BAB I PENDAHULUAN
Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai studi tentang epidemi. Hal ini berarti bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja tetapi dalam perkembangan selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non infeksi, sehingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang penyebaran penyakit pada manusia di dalam konteks lingkungannya. Mencakup juga studi tentang pola-pola penyakit serta pencarian determinan-determinan penyakit tersebut. Dapat disimpulkan bahwa epidemiolog epidemiologii adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyebaran penyakit serta determinandeterminandeterminan yang mempengaruhi penyakit tersebut. 1, Epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal lewat catatan sejarah pada !aman dahulu dahulu kala kala dan bahkan bahkan berkem berkemban bang g bersam bersamaan aan dengan dengan ilmu ilmu kedokt kedokteran eran karena karena kedua kedua disiplin ilmu ini berkaitan satu sama lainnya. Epidemiologi dalam pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan penyakit butuh ilmu kedoteran seperti ilmu faal, biokimia, patologi, mikrobiologi dan genetika. genetika. 1, Epidem Epidemiolo iologi gi merupa merupakan kan bagian bagian dari dari ilmu ilmu public health yang menekankan menekankan pada keberad keberadaan aan penyak penyakit it dan masalah masalah keseha kesehatan tan yang yang terjadi terjadi di masyarak masyarakat. at. Epidem Epidemiol iologi ogi sebagai ilmu merupakan cabang ilmu kesehatan atau filosofi dasar dari disiplin " disiplin ilmu kesehatan termasuk kedokteran, yaitu suatu proses untuk menganalisis atau memahami hubu hubung ngan an inte interak raksi si anta antara ra pros proses es fisik fisik,, biol biolog ogis is dan dan fenom fenomen enaa sosia sosial. l. Dalam Dalam hal hal ini, ini, epidemiologi mempelajari dan mencoba memahami bagaimana penyakit terjadi, apa sebab kausaln kausalnya ya,, bagaim bagaimana ana perjala perjalanan nan penya penyakitn kitnya ya,, apa faktor faktor " faktor faktor yang yang mempen mempengaru garuhi hi terjadinya suatu penyakit serta bagaiamana distribusi frekuensinya . #
Epide pidem miolo iolog gi
didef idefin inis isik ikan an
oleh leh International
Epidemiological Association
$Mc%en!ie et al., &11' (enter for Disease (ontrol and )re*ention, &&+' Murti, 1 dan oleh leh /oh /ohn 0ast ast dala dalam m Dictionary of Epidemiology sebagai sebagai 23lmu 23lmu yang yang mempel mempelajar ajarii frekuensi, distribusi dan determinan $faktor yang menentukan dari keadaan atau peristiwa terkait kesehatan pada populasi tertentu, dan aplikasi dari ilmu tersebut untuk mengendalikan masalah-masalah kesehatan4.5 Dalam perkembangan ilmu epidemiologi sarat dengan hambatan-hambatan karena belum semua ahli bidang kedokteran setuju metode yang di gunakan pada epidemioogi. Hal 1
ini disebabkan karena perbedaan paradigma dalam menangani masalah kesehatan antara ahli pengobatan dengan metode epidemiologi terutama pada saat berlakunya paradigma bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat. %eberhasilan menembus paradigma tersebut berkat perjuangan yang gigih para ilmuwan terkenal di kala itu. 6eperti sekitar 1&&& 6M (ina dan 3ndia telah mengenalkan *ariolasi, 7bad ke 8 6M muncul Hipocrates yang memperkenalkan bukunya tentang air,water and places, selanjutnya 9alen melengkapi dengan faktor atmosfir, faktor internal serta faktor predisposisi. 7bad 1+ dan 18 terjjadi karantina berbagai penyakit yang di pelopori oleh :. ;racastorius dan 6ydenham, selanjutnya pada tahun 1<< /ohn 9raunt memperkenalkan ilmu biostat dengan mencatata kematian )E6 = data metriologi. )ada tahun 1>5 ?illiam ;arr mengembangkan analisis statistik, matematik dalam epidemiologi dengan mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian dibandingkan pola kematian antara orang-orang yang menikah dan tidak, dan antara pekerja yang berbeda jenis pekerjaannya di inggris. @paya yang telah dilakukan untuk mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara terus menerus dan menggunakan informasi itu untuk perencanaan dan e*aluasi program telah mengangkat nama ?illiam ;arr sebagai the founder of modern epidemiology.+ 6alah satu penyakit menular yang perlu mendapat perhatian adalah ;rambusia. ;rambusia adalah penyakit treponematosis menahun, hilang timbul dengan 5 stadium yaitu ulkus atau granuloma pada kulit $mother yaw, lesi non dekstruktif yang dini dan dekstruktif lanjut pada kulit, tulang, dan perios. )enyakit ini adalah penyakit kulit menular yang dapat berpindah dari orang sakit frambusia kepada orang sehat dengan luka terbuka atau cederaA trauma.8
