BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Belakang Kanker Kanker Payuda Payudara ra merupa merupakan kan salah salah satu satu topik topik yang yang diperlu diperlukan kan dalam dalam bidang bidang kesehatan dalam suatu masyarakat, serta merupakan kajian studi yang sangat menarik untuk dipelajari dalam dunia pendidikan. Kanker payudara menempati urutan pertama pada wanita setelah kanker leher rahim. Di Indonesia 9! tumor payudara justru dikenal dikenalii oleh oleh penderi penderita ta itu sendiri sendiri sehing sehingga ga memuda memudahka hkan n dokter dokter untuk untuk mendet mendeteksi eksi kanker kanker payuda payudara. ra. Berbed Berbedaa dengan dengan di negara negara barat barat dimana dimana setiap setiap wanita wanita usia usia subur subur diharuskan oleh asuransi kesehatan untuk memeriksakan payudaranya se"ara berkala sehingga stadium dini kanker payudara ditemukan jauh lebih tinggi daripada di negara berkembang. #al ini disebabkan tidak ada keharusan untuk wanita usia subur memeriksakan payudaranya. $akalah ini dibuat dengan harapan kita yang akan menjadi tenaga kesehatan dapat dapat melaku melakukan kan promo promoti% ti% dan pre&en pre&enti% ti% terhad terhadap ap masalah masalah'ma 'masala salah h penyaki penyakitt yang yang terdapat dalam masyarakat, terutama Kanker Payudara ()a $amae*. Dengan mengetahui penyebab penyakit, rantai proses terjadinya penyakit , tanda'tanda penyakit dan pen"egahannya, sehingga dapat dengan segera mengenali penyakit ini, dan dapat meren"anakan tindakan tindakan selanjutnya, yang kemudian dapat berdampak pada penurunan angka kejadian kanker payudara di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. +pakah konsep Kanker Payudara -. +pakah de%inisi Kanker Payudara
. +pakah +gent,host +gent,host dan en&ironment pada Kanker Payudara /. +pakah "hain o% in%e"tion Kanker Payudara 0. Bagaimana riwayat alamiah Kanker Payudara . +pakah dampak Kanker Payudara pada kesehatan . Bagaimana konsep kesehatan masyarakat 2. +pakah de%inisi kesehatan masyarakat 9. +pakah ruang lingkup kesehatan masyarakat 13. +pakah 4ujuan kesehatan masyarakat. 11. +pakah %aktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat di Indonesia 1-. +pakah +pakah sasaran kesehatan masyarakat dan upaya dalam ilmu kesehatan masyarakat masyarakat 1/. +pakah +pakah hubungan sarjana kesehatan masyarakat dalam Kanker Payudara 10. +pakah +pakah upaya pre&enti% dalam dala m Kanker Payudara 1. +pakah +pakah peran sarjana kesehatan masyarakat dalam melakukan melakukan edukasi pada masyarakat tentang Kanker Payudara 1. +pakah sur&eilans Kanker Payudara
1.3 Tujuan
1. $engetahui konsep Kanker Payudara -. $engetahui de%inisi Kanker Payudara . $engetahui +gent,host +gent,host dan en&ironment pada Kanker Payudara /. $engetahui "hain o% in%e"tion Kanker Payudara 0. $engetahui riwayat alamiah Kanker Payudara . $engetahui dampak Kanker Payudara pada kesehatan . $engetahui konsep kesehatan masyarakat 2. $engetahui de%inisi kesehatan masyarakat
. +pakah +gent,host +gent,host dan en&ironment pada Kanker Payudara /. +pakah "hain o% in%e"tion Kanker Payudara 0. Bagaimana riwayat alamiah Kanker Payudara . +pakah dampak Kanker Payudara pada kesehatan . Bagaimana konsep kesehatan masyarakat 2. +pakah de%inisi kesehatan masyarakat 9. +pakah ruang lingkup kesehatan masyarakat 13. +pakah 4ujuan kesehatan masyarakat. 11. +pakah %aktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat di Indonesia 1-. +pakah +pakah sasaran kesehatan masyarakat dan upaya dalam ilmu kesehatan masyarakat masyarakat 1/. +pakah +pakah hubungan sarjana kesehatan masyarakat dalam Kanker Payudara 10. +pakah +pakah upaya pre&enti% dalam dala m Kanker Payudara 1. +pakah +pakah peran sarjana kesehatan masyarakat dalam melakukan melakukan edukasi pada masyarakat tentang Kanker Payudara 1. +pakah sur&eilans Kanker Payudara
1.3 Tujuan
1. $engetahui konsep Kanker Payudara -. $engetahui de%inisi Kanker Payudara . $engetahui +gent,host +gent,host dan en&ironment pada Kanker Payudara /. $engetahui "hain o% in%e"tion Kanker Payudara 0. $engetahui riwayat alamiah Kanker Payudara . $engetahui dampak Kanker Payudara pada kesehatan . $engetahui konsep kesehatan masyarakat 2. $engetahui de%inisi kesehatan masyarakat
9. $engetahui ruang lingkup kesehatan masyarakat 13. $engetahui 4ujuan kesehatan masyarakat. 11. $engetahui %aktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat di Indonesia 1-. $engetahui sasaran kesehatan masyarakat dan upaya dalam ilmu kesehatan masyarakat 1/. $engetahui hubungan sarjana kesehatan masyarakat dalam Kanker Payudara 10. $engetahui upaya pre&enti% dalam Kanker Payudara 1. 1. $eng $engeta etahu huii pera peran n sarjan sarjanaa keseh kesehata atan n masy masyara araka katt dala dalam m mela melaku kukan kan eduk edukasi asi pada pada masyarakat tentang Kanker Payudara 1. $engetahui sur&eilans Kanker Payudara
.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
-.1 Konsep Kanker Payudara -.1.1 De%inisi Kanker Kanker payuda payudara ra adalah adalah tumor tumor ganas ganas yang yang menyeran menyerang g jaringa jaringan n payuda payudara. ra. 5aringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak se"ara tidak terkendali ($ardiana, -33*. Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus terus tumbu tumbuh h berupa berupa ganda. ganda. Pada Pada akhirn akhirnya ya sel'sel sel'sel ini menjadi menjadi bentuk bentuk bejola bejolan n di payudara. 5ika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel'sel kanker bisa menyebar (metastase* pada bagian'bagian tubuh lain. $etastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (lim%e* ketiak ataupun di atas tulang belikat. 6elain itu sel'sel kanker bisa bersarang di tulang, paru'paru, hati, kulit, dan bawah kulit (4apan, -330*. 1. 7tiologi 7tiologi dari kanker payudara belum diketahui se"ara spesi%ik, namun ada %aktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara, yaitu8 1. iwaya iwayatt pribadi pribadi tentan tentang g kanker kanker payu payudar daraa -. +nak perempu perempuan an dan saudara saudara perempua perempuan n dari wanita wanita dengan dengan kanker kanker payudara payudara . $enark $enarkee dini dini (kur (kurang ang dari dari 1- tahun tahun** /. ulipara ulipara dan usia usia maternal maternal lanjut lanjut saat kelahir kelahiran an anak pertama pertama (:3 tahun* tahun* 0. $enop $enopou ouse se pad padaa usia usia lan lanju jutt . iwaya iwayatt peny penyakit akit payuda payudara ra jina jinak k . ;bes ;besit itas as setel setelah ah meno menopa paus usee 2. Kont Kontra rase seps psii oral oral 9. 4erapi 4erapi pengg penggantian antian hormon hormon estrogen estrogen atau atau progest progesterone erone 13.
