BAB I ( Fonologi dan Bidang Pembahasannya )
1. Selain Selain fonolog fonologi,i, bidan bidang-b g-bida idang ng liguistik liguistik yang lain juga juga tidak tidak pernah pernah lepas dari bunyi-bunyi ujar bahasa. Mengapa demikian? Jawab :
Karena Karena objek objek utama utama kajian kajian lingui linguisti stikk adalah adalah bahas bahasaa lisan, lisan, yaitu yaitu bahsa dalam bentuk bunyi ujar. Karena dalam praktek berbahasa dijumpai ragam bahasa tulis, dianggap sebagai bahasa sekunder, yaitu “rekaman” dari bahasa lisan. leh karena itu, bahasa tulis bukan menjadi sasaran utama kajian linguistik. !. "agaim "agaimana ana fonolog fonologii mendud mendudukk ukkan an posisi bunyi bunyi ujar ujar suatu suatu bahasa? bahasa? #an, apa kaitannya dengan bidang fonetik dan fonemik? Jawab :
"unyi ujar merupakan material bahasa. leh fonologi, bunyi-bunyi ujar ini dapat dipelajari dengan dua sudut pandang, yaitu sebagai berikut $ "unyi-bunyi ujar dipandang sebagai media bahasa semata, •
•
tak ubahnya seperti benda% &at. "erhubungan atau berkaitan dengan bidang fonetik, bunyi-bunyi ujar hanya memiliki satu makna 'arti( dan tidak dapat diubah. "unyi-bunyi dipandang sebagai bagian dari sistem bahasa.
"erkaitan dengan fonemik, memandang bunyi-bunyi ujar itu sebagai bagian dari sistem bahasa. ). Kapa Kapann kaji kajian an fono fonolo logi gi dima dimanf nfaa aatk tkan an oleh oleh morf morfol olog ogi,i, sint sintak aksi sis, s, semantik, leksikologi, dan dialektologi? Jawab : •
Morfologi
$ Ket Ketika ing ingin men menjelas laskan, men mengapa mor morfem
•
dasar *pukul+ diuapkan seara berariasi antara puk/l0 dan p/k/l p/k/l0, 0, serta serta diuap diuapkan kan pukul pukulan0 an0 setela setelahh mendap mendapatk atkan an proses morfologis dengan penambahan morfem surfiks *-an+, praktis “minta bantuan” hasil studi fonologi. Sintaksis $ Ketika penggunaan intonasi. "egitu juga, persoalan jeda dan tekanan pada kalimat, yang ternyata bisa 1
•
memb membed edak akan an maksu maksudd kali kalima mat, t, teru teruta tama ma dala dalam m baha bahasa sa ndonesia. Semantik $ "erkon konsentrasi pada pers persooalan mak makna kat kata.
•
Kapan sebuah kata bisa diariasikan uapannya, dan kapan tidak. 2eks 2eksik ikol olog ogii $ 3ara3ara-a ara ra pen pengu gua apa pann yang yang khas khas suatu suatu kata kata
•
dan arias ariasii pengu penguap apan an hanya hanya bisa bisa dideskr dideskrips ipsika ikann seara seara ermat le4at transkripsi fonetis. #ial #ialek ekto tolo logi gi $ 5arias riasii-a ari rias asii uap uapan an pema pemaka kaia iann baha bahasa sa,,
baik seara sosial maupun geografis. 6. 7engaj 7engajara arann bahas bahasaa bertuj bertujuan uan apa yang sering memanfa memanfaatk atkan an hasil kajian fonologi? Mengapa demikian? Jawab :
7eng 7engaj ajar araa baha bahasa sa pada pada bida bidang ng lingu linguist istik ik tera terapa pan. n. 7eng 7engaj ajar aran an baha bahasa sa yang yang betu betuju juan an kete ketera ramp mpililan an berb berbah ahas asaa lisa lisann haru haruss mela melatitihk hkan an ara ara 8ar 8araa peng pengu uap apan an buny bunyi-b i-bun unyi yi baha bahasa sa targ target et kepada pembelajar. 3ara-ara penguapan ini akan lebih tepat dan epat bisa dikuasai kalau pembelajaran ditunjukkan iri-iri artikulasi da ara ara- -ar araa peng pengu uap apan an seti setiap ap buny bunyii yang yang dila dilatitihk hkan an deng dengan an memanfaatkan hasil kajian fonologi. 9. 3oba 3oba jelaska jelaskan, n, mengapa mengapa penguas penguasaan aan bunyi bunyi seoran seorangg anak anak dimula dimulaii dari bunyi bilabial? Mengapa tidak bunyi lamino-palatal? Jawab :
