MAKALAH RETORIKA DAKWAH Dosen Pengampu : Ahmad Djazuli,!Kom!I
Disusun Oleh :
E"DA"# $WATI "PM! %&%'(((&
EKOLAH TI"##I ILM$ TAR)I*AH A#$ ALIM PRO#RAM T$DI KOM$"IKAI PE"*IARA" ILAM KOTA METRO TAH$" +(%'
KATA PE"#A"TAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, ntuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. !arena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, !ami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, "leh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik
yang
membangun dari
pembaca
kesempurnaan makalah ini.
Metro, #eptember $%&'
Penyusun
$
demi
DATAR II
HALAMA" -$D$L!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
i
KATA PE"#A"TAR !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
ii
DATAR II !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
iii
)A) I PE"DAH$L$A" !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
%
(. )(T(* +E)(!(N........................................................... +. *M#(N M(#()(...................................................... . T/(N PEM+((#(N...................................................
& & &
)A) II PEM)AHAA"!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
+
(. +. . D. E.
De0inisi *etorika......................................................................... aya +ahasa *etorika................................................................. *etorika Dak2ah......................................................................... *etorika 3Dak2ah4 5slam............................................................ Pentingnya *etorika dalam Dak2ah...........................................
$ 1 1 6 7
)A) III KEIMP$LA"!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
.
DATAR P$TAKA
1
)A) I PE"DAH$L$A"
A!
LATAR )ELAKA"#
+ah2a setiap bentuk-bentuk komunikasi adalah sebuah drama. !arenanya seorang pembicara hendaknya mampu mendramatisir 3membuat jama8ah merasa tertarik4 terhadap pembicara, sedangkan menurut 9alter :isher bah2a setiap komunikasi adalah bentuk dari cerita 3 storytelling 4. !arenanya, jika seseorang mampu bercerita sesungguhnya maka ia punya potensi untuk berceramah dan untuk menjadi muballigh. #ebagaimana dalam berdak2ah itu sendiri dibutuhkan retorika-retorika yang dapat membuat dak2ah seseorang lebih mengena, e0isien dan e0ekti0. Terutama dalam menyosialisasikan ajaran-ajaran 5slam. Maka retorika jitu harus bias dikuasai oleh seseorang yang hendak berdak2ah. Dalam kaitan antara retorika dan dak2ah, di sini pemakalah akan mencoba membahas mengenai keduanya.
)!
R$M$A" MAALAH &. (pakah yang dimaksud dengan retorika dak2ah; $. (pa urgensi retorika dalam dak2ah; 1. (pa kiat-kiat yang dapat membantu seseorang dalam berdak2ah
dengan menggunakan retorika;
/!
T$-$A" PEM)AHAA" &. Mengetahui dan memahami retorika dak2ah. $. Mengetahui urgensi retorika dak2ah. 1. Mengetahui kiat-kiat yang dapat membantu
berdak2ah dengan memakai retorika.
seseorang
dalam
)A) II PEM)AHAA"
A! De0inisi Re1o2i3a
*etorika berasal dari bahasa Yunani <*ET"*= atau bahasa 5nggris <"*(T"*= yang berarti
Ngurah "ka,
memberikan
de0inisi
sebagai
berikut<5lmu
yang
mengajarkan tindak dan usahayang untuk dalam persiapan, kerjasama, serta kedamaian ditengah masyarakat=. Dengan demikian termasuk dalam cakupan pengertian
*etorika
adalah> #eni
berbicara-!emahiran
dan
kelancaran
berbicara-!emampuan memproduksi gagasan-!emampuan mensosialisasikan sehingga mampu mempengaruhi audience. Dari cakupan pengertian diatas, maka ada dua hal yang perlu ditarik dandiperhatikan, yaitu kemahiran atau seni dan ilmu. *etorika sebagai kemahiran atau seni sudah barang tentu mengandung unsur bakat 3nati?isme4, kemudian retorika sebagai ilmuakan mengandung unsur pengalaman 3empirisme4, yang bias digali, dipelajari dan diin?entarisasikan.anya
sedikit
perbedaan
bagi mereka
yang sudah
mempunyai bakat akanberkembang lebih cepat, sedangkan bagi yang tidak mempunyai bakat akan berjalandengan lamban. Dari sini kemudian lahirlah suatu anggapan bah2a *etorika merupakan artistic science 3ilmu pengetahuan yang mengandung seni4, dan scienti?icart 3seni yang ilmiah4. #ementara menurut yang lain, retorika 3rhetoric4 secara har0iyah artinya berpidato atau kepandaian berbicara Dan kini lebih dikenal dengan nama Public Speaking . De2asa ini retorika cenderung dipahami sebagai
kata-kata=
3
games”4, juga bermakna propaganda
3memengaruhi atau mengendalikan pemikiran-perilaku orang lain4. Teknik propaganda <9ords ames= terdiri dari Name Calling 3pemberian julukan buruk, labelling theory4, Glittering Generalities 3kebalikan dari name calling , yakni
penjulukan
dengan
label
asosiati0
bercitra
baik4,
dan Eufemism 3penghalusan kata untuk menghindari kesan buruk atau menyembunyikan 0akta sesungguhnya4. Menurut Kenneth Burke, bah2a setiap bentuk-bentuk komunikasi
adalah
sebuah
drama.