6wart -311* -311*
6aat ini belum ditemukan data yang pasti yang menjadi %aktor penyebab utama penyakit kanker payudara. 6ampai saat ini terjadinya kanker payudara diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak %aktor seperti %aktor genetika, lingkungan dan hormonal yaitu kadar hormon estrogen dalam tubuh yang berlebihan. Pertumbuhan jaringan payudara sangat sensiti% terhadap estrogen maka wanita yang terpapar estrogen dalam waktu yang panjang akan memiliki risiko yang besar terhadap kanker payudara. ?aktor risiko kanker payudara adalah jenis kelamin, dengan perbandingan lakilaki perempuan kira'kira 18133. Berdasarkan data penelitian #arrianto dkk di umah 6akit Dr. )ipto $angunkusumo tahun -330, %aktor risiko kanker payudara di antaranya adalah riwayat keluarga dengan penderita kanker payudara (10,9!*, menar"he dini (2,!*, nullipara (,3-!* dan pemakaian pil yang mengandung estrogen jangka panjang (/-,11!*. 6elain itu, juga terdapat %aktor risiko lain yang diduga berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara yaitu menopause terlambat, riwayat pemberian +6I, dan obesitas (#arianto, -330*. -. $ani%estasi Klinis 1.
4ahap'tahap pada kanker payudara adalah 8 ' 4ahap I terdiri atas tumor yang kurang dari - "m, tidak mengenai nodus lim%e, dan tidak terdeteksi adanya metastasis ' 4ahap II terdiri atas tumor yang lebih besar dari - "m tetapi kurang dari 0 "m, dengan nodus lim%e tidak ter%iksasi negati% atau positi%, dan tidak terdeteksi adanya metastasis ' 4ahap III terdiri atas tumor yang lebih besar dari 0 "m dengan nodus lim%e ter%iksasi positi% dalam area kla&ikular, dan tanpa bukti adanya metastasis ' 4ahap I terdiri atas tumor dan dalam berbagai ukuran dengan nodus lim%e normal atau ksnkerosa, dan adanya metastasis jauh (6melt=er, -33-*. /. 4ipe Kanker Payudara 1. Karsinoma duktal mengin%iltrasi, adalah tipe histologis yang paling umum, merupakan 0! dari semua jenis kanker payudara. Kanker ini sangat jelas karena keras saat dipalpasi. Biasanya bermetastasis ke nodus aksila, prognosisnya lebih buruk dari pada kanker jenis lainnya. -. Karsinoma lobular mengin%iltrasi, jarang terjadi, 0! sampai 13! kanker payudara. 4ipe ini umumnya multisentris, dengan demikian dapat terjadi beberapa penebalan beberapa area pada sala satu atau kedua payudara. . Karsinoma medular, menempati sekitar ! dari kanker payudara dan tumbuh dalam kapsul di dalam duktus. /. Kanker musinus menempati ! dari kanker payudara. Penghasil lendir, juga tumbuh dengan lambat sehingga kanker ini mempunyai prognosis yang lebih baik. 0. Kanker duktal'tubular jarang terjadi, sekitar -! dari kanker payudara.
. Karsinoma in%lamatori menimbulkan gejala nyeri tekan dan sangat nyeri, payudara akan keras dan membesar, kuit diatas tumor merah dan agak hitam, sering terjadi edema dan retraksi puting susu. . Karsinoma payudara in situ (6melt=er, -33-*
0. Pato%isiologi Kanker payudara adalah penyakit yang terjadi jika terjadi kerusakan genetik pada D@+ dari sel epitel payudara. +da banyak jenis dari kanker payudara. Perubahan genetik ditemukan pada sel epitel, menjalar ke duktus atau jaringan lobular. 4ingkat dari pertumbuhan kanker tergantung pada e%ek dari estrogen dan progesteron. Kanker dapat berupa in&asi% (in%iltrasi* maupun nonin&asi% (in situ*. Kanker payudara in&asi% atau in%iltrasi dapat berkembang ke dinding duktus dan jaringan sekitar, sejauh ini kanker yang banyak terjadi adalah in&asi% duktus karsinoma. Duktus karsinoma berasal dari duktus la"ti%erous dan bentuknya seperti tentakel yang menyerang struktur payudara
di sekitarnya. 4umornya
biasanya
unilateral,
tidak
bisa
digambarkan, padat, non mobile, dan nontender. Lobular karsinoma berasal dari lobus payudara. Biasanya bilateral dan tidak teraba. @ipple karsinoma (pagetAs disease* berasal dari puting. Biasanya terjadi dengan in&asi% duktal karsinoma. Perdarahan, berdarah, dan terjadi pengerasan puting (Lowdermilk et al -333*. Kanker payudara dapat menyerang jaringan sekitar sehingga mempunyai tentakel. Pola pertumbuhan in&asi% dapat menghasilkan tumor irregular yang bisa terapa saat palpasi. Pada saat tumor berkembang, terjadi %ibrosis di sekitarnya dan memendekkan )ooperAs ligamen. 6aat )ooperAs ligamen memendek, mengakibatkan terjadinya peau dAorange (kulit berwarna orange* perubahan kulit dan edema berhubungan dengan kanker payudara. 5ika kanker payudara menyerang duktus limpatik, tumor dapat berkembang di nodus limpa, biasanya menyerang nodus limpa
aCila. 4umor bisa merusak lapisan kulit, menyebabkan ulserasi. $etastasis diakibatkan oleh kanker payudara yang menempati darah dan sistem lympa, menyebabkan perkembangan tumor di tulang, paru'paru, otak, dan hati (Lowdermilk et al -333, 6wart -311* . Pemeriksaan penunjang Deteksi awal dilakukan untuk men"egah perkembangan kanker payudara. 4umor payudara yang lebih ke"ilk lebih mudah diobati bila terdeteksi dan prognosisnya lebih baik. Pemeriksaan untk mendetaksi kanker payudara antara lain8 (Breast #ealth K -313, 6wart -311*. a. Pemeriksaan payudara sendiri Pemeriksaan payudara sendiri dan pemeriksaan payudara klinis adalah prosedur murah dan tidak in&asi% untuk pemeriksaan payudara. +pabila ditemukan indikasi yang abnormal, yaitu benjolan atau penebalan pada jaringan payudara, sakit pada salah satu payudara atau pada ketiak. 6atu payudara menjadi lebih besar atau lebih rendah, puting tertarik ke dalam atau berubah posisi, perubahan kulit (mengkerut*, bengkak di bawah ketiak ayau tulang selangka, ruam pada atau sekitar kulit. 5ika ada tanda'tanda tersebut harus dilakukan tiga pengkajian, yaitu pemeriksaan klinis payudara, mammogra%i atau ultrasonogra%i, dan biopsy. b. $ammogra%i $amogra%i menggunakan sinar C dosis rendah untuk membuat gambaran rin"i dari payudara. $ammogra%i bisa mendeteksi kanker payudara pada tahap awal, bisa menunjukkan lesi yang tidak bisa dideteksi dengan pemeriksaan payudara klinis. +da - dua jenis pemeriksaan mamogra%i, skrining dan diagnostik. 6krining payudara dilakukan pada wanita tanpa gejala misalnya ketika ada benjolan pada payudara atau putting dis"harge ditemukan ada pemeriksaan payudara sendiri atau kelainan yang ditemukan selama skrining