:aobson menyatakan bah4a pemerolehan bunyi konsonan dimulai dari bunyi bilabial p0 sedangkan bunyi okal dimulai dengan satu okal lebar a0. :adi pada 4aktu yang sama terbentuklah satu model silabel yang uniersal yaitu K5 'konsonan;okal(. #ari pola ini akan munul munul satuan satuan-sa -satua tuann bermak bermakna na dalam dalam uapan uapan anak-an anak-anak ak yang yang biasa biasany nyaa terj terjad adii dala dalam m bent bentuk uk redu redupl plika ikasi, si, misa misalny lnyaa pa pa ; pa0. pa0. Setelah konsonan bilabial dan okal lebar di atas, maka akan munul opos oposis isii buny bunyii oral oral dan dan buny bunyii nasa nasall sepe seperti rti mama-ma ma0. 0. Kemu Kemudi dian an diikutioleh oposisi labial dan dental%aleolar, seperti ta-ta0 atau nana0. <. =pakah =pakah hasil kajian kajian fonolo fonologi gi ndone ndonesia sia bisa dimanfaa dimanfaatka tkann seara seara total oleh ejaan bahasa ndonesia? >unjukkan buktinya Jawab :
2
@a, tata ara penulisan bunyi ujar ini bisa memanfaatkan hasil kajian fonologi, terutama hasil kajian fonemik terhadap bahasa yang bersangkutan. Sebagai ontoh, ejaan bahasa ndonesia yang selama ini telah diterapkan dalam penulisan memanfaatkan hasil studi fonologi bahasa ndonesia, terutama yang berkaitan dengan pelambangan fonem. leh karena itu, ejaan bahasa ndonesia dikenal dengan istilah ejaan fonemis. A. >unjukkan kelemahan ejaan bahasa ndonesia yang selama ini diterapkan Jawab : •
Kita tahu bah4a ejaan tumbuh beratus-ratus tahun bahkan
•
beribu-ribu tahun setelah bahasa lisan ada. "ahasa lisan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya tanpa ejaan. Bjaan diiptakan untuk melambangkan bunyi-bunyi bahasa, bukan sebaliknya. :adi, tidaklah ada alasan kuat bah4a bahasa harus mengikuti dan tunduk pada ejaan "ahasa mana pun selalau berubah, termasuk bahasa ndonesia. Satu sistem ejaan sesuai dengan bahasa yang dilambangkan pada 4aktu ejaan itu diiptakan. leh karena itu, ejaan yang haru disesuaikan terus-menerus seiring dengan perkembangan atau perubahan bunyi pada bahasa yang dilambangkan, bukan sebaliknya.
BAB II ( FONETIK: GAMBAAN !M!M )
1. Kebiasaan orang tua menirukan uapan anak keil seara “pelat” tidak menguntungkan bagi perkembangan anak dalam pemerolehan bahasa. Mengapa dikatakan demikian? >unjukkan alasan seara kajian fonologis Jawab :
3
Karena kebisaan seperti ini akan mempengaruhi penerimaan bayi tersebut dan berakhir pada pemerolehan ujaran dengan ara pelat atau tidak sempurna uapannya. !. "erikan penjelasan seara rasional bah4a kajian fonetik berguna untuk pengajaran diksi, terutama bagi pengajaran bahasa asing. Jawab :
Conetik sangat berguna untuk tujuan-tujuan seperti pengajaran diksi, penguasaan ujaran bunyi-bunyi bahasa asing, perbaikan kualitas bertutur bagi mereka yang menghadapi masalah kurang daya pendengaran 'Malmberg, 1D<)(. ). "idang fonetik yang mengkaji tentang penghasilan bunyi-bunyi bahasa berdasarkan fungsi mekanisme biologis organ tutur manusia dinamakan fonetik fisiologis. >etapi, istilah ini jarang dipakai. @ang sering dipakai adalah fonetik artikulatoris. Mengapa istilah yang terakhir ini enderung dipakai oleh para fonetisi? Jawab :
