MAKALAH FOOD TABOO BAGI ORANG DEWASA
(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Gizi Masyarakat Kelas C)
Oleh: Kelompok 3 Iga Berliana
152110101116 152110101116
Ulfa Radrya Putri
152110101118 152110101118
Aulia Syamsita Ariuswati
152110101119 152110101119
Kurnia Nur Puspita Sari
152110101120 152110101120
Dwi Lia Oktaviana
152110101129 152110101129
Mohammad Taufiq A.
152110101131 152110101131
Intan Kumara Pratmawati
152110101142 152110101142
Fahriza Safira Wardani
152110101143 152110101143
Edwike Citra Pradini
152110101148 152110101148
Maulida Ngastuti
152110101149 152110101149
Mochammad Arif Hadi M.
152110101151 152110101151
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Food Taboo bagi Orang Dewasa” tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan berbagai pihak bisa teratasi. Dengan terselesaikannya Makalah ini, penulis banyak mendapatkan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Dr. Farida Wahyu Ningtyias, S.KM., M.Kes. selaku dosen mata kuliah Gizi Masyarakat 2. Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan penyusunan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik bentuk penyusunan maupun pembahasannya. Saran dan kritik yang dapat membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi masyarakat dan memberikan manfaat tertentu kepada pembaca khususnya bagi Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Jember, 05 November 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3
Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN ........................................................................................ 4 2.1
Food Taboo bagi Orang Dewasa............................................................... 4
2.2
Pantangan-pantangan pada orang dewasa ................................................. 4
2.3
Analisis Pantangan Food Taboo ............................................................... 5
2.4
Anjuran-anjuran pada Orang Dewasa ..................................................... 13
2.5
Analisis Anjuran-Anjuran ....................................................................... 17
2.6
Study Kasus ............................................................................................ 17
BAB 3. PENUTUP ............................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19
ii
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zat gizi merupakan bahan dasar yang menyusun bahan makanan.
Makanan atau hidangan yang dikonsumsi sehari-hari sangat berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga perlu mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya (Lusa,2009). Setiap masyarakat memiliki budaya, suatu rangkaian adat dan tradisi yang membawa ke arah gerakan berpikir serta berperasaan sesuai dengan yang diinginkan. Budaya merupakan cara hidup manusia, fungsinya adalah menjamin
kelestarian
hidup
dan
kesejahteraan
masyarakat
dengan
memberikan pengalaman yang teruji dalam upaya memenuhi kebutuhan orang – orang yang tergabung dalam masyarakat yang bersangkutan. Kebutuhan fisik seperti pangan, perumahan dan pakaian harus dipenuhi. Budaya mengajarkan bagaimana orang bertingkah laku dan
berusaha dalam
memenuhi kebutuhan dasar biologi. Ia menentukan apa yang akan digunakan sebagai makanan, dalam keadaan yang bagaimana, kapan seseorang boleh atau tidak boleh memakannya, apa saja yang dianggap taboo, dsb. Siapa yang melanggar taboo akan mendapatkan hukuman. Tidak semua taboo bersifat rasional, bahkan terdapat banyak jenis taboo yang tidak masuk akal. Unsur – unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk yang kadang – kadang bertentangan dengan prinsip – prinsip ilmu gizi. Berbagai budaya memberikan peranan dan nilai
1
