BAB 1 PENDAHULUAN
Penyakit fibrokistik mammae merupakan kelainan payudara yang paling sering ditemukan pada wanita dan biasanya didapatkan pada wanita pada usia dekade 3 – 4. Penyakit Pen yakit fibrokistik lebih tepat di sebut kelainan fibrokistik. Pasien biasanya datang dengan keluhan pembesaran multipel dan sering kali payudara yang menstruasi di sertai pada rasa nyeri payudara bilateral terutama menjelang menstruasi. Ukuran dapat berubah yaitu menjelang menstruasi terasa lebih besar dan penuh dan rasa sakit bertambah, bila setelah menstruasi maka sakit hilang / berkurang dan tumor pun mengecil.!,",3# $elainan fibrokistik ini di sebut juga mastitis kronis kistik, hiperplasia kistik, mastopatia kistik, displasia payudara dan banyak na ma lainnya. %stilah yang bermacam&macam ini menunjukkan proses epitelial jinak yang terjadi amat beragam dengan gambaran histopatologis maupun klinis yang bermacam&macam pula.!,",3# Scanlon mendefinisikan
panyakit fibrokistik sebagai '(uatu keadaaan di
mana di temukan adanya benjolan yang teraba pada payudara yang umumnya berhubungan dengan rasa nyeri yang berubah&ubah karena pengaruh siklus menstruasi dan menjadi memburuk sampai saat menopause).4# $elompok penyakit ini sering mengganggu ketentraman penderita karena kecemasan akan keluhan nyerinya. *ari suatu simposium di (outhampton, %nggris tahun !+- dinyatakan (uatu kondisi yang umum di sebut penyakit fibrokistik peyudara akan menjadi suatu problem klinis untuk abad yang akan datang. Pada pasien hal ini akan disebabkan dari perasaan tidak enak serta rasa cemas yang menyertainya dan mempengaruhi kualitas hidup pasien.4# eberapa bentuk kelainan fibrokistik mengandung risiko untuk berkembang menjadi karsinoma payudara, tetapi umunya tidak demikian.3,4# ila ada keraguan terutama bila pada massa tersebut teraba bagian ya ng konsistensinya berbeda, perlu dilakukan biopsi. 0yeri yang hebat dan berulang atau pasien yang khawatir dapat
1
pula menjadi indikasi untuk dilakukan eksisi kelainan tersebut untuk meyakinkan pasien tersebut. 3# 1umor pada jenis kelainan fibrokistik ini umumnya tidak berbatas tegas kecuali kista soliter. $onsistensi padat kenyal dan dapat pula kistik. 2enis yang padat, kadang&kadang sukar dibedakan dengan kanker payudara dini. $elainan ini dapat juga di jumpai pada massa tumor yang nyata, hingga jaringan payudara teraba padat, permukaan granular. $elainan ini dipengaruhi oleh faktor hormonal atau terjadi suatu gangguan keseimbangan hormonal.# Love ,
Gelmen dan Silen menyatakan bahwa mastodinia atau nyeri pada
payudara bukanlah suatu manifestasi penyakit tetapi lebih mungkin merupakan suatu respon fisiologis terhadap ariasi hormonal yang sesuai dengan gambaran histologis suatu kelainan fibrokistik . (etelah Love dkk menyatakan hal tersebut, 4 tahun kemudian Vorherr menyatakan Teori Estrogen Predominan yang menyarankan terapi medik untuk penyakit fibrokistik melalui supresi sekresi estrogen oarial dengan pemberian oral kontrasepsi rendah estrogen dan pemakaian siklis progesterone atau medroksiprogesteron.#
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
".! ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA
(2,3)
Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua sampai iga enam, dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media. $elenjar ini dimiliki oleh pria dan wanita. 0amun, pada masa pubertas, payudara wanita lambat laun akan membesar hingga membentuk setengah lingkaran, sedangkan pada pria tidak. Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan lemak dan dipengaruhi oleh hormon&hormon oarium (nell, "556#. (ecara umum, payudara terdiri atas dua jenis jaringan, yaitu jaringan glandular kelenjar# dan jaringan stromal penopang#. 2aringan kelenjar meliputi kelenjar susu lobus# dan salurannya ductus#. (edangkan jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan jaringan ikat. (elain itu, payudara juga memiliki aliran limfe. 7liran limfe payudara sering dikaitkan dengan timbulnya kanker maupun penyebaran metastase# kanker payudara 8aryono dkk, "5!!#. 9enurut (aymor "555# setiap payudara terdiri atas !&"5 lobus yang tersusun radier dan berpusat pada papilla mamma. (aluran utama tiap lobus memiliki ampulla yang membesar tepat sebelum ujungnya yang bermuara ke papilla. 1iap papilla dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap yang disebut areola mamma. Pada areola mamma, terdapat tonjolan&tonjolan halus yang merupakan tonjolan dari kelenjar areola di bawahnya. 2ika dilakukan perabaan pada payudara, akan terasa perbedaan di tempat yang berlainan. Pada bagian lateral atas dekat aksila#, cenderung terasa bergumpal&gumpal besar. Pada bagian bawah, akan terasa seperti pasir atau kerikil. (edangkan bagian di bawah puting susu, akan terasa seperti kumpulan biji yang besar. 0amun, perabaan ini dapat berbeda pada orang yang berbeda. 9angunkusumo, "556#.
3
9enurut 8oskins et, al "55# Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan, payudara dibagi menjadi lima regio, yaitu !. $uadran atas bagian medial inner upper :uadrant# ". $uadran atas bagian lateral outer upper :uadrant# 3. $uadran bawah bagian medial inner lower :uadrant# 4. $uadran bawah bagian lateral outer lower :uadrant# . ;egio puting susu nipple#
(ecara fisiologi, unit fungsional terkecil jaringan payudara adalah asinus. (el epitel asinus memproduksi air susu dengan komposisi dari unsur protein yang
4
disekresi apparatus golgi bersama faktor imun %g7 dan %g<, unsur lipid dalam bentuk droplet yang diliputi sitoplasma sel. *alam perkembangannya, kelenjar payudara dipengaruhi oleh hormon dari berbagai kelenjar endokrin seperti hipofisis anterior, adrenal, dan oarium. $elenjar hipofisis anterior memiliki pengaruh terhadap hormonal siklik follicle stimulating hormone =(8# dan luteini>ing hormone ?8#. (edangkan oarium menghasilkan estrogen dan progesteron yang merupakan hormon siklus haid. Pengaruh hormon siklus haid yang paling sering menimbulkan dampak yang nyata adalah payudara terasa tegang, membesar atau kadang disertai rasa nyeri. (edangkan pada masa pramenopause dan perimenopause sistem keseimbangan hormonal siklus haid terganggu sehingga beresiko terhadap perkembangan dan inolusi siklik fisiologis, seperti jaringan parenkim atrofi diganti jaringan stroma payudara, dapat timbul fenomena kista kecil dalam susunan lobular atau cystic change yang merupakan proses aging (oetrisno, "5!5@ (abiston, "5!!#. 2.2 FIBROKISTIK PAYUDARA/MAMMAE
a. Dee!"#"(1,3)
=ibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik payudara yang terjadi secara normal selama daur haid. Penyakit fibrokistik pada umumnya terjadi pada wanita berusia "&5 tahun A5B# $umar, "55-#. Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan proliferatif, bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan kombinasi dari 3 respon jaringan dasar, proliferasi epitel proliferatif#, fibrosis dan pertumbuhan kista nonproliferatif#. Proliferasi sel&sel epitel menyebabkan adenosis. Pada kasus&kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi epitel kurang tampak erek, "55#.
