BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Gambaran Umum Umum Tentang Percobaan Percobaan
Perubahan waktu walaupun secara perlahan-lahan, telah merubah manusia dari keadaan primitif menjadi manusia berbudaya. Kejadian itu antara lain terlihat pada perubahan rancangan peralatan-peralatan yang dipakai, yaitu mulai dari batu yang tidak berbentuk berbentuk menjadi menjadi batu yang mulai berbentuk berbentuk dengan meruncingkan meruncingkan beberapa bagian dari batu tersebut. Perubahan pada alat sederhana ini, menunjukkan bahwa manusi manusiaa telah telah sejak sejak awal kebuday kebudayaann aannya ya berusa berusaha ha memper memperbai baiki ki alat-a alat-alat lat yang yang dipakainya untuk memudahkan pemakaiannya. Usaha-usaha ini berkembang pesat dan sekarang di kenal sebagai salah satu cabang ilmu yang disebut Ergonomi Antropometri. Ergonomi Antropometri berkenan dengan perancangan sistem kerja yakni suatu kesatuan yang berunsurkan manusia / peralatan, bahan dan lingkungan. Pelaks Pelaksana anaan an percob percobaan aan ini adalah adalah untuk untuk meraki merakitt (assem (assembly bly)) meja meja operato operator. r. Perakitan (assembly) dilakukan di laboratorium.
1.2 Tuju Tujuan an Percob Percobaan aan
1. Menera Menerapkan pkan konsep konsep Antrop Antropome ometr trii dan Biomek Biomekani anika ka dalam dalam peranc perancanga angan n peralatan 2. Melati Melatih h prakti praktikan kan untuk untuk berfik berfikir ir kreati kreatiff dan inovat inovatif if dalam dalam meranc merancang ang peralatan. 1.3 Manfaat Percobaan Percobaan
Adapun manfaat perubahan pelaksanaan percobaan ini antara lain adalah : 1. Praktikan dapat merancang merancang meja komputer dan kursi komputer 2. Praktik Praktikan an dapat memahami akan ilmu Ergonomi Antopometri Antopometri dan peralatan-peralatan yang digunakan.
34
1.4 Batasan Masalah dan Asumsi
a. Batasa Batasan n Masala Masalah h Agar Agar pengump pengumpula ulan n data, data, analis analisaa dan evaluas evaluasii penyel penyelesa esaian ian,, maka maka dibuat batasan masalah sebagai berikut : 1. Mengabaikan Mengabaikan cara cara pembuatan pembuatan bahan yang yang digunakan. digunakan. 2. pelaksanaan pelaksanaan percobaan percobaan ini dibatasi dibatasi hanya merakit merakit meja komputer komputer dan kursi komputer. b. Asum Asumsi si 1. Meja Komputer Komputer diasumsikan diasumsikan standar untuk ukuran panjang meja, lebar meja dan tinggi meja. 2. Kursi Kursi Komput Komputer er diasum diasumsik sikan an standar standar untuk ukuran ukuran panjan panjang g kursi, kursi, lebar kursi, tinggi kursi dan tinggi sandaran kursi.
35
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Pengertian Ergonomi Ergonomi Antropometri Antropometri
Ergonomi Antropometri mempunyai dua pengertian yaitu dari kata Ergonomi dan Antropometri. Ergonomi adalah pengetahuan tentang interaksi antara manusia dengan pekerj pekerjaann aannya. ya. Karena Karena di dalam dalam pekerj pekerjaan aannya nya manusi manusiaa berhad berhadapan apan dengan dengan peralatan, bahan, tempat dan manusia lainnya maka Ergonomi mengkaji manusia dalam berinteraksi dengan unsur-unsur sistem kerja tersebut, sedangkan Antropometri adalah mengkaji permasalahan dalam bidang dimensi tubuh manusia karena sangat banyak persoalan yang timbul dari tidak diperhatikannya aspek antropometri dari sistem kerja. Hal ini terjadi mulai dari sekeda sekedarr ketida ketidakny knyama amanan nan sampai sampai rendah rendahnya nya produk produktiv tivita itass atau atau kecela kecelakaan kaan kerja bahkan bencana bagi lingkungannya. Karena Ergonomi Antropometris memerlukan informasi tentang ukuran-ukuran
tubuh
manusia
untuk
merancang
sistem
kerja
yang
Antropometr Antropometris.. is.. permasalahan permasalahannya nya timbul timbul disini disini karena setiap orang berbeda ukurannya. Bisa saja dijumpai dua orang yang tepat sama tinggi tubuhnya, tetapi tidak sama dalam dimensi lainnya, seperti tinggi pinggang, besar genggaman atau lingkar kepala. Jika sistem kerjanya di rancang khusus untuk seseorang seperti perancangan tempat kerja seorang direktur berikut kursi dan mejanya, maka persoalannya menjadi sederhana cukup dengan mendapatkan data Antropometri sang direktur, rancangan sudah dapat dilakukan untuk mendapatkan sistem kerja yang secara Antropometri pas betul dengan pemakainnya. Dalam keadaan lain, dan ini yang lebih sering terjadi, diperhatikan seperangkat data Antropometri yaitu bagi sistem-sistem kerja. Untuk pemakaian
36
umum seperti dalam rancangan kursi kerja dan alat kerja yang dipakai banyak orang di pabrik serta fasilitas-fasilitas fasilitas-fasilitas umum.
