Fase Tumbuh Kembang dalam Pandangan Islam: A. FASE SEBELUM LAHIR Secara biologis pertumbuhan itu digambarkan dalam Al-Qur’an Al- Qur’an sesuai firman Allah pada surat Al-Mu’min Al-Mu’min ayat 67 sebagai berikut :
)
(
Artinya: Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Islam merupakan agama yang sangat memperdulikan pendidikan anak dalam kandungan, hal tersebut dibuktikan dengan hal-hal sebagai berikut: -
Diberikannya hak istimewa terhadap ibu yang sedang hamil selama bulan Ramadhan. Jika merasa khawatir apabila diteruskan berpuasa akan membahayakan kondisi janin dalam kandungan, maka puasa tersebut dapat diganti dengan membayar kifarat.
-
Islam memerintahkan kepada suami yang telah menceraikan istrinya untuk tetap memberikan nafkah kepada janin yang dikandung. 1
Stimulasi pada fase pralahir menurut Islam: 1. Membacakan Al-Qur'an (memperdengarkan tilawah Al-Qur'an)
Indera pendengaran mulai berkembang pada minggu ke 8
mengoptimalkan fungsi pendengaran janin
ketika sang anak memasuki masa kanak-kanak ia akan lebih mudah dalam menghafal alQur'an.
2. Membacakan Doa
Doa Nabi Zakariya yaitu yang tercantum dalam Al-Qur'an yang artinya :"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha
1
Erin. Ratna, 2012, Manusia 2012, Manusia Dalam Perspektif Perspektif Psikologi Psikologi Islam, Dept Islam, Dept 2 Litbang Kesppi.
Pendengar Doa.(QS. Ali Imran (3);38 ). Kata anak yang baik mengandung makna jadikanlah anak kami yang shaleh, berakhlaq mulia, dan beradab agar sempurna nikmat dunia dan akheratnya.
Doa Nabi Ibrahim yang tercantum dalam Al-Qur'an surat As Shaafaat :100 dan An Nahl : 78.
3. Mengajak Berbicara
Indera pendengaran selesai pembentukan pada minggu ke 24.
Indera pendengaran dibantu oleh air ketuban yang merupakan penghantar suara yang baik.
janin akan mulai mendengar suara aliran darah melalui plasenta, suara denyut jantung dan suara udara dalam usus.
janin akan bereaksi terhadap suara-suara keras, bahkan bisa membuat janin terkejut melompat.
mengajak janin berbicara dengan mengelus-elus perut dengan perkataan yang baik, biasanya respon janin dengan tendangan ke arah perut sang ibu.
4.
Menjaga Perilaku.
akhlak orang tua sangat berpengaruh terhadap akhlak anak-anaknya kelak 2
B. FASE SETELAH LAHIR 1. MASA BAYI (lahir-2 tahun) - mengembangkan kasih sayang dua arah - memberikan ASI
QS. Al-Baqarah ayat 233:
Artinya:
2
Qumi. Laila, 2011, Stimulasi Kecerdasan Spiritual Anak Pada Periode Pendidikan Pranatal Dalam Perspektif Islam, Salatiga : Stain Salatiga.
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Kewajiban orang tua terhadap bayi yang baru lahir, yaitu : a. mengumandangkan adzan pada telinga kanan dan iqomat pada telinga kiri, karena agar pertama-tama yang menembus pendengaran anak adalah kalimat tayyibah (ilahiyyah) atau kalimat seruan yang Maha Tinggi, dan juga merupakan pengajaran tentang syari’at islam ketika ia memasuki dunia. Kalimat tayyibah juga akan menjaga fitrah dari godaan syetan b. mencukur rambut pada hari ke tujuh c. aqiqoh d. memberi nama yang baik
Nabi saw sesuai sabdanya :
:
:
: .
