LAPORAN PRAKTIKUM FOCAL SPOT TEST Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kendali dan Jaminan Mutu Radiologi Dosen Pembimbing : Bapak Bagus Abimanyu, Abimanyu, S.Si, M.Pd.
Kelompok 3 Reguler 2B
. Angga Pandu A P &. Benytha )r )ri *uliani $. Dhoni Setiaan #. -usti Anandi +. Kori ing Retnani '. Maharani Ja Jaya /a /ardani ". Martiana Dei 0rani 1. Ri2a *usu3 0snando 4. Sirrir Asrori %. Su Su5i Re3anty . *u *udit /asti )
!P"#$%&%#'( !P"#$%&%+%( !P"#$%&%+'( !P"#$%&%'&( !P"#$%&%'#( !P"#$%&%&&( !P"#$%&%( !P"#$%&%$#( !P"#$%&%1&( !P"#$%&%1#( !P"#$%&%##(
PRODI D III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG 2!" KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Pu6i syukur penulis pan6atkan kepada )uhan *ang Maha 7sa atas rahmat dan karunia8ya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan dengan 6udul 9o5al Spot )est;. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari pembimbing serta bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengu5apkan terima kasih kepada : . Bapak -atot Murti /iboo, S.Pd, M.S5, selaku koordinator mata kuliah Kendali dan Jaminan Mutu Radiologi Jurusan )eknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang. &. Bapak Bagus Abimanyu, S.Si, M.Pd, selaku dosen pembimbing praktikum mata kuliah Kendali dan Jaminan Mutu Radiologi Jurusan )eknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang. $. Rekan8rekan seper6uangan kelompok $ kelas &B Jurusan )eknik Radiodiagnostik
dan
Radioterapi
Politeknik
Kesehatan
Kemenkes
Semarang. #. Semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan laporan ini selesai tepat pada aktunya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Semarang, Juli &%# Kelompok $
Judul Praktikum )empat
: Pengu6ian o5al Spot (Focal Spot Test)
: =ab $ J)RR Semarang
>ari, tanggal
: Selasa, 1 Maret &%#
/aktu
: $.%%8#.%% /0B
Dosen
: Bapak Bagus Abimanyu, S.Si.M.Pd.
A# Tu$u%& Pr%k'(kum Mengukur 3o5al spot si2e yang ter6adi saat penyinaran dari suatu tabung
sinar8?. B# M%&)%%' Pr%k'(kum Menambah dan memperdalam pengetahuan tentang u6i 3o5al spot • Memberi aasan dan in3ormasi terhadap pengu6i tentang kondisi •
ukuran 3o5al spot. C# L%&*%+%& Teor( !# T%,u&g +(&%r -.
)abung sinar8? adalah tempat ter6adinya interaksi antara ele5tron dengan target yang akan menghasilkan sinar8?. ungsi tabung sinar8? adalah mengubah energy listrik kedalam dua bentuk yang berbeda yaitu sinar8? dan panas. Pada struktur internalnya tabung sinar8? dibedakan dalam & bagian utama, yaitu katoda dan anoda. a( Katoda Katoda adalah sisi negati@e tabung sinar8? yang ber3ungsi mengeluarkan
energy
ele5tron
dirangkaikan
listrik
dan
mem3okuskan menu6u anoda !Bushong, &%%( katoda pada dasarnya memiliki & bagian utama yaitu 3ilament dan 3o5using 5up.
(
ilament ilament adalah kumparan kaat yang berukuran ke5il dan punya diameter & mm dan pan6ang 8& mm. di3ilamen ter6adi 3enomena emisi termionik yaitu kelarnya ele5tron dari atom8 atom 3ilament karena adanya pemanaan oleh arus listrik . 3ilament terbuat dari thoritied tungsten.
&(
o5using 5up o5using 5up terbuat dari lensa yang 3ungsinya mem3okuskan gerakan ele5tron pada saat membuka anoda. Se5ara garis besar, katoda sangat berpengaruh terhadap
ukuran 3o5al spot yang terdapat pada anoda. *ang mempengaruhi antara lain:
kuran dan bentuk 3ilament : semakin besar ukuran dan bentuk 3ilament maka ukuran 3o5al spot semakin besar
Dimensi dari 3o5using spot : semakin ke5il ukuran 3o5using 5up dan pelengkapan 3ilament yang dalam mengakibatkan pan5aran ele5tron semakin ke5il sehingga 3o5al spot semakin ke5il ke5il pula.