2.2
Antropometri Antropometri
A. Sumber Variasi Data Antropometri dan Cara Pengukurannya Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimens dimensii ukuran ukuran tubuhny tubuhnya. a. Di sini sini beberap beberapaa faktor faktor yang yang akan akan mempen mempengar garuhi uhi ukuran ukuran tubuh tubuh manusi manusia, a, sehing sehingga ga sudah sudah semest semestiny inyaa seorang perancang produk harus memperhatikan faktor-faktor tersebut yang antara lain adalah : 1. Umur Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar, seiring dengan bertambahnya umur, yaitu sejak awal kelahi kelahiran rannya nya sampai sampai dengan dengan umur umur sekita sekitarr 20 tahuna tahunan. n. Dari Dari suatu suatu penelitian dilakukan oleh A.F Roche dan G.H. Davila (1972) di USA diperoleh kesimpulan bahwa laki-laki akan tumbuh dan berkembang naik sampai dengan usia 21,2 tahun, sedangkan wanita 17,3 tahun, meskipun ada sekitar 10% yang masih terus bertambah tinggi sampai usia 23,5 tahun (laki-laki) dan 21,1 tahun (wanita). Setelah itu, tidak ada lagi lagi akan terjad terjadii pertum pertumbuh buhan an bahkan bahkan juster justeru u akan akan cender cenderung ung berubah berubah menjadi menjadi penurunan penurunan ataupun ataupun penyusutan penyusutan yang dimulai dimulai sekitar sekitar umur 40 tahunan. 2. Jenis kelamin Dimensi Dimensi ukuran laki-laki laki-laki umumnya umumnya akan lebih besar dibandingkan dibandingkan dengan wanita, terkecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu, seperti pinggul, dan sebagainya. 3. Suku Suku bangsa bangsa Setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karakteristik fisik yang akan berbeda satu dengan yang lainnya
37
4. Posisi tubuh (posture) Sikap Sikap (postu (posture) re) ataupu ataupun n posisi posisi tubuh tubuh akan akan berpen berpengar garuh uh terhada terhadap p ukuran tubuh. Oleh sebab itu, posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survey pengukuran. Dalam kaitan dengan posisi tubuh dikenal 2 cara pengukuran, yaitu:
•
Pengukuran dimensi struktur tubuh (structure body dimension) Disini tubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak bergerak (tetap (tetap tegak sempurna ). Istilah Istilah lain dari pengukuran static anthropometry anthropometry.. tubuh dengan cara ini dikenal dengan static Dimens Dimensii tubuh tubuh yang yang diukur diukur dengan dengan posisi posisi tetap antara antara lain lain meliputi berat badan, tinggi tubuh, dan posisi berdiri/duduk, panjang lengan, dan sebagainya. Ukuran dalam hal ini diambil dengan percentile tertentu, seperti 5-th, 50-th, dan 95-th percentile.
•
Pengukuran dimensi fungsional tubuh (fungtional body dimensions) Disini pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat berfungsi berfungsi melakukan melakukan gerakan-gera gerakan-gerakan kan tertentu tertentu yang berkaitan berkaitan dengan kegiatan yang harus diselasaikan. Hal ini pokok yang diteka ditekankan nkan dalam dalam penguku pengukuran ran dimens dimensii fungsi fungsiona onall tubuh tubuh ini adalah mendapatkan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan era dengan gerakan-gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Berbeda dimensions, dengan cara pengukuran pengukuran pertama, pertama, structural body dimensions, yang mengukur tubuh dalam posisi tetap/statis (fixed), maka cara pengukuran kali ini dilakukan pada saat tubuh melakukan gerakan-gerakan kerja atau dalam posisi yang dimanis. Cara
38
penguku pengukuran ran semacam semacam ini akan akan menghas menghasilk ilkan an data data dynamic anthropometry. anthropometry.
