ETIKA DALAM PENELITIAN PSIKOLOGI PSIKOLOGI Kajian terhadap Kode Etik Psikologi dari American Psychological Psychological Association (APA) dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi)
Makalah yang disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Disusun Oleh: Ugung Dwi Ario Wibowo Barry Adhitya Nyimas Dian Muwaga Musa Rosi Hernawati Alda Imelda Istivani Kusmono Eka Susanty
(190220090001) (190220090003) (190220090004) (190420090063) (190420090064) (190420090068)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PADJADJARAN PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS PSIKOLOGI PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI PROGRAM MAGISTER SAINS PSIKOLOGI Januari 2010
ETIKA DALAM PENELITIAN PSIKOLOGI Kajian terhadap Kode Etik Psikologi dari American Psychological Psychological Association (APA) dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi)
Kode etik tidak terlepas dari setiap aktivitas profesional. Penyusunan kode etik etik bertuj bertujuan uan untuk untuk meneta menetapka pkan n stand standar ar perilak perilaku u atau atau pedoman pedoman bagi bagi para para profes profesiona ional, l, khusus khususnya nya dalam dalam hal ini di bidang bidang Psi Psikolo kologi, gi, dalam dalam menjala menjalankan nkan fungsinya dengan mengacu pada kesejahteraan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas tersebut. Tidak terkecuali dalam aktivitas penelitian ilmiah, di mana kegia kegiata tan n pene penelit litia ian n ters terseb ebut ut hamp hampir ir selal selalu u melib melibat atkan kan manu manusi sia a seba sebaga gaii resp respon onde den. n. Guna Guna meli melind ndun ungi gi hak hak dan dan kese keseja jaht hter eraa aan n resp respon onde den, n, sert serta a melindungi peneliti dari hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan reputas reputasiny inya a sebaga sebagaii seoran seorang g profes profesion ional, al, maka maka dis disusu usunla nlah h kode kode etik etik yang yang berfungsi berfungsi sebagai sebagai safeguard (pelin (pelindun dung), g), dan mengat mengatur ur responsibility dari profesional yang bertindak sebagai peneliti. Dala Dalam m mela melaku kuka kan n penga pengamb mbila ilan n data data seba sebaga gaii salah salah satu satu bagi bagian an dari dari kegiatan penelitian, Graziano (2000) mengatakan bahwa seorang peneliti tidak hanya hanya melakuk melakukan an persia persiapan pan yang yang bersif bersifat at teknis teknis sepert sepertii memilih memilih partis partisipan ipan,, kontrol, pengukuran, dan sebagainya, namun juga melakukan persiapan yang berkait berkaitan an dengan dengan etika etika penelit penelitian ian.. Etika Etika penelit penelitian ian,, dalam dalam hal ini berkait berkaitan an dengan bagaimana seorang peneliti akan memperlakukan organisme, manusia dan hewan, untuk tujuan penelitian. Pedoman etika penelitian meliputi penelitian yang yang dilakuka dilakukan n terhada terhadap p manusi manusia a maupun maupun hewan, hewan, yang yang menekan menekankan kan pada pada perlaku perlakuan an yang yang manusi manusiawi awi dan sensit sensitif if terhad terhadap ap partis partisipa ipan n yang yang seringk seringkali ali mengha menghadap dapii berbag berbagai ai tingka tingkatt risiko risiko dan ancama ancaman n dalam dalam menjal menjalani ani prosed prosedur ur penelitian. Sebelum meminta kesediaan partisipan, peneliti harus yakin bahwa prosedur penelitiannya telah sesuai dengan nilai-nilai etis. Dalam kode etik yang mengatur aktivitas penelitian, terdapat isu-isu yang terkait dengan deception (penipuan), invasion of privacy (pelanggaran terhadap rahasia pribadi), dan hak partisipan untuk memperoleh informasi yang terkait dengan penelitian serta kebebasan memilih, yang umum diterapkan. Deception atau atau ‘pen ‘penip ipua uan’ n’ umum umum dila dilaku kuka kan n dala dalam m pene peneli liti tian an mesk meskii sifa sifatn tnya ya ringa ringan, n, misa misaln lnya ya ketika ketika pene penelit litii tidak tidak memb member erit itah ahuk ukan an maks maksud ud sebe sebena narn rnya ya dari dari treatment yang treatment yang diberikan kepada responden. Invasion of privacy potensial privacy potensial terjadi dalam penelitian yang melibatkan area sensitif yang terkait dengan penyesuaian psiko ps ikolo logi gis s sepe sepert rtii peri perila laku ku seks seksua ual, l, sika sikap p atau atau pikir pikiran an tert terten entu tu terh terhad adap ap kelompo kelompok k sosial sosial tertent tertentu u yang yang mungki mungkin n berdam berdampak pak pada pada rasa rasa aman aman secara secara sosial sosial yang dialami oleh responden, responden, atau hubungan hubungan dengan pasangan. pasangan. Akses peneliti terhadap data rekam medis pasien atau data perkembangan prestasi bela belaja jarr sisw siswa a yang yang bers bersif ifat at raha rahasi sia, a, juga juga berp berpot otens ensii terh terhad adap ap terja terjadin dinya ya pelang pelanggar garan an terseb tersebut. ut. Hal lainny lainnya a yaitu yaitu hak partis partisipa ipan n untuk untuk mempero memperoleh leh informasi yang terkait dengan penelitian, menuntut peneliti untuk memperoleh persetujuan persetujuan baik secara secara lisan maupun tertulis mengenai kesediaan kesediaan partisipan partisipan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dalam hal ini, peneliti tidak diperkenankan untuk memaksa orang lain untuk berpartisipas berpartisipasii dalam kegiatan penelitian yang dilakukan. Isu-is Isu-isu u terseb tersebut ut di atas atas juga juga berkait berkaitan an dengan dengan sit situas uasi-s i-situ ituasi asi dilemat dilematis is yang yang dihada dihadapi pi penelit penelitii dalam dalam menjala menjalanka nkan n kegiat kegiatan an penelit penelitian, ian, di antara antaranya nya adal adalah ah adan adanya ya konf konfli lik k kepent kepentin inga gan. n. Di satu satu sisi sisi,, pene peneli liti ti beru berupa paya ya untu untuk k memenu memenuhi hi tuntut tuntutan an masyar masyarakat akat akan akan solusi solusi dari dari permasa permasalaha lahan n yang yang terjadi terjadi,, namun di sisi lain, upaya yang ia lakukan untuk memperoleh solusi tersebut dapat melanggar hak individu atas rahasia pribadi. Permasalahan moral (moral ( moral 2
problem) problem) juga seringkali muncul, di mana dalam upaya memperoleh informasi yang yang akurat akurat,, bebera beberapa pa penelit penelitii melaku melakukan kan deception yang yang dapat dapat membu membuat at part partis isip ipan an mera merasa sa tida tidak k nyam nyaman an.. Sela Selain in itu, itu, pene peneli liti tian an juga juga berp berpot oten ensi si menyebabkan partisipan mengalami kerugian sebagai akibat dari partisipasinya tersebut. Untuk mengurangi kerugian yang mungkin akan dialami oleh partisipan, maka maka dis disusu usunla nlah h kode kode etik etik peneli penelitia tian n sebaga sebagaii pedoma pedoman n bagi bagi penelit penelitii untuk untuk meminimalisir dampak yang merugikan terhadap partisipan.