Karena bidang fonetik lebih mengosentrasikan pada pengamatan penguapan bunyi. @ang menjadi perhatian fonetisi adalah bagaimana proses produksi bunyi bahasa dan alat-alat uap apa saja yang beroperasi ketika bunyi itu diproduksi. 6. Mengapa fenomena ketidaklanaran berujar 'gagap dan sebagainya( sering dikaitkan dengan ketidakmampuan belajar oleh indiidu yang bersangkutan? "agaimana upaya fonetik menanggulangi fenomena itu? Jawab :
Karena masalah ketidaklanaran berujar ini dilihat dari segi atau keadaan kelemahan organ pertuturannya, keadaan suaranya 'terutama dari segi nada dan kenyaringan(, dan kelanarannya berujar. /payanya yaitu dengan menggunakan bantuan medis maupun dengan ara terapi kepada sipenutur untuk berlatih ara berujar yang baik dan benar. 9. Kajian fonetik seara scientific atau ilmiah belum berkembang dengan baik. Easil kajian hanya memberikan penjelasan tentang bagaimana gerakan alat-alat biara dan hasil-hasil yang diperolehnya, dan belum sampai kepada kegunaan praktis dalam
4
kehidupan ber-bahasa sehari-hari. Mengapa kondisi demikian terjadi? "agaimana sebaiknya? Jawab :
Karena fonetis yang melakukan kajian penelitian masih sedikit, dan masih kurangnya modal atau alat-alat untuk melakukan penelitian fonetik. Seharusnya pemerintah memberika akses kemudahan bagi para fonetisi untuk melakukan penelitian dengan pemberian modal dan lain sebagainya. <. "ertil Malmberg mendefinisikan fonetik sebagai pengkajian bunyibunyi bahasa. Conetik ialah pengkajian yang lebih menitikberatkan pada ekspresi bahasa, bukan isinya. "erikan rasionalisasi mengapa Malmberg mendefinisikan fonetik seperti itu Jawab :
@ang dipentingkan dalam fonetik adalah bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan penutur, bukan makna yang ingin disampaikan. /nit-unit yang digunakan dalam bahasa lisan adalah bunyi-bunyi dan kumpulan bunyi-bunyi yang mampu dibedakan oleh telinga dengan jelas. >elinga akan menyaring bunyi-bunyi yang biasa didengar ini untuk diproses lebih lanjut ke otak. tak inilah yang mengenal dengan pasti dan menterjemahkan semua perbedaan bunyi yang dihasilkan oleh alat uap manusia. A. #aid =mberrombie berpendapat bah4a fonetik adalah ilmu yang bersifat teknis. Mengapa ia berpendapat demikian? :elaskan Jawab :
#alam ilmu fonetik, suatu bahasa akan dilihat seara analitis, yaitu tidak saja mendengar perakapan, tetapi juga menyadari setiap gerak jasmani yang melatarbelakanginya. Se4aktu kita bernapas, misalnya, udara tidak dikeluarkan terus-menerus. =liran udara tidak berkelanjutan. tot pernapasan yang panjang. Fata-rata gerakan tegang-kendur otot pernapasan adalah lima kali dalam satu detik atau )GG kali dalam satu menit. /dara dikeluarkan dari paru-paru setiap kali hembusan
5
BAB III (FONETIK: TA"APAN KOM!NIKA#I$ PO#E# PEMBENT!KAN$ TAN#KIP#I FONETI#)
1. Mengapa pembiaraan fonetik dikaitkan dengan tahapan komunikasi? >ahapan komunikasi yang mana yang menjadi bidang telaah fonetik? Jawab
:
Karena fonetik merupakan abang fonologi yang memandang bunyi bahasa sebagai fenomena alam. "unyi itu menampak pada peristi4a komunikasi dengan bahasa lisan. >ahapan komunikasi yang menjadi bidang telaah fonetik yaitu tahap linguisti, tahap fisiologis, dan tahap akustis. !. Mengapa fonetik akustis kurang berkembang sampai saat ini? Easil kajian fonetik akustis bisa dimanfaatkan oleh bidang apa saja? :elaskan Jawab
:
Karena fonetik akustis hanya bisa diteliti oleh orang-orang atau fonetisi yang ahli dalam bidang fisika karena fonetik akustis mengkhususkan pada bagaimana gelombang bergerak dari alat uap 1 menuju alat dengar !. Easil kajian fonetik akustis bisa dimanfaatkan dalam bidang frekuensi, tempo, dan kenyaringan. ). 3oba diagramkan proses pembentukan bunyi bahasa sehingga bisa dipahami seara lebih jelas Jawab