Antr Antrop opom omet etri ri
dalam dalam
posi posisi si
tubu tubuh h
melaksanakan fungsinya ataupun ruang kerja. 5. Cacat tubuh Di mana data antropometri di sini akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-orang cacat (kursi roda, kaki/tangan palsu, dan lainlain) 6. Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan Di mana faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda-beda pula dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Dengan Dengan demiki demikian an dimens dimensii tubuh tubuh orangpu orangpun n akan akan berbed berbedaa dari dari satu satu tempat dengan tempat yang lain. 7. Kehamilan (pregnancy) Di mana kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran tubuh (khusus perempuan). Hal ini tersebut jelas memerlukan perhatian khusus terhadap produk-produk yang dirancang bagi segmentasi seperti ini.
B. Faal Kerja Hal ini berkenaan dengan pemakaian energi tubuh sebagai akibat aktifitas aktifitas kerja. Untuk semua kegiatanny kegiatannya, a, manusia manusia membutuhkan membutuhkan energi tubuh besarnya, energi sangat bergantungan pada ringan beratnya pekerjaan. Pada Pada dasarn dasarnya ya energi energi bersum bersumber ber dari dari makanan makanan yang yang dimaka dimakan, n, setelah melewati berbagai tahap metabolisme pada sistem pencernaan, zat-zat yang mengandung energi di simpan dalam bentuk lemak dan glikogen. Untuk keperluan-keperluan kerja industri pada umumnya, glikogenlah yang mamainkan peran ini. Pasal-pasal berikut ini membahas lebih jauh tentang beban kerja
39
sebagai sebagaiman manaa yang yang dirasa dirasakan kan oleh oleh mata, mata, teling telingaa dan kulit kulit terhada terhadap p suhu.
1. Beban Terhadap Mata Diantara sifat-sifat mata dua diantaranya penting untuk disadari yaitu bahwa gangguan terhadap kemampuan kerja mata bisa datang dalam waktu waktu tak lama lama setela setelah h pekerja pekerjaan an mulai mulai dan tergang tergangguny gunyaa mata mata merupakan merupakan potensi potensi besar tidak produktifny produktifnyaa seluruh seluruh anggota anggota badan meskip meskipun un anggota anggota-an -anggot ggotaa itu itu belum belum terbeb terbebani ani secara secara fisik fisik sama sama sekali. Oleh sebab itu, apalagi tugas penginderaan terberat, rancangan sitem kerja harus dengan baik mengamankan fungsi pengindraan mata. Dalam Dalam hal ini yang yang penting penting untuk untuk diperh diperhati atikan kan dalam dalam rancang rancangan an sistem kerja ialah : pencahayaan, jarak pandang, warna, konsentrasi pandang dan gerakan bola mata. 2. Beban Terhadap Telinga Buny Bunyii – bunyi bunyian an di temp tempat at kerj kerjaa adala adalah h hal hal yang yang memb membeba ebank nkan an telinga
pekerja.
“Menuntun”
Dibanyak
pekarja
tempat
melaksanakan
kerja
bunyi
tugasnya
dapat
misalnya
bersifat dalam
mengetahui apakah suatu tugas sudah terposisi baik melalui bunyi “klik” “klik” yang khas yang dikenal pekerja juga tahap-tahap tahap-tahap pemprosesan pemprosesan ada yang bisa diketahui melalui bunyi bun yi yang timbul di sekitar mesin. 3. Daya Tahan Terhadap Suhu Udara Suhu – suhu ekstrim yaitu panas juga dingin yang berlebihan jelas mengganggu pekerjaan bahkan kesehatan panas yang tinggi terutama bila bila dihadap dihadapii di saat saat melaku melakukan kan pekerj pekerjaan aan berat berat pada kelemb kelembaban aban tinggi dan tanpa aliran udara dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan yang sangat (disa pingsan) dan ketidakwajaran kerja jantung. Sebaliknya suhu yang rendang menyebabkan tubuh menggigil sehingga mengganggu kemampuan kerja telapak.