I. Ethical Ethical Conduc Conductt as Guide Guideline lines s Dala Dalam m menj menjal alan anka kan n pene peneli liti tian an yang yang meli meliba batk tkan an manu manusi sia a seba sebaga gaii partisipan, penting untuk diingat bahwa partisipanlah yang memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Peneliti harus memperoleh persetujuan secara lisan maupun tertulis yang menyatakan kesediaan mereka untuk menjadi bagian dalam dalam kegiata kegiatan n penelit penelitian ian.. Jika Jika dalam dalam penelit penelitian ian deception harus digunakan digunakan sebaga sebagaii metoda metoda yang yang dapat dapat mening meningkat katkan kan kemurn kemurnian ian hasil hasil penelit penelitian ian,, maka maka peneliti harus yakin bahwa deception yang dilakukan tidak menimbulkan risiko yang serius atau bersifat jangka panjang kepada partisipan, dan peneliti wajib menjelaskan menjelaskan tentang tujuan tujuan deception deception tersebut tersebut kepada partisipan partisipan dalam sesi debriefing, debriefing, di akhir penelitian. Selain itu, peneliti harus menjaga kerahasiaan data hasil penelitian, terutama yang terkait dengan identitas partisipan. Tanggung jawab secara etika dalam penelitian terletak di pihak peneliti. Karenan Karenanya, ya, dalam dalam menjal menjalanka ankan n penelit penelitian ian yang yang melibat melibatkan kan manusi manusia, a, maka maka peneliti harus: 1. Menilai kegunaan penelitian terhadap ilmu pengetahuan. pengetahuan. 2. Mempert Mempertimb imbang angkan kan tingka tingkatt risiko risiko terhad terhadap ap partis partisipa ipan, n, apakah apakah keuntun keuntungan gan penelitian yang diperoleh dapat mengatasi kerugian yang diakibatkan oleh proses penelitian, dan apakah pedoman-pedoman etika telah diikutsertakan untuk meminimalisir risiko. 3. Jika Jika risik risiko o terha terhada dap p part partis isipa ipan n lebi lebih h besa besarr dari dari manf manfaa aatt yang yang dipe dipero roleh leh pene peneli liti tian an,, maka maka pene peneli liti ti haru harus s mera meranc ncan ang g ulan ulang g atau atau meng menghe hent ntik ikan an penelitian. Selain Selain meliba melibatka tkan n manusi manusia a sebaga sebagaii partis partisipa ipan, n, penelit penelitii juga juga sering seringkal kalii melibatkan hewan sebagai bagian dari penelitian yang dilakukan. Sama halnya denga dengan n pene peneli liti tian an yang yang dilak dilakuka ukan n terh terhad adap ap manu manusi sia, a, terd terdap apat at etika etika yang yang berkaitan dengan bagaimana seharusnya peneliti memperlakukan hewan-hewan terseb tersebut, ut, mengin mengingat gat hewan hewan adalah adalah captive captive participant participant yang yang tidak tidak memilik memilikii kemamp kemampuan uan untuk untuk member memberika ikan n perset persetuju ujuann annya ya untuk untuk berpar berpartis tisipas ipasii dalam dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan terhadap hewan umumnya lebih bersifat invasive diband dibanding ingkan kan dengan dengan penelit penelitian ian terhad terhadap ap manusi manusia, a, dan karena karenanya nya tingkat risiko yang dihadapi hewan lebih serius dibandingkan dengan manusia. Untuk Untuk memini meminimal malisi isirr risiko risiko yang yang berdam berdampak pak kerugia kerugian n bagi bagi partis partisipan ipan,, maka maka berb berbag agai ai asos asosia iasi si atau atau masy masyar araka akatt prof profes esion ional al meny menyus usun un kode kode etik etik sebagai pedoman bagi para profesional, khususnya dalam melakukan penelitian. Dalam makalah ini, akan dikaji kode etik yang terkait dengan penelitian, yang disusun disusun oleh American American Psychologic Psychological al Associati Association on (APA) dan Himpunan Himpunan Psikologi Psikologi Indonesia (Himpsi).
II.America II.American n Psych Psycholo ologic gical al Associ Associati ation on (APA) (APA) – Ethica Ethicall Standa Standards rds on Research and Publication Etika yang terkait dengan penelitian dan publikasi diatur di dalam suatu section tersendiri dalam kode etik yang disusun oleh APA, sebagai berikut: 3
8.01 Institutional Approval Bilamana persetujuan institusi dipersyaratkan, maka psikolog harus memberikan info inform rmas asii akur akurat at meng mengen enai ai prop propos osal al pene penelit litian ian mere mereka ka dan dan memp mempero eroleh leh persetujuan persetujuan terlebih dahulu untuk melakukan melakukan penelitian. penelitian. Penelitian Penelitian dilakukan dilakukan dengan mengacu pada protokol penelitian yang telah disetujui. 8.02 Informed Consent to Research a. Untuk memperoleh memperoleh persetujuan, persetujuan, maka psikolog psikolog memberikan informasi informasi kepada partisipan mengenai: 1. Tujuan penelitian, penelitian, durasi, durasi, dan prosedur. prosedur. 2. Hak partisipan partisipan untuk menolak berpartisipasi berpartisipasi atau mengundurkan mengundurkan diri pada saat pelaksanaan penelitian. 3. Kons Konseku ekuen ensi si yang yang berka berkait itan an deng dengan an penol penolak akan an atau atau peng pengun undu dura ran n diri diri partisipan. 4. Faktor-fakto Faktor-faktorr yang diperkirakan diperkirakan dapat mempengaruhi mempengaruhi kesediaan partisipan, partisipan, seperti risiko, ketidaknyamanan, dan dampak yang merugikan. 5. Manfaat Manfaat dari penelitian penelitian yg dilakukan. dilakukan. 6. Batas-batas Batas-batas kerahasi kerahasiaan. aan. 7. Insentif atas partisipasi partisipasi dalam penelitian. 8. Piha Pihak-p k-piha ihak k yang yang dapa dapatt dihub dihubun ungi gi meng mengen enai ai pene penelit litia ian n dan dan hakhak-ha hak k partisipan. b. Ps Psik iko olog log yang ang melak elaku ukan kan pen penelit elitia ian n int interv ervens ensi deng denga an mener enerap apka kan n experimental treatments terhadap partisipan, maka di awal penelitian harus menjelaskan mengenai: 1. Dasar-dasar Dasar-dasar eksperiment eksperimental al dari treatment yang treatment yang akan diberikan. 2. Perlakuan Perlakuan yang akan dan tidak akan diberikan diberikan kepada control group. group. 3. Cara-cara Cara-cara penerapan penerapan perlakuan terhadap terhadap treatment dan treatment dan control group. group. 4. Alt Altern ernati atif f treatment yang tersedia jika individu individu tidak ingin berpartisipasi berpartisipasi dala dalam m pene peneli liti tian an,, atau atau jika jika ia meng mengun undu durk rkan an diri diri keti ketika ka pene peneli liti tian an berlangsung. 5. Kompensas Kompensasii terkait dengan partisipasi partisipasi mereka dalam penelitian, penelitian, termasuk reimbursement dan reimbursement dan pembayaran oleh pihak ketiga.
