8
memajukan kepentingan mereka, jika kita melakukannya tanpa resiko bagi diri kita sendiri. Berbuat baik adalah cara untuk menjamin sikap timbale balik dalam hubungan kita satu sama lain dan menyampaikan kepada orang lain apa yang kita terima di masa lampau. 6roses dalam berbuat baik ada empat langkah. 6ertama, orang yang harus kita bantu mengalami bahaya besar atau resiko kehilangan sesuatu yang penting. edua, saya sanggup melakukan sesuatu yang secara langsung menyumbang untuk mencegah terjadinya kerugian atau kehilangan sesuatu. etiga, perbuatan agaknya mencegah terjadinya kerugian. eempat, man!aat yang diterima orang sebagai akibat perbuatan. "ikap yang dapat dilakukan dalam berbuat baik, Agus 6urwadianto (dalam ) Made, *+# a Mengutamakan altruism (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain b Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tak hanya menguntungkan dokter c Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak dibandingkan keburukannya misalnya# ewajiban menolong pasien gawat darurat, Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan, %idak menarik honorarium di luar kewajaran, Memberikan obat berkhasiat namun murah *. %idak merugikan %idak merugikan merupakan suatu cara teknis untuk menyatakan bahwa kita berkewajiban tidak mencelakakan orang lain, salah satu prinsip paling tradisional dari etika kedokteran. ewajiban untuk tidak merugikan seseorang dengan sengaja atau secara langsung. ewajiban untuk tidak merugikan akan melarang mengebut di jalan ( )bid#3>. "ikap yang dapat dilakukan dalam tidak merugikan, Agus 6urwadianto (dalam ) Made, *+# Menolong pasien emergensi # a b c d e !
Mengobati pasien yang luka %idak membunuh pasien ( euthanasia %idak menghina/mencaci maki/ meman!aatkan pasien %idak membahayakan pasien karena kelalaian Memberikan semangat hidup Melindungi pasien dari serangan
9
. eadilan eadilan adalah pembagian man!aat dan beban, serta pembagian barang dan jasa menurut standar yang adil. Akan tetapi, menentukan standar adil itu telah merepotkan dan membingungkan orang sepanjang masa ()bid#=3. eadilan nonkomparati! menentukan pembagian barang atau sumber dengan memakai standar yang tak tergantung dari tuntutan orang lain. Disini terdapat suatu prinsip pembagian atau perlakuan, bukan evaluasi terhadap keadaan khusus sebuah kasus atau kebutuhan individu. 6rinsip !ormal keadilan bersi!at non-komparati!, sejauh iya menetapkan suatu aturan untuk mengukur pembagian. 6rinsip material keadilan mem!okuskan suatu cirri yang relevan atau suatu criteria yang bisa menjadi dasar untuk mengadakan pembagian. Dengan demikian prinsip material keadilan bersi!at komparati!, sejauh menyangkut kebutuhan khusus dan atas dasar itu menentukan apa yang harus dilakukan %homas." (dalam ) Made, *+.
"ikap yang dapat dilakukan dalam keadilan menurut Agus 6urwadianto, (dalam ) Made, *+ # a b c d e !
Memberlakukan sesuatu secara universal Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama Menghargai hak seseorang %idak melakukan penyalahgunaan ewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya, beban,
sanksi secara adil g Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten h %idak member beban berat secara tidak merata tanpa alas an tepat/sah i %idak membedakan atas status sosial 5. Ftonomi Ftonomi adalah suatu bentuk kebebasan bertindak, dimana seseorang mengambil keputusan sesuai dengan rencana yang ditentukannya sendiri. 2ang pertama adalah kemampuan untuk mengambil keputusan tentang suatu rencana bertindak. Frang harus mampu memeriksa alternative-alternati! yang ada dan yang membedakannya. edua, orang harus mampu mewujudkan rencananya menjadi kenyataan %homas " (dalam ) Made, *+.