40
C. Biomekanika Kerja Biomekanika berhubungan dengan aspek-aspek mekanika dari gerakan-gera gerakan-gerakan kan anggota anggota tubuh. Dalam dunia pekerjaan yang menjadi menjadi bidang bidang-bi -bidan dang g perhat perhatian ian adalah adalah : kekuata kekuatan n kerja kerja otot, otot, kecepa kecepatan tan dan ketelitian ketelitian gerak anggota-anggot anggota-anggotaa badan dan daya tahan jaringan-ja jaringan-jaringa ringan n tubuh terhadap beban. Pengetahuan-p Pengetahuan-pengeta engetahuan huan tentang tentang hal ini sangat diperhatikan setiap perancang sistem kerja bukan saja supaya rancangan sistem kerjanya terhindar dari pembebanan di luar batas-batas kemampuan tubuh, tetapi juga agar tubuh pekerja terbebani secara mekanika dalam kondisi yang optimal 1. Kekuatan Kerja Otot Kekuatan harus di bebani dari daya tahan. Beberapa berat badan yang dapat diangkat seseorang pada suatu saat (seperti ketika memindahkan bara barang ng dari dari lant lantai ai ke sebu sebuah ah rak rak ) mengg menggam ambar barkan kan kekua kekuata tanny nnyaa sementara berapa lama pekerjaan menyangkut itu dapat berlangsung adalah persoalan daya tahan karena keduanya di jalankan oleh otototot tubuh yang sama, aktifitas biologis yang berlangsung untuk yang satu dan yang lainnya banyak berkaitan erat. Tetapi ada perbedaan yang mendasar : pada kekuatan, prosesnya lebih bersifat anaerobik yaitu sangat sedikit atau tidak memerlukan oksigen sebaliknya pada daya tahan. Karena keduanya dijalankan oleh otot-otot tubuh yang lainnya banyak berkaitan erat tetapi ada perbedaan yang mendasar, pada kekuatan, prosesnya lebih bersifat maerobik yaitu sangat sedikit atau tidak memerlukan oksigen sebaliknya pada daya tahan.
2. Kecepatan dan Ketelitian. Kecepatan gerak bergantung pula banyak faktor diantaranya anggota
41
badan mana yang bekerja. Namun secara biomekanika dapat dilihat dari kebebasan gerak otot yang bersangkutan. Kecepatan dapat maksimum bila dalam melaksanakan geraknya otot bekerja sepenuh tenaga yaitu pengerahan semua tenaga untuk bergerak kearah sasaran, secara mekanika arah dari tenaga searah dengan jalur gerak. Ketelitian adalah kebolehan lain yang di pentingkan dari gerakan-gerakan anggota badan dalam bekerja. 3. Daya Tahan Jaringan Tubuh Terhadap Beban Setiap bagian jaringan tubuh memiliki daya tahan tertentu terhadap beba beban n baik baik tekan tekan,, tari tarik, k, gese geserr maup maupun un puta putar. r. Jika Jika seor seoran ang g teru teruss menerus berdiri lalu merasa lelah, bukanlah ia kehabisan tenaga atau mengalami fatique otot, melainkan jaringan-jaringan sekujur tubuhnya terutama telapak kaki sudah tidak tahan terhadap beban dari tubuhnya sendir sendiri. i. Karena Karena itu itu kelele kelelehan han demiki demikian an lebih lebih tepat tepat bila bila dinyat dinyatakan akan dengan “Lelah” gejala ini akan lebih cepat terasa bila bebannya lebih berat misalnya karena tubuh yang gemuk atau berbeban. Pada umumnya”Lelah” dapat dikurangi dengan : •
Menghindarkan beban statis yaitu beban yang secara bersinambung bekerja pada jaringan tanpa bergerak
•
Menghindarkan konsentrasi beban yaitu terpusatnya beban pada satu bagian sempit jaringan
•
Menghindarkan beban yang terlalu besar, yang tak mampu ditahan jaringan.
Diantara jaringan-jaringan tubuh yang rentan terhadap kelela kelelahan han jenis jenis ini yang yang terdapa terdapatt diseki disekitar tar belika belikat. t. Karena Karena dalam merancang kursi, bagian ini hendaknya dihindarkan dari letak yang intesif dengan sandaran. Daerah di bawah pinggang bagian belakang juga memiliki sifat yang serupa.
42
D.