Artinya: “berkata anas; bersabda Nabi saw; anak itu pada hari ketujuh dari lahirnya disembilihkan aqiqah dan diberi nama serta dicukur rambutnya, kemudian setelah umur enam tahun dididik beradab, setelah Sembilan tahun dipisah tempat tidurnya, bila telah umur 13 tahun dipukul karena meninggalkan sembahyang. Setelah umur 16 tahun dikawinkan oleh orang tuanya (ayahnya), ayahnya berjabat tangan dan mengatakan; saya telah mendidik kamu, mengajar dan mengawinkan kamu. Saya memohon kepada Tuhan agar dijauhkan dari fitnahmu di dunia dan siksamu di akhirat.”
2. MASA KANAK-KANAK (THUFULAH): 2-7 tahun -
perkembangan fisik: anak bertambah kuat dan mulai ingin banyak belajar (stronger, longer and learner)
-
perkembangan kognitif: mulai berpikir dan ingin tahu alasan sebab akibat
-
perkembangan emosional dan social: 2-5 tahun mulai mengatur perasaan, teman sangat penting.
-
Perkembangan Bahasa: usian 2 tahun menyebutkan puluhan kata dan usia 5 thun mapu bercerita.
-
Perkembangan sensorik dan motorik: usia 2 tahun naik tangga, menendang bola, memegang pensil dll. Usia 5 tahun memakai dan melepas pakaian sendiri.
-
masa untuk memberikan dasar-dasar Tauhid
-
tauhid adalah ilmu tentang keesaan Allah dan pembuktiannya (berkaitan dengan akidah)
-
masa untuk menanamkan pondasi
-
pada tahap 0-7 tahun, anak disebut sebagai tuan atau master dari orangtuanya. Anak bermain secara penuh karena anak belum siap untuk dididik melalui instruksi formal namun bukan berarti anak tidak mampu menangkap dan mengerti apapun. Anak belajar dari observasi dan imitasi sehingga pengaruh lingkungan sangat besar
-
Impresi yang didapat pada masa kanak-kanak sangat sulit untuk dihapus sehingga bila sejak dini diajarkan maka anak akan selalu dekat dengan agamanya
-
Tugas Perkembangan: a) pertumbuhan potensi-potensi indera psikologis, seperti pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. (QS. Al-Nahl : 78) b) mempersiapkan diri dengan cara membiasakan hidup yang baik, seperti dalam berbicara, makan, bergaul, dan penyesuaian diri dengan lingkungan, serta berperilaku. Pembiasaan ini terutama pada aspek-aspek afektif; c) pengenalan aspek-aspek doktrinal agama, terutama yang berkaitan dengan aqidah /keimanan.
-
Pengajaran yang di ajarkan kepada anak : a) usia 3 tahun, ajarkan ia mengucapkan la illaha illallah muhammadar rasulullah b) usia 4 tahun, ajar kan mengucapkan sallalahu ‘ala muhammadin wa ala ali Muhammad
c) usia 5 tahun, bila ia sudah dapat membedakan antara tangan kanan dan tangan kiri. Ajak anak ia menghadap kiblat dan ajarkan sujud d) usia 6 tahun, ajarkan anak shalat dan ajarkan ruku dan sujud. e) Usia 7 tahun, ajarkan anak untuk mencuci muka dan tangannya kemudian ajak untuk shalat f) Ini akan berlanjut hingga mencapai usia 9 tahun, kemudian ia harus diajarkan ritual sesungguhnya untuk berdoa dan shalat
3. MASA TAMYIZ: 7-10 tahun -
dapat membedakan yang haq dan yang bathil
-
dapat membedakan yang baik dan buruk berdasarkan penalarannya sendiri.
-
saaatnya anak mendapatkan pokok-pokok pendidikan syariat. syariat adalah hukum dan aturan islam (sumber Al Qur'an, Al Hadits, Ijtihad)
-
Anak mulai mampu membedakan yang baik dan yang buruk, benar dan salah. Pada usia ini, anak sudah dapat menangkap sebab akibat, berpikir secara logis, yang berarti ia siap untuk pendidikan formal.
-
Anak adalah “budak” dalam artian ia harus mengikuti instruksi orangtua dan guru. orangtua ditekankan untuk mendidik kedisplinan.
