ETIKA DAKWAH PADA DIKLAT PENYULUH AGAMA AHLI MUDA
Disampaikan oleh: Dra. Mamik Syafa’ah,MPdI Widyaiswara Pada BDK Surabaya
CURRICULUM VITAE : Mamik Syafa’ah Nama N I P
: 150322298
T4/tgl lhr : Surabaya, 07 September 1967 Jabatan Alamat
: Widyaiswara Pertama
: Jl. Sunan Kalijaga No. 10 Penatar para pegawai negeri di lingkungan Departemen Agama Prop. Jawa Timur (2006Tlp. 0355-795649 HP 08125910658 Kelurahan Ngantru Trenggalek Pendidikan: SD Islam Kyai Amin Surabaya SD Islam Parlaungan Sidoarjo SMA-IPA Islam Parlaungan Sidoarjo Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Taruna Surabaya S2 & S3 IAIN Sunan Ampel Surabaya Keluarga : Suami 1 orang Anak 2 orang (Laki-laki dan Perempuan)
POKOK-POKOK BAHASAN
1.
Pengertian Etika Dakwah
2.
Prinsip Berdakwah
3.
Fungsi Da’i
4.
Syarat Da’i
5.
Sifat-sifat Seorang Da’i
6.
Sikap Seorang Da’i
7.
Etika Gaya Bahasa Da’i
8.
Etika Berceramah
PENGERTIAN ETIKA DAKWAH
Etika : aturan, moral, atau tata krama yang berhubungan dengan sikap, tingkah laku dan tutur kata dalam menyampaikan pesan kepada orang lain; Dakwah : seruan atau ajakan untuk memahami, menghayati dan melaksanakan ajaran agama Islam baik secara lisan atau perbuatan. Etika Dakwah :tata krama dalam menyampaikan seruan atau ajakan untuk memahami, menghayati dan
PRINSIP BERDAKWAH Dakwah mempunyai beberapa prinsip utama :
Dilakukan dengan bijaksana (Bilhikmah);
Dengan pengajaran/nasehat yang baik (walmauidzatil hasanah);
Apabila perlu adanya diskusi atau perdebatan agar dilakukan dengan sebaik-baiknya (Wajadilhum billathii hiya ahsan).
Untuk itu, dakwah memerlukan pendekatan yang persuasip, bersifat membujuk, lemah-lembut, tidak menimbulkan cemoohan, tidak menyinggung atau mengganggu peranan orang yang didakwah dan sebaliknya menimbulkan simpati dan penuh perhatian.
FUNGSI DA’I
Para Da’i mempunyai fungsi mulia di tengah masyarakat dan di dalam Pembangunan Bangsa Indonesia, yaitu :
Sebagai pelita dari masyarakat;
Sebagai guru dan pengayom masyarakat;
Sebagai agent of modernization dan agent of development (pembawa kemajuan dan pembawa cita pembangunan)
SYARAT DA’I • • • • • • •
Mempunyai pengetahuan agama yang luas ; Mempunyai pengetahuan umum yang luas; Memahami dan menguasai ilmu jiwa; Memahami dan menguasai ilmu pendidikan; Mempunyai rasa toleransi dan lapang dada; Tidak mudah tersinggung dan naik darah; Berdisiplin dalam berkata-kata atau bertindak yang jujur, terbuka dapat menerima kritik, tidak berkata yang sifatnya tidak jujur, jorok, menimbulkan kemarahan dan semacamnya; • Penampilan diri yang simpatik seperti dalam berpakaian, kebersihan badan, gerak dan semacamnya; • Mempunyai pengetahuan yang luas tentang perundangundangan konstitusi negara serta kebijaksanaankebijaksanaan terutama dalam rangka pembangunan nasional; • Berjiwa besar dan pemaaf.
SIFAT-SIFAT SEORANG DA’I
Iman dan taqwa kepada Allah; Tulus ikhlas dan tidak mementingkan kepentingan diri pribadi; Ramah dan penuh pengertian; Tawadlu’ (rendah hati); Sederhana dan jujur; Tidak memiliki sifat egoisme; Sifat antusiasme (semangat); Sabar dan Tawakkal;
Memiliki jiwa tolerans; Sifat terbuka (demokratis); Tidak memiliki penyakit hati.
SIKAP SEORANG DA’I
Berakhlaq mulia; Ing ngarso sung tuladha, ing madya mbangun karsa, tutwuri handayani; Disiplindan bijaksana; Wira’I dan berwibawa; Tanggungjawab; Berpandangan yang luas; Berpengetahuan yang luas; Sehat jasmani dan rohani; Berpakaian necis
ETIKA GAYA BAHASA DA’I • Qaulan Baliighaa: melaksanakan dakwah dengan memakai kata-redaksi yang berkesan ke dalam hati penerima dakwah; • Qaulan Ma’ruufaa: melaksanakan dakwah dengan memilih, menyusun dan memakai kata-redaksi yang baik dalam menyampaikan dakwah; • Qaulan Sadiidaa: melaksanakan dakwah dengan berkata dengan adab yang baik dan hati yang terbuka serta ramah tamah, dengan pengertian: Qaulan haqqa (kata yang benar, qaulan qawiimaa (kata yang tulus), qaulan shawaabaa (kata yang tepat).
ETIKA BERCERAMAH ► ► ►
► ► ►
►
Shalat dulu sebelum berangkat ke tempat pertemuan atau pengajian ; Hendaklah mempunyai wudlu dikala berangkat menuju ke tempat pertemuan atau pengajian ; Berdo’alah dikala berangkat dan ucapkanlah : Rabbii adkhilnii mudkhala shidqin wa akhrijnii mukhraja shidqin waj’allii min ladunka sulthaanan nashiiraa ; Berdzikirlah dalam perjalananmu; Bacalah “Basmalah” dikala berangkat dari tempat duduk menuju tempat penceramah; Sesampai di podium, pandanglah hadirin dan pendengar yang aling depan dan paling sebelah kiri, lalu akhirilah pandanganmu pada hadirin atau pendengar yang paling belakang dan paling sebelah kanan; Mulailah berceramah sesuai dengan rencana yang telah tersusun.
TUGAS INDIVIDU : Menyusun problema di daerah masingmasing dan alternatif penyelesaiannya Selamat Mengerjakan!
Format : No
Jenis Problema
Tingkat Alternatif Harapan Problema Solusi