:
6
6. "ernafaslah dalam-dalam berulang-ulang 2alu, uapkan bunyi h0 apakah ada perbedaan pita suara ketika bernafas dalam-dalam dan menguapkan h0? jelaskan Jawab
:
=da, pita suara terbuka sempit dengan demikian glottis juga terbuka sedikit digunakan untuk membentuk bunyi frikatif-glotal h0. sebaliknya, kalau pita suara terbuka lebar dengan demikian glotis juga terbuka penuh biasanya terjadi saat menarik napas dalamdalam. 9. #eskripsikan perbedaan artikulasi t0 pada tari0, H0 pada pIJH/0, d0 pada dadi0 ':a4a(, dan d0 pada dalam0 Jawab
:
t0 pada tari0 merupakan bunyi mati atau bunyi tak bersuara, kemudian H0 dan d0 merupakan bunyi apiko-aleolar 'bunyi yang dihasilkan oleh keterlibatan ujung lidah dan gusi atas. <. =pa sebenarnya yang dimaksud dengan bunyi dengan bunyi bersuara dan bunyi tidak bersuara? :elaskan dengan tepat agar kedua istilah tersebut tidak disalahpahami Jawab
:
Suatu bunyi dikatakan bunyi bersuara apabila pita suara melakukan gerakan membuka dan menutup seara epat ketika mendapatkan tekanan arus udara dari paru-paru. Sebaliknya suatu bunyi dikatakan bunyi tidak bersuara apabila pita suara tidak melakukan gerakan membuka dan menutup. A. :elaskan proses pembentukan bunyi stop eksplosif dan stop implosie "erikan ontohnya dalam ujaran bahasa ndonesia 7
Jawab
:
Stop ekslosif yaitu pelepasan, stop implosif yaitu penutupan. 3ontoh pL0 pada atapL0 disebut bunyi stop implosif p0 pada paku0 disebut bunyi stop ekslosif. 3ontoh yang lain$ b0, t0, d0, d0, k0, g0, ?0.
BAB I% (K&A#IFIKA#I B!N'I #EGMENTA& AN E#KIP#I B!N'I #EGMENTA& BA"A#A INONE#IA)
1.
#aniel :ones menemukan delapan titik okoid yang disebut “5okal Kardinal”. Mengapa ia menggunakan sebutan tersebut dalam pembagian okoid tersebut? :elaskan Jawab
!.
:
Karena berkaitan dengan pengaturan ruang resonasi pada rongga mulut le4at posisi lidah dan bibir. Mengapa bunyi kontoid lebih banyak jenisnya bila dibandingkan dengan okoid? Jawab
:
8
).
Karena banyaknya jenis artiulator dihasilkan dengan melibatkan penyempitan atau penutupan pada daerah artikulasi 'bunyi kontoid(. Sebagian buku tata bahasa ada yang menyatakan bah4a bunyi tak bersuara adalah bunyi yang dihasilkan dengan pita suara tidak bergetar. "agaimana pendapat anda atas pernyataan tersebut? Jawab
6.
Salah, karena meskipun bunyi yang dihasilkan dengan pita suara tidak melakukan gerakan membuka menutup tetapi masih ada getaran 4alaupun getarannya tidak signifikan. #ikatakan bah4a bunyi nasal adalah bunyi yang dihasilkan dengan ara arus udara mele4ati rongga hidung. :elaskan bagaimana peran arus udara sehingga menghasilkan bunyi m0, n0, N0, dan 0 Jawab
9.
:
"unyi yang dihasilkan dengan ara udara keluar melalui rongga hidung dengan ara udara keluar melalui rongga hidung, dengan menutup rongga mulut dan membuka elik lebar-lebar. :elaskan, mengapa ketika kita menguapkan kata aku akan teruap Oaku0, yaitu munul bunyi glotal di depan a0? Jawab
<.
:
:
Karena a0 bertemu dengan huruf konsonan k0 yang mempunyai iri-iri mati, oral, elar, plosif. "unyi yang dihasilkan oleh keterlibatan glotis pada pita suara. :elaskan pula, mengapa ketika kita menguapkan kata biar munul y0 di antara bunyi i0 dan a0? Jawab
:
Karena penguapan bunyi i0 posisi lidah dinaikkan terlalu tinggi kearah langit-langit keras sehingga arus udara hamper-hampir terhambat maka terjadi bunyi y0.