Penginderaan Secara Secara biolog biologis is manusi manusiaa dikenal dikenal memil memiliki iki lima lima indra indra yaitu yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, pencium dan perasa. Lebih dari 85 % pekerja-pekerja industri amat bergantung pada kerja mata, lalu diikuti oleh telinga. Karenanya, kedua organ tubuh ini amat penting diperhatikan dalam peracangan sistem kerja agar tidak terganggu oleh beban kerja yang berujud tampakan dan bunyi. Sekujur permukaan tubuh merupakan peraba lingkungan disekitar tubuh. Karenanya panas dan dinginnya udara di indera oleh kulit. Ujud-ujud fisik, selain diindera oleh mata di indera pula oleh kulit. Keadaan lingkungan juga di indera oleh syaraf-syaraf hidung yaitu yang berbentuk baubauan meskipun hidung jarang mendapatkan “penugasan” di dunia kerja mencium haruumnya anggur pada pabrik minumam anggur adalah salah satu contoh dari sedikit industri yang memanfaatkannya. Kepedulian terhadapnya dalam perancangan sistem kerja harus diberikan karena lingkungan yang menimbulkan bau-bauan tak sedap sedap amat amat mengan menganggu ggu kerja. kerja. Dalam Dalam dunia dunia indust industri ri kerja kerja indera perasa yang berpusat tidak banyak diperlukan. Tangan dan kaki adalah bagian-bagian tubuh yang sangat peka terhad terhadap ap dingin dingin yang yang berleb berlebiha ihan. n. Memang Memang terhad terhadap ap dingin dingin tubuh dapat dilindungi dengan pakaian yang tebal tetapi biasanya menyebabkan berkurangnya keleluasaan bergerak.
E.
Psikologi Kerja Diantara Diantara masalah-mas masalah-masalah alah kejiwaan kejiwaan yang banyak banyak dijumpai dijumpai
43
ditemp ditempat at bekerj bekerjaa adalah adalah yang yang berkena berkenaan an dengan dengan kecocok kecocokan an pekerja pekerja dengan pekerjaannya. pekerjaannya. Seseorang memiliki apa yang disebut sebagai faktor-faktor diri yaitu sifat-sifat dirinya yang selalu “dibawanya” ketempat kerja. Ketidak cocokan diantara diriny dirinyaa dan pekerj pekerjaan aannya nya bisa bisa menyeb menyebabk abkan an hal-ha hal-hall sepert sepertii stress berlebihan dan frustasi yang dapat berujung pada rendahnya produktifitas, rendahnya mutu hasil kerja dan tingginya tingkat kecelakaan kerja, karena itu menempatkan pekerja mesti selektif dari segi-segi fisik dan sosial keorganisasiannya harus pula di tata mendekati keadaan diri pekerjanya.
2.3 Prinsip-prinsip Penataan Sistem Kerja
Prinsip-prinsip penataan sistem kerja berkenaan dengan manusia, peralatan, bahan, produk dan lingkungan tempat kerja. 1. Prinsip-prinsip Penataan Berkenaan dengan Manusia/Pekerja a. Aspek-aspek fisik
Energi Tubuh
Gerakan –gerakan kerja
b. Aspek Sosio Sosio - psikologis 2. Prinsip-prinsip Penataan Berkenaan dengan Rancangan Peralatan a. Perkaka Perkakass tangan tangan b. Rancangan Rancangan display display c. Rancangan Rancangan alat-alat alat-alat kendali kendali d. Rancangan Rancangan kursi kursi dan meja meja kerja
3. Prinsip-pr Prinsip-prinsip insip Penataan Penataan berkenaan berkenaan dengan dengan rancangan rancangan bahan / produk
44
a. Bahan/produk Bahan/produk hendaknya hendaknya cukup cukup ringan, ringan, sehingga sehingga mudah mudah di angkut atau di bongkar pasang di mesin b. Sediakan Sediakan alat-alat alat-alat bantu bantu penanganan penanganan bahan/pr bahan/produk oduk c. Beri
pekerja pekerja
pelindung, pelindung,
jika
bahan/produk bahan/produk
bersifat bersifat
menganggu atau membahayakan d. Untuk Untuk
pemeri pemeriksa ksaan an
mutu, mutu,
pikirk pikirkan an
kemuda kemudahanhan-
kemudahannya. 4. Prinsip-prinsip penataan berkenaan dengan rancangan lingkungan kerja a. Pencah Pencahaya ayaan an b. Lingkun Lingkungan gan bunyi bunyi c. Suhu dan Kelembaban Kelembaban
2.4 Tabel Perhitungan
Pemakaian nilai-nilai percentil yang umum diaplikasikan dalam
45
perhit perhitunga ungan n data data antrop antropome ometri tri dapat dapat dijela dijelaska skan n dalam dalam tabel tabel 1 , sebaga sebagaii berikut :
Tabel 1. Macam Percentil dan Cara Perhitungan dalam Distribusi Normal Percentile
Perhitungan
1-St
X
- 2,325
σ
2,5 - th
X
- 1,96
σ
5 - th
X
10 - th
X
50 – th
X
90 - th
X
95 - th
X
97,5 - th
X
99 - th
X
σ
- 1,645 - 1,28
σ
+ 1,28
σ
σ
+ 1,645 + 1,96
σ
+ 2,325
σ
BAB III PENGUMPULAN DATA
46
III.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan percobaan ini adalah : 1.