yang berbeda – beda terhadap pangan atau makanan. Misalnya ada pangan yang dinilai sangat tinggi baik dari segi ekonomi maupun social karena mempunyai peranan yang penting dalam hidangan makanan pada suatu perayaan yang berkaitan dengan agama atau kepercayaan. Angka prevalensi kegemukan atau obesitas penduduk usia dewasa di Indonesia lebih tinggi dibandingkan angka terjadinya kekurangan gizi, terutama di kota-kota besar. Laporan Depkes tahun 2005 menunjukkan bahwa di dua belas kota di Indonesia yang menderita kegemukan sebanyak 22,5%, yang 54,2% diantaranya menderita kegemukan tingkat berat (obesitas). Bila dilihat dari kelompok umur, 41-55 tahun ternyata prevalensi gemuknya lebih tinggi yaitu 33,7%, yang 59,0% diantaranya termasuk obesitas. Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa merupakan masalah penting, karena selain mempunyai risiko mengalami berbagai penyakit, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan oleh setiap orang secara berkesinambungan.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan food taboo pada orang dewasa? 2. Apa saja pantangan – pantangan konsumsi pangan pada orang dewasa? 3. Bagaimana analisis mengenai pantangan – pantangan konsumsi pangan terhadap kebutuhan gizi orang dewasa? 4. Apa saja anjuran anjuran konsumsi pangan pada orang dewasa? 5. Bagaimana analisis mengenai anjuran – anjuran konsumsi pangan terhadap kebutuhan gizi orang dewasa? 1.3 Tujuan Berdasarkan masalah yang penulis kemukakan, tujuan penelitian yang
ingin di sajikan penulis sebagai berikut : 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan food taboo pada orang dewasa
2
2. Mengetahui pantangan – pantangan konsumsi pangan pada orang dewasa 3. Mengetahui hasil analisis mengenai pantangan – pantangan konsumsi pangan terhadap kebutuhan gizi orang dewasa 4. Mengetahui anjuran – anjuran konsumsi pangan pada orang dewasa 5. Mengetahui hasil analisis mengenai anjuran - anjuran konsumsi pangan
3
BAB 2. PEMBAHASAN 2.1 Food Taboo bagi Orang Dewasa Faktor lingkungan budaya yang berkaitan dengan kebiasaan makan
biasanya meliputi nilai-nilai kehidupan rohani dan kewajiban-kewajiban social. Pada masyarakat kita ada kepercayaan bahwa nilai spiritual yang tinggi akan dapat dicapai oleh seorang ibu atau anaknya apabila ibu tersebut sanggup memenuhi pantangan-pantangan dalam hal makanan (Kadir, 2016). Agama juga memberikan pedoman dan batasan-batasan dalam kebiasaan makan. Misalnya “ Makanlah engkau setelah lapar dan berhentilah makan sebelum kenyang” ( Hadis Nabi). Menurut (Suhardjo, 2003) bahwa pantangan atau tabu makan jenis makanan tertentu hampir berlaku di semua daerah di Indonesia. Pantangan makan jenis makanan tertentu biasanya dilakukan oleh para wanita dan mencakup anak-anak yang ada di bawah asuhannya. Pantangan ini sering dikaitkan dengan masalah kesehatan dan dipelihara secara turun temurun dari leluhur ke kakek dan nenek, terus ke orang tua, anak-anak dan seterunya ke generasi-generasi yang akan datang. Pantangan ini biasanya diikuti dengan ketat sekali, tetapi ada pula yang goyah dan berubah bahkan dihilangkan. Yang dikuti dengan ketat adalah pantangan makan makanan yang dilarang agama. Dari sudut ilmu gizi, pantangan makan jenis makanan tertentu dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok, yaitu: 1. Haram menurut agama (Islam) yaitu pantangan yang tak boleh dipersoalkan lagi dan harus diterima tanpa perdebatan. 2. Pantangan makan jenis makanan tertentu yang tidak berdasarkan agama (kepercayaan), jenis pantangan ini sebaiknya dihapuskan, kalau jelas-jelas merugikan kondisi kesehatan gizi. 3. Pantangan yang tidak jelas akibatnya terhadap kesehatan dan kondisi gizi, sebaiknya diteliti (observasi) terus untuk melihat akibatnya dalam jangka panjang, sebagai bahan untuk memutuskan kelak , apa benar merugikan atau tidak. 2.2 Pantangan-pantangan pada orang dewasa
4