mamogra%i. Eanita dengan implan payudara atau riwayat penyakit kanker payudara menggunakan diagnostik mamogra%i. ". ltrasonogra%i ltrasonogra%i dari lesi men"urigakan terdeteksi pada mamogra%i atau pemeriksaan %isik. ltrasonogra%i digunakan terutama sebagai metode relati% murah dan e%ekti% untuk membedakan massa kistik payudara, yang tidak memerlukan sampling, dari massa payudara padat yang biasanya diperiksa dengan biopsi, dalam banyak kasus, hasil dari biopsi adalah tumor jinak. @amun, sekarang mapan yang ultrasonogra%i juga memberikan in%ormasi berharga tentang si%at dan tingkat massa padat dan lesi payudara lainnya. d. $I $I digunakan untuk beberapa kasus, yaitu 8 kasus kanker payudara dengan hasil mammogra%i negati%, untuk mengetahui ukuran tumor dalam kanker lobular in&asi%, untuk memantau respon kanker payudara terhadap terapi preorerati%, ada kejanggalan antara penilaian pengkajian awal terhadap gumpalan di payudara. e. In%ra merah digital %. Positron 7mision 4omography 6"anning P74 s"anning digunakan untuk mengidenti%ikasi metastasis kelenjar getah bening nonaCilary untuk kanker payudara stadium lanjut dan kanker payudara in%lamatory sebelum memulai terapi non adju&ant. g. 4es
dan derajat (Doenges, -333*. Pengobatan untuk kanker payudara yaitu 8 (Bobak -330, 6met=er -33-, Eiknjosastro et al -33* 1. Pembedahan 4ujuan utama terapi lokal adalah untuk menyingkirkan adanya kanker lokal. Prosedur yang paling sering digunakan untuk penatalaksanaan kanker payudara lokal badalah mansektomi dengan atau tanpa rekonstruksi dan bedah penyelamatan kanker payudara yang dikombinasikan dengan terapi radiasi. 6ebelum pembedahan, dokter meren"anakan insisi yang akan dibuat dan menghindari jaringan parut yang akan tampak dab restruikti%. 6asaran pengobatan adalah untuk mempertahankan atau memulihkan %ungsi normal tangan, lengan, soket bahu pada tempat sakit setelah pembedahan. -. ekonstruksi Payudara . adiasi adiasi dianjurkan untuk wanita yang mengalami kanker stadium I dan II. 4erapi penyinaran radiasi biasanya dilakukan setelah insisi massa tumor untik mengurangi ke"enderungan kambuh dan untuk menyingkirkan kanker residual. /. 4erapi hormonal 0. 4ransplantasi sumsum tulang Kemoterapi dan radiasi menyebabkan toksisitas terhadap sumsum tulang, sehngga saat ini banyak dikembangkan transplantasi susmsum tulang. Prosedurnya men"akup pengangkatan susmsum tulang dari pasien dan memberikan kemoterapi dosis tinggi. 6usmsum tulang pasien, yang dipisahkan dari e%ek kemoterapi kemudian diin%uskan kembali se"ara intra&ena. . Kemoterapi Kemoterapi
diberikan
untuk
menyingkirkan
penyebaran
penyakit
mikrometastik. Kemoterapi digunakan setelah mansektomi. Pada beberapa kasus, kemoterapi diberikan dalam beberapa siklus, dan siklus kemoterapi %inal diberikan setelah radiasi. Kemoterapi tidak hanya diberikan sebagai
single drugs regiment tetapi multiple drug regiment. Program kemoterapi untuk
kanker
payudara
menggabungkan
beberapa
preparat
untuk
meningkatkan penghan"uran sel tumor dan untuk meminimalkan resistensi medikal. Preparan kemoterapi yang sering digunakan adalah "ytoCan ()*, methotreCate
($*,
%louroura"il
(?*,
dan
adryami"yn
(+*,
7%ek samping %isik kemoterapi yang umum adalah mual, muntah, perubahan rasa ke"ap, alopesia (rambut rontok*, mukositis, dermatitis, keletihan, penambahan berat badan, dan depresi sumsum tulang. . +dju&ant 4herapy -.1.- +gent, #ost dan 7n&ironment Kanker Payudara 1. +gent
. 7n&ironment Lingkungan biologis sosial, ekonomi dan budaya sangat menentukan penyebaran kanker payudara. Lingkungan biologis adanya riwayat keturunan. ?aktor biologis lainnya adalah penggunaan obat KB, hormon, obesitas dan paparan radiasi. ?aktor sosial, ekonomi dan budaya se"ara bersama'sama atau sendiri'sendiri sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumsi makanan masyarakat.
-.1. )hain o% In%e"tion Penyakit #IF+ID6
)hain o% In%e"tion atau rantai penularan penyakit meliputi )ausati&e agent, eser&oir, Portal o% 7Cit, $ode o% 4ransmission, Portal o% 7ntry, 6us"eptible #ost. a. )ausati&e +gent %aktor risiko ($a"donald dan ?ord ,199*. 1. -. . /. 0. . .
+sap rokok, polusi udara (industri,kendaraan* Konsumsi alkohol, mur ;besitas Paparan radiasi 6ejarah riwayat penyakit keluarga #ormon tampaknya juga memegang peranan penting dalam terjadinya kanker payudara. 7stradiol dan atau progresteron dalam daur normal menstruasi meningkatkan resiko kanker payudara. #al ini terjadi pada kanker payudara yang memiliki reseptor estrogen, dimana memang 03 ! kasus kanker payudara merupakan
kanker yang tergantung estrogen (Peter
telah
diketahui
mempengaruhi karsinogenesis kanker
payudara, diantaranya Ras, "'myc, epidermal growth factor receptor (7, erb' B1*, dan erb'B- (#7'-Fneu* (
yang sangat sistematis diberikan tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada stadium selanjutnya. Pada stadium ini, kemungkinan penyembuhan pada penderita adalah 3!. 6tadium II 8 4umor terbebas dalam payudara, besar tumor -,0 ' 0 "m, sudah ada satu atau beberapa kelenjar getah bening aksila yang masih bebas dengan diameter kurang dari "m. ntuk mengangkat sel'sel kanker biasanya dilakukan operasi dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel'sel kanker yang tertinggal. Pada stadium ini, kemungkinan sembuh penderita adalah 3 ' /3 !.
6tadium III + 8 4umor sudah meluas dalam payudara, besar tumor 0 ' 13 "m, tapi masih bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening aksila masih bebas satu sama lain. $enurut data dari Depkes, 2! kanker payudara ditemukan pada stadium ini.