8.03 Informed Consent for Recording Voices and Images in Research Psikolo Psi kolog g harus harus memper memperoleh oleh perset persetuju ujuan an dari dari partis partisipa ipan n sebelum sebelum dil dilakuk akukan an perek perekam aman an terh terhad adap ap su suar ara a atau atau tamp tampila ilan n kese keselu luru ruha han n untu untuk k kepen kepenti ting ngan an pengambilan data, kecuali jika: 1. Penelit Penelitian ian terkait terkait dengan dengan natural natural observation observation di ruan ruang g publ publik ik,, dan dan tida tidak k ditujukan ditujukan untuk hal-hal yang merugikan merugikan akibat identifikasi identifikasi individu-ind individu-individu ividu yang terlibat dalam penelitian. 2. Desain penelitian penelitian melibat melibatkan kan deception, deception, dan persetujuan untuk menggunakan alat rekam diperoleh dalam proses debriefing. debriefing. 8.04 Client/Patient, Student, and Subordinate Research Participants a. Bilamana Bilamana psikolog psikolog melakukan penelitian terhadap terhadap klien/pasien klien/pasien,, mahasiswa, mahasiswa, atau bawahan sebagai partisipan, maka psikolog harus mengambil langkah untuk melindungi partisipan dari konsekuensi merugikan akibat menolak atau mengundurkan diri dari keikutsertaan dalam penelitian. b. Bilaman Bilamana a partis partisipa ipasi si dalam dalam peneli penelitia tian n merupa merupakan kan persya persyarat ratan an mata mata kuliah kuliah tertentu, tertentu, maka psikolog harus memberikan memberikan pilihan aktivitas aktivitas alternatif yang setara. 8.05 Dispensing With Informed Consent for Research 4
Psikolog dapat melakukan penelitian tanpa memperoleh persetujuan partisipan, hanya jika: 1. Penelit Penelitian ian diyaki diyakini ni tidak tidak akan akan menimb menimbulka ulkan n tekanan tekanan atau atau kerugi kerugian, an, serta serta melibatkan: a. Stud Studii meng mengen enai ai pelak pelaksa sana naan an pend pendidi idika kan n norm normal al,, kurik kurikul ulum um,, meto metode de pengelolaan kelas yang dilakukan dalam setting pendidikan. b. Peng Penggu guna naan an kues kuesio ione nerr anon anonim im,, naturalistic naturalistic observation observation,, atau atau archival research di mana ana pengu engun ngkap gkapa an dat data tida idak membe emberi ri ris risiko iko yang yang mempengaruhi keuangan, status pekerjaan, dan reputasi partisipan karena dijaga kerahasiaannya. c. Studi mengenai mengenai faktor-faktor faktor-faktor yang berkaitan dengan efektivitas efektivitas tugas atau organisasi, yang dilakukan dalam setting organisasi, di mana tidak terdapat risiko terhadap status pekerjaan partisipan, karena dijaga kerahasiaannya. 2. Diijinkan oleh aturan hukum atau federal atau institusi. institusi.
8.06 Offering Inducements for Research Participation 1. Psikolog Psikolog harus menghindari menghindari pemberian pemberian atau bujukan dalam bentuk uang dan yang yang lainny lainnya a secara secara berleb berlebihan ihan dalam dalam rangka rangka mengaj mengajak ak pihak pihak lain untuk untuk berpartisipasi dalam penelitian, jika pemberian tersebut cenderung bersifat memaksa keikutsertaan partisipan. 2. Bila Bilama mana na ps psik ikol olog og mena menawa wark rkan an pela pelaya yana nan n prof profes esio iona nall seba sebaga gaii ‘upa ‘upah’ h’ keikutsertaan partisipan dalam penelitian, maka ia harus menjelaskan jenis pelayanan yang diberikan, serta risiko, kewajiban dan batasan. 8.07 Deception in Research 1. Psikolog Psikolog tidak melakukan melakukan penelitian penelitian yang melibatkan deception, deception, kecuali jika penggunaan penggunaan teknik teknik deception yang dilakuka dilakukan n dibena dibenarkan rkan oleh oleh nilai-n nilai-nila ilaii ilmia ilmiah, h, pend pendid idika ikan, n, dan dan tera terapa pan, n, di mana mana prose prosedu durr non-deceptive tidak memberikan hasil yang setara. 2. Psikolog Psikolog tidak menutupi menutupi kebenaran kepada partisipan, partisipan, jika penelitian dapat mengakibatkan sakit secara fisik atau tekanan emosional yang parah. 3. Psikolog Psikolog menjelaskan menjelaskan penggunaan penggunaan deception sebagai bagian dari rancangan penelitian sesegera mungkin, dikehendaki pada akhir partisipasi mereka. 8.08 Debriefing 1. Psikolog Psikolog memberi memberi kesempatan kesempatan pada partisipan untuk memperoleh informasi informasi meng mengena enaii tuju tujuan an,, hasi hasil, l, dan dan kesim kesimpu pulan lan dari dari penel penelit itia ian, n, dan dan meng mengam ambi bill langkah untuk mengoreksi kesalahpahaman partisipan. 2. Bilamana nilai-nilai ilmiah dan manusiawi membenarkan membenarkan penundaan informasi, informasi, psikolog mengambil tindakan untuk mengurangi risiko yang merugikan. 3. Bilaman Bilamana a psi psikolo kolog g menyad menyadari ari bahwa bahwa prosed prosedur ur penelit penelitian ian telah telah membaw membawa a keru kerugi gian an bagi bagi part partis isip ipan an,, maka aka ps psik ikol olog og meng mengam ambi bill lang langka kah h untuk ntuk meminimalisir kerugian tersebut.
8.09 Humane Care and Use of Animals in Research 1. Psiko Psikolog log memp mempero eroleh leh,, mera merawa wat, t, meng menggu guna naka kan n dan dan ‘mem ‘membu buan ang’ g’ hewa hewan n dengan mengacu pada hukum dan aturan federal, negara bagian dan lokal, dan berdasarkan standar profesional. 2. Psiko Psikolog log yang yang ahli ahli dala dalam m meto metode de pene penelit litia ian n sert serta a berp berpeng engal alam aman an dala dalam m mena menang ngan anii hewa hewan n labo labora rato tori rium um,, meng mengaw awas asii selu seluru ruh h pros prosed edur ur yang yang melibatkan hewan, dan bertanggung jawab untuk memastikan kenyamanan, kesehatan, dan perlakuan yang semestinya. 5
3. Psik Psikol olog og mema memast stik ikan an mere mereka ka yang yang bera berada da di bawa bawah h peng pengaw awas asan an dan dan meng menggu guna naka kan n hewa hewan, n, tela telah h mener menerim ima a ins instr truk uksi si yang yang berk berkait aitan an denga dengan n metode penelitian, perawatan, pemeliharaan, dan penanganan spesies yang digunakan, sesuai dengan perannya. 4. Psi Psikolo kolog g melaku melakukan kan upaya upaya untuk untuk memini meminimal malisi isirr ketidak ketidaknya nyaman manan, an, infeksi infeksi,, penyakit, dan rasa sakit yang dialami hewan. 5. Psiko Psikolog log mela melaku kuka kan n pros prosed edur ur yang yang meny menyeba ebabk bkan an rasa rasa sakit sakit,, stre stres, s, atau atau penderi penderitaa taan n pada pada hewan, hewan, bil bilama amana na tidak tidak terdap terdapat at prosed prosedur ur alterna alternatif tif,, dan tujuannya dibenarkan oleh nilai-nilai ilmiah, pendidikan, dan terapan. 6. Psi Psikolo kolog g melaku melakukan kan prosed prosedur ur pembeda pembedahan han dengan dengan menggu menggunaka nakan n aneste anestesi si yang yang sesu sesuai ai sert serta a menj menjala alani ni tekn teknik ik-t -tekn eknik ik untu untuk k menc menceg egah ah infe infeks ksii dan dan meminimalisir rasa sakit selama dan setelah pembedahan. 7. Bilaman Bilamana a dinila dinilaii perlu perlu dil dilaku akukan kan termin terminas asii terhad terhadap ap hewan, hewan, maka maka psi psikolo kolog g melakukan proses secara cepat, dengan upaya untuk meminimalisir rasa sakit serta mengacu pada prosedur yang berlaku.