2.3 Analisis Pantangan Food Taboo Pantangan merupakan salah satu fungsi dari kebiasaan makan (Suhardjo,
1989). Pantangan berkaitan erat dengan nilai-nilai budaya bahkan agama, yang dalam hal-hal tertentu tidak dapat dihindari dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan masyarakat. Berbagai budaya memberikan peranan dan nilai yang berbeda-beda terhadap pangan atau makanan. Horge et al (1995) menyatakan bahwa pantangan atau tabu atas bahan makanan atau pangan tertentu merupakan bagian dari konsep sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat yang dapat mempengaruhi pendistribusian makanan di dalam keluarga. Contoh makanan pantangan yang sebenarnya adalah makanan ber gizi: 1. Kalkun
Ada mitos yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi kalkun menyebabkan kantuk. Hal itu tidak benar, rasa kantuk seseorang disebabkan oleh kandungan tryptophan atau asam amino dalam tubuh. Daging kalkun tidak memiliki asam yang memungkinkan terciptanya zat – zat tersebut. Daging kalkun memiliki banyak kelebihan karena selain bergizi tinggi, dapat menyembuhkan penyakit. Di samping itu, daging kalkun membantu pertumbuhan dan kecerdasan anak. Masih banyak manfaat daging kalkun seperti mencegah penuaan dini. Daging kalkun diyakini memiliki kandungan protein 34,3 persen atau setara dengan dua kali daging sapi dan sangat baik untuk mengganti sel tubuh yang rusak. Daging kalkun mempunyai kandungan rendah lemak yang bisa menghindari kelebihan kolesterol. Daging kalkun juga mengandung energi yang lebih tinggi dari ayam maupun telur ayam. 2. Kacang dan coklat
Jangan sering makan kacang dalam jumlah yang banyak, nanti timbul jerawat di wajah. Demikian mitos seputar jerawat yang kebenarannya masih menjadi pro dan kontra di antara para pakar kecantikan. Selain kacang, konon coklat juga menjadi musuh utama bagi para wanita yang wajahnya mudah ditumbuhi jerawat. 5
American Academy of Dermatology, sebuah institusi untuk urusan kecantikan kulit, adalah salah satu badan yang berpendapat bahwa jerawat tidak disebabkan oleh makanan seperti kacang, coklat atau ice cream. Namun sebuah hasil riset, membuktikan hal yang bertolak belakang. Colorado
State
menyarankan
University
untuk
Department
mengurangi
gula
of dan
Health makanan
and
Exercise,
yang
kadar
karbohiodratnya tinggi. Mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, dimana hal tersebut memicu produksi hormone androgen yang membuat kulit jadi berminyak. Pada diet seseorang, coklat sangat dihindari. Dark chocolate sebetulnya justru baik untuk kesehatan karena mengandung flavenol yang berperan sebagai antioksidan dalam tubuh. Tetapi permen cokelat seringkali sarat dengan gula untuk mengurangi rasa pahit flavenol tadi. Ini yang memicu kegemukan. Menurut para ahli cokelat pekat baik untuk mencegah kepikunan dan stres. Segenggam kacang – kacangan dan biji – bijian dapat meningkatkan asupan vitamin B kompleks, zat besi, magnesium, kalsium, vitamin E, selenium, potassium, seng, dan asam lemak Omega-6. Semua zat gizi tersebut merupakan kunci utama untuk fungsi otak dan produksi energi.
3. Terong
Apakah benar terong menyebabkan loyo atau impotensi? Belum ada pembuktian ilmiah mengenai hal ini. Mungkin lantaran orang begitu terpaku pada persamaan bentuk terung dengan penis. Padahal, meski sepintas terlihat sama, penis dipenuhi pembuluh-pembuluh darah yang otomatis akan terisi penuh begitu terjadi peningkatan libido atau dalam keadaan terangsang. Sementara terung, diapa-apakan pun akan tetap loyo karena strukturnya memang berbeda. Mengkonsumsi terong sebagai sayuran adalah tabu bagi para lelaki, karena akan memperlemah kejantanan mereka. Hal ini pun tidak tepat, karena di dalam sayuran terong baik yang berkulit kehijauan maupun berwarna ungu ditemukan banyak sekali khasiat positif bagi tubuh, al.