6tadium III B 8 4umor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah dan ada edema (lebih dari sepertiga permukaan kulit payudara*, ulserasi, kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain atau ke jaringan sekitarnya dengan diameter - ' 0 "m. Kanker sudah menyebar ke seluruh bagian payudara, bahkan men"apai kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada. 6tadium I 8 4umor seperti pada yang lain (stadium I, II, dan III*. 4api sudah disertai dengan kelenjar getah bening aksila supra'kla&ikula dan $etastasis jauh. 6el'sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru'paru, hati, otak, kulit, kelenjar lim%a yang ada di dalam batang leher. 4indakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara. 4ujuan pengobatan pada stadium ini adalah palliati% bukan lagi kurati% (menyembuhkan*.
Dibawah ini merupakan bagan rantai penularan8
!ausa'",% A-%n'
Sus&%'"bl% H#s'
R%s%,#"
$anusia P#'al #$ En'(
P#'al #$ E/"'
M#*% #$ Tansm"ss"#n Gamba 2.1 !ha"n #$ In$%&'"#n P%n(a)"' Kan)% Pa(u*aa
-.1./ iwayat +lamiah Kanker Payudara iwayat alamiah penyakit (natural history o% disease* adalah deskripsi tentang perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada indi&idu, dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu inter&ensi pre&enti% maupun teurapetik ()D), -313*. Berikut merupakan riwayat alamiah dari kanker payudara 1. TAHAP PREPAT+GENESIS
4ahap prepatogenesis kanker payudara terjadi ketika seseorang memiliki %aktor'%aktor resiko kanker payudara. Beberapa %aktor resiko kanker payudara adalah sebagai berikut a. 5enis kelamin (seC* b. mur ". 4ingkat kemakmuranatau kekayaan d. iwayat Keluarga, e. #ormon
%.
Karsinogen.
2. TAHAP PRESIMT+MATIS
4ahap
presimtomatis
kanker
payudara
terjadi
pada
saat
karsinogenesis.
Karsinogenesis adalah mekanisme dimana bahan karsinogen menyebabkan terjadinya kanker. +da tiga tahapan dalam proses karsinogenesis, yiatu inisiasi, promosi dan progresi. Dalam salah satu jurnal, tahapan inisiasi dan promosi dijadikan satu dalam tahap yaitu %ase induksi.
o
4ahap inisiasi merupakan tahap permulaan dimana sel normal berubah menjadi premaligna. Karsinogen harus merupakan mutagen yaitu =a t yang dapat menimbulkan mutasi gen. Pada tahap ini, karsinogen bereaksi dengan D@+ menyebabkan ampi%ikasi gen dan produksi "opy multiple gen.
o
4ahap kedua adalah promosi. Promotor adalah =at non mutagen tetapi dapat menaikkan reaksi karsinogen dan dapat menimbulkan ampli%ikasi gen, "ontohnya adalah ester phorbol yangterdiri dari 4P+ ( 4etrade"onyl pharbol +"etat* dan P+ (1-'etinoyl Phorbol+"etat*. Dua tahap diatas masuk ke dalam %ase induksi yaitu perubahan sel normal menjadi sel maligna. 4eradapat tiga "ara perubahan sel normal menjadi sel maligna yaitu #yperplasia, dire"t trans%ormation, dan small sel% limited"an"ers.
o
4ahap ketiga yaitu progresi. Pada proses ini terjadi akti%ikasi,mutasiatau hilangnya gen. Pada tahap ini terjadi perubahan benigna menjadi premaligna dan maligna. Lamanya tahap progresi telah dapat diperkirakan. Darimammogra%i dapat dilihat
&olume tumor menjadi dua kali lipat dengan waktu berkisar //'129 hari (rata'rata -1- hari* 3. TAHAP KLINISA. a. Masa "n)ubasi
Lamanya masa inkubasi kanker payudara yaitu sekitar 13'10 tahun atau lebih. b. Taha P%n(a)"' D"n"
$un"ulnya gejala'gejala klinis kanker payudara. 4erkadang meskipun wanita di tubuhnya telah tumbuh kanker dia tidak merasakan gejala apapun.
)iri'"iri lainnya antara lain pendarahan pada puting susu, rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah mun"ul metastase ke tulang'tulang, kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema* pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh. -* +da perubahan pada kulit payudara diantara berkerut, iritasi, seperti kulit jeruk. * +danya benjolan'benjolan ke"il. /* +da luka di payudara yang sulit sembuh. 0* Payudara terasa panas, memerah,dan bengkak. * 4erasa sakit atau nyeri (bisa juga ini bukan sakit karenakanker, tetapi tetap harus diwaspadai*. * 4erasa sangat gatal di daerahsekitar puting . 2* Benjolan yang keras itu tidak bergerak (ter%iksasi* dan biasanya pada awal tidak terasa sakit. 9* +pabila benjolan itu kanker,awalnya biasanya hanya pada satu payudara. Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali degan mengetahui kriteria operabilitas #eagensen sebagai berikut 8 1* 4erdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1F luas kulit payudara*> -* +danya nodul satelit pada kulit payudara> * Kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa> /* 4erdapat model parasternal dan nodel suprakla&ikula> 0* +danya edema lengan dan metastase jauh> * 6erta terdapat dua dari tanda'tanda lo"ally ad&an"ed, yaitu ulserasikulit, edema kulit, kulit ter%iksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila
berdiameter lebih -,0 "m dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain ".
Taha %n(a)"' lanju'
Pada tahap ini dikenal stadium'stadium kanker payudara. 6tadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penelitian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Penentuan stadium kanker berdasarkan empat karakteristik yaitu ukuran kanker, apakah kanker tersebut in&asi% ataunon in%asi%, apakah kanker tersebut berada di kelenjar getah bening dan apakah kanker tersebut sudah menyebar ke organ atau bagian tubuh yang lain. 6elain itu ada tiga istilah lain yang menggambarkan stadium kanker payudara, yaitu lokal yang berarti kanker tersebut terbatas berada di payudara, lalu regional yang berarti kanker sudah menyebar ke kelenjargetah bening, terutama di daerah ketiak dan yang terakhir adalah distant yang berarti kanker sudah ditemukan di bagian tubuh yang lain. 6tadium 38 Pada stadium ini kanker digambarkan pada kondisi non in%asi%.4idak ada bukti sel'sel kanker atau sel abnormal non'kanker keluar dari bagian payudara, dan tidak ada bukti sel kanker atau sel abnormal nonkanker melalui atau menyerang jaringan lain. 6tadium ini sering disebut karsinoma in situ ()I6*. 6tadium 1
Pada stadium ini sudah memasuki kondisi in%asi%. 6tadium ini dibagi menjadi dua yaitu stadium 1+ dan stadium 1B.
•
Pada stadium 1+, benjolan kanker tidak melebihi dari - "m dan tidak menyebar keluar dari payudara. Perawatan sistematis akan diberikan pada kanker stadium ini,tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjutan.
•
Pada stadium 1B,ada dua kemungkinan yaitu pertama tidak ada tumor di daerah payudara, namun terdapat sekelompok ke"il sel kanker dikelenjar limpa dengan ukur lebih besar dari 3,- milimeter namun tidakmelebihi - milimeter. Kedua adalah adanya tumor di daerah payudara namuntidak melebihi - "m dan
ada sekelompok sel kanker di kelenjar limpa dengan ukuran lebih besar dari 3,milimeter namun tidak melebihi - milimeter.Pada stadium I, kemungkinan sembuh total untuk pasien adalah sebanyak3!. 6tadium -8 6tadium - dibagi menjadi dua yaitu stadium -+ dan stadium -B.