9
BAB % (K&A#IFIKA#I B!N'I #!PA#EGMENTA&$ B!N'I PENGIING$ IFTONG$ K&!#TE$ #I&ABA)
1.
=pa perbedaan sifat-sifat bunyi segmental dan suprasegmental? lustrasikan dengan jelas sehingga dapat dipahami dengan baik perbedaan tersebut Jawab
!.
"unyi segmental itu bunyi yang bisa disegmensikan. Sedangkan bunyi suprasegmental itu bunyi yang tidak bisa disegmensegmenkan karena kehadiran bunyi ini mengiringi, meninidih, atau menemani bunyi segmental 'baik okoid maupun kontoid(. Kapan suatu tekanan dikatakan fonemis dan kapan tidak? :elaskan disertai ontoh konkret Jawab
).
:
:
Suatu bunyi dikatakan mendapatkan tekanan apabila energi otot yang dikeluarkan lebih besar ketika bunyi itu diuapkan. Sebaliknya, suatu bunyi dikatakan tidak mendapatkan tekanan apabila energi otot yang dikeluarkan lebih keil ketika bunyi itu dikeluarkan. 3ontoh$ #aya membeli buku. 'tekanan pada saya(. Maksudnya$ yang membeli buku adalah saya, bukan kamu atau dia. “Kesenyapan 'jeda( dalam bahasa ndonesia memegang peranan ukup penting,” kata seorang linguis. =pa maksud pernyataan itu? Jawab
:
Maksudnya adalah kesenyapan merupakan sendi ' juncture) karena kesenyapan itu sekaligus tanda batas antara bentuk-bentuk
10
6.
linguistik baik dalam tataran kalimat, klausa, frase, morfem, silaba, maupun fonem. :elaskan perbedaan artikulasi bunyi ejektif dan glotalisasi Jawab
:
"unyi ejektif yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan ara glotis ditutup sebelum dan se4aktu bunyi utama diuapkan, sehingga ?
ketika glotis dibuka terdengar bunyi glotal V 0. "unyi glotalisasi yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan ara glotis ditutup sesudah bunyi utama diuapkan sehingga terdengar ❑
?
9.
bunyi V 0 =pa perbedaan antara bunyi paratal dan paratalisasi, bunyi labial dan labialisasi? Jawab
:
Konsonan palatal atau lamino-palatal, yaitu konsonan yang
•
• •
<.
dihasilkan oleh bagian tengah lidah sebagai artikulator dan langit-langit keras sebagai titik artikulasi. "unyi yang dihasilkan , j, P, Q, dan y. 7alatalisasi adalah pengangkatan daun lidah ke arah langitlangit keras pada artikulasi primer. Keuali bunyi palatal, bunyi lain dapat disertai palatalisasi. "unyi labial adalah bunyi yang dihasilkan oleh bibir 'labia( 2abialisasi adalah pembulatan bibir pada artikulasi primer
sehingga terdengar bunyi semi-okal 40 pada bunyi utama tersebut. =pa pula perbedaan antara okoid rangkap dan okoid panjang, kluster dan kontoid homorgan? :elaskan disertai ontoh Jawab
:
•
5okoid rangkap% diftong yaitu kombinasi okoid - - %a% dengan
•
semi okal %y% 5okoid panjang yaitu okoid yang terdiri dari bunyi %a%, %i%, %u%
•
yang panjang Kluster adalah dua konsonan yang diuapkan sekaligus. Seperti
•
pl, tr, k4, kl, dan sebagainya Kontoid homorgan adalah bunyi-bunyi bahasa yang dibentuk dengan ara agak berbeda. Misalnya, bunyi t0 dan d0 adalah
11
A.