6
tyrosine yang akan membersihkan kulit yang hiperpigmentasi (flek hitam). Selain itu sebagai sumber karbohidrat dan banyak trace elements yang dikandungnya dan sangat penting untuk kesehatan. Terong bisa meningkatkan libido seksual karena mengandung Fosfor dan Magnesium. Patut diketahui juga, terong mengandung Saponin. Senyawa ini berperan dalam pembuatan hormon seks pria. Terong mempunyai nilai yang tinggi baik sebagai makanan maupun sebagai obat. Vitamin B2 dalam terong jauh lebih banyak daripada sayuran lain. Terong diberikan untuk menangani keluhan liver dan meningkatkan metabolisme kolesterol. Ekstrak cairnya membatasi aktivitas choline esterase pada plasma manusia. Terong dapat dijadikan acar atau dikeringkan dan disimpan. Akarnya merupakan obat antiasma dan stimulant umum. Jusnya digunakan untuk mengobati autis. Akarnya yang ditumbuk dipakai untuk mengobati borok di hidung. Bijinya mengandung lemak jenuh. 4. Pisang
Pisang bisa membuat gemuk. Mungkin pernyataan ini sudah akrab di telinga Anda. Tetapi, apakah pernyataan ini benar? Pisang merupakan buah yang sarat gizi, hampir tidak mengandung lemak dan mudah dicerna. Karbohidrat didalam pisang sekitar 23-35%, lemak 0,2% dan seperti bahan nabati lainnya, pisang bebas kolesterol. Sebanyak 100 gram pisang akan memberikan kalori sebesar 120 kalori. Buah ini juga kaya kalium dan mengandung magnesium, selenium, besi dan vitamin – vitamin serta bebas Natrium. Pisang kaya dengan vitamin B-6 yang dibutuhkan untuk kesehatan mental seseorang. Kekurangan vitamin B-6 ini dapat menyebabkan seseorang mudah lelah dan marah serta susah tidur. Mengkonsumsi satu setengah buah pisang setiap hari akan mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin B-6 ini. Menyantap makanan kaya kalium dan vitamin B6, khususnya pisang segar (bukan pisang rebus atau pisang goreng) juga dapat mengurangi rasa nyeri, ngilu dan sakit pada persendian.
7
Mengkonsumsi pisang 3-4 kali sehari bahkan dipercaya dapat membantu mengurangi gejala radang sendi (arthritis). Pisang merupakan makanan kaya kalium. Satu buah pisang berukuran sedang mengandung 467 mg kalium, yang memberikan 13% kebutuhan kalium harian. Data penelitian
menunjukkan
bahwa
pengambilan
kalium
oleh
tubuh
berhubungan dengan efek penurunan tekanan darah. Pada tahun 2001, FDA (Food and Drug Administration; semacam Badan POM di USA), menyetujui bahwa makanan yang merupakan sumber kalium dan rendah natrium barangkali dapat mengurangi resiko terjadinya peningkatan tekanan darah dan stroke. Sebagai sumber kalium, pisang dapat membantu mengurangi resiko peningkatan tekanan darah. Di dalam New England Journal of Medicine bahkan disebutkan, bahwa mengkonsumsi satu buah pisang sehari dapat menurunkan resiko stroke sampai 40%. Jika anda merasa lesu di antara waktu makan, ambil saja pisang. Gula buah yang terkandung di dalamnya (yang tergolong karbohidrat sederhana), akan mudah dicerna dan masuk ke aliran darah sehingga menghasilkan energi instant. Selain itu, dengan pasokan kalium dari pisang, jaringan otot akan bertenaga kembali selama beberapa saat sebelum tubuh mendapatkan pasokan energi darurat dari makanan utama. Karena hal ini pula, tidak heran jika para atlet terutama atlet tennis seringkali mengkonsumsi pisang sebelum dan pada saat bertanding untuk pengusir lelah dan pemberi tenaga. Didalam The Food Pharmacy oleh Jean Carper, pisang bahkan disebut sebagai makanan mujarab bagi penderita penyakit mag. Barangkali sifat spasmolitik pisang, yang menurunkan kerja lambung dan mengurangi sekresi enzim serta asam lambung, turut berperan dalam menghasilkan khasiat ini. Kandungan pektin yang tinggi didalam pisang juga dapat melindungi selaput lendir lambung terhadap pengaruh asam lambung dan enzim (pepsin).