Mete Metera ran n
III. 2. Cara Kerja
1. Siap Siapka kan n peralatan 2. Pengum Pengumpul pulan an data antropometri dari masingmasing operator Tabel 3.1 Data-data Antropometri 4 orang operator untuk meja komputer Meja (mm) No
Dimensi tubuh
A
B
C
D
X
1
Tinggi siku pada posisi duduk
260 160
130
170 18 180
2
Tinggi lutut
500 550
530
590 542,5
3
Jarak Jarak genggam genggaman an tangan tangan ke
680 720
690
820 727,5
4
punggung Jarak siku ke ujung jari
440 460
480
530 477,5
5
Jarak Jarak bentang bentang tangan tangan kanan kanan
16401710
1740
1890 1745
6
kekiri Su S udut pijakan kaki
30° 35°
40°
40° 36,25
7
Lebar tangan
90
95
105
8
Panjang tangan
175 175
176
178 176
87
94,2 5
47
Sumbernya : A. Muhammad Muhammad Habibi B. Kamaruzaman Kamaruzaman C. Hengky Fitrayco Fitrayco D. Piere Piere Dayaka Dayaka Tabel 3.2 Data-data Antropometri 4 orang operator untuk kursi komputer Kursi (mm) No
1
Dimensi tubuh Lebar bahu
A 440
B 440
C 480
D 430
448
2
Tinggi lipat lutut
445
455
450
500
463
3
Jarak lipat lutut ke pantat
460
460
440
580
485
4
Le Lebar panggul
320
330
360
360
343
5
Pa Panjang lumbar
210
260
210
270
238
6
Jarak lumbar ke tulang ekor 200
180
180
160
180
7
Tinggi Tinggi siku siku pada posisi posisi
260
160
130
170
180
8
duduk Pa Panjang tangan
175
175
176
178
176
9
Jarak siku ke ujung jari
440
460
480
530
477,5
X
Sumbernya : A. Muhammad Muhammad Habibi B. Kamaruzaman Kamaruzaman C. Hengky Fitrayco Fitrayco D. Piere Piere Dayaka Dayaka
BAB IV PENGOLAHAN DATA
48
IV.1 Perancangan Alat (Meja Komputer)
Langkah-langkah yang ditempuh untuk perancangan alat ini (meja komputer) adalah sbb: 1. Panjang meja komputer Panjang meja berdasarkan panjangnya daerah jangkauan maksimum standar untuk seorang operator komputer. 2. Lebar meja komputer Lebar meja juga berdasarkan berdasarkan daerah jangkauan jangkauan maksimum maksimum standar untuk seorang operator komputer. 3. Tinggi meja keyboard Tinggi meja meja keyboard berdasarkan keadaan standar seorang operator komputer yang bekerja duduk sehingga rasa nyaman bekerja dapat terpenuhi. 4. Lebar meja keyboard Lebar meja keyboard berdasarkan keadaan standar seorang operator komputer yang bekerja duduk sehingga rasa nyaman bekerja dapat terpenuhi. 5. Tinggi meja komputer Tinggi meja berdasarkan tingginya daerah jangkauan maksimum standar untuk seorang operator komputer.