bunyi homorgen karena sama-sama apiko-dental, tetapi terdapat perbedaannya, yaitu tidak bersuara dan bersuara. =pa sebernarnya yang menandai suatu silaba? =pa pula yang dimaksud dengan bunyi silabis dan punak kenyaringan? Jawab
:
Suku kata selalu ditandai adanya sebuah okal. 5okal yang menandai suku kata, dalam penguapan selalu menampakkan kenyaringan% sonoritas. 5okal inilah sebagai punak suku kata. Konsonan yang menga4ali okal dalam suku kata disebut tumpu suku 'onset silaba( sedangkan konsonan yang mengakhiri okal disebut koda suku 'onset silaba(. "unyi silabis atau punak kenyaringan juga terdiri pada sebuah okal
12
BAB %I (FONEMIK: FONEM$ A#A$ PO#E! ANA&I#I#)
1. =pa yang dimaksud dengan kesatuan bentuk linguistik terkeil? =pa hubungannya dengan fonem? Jawab
:
Kesatuan bentuk linguistik terkeil yaitu bentuk linguistik besar yang kemudian dipisah menjadi bentuk linguistik yang lebih keil. "entuk linguistik terkeil yang berfungsi membedakan makna itulah yang disebut fonem. 7engertian fonem juga bisa diarahkan pada distribusinya, yaitu perilaku linguistik terkeil dalam bentuk linguistik yang lebih besar. !.
=pa yang dimaksud dengan distribusi dan lingkungan ? apa kaitannya dengan analisis fonem?
Jawab
:
#istribusi adalah posisi atau pengelompokkan bunyi. 2ingkungan merupakan tempat dimana berbagai maam fonem ada. #engan adanya analisis fonem bunyi-bunyi suatu bahasa dapat di analisis serta dikelompokkan. ).
#engan pola pemikiran bah4a sistem bunyi suatu bahasa berkeenderungan bersifat simetris, bagaimana sikap anda ketika menemukan deretan bunyi mb0 pada timba0 dan nd0 pada tanda0?
Jawab
:
m0 merupakan bunyi nasal bilabial, b0 merupakan bunyi hambat bilabial, n0 merupakan bunyi nasal dental, serta d0 merupakan bunyi hambat
13
dental. #ari fenomena ini bisa diprediksikan akan terjadi bunyi stop eksplosif. 6.
Mengapa ketika menganalisis fungsionalisasi bunyi, yang dipasang-kan adalah bunyi-bunyi yang homorgan atau sefonetis? Mengapa tidak sembarang bunyi yang dipasangkan? :elaskan disertai ontoh
Jawab
:
Karena bunyi-bunyi bahasa mempunyai sifat yang sama. leh karena itu dipasangkan dengan bunyi-bunyi yang homorgan 'bunyi-bunyi yang terbentuk oleh alat dan daerah yang artikulasi yang sama( dan sefonetis 'kelompok-kelompok bunyi yang memiliki kesamaan fonetis(. 9.
Mengapa korpus data yang dipakai sebagai auan analisis fonem harus diyakini sebagai korpus yang lengkap?
Jawab
:
Karena pada saat penatatan kita harus yakin bah4a hasil traskripsi fonetis adalah benar dan diperoleh dari korpus data yang representatif, apa adanya, dan tanpa rekayasa.
14
BAB %II (K&A#IFIKA#I$ I#TIB!#I$ EA&I#A#I FONEM BA"A#A INONE#IA)
1.
Mengapa dasar klasifikasi fonem bahasa ndonesia sama dengan dasar klasifikasi bunyi? Mengapa tidak didasarkan pada kesan pendengaran saja?
Jawab
:
Karena jika pengklasifikasian fonem bahasa ndonesia didasarkan pada pola pengklasifikasian bunyi maka pengklasifikasian bisa memanfaatkan peta bunyi okoid dan peta bunyi kontoid 'okal dan konsonan( yang sudah ada di dalam buku-buku tentang fonetik. !.
"erikan ontoh distribusi fonem okal pada posisi inisial tutur dan inisial kata dalam bahasa ndonesia sehingga jelas perbedaannya
Jawab
:
3ontoh distribusi fonem okal 'inisial tutur( =tap 3ontoh distribusi fonem okal 'inisial kata( Bkor ).
=pa perbedaan distribusi fonem pada posisi antarkata dan antar morfem "erikan ontohnya dalam bahasa ndonesia
Jawab
:
#alam posisi antarkata 1 2 3 4
Inisial/awal Medial/tengah dalam tutur Medial/tengah antartutur Final/akhir
V/K/Dk------------k---------V/K/D---k--------V/K/Dk--k-------------------k
Dalam posisi antarmorfem
15
1 2 3 4
6.
Inisial/awal Medial/tengah dalam tutur Medial/tengah antartutur Final/akhir
V/K/Dm-----------m------V/K/D-----m-----V/K/Dm----m-------------------k
Mengapa alofon fonem-fonem okal bahasa ndonesia juga memasukkan bunyi-bunyi ejektif? Mengapa flotalitas tidak dimasukkan?