8
Pisang juga kaya serat makanan atau karbohidrat kompleks yang akan membantu memperlancar buang air besar dan sangat baik untuk mencegah kanker usus besar. 5. Telur
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya kolesterol, selain daging, kuning telur kini termasuk makanan yang dihindari. Padahal, para ahli kini menyimpulkan bahwa telur tidak mempengaruhi kadar kolesterol secara signifikan. Bukan kolesterol yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, tetapi lemak jenuh. Telur diketahui hanya mengandung sedikit lemak jenuh. Mengkonsumsi telur bisa memperbaiki kadar lipid (kolesterol) seseorang yang kolesterolnya naik saat mengkonsumsi makanan kaya kolesterol. Ada begitu banyak nutrisi penting dalam sebutir telur. Sebut saja choline, yang sangat penting untuk fungsi otak dan kesehatan. Satu buah kuning telur mengandung lebih dari 25 persen kebutuhan choline setiap hari. Orang dewasa membutuhkan 425 gram choline per hari, sedangkan anak balita butuh 250 gram per hari. Sebuah penelitian mengungkapkan konsumsi choline yang cukup bias menurunkan risiko kanker payudara. Telur juga mengandung antioksidan serta lutein yang membantu mencegah gangguan penglihatan akibat penuaan dan katarak. Kadar lutein dalam telur bahkan lebih banyak dibanding pada sayuran berdaun hijau. Telur mempunyai kandungan zat gizi yang cukup tinggi, antara lain mengandung delapan asam amino esensial yang baik untuk pertumbuhan anak dan kesehatan tubuh. Selain itu, telur juga mengandung mineral selenium (Se). Pria membutuhkan asupan selenium untuk pembentukan kualitas dan kuantitas sperma. Satu butir telur dapat menghasilkan 10 persen dari total kebutuhan tubuh terhadap selenium. Telur juga mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang. Selain itu, telur juga mengandung vitamin E. Kombinasi antara selenium dan vitamin E
9
berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas. Telur juga diketahui sebagai sumber vitamin B12, vitamin B6, dan folat yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel – sel saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel – sel saraf. Wanita hamil yang kekurangan vitamin B12 mempunyai risiko anaknya akan mengalami kerusakan pada sistem saraf. 6. Makanan laut
Ada juga pernyataan bahwa salah satu cara menurunkan kolesterol dengan pantang makanan laut. Tidak perlu menghindari makanan laut sama sekali. Kuncinya adalah konsumsi dalam jumlah wajar karena makanan laut memang mengandung kolesterol. Kadar kolesterol dalam tubuh sebagian besar dipengaruhi oleh lemak jenuh dan trans fatty acid. Keduanya ini terdapat dalam daging merah dan makanan kemasan olahan. Trans fatty acid terdapat di snack kemasan, gorengan, atau margarin yang berisi minyak hydro genated. Protein, zat besi, serta asam lemak omega-3 dalam makanan laut bisa membantu meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Menurut penelitian yang dilakukan di Inggris, kekurangan konsumsi makanan laut selama masa kehamilan bisa mengakibatkan lemahnya kemampuan verbal, gangguan perilaku, serta masalah tumbuh kembang lain pada anak. Ikan dan kerang – kerangan saat ini sudah terbukti merupakan makanan yang baik untuk otak. Makanan – makanan tersebut mengandung asam lemak esensial yang bermanfaat, yakni Omega-3, serta sejumlah vitamin, mineral,dan asam amino. Asam lemak omega-3 jenin DHA dan EPA yang banyak ditemukan dalam ikan berminyak terbukti berperan sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan fungsi saraf dan otak. Minyak hati ikan cod yang menjadi favorit pada zaman dulu, ternyata bukanlah sumber utama lemak esensial untuk anak- anak karena sisa polutan yang tersimpan dalam hati ikan cod. Asam lemak esensial tidak dihasilkan di dalam tubuh, karena itu kita harus mendapatkannya dari luar, yaitu dari makanan. Ada kekhawatiran