10
;alaupun otonomi itu penting dan memengang peranan kusial dalam bioetika, kita harus tetap mengerti otonomi dalam konteks komunitas dan juga tanggung jawab moral lain yang mungkin kita punya "ikap yang dapat dilakukan dalam otonomi Agus 6urwadianto (dalam ) Made, *+ a b c d e
Berterus terang Menghargai privasi Menjaga rahasia Membiarkan seorang dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri "abar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non
emergensi ! %idak berbohong meskipun demi kebaikan pasien g Menjaga hubungan (kontrak
D. Netraltas Ilmu Dan Tekn!l!g
;acana masalah netralisasi ilmu memang masih dalam perdebatan di kalangan masyarakat. %etapi pada hakikatnya ilmu itu mempunyai nilai Cetral (nol, dengan ilmu itu netral maka perkembangan ilmu pengetahuan bisa berkembang. "ehingga tidak tercampuri dengan suatu hal yang dapat menjadikan ilmu atau itu sendiri menjadi terhambat dalam perkembangannya. "edangkan netral itu sendiri ada berbagai pandangan yang pertama dalam pandangan Ontologi, yakni masalah atau hakikat netral itu sendiri. 2ang mempunyai ruang lingkup tentang baik buruknya ilmu yang telah ada. emudian dalam pandangan secara Epistimologi yaitu masalah bagaimana mendapatkan ilmu itu. Dan untuk mendapatkanya apakah sesuai atau malah menyimpang dari metode ilmiah. etika seorang ahli jantung ingin meneliti tentang jantung manusia. Ada suatu kendala apabila Dokter ini meneliti jantung selain jantung manusia seperti jantung
simpanse
misalnya,
tentu
hasilnya
berbeda
apabila
dokter
itu
menggunakan jantung manusia itu. %etapi masalahnya ada beberapa yang tidak menyetujui hal ini, dikarenakan telah keluar dari rasa kemanusiaan. 6adahal
11
tujuan awal agar data yang diperoleh valid dan lengkap, tetapi mereka salah memandang hal tersebut. "edangkan yang terakhir adalah netarisasi dalam pandangan Aksiologi ini menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu itu sendiri. "eperti suatu hal yang sangat disesalkan oleh Albert 8insten, karena penemuannya tentang nuklir. %ernyata manusia sebagai pengkonsumsi dari hasil temuan ilmu itu telah menyimpang atau menyalahi aturan yang ada. 6adahal 8insten meneliti nuklir bukan karena dia ingin menggunakannya sebagai bom/perusak, tetapi sebaliknya yaitu untuk kemaslahatan manusia sendiri. %etapi manusia sendirilah yang telah salah menggunakan hasil pikiran 8instein itu.
12
BAB III PENUTUP A. %ESIMPULAN
8tika adalah cabang !ilsa!at yang mengenakan re!leksi dan metode pada tugas manusia untuk menemukan nilai-nilai moral atau menerjemahkan nilai-nilai itu ke dalam norma-norma (etika dasar dan menerapkan nya pada situasi kehidupan konkret, 6ro!.Dr.9uido Maertens (dalam ) Made, *+. Bioetika tidak untuk mencegah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi menyadarkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai batas-batas dan tanggung jawab terhadap manusia dan kemanusiaan. Banyak ilmuwan yang secara ambisius akan mengembangkan teknologi biologi tingkat tinggi namun tanpa memperhitungkan sebuah perkembangan sosial dan kultural masyarakat. %eknologi bagaikan pisau bermata dua, karena teknologi berdampak negati! dan positi!. Ada juga ilmuwan yang mengabaikan baik dan buruk yang menjadi tata nilai masyarakat, karena mereka merasa bahwa ilmu pengetahuan tidak berada di domain tersebut, Djati (dalam Gepiyanto, *+. B. SARAN
Dalam pengambilan keputusan melakukan percobaan untuk mengadopsi temuan yang dapat dianggap paling berman!aat dari beberapa aspek harus memikirkan dampak negative dan positi! disekitarnya. @ekomendasi 8tika dan Bioetika yaitu# Mulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga, saling mengingatkan, kembangkan etika pro!esi.
13
DA&TAR 13PUSTA%A
Gepiyanto,
Agil.
*+.
Bioetika
Membuka
;ahana
Dunia.
(online.
https#//duniagil.wordpress.com/*+/*/*/bioetika/ Murtopo,
erulono.
*+5.
8tika
Dalam
"ains.
(online
http#//www.kompasiana.com/heroelon/etika-adalahsainsH77*bae77=ea45cc7!4b57=> Cuada, ) Made. *+.
14