•
stadium -+ ada tiga kemungkinan yaitu pertama tidak adanya tumor didaerah payudara tetapi kanker dengan ukuran lebih dari - milimeterditemukan di 1 sampai kelenjar getah bening yang berada di bawah lengan(kelenjar getah bening aksila* atau di kelenjar getah bening di daerah tulang dada. Kedua, adanya tumor dengan ukuran - sentimeter atau kurang yangtelah menyebar ke kelenjar getah bening aksila. Ketiga ditemukannya tumor dengan ukuran lebih besar dari sentimeter tetapi tidak lebih dari 0 sentimeter, namun tidak menyebar ke kelenjar getah bening aksila.
•
stadium -B, adanya tumor lebih besar dari -"m namunkurang dari 0"m disertai adanya sel'sel kanker yang ebrukuran lebih dari3,-mm namun kurang dari -mm di daerah kelenjar getah bening ;. 6elain itu bisa juga ditemukannya tumor lebih besar dari -"m namun kurang dari 0"m, kanker yang telah menyebar ke 1 sampai kelenjar getah bening aksila atau kelenjar getah bening di sekitar tulang dada. Hang terakhir yaitu adanya tumor lebih dari 0"m tetapu tidak menyebar ke kelenjar getah bening aksila.
6tadium 8 6tadium ini dibagi menjadi tiga yaitu stadium +, B dan).
•
6tadium +
Berdasarkan data dari Depkes, 2! kanker payudara ditemukan pada stadium ini. Benjolan kanker sudah berukuran lebih dari 0"m dan sudah menyebar ke kelenjar lim%a disertai perlengketan satu sama lain atau perlengketan ke struktur lainya.
•
stadium B
tumor dengan ukuran baik ke"il maupun besar telah menyebar ke dinding dada dan atau kulit dada yang menyebabkan pembengkakan atau ulkus, tumor juga kemungkinan telah menyebar sampai ke kelenjar getah bening aksila 9 dan mungkin juga telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar tulang dada. 6elain itu pada stadium B terjadi im%lamasi kanker payudara.
•
stadium ),
kemungkinan tidak adanya tanda kanker payudara atau bila ada tumor bisa dalam ukuran berapapun dan telah menyebar ke dinding dada atau kulit payudara, dan kanker telah menyebar sampai ke kelenjar getah bening aksila 13 atau ke kelenjar getah bening diatas atau di bawah tulang selangka atau telah menyabar ke kelenjar getah bening aksila atau kelenjar getah bening di sekitar tulang dada. 6tadium / sel kanker sudah mulai menyerang bagian tubuh lainnya,seperti tulang, paru' paru, hati, otak, kulit, kelenjar lim%a yang ada di dalam batang leher. 4indakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara.6elain itu terdapat klasi%ikasi stadium kanker payudara berdasarkanrekomendasi I)) ( I nternational nion +gainst )an"er dari Eorld #elath;rgani=ation* F +5)) ( +meri"an 5oint )ommittee ;n )an"er yangdisponsori
oleh +meri"an
)an"er
6o"iety
dan
+meri"an
)ollege
o%6urgeons* yaitu klasi%ikasi sistem 4@$. 4@$ merupakan singkatan dari 4J yaitu tumor si=e atau ukuran tumor, @J yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan $J yaitu metastasis atau penyebaran jauh
*. 'aha a)h" %n(a)"'
Kelangsungan hidup pasien kanker payudara dipengaruhi oleh banyak hal seperti karakteristik tumor, status kesehatan, %a"tor genetik, le&el stress, imunitas, keinginan untuk hidup, dan lain'lain. #arapan hidup pasien kanker payudara dalam lima tahun digambarkan dalam %i&e'year sur&i&ak rate sebagai berikut 8 6tadium
%i&e'year sur&i&ak rate
3
133!
I
133!
II+
9-!
IIB
21!
III+
!
IIIB
0/!
I
-3!
-.- K;@67P K767#+4+@ $+6H++K+4 -.-.1 De%inisi Kesehatan $asyarakat $enurut Ikatan Dokter +merika (19/2*, kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha' usaha pengorganisasian masyarakat. Kesehatan masyarakat menurut Einslow (19-3*, Kesehatan $asyarakat ( Public Health* adalah ilmu dan seni men"egah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui saha'usaha Pengorganisasian $asyarakatJ untuk 8 1. -. . /. 0.
$eningkatkan sanitasi lingkungan Kontrol in%eksi di masyarakat Pendidikan indi&idu untuk kebersihan perorangan Pengorganisasian pelayanan'pelayanan medis dan perawatan Diagnosis dini, pen"egahan penyakit, dan pengembangan aspek sosial yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standart kehidupan yang
kuat untuk menjaga kesehatannya. -.-.- uang Lingkup Kesehatan $asyarakat $enurut Eahid Ibal $ubarak (-31-811*. Beberapa disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat antara lain8 1. Biologi -. Kedokteran . Kimia /. ?isika
0. . . 2. 9.
Ilmu Lingkungan 6osiologi +ntropologi Psikologi Ilmu pendidikan Ilmu yang se"ara garis besar menopang ilmu kesehatan masyarakat (disebut
sebagai pilar utama ilmu kesehatan masyarakat* adalah8 1. 7pidemiologi -. BiostatistikFstatistik kesehatan . Kesehatan lingkungan /. Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku 0. +dministrasi kesehatan masyarakat .