5
b. E$"%e&"''" (3) 9ereka yang beresiko terserang penyakit kista payudara adalah wanita yang berusia diatas 35 tahunan dan meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan juga wanita yang usianya 35 tahun ke bawah juga akan mengalami hal yang sama.
c. E*"''" (1,2,3) (ampai saat ini etiologi fibrokistik mammae belum diketahui dengan pasti, namun penyebabnya adalah multifaktorial yang saling mempengaruhi satu sama lain, yaitu !. ygote terdapat kanker yang sama. d. Persamaan lateralitas kanker payudara pada keluarga dekat dari penderita. e. (eseorang dengan sindrom klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali dari pria normal. f. Pernah mengalami infeksi, trauma, atau operasi tumor jinak payudara. g. 9empunyai kanker payudara kontralateral,dan kemungkinan beresiko 3&+ kali. h. Pernah menjalani operasi ginekologis, misalnya tumor oarium. ". Pengaruh 8ormon. a. Usia menarche C !" tahun, beresiko !,-&3,4 kali lebih tinggi daripada wanita yang menarche pada usiaA !" tahun. b. Usia menopause A tahun, beresiko ",& kali lebih tinggi.
6
c. Umur A35 tahun memiliki insiden yang lebih tinggi. d. 1idak kawin dan nullipara, resikonya "&4 kali lebih tinggi dari wanita yang kawin dan punya anak. e. 9elahirkan anak pertama pada usiaA 3tahun, resikonya " kali lebih besar. f. 1erapi hormonal yang lama. g. $ontrasepsi oral pada pasien tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik ganas, meningkatkan resiko hingga !! kali. 3. 9akanan a. 1erutama makanan yang mengandung banyak lemak. b. $arsinogen terdapat lebih dari "555 karsinogen dalam lingkungan hidup kita. 4. ;adiasi di *aerah *ada ;iwayat pernah mengalami radiasi di dinding dada karena radiasi dapat menyebabkan mutagen.
%. Pa*'e!e#"# (+)
$ista payudara biasanya muncul akibat dari hormon. 8ubungan dengan adanya respons jaringan payudara dan perubahan kadar hormon estrogen yang terjadi setiap bulannya selama masa reproduktif berlangsung. (eperti yang kita ketahui, bahwa setiap bulannya selama siklus haid makan jaringan payudara akan mengalami pembengkakan. *an rangsangan dari hormon pada jaringan payudara ini akan menyebabkan payudara menahan air serta kelenjar susu dan juga salurannya akan mengalami pelebaran. Dairan inilah yang selanjutnya berkumpul dan pada akhirnya akan membentuk kista payudara. *isaat sedang siklus haid, maka payudara sendiri memang akan mengalami pembengkakan, terasa nyeri dan mempunyai benjolan. *an setelah masa menstruasi,
7
maka biasanya pembengkakan yang terjadi payudara akan semakin berkurang, dan tidak akan terasa sakit dan nada benjolan. $arena penyebabnya adalah hormon maka kista payudara dapat mengecil, bahkan bisa hilang sendiri disaat seorang wanita mulai memasuki masa menopause. 1etapi tidak jarang juga kista payudara tetap mengalami pembesaran walaupun sudah melewati masa menopause.
e. Geaa K"!"# (-)
E
iasanya multipel bengkak dan nyeri tekan pada bilateral payudara menjelang menstruasi
E
1eraba massa yang bergerak bebas pada payudara
E
iasanya payudara teraba lebih keras dan benjolan pada payudara membesar sesaat sebelum menstruasi.
E
$eluar cairan dari putting
8
. H"#*'$a*''"()
?esi payudara diduga fibrocystic changes jika pada makroskopisnya tampak benjolan yang padat, kenyal, berkapsul, tidak melekat kulit/dasar, dan disertai kista& kista kecil. fibrocystic Changes ciri mikroskopisnya sediaan dengan 3 struktur Dysts tampak struktur kista kecil yang dilapisi selapis epitel. =ibrosis tampak sel" fibrosit dengan degenerasi hyaline. 7denosis tampak peningkatan jumlah acini di dalam tubulus. 2enis&jenis kista payudara !# 9ikrocysts, kista payudara jenis ini bentuknya terlalu kecil untuk dirasakan pada pemeriksaan (7*7;%pemeriksaan payudara sendiri# tetapi bisa dilihat pada pemeriksaan pencitraan seperti 9ammografi atau U(<. "# 9akrocysts, bentuknya cukup besar dirasakan dapat tumbuh sekitar ! hingga " inchi ",& cm# diameter kistanya. $ista payudara yang besar dapat memberikan
tekanan
pada
jaringan
menimbulkan nyeri dan ketidaknyamanan.