IV.1.1 Perhitungan
Tabel 5.1 Data-data Antropometri 4 orang Operator untuk meja komputer Meja (mm)
49
No
Dimensi tubuh
SD
X
95-th
5-th
1
Tinggi siku pada posisi duduk
31
180
-
130
2
Tinggi lutut
29
54 542,5
591
-
3
Jarak Jarak genggam genggaman an tangan tangan ke
37
727,5
-
667
4
punggung Jarak siku ke ujung jari
21
477,5
-
443
5
Jarak Jarak bentang bentang tangan tangan kekanan kekanan
87
1745
-
1602
6
Dan kekiri Sudut pijakan kaki
-
36,25
-
-
7
Lebar tangan
5
94,25
103
-
8
Panjang tangan
8
176
-
163
Kelonggaran dinamis = 50 mm
kelonggaran dinamis lebar keyboard = 40 mm
Tebal sepatu = 30 mm
lebar keyboard = 165 mm
Tebal meja = 20 mm
1) 5-th 5-th = X - 1,645 ( σ )
3) 5-th = X - 1,645 ( σ )
= 180 – 50,995
= 727,5 – 1,645 (37)
= 129,005
= 727,5 – 60,865
= 130 mm
= 666,635 = 667 mm
2) 95-t 95-th h = X + 1,645 ( σ )
4) 5-th =
X
- 1,645 ( σ )
= 542,5 + 1,645 (29)
= 477,5 – 1,645 (21)
= 590,205
= 477,5 – 34,545
= 591 mm
= 422,955 = 433 mm
5) 5-th = X - 1,645 ( σ )
7) 95-th =
X
+ 1,645 (5)
50
= 1745 – 1,645 (87)
= 94,25 + 8,225
= 1745 – 143,115
= 102,475 = 103 mm
= 1601,885 = 1602 mm 8) 5-th = X - 1,645 ( σ ) = 176 – 1,645 (8) = 176 – 13,16 = 162,84 = 163 mm
•
Panjang meja komputer 5-th = jarak bentang tangan ke kanan dan ke kiri = 1602 mm
•
Lebar meja komputer 5-th = jarak siku ke ujung jari = 443 mm Tinggi meja keyboard = tinggi lutut (95-th) +
•
tebal sepatu + kelonggaran
dinamis +
tebal meja = 591 + 30 + 50 + 20 = 691 mm •
Lebar meja keyboard = lebar keyboard + kelonggaran dinamis keyboard = 165 + 40 = 205 = 210 mm
•
Tinggi meja komputer = tinggi meja keyboard ke yboard + lebar tangan + tebal meja = 691 + 103 + 20 = 814 mm
IV.1.2 Gambar Meja Komputer
51
Meja komputer
Pandangan dari sisi atas
52
Pandangan dari sisi kiri
Pandangan dari sisi depan
IV.2 Perancangan Alat (Kursi Komputer) Komputer)
53
Langkah-lang Langkah-langkah kah yang ditempuh untuk perancangan perancangan alat ini (kursi (kursi komputer) adalah sbb: 1. Ukuran Tinggi Kursi Komputer Tinggi kursi berdasarkan keadaan standar seorang operator komputer yang bekerja duduk sehingga rasa nyaman bekerja dapat terpenuhi. 2. Panjang Kursi Komputer Panjang Panjang kursi berdasarkan berdasarkan jarak dari pantat ke lutut untuk seorang seorang operator komputer. 3. Lebar Kursi Komputer Lebar kursi berdasarkan lebar pinggul untuk seorang operator komputer. 4. Tinggi Sandaran Sandaran Kursi Komputer Berdasarkan tinggi bahu pada posisi duduk untuk seorang operator komputer.