Karakteristik area listrik dari 3o5using 5up
Jarak antara anoda dan katoda
b( Anoda Anoda adalah sisi positi3 dari tabung sinar8?. anoda mempunyai & tipe, yaitu anoda putar dan anoda diam. Adapun 3ungsi anoda antara lain: •
Sebagai konduktor listrik yang menerima emisi
•
Sebagai pendukung mekanik dari target
•
Sebagai penyalur radiasi yang baik Anoda terbuat dari bahan dengan nomor atom tinggi yaotu
tungsten !Bushong, &%%(. )arget punya ketebalan & mm. Anoda mempunyai bagian bagian yang harus diperhatikan, antara lain : (
o5al spot o5al spot adalah daerah sasaran ele5tron pada anoda yang
mengalami
pan5aran berkas ele5tron.
o5al
spot
dibedakan men6adi &, yaitu 3o5al spot e3ekti3 dan 3o5al spot
nyata. o5al spot e3ekti3 adalah daerah 3o5us yang tampak tegak lurus dengan sinar pusat. Sedangkan 3o5al spot nyata merupakan daerah yang menerima pan5aran ele5tron dari 3ilament atau katoda !plat(. kuran 3o5al spot ada &, yaitu 3o5al spot ke5il dan besar. Besar atau ke5il 3o5al spot ditentukan oleh karakteristik 3ilament. o5al spot ke5il memerlukan kumparan 3ilament yang lebih ke5il dan sebaliknya. a. o5al spot besar, merupakan 3o5al spot yang mempunyai ukuran &8+ mm, 3o5al spot besar digunakan pada ob6ek dengan ketebalan tinggi. Contoh : Abdomen, Paru8paru, Jantung, Pembuluh darah dll. Kelemahan 3o5al spot besar menghasilkan geometris unshapness yang lebih besar disbanding memakai 3o5al spot ke5il. b. o5al spot ke5il, merupakan 3o5al spot yang mempunyai ukuran %,+8 mm. 3o5al spot ke5il akan mengalami unshapness geometri pada radiogra3. o5al spot digunakan untuk ob6ek yang tidak terlalu tebal, tetapi membutuhkan keta6aman tinggi !)hora, 7kstremitas, -igi( !Chesney, 4"+(.
5. >ubungan 3o5al spot dengan geometri5 unshapness. -eometri5 unshapness yaitu ketidak ta6aman yang ter6adi karena adanya area dari 3o5al spot sehingga sumber sinar dari target yang mengenai ob6ek tidak berupa titik !Chesney, 4"+(.
Kesimpulan dari gambar tersebut adalah 3o5al spot besar
akan menghasilkan penumbra dan unshapness
geometri5 besar begitu 6uga sebaliknya.
&(
Kemiringan Anoda Kemiringan anoda adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan target dengan titik 5entral aksis dari tabung. Besar sudut pada anoda adalah "%o &%o !Bushberg, 44#(. Kemiringan anoda akan berakibat pada hal8hal berikut : i. ii. iii.
$(
kuran 3o5al spot e3ekti3. Pemerataan keta6aman =uas lapangan penyinaran
Keausan target Penggunaan pesaat dalam 6angka aktu tertentu akan berakibat pada kerusakan anoda, khususnya 3o5al spot. Penyebab keausan target adalah pemanasan target dalam aktu singkat dan pemanasan yang tidak teratur dari target. Sedangkat akibat dari keausan target antaralain adanya penurunan keta6aman pada radiogra3 dan penurunan output radiasi.
2# U$( pe&gukur%& )o/%l +po'
Pengaturan 3o5al spot menggunakan RM0 3o5al spot test tool yang merupakan alat u6i yang standard an telah ditetapkan oleh 7MA. Alat ini terdiri dari suatu lempeng logam bundar yang didalahnya ter5etak & grup 9bar patterens; pada ukuran yang berbeda. Masing8masing grup terdiri dari ' buah slot yang disusun $ slot tegak lurus dan $ slot yang lain. kuran slot pada & grup itu berkurang sebanyak ' E mulai dari %,1 lpFmm +,'% lpFmm. =empengan ini disanggah silinder dengan diameter ".' 5m. disamping itu, pada lempengan tersebut 6uga terdapat & buah lubang yang ber6arak satu dengan yang lain ' 5m !kedua titik ini diperlukan untuk mengamati apakah penggunaan D untuk pengu6ian adalah tepat dengan magni3ikasi #F$ tinggi silinder penyangga adalah +,& 5m(.
D# Al%' *%& B%0%& Al%' 1 . Pesaat sinar ? Spesi3ikasi pesaat yang digunakan di =ab $ J)RR Seamarang
adalah : nit Model Serial umber 0nsert model o5al Spot
: 7"1'+ : &C4$$$ : e"1'+ : ,% F %,$
&. $. #. +. '. ". 1. 4.