9
payudara
didekatnya
sehingga
. D"a!'#"#(1,2,3,+)
!. 7namnesis 7namnesis didahului dengan pencatatan identitas penderita secara lengkap. $eluhan utama penderita berupa benjolan di payudara, rasa sakit, keluar cairan di puting susu, eksema di sekitar areola, dimpling, kemerahan, ulserasi, peau dForange, dan keluhan pembesaran kelenjar getah bening aksilla atau metastase jauh. 8al&hal yang perlu ditanyakan berhubungan munculnya benjolan adalah sejak kapan muncul, progresifitas perkembangan tumor, sakit atau tidak. iasanya tumor pada proses keganasan atau kanker payudara mempunyai ciri khas dengan batas irregular, tidak nyeri, tumbuh progresif. Pengaruh siklus menstruasi terhadap keluhan tumor dan perubahan ukuran tumor, kawin atau tidak, jumlah anak, anaknya disusui atau tidak, riwayat penyakit kanker dalam keluarga, riwayat memakai obat&obat hormonal, dan riwayat pernah atau tidak operasi payudaradan obstetri&ginekologi. Perlu ditanyakan kepada pasien faktor resiko kanker payudara karena dengan mengetahui faktor resiko seseorang diharapkan dapat lebih waspada terhadap kelainan&kelainan pada payudara, baik secara rutin dengan (7*7;% pemeriksaan payudara sendiri# maupun secara periodik memeriksakan kelainan payudara atau tanpa kelainan kepada dokternya. agi dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik yang baik dan legeartis serta melakukan pemeriksaan mammografi pada penderita dengan high risk terhadap faktor tersebut. 2adi tujuannya adalah untuk lebih waspada, tidak untuk menakut&nakuti dan menimbulkan
kegelisahan
pada
orang&orang
10
yang
mempunyai faktor high
risktersebut. *isamping itu pula terdapat beberapa faktor resiko yang mempunyai kelainan mammary dysplasia, tidak kawin, dan sebagainya.*alam hal ini tidak dianjurkan untuk memakai obat&obat pil $ pada wanita&wanita dengan mammary dysplasia gross mammary dysplasia# atau wanita di atas 3 tahun. ".
Pemeriksaan =isik Grgan payudara dipengaruhi oleh faktor hormonal antara lain estrogen dan
progesteron maka sebaiknya pemeriksaan payudara dilakukan saat pengaruh hormonal ini minimal, yaitu setelah menstruasi lebih kurang satu minggu dari hari pertama menstruasi. *engan pemeriksaan fisik yang baik dan teliti, ketepatan pemeriksaan untuk kanker payudara secara klinis cukup tinggi. 1eknik pemeriksaan dilakukan dengan badan bagian atas terbuka, antara lain a.
Posisi tegak duduk#
Penderita duduk dengan tangan bebas ke samping, pemeriksaan berdiri di depan dalam posisi yang lebih kurang sama tinggi. (aat inspeksi yang perlu dinilai adalah a#
(imetris payudara kiri&kanan
b#
$elainan papilla
c#
?etak dan bentuknya
d#
;etraksi puting susu
e#
$elainan kulit
f#
1anda&tanda radang
g#
Peau dF orange
h#
*impling
i#
Ulserasi
b.
Posisi berbaring Penderita berbaring dan diusahakan agar payudara jatuh tersebar rata di atas
lapangan dada, jika perlu bahu atau punggung diganjal dengan bantal kecil pada penderita yang payudaranya besar. Palpasi ini dilakukan dengan menggunakan falang distal dan falang medial jari %,%%, %%%, %H dan dikerjakan secara sistematis mulai dari kranial setinggi iga ke " sampai ke distal setinggi iga ke 6, dan jangan dilupakan pemeriksaan daerah sentral subareolar dan papil. *apat juga sistematis dari tepi ke
11
sentral sentrifugal# berakhir di daerah papil.1erakhir diadakan pemeriksaan kalau ada cairan keluar dengan menekan daerah sekitar papil. *engan pemeriksaan rabaan yang halus akan lebih teliti daripada dengan rabaan tekanan keras. ;abaan halus akan membedakan kepadatan massa payudara. c.