8.10 Reporting Research Results 1. Psikolog Psikolog tidak mengarang mengarang data. data. 2. Bilamana Bilamana psikolog menemukan menemukan kekeliruan yang signifikan signifikan pada data mereka yang yang dipub dipubli likas kasika ikan, n, maka maka ps psik ikol olog og mela melaku kuka kan n lang langka kah-l h-lan angka gkah h untu untuk k mengoreksi kekeliruan tersebut melalui koreksi, penarikan kembali, meralat atau sarana publikasi lainnya. 8.11 Plagiarism Psikolo Psi kolog g tidak tidak mengaj mengajukan ukan bagian bagian dari dari hasil hasil penelit penelitian ian atau atau data data pihak pihak lain sebagai data miliknya, meski sumber data atau hasil penelitian tersebut dikutip sesekali. 8.12 Publication Credit 1. Psiko Psikolog log bert bertan angg ggun ung g jawa jawab b dan dan memb memberi eri credit , termas termasuk uk pengha pengharga rgaan an dalam penulisan (authorship (authorship credit ), ), hanya terhadap pekerjaan atau kontribusi mereka dalam penelitian. 2. Penul Penulis is utam utama a dan dan publication publication credit lainnya lainnya secara secara akurat merefleksikan merefleksikan kont kontri ribu bus si piha ihak yang ang terli erliba batt seca secara ra ilmi ilmiah ah dan dan prof profes esio iona nal, l, tanpa anpa memandang status mereka. Seseorang dalam posisi tertentu, seperti ketua jurusan, tidak memberikan justifikasi terhadap authorship credit . Kontribusi sekecil sekecil apapun terhadap penelitian penelitian atau publikasi diakui dengan dengan semestinya, semestinya, seperti dalam catatan kaki atau dalam pernyataan pendahuluan. 3. Terkecu Terkecuali ali dalam dalam sit situas uasii terten tertentu, tu, mahas mahasisw iswa a dinyat dinyataka akan n sebaga sebagaii penuli penulis s utam utama a dalam dalam su suat atu u arti artike kell yang yang ditu ditulis lis bers bersam ama a yang yang didas didasar arkan kan pada pada disertasi doktoral mahasiswa yang bersangkutan. Pihak fakultas, dalam hal ini mendiskusikan publication credit dengan credit dengan mahasiswa di awal maupun selama proses penelitian dan publikasi. 8.13 Duplicate Publication of Data Psik Ps ikol olo og tida tidak k mener enerbi bitk tkan an,, sebag ebagai aim mana ana data data asli asli,, data data yang ang telah elah dipublikasikan sebelumnya. Hal ini tidak menghalangi pempublikasian kembali data bilamana disertai oleh ijin dari pemilik data sebelumnya. 8.14 Sharing Research Data for Verification 1. Setelah Setelah hasil hasil peneli penelitia tian n dipubl dipublikas ikasikan ikan,, psi psikol kolog og tidak tidak menaha menahan n data data yang yang menj menjad adii dasa dasarr kesi kesimp mpul ulan an mere mereka ka dari dari ahli/ ahli/pr prof ofes esio iona nall lain lain yang yang ingi ingin n melakuka melakukan n verifi verifikas kasii terhad terhadap ap pernya pernyataa taan n psi psikolo kolog g melalu melaluii analis analisis is ulang, ulang, memastikan kerahasiaan partisipan dapat terjaga, terkecuali jika hukum yang 6
terkait dengan kepemilikan data menghalangi pengeluaran data tersebut. Hal ini tidak menghalangi psikolog untuk menuntut individu atau kelompok agar bertanggung bertanggung jawab terhadap terhadap kerugian kerugian yang terkait dengan dengan dikeluarkanny dikeluarkannya a informasi tersebut. 2. Psi Psikolo kolog g yang yang memint meminta a data data dari dari psi psikolo kolog g lain lain untuk untuk melakuka melakukan n verifi verifikas kasii terh terhad adap ap pern pernya yata taan an yang yang bers bersan angk gkut utan an mela melalu luii anal analis isa a ulan ulang g dapa dapatt menggunakan data yang dapat dibagi hanya untuk kepentingan terkait. Pihak yang yang memi memint nta a data data mene meneri rima ma perj perjan anji jian an tertu ertuli lis s sebe sebelu lumn mnya ya untu untuk k penggunaan lain dari data tersebut.
8.15 Reviewers Psiko Psikolo log g yang yang melak melakuk ukan an review terh terhad adap ap mate materi ri yang yang diaj diajuk ukan an untu untuk k presentasi, publikasi, hibah, atau usulan penelitian, menghormati kerahasiaan dan hak kepemilikan informasi oleh pihak yang mengajukan materi tersebut.