Kaset tanpa 0S ukuran 1 5m & >anger ukuran 1 5m & RM0 o5al Spot )est )ool =embar Pb sebagai pembatas Penggaris /aterpass Ka5a pembesar Alat tulis
Gb : Focal spot test tool Model 112B
B%0%& 1 . ilm ukuran 1 5m & &. Cairan pro5essing $. Pengering E# Pro+e*ur
. =etakkan 3o5al spot test tool di atas kaset !setengah bagian diblok dengan Pb( pada permukaan me6a pemeriksaan. &. Cek ais anoda dan katoda pada posisi se6a6ar dengan permukaan lempeng logam dari peralatan u6i dengan menggunakan aterpass. $. Atur D '% 5m dari permukaan kaset dan atur luas lapangan penyinaran se5ukupnya sesuai dengan ukuran 3o5al spot test tool. #. =akukan eksposi dengan kondisi pemotretan kG 1%, mAs %. +. langi langkah sampai # pada setengah bagian kaset yang belum terekspose dan bagian yang terekspose ditutup Pb. '. Setelah ekspose yang kedua selesai, 5u5i 3ilm dalam larutan pro5essing. ". Keringkan 3ilm pada drying. 1. Setelah 3ilm benar8benar kering lakukan pengamatan pada radiogra3 menggunakan ka5a pembesar.
4. Catat hasil pengamatan dan analisis data hasil pengamatan.
F# H%+(l *%& Pem,%0%+%& H%+(l
Radiogra3 diobser@asi dengan mengamati grup yang masih mempunyai keta6aman yang 6elas. Data yang diperoleh disesuaikan dengan total ru6ukan ukuran 3o5al spot e3ekti3 yang disa6ikan pada table sebagai berikut: Smallest group resol@ed
=pFmm o3 group
Dimension o3 e33e5ti@e 3o5al spot
%,1#
#,$ mm
&
,%%
$," mm
$
,4
$, mm
#
,#
&,' mm
+
,'1
&,& mm
'
&,%%
,1 mm
"
&,$1
,+ mm
1
&,1$
,$ mm
4
$,$'
, mm
%
#,%%
%,4 mm
#,"'
%,1 mm
&
+,''
%," mm
Pada 3okus ke5il semua garis tampak terpisah se5ara tegas. Pada 3okus besar tampak garis blur atau hampir menyambung pada garis ke ' hori2ontal dan ke " garis @ertikal. Sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut :
o5al spot ke5il Pada pengu6ian pertama yaitu 3o5al spot dengan 3o5us ke5il, 3a5tor eksposi yang digunakan yaitu k@ 1%H mA %%H dan s %,%. Diperoleh gambaran semua garis tampak terpisah se5ara tegas sampai grup ke &.
o5al spot besar Pada pengu6ian kedua yaitu 3o5al spot dengan 3o5us besar, 3a5tor eksposi yang digunakan yaitu denagn k@ 1%H mA &%%H dan s %,%. Diperoleh gambaran group terke5il yang terpisah yang masih terlihat hingga group ke ' pada garis hori2ontal dan ke " garis @ertikal.
Pem,%0%+%& o
ntuk penggunaan 3okus besar tampak hingga group ke ' pada garis hori2ontal dan ke " garis @ertikal, maka ukuran 3o5us spotnya :
-roup : ' I ,1 mm H step " I ,+ mm
Dimensi 3o5al spotnya ,1 mm ? ,+ mm
kuran 3o5al spot masih dalam batas toleransi, yaitu maksimal '% E dari 3o5al spot baaan. Dari data di atas dapat disimpulkan pada 3o5al spot ke5il dimensi terke5il yang bisa dihasilkan adalah %," mm sehingga nilai detail yang dihasilkan 5ukup tinggi karena masih dapat mem@isualisasikan ob6ek yang ke5il. Sementara pada 3o5al spot besar detail yang dihasilkan masih kurang 6ika dibandingkan 3o5al spot ke5il karena hanya dapat mem@isualisasikan gambar dengan detail yang tinggi pada group ke ' pada garis hori2ontal dan ke " garis @ertikal dengan dimensi 3o5al spot sebesar ,1 mm ? ,+ mm.
G# Ke+(mpul%&
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada tanggal 1 Maret &%# di =ab $ J)RR Semarang dapat ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut : . o5al spot pada pesaat sinar unit model 7"1'+ yang terdapat di =ab $ J)RR Semarang masih dalam kondisi yang baik dan layak dioperasikan. &. o5al spot yang ke5il akan meningkatkan detail dan mengurangi ketidakta6aman radiogra3. $. Semakin besar 3o5al spot, maka penumbra semakin besar dan unshapness geometri semakin tinggi, detail semakin rendah. #. aktor83aktor yang mempengaruhi ter6adinya perubahan 3o5al spot adalah •
mA : semakin besar nilai mA semakin besar nilai ukuran 3o5al
•
spot kemiringan Anoda : semakin tinggi kemiringan anoda semakin ke5il ukuran 3o5al spot yang dihasilkan.
H# S%r%&
.
ntuk mendapatkan detail yang bagus, lebih baik menggunakan 3o5al spot ke5il pada saat eksposi.
&.
Pengu6ian 3o5al spot harus dilakukan se5ara periodik agar kondisi pesaat dapat terkontrol dan kualitas radiogra3 yang dihasilkan baik.