9enetapkan keadaan tumor !. ?okasi tumor menurut letak kuadran di payudara atau terletak di daerah
sentral subareola dan di bawah papil#. Payudara dibagi atas lima kuadran yaitu
lateral atas, lateral bawah, medial atas, medial bawah, dan sentral. ". Ukuran tumor, konsistensi, batas&batas tumor tegas atau tidak tegas. 3. 9obilitas tumor terhadap kulit dan m.pektoralis atau dinding dada. d.
Pemeriksaan kelenjar getah bening regional a#
7ksilla
(ebaiknya dalam posisi duduk, karena posisi ini fossa aksilla jatuh ke bawah sehingga mudah untuk diperiksa dan lebih banyak dicapai.Pemeriksaan aksilla kanan, tangan kanan penderita diletakkan atau dijatuhkan lemas di tangan kanan/bahu pemeriksa dan aksilla diperiksa dengan tangan kiri pemeriksa. $elejar getah bening yang diperiksa, adalah & 9ammaria eksterna, di bagian anterior dan di bawah tepi m. pektoralis aksilla. & (ubskapularis di posterior aksilla. & (entral di bagian pusat aksilla. & 7pikal di ujung atas fossa aksillaris.
12
& (upra dan infraklaikuler serta leher utama, bagian bawah dipalpasi dengan cermat dan teliti b#
Grgan ?ain seperti hepar, lien untuk mencari metastasis jauh, dan tulang.
3. Pemeriksaan Penunjang 9ammografi
(uatu teknik pemeriksaan soft tissue. 7danya proses keganasan akan memberikan tanda&tanda primer dan sekunder. 1anda primer berupa fibrosis reaktif, cornet sign, adanya perbedaan yang nyata ukuran klinik, roentgenologik, dan adanya mikrokalsifikasi.
1anda&
tanda
sekunder
berupa
retraksi,
penebalan
kulit,
bertambahnya askularisasi, perubahan posisi papilla dan areola berupa bridge of tumor , keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglanduler tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mammae, dan adanya metastasis ke kelenjar. 9ammografi dapat mendeteksi tumor&tumor yang secara palpasi tidak teraba, jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan skrining.8anya saja untuk mass screening.Dara ini merupakan cara yang mahal dan hanya dianjurkan pada wanita dengan faktor high risk. $etepatan 3B&+B, tergantung dari teknisi dan ahli radiologinya.
7spirasi 2arum 8alus %GP(%# *alam prosedur ini dokter menyisipkan jarum tipis kedalam benjolan payudara dan berupaya untuk menarik aspirasi# cairan di dalam benjolan. 2ika cairan yang keluar dan benjolan hilang maka dokter bisa membuat diagnosis kista payudara.
. Pe!a*aa0#a!aa!
13
Penatalaksanaan pada kelainan fibrokistik ada " macam yakni !,",3,3,4# Me%"0a&e!*'#a
Pemberian obat&obatan anti nyeri dapat diberikan untuk mengurangi nyeri yang ringan sampai sedang. Pemberian obat anti diuretik serta pembatasan pemberian cairan dan garam. *i Perancis di coba pemberian progesteron untuk kelainan fibrokistik karena di anggap terdapat ke tidak mampuan fungsi corpus luteum sebagai penyebab nyeri dan timbulnya nodul, tetapi hal ini di sangkal dari penelitian double blind yang menggunakan plasebo di mana tidak didapatkan perbedaan yan g bermakna. *ari teori ' y!er!rolaktinemia dan estrogen over stimulasi' menyarankan pemberian bromokriptin dan dana>ol. 1etapi dari penelitian ini tidak memperlihatkan hasil yang impresif dan fakta yang ada menunjukkan bahwa lama pengobatan serta mekanisme kerjanya tidak di ketahui.
