Dry eye, American Academy Ophthalmology, Focal Points, Guidelines, Occhio secco, linee guida, lubricating, Preferred Practice Patterns, Oculistica, Ophthalmology.Full description
Size Reduction Rev
spot radialDescripción completa
White SpotDeskripsi lengkap
focal infeksiusFull description
file pdf
Size Reduction
JENIS UJI KENDALI MUTU : PENGUJIAN DAN PENGUKURAN BIDANG FOKUS TABUNG INSERSI
A. TUJUAN Untuk memastikan bahwa estimasi ukuran focal spot (bidang fokus efektif) saat i ni adalah masih dapat ditoleransi dibandingkan dengan ukuran nominalnya. B. DAMPAK KETIDAKSESUAIAN FOCAL SPOT SIZE TEST Dampak ketidaksesuaian menyebabkan: Akan terjadi pergeseran jatuhnya titik tengah atau central point yang dihasilkan oleh sinar-x. Apabila terjadi pergeseran yang melebihi batas 3 derajat maka jatuhnya titik tengah sinar tidak tepat pada pertengahan film. Penggunaan fokus yang tidak tepat akan mengakibatkan penurunan kualitas radiograf berupa penambahan penumbra sehingga detail radiograf berkurang dan terjadi unsharpness. Hal ini mengakibatkan missing diagnosa sehingga memerlukan pengulangan foto radiograf dan juga menyebabkan dosis radiasi pada pasien bertambah. Contoh : Pada pemeriksaan sella tursica apabila ap abila menggunakan fokus besar maka akan terjadi penambahan penumbra yang mengakibatkan unsharpness dan detail radiograf berkurang. C. FAKTOR KETIDAKSESUAIAN 1. mA : Semakin besar nilai mA maka semakin besar nilai ukuran focal spot. 2. Kemiringan anoda : Semakin tinggi kemiringan anoda semakin kecil ukuran focal spot yang dihasilkan 3. Keausan target : Penggunaan pesawat dalam jangka waktu tertentu (t ua) akan berakibat pada kerusakan focal spot pada anoda. D. FREKUENSI PENGUJIAN 1. Setiap tahun sekali 2. Setiap dilakukannya perbaikan 3. Adanya pesawat sinar-x baru 4. Pergantian tabung sinar-x 5. Bila diperlukan E. LANDASAN TEORI 1. Alat uji a) Pesawat sinar-x : Salah satu jenis pesawat sinar-x yang digunakan untuk radiografi. Arti konvensional disini menunjukkan jenis pesawat dari pergerakkannya dimana pesawat konvensional konvensional pergerakkannya terbatas/stationer.
b) Tabung sinar-x : Tempat terjadinya interaksi antara elektron dengan target yang akan menghasilkan sinar-x. Fungsi tabung sinar-x adalah mengubah energi listrik ke dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sinar-x dan panas. c) Focal spot test tool RMI : Alat yang terdiri dari suatu lempeng logam bundar yang didalamnya terletak 12 grup “bar patterns” pada ukuran yang berbeda. 2. Alat yang diuji a) Focal spot : Daerah sasaran elektron pada anoda yang mengalami pancaran berkas elektron. Dibagi menjadi dua yaitu focal spot efektif dan focal spot nyata. Ukuran focal spot dibagi 2 yaitu focal spot besar dan kecil. F. LANGKAH PENGUJIAN 1. Alat dan Bahan a. Pesawat sinar-x siap pakai b. Kaset dan film ukuran 24x30 cm c. Focal spot test tool RMI d. Film sinar-x dan cupboard kast non screen e. Metter tape terkalibrasi f. Adhesive tape terkalibrasi 2. Langkah Pengujian a. Letakkan cupboard kaset yang telah diisi fresh film di at as meja pemeriksaan. b. Bagi dua permukaan cupboard kaset dengan blok Pb. c. Letakkan FS test tool diatas dan ditengah-tengah bagian pertama dari cupboard kaset. d. Atur tanda anoda-katoda pada FS test tool sesuai dan paralel dengan sumbu anoda-katoda tabung sinar-x. e. Atur jarak (FFD) 60 cm. f. Atur CR pada pertengahan resolution pattern. Batasi luas lapangan sebelah atas termasuk tanda 2 titik hitam. g. Letakkan marker R atau L dalam lapangan kolimasi. h. Setting faktor eksposi dengan kV 80 dan mAs 10 (small-FS) dan lakukan eksposi. i. Ulangi prosedur yang sama untuk sisa bagian film yang lain untuk 50 mAs (large focal spot). j. Proses film di kamar gelap dan keringkan. 3. Evaluasi dan Penilaian a. Hitung nilai magnifikasi gambarnya dengan memanfaatkan gambaran titik hitam dalam radiograf, cocokkan temuan magnifikasi yang terjadi dengan nilai M = 4/3 b. Tentukan grup bar pattern terkecil yang masih bisa diobservasi untuk masingmasing ukuran focal spot. Ingat : Catat semua data dan hitungan dalam worksheet. c. Bandingkan vertical dan horizontal 3 bar pattern 1) 1.0 mm FS ( jika 11 line pairs/mm resolved) 2) 2.0 mm FS ( jika 5-6 line pairs/mm resolved)