-
Tugas perkembangan: (1) perubahan presepsi kongkrit ke persepsi abstrak; (2) pengembangan ajaran-ajaran normatif agama melalui institusi sekolah
Perintah Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam (SAW). Beliau bersabda, ”Apabila anak telah mencapai usia tujuh tahun, perintahkanlah dia untuk melaksanakan shalat. Dan pada saat usianya mencapai sepuluh tahun, pukullah dia apabila meninggalkannya.” (Riwayat Abu Dawud). Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda , ”Ajarkanlah anakmu tata cara shalat ketika telah berusia tujuh tahun. Dan pukullah dia pada saat berusia sepuluh tahun (apabila meninggalkannya).” (Riwayat Tirmidzi).
Al-’Alqami dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi dalam syarah Al -Jami’ush Shaghir berkata “Hendaklah mengajarkan mereka hal-hal yg diperlukan mengenai shalat di antaranya tentang syarat-syarat dan rukun shalat. Dan memerintahkan mereka utk mengerjakan shalat setelah belajar.” Dia katakan juga bahwa “Diperintah-kannya memukul itu hanyalah
terhadap yg telah berumur sepuluh tahun krn saat itu ia telah mampu menahan derita pukulan pada umumnya. Dan yang dimaksud dgn memukul itu pukulan yang tidak membahayakan dan hendaknya menghindari wajah dalam memukul.”
4. MASA AMRAD (PEMUDA): 10-15 Tahun -
anak perlu mengembangkan potensinya
- pada masa ini anak juga mencapai aqil baligh (pandai menggunakan akalnya secara penuh) -
kepandaian mengatur harta yang dimulai dengan mengatur anggaran untuk dirinya sendiri
- pembinaan melalui: akidah, akhlak dan ibadah, pembinaan fisik, psikologi -
Islam menyerukan dan membiasakan anak dalam berolahraga.
Firman Allah dalam surah Al-Anfal ayat 60: Artinya: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggup (QS. AL-Anfal: 60)
5. MASA TAKLIF (BERTANGGUNG JAWAB): 15-18 Tahun - pada masa ini anak harus sudah tertanam rasa tanggung jawab baik pada diri sendiri, orang tua maupun lingkungannya. -
Tugas perkembangan:
1. memahami segala perintah Allah SWT dengan memperdalam ilmu pengetahuan (QS. Al-Isra : 36, QS. Tt-Taubah : 122); 2. mengimplementasikan keimanan dan pengetahuannya dalam tingkah laku nyata, baik yang berhubungan dengan diri sendiri, keluarga, komunitas sosial, alam semesta, maupun pada Tuhan 3. memiliki kesediaan untuk mempertanggungjawabkan apa yang diperbuat (QS. AlIsra) 4. membentengi diri dari segala perbuatan maksiat dan mengisi diri dengan perbuatan baik; 5. menikah jika telah memiliki kemampuan baik fisik maupun psikis; 6. membina keluarga ang sakinah, mawaddah, rahmah, dan harakah; 7. mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, sosial, dan agama.
6. MUKALLAF (UMUR MUDA): 18-35 Tahun -
masa penuh kekuatan dan semangat
-
masa berbahaya, cenderung pada pemuasan nafsu syahwat dan nafsu keduniaan
7. DEWASA: 35-50 Tahun -
masa kemantapan dan puncak kekuatan fisik dan mental
-
Manusia dianugerahi 'crystallized intellegence'
-
QS Al Qasas (28):14: " Dan setelah menjadi dewasa dan cukup umurnya, kami anugerahkan kepadanya hikmah dan ilmu pengetahuan."
-
diharapkan pada usia 40 tahun mendapatkan hikmah kebijaksanaan 'crystallized intellegence' . Yaitu pengetahuan terspesialisasi yang didapatkan bertahun-tahun yang diperoleh dari pengalaman.
8. TUA: 50-70 Tahun -
mulai tampak tanda-tanda kelemahan
9. LANJUT: >70 Tahun -
3
kelemahan menimpa bahkan tak berdaya 3
Fauzil. Adhim, 1996, Mendidik Anak Menuju Taklif , Yogyakarta : Pustaka Pelajar.