III. Kode Etik Psikologi Psikologi Indonesia Dalam Kode Etik Psikologi Indonesia, dibahas mengenai kode etik yang terka terkait it deng dengan an kegia kegiata tan n pene penelit litia ian n ilmi ilmiah ah di Bidan Bidang g Psiko Psikolo logi gi.. Hany Hanya a saja, saja, berbeda dengan Ethical Standards yang dikeluarkan oleh APA, kode etik yang terkait dengan kegiatan penelitian tersebut tidak disusun ke dalam suatu cluster tert terten entu tu seca secara ra sist sistem emat atis is,, namu namun n meru merupa paka kan n sala salah h satu satu pasa pasall dari dari Bab Bab Pemberian Jasa/Praktik Psikologi. Adapun Kode Etik Psikologi Indonesia yang terkait dengan kegiatan penelitian adalah sebagai berikut: 7.2. Pasal 7 b: Menghormati Menghormati hak orang/lembaga/organisas orang/lembaga/organisasi/institusi i/institusi lain 1. Ilmuwa Ilmuwan n Psi Psikolo kologi gi dan Psi Psikolo kolog g dalam dalam member memberikan ikan jasa/p jasa/prak raktik tik psi psikol kologi ogi meng mengho horm rmat atii hak hak dalam dalam melak melaksa sana naka kan n kegia kegiata tan n di bida bidang ng peng pengaj ajar aran an,, pelatihan, dan pendidikan. Dalam Dalam melak melaksa sana naka kan n peker pekerja jaan anny nya, a, Ilmu Ilmuwa wan n Psiko Psikolog logii dan dan Psiko Psikolo log g wajib wajib mengem mengemban bangkan gkan desain desain progra program m pengaj pengajara aran, n, pelati pelatihan han,, pendidi pendidikan. kan. Desain Desain tersebut menggambarkan kemampuannya, baik dalam hal pengetahuan maupun pengalaman yang dimilikinya. Desain yang dibuatnya sesuai dengan persyaratan yang berlaku, sertifikasi, atau tujuan lainnya yang ditentukan oleh program. Program Program pengajaran, pengajaran, pelatihan, pendidikan yang meliputi meliputi tujuan, tujuan, isi, metoda, dan aspek aspek lain lain yang yang terkai terkaitt dalam dalam pengga penggarap rapan an progra program m secara secara utuh utuh harus harus diurai diuraikan kan dalam dalam bentuk bentuk inform informasi asi yang yang dapat dapat menjadi menjadi bahan bahan pegang pegangan an bagi bagi semua pihak yang menggunakannya menggunakannya.. Informasi Informasi tersebut harus disiapkan disiapkan dan selalu tersedia bagi semua pihak yang memerlukannya, sejauh terkait dalam pelaksanaan program tersebut. Ilmuwan Psikologi dan Psikolog berusaha meyakinkan pihak terkait tentang garis bes besar dan dan keran erangk gka a pela pelati tiha han n agar agar bisa isa dipa ipaham hami deng dengan an jelas elas,, tida tidak k disala dis alahta htafsi fsirka rkan, n, teruta terutama ma mengen mengenai ai subyek subyek yang yang akan akan dibaha dibahas. s. Pemikir Pemikiran an tersebut harus dituangkan dalam formulasi yang memungkinkan dilakukannya eval evalua uas si kare karena na ada ada dat data das dasarny arnya a, selai elain n kesa kesan n yang ang diper iperol oleh eh dari dari pelaksanaan pengajaran, pelatihan, dan pendidikan tersebut. Dalam upaya mempromos mempromosikan, ikan, baik dalam bentuk pengumuman pengumuman,, pembuatan pembuatan dan dan penye enyeba bara ran n kata katalo log g atau tau bros brosur ur,, pen pengik giklana lanan, n, peny penyel elen engg ggar ara aan semi semina nar/ r/lok lokak akar arya ya untu untuk k tujua tujuan n ini ini maka maka Ilmu Ilmuwa wan n Psik Psikolo ologi gi dan dan Psiko Psikolo log g bertanggung jawab terutama untuk meyakinkan bahwa sasaran memahaminya 7
denga dengan n bena benar. r. Dalam Dalam hal hal ini ini perlu perlu dipe diperh rhat atika ikan n keje kejela lasa san n tent tentan ang g tujua tujuan n pelaksanaannya, pembicaranya, waktunya, tempat, perlengkapan/fasilitas yang diperoleh, dan biaya yang diperlukan. Ilmuwa Ilmuwan n Psi Psikol kologi ogi dan Psi Psikolo kolog g bertan bertanggu ggung ng jawab jawab atas atas akuras akurasii dan tujuan tujuan peng pengaj ajar aran an,, pela pelati tiha han, n, pend pendid idik ikan an yang yang dise disele leng ngga gara raka kann nnya ya.. Ting Tingka katt obyekti obyektivit vitas as yang yang logis logis dan realist realistis is perlu perlu diperha diperhatik tikan. an. Dalam Dalam melaku melakukan kan kegiat kegiatan an pengaja pengajaran ran,, pelati pelatihan han,, pendid pendidikan ikan terseb tersebut ut Ilmuwa Ilmuwan n Psi Psikol kologi ogi dan Psiko Psikolo log g meny menyad adar arii bahw bahwa a kekua kekuasa saan an yang yang dimi dimilik likin inya ya atas atas pese pesert rta a atau atau supervisi yang dilakukannya adalah dalam hubungan profesional. Hal ini perlu disada dis adari ri untuk untuk menghi menghinda ndarkan rkan kemung kemungkina kinan n muncul munculnya nya hubung hubungan an persona personall dengan siswa atau orang yang dibimbingnya. Dala Dalam m meny menyel elen engg ggar arak akan an kegi kegiat atan an peng pengaj ajar aran an,, pela pelati tiha han, n, pend pendid idik ikan an hendaknya disadari adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki, baik dalam hal kompet kompetens ensii maupun maupun kewenan kewenangan gan.. Ilmuwa Ilmuwan n Psi Psikolo kologi gi dan Psi Psikolo kolog g tidak tidak mengajarkan teknik atau prosedur yang memerlukan pelatihan khusus, izin, atau kea keahlia lian tert ertentu, yang tida idak diperoleh lehnya seca ecara lan langsung dalam pendidikannya. Termasuk tapi tidak terbatas pada contoh ini adalah kemampuan mengajarkan/melatih/mendidik peserta untuk belajar hipnosis, biofeedback , dan teknik proyeksi. Ilmuwan Psikologi dan Psikolog juga memperhatikan kompetensi dan kewena kewenanga ngan n pesert peserta, a, sehing sehingga ga membat membatasi asi hanya hanya member memberikan ikan kepada kepada mereka yang secara profesional memang berhak. Pelatihan semacam itu tidak akan akan diberik diberikan an kepada kepada mereka mereka yang yang tidak tidak berhak berhak karena karena tidak tidak terlat terlatih ih dan mendapat kewenangan untuk itu. Dalam Dalam hubung hubungan an akadem akademis is dan hubung hubungan an superv supervisi isi,, Ilmuwa Ilmuwan n Psi Psikolo kologi gi dan Psikolog membangun proses untuk memungkinkan terjadinya pemberian umpan balik balik bagi bagi pesert peserta a didik, didik, orang orang yang yang dibimb dibimbing ingnya nya.. Pembin Pembinaan aan hubung hubungan an itu term termas asuk uk upay upaya a meng mengen enal alii pese pesert rta a didi didik k dan dan kiner kinerja jany nya. a. Upay Upaya a eval evalua uasi si terhad terhadap ap peserta peserta didik didik atau atau orang orang yang yang dibimb dibimbing ing dilakuka dilakukan n oleh oleh Ilmuwa Ilmuwan n Psik Ps ikol olo ogi dan dan Ps Psik ikol olog og berd berdas asar arka kan n kiner inerja jany nya a seca secara ra nyat nyata a dan dan ada relevansinya dengan persyaratan yang ditentukan dalam program. 2. Ilmuwa Ilmuwan n Psi Psikolo kologi gi dan Psi Psikolo kolog g dalam dalam member memberikan ikan jasa/p jasa/prak raktik tik psi psikol kologi ogi menghormati hak dalam melaksanakan kegiatan di bidang riset. Dalam Dalam terapa terapan n keahlian keahlian di bidang bidang penelit penelitian, ian, Ilmuwa Ilmuwan n Psi Psikolo kologi gi dan Psi Psikolo kolog g menyusun menyusun rencana penelitian penelitian secara rinci, rinci, sehingga sehingga dapat dipahami oleh pihak lain lain yang yang berke berkepe pent ntin inga gan n deng dengan an kegia kegiata tan n penel penelit itia ian n ters terseb ebut ut.. Ilmu Ilmuwa wan n Psik Ps ikol olo ogi dan dan Ps Psik ikol olog og yang ang mela elakuka kukan n pene peneli littian, ian, membu embuat at des desain, ain, melaksanakan, dan melaporkan hasilnya yang disusun sesuai dengan standar atau atau kompet kompetens ensii ilmiah ilmiah dan etik etik riset. riset. Rancan Rancangan gan riset riset ini juga juga dimaks dimaksudk udkan an untuk menghindari salah tafsir atau kesalahpahaman lainnya. Dalam merancang riset, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog memperhatikan etika. Kalau etiknya tidak jelas, atau ternyata belum ada untuk keperluan tersebut, dapat dapat dil dilaku akukan kan upaya upaya lain, lain, sepert sepertii berkon berkonsul sultas tasii dengan dengan pihakpihak-pih pihak ak yang yang komp kompete eten n dan dan berw berwena enang ng,, misa misalny lnya a bada badann-ba bada dan n resm resmii peme pemeri rint ntah ah atau atau swasta, organisasi profesi lain, komite khusus, kelompok sejawat yang seminat dalam bidang tertentu, atau mekanisme lainnya. l ainnya.