d. Berikan catatan atau komentar True/False, dan rekomendasi lainnya bil a diperlukan. G. PROSEDUR PENGUJIAN DAN EVALUASI HASIL PENGUJIAN 1. Alat dan Bahan a. Focal spot test tool RMI b. Block Pb c. Kaset non screen dan film 24 x 30 cm d. Pesawat sinar- X siap pakai e. Cairan processing dan hanger f. Kaca pembesar g. Water pass 2. Langkah Pengujian a. Letakkan focal spot test tool diatas kaset (sebagian / setengah bagian di blokdengan pb) pada permukaan meja pemeriksaan b. Cek axis anoda – katoda pada posisi sejajar dengan permukaan lempeng logam dari peralatan uji dengan water pass c. Atur FFD 60 cm dari permukaan kaset dan atur luas lapangan penyinaran secukupnya sesuai dengan ukuran focal spot test tool d. Lakukan eksposi dengan mA 80 dan mAs 10 menggunakan focal spot besar e. Ulangi langkah a-d pada setengah bagian kaset yang belum terekspose dengan focal spot kecil dan bagian yang telah terekspose ditutup menggunakan block Pb. f. Proses film di kamar gelap dan keringkan g. Lakukan pengamatan radiograf dengan menggunakan kaca pembesar h. Catat hasil pengamatan dan analisis hasil pengamatan 3. Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil pengamatan bar pattern terkecil yang masih bisa di observasi yang dilakukan oleh 10 mahasiswa Small Focus Horizontal Vertikal 1 9 8 2 9 8 3 9 8 4 9 8 5 9 8 6 9 8 7 9 8 8 9 8 9 9 8 10 10 10 Modus 9 8 No
Didapatkan modus bar pattern terkecil yang masih bisa di observasi, pada focal spot kecil bar pattern horizontal yang masih bisa terlihat di level 9 dan bar pattern di level 8. Bar pattern di level 9 menunjukkan 33,6 line pairs per milimeter dan besar focal spot efektif 1,1 mm. Bar pattern di level 8 menunjukkan 2,83 lp/mm dan besar focal spot effektif 1,3 mm. Pada focal spot besar bar pattern horizontal yang masih bisa terlihat di level 7 dan bar pattern vertikal di level 4 . bar pattern di level 7 menunjukkan 2,38 line pairs per millimeter dan besar focal spot efektif 1,3 mm dan level 4 menunjukkan 1,41 lp/mm dan besar fokus efektif 2,6 mm Bar pattern yang dapat dilihat menunjukkan ketajaman. Semakin banyak bar pattern yang dapat terlihat ketajaman yang dihasilkan semakin baik. Pada fokus kecil terdapat bar pattern horizontal 9 dan vertikal 8 sedangkan pada fokus besar terdapat bar pattern horizontal 8 dan vertikal 4 sehingga fokus yang semakin kecil menghasilkan ketajaman yang tinggi sedangkan fokus yang besar menghasilkan ketajaman yang rendah karena terbentuknya penumbra. Ukuran focal spot efektif yang berpengaruh pada ketajaman. Focal spot efektif yang kecil menghasilkan ketajaman yang tinggi sedangkan focal spot efektif yang besar menghasilkan ketajaman yang rendah, ditunjukkan dengan bar pattern yang terlihat. H. PEMBAHASAN Pada praktikum focal spot size yang kami lakukan di laboratorium 1 JTRR Semarang sudah sesuai dengan teori yang ada meliputi alat dan bahan, prosedur pengujian dan evaluasi hasil pengujian. Alat uji yang digunakan Focal Spot Test Tool RMI dengan FFD 60 cm, CP pada pertengahan Focal Spot Test Tool RMI dengan posisi bagian anoda diletakkan pada sisi anoda tabung dan posisi bagian katoda pada sisi katoda tabung. Eksposi menggunakan 80 KV dan 15 mAs dan menggunakan focus yang kecil. Melakukan prosedur yang sama pada bagian sisi yang tertutup blok Pb dan menggunakan fokus besar. Dilakukan pengamatan terhadap radiograf yaitu pengamatan bar pattern terkecil yang masih bisa di observasi untuk masing masing ukuran focal spot. I. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa ukuran focal spot yang besar menghasilkan resolusi yang rendah karena penumbra yang luas sedangkan ukuran focal spot yang kecil menghasilkan resolusi yang tinggi karena penumbra yang sempit. Penggunaan focal spot kecil lebih baik dibandingkan menggunakan focal spot besar jika untuk memperlihatkan detail dari suatu or gan yang diperiksa.