Jawab
:
Karena bunyi ejektif yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan ara glotis ditutup sebelum dan se4aktu bunyi utama diuapkan, sehingga ketika glotis dibuka terdengar bunyi glotal ?50
Eampir semua bunyi bahasa ndonesia dibentuk melalui egresif pulmoni. "unyi egresif glotalik terbentuk dengan ara merapatkan pita suara sehingga glotis dalam keadaan tertutup sama sekali. "unyi egresif glotalik disebut juga bunyi ejektif. 9.
Kapan f0 sebagai alofon dari fonem %f% dan kapan sebagai alofon dari fonem %p%? :elaskan disertai ontoh dalam bahasa ndonesia
Jawab
:
f0 jika sebagai onset dan koda dari unsur serapan R fonem %f%. 3ontoh$ fakL;ta0 OfaktaL, na;Li 0 OnaifL f0 jika dari unsur serapan, dan sering diariasikan dengan alofon p0 R fonem %p%. 3ontoh$ si; atL0 OsifatL, si;*atL0 OsifatL <.
Kapan pula h0 sebagai alofon dari fonem T0 dan kapan sebagai alofon dari fonem %h%? "erikan ontohnya dalam bahasa ndonesia
Jawab
:
Conem %T% =lofon T0$ sering berariasi dengan h0, ontohnya yaitu mah;l/?0 OmakhlukL, maU;l/0 OmakhlukL.
16
Conem %h% =lofon h0$ jika sebagai onset dan koda, ontohnya yaitu hi;tam0 OhitamL, han;tu0 OhantuL. A.
=pakah ada fonem %?% dalam bahasa ndonesia? Mengapa anda berpendapat demikian? "erikan ontoh konkretnya
Jawab
:
=da, karena saat suatu ujaran dari bunyikan akan ada fonem yang hilang '?(. Eal seperti ini terjadi karena bunyi-bunyi suatu bahasa enderung dipengaruhi oleh lingkungannya. 3ontohnya seperti pada kata OtidakL, saat dibunyikan akan menjadi tida?. V.
Mengapa sistem ejaan bahasa ndonesia 'utamanya B@#( yang menganut sistem ejaan fonemis tidak bisa menerapkan prinsip “satu fonem satu lambang huruf”? jelaskan disertai ontoh
Jawab
:
Karena B@# itu ialah sistem d4itunggal ejaan yang merupakan hasil pembakuan dalam bidang ejaan karena bahasa ndonesia berstatus bahasa negara atau kebangsaan.
BAB %III
17
(+II,+II PO#OI ATA! #!PA#EGMENTA& A&AM BA"A#A INONE#IA)
1.
Mengapa nada dalam bahasa ndonesia dikatakan tidak fungsional? "uktikan dengan ontoh konkret dalam pemakaian bahasa ndonesia
Jawab
:
Karena saat penguapan tuturan bahasa ndonesia dengan nada tinggi, sedang, atau rendah, maknanya akan sama saja. 3ontohnya ketika penguapan aku0, membaa0, buku0 dengan nada tinggi, sedang, atau rendah akan sama saja maknanya, tidak akan berubah. !.
>ekanan dalam bahasa ndonesia tidak membedakan makna, tetapi membedakan maksud. :elaskan pertanyataan tersebut
Jawab
:
#alam tataran kalimat tidak semua kata mendapatkan tekanan sama. Eanya kata-kata yang dipentingkan atau dianggap penting saja yang mendapatkan tekanan 'aksen(. leh karena itu, pendengar atau ! harus mengetahui OmaksudL di balik makna tuturan yang didengarnya. #alam tataran kata, tekanan pada silaba atau suku kata tidak berpengaruh dalam pembedaan makna, apalagi bermakna. #engan demikian, dapat dinyatakan bah4a tekanan pada suku kata tidak fonemis dalam bahasa ndonesia. ).
#alam kondisi apa durasi diterapkan dalam pemakaian bahasa ndonesia?
Jawab
:
#alam kondisi saat menari perhatian atau saat penyangatan.
18
6.
Mengapa jeda dalam bahasa ndonesia lisan lebih mudah dipahami maknanya dibandingkan dengan dalam bahasa ndonesia tulis? "agaimana ara menanggulanginya agar pemakaian jeda dalam bahasa tulis mudah dipahami?
Jawab
:
Karena jeda hanya berfungsi saat penggunaan bahasa ndonesia lisan. Makna dalam bahasa ndonesia akan berubah-ubah sesuai dengan dimana kita meletakkan jeda. /ntuk bahasa tulis, penggunaan jeda bisa menggunakan tanda ,0 koma. 9.
#alam bahasa ndonesia, intonasi menentukan maksud kalimat. "uktikan pernyataan tersebut dalam pemakaian bahasa ndonesia
Jawab
:
#engan ntonasi, kalimat bahasa ndonesia dapat dibedakan menjadi kalimat berita 'deklaratif(, kalimat tanya 'interogatif(, dan kalimat perintah 'imperatif(.
BAB I-
19
(PE!BA"AN B!N'I A&AM BA"A#A INONE#IA)
1.
7ada asimilasi progresif, dari mana diketahui bah4a bunyi yang diasimilasikan terletak sesudah bunyi yang mengasimilasikan? "erikan alasan yang jelas beserta ontohnya
Jawab
:
Kata bahasa nggris top diuapkan tpL0 dengan t0 apiko-dental. >etapi, setelah mendapatkan s0 lamino-palatal pada stop, kata tersebut diuapkan W H pL0 dengan H 0 juga lamino-palatal. #engan demikian, dapat disimpulkan bah4a H 0 pada stpL0 disesuaikan atau diasimilasikan artikulasinya dengan W 0 yang mendahuluinya sehingga sama-sama lamino-palatal. !.
7eristi4a asimilasi bisa dilihat seara sinkronis dan diakronis. =pa maksudnya? "erikan ilustrasi yang jelas
Jawab
:
=similasi merupakan peristi4a berubahnya sebuah bunyi menjadi bunyi lain sebagai akibat dari bunyi yang ada di lingkungannya. Seara sinkronisasi makna sebuah kata atau leksem tidak akan berubah, tetapi seara diakronis ada kemungkinan dapat berubah. ).
Mengapa peristi4a labialisasi dan palatalisasi tidak dimasukkan dalam asimilasi?
Jawab
:
Karena proses asimilasi dalam uraian ini terbatas pada asimilasi fonetis saja yaitu pengaruh mempengaruhi bunyi tanpa mengubah identitas fonem. Sedangkan untuk labialisasi dan palatalisasi termasuk kedalam pemengaruh bunyi bahasa yaitu tempat artikulasi yang mempengaruhi
20
bunyi yang disebut artikulasi penyerta 'artikulasi sekunder atau koartikulasi( . 4!
"erikan penjelasan tentang netralisasi atas fonem %g% dan %k% dalam bahasa ndonesia disertai ontoh
Jawab
:
%g% $ garam0, %k% $ karam0 9.
Seara sinkronis, dari mana bisa diketahui bah4a suatu bunyi itu termasuk peristi4a &eroisasi? "uktikan
Jawab
:
/ntuk membedakannya, Xeroisasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu$ 1.( =feresis adalah proses penghilangan atau penanggalan satu atau lebih fonem pada a4al kata !.( =pokop adalah proses penghilangan atau penanggalan satu atau lebih fonem pada akhir kata ).( Sinkop adalah penghilangan atau penanggalan satu atau lebih fonem pada tengah kata. <.
7eristi4a monoftongisasi dilatarbelakangi oleh sikap pemudahan uapan atas bunyi-bunyi diftong. 7ada peristi4a diftongisasi, apa yang melatarbelakanginya? :elaskan dan berikan ontoh
Jawab
:
#ftongisasi adalah perubahan bunyi okal tunggal 'monoftong( menjadi dua bunyi okal atau okal rangkap 'diftong( seara berurutan. 7erubahan dari okal tunggal menjadi okal rangkap ini masih diuapkan dalam satu kenyaringan sehingga tetap dalam satu silaba. Kata sentosa sYntosa0 diuapkan sYntausa0.
21
A.
"erikan komentar atas kasus-kasus berikut 'a( Auto mobil hanya disebut mobil 'b( Bagai ini disebut begini '( Al salam menjadi assalam 'd( Mahardhika menjadi merdeka 'e( In-port menjadi impor
Jawab
:
ni merupakan monoftongisasi yaitu perubahan dua bunyi okal menjadi okal tunggal. 7eristi4a penunggalan okal ini banyak terjadi dalam bahasa ndonesia sebagai sikap pemudahan penguapan terhadap bunyibunyi diftong.
22