8
Ilmuwan Psikologi dan Psikolog bertanggung jawab dalam hal langkah-langkah yang diperlukan untuk memberi perlindungan terhadap hak dan kesejahteraan peserta penelitian, atau pihak lain yang mungkin terkena dampak pelaksanaan riset, termasuk kesejahteraan hewan yang digunakan dalam penelitian. Ilmuwan Psik Psikol olog ogii dan dan Psik Psikol olog og mela melaku kuka kan n pene peneli liti tian an seca secara ra komp kompet eten en,, sesu sesuai ai kemampuan dan kewenangannya, dan memperhatikan harkat martabat serta kesejahteraan pihak-pihak yang dilbatkan dalam penelitiannya. Ilmuwan Ilmuwan Psikologi Psikologi dan Psikolog bertanggung bertanggung jawab atas etika ketika melakukan melakukan pene peneli liti tian an yang yang dila dilaku kuka kann nnya ya atau atau yang yang dila dilaku kuka kan n piha pihak k lain lain di bawa bawah h bimbingannya. Dalam hal penelitian tersebut dilakukan bersama rekan peneliti dan asiste asistenny nnya, a, Ilmuwa Ilmuwan n Psi Psikolo kologi gi dan Psi Psikolo kolog g menyad menyadari ari bahwa bahwa izin izin untuk untuk melakukan kegiatan oleh rekan peneliti dan asisten harus sesuai dengan batas kemam kemampu puan an dan dan kewena kewenang ngan anny nya, a, berd berdas asar arka kan n yang yang tela telah h dipe dipela laja jarin rinya ya.. Konsultasi dengan kolega yang lebih ahli di bidang penelitian yang dilakukannya merupakan bagian dari proses dalam impelementasi riset, terutama untuk halhal hal yang yang seki sekira rany nya a terp terpeng engar aruh uh deng dengan an wilay wilayah ah pene penelit litian ian yang yang seda sedang ng dilakukannya. Dalam melakukan riset, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog harus memenuhi aturan hukum dan ketentuan yang berlaku dalam hubungan sebagai warga negara, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya. Izin penelitian dari instansi terkait dan dari wilayah yang menjadi lokasi penelitian harus diperoleh sesuai degan aturan yang berlaku, sejalan dengan aturan profesional yang harus diikutinya, teruta terutama ma dalam dalam kaitan kaitan dengan dengan peliba pelibatan tan orang orang atau atau hewan hewan yang yang diguna digunakan kan dalam penelitian. penelitian. Selain izin penelitian, penelitian, persetujuan persetujuan dari badan setempat setempat untuk melakukan riset juga harus diperoleh Ilmuwan Psikologi dan Psikolog, dengan memberikan informasi akurat tentang riset yang tertuang dalam proposal dan protokol penelitian. Ilmuwan Psikologi dan Psikolog harus membuat perjanjian dengan pihak yang dilibatkan, dilibatkan, yang dilakukan dilakukan sebelum sebelum riset, melalui penjelasan penjelasan tentang tentang macam kegiat kegiatan an riset riset dan tanggu tanggung ng jawab jawab masing masing-ma -masin sing g pihak. pihak. Dikecua Dikecualika likan n dari dari ketentuan ini adalah macam penelitian yang tidak memerlukan identitas yang jelas jelas,, seperti seperti survei survei anonim anonimous ous dan pengam pengamata atan n alamia alamiah. h. Keteru Keteruste steran rangan gan kepada pihak yang terlibat atau dilibatkan harus dilakukan. Ilmuwan Psikologi dan Psikolog sama sekali tidak boleh menipu atau menutupi, yang kalau saja calon/ calon/pes peserta erta itu tahu tahu dapat dapat mempeng mempengaru aruhi hi niatny niatnya a untuk untuk ikut serta serta dalam dalam penelitian tersebut, misalnya kemungkinan mengalami cedera fisik, rasa tidak menyen menyenang angkan kan,, atau atau pengal pengalama aman n emosio emosional nal yang yang tidak tidak dis disukai ukai.. Penjelas Penjelasan an tersebut harus diberikan sedini mungkin, dalam bentuk uraian tentang maksud dan tujuan riset, prosedur, proses yang akan dijalani, agar calon/peserta dapat mengam mengambil bil kesimp kesimpula ulan n dari dari riset riset tersebu tersebutt dan memaha memahami mi kaitan kaitannya nya dengan dengan dirinya. Dalam pelaksanaan riset tertentu diperlukan ‘informed consent’ yang consent’ yang dinyatakan secara formal. Selain tertulis, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog menjel askan secara lisan lisan agar agar dapat dapat dipaha dipahami mi dengan dengan benar. benar. Dalam Dalam menya menyampa mpaikan ikan penjela penjelasan san ters tersebu ebut, t, baik baik lisa lisan n maup maupun un tert tertul ulis is,, digu diguna naka kan n baha bahasa sa atau atau isti istilah lah yang yang dipaham dipahamii oleh oleh pesert peserta a riset. riset. Pernyat Pernyataan aan persetu persetujua juan n itu didoku didokumen mentas tasikan ikan sesuai sesuai keperl keperluan uannya nya.. Dalam Dalam hal pesert peserta a riset riset tidak tidak bis bisa a membua membuatt informed consent secara secara legal, legal, Ilmuwa Ilmuwan n Psi Psikolo kologi gi dan Psi Psikolo kolog g setidak setidaknya nya melaku melakukan kan upaya pemberian penjelasan, mendapatkan persetujuan, dan mendapatkan izin dari pihak yang berwenang mewakili peserta riset, atau menggantinya dengan 9
bentuk lain (formal) jika memang ada pengganti consent yang diatur menurut hukum. Informed consent tidak diperlukan untuk penelitian yang menggunakan menggunakan kuesioner kuesioner anonim, anonim, pengamatan pengamatan alamiah, alamiah, dan sejenisnya. sejenisnya. Meskipun demikian setidak setidaknya nya Ilmuwa Ilmuwan n Psi Psikolo kologi gi dan Psi Psikol kolog og berusah berusaha a mengiku mengikuti ti aturan aturan yang yang berla berlaku ku dan dan meng mengko kons nsul ulta tasi sikan kanny nya a deng dengan an bada badan n yang yang berwe berwena nang ng,, atau atau membicarakannya dengan kolega. Ilmu Ilmuwa wan n Psik Psikol olog ogii dan dan Psik Psikol olog og meng mengur urai aika kan n tent tentan ang g rise risett yang yang akan akan dilakuk dil akukann annya ya kepada kepada pesert peserta a riset riset dengan dengan menggu menggunaka nakan n bahasa bahasa dan ist istila ilah h yang bisa dipahami calon peserta/peserta penelitian. Termasuk dalam uraian ini adalah adalah asas asas kesediaa kesediaan n yang yang menyat menyataka akan n bahwa bahwa kesert kesertaan aan dalam dalam penelit penelitian ian bersifa bersifatt sukare sukarela, la, sehing sehingga ga memung memungkin kinkan kan untuk untuk mengun mengundur durkan kan diri diri atau atau menolak menolak dilibatkan. dilibatkan. Dalam hal ini kepada calon/pesert calon/peserta a penelitian penelitian dijelaskan dijelaskan faktor faktor-fa -fakto ktorr yang yang sig signif nifika ikan, n, yang yang mungk mungkin in terjadi terjadi dan bis bisa a mempen mempengar garuhi uhi kepu keputu tusa san n mere mereka ka untu untuk k ikut ikut atau atau tida tidak, k, baik baik seja sejak k awal awal maup maupun un ketika ketika penelit penelitian ian berlang berlangsun sung. g. Faktor Faktor-fak -faktor tor terseb tersebut ut adalah adalah kemung kemungkina kinan n adanya adanya risiko, ketidaknyamana ketidaknyamanan, n, efek merugikan, merugikan, atau keterbatasa keterbatasan n dalam menjaga kerahasiaan. Lamanya keterlibatan dalam penelitian, terutama untuk riset yang dilakukan dalam jangka panjang termasuk dalam uraian yang harus dijelaskan