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Epidemiologi 2Epidemiologi4 berasal dari dari kata Bunani epiC atas, demosC rakyat, populasi
manusia, dan logos C ilmu $sains, bicara. 6ecara etimologis epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan peristiwa yang banyak terjadi pada rakyat, yakni penyakit dan kematian yang diakibatkannya yang disebut epidemi. %ata 2epidemiologi4 digunakan pertama kali pada awal abad kesembilanbelas $1>& oleh seorang dokter 6panyol bernama :illalba dalam tulisannya bertajuk Epidemiologa Espaola $Fuck et al., 1>. Getapi gagasan dan praktik epidemiologi untuk mencegah epidemi penyakit sudah dikemukakan oleh 2Fapak %edokteran4 Hippocrates sekitar &&& tahun yang lampau di Bunani. Hippocrates mengemukakan bahwa faktor lingkungan mempengaruhi terjadinya penyakit. Dengan menggunakan Geori Miasma Hippocrates menjelaskan bahwa penyakit terjadi karena 2keracunan4 oleh !at kotor yang berasal dari tanah, udara, dan air. %arena itu upaya untuk mencegah epidemi penyakit dilakukan dengan cara mengosongkan air kotor, membuat saluran air limbah, dan melakukan upaya sanitasi $kebersihan. Geori Miasma terus digunakan sampai dimulainya era epidemiologi modern pada paroh pertama abad kesembilanbelas. 5 )ada tahun 1& MacMahon dan )ugh mendefinisikan epidemiologi sebagai penyebaran dan penentu dari frekwensi penyakit pada manusia $ Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man .< Menurut (D( &&, 0ast &&1, 9ordis &&& menyatakan bahwa epidemiologi adalah 2studi yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan pada populasi serta penerapannya untuk pengendalian masalah " masalah kesehatan4.5,< 6elain itu menurut ?H, epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan kesehatan yang berkaitan dengan kejadian di populasi dan aplikasi dari studi untuk pemecahan masalah kesehatan. 5,< )ada
1>5
3nternational
Epidemiological
7ssociation
mendefinisikan
epidemiologi Ithe study of the distribution and determinants of health-related states or e*ents in specified populations, and the application of this study to control of health problems4 - Epidemiologi adalah 2studi tentang distribusi dan determinan keadaan dan
3
peristiwa terkait kesehatan pada populasi, dan penerapannya untuk mengendalikan masalah kesehatan4.5 6edangkan dalam pengertian modern pada saat ini Epidemiologi adalah 3lmu yang mempelajari tentang ;rekuensi dan Distribusi $)enyebaran serta Determinat masalah kesehatan pada sekelompok orangAmasyarakat serta Determinannya $;aktor " factor yang Mempengaruhinya. 6uatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan,
dan
pencegahan
pada
penyakit
infeksi
menular.
Gapi
dalam
perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. leh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.<
B. Ruang Lingkup Epidemiologi a. 6tudi.
Ghe 7merican Heritage -6tedmanJs Medical Dictionary mendefinisikan kata 2study4 sebagai 2research, detailed eKamination, or analysis of an organism, object, or phenomenon4 " studi adalah 2riset, penelitian terinci, atau analisis tentang suatu organisme, objek, atau fenomena4. %ata kerja 2study4 berarti melakukan riset, meneliti, atau menganalisis sesuatu. %ata 2study4 juga berarti suatu cabang ilmu, sains, dan seni 2... a particular branch of learning, science, or art4. 5 b.
%eadaan dan peristiwa terkait kesehatan. Epidemiologi mempelajari tidak hanya penyakit tetapi juga aneka keadaan dan peristiwa terkait kesehatan, meliputi status kesehatan, cedera $injuries, dan berbagai akibat penyakit seperti kematian, kesembuhan, penyakit kronis, kecacatan, disfungsi sisa, komplikasi, dan rekurensi. %eadaan terkait kesehatan meliputi pula perilaku,
c.
penyediaan dan penggunaan pelayanan kesehatan. 5 Distribusi. Distribusi $penyebaran penyakit pada populasi dideskripsikan menurut orang $person, tempat $place, dan waktu $time. 7rtinya, epidemiologi mendeskripsikan penyebaran penyakit pada populasi menurut faktor sosio-ekonomi-demografigeografi, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, ras, keyakinan agama, pola makan, kebiasaan, gaya hidup, tempat tinggal, tempat
d.
bekerja, tempat sekolah, dan waktu terjadinya penyakit.5 Determinan. Epidemiologi mempelajari determinan penyakit pada populasi, disebut epidemiologi analitik. Determinan merupakan faktor, baik fisik, biologis, sosial, kultural, dan 4
perilaku, yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit. Determinan merupakan istilