdasar spesifikasi! hal ini disebabkan adanya proses penyaringan saat larutan paracetamol
dalam etanol disaring kemungkinan masih ada se"umlah mg paracetamol yang ikut tersaring di kertas saring sehingga mengurangi berat "enis akhir. Aangkah ealuasi selan"utnya yaitu mengukur suhu dari sediaan eliksir yang dibuat dan didapat suhu sediaan sebesar 30 0 4 dan suhu ini merupakan suhu optimal untuk sediaan eliksir paracetamol yang diminum secara oral. Pada pengu"ian selan"utnya yaitu u"i olume terpindahkan dimana prosesnya disiapkan 3 botol yang berisi eliksir paracetamol dan gelas ukur kering untuk melihat olume terpindahkan. ecara perlahan-lahan dituang masing masing botol ke gelas ukur kering dan dihindari adanya gelembung udara. =emudian dilihat hasil olumenya!
berdasar pengamatan hasil sediaan olume terpindahkan pada botol 1
sebesar <1 ml! pada botol 2 sebesar <2 ml dan pada botol 3 sebesar <1! ml. sesuai dengan penafsiran hasil untuk olume terpindahkan dimana olume rata-rata dari 10 $adah tidak kurang dari 1007 dan tidak satupun olume terpindahkan kurang dari (6 7. Maka berdasarkan penafsiran hasil dari 3 botol yang diu"i tidak ada botol yang olumenya kurang dari (6 7 olume total dari <0 ml sediaan eliksir paracetamol! sehingga sediaan eliksir paracetamol sesuai dengan penafsiran hasil untuk ealuasi u"i olume terpindahkan. Analisa hasil
;erdasarkan praktikum kelompok kami dalam pembuatan eliksir paracetamol! langkah yang pertama dilakukan adalah menentukan konstanta dielektrik %=d* paracetamol dengan cara titrasi. +ari langkah tersebut didapatkan =d paracetamol sebesar 63! 1<. +an dari perhitungan =d pelarut campur %umus nsager-=irk$ood* didapatkan komposisi pelarut campur sebagai berikut: etanol 30!< ml8 gliserin <1!2ml8 sorbitol 96!( ml8 air 102!2 ml dan propilen glikol <
habis! sehingga kami menggunakan paracetamol tablet.namun seiring dengan penambahan pelarut-pelarut yang lain! campuran tersebut berubah men"adi semakin "ernih. 5ingga pada saat semua pelarut ditambahkan! larutan telah men"adi sangat "ernih. etelah itu diberi perasa raspberry sehingga memiliki aroma raspberry dan $arna sedikit merah. =arena $arna masih kurang kurang menarik maka ditambahkan &+K4 red sebagai pe$arna. amun rasa dari sediaan ini masih pahit! hal ini dikarenakan #at pemanis yang digunakan tidak bisa menutupi rasa pahit #at aktif. etelah sediaan "adi! dilakukan u"i organoleptik! bobot "enis! olume terpindahkan! ke"ernihan! dan p5. Dntuk u"i organoleptik sediaan didapatkan $arna sediaan merah! rasa pahit sedikit manis! dan bau raspberry. asa pahit ini masih kurang dapat tertutupi karena pada formula hanya menggunakan satu komponen pemanis yaitu gliserin %berfungsi ganda sebagai pemanis dan pelarut*! sedangkan sorbitol pada formula ini ditu"ukan sebagai pencegah caplocking bukan sebagai pemanis. asa sedikit panas atau getir pada lidah disebabkan karena kandungan alkohol 107. Dntuk bau dan $arna sudah didapatkan bau dan $arna sesuai perencanaan. Pada u"i bobot "enis didapatkan bobot "enis sediaan sebesar 1!11 gram/ml! nilai bobot "enis ini sudah sesuai dengan teori yaitu sekitar 1. D"i olume terpindahkan didapatkan olume terpindahkan dari ketiga botol yaitu botol 1 adalah <1 ml! botol 2 adalah <2 ml! botol 3 adalah <1! ml. Pada u"i ke"ernihan didapatkan sediaan tersebut "ernih. D"i p5 dari sediaan didapatkan sediaan dari memiliki p5 )!332. D"i yang kedua dilakukan pada selang 3 hari dari $aktu pembuatan meliputi u"i organoleptis! u"i kristal %caplocking*! u"i mikroba! u"i p5. D"i organoleptis! $arna sediaan merah seperti $arna a$al %tidak ada perubahan $arna*. ;au sediaan beraroma seperti raspberry seperti sediaan a$al%tidak ada perubahan bau*.asa sediaan "uga masih pahit dan sedikit manis seperti pada saat setelah dibuat. Dntuk u"i mikroba! pada sediaan tidak didapatkan benang-benang putih ataupun benda asing lain yang mengindikasikan adanya mikroba. D"i caplocking dilihat dari adanya kristal gula pada tutup botol. Pada sediaan tidak ditemukan adanya =ristal gula pada tutupnya "adi caplocking negatif. >idak adanya caplocking tersebut menun"ukkan keefektikan dari sorbitol sebagai
anti
caplocking.
D"i
p5
menggunakanp5
meter
menun"ukkan
p5
sediaansebesar)!92<. 5asil p5 tersebut menun"ukkan sediaan mengalami sedikit perubahan p5 dikarenakan tidak adanya larutan penyangga yang dapat menstabilkan p5.elain itu #at aktif paracetamol stabil pada p5 antara 3!-
#esimpulan
&ormula eliksir dapat dibuat dengan dua cara yaitu melarutkan #at aktif %paracetamol* ke dalam pelarut yang paling melarutkan #at aktif %etanol* kemudian ditambahkan pelarut lainnya sekaligus. edangkan untuk cara kedua adalah dengan melarutkan #at aktif %parasetamol* ke dalam palarut campur yang telah dibuat terlebih dahulu dimana pelaut campur yang digunakan pada praktikum kali ini terdiri dari etanol! air! propilen glikol! sorbitol dan gliserin. Dntuk mengetahui komposisi pelarut campur ! digunakan perhitungan =d campuran dengan menggunakan rumus nsager =irk$ood. amun terlebih dahlu diari =d dari paracetamol dengan cara titrasi. ;erdasarkan komtrol kualitas sediaan "adi yang dilakukan oleh praktikan pada hari ketiga ! tidak terdapat pertumbuhan bakteri dan perubahan terhadap ke"ernihan sediaan! u"i olume terpindahkan dan u"i organoleptik. amun terdapat perubahan p5 sediaan karena kestabilan p5 parasetamol berada pada kisaran 3! < sedangkan p5 sediaan sekitar ).