-.-.0 6asaran Kesehatan $asyarakat 6asaran kesehatan masyarakat adalah seluruh masyarakat termasuk indi&idu, keluarga dan kelompok, baik yang sehat maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi di masyarakat. 1. Indi&idu Indi&idu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual. 5ika indi&idu tersebut mempunyai masalah kesehatan karena ketidak mampuan merawat dirinya sendiri oleh karena suatu hal, maka akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya dan keluarga yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. -. Keluarga Keluarga merupakan unit terke"il dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta anggota keluarga lain yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. +ntara anggota saling bergantung dan berinteraksi. 5ika salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan, maka akan berpengaruh terhapap anggota yang lainnya dan keluarga merupakan %okus pelayanan kesehatan yang strategis.Berikut merupakan alasan yang menyebabkan keluarga menjadi %okus pela yanan. a. Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan b. Keluarga mempunya peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga ". $asalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan d. Keluarga sebagai tempat pengambilan keputusan (decisio ma!ig * dalam perawatan kesehatan e. Keluarga merupakan perantara yang e%ekti% dalam berbagai usaha'usaha kesehatan masyarakat . Kelompok khusus Dimana kelompok khusus tersebut merupakan sekumpulan indi&idu yang memiliki kesamaan jenis kelamin, umur, dan permasalahan. Kegiatan yang terorganisasi atau sekelompok masyarakat atau indi&idu sangat rawan terhadap masalah kesehatan karena ketidak mampuan dan ketidak tahuan mereka dalam
memelihara kesehatan dan merawat diri sendiri. Keterbatasan yang dialami bisa berupa %isik, mental, sosial, budaya dan ekonomi sehingga mereka membutuhkan bimbingan, pelayanan kesehatan, dan asuhan keperawatan. Kelompok khusus yang ada di masyarakat dan institusi dapat diklasi%ikasikan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi, yaitu sebagai berikut8 1. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhan ( growth ad de"elopmet *. a. Kelompok ibu hamil dan ibu bersalin (melahirkan* b. Kelompok ibu ni%as ". Kelompok bayi d. Kelompok anak balita e. Kelompok anak usia sekolah %. Kelompok usia lanjut -. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan. a. Penderita penyakit menular (kelompok penderita penyakit kusta, 4B), diare, malaria, kelompok penderita penyakit kelamin (gonore atau si%ilis* dan penyakit #IF+ID6. b. Penderita penyakit tidak menular, antara lain8 kelompok penderita penyakit hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jatung, kanker, stroke, ke"elakaan lalu lintas dan lain sebagainya. ". Kelompok "a"at yang memerlukan rehabilitasi, antara lain kelompok "a"at %isik seperti kebutaan, kelompok "a"at mental dan kelompok "a"at sosial. . Kelompok khusus yang mempunyai resiko tinggi terserang penyakit
a. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika. Penyalahgunaan obat dan narkotika merupakan suatu penyelewengan pengguna obat yang bukan ditujukan untuk medisFpengobatan atau tidak sesuai dengan indikasinya. b. Kelompok wanita tuna susila (E46* atau pekerja seks komersial. ". Kelompok kerja tertentu. Penyakit akibat kerja dapat menyerang semua tenaga kerja, misalnya dirumah sakit akibat pajanan bebagai bahan biologis, kimia atau %isik yang berbahaya di dalam lingkukan kerjanya. Diperlukan pen"egahan berupa upaya kesehatan dan keselamatan kerja yang telah didukung perangkat hukum untuk mewujudkan produkti&itas kerja optimal. uang lingkup kegiatan pada kelompok khusus men"akup upaya'upaya promoti%, pre&enti%, kurati%, rehabilitati% dan resosialitati%, melalui kegiatan yang terorganisasi berikut8 1. Pelayana kesehatan dan keperawatan -. Penyuluhan kesehatan . Bimbingan dan peme"ahan masalah terhadap anggota kelompok, kader kesehatan dan petugas panti /. Penemuan kasus se"ara dini 0. $elakukan rujukan medis dan kesehatan . $elakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat . +lih teknologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada petugas panti serta kader kesehatan Prinsip dasar kelompok khusus adalah sebagai berikut8 1. $eningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus -. $enekankan pada upaya pre&enti% dan promoti%
. Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan se"ara konsisten dan berkesinambungan /. $elibatkan peran serta akti% petugas panti, kader kesehatan dan kelompok sebagai subjek maupun objek pelayanan 0. Dilakukan di institusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kelompok khusus . Ditekankan kepada pembinaan perilaku'perilaku penghuni panti, petugas panti, lingkungan panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang mempunyai masalah yang sama ke arah perilaku sehat. /. $asyarakat -.-. paya'upaya dalam Ilmu Kesehatan $asyarakat 6e"ara garis besar upaya'upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain8 1. Pemberantasan penyakit baik menular maupun tidak menular -. Perbaikan sanitasi lingkungan . Perbaikan lingkungan pemukima /. Pemberantasan &ektor 0. Pendidikan (penyuluhan* kesehatan masyarakat . Pelayanan kesehatan ibu dan anak . Pembinaan gi=i masyarakat 2. Pengawasan sanitasi tempat'tempat umum 9. Pengawasan obat dan minuman 13. Pembinaan peran serta masyarakat , dsb.
BAB 3 ANALISA HUBUNGAN
.1 #ubungan 6arjana Kesehatan $asyarakat dengan Kanker Payudara .1.1 paya Pre&enti% 6arjana Kesehatan $asyarakat dalam Kanker Payudara 4enaga kesehatan masyarakat (Kesmas* merupakan bagian dari sumber daya manusia yang sangat penting perannya dalam pembangunan kesehatan dalam 6istem Kesehatan @asional (6K@*. Pembangunan kesehatan dengan paradigma sehat merupakan upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersi%at promoti% dan pre&enti%. Pelayanan promoti%, untuk meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan diperlukan program penyuluhan dan pendidikan masyarakat yang berjenjang dan berkesinambungan sehingga di"apai tingkatan kemandirian masyarkat dalam pembangunan kesehatan. Dalam program promoti% membutuhkan tenaga'tenaga kesmas yang handal terutama yang mempunyai spesialisasi dalam penyuluhan dan pendidikan. Pelayanan pre&enti%, untuk menjamin terselenggaranya pelayanan ini diperlukan para tenaga kesehatan masyarakat yang memahami epidemiologi penyakit, "ara'"ara dan metode pen"egahan serta pengendalian penyakit. Program pre&enti% ini merupakan salah satu lahan bagi tenaga kesehatan masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Keterlibatan kesehatan masyarakat dibidang pre&enti% di bidang pengendalian memerlukan penguasaan teknik'teknik lingkungan dan pemberantasan penyakit. Pelayanan kesehatan pre&enti% menurut winslow, Pro%esor Kesehatan $asyarakat dari Hale ni&ersity pada tahun 19-3 (dalam lea&el and )lark, 1902* mengungkapkan bahwa untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit, ada tiga tahap pen"egahan yang
dikenal sebagai teori fi"e le"els of pre"etio. #al ini meliputi pen"egahan primer, pen"emaran sekunder dan pen"emaran tersier. 1. Pen"egahan primer dilakukan saat indi&idu belum menderita sakit, meliputi hal'hal berikut. a. Promotion o% health Promoti% adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. paya promoti% dilakukan untuk meningkatkan kesehatan indi&idu, keluarga, kelompok dan masyarakat. 6etiap indi&idu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat in%ormasi yang "ukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Dalam hal ini sarjana kesehatan masyarakat berperan memberikan promosi kesehatan dalam upaya pen"egahan melalui peningkatan pengetahuan tentang "ara pen"egahan dan akibat yang ditimbulkannya.
b. 6pe"i%ik prote"tion saha ini merupakan tindakan pen"egahan terhadap penyakit'penyakit tertentu yang gangguan kesehatan indi&idu, keluarga, kelompok dan masyarakat. -. Pen"egahan sekunder dilakukan pada masa indi&idu mulai sakit meliputi hal'hal berikut. a. 7arly diagnosis and prompt treatment 7arly diagnosis mengandung pengertian diagnosa dini atau tindakan pen"egahan pada seseorang atau kelompok yang memiliki resiko terkena penyakit. 4indakan yang berupaya untuk menghentikan proses penyakit pada tingkat permulaan sehingga tidak akan menjadi parah. Prinsipnya diterapkan dalam program pen"egahan, pemberantasan dan pembasmian ma"am penyakit baik menular ataupun tidak dan memperhatikan tingkat kerawanan penyakit terhadap masyarakat yang tinggi. Kita sebagai sarjana kesehatan masyarakat berusaha memberikan #7 pada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini pada kanker payudara.