Be%a
Penatalaksanaan secara pembedahan dilakukan bila
- Pengobatan medis tidak memberikan perbaikan. *itemukan pada usia pertengahan sampai tua.
-
- 0yeri hebat dan berulang. - Perasaan kecemasan yang berlebihan dari pasien. Re%0#" &a&&'$a#*" dilakukan pada keadaan 4#
!.
9amary hipertrofi
". 9akromastia Pasien dengan makromastia akan datang dengan keluhan ulnar parestesia sebagai akibat dari terperangkapnya bagian terbawah pleksus brakialis. (ulit bagi wanita yang mengalami makromastia untuk melakukan aktifitas olahraga dan latihan. Pada kebanyakan wanita akan menyebabkan gangguan penampilan serta kurang 14
rasa percaya diri. ilateral makromastia sebagai akibat akhir sensitiitas organ terhadap estrogen. 3.
i.
P'!'#"# ()
Prognosis masih belum diketahui secara pasti namun karena penyebabnya adalah hormon maka kista payudara dapat mengecil, bahkan bisa hilang sendiri disaat seorang wanita mulai memasuki masa menopause.
.
K'&$"0a#" ()
!. $ekambuhan
15
Pengobatan dari kista payudara memang tidak menjamin !55B bisa membantu mengatasi kista. 2adi, pasien yang telah mengalami kista, maka resiko untuk kambuh lagi bisa saja terjadi asalkan sifat dari kista tidak berubah menjadi ganas dan tidak menimbulkan gangguan. 9aka terapi selanjutnya adalah mastektomi.
". $anker Payudara
BAB III KESIMPULAN
=ibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik payudara yang terjadi secara normal selama daur haid. Penyakit fibrokistik pada umumnya terjadi pada wanita berusia "&5 tahun A5B# $umar, "55-#. Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan proliferatif, bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan kombinasi dari 3 respon jaringan dasar, proliferasi epitel proliferatif#, fibrosis dan
16
pertumbuhan kista nonproliferatif#. Proliferasi sel&sel epitel menyebabkan adenosis. Pada kasus&kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi epitel kurang tampak erek, "55#. 9ereka yang beresiko terserang penyakit kista payudara adalah wanita yang berusia diatas 35 tahunan dan meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan juga wanita yang usianya 35 tahun ke bawah juga akan mengalami hal yang sama.
iasanya multipel bengkak dan nyeri tekan pada bilateral payudara menjelang menstruasi
E
1eraba massa yang bergerak bebas pada payudara
E
iasanya payudara teraba lebih keras dan benjolan pada payudara membesar sesaat sebelum menstruasi.
E
$eluar cairan dari puting
DAFTAR PUSTAKA
!.
land $%, Herenidis 9P, Idwar 9. Dopeland I9. "reast. #n$ Sch%art&'s Princi!le of Surgery. ( th ed. )e% *ork. +c Gra% ill #nternational . !+++ 33& ++.
".
Pisi ?ukito dkk. $elainan =ibrokistik *alam (jamsuhidajat, im de -ong penyunting uku 7jar %lmu edah. 2akarta. I
3.
%glehart 2*. The "reast. #n $ Sabiston's Tetbook of Surgery. /0th ed. Philadel!hia. J (aunders. !++! !5&5.
17
4.
9archant *2. 1ibrocystic changes. #n $ "reast 2iseases. Philadel!hia. " Saunders Com!any. !++- "!&"+.
.
;amli 9. $anker Payudara. *alam (oelarto ; penyunting $umpulan $uliah %lmu edah. agian edah =$U%. !++ 34"&63.
6.
(trombeck 2G. ;eduction 9ammoplasty. %n
-.
Datalioti ?, et al. The res!onse of surgeon to changing !atterns in breast cancer diagnosis. #n$ Euro!ean -ournal of Cancer. Lisbon. Pergamon. "55!. Hol 3-.
18