!arenanya
seorang
pembicara hendaknya mampu mendramatisir 3membuat jama8ah merasa tertarik4 terhadap pembicara, sedangkan menurut alter !isher bah2a setiap komunikasi adalah bentuk dari cerita 3 storytelling 4. !arenanya, jika kita mampu bercerita sesungguhnya kita punya potensi untuk berceramah dan untuk menjadi muballigh.
)! #a4a )ahasa Re1o2i3a &. "etafora 3menerangkan sesuatu yang sebelumnya tidak dikenal dengan
mengidenti0ikasikannya dengan sesuatu yang dapat disadari secara langsung, jelas dan dikenal, tamsil4@ $. "onopoli Semantik 3pena0sir tunggal yang memaksakan kehendak atas teks yang multi-interpretati04@ 1. !antasy #hemes 3tema-tema
yang
dimunculkan
oleh
penggunaan
kataAistilah bisa memukau khalayak4@ 6. $abelling 3penjulukan, audiens diarahkan untuk menyalahkan orang lain4, 7. Kreasi Citra 3mencitrakan positi0 pada satu pihak, biasanya si subjek yang berbicara4@ '. Kata #openg 3kosakata untuk mengaburkan makna har0iahnyaArealitas sesungguhnya4@ B. Kategorisasi 3menyudutkan pihak lain atau skenario menghadapi musuh yang terlalu kuat, dengan memecah-belah kelompok la2an4@ C. Gobbledygook 3menggunakan kata berbelit-belit, abstrak dan tidak secara langsung menunjuk kepada tema, ja2aban normati04@ . %postrof 3pengalihan amanat dengan menggunakan prosesAkondisiApihak lain yang tidak hadir sebagai kambing hitam yang bertanggung ja2ab kepada suatu masalah4.
/! Re1o2i3a Da35ah
(dapun dak2ah berasal dari bahasa (rab yang artinya mengajak8 atau menyeru8. +anyak sekali pengertian dak2ah yang dikemukakan oleh para ahli dak2ah, tapi pada prinsipnya dapat disimpulkan bah2a dak2ah adalah akti?itas mengubah situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan 5slam menjadi situasi dan kondisi yang sesuai dengan kehidupan 5slam. Dengan demikian yang diinginkan oleh dak2ah adalah terjadinya perubahan ke arah kehidupan yang lebih 5slami. Dari de0inisi tersebut, kita dapat menyimpulkan
bah2a retorika dak2ah adalah ketrampilan menyampaikan ajaran 5slam secara lisan guna memberikan pemahaman yang benar kepada kaum muslimin agar mereka dapat dengan mudah menerima seruan dak2ah 5slam yang karenanya pemahaman dan prilakunya dapat berubah menjadi lebih 5slami. (tau retorika Dak2ah dapat dimaknai pula sebagai pidato atau ceramah yang berisikan pesan dak2ah, yakni ajakan ke jalan Tuhan 3 sabili rabbi4 mengacu pada pengertian dak2ah dalam F#. (n-Nahl>&$7> &Serulah oleh kalian 'umat manusia( ke )alan #uhanmu dengan hikmah* nasihat yang baik* dan berdebatlah dengan mereka secara baik+baik,” D! Re1o2i3a 6Da35ah7 Islam
*etorika dak2ah sendiri berarti berbicara soal ajaran 5slam. Dalam hal ini, Dr. Yusu0 (l-Faradha2i dalam bukunya, -etorika .slam 3!hali0a, $%%64, menyebutkan prinsip-prinsip retorika 5slam sebagai berikut> &. $. 1. 6.