6edangkan Prompt treatment memiliki pengertian pengobatan yang dilakukan dengan tepat dan segera untuk menangani berbagai masalah yang terjadi. Prompt treatment merupakan tindakan lanjutan dari early diagnosis. Pengobatan segera dilakukan sebagai penghalang agar gejala tidak menimbulkan komplikasi yang lebih parah. b. Limitation o% disability saha ini merupakan lanjutan dari usaha pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak "a"at. Bila sudah terjadi ke"a"atan, maka di"egah agar ke"a"atan tersebut tidak bertamabah berat (dibatasi*, %ungsi dari alat tubuh yang menjadi "a"at ini dipertahankan semaksimal mungkin.peran bidan dalam hal tersebut yaitu memberikan pelayanan kesehatan se"ara pro%essional, melakukan pendampingan pada pasien untuk mendapatkan kesehatan se"ara sempurna, serta memberikan pendidikan kesehatan untuk masyarakat sejak dini . Pen"egahan tersier (rehabilitasi* ehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, sehingga dapat ber%ungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimalnya sesuai dengan kemampuannya.
.1.-
paya Pen"egahan Kanker Payudara Dari 6udut Pandang Kesehatan $asyarakat Pen"egahan kanker payudara merupakan suatu usaha men"egah timbulnya kanker
payudara atau men"egah kerusakan lebih lanjut yang diakibatkan oleh kanker payudara. Berdasarkan sudut pandang kesehatan masyarakat, usaha pen"egahan penyakit dibagi
menjadi 0 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit (Lea&ell and )lark*. +. $+6+ 67B7L$ 6+KI4 1. Health Promotio ($empertinggi @ilai Kesehatan* Promosi kesehatan ditujukan kepada orang sehat yang belum memiliki %aktor risiko dengan memberikan kondisi kepada masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak berkembang, seperti membiasakan pola hidup sehat sejak dini dan menjauhi %aktor risiko kejadian kanker
payudara yang dapat diubah
("hangeable*. Promosi kesehatan yang bisa dilakukan dengan "ara8 a. Penyuluhan kepada masyarakat untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung serat dan &itamin ), mineral, kloro%il (karena bersi%at antikarsinogenik, radioprotekti%,
serta antioksidan yang
dapat menangkal radikal bebas*. b. Penyuluhan kepada masyarakat untuk memperbanyak konsumsi kedelai serta olahannya (karena mengandung %itoestrogen yang dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara* ". 6osialisasi dan pembagian lea%let tentang pola hidup sehat dengan "ara kontrol berat badan, rutin berolah raga dan diet seimbang serta mengurangi konsumsi makanan berkadar lemak tinggi. d. 6osialisasi dan pembagian lea%let tentang pola hidup sehat tanpa rokok, alkohol dan stress berlebihan. #. $pecific Protectio 4ahap ini bertujuan untuk men"egah timbulnya kanker pada orang sehat tetapi memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Pen"egahan dapat dilakukan dengan "ara8 a. Pemeriksaan kesehatan kerja awal, untuk menilai dan mendeteksi dini apakah ada resiko yang dimiliki seorang pekerja sebelum dia ditempatkan pada suatu area kerja dengan sumber radiasi.
b. Isolasi sumber radiasi dan mengatur waktu kerja para pekerja yang berhubungan langsung dengan sumber radiasi supaya paparan radiasi tidak melebihi @+B yang ditetapkan oleh peraturan perundangan. ". Penyedian +PD yang sesuai dan tepat %ungsi bagi seluruh pekerja yang terpapar sumber radiasi (seperti 8
supaya tidak
menggunakan
alat kontrasepsi yang
mengandung hormon seperti pil, suntikan, dan susuk KB. e. $erangsang para ibu (bisa melalui penyuluhan, lea%let, pelatihan* untuk memberikan +6I kepada anak mereka setelah melahirkan. %. $ensosialisasikan prinsip 6+D+I (pemeriksaan payudara sendiri* kepada seluruh wanita yang beresiko untuk deteksi dini adanya kemungkinan terjadinya kanker payudara. g. $ensosialisasikan pemeriksaan mammogra%i kepada populasi beresiko agar dapat melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker payudara.
B. $+6+ 6+KI4 . %arly diagosis ad Promt &reatmet (Deteksi +wal Penyakit dan Pengobatan yang 4epat dan 6egera* Pen"egahan ini ditujukan untuk melakukan diagnosis dini terhadap penderita kanker payudara dan biasanya diarahkan pada indi&idu yang telah positi% menderita kanker payudara agar dapat dilakukan pengobatan dan penanganan yang tepat. Pen"egahan ini dapat dilakukan dengan beberapa "ara yaitu8 a. Pemeriksaan klinis untuk men"ari benjolan
atau kelainan lainnya, ins%eksi
payudara, palpasi, dan pemeriksaan kelenjar getah bening regional
atau aksila.
Dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang (dilakukan dengan menggunakan
alat'alat tertentu antara lain seperti ultrasonogra%i,
s"intimammogra%i, lalu
dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologis untuk mendiagnosis se"ara pasti penderita kanker payudara. Kita sebagai seorang kesmas dapat memberi penjelasan, sosialisasi dan • merangsang orang'orang yang sudah menunjukkan gelaja danFatau positi% kanker payudara untuk melakukan pemeriksaan klinis sehingga dapat dilakukan tindak lanjut sebelum kanker tersebut semakin berbahaya. '. (isability )imitatio (Pembatasan Ke"a"atan* 4ujuan tahapan ini adalah penanganan yang tepat pada penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya sehingga dapat mengurangi ke"atatan, men"egah komplikasi penyakit, dan memperpanjang harapan hidup penderita beberapa "ara yang dilakukan diantaranya dengan 8 Penatalaksanaan medis berdasarkan stadium kanker yang didiagnosis yaitu bisa dengan "ara operasiF pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan terapi hormonal. Kita sebagai seorang kesmas dapat memberi penjelasan, sosialisasi dan dukungan • kepada orang'orang yang sudah positi% kanker payudara untuk mau melakukan operasi, radioterapi, kemoterapi, dan terapi hormonal.
0.
Rehabilitatio (ehabilitasi* ehabilitasi dapat dilakukan dengan perawatan paliati% yang bertujuan untuk mempertahankan kualitas hidup penderita, memperlambat progresi%itas penyakit, mengurangi rasa nyeri dan keluhan lain serta perbaikan dibidang psikologis, sosial, dan spiritual. ehabilitasi bertujuan untuk mengurangi ketidakmampuan sehingga penderita dapat melakukan akti&itasnya kembali. paya rehabilitasi dilakukan baik se"ara %isik, mental, dan so"ial. 6eseorang yang sedang menjalani rehabilitasi harus mendapatkan
asupan gi=i yang baik, dukungan moral dari orang'orang terdekat sehingga mereka tidak merasakan ke"a"atan sebagai masalah berat. Kita sebagai seorang kesmas dapat memberi dukungan mental dan sosial kepada • orang'orang
pas"a
operasi
kanker
sehingga
mereka
tetap
berusaha
mempertahankan kualitas hidup mereka dan memaksimalkan kemampuan yang mereka miliki dengan sebaik'baiknya.
.1.