10
bahwa makanan modern tidak mengandung cukup lemak Omega-3. Kekurangan zat gizi ini dikaitkan dengan lemahnya konsentrasi dan memori, disleksia, masalah perilaku, kesulitan belajar, juga hiperaktif pada beberapa anak yang sensitive. Ikan juga merupakan sumber kolin, yaitu nutrisi yang diperlukan (bersama lesitin dan vitamin B kompleks) untuk menghasilkan bahan kimia asetilkolin di otak, agar memori dapat bekerja cepat dan meningkatkan kemampuan belajar. Kerang – kerangan merupakan sumber seng, mineral penting bagi kemampuan memori dan konsentrasi otak. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan sedikit saja seng dapat mengakibatkan ketidakseimbangan fungsi mental. Akibatnya, anak menjadi sensitif, suasana hati mudah berubah, dan hilang nafsu makan. Bila kekurangan tersebut teratasi, biasanya kemampuan memori akan membaik kembali. Hidangan laut juga mengandung asam amino tirosin, yang dikaitkan dengan peningkatan energi mental dan kewaspadaan jika digunakan bersama vitamin B kompleks dalam jumlah cukup, yang penting untuk produksi energi. 7. Nasi
Nasi adalah makanan pantangan bagi seseorang yang sedang menjalankan diet. Karena nasi dianggap pemicu bertambahnya berat badan. Nasi adalah karbohidrat yang sangat diperlukan tubuh sebagai sumber tenaga. Bila nasi yang dikonsumsi dalam jumlah banyak memang dapat menyababkan kegemukan. Tetapi nasi dikonsumsi sehari tiga kali dalam porsi normal, sama sekali tidak menyebabkan gemuk. Olahraga dipadukan
dengan
diet
seimbang
tetap
merupakan
cara
terbaik
menurunkan berat badan. Nasi adalah salah satu sumber alami vitamin B5, yang telah dibuktikan oleh penelitian berguna untuk meningkatkan daya ingat atau memori otak. Selain itu, Vitamin B5 juga berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan juga penting dalam proses biosintesa asam lemak, lemak, protein dan karbohidrat.
11
8. Keju
Sebagian
masyarakat
meyakini
bahwa
keju
menyebabkan
kegemukan. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang menghindari konsumsi keju. Sebenarnya tidak perlu menyingkirkan keju asalkan dikonsumsi secukupnya. Keju pasti berbahan dasar susu segar. Tahap pemadatan dan fermentasi selama proses pembuatan semakin meningkatkan nilai gizi keju. Kandungan protein keju lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu segar. 100 gram keju rata – rata mengandung 22,8 gram protein, sedangkan susu segar hanya 3,2 per 100 gram. Begitu juga dengan kandungan kalsium, Keju mengandung 777 mg kalsium dan susu segar hanya sekitar 143 mg kalsium setiap 100 gram berat bahan. Selain kandungan nutrisi di atas, keju juga tinggi karbohidrat lemak, zat besi, lemak, dan fosfor. Mengkonsumsi keju dapat mengurangi gejala sindrom pramenstruasi dan memperkuat tulang. Kandungan beragam mineral yang tinggi pada keju sangat baik untuk melindungi gigi dari karies, ini dikarenakan unsur tadi dapat memperkuat mineralisasi email pada gigi.