Dak2ah 5slam adalah ke2ajiban setiap Muslim. Dak2ah *abbaniyah ke /alan (llah. Mengajak manusia dengan cara hikmah dan pelajaran yang baik. ara hikmah artinya berbicara kepada seseorang sesuai dengan bahasanya, ramah memperhatikan tingkatan pekerjaan dan kedudukan, serta gerakan bertahap.
#ecara ideal, masih menurut Dr. Yusu0 (l-Faradha2i, karakteristik retorika 5slam adalah sebagai berikut >.
D!
&. $. 1.
Menyeru kepada spiritual dan tidak meremehkan material. Memikat dengan 5dealisme dan Mempedulikan *ealita. Mengajak pada keseriusan dan konsistensi, dan tidak melupakan istirahat
6. 7. '.
dan berhibur. +erorientasi 0uturistik dan tidak memungkiri masa lalu. Memudahkan dalam ber0at2a dan menggembirakan dalam berdak2ah. Menolak aksi teror yang terlarang dan mendukung jihad yang
disyariatkan. Pen1ingn4a Re1o2i3a dalam Da35ah eramah, pidato, atau khutbah merapakan salah satu bentuk kegiatan dak2ah yang sangat sering dilakukan
di tengah-tengah
kehidupan
masyarakat. +ahkan khutbah pada hari /umat adalah merupakan kegiatan 2ajib yang harus dijalankan saat melaksanakan sholat /um8at. (gar ceramah atau khutbah dapat berlangsung dengan baik, memikat dan menyentuh akal
dan hati para jamaah, maka pemahaman tentang retorika menjadi perkara yang penting. Dengan demikian, disamping penguasaan konsepsi 5slam dan pengamalannya,
keberhasilan
dak2ah
juga
sangat
ditentukan
oleh
kemampuan komunikasi antara sang muballigh atau khatib dengan jama8ah yang menjadi obyek dak2ah.. Menurut #yaikh Muhammad (bduh, ayat tersebut menunjukkan, dalam garis besarnya, umat yang dihadapi seorang da8i 3objek dak2ah4 dapat dibagi atas tiga golongan, yang masing-masingnya dihadapi dengan cara yang berbeda-beda sesuai hadits> <+erbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar 3takaran kemampuan4 akal mereka=. a. (da golongan cerdik-cendekia2an yang cinta kebenaran, berpikir kritis, dan cepat tanggap. Mereka ini harus dihadapi dengan hikmah, yakni dengan alasan-alasan, dalil dan hujjah yang dapat diterima oleh kekuatan akan mereka. b. (da golongan a2am, orang kebanyakan yang belum dapat berpikir kritis dan mendalam, belum dapat menangkap pengertian tinggi-tinggi. Mereka ini dipanggil dengan mau/id0atul hasanah, dengan ajaran dan didikan, yang baik-baik, dengan ajaran-ajaran yang mudah dipahami. c. (da golongan yang tingkat kecerdasannya diantara kedua golongan tersebut. Mereka ini dipanggil denganmu)adalah billati hiya ahsan, yakni dengan bertukar pikiran, guna mendorong supaya berpikir secara sehat.