Peran 6arjana Kesehatan $asyarakat dalam $elakukan 7dukasi pada $asyarakat tentang Kanker Payudara 6arjana kesehatan masyarakat memberikan edukasi terhadap masyarakat dengan
penyuluhan. Penyuluhan dapat berupa pengenalan pada masyarakat tentang kanker payudara. 7dukasi dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan mengarahkan perilaku yang diinginkan dengan proses belajar mengajar ($aulana, -33*. 7dukasi dalam hal ini ditujukan kepada masyarakat agar masyarakat dapat memperoleh pengetahuan yang berkaitan dengan kanker payudara, memiliki perilaku hidup sehat dengan melakukan pen"egahan sehingga masyarakat menjadi mandiri dan dapat menularkan pula kepada sekitarnya. Dengan demikian, upaya kesehatan yang dilakukan, diarahkan pada upaya yang dapat mengarahkan masyarakat men"apai kesehatan yang "ukup agar dapat hidup produkti% 7dukasi yang dapat dilakukan oleh seorang sarjana kesehatan masyarakat yaitu sebagai berikut 8 1. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan, kader dalam melakukan edukasi tentang pemeriksaan payudara sendiri (6+D+I* kepada perempuan sejak usia -3 tahun. Dengan menggalakkan 6+D+I diharapkan deteksi dini dapat dilakukan dengan mudah dan sedini
mungkin. +dapun pemeriksaan yang dapat dilakukan 8 a. Perhatikan payudara dengan seksama, lihat apakah ada kelainan ataukah normal saja. )aranya ada dua, pertama dengan mengangkat kedua tangan +nda hingga di atas kepala. Kedua, letakkan kedua tangan +nda di pinggang. )ara ini bisa membantu mengenali payudara. +pakah ada perubahan bentuk atau payudara tidak simetris. 6elain itu, juga bisa melihat apakah terdapat kerutan pada payudara, kulit berubah seperti kulit jeruk. 5ika menemukan tanda ini sebaiknya segera periksa ke tenaga kesehatan. b. +ngkat lengan kiri ke atas kepala untuk melakukan pijatan lembut pada payudara.
d. Periksa juga puting dengan menekannya lembut. $emastikan apakah ada "airan yang keluar. 5ika puting menjadi lunak, mengeluarkan darah, "airan, puting bersisik, memerah, atau bengkak. segera melakukan pemerikasaan ke tenaga kesehatan e. Pemeriksaan payudara sendiri juga bisa dilakukan dengan berbaring. )aranya periksa daerah antara payudara dan ketiak, serta daerah antara payudara dan tulang dada, sambil berbaring. langi semua langkah di atas (gerakan meraba, memijat, dan menekan lembut* untuk payudara sebelah kanan. Easpadai benjolan di sekitar ketiak. -. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan lintas sektor dalam meggalakkan pola hidup sehat kepada masyarakat. 6ehingga masyarakat dapat melakukan pen"egahan mulai sejak dini. 7dukasi dapat dilakukan dengan8 a. $emberikan edukasi tentang menjaga personal hygien dengan sasaran E6 sebagai pen"egahan dan pemeliharaan tubuh. 7dukasi dapat dilakukan melalui media dan melalui kegiatan KI7. b. $emberi KI7 tentang pentingnya menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga se"ara teratur ". $emberikan edukasi gi=i seimbang dengan pola makan sehat.
.1. 4ujuan 6ur&eilans Kanker Payudara
Perlu dilakukan sur&eilans Kanker Payudara agar kita tahu berapa banyak a penderit Kanker Payudara dan bisa melakukan tindakan promoti% dan pen"egahan Kanker Payudara. 6ur&eilens Kanker Payudara memiliki tujuan umum dan khusus. +. 4ujuan umum 8 mengetahui besarnya masalah Kanker Payudara di suatu wilayah B. 4ujuan Khusus 8 1. $emantau seropre&alens Kanker Payudara pada suatu sub populasi. -. $emantau trenFke"enderungan in%eksi kanker payudara berdasarkan waktu dan tempat . $emantau dampak program /. $enyediakan data untuk estimasi dan proyeksi kasus kanker payudara di Indonesia 0. $enggunakan data pre&alens untuk ad&okasi . $enyelaraskan program pen"egahan dengan peren"anaan pelayanan kesehatan . $enyediakan in%ormasi untuk program 6+D+I (periksa payudara sendiri* 6alah satu langkah pen"egahan sekunder adalah dengan melakukan deteksi dini atau s"reening. Kanker akan memiliki prognosis yang lebih baik jika terdeteksi se"ara dini. Deteksi dini kanker ialah usaha untuk mendeteksi penyakit atau kelainan dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan se"ara "epat untuk membedakan orang'orang yang kelihatannya sehat, benar'benar sehat dan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan. 4ujuan dari deteksi dini ini untuk menemukan se"ara dini, yaitu kanker yang masih bisadisembuhkan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitass kanker (Imam, -339*. Langkah deteksi dini payudara yang umum dilakukan oleh masyarakat adalah Periksa Payudara 6endiri (6+D+I* atau Breast
6el% 7Camination (B67* pemeriksaan klinis atau )lini"al Breast 7Camination ()B7* dan mamogra%i (i"tor, -332*. Pemeriksaan sadari adalah pemeriksaan yang dilakukan seorang wanita untuk menemukan benjolan atau kelainan pada payudara (@)I, -313*. Ketika seorang wanita telah men"apai masa pubertasdan mulai mengalami perkembangan pada payudaranya, maka 6+D+I perlu dilakukan. #al ini memberikan kesempatan kepada seorang wanita untuk memahami tubuhnya sendiri dan membentuk kebiasaan yang baik untuk masa depan di kemudian hari (De 5ong, -33/*. 4ujuan utama dari pemeriksaan 6+D+I ini adalah membantu mengidenti%ikasi perubahan abnormal pada payudara sehingga dapat lebih "epat dilaporkan kepada petugas kesehatan (+)6, -313*. 4idak seperti pemeriksaan s"reening lainnya yang tingkat kee%ekti&itasannya telah dibuktikan, sampai saat ini tidak ada studi random terbaru yang membuktikan dengan melakukan 6+D+I meningkatkan usia harapan hidup. $eski tidak adanya mamogra%i, program 6+D+I tidak dianjurkan karena tingkat e%ekti&itasnya yang belum terbukti dalam menurunkan angka mortalitas (4homas, -33-*. Begitu pula hasil dari penelitian )anadian 4ask ?or"e on Pre&enti&e #ealth )are, tidak menemukan keuntungan dari pemeriksaan rutin dari 6+D+I. $ereka juga menemukan bahwa wanita yang dianjurkan mengenai 6+D+I dan melakukannya "enderung lebih sering menemui tenaga kesehatan, merasa "emas, dan melakukan biopsi yang jinak (BaCter, -33-*. @amun ada berbagai keberanian terhadap pernyataan untuk menghentikan program 6+D+I yang sudah dikenal masyarakat dan sudah berjalan lama ini. +lasan yang diberikan karena sebagian besar tumor ditemukan oleh wanita sendiri, dan dengan melakukan 6+D+I, membuat wanita lebih waspada terhadap keadaan payudara mereka. $elalui ini diharapkan mereka lebih dapat mampu menemukan tumor, meski mereka menemukannya ketika tidak se"ara khusus melakukan 6+D+I (Larkin,
-331*. Di negara berkembang, program ini merupakan program yang sederhana, murah, non'in&asi%, dan tidak berbahaya, yang tidak hanya diterima masyarakat, tapi juga mendorong wanita untuk melakukan tindakan akti% ikut bertanggungjawab terhadap upaya pen"egahan (@arimah, -33-*.