kepada peserta riset. Asas kesediaan yang yang harus dipenuhi dalam pelibatan peser peserta ta rise risett adal adalah ah kete ketent ntua uan n untu untuk k tida tidak k memb membuj ujuk uk atau atau memb member erika ikan n pancingan dalam upaya menarik minat agar peserta mau dilibatkan. Ilmuwan Psikolo Psi kologi gi dan Psi Psikol kolog og tidak tidak memberi memberikan kan imbala imbalan n dalam dalam bentuk bentuk uang uang atau atau lainnya lainnya yang bisa ditafsirkan ditafsirkan sebagai keterpaksaan. keterpaksaan. Penjelasan Penjelasan kepada peserta riset tentang studi yang dilakukan merupakan peluang kepada peserta untuk mendap mendapatk atkan an inform informasi asi yang yang benar benar tentan tentang g sit situas uasi, i, hasil, hasil, dan kesimp kesimpula ulan n penelitian. Dalam hal ini Ilmuwan Psikologi dan Psikolog perlu memperhatikan agar agar tida tidak k terja terjadi di pemah pemaham aman an kons konsep ep yang yang keli keliru ru dari dari pese pesert rta. a. Ilmu Ilmuwa wan n Psikologi dan Psikolog tidak melakukan riset yang menggunakan cara-cara yang dapat dianggap sebagai kecurangan atau bersifat mengelabui, kecuali hal itu mema memang ng dipe diperl rluka ukan n untu untuk k kepen kepenti tinga ngan n peng pengem emba bang ngan an ilmu, ilmu, baik baik untu untuk k kepentingan pendidikan atau kepentingan ilmiah lainnya, yang tidak mungkin dilakukan tanpa cara tersebut. Pada Pada pela pelaks ksan anaa aan n ris riset yang yang melib eliba atka tkan mahas ahasis iswa wa atau tau orang rang yang yang dibi dibimb mbin ingn gnya ya,, Ilm Ilmuwan uwan Psik Psikol olog ogii dan dan Psik Psikol olog og mela melaku kuka kan n sesu sesuat atu u yang yang diperlukan untuk melindungi kesertaan yang sifatnya mengikat. Untuk riset yang berlangsung lama dan mengambil waktu, seperti mengikuti pelatihan terlebih dulu dulu,, Ilmu Ilmuwa wan n Psik Psikol olog ogii dan dan Psik Psikol olog og haru harus s memb member erik ikan an pili piliha han n kepa kepada da maha mahasi sisw swa a atau atau oran orang g yang yang dibi dibimb mbin ingn gnya ya agar agar dapa dapatt teta tetap p mela melaku kuka kan n kegiatannya dan dapat memperoleh biaya hidup yang diperlukannya. Apabila dalam pelaksanaan riset dilakukan pengambilan rekaman, baik dalam bentuk audio maupun visual, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog perlu mendapatkan izin izin dari dari pesert peserta a rise risett sebe sebelum lum memf memfilm ilmkan kan atau atau merek merekam am dala dalam m bent bentuk uk apapun. apapun. Ketentuan Ketentuan ini dikecualikan dikecualikan untuk hal-hal hal-hal yang sifatnya sifatnya alamiah alamiah atau diambil di lokasi publik yang terbuka, dengan tetap menghiraukan kaidah dan etika untuk tidak sampai memunculkan identitas tertentu atau khusus yang bisa dikenali. Dalam hal pemanfaatan dan penyebarannya, sehubungan dengan publikasi hasil penelitian, penelitian, Ilmuwan Ilmuwan Psikologi Psikologi dan Psikolog Psikolog menginform menginformasikan asikan kepada peserta peserta riset, riset, dengan dengan tujuan tujuan agar agar peserta peserta riset riset memban membantun tunya ya dalam dalam mengan mengantis tisipas ipasii 10
berbagai kemungkinan di masa mendatang, misalnya kemungkinan pemunculan identitas atau hasil riset untuk berbagai kepentingan lainnya. Dalam kaitan dengan upaya meminimalkan pelanggaran dalam melaksanakan pene peneli liti tian an,, Ilmu Ilmuwa wan n Psik Psikol olog ogii dan dan Psik Psikol olog og beri berint nter erak aksi si deng dengan an pese pesert rta a penelitian, atau pihak lain, di lingkungan tempat pengambilan data, hanya dalam hal yang sesuai dengan rancangan desain studi, yang konsisten dengan peran psikolo psi kolog g sebaga sebagaii penelit penelitii ilmiah. ilmiah. Apabila Apabila riset riset yang yang dil dilaku akukan kan secara secara ilmiah ilmiah menunt menuntut ut tidak tidak dibuka dibukanya nya inform informasi asi karena karena alasan alasan kemanu kemanusia siaan, an, Ilmuwa Ilmuwan n Psikologi dan Psikolog bertanggung jawab untuk mencari pengukuran lain yang bisa menurunkan atau mengurangi risiko. 7.2.3. Penggunaan hewan dalam penelitian Apabila dalam penelitian yang dilakukan menggunakan hewan sebagai obyek riset, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog diharapkan dapat memperlakukan hewan tersebut dengan baik. Mereka diharapkan mengikuti aturan profesional maupun aturan hukum kenegaraan dalam mendapatkan, merawat, memanfaatkan, dan memb membua uang ng hewa hewan n yang yang digu diguna naka kan n sesu sesuai ai deng dengan an stan standa darr yang yang berl berlaku aku.. Ilmu lmuwan Psiko ikolog logi dan Psiko ikolog yang mela elakuka kukan n peneli elitian dengan menggunakan hewan harus sudah terlatih dan mendapat sertifikat khusus, yang memungkinkannya untuk memperlakukan hewan tersebut dengan baik. Mereka ju juga meya eyakink kinkan an bahw bahwa a dala dalam m memim emimpi pin n kegi kegia atan tan ters terseb ebut ut ia tela telah h memberikan penjelasan kepada semua anggota tim yang terlibat, baik mengenai riset itu sendiri maupun dalam hal perawatan hewan dan perlakuan yang baik, sebat ebatas as kepe keperl rlua uan n pene peneli littian ian dan dan bers bersif ifat at kons konsis iste ten, n, sesua esuaii denga engan n kemampuannya. Penggun Penggunaan aan hewan hewan dalam dalam riset riset yang yang dil dilaku akukan kan harus harus dis disert ertai ai dengan dengan upaya upaya untuk untuk memini meminimal malkan kan rasa rasa tidak tidak enak, enak, sakit, sakit, infeks infeksi, i, atau atau penyik penyiksaa saan n yang yang menimpa hewan yang digunakan dalam penelitian. Diperlukan prosedur yang jelas jelas untuk untuk dapat dapat menang menangani ani seberap seberapa a jauh jauh hewan hewan itu “boleh “boleh” ” dis disaki akiti, ti, atau atau merasa tertekan, atau privasi untuk menghindarkan perlakuan semena-mena. Perlakuan yang menyakiti itu hanya bisa diterima sejauh memang diperlukan untu untuk k pemb pembuk ukti tian an ilm ilmiah iah yang yang dipe diperl rluk ukan an untu untuk k tuju tujuan an perk perkem emba bang ngan an pendidikan, pengembangan ilmu, atau terapan lainnya. Apabila Apabila dalam dalam prosed prosedur ur peneli penelitia tian n diperl diperlukan ukan pembed pembedaha ahan n yang yang diperlu diperlukan kan sesuai sesuai prosedur prosedur dilakukan dilakukan di bawah pembiusan, pembiusan, Ilmuwan Ilmuwan Psikologi Psikologi dan Psikolog Psikolog melakukannya dengan menggunakan metoda untuk menghilangkan rasa sakit, atau atau minima minimall dapat dapat mengur mengurang angii rasa rasa sakitn sakitnya ya selama selama ataupu ataupun n sesuda sesudahny hnya. a. Seanda Seandainy inya a harus harus mengakh mengakhiri iri hidup hidup hewan hewan terseb tersebut ut maka maka harus harus dilakuk dilakukan an dalam waktu yang sangat cepat, dengan upaya untuk meminimalkan rasa sakit, dan sejalan dengan prosedur yang bisa diterima menurut aturan dan hukum. Dalam hal ini Ilmuwan Psikologi dan Psikolog bekerjasama dengan pihak yang berwenang (dokter hewan).