Dalam pengaruh budaya masyarakat, sikap terhadap makanan perlu diperhatikan. Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat pantangan, tahayul, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan konsumsi makanan menjadi rendah. Masyarakat sulit untuk menghindarinya, karena menurut pandangan mereka, hal – hal tersebut telah menjadi budaya yang telah menjamur di kehidupan mereka. Masyarakat Indonesia umumnya percaya pada cerita dan pemahaman dalam bentuk mitos yang diturunkan dari orang tua ke anak, dari omongan seseorang ke orang lain. Banyak masyarakat yang mempercayai mitos – mitos seputar makanan pantangan tanpa mencari faktanya. Hanya segelintir mitos yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Akibatnya, tidak sedikit makanan tertentu yang bergizi justru dipercaya sebagai makanan pantangan bagi mereka, misalnya terong tabu bagi lelaki. Tidak semua mitos tersebut
12
benar, banyak dari kepercayaan itu yang secara ilmu kesehatan ilmiah dapat dibuktikan tidak benar. Tapi, masyarakat mempercayai hal – hal tersebut, apalagi jika telah turun temurun dari nenek moyang terdahulu. Biasanya mayarakat lebih memilih untuk menghindari makanan bergizi tersebut daripada terkena efek buruk menurut kepercayaan yang mereka dapat. 2.4 Anjuran-anjuran pada Orang Dewasa Perilaku konsumsi pangan bergizi seimbang dapat terganggu oleh pola
kegiatan kelompok usia dewasa saat ini. Misalnya waktu kerja yang ketat, waktu di rumah yang singkat, ibu bekerja diluar rumah, peningkatan risiko terpapar polusi dan makanan tidak aman, ketersediaan berbagai makanan siap saji dan siap olah, dan ketidak-tahuan tentang gizi, yang menyebabkan kelompok usia ini cenderung beraktivitas ringan atau santai ( sedentary life), yang salah satu akibatnya adalah konsumsi pangan yang tidak seimbang dan tidak higienis. Oleh karena itu, perhatian terhadap perilaku Gizi Seimbang perlu ditingkatkan untuk mencapai pola hidup sehat, aktif dan produktif (Permenkes RI no 41 tahun 2014). Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 g perorang perhari, yang terdiri dari 250 g sayur (setara dengan 2 ½ porsi atau 2 ½ gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 g buah, (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1 ½ potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 400-600 g perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi sayuran dan buah-buahan tersebut adalah porsi sayur.
13
Anjuran Makanan Rata-rata Satu Hari untuk Orang Dewasa Menurut Golongan Umur
(dalam gram dan ukuran rumah tangga)
Golongan Umur (tahun)
Berat Badan (kg)
Energi (kkal)
Nasi
Lauk
Sayuran
Buah
Minyak
Gula Pasir
Hewani
Nabati
100g /
40g /
50g /
100g /
100g /
5g /
13g /
¾ gls
1 ptg
2 ptg
1 gls
1 ptg
1 sdt
1 sdm
Laki – laki
16 - 19
56
2500
8x
3x
3x
1½ x
3x
5x
4x
20 - 45
62
2800
9½ x
3x
3x
1½ x
3x
5x
4x
46 - 59
62
2500
8
3x
3x
1½ x
3x
5x
4x
≥ 60
62
2200
6½ x
3x
3x
1½ x
3x
4x
4x
16 - 19
50
2000
5x
3x
3x
1½ x
3x
5x
4x
20 - 45
54
2200
6½ x
3x
3x
1½ x
3x
4x
4x
46 - 59
54
2100
6x
3x
3x
1½ x
3x
4x
4x
≥ 60
54
1850
4½ x
3x
3x
1½ x
3x
4x
4x
Perempuan
14
Keterangan: 1.
Anjuran makan ini berlaku untuk orang sehat dengan aktifitas kerja sedang.
2.
Bahan makanan yang tertera, dapat ditukar dengan bahan makanan lain dari golongan yang sama, sesuai dengan satuan penukar.
3.
100 g nasi berasal dari 50 g beras.
4.
Lauk, sayuran, dan buah dapat diukur dalam kead aan mentah.