+erikut ini ada beberapa kiat agar ceramah yang pemakalah kutip dari beberapa sumber dengan menggunakan retorika berhasil> &. Pahami dan kuasai pembahasan secara baik. Perlu setiap da8i menyiapkan kisi materi pembicaraan dan rujukan yang diperlukan agar ketika berbicara tidak kehilangan kontrol. $. (malkan ilmu yang disampaikan dan diajarkan. +eri contoh dari diri sendiri tentang apa yang hendak disampaikan, hal ini untuk menutup dGan 3prasangka4 orang lain bah2a kita
6. #ampaikan in0ormasi segar sesuai dengan perkembangan yang berlangsung. :enomena kekinian yang terjadi bisa menjadi in0ormasi menarik bagi hadirin. karenanya perlu disampaikan sesuai kebutuhan dan bisa menjadi penambah materi yang disampaikan. 7. aya atau cara penyampaiannya hendaknya yang ?ariati0, tekanan suara, turun naik nada, penggalan kalimat, hingga bunyi suara 3 tenor, bariton, dsb4, merupakan bagian dari retorika ?ang amat penting. '. Diantara bagian-bagian retorika itu, sekali-kali perlu diselipkan humor untuk lebih menekankan minat dan perhatian pendengar. Namun demikian, hindari jenis humor yang justru bertentangan dengan esensi dak2ah. /anganlah humor yang
badan
untuk
memperjelas,
memudahkan
pemahaman
dan
meningkatkan daya tarik ceramah agar lebih komunikati0. C. #ertakan dalil dan argument yang kuat. #tateman atau pernyatan da8i, 2alaupun sudah menjadi hal umum yang dibenarkan agama, alangkah baiknya jika diberi penguat berupa dalil atau nash yang mendukung pernyataan itu. (rgument juga penting untuk menekankan pernyataan sehingga audiens mencatatnya dalam hati dan benak mereka bah2a apa yang disampaikan itu benar adanya. . Disiplin dengan 2aktu yang telah disepakati. #ebaik-baik pembicaraan adalah yang pendek namun e0ekti0, sedang seburuk-buruk pembicaraan adalah yang panjang bertele-tele tapi menyesatkan. !arena itu alangkah bijaknya da8i menepati 2aktu yang telah ditetapkan untuk berceramah baginya. &%. Dan yang tidak kalah pentingnya dari semua kiat di atas, adalah landasi dak2ah kita ini semata-mata untuk mencari ridlo (llah #9T. +ukan karena mencari ketenaran, dipuji orang, atau hal-hal yang bersi0at dunia2i, namun semata-mata demi meninggikan kalimah (llah.
)A) III KEIMP$LA"
Tujuan *etorika dalam kaiatannya dengan 5lmu Dak2ah yang paling urgen adalah a. !emahiran berbicara dihadapan umum dapat dipelajari sebagaimana ilmu pengetahuan
asalkan
disertai
dengan latihan-latihan,
2alaupun
unsur
nati?isme 3bakat4 ikut menunjang. b. #emua pedoman diatas pada akhirnya kembali kepada para penutur itu sendiri untuk diolah, di?ariasikan denganberbagai cara sesuai dengan pengalaman pengalamanyang diperolehnya. c. !unci suksesnya terpantul kembali pada pribadi pembicara. (pabila pembicara adalah orang yang telah Mempunyai reputasi baik, pandangannya, loyalitas, integritas dan semangatnya serta si0at si0at lain yang terpercaya maka jaminan kesuksesan pembicara untuk mempengaruhi orang lain atau mereka yang diajak berbicara. #ukses dalam mempengaruhi dengan jalan pendekatan persuasi agar yang diajak bicara, tertarik, 0aham kemudian tergerak pada tindakan yang dikehendaki.
DATAR P$TAKA
ttp>AA222.scribd.comAdocA7&BB117A*ET"*5!(-D(!9( D2i, ondro Triono, .lmu
retorika
untuk
mengguncang
dunia,
Yogyakarta, $%% http>AAayok.2ordpress.comA$%%'A&$A$%Aretorika-dalam-berdak2ahA http>AAhadi-kel?in.blogspot.comA$%%CA&%Aretorika-dak2ahH$&.html; GIJcB$bac1'eB%dCBc$ http>AAbhasa0m.comA$%&&A%6Atehnik-dan-seni-berbicara-didepan-umumA http>AAmangunbudiyanto.2ordpress.comA$%&&A&%A&7Aretorika-dak2ah-danaplikasinya-dalam-gerakanpendidikan-al-Kur8an
5rtikaG,