IV.Contoh Kasus Penelitian Berikut contoh kasus pelanggaran kode etik dalam melakukan penelitian yang melibatkan manusia sebagai partisipan : 11
1. Pene Peneli littian ian “When hen anim anima als atta attack ck:: The The eff effects ects of mort ortalit ality y salie alienc nce, e, infrahumanization of violence, and authoritarianism on support for war ” yang dilakukan oleh Matt Motyl, Joshua Hart, dan Tom Pyszczynski dari University of Colorado pada tahun 2009. Latar Belakang Penelitian: Penelitian dilakukan berdasarkan fakta sejarah yang terkait dengan genocide, genocide, misaln misalnya ya pembun pembunuha uhan n besarbesar-bes besara aran n terhad terhadap ap etnis etnis Bosnia Bosnia dalam dalam Perang Perang Balkan, pemusnahan Bangsa Yahudi dalam holocaust , serta pemusnahan etnis Tutsi Tutsi dalam dalam konfli konflik k Rwanda Rwanda,, di mana mana pelaku pelaku pembuh pembuhuna unan n meliha melihatt korban korban sebagai infrahuman (subhuman subhuman creature creature). ). Pene Penelit litia ian n mene menemu muka kan n bahw bahwa a terdapat berbagai cara manusia dalam melakukan infrahumanisasi terhadap manusia lain, terutama yang digolongkan ke dalam out group member dan baga bagaim iman ana a kecen kecender derun unga gann nnya ya ini ini berk berkait aitan an deng dengan an mistreatment dan perilaku negatif lainnya. Terror Management Theory (TMT) menyebutkan bahwa manusia termotivasi untuk memposisikan memposisikan diri mereka lebih tinggi dibandingkan dibandingkan dengan hewan. Berdasa Berdasarkan rkan hal ini, ini, penelit penelitian ian menguk mengukur ur kekeras kekerasan an yang yang terkait terkait dengan dengan infrahumani infrahumanisasi sasi dengan menekankan menekankan pada persamaan persamaan dengan agresi hewani yang diharapkan dapat mengurangi dukungan terhadap perang, khususnya jika berdampak pada kematian. Dugaan ini muncul pada kelompok partisipan denga dengan n skor skor ting tinggi gi pada pada Right Right Wing Wing Au Auth thor orit itar arian ianis ism m (RWA (RWA), ), yait yaitu u pada pada mereka yang rentan untuk melakukan infrahumanisasi terhadap mereka yang berada dalam out group dan secara umum mendukung agresi militer yang dilakukan dilakukan terhadap terhadap out out grou group p. RWA RWA dikai dikaitk tkan an deng dengan an duku dukung ngan an agre agresi si terha terhada dap p Iran Iran,, kecua kecuali li jika jika hal hal ini ini dikai dikaitk tkan an deng dengan an pema pemaha hama man n bahw bahwa a keke kekera rasa san n dan dan kema kemati tian an meru merupa paka kan n peri perila laku ku yang yang meng mengga gamb mbar arka kan n infrah infrahuma uman. n. Data Data hasil hasil penelit penelitian ian menunj menunjukka ukkan n bahwa bahwa mengga menggamba mbarkan rkan kekerasan sebagai sifat instingtif maka diharapkan dapat mengurangi perilaku kekerasan terhadap kelompok out group. group. Partis Penelitian Penelitian ini melibatkan melibatkan 136 orang mahasiswa mahasiswa yang berpartisipasi berpartisipasi untuk memperoleh extra credit dari credit dari universitas, di mana mahasiswa diberitahu bahwa mereka mereka akan menyel menyelesa esaikan ikan suatu suatu studi studi mengen mengenai ai “Perso “Personali nality ty and Social Social Attitudes”. Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner RWA yang terdiri dari 20 item yang masing-masing terdiri dari 9 skala. Partisipan lalu diberi 2 tugas yang berbe berbeda da,, masi masing ng-m -mas asin ing g meng mengerj erjaka akan n 1 dari dari 2 inde indepe pend nden en varia variabe bell yang yang diman dimanip ipula ulasi si.. Perta Pertama ma,, terdi terdiri ri dari dari 2 perta pertany nyaa aan n terb terbuka uka yang yang memi memint nta a partisipan menuliskan perasaan yang dialami terkait dengan kematian, di mana hal ini diyakini dapat mengungkapkan worldview yang terkait secara kultural. Kedua, partisipan diminta untuk menuliskan paragraph yang menggambarkan perilaku kekerasan manusia adalah sama atau berbeda dengan perilaku hewan. Sela Selanju njutn tnya ya,, part partis isipa ipan n dimi dimint nta a untu untuk k melen melengk gkap apii kues kuesion ioner er Posi Positi tive ve and and Nega Negati tive ve Affe Affect ct Sche Schedu dule le (PAN (PANAS AS)) untu untuk k meng menguj ujii apak apakah ah peri perila laku ku yang yang ditam ditampi pilka lkan n dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh afek, afek, dan dan tera terakh khir ir,, part partis isip ipan an dimi dimint nta a untu untuk k mengisi kuesioner Rothschild (2008) yang terdiri dari 11 item untuk mengukur kesediaan mereka untuk mendukung agresi militer terhadap pihak asing yang mengancam keselamatan Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mema memand ndan ang g keker kekeras asan an seba sebaga gaii tind tindaka akan n infr infrah ahum uman an dapa dapatt menu menuru runka nkan n dukungan terhadap agresi militer AS terhadap Iran.
12
13