IV.2.1 Perhitungan
54
Tabel 5.2 Data-data Antropometri 4 orang Operator untuk kursi komputer No
Dimensi tubuh
Kursi (mm) SD
X
95-th
5-th
1
Le Lebar bahu
26
448
491
-
2
Tinggi lipat lutut
26
463
-
421
3
Jarak lipat lutut ke pantat
27
485
-
441
4
Lebar panggul
24
343
383
-
5
Panjang lumbar
-
238
-
-
6
Ja Jarak lumbar ketulang ekor
-
180
-
-
7
Tinggi Tinggi siku siku pada pada posisi posisi
31
180
-
130
8 9
duduk Ja Jarak siku keujung jari Panjang tangan
21 8
477,5 176
-
443 163
Kelonggaran : •
Tebal tempat duduk = 45 mm
•
Tebal back seat = 35 mm
•
Tebal sepatu = 30 mm
•
Tebal sandaran tangan = 40 mm
1). 95-th = X + 1,645 (26)
3). 5-th = X – 1,645 (27)
= 448 + 42,77 = 490,77
= 485 – 44,415
= 491 mm
= 440,585 = 441 mm
2). 5-th = X – 1,645 (26) =463 – 42,77
4). 95-th =
X
+ 1,645 (24)
= 343 + 39,48
55
= 420,23
= 382,48
= 421 mm
= 383 mm
7). 5-th = X – 1,645 (31)
8). 5-th =
X
- 1,645 (21)
= 180 – 50,995
= 477,5 – 34,545
= 129,005
= 442,955
= 130 mm
= 443 mm
9). 5-th = X - 1,645 ( σ ) = 176 – 1,645 (8) = 176 – 13,16 = 162,84 = 163 mm
•
Panjang tempat duduk = 383 mm
•
Lebar tempat duduk = 441 mm
•
Tinggi tempat duduk = 421 + 45 + 30 + 5 = 501 mm
•
Lebar back seat = jarak lumbar = 238 mm
•
Tinggi sandaran ( back seat) = tinggi tempat duduk + jarak lumbar + jarak lumbar ke tulang ekor = 501 + 238 + 180 + 5 = 924 mm
•
Panjang back seat = lebar bahu = 491 mm
•
Tebal sandaran = 35 mm
•
tebal besi penyangga = 5 mm
•
lebar besi penyangga = 30 mm
•
panjang besi penyangga Horizontal 1 = ¾ (tempat duduk) + tebal back seat
56
= 331 + 35 = 366 mm •
panjang besi penyangga Horizontal 2 = ¾ (panjang tempat duduk) = 287,25 = 288 mm
2 •
jarak poros ke besi pegangan 2 = 30 mm
•
panjang besi penyangga vertikal = ¾ (lebar back seat) + panjang tulang ekor + tebal tempat duduk = 179 + 180 + 45 + 5 = 409 mm
•
tebal pijakan = 20 mm
•
lebar pijakan = 40 mm
•
panjang pijakan = 100 mm
•
silinder tengah r = 15 t = tinggi tempat duduk – tebal pijakan – tebal tempat duduk = 495 – 20 – 45 = 430 mm
IV.2.2 Gambar Kursi Komputer
57
Kursi Komputer
Pandangan dari sisi kanan
58
Pandangan dari sisi depan
Pandangan dari sisi atas
BAB V
59
KESIMPULAN dan SARAN V.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan percobaan ini dapat diproses beberapa kesimpulan antara lain : 1. Panjang Panjang meja meja kompute komputerr = 1602 mm 2. Lebar meja komputer komputer = 443 mm 3. Tinggi Tinggi meja meja keyboar keyboard d = 691 mm mm 4. Lebar meja keyboard keyboard = 210 mm mm 5. Tinggi meja komputer komputer = 814 mm mm 6. Kelonggaran dinamis = 50 mm
Kelonggaran dinamis lebar
keyboard •
Tebal sepatu = 30 mm
•
Tebal meja = 20 mm
•
Lebar keyboard = 165 mm
= 40 mm
7. Kelong Kelonggar garan an : •
Tebal tempat duduk = 45 mm
•
Tebal back seat = 35 mm
•
Tebal sepatu = 30 mm
•
Tebal sandaran tangan = 40 mm
7. Panjang Panjang tempat tempat duduk = 383 383 mm 8. Lebar tempat duduk = 441 441 mm mm 9. Tinggi tempat tempat duduk duduk = 501 mm 10. Lebar back seat = jarak lumbar = 238 mm 11. Tinggi sandaran ( back seat) = 924 mm 12. Panjang back seat = lebar bahu = 491 mm 13. Tebal sandaran = 35 mm 14. tebal besi penyangga = 5 mm 15. lebar besi penyangga = 30 mm
60
16. panjang besi penyangga Horizontal 1 = 366 mm 17. panjang besi penyangga Horizontal 2 = 288 mm 18. jarak poros ke besi pegangan 2 = 30 mm 19. panjang besi penyangga vertikal = 409 mm 20. tebal pijakan = 20 mm 21. lebar pijakan = 40 mm 22. panjang pijakan = 100 mm 23. silinder tengah r = 15 t = tinggi tempat duduk – tebal pijakan – tebal tempat duduk = 495 – 20 – 45 = 430 mm V.2 Saran
1. Sebaiknya Sebaiknya meja kompuer kompuer yang dirancang dirancang ini hanya hanya digunakan untuk untuk elemenelemen kecil dan ringan 2. Untuk perakitan perakitan selanjutnya, perancangan meja komputer untuk operator lebih diperhatikan ketelitian pengukuran fisik agar di dapat meja komputer yang berukuran normal dan standar.
61