15
Keterangan: 1. Nasi 1 porsi = ¾ gelas = 100 gr = 175 kkal 2. Sayuran 1 porsi = 1 gelas = 100 gr = 25 kkal 3. Buah 1 porsi = 1 buah pisang ambon = 50 gr = 50 kkal 4. Tempe 1 porsi = 2 potong sedang = 50 gr = 80 kkal 5. Daging 1 porsi = 1 potong sedang = 35 gr = 50 kkal 6. Ikan segar 1 porsi = 1/3 ekor = 45 gr = 50 kkal 7. Susu sapi cair 1 porsi = 1 gelas = 200 gr = 50 kkal
16
8. Susu rendah lemak 1 porsi = 4 sdm = 20 gr = 75 kkal 9. Minyak 1 porsi = 1 sdt = 5 gr = 50 kkal 10. Gula = 1 sdm = 20 gr = 50 kkal *) sdm : sendok makan **) sdt : sendok teh p : porsi
2.5 Analisis Anjuran-Anjuran 2.6 Study Kasus Makanan Tabu bagi Wanita dan Laki-Laki Dewasa di Bogor dan Indramayu.
Jenis makanan pantangan bagi wanita dan laki-laki dewasa lebih banyak karena alasan yang menyangkut dengan organ reproduksi/hubungan seksual suami istri. Hal ini berlaku pada sebagian besar responden di Bogor dan Indramayu. Makanan tersebut kebanyakan adalah sayur dan buah yang banyak mengandung air, misalnya nanas, pepaya, semangka, timun, dan labu siam. Jenis makanan tersebut dianggap bisa menyebabkan keputihan yang akhirnya dapat mengganggu keharmonisan hubungan suami dan istri. Sementara untuk laki-laki dewasa, baik di Bogor dan Indramayu memiliki suatu kepercayaan bahwa laki-laki dewasa dilarang makan terung, karena membuat mereka lemas dan mudah lelah. (Khomsan, Anwar, Sukanda, Riyadi, & Mudjajanto, 2006)
17
BAB 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Food taboo adalah pantangan untuk mengonsumsi satu atau beberapa jenis
makanan karena nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat, baik nilai sosial, budaya maupun agama. 2.
Pantangan-pantangan konsumsi pangan pada orang dewasa mencakup pangan sumber zat tenaga, pembangun, dan pengatur.
3.
Pantangan-pantangan terhadap suatu makanan dapat bersifat positif dan negati. Pantangan tersebut positif apabila karena tidak mengonsumsi makanan tersebut memberikan manfaat, pantangan negatif sebaliknya.
4.
Anjuran konsumsi untuk orang dewasa aadalah semua zat gizi yang diperlukan untuk tubuh dalam kualitas dan kuantitas yang baik.
3.2 Saran Sebaiknya masyarakat melihat lebih jauh lagi manfaat dari adanya pantangan-
pantangan terhadap suatu makanan. Namun bila sudah sangat sulit untuk mengubah nilai tersebut, dapat digantikan dengan konsumsi makanan yang dapat menggantikan zat gizi dari makanan yang ditabukan. Selain itu, dibutuhkan juga sosialisasi dari pihak terkait mengenai pantangan-pantangan yang bersifat negatif dan merugikan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, A. (2016). Kebiasaan Makan dan Gangguan Pola Makan serta Pengaruhnya Terhadap Status Gizi Remaja. Jurnal Publikasi Pendidikan, 51. Khadafi, Rizal. 2008. Atlas Kuliner Nusantara Makanan Spektakuler 33 Provinsi . Jakarta : Bukune. Khomsan, A., Anwar, F., Sukanda, D., Riyadi, H., & Mudjajanto, E. S. (2006). Studi Tentang Pengetahuan Gizi Ibu dan Kebiasaan Makan pada Rumah Tangga di Daerah Dataran Tinggi dan Pantai. Jurnal Gizi dan Pangan , 23-28. Menkes RI, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. s.l.:Kementerian Kesehatan RI. Suhardjo. (2003). Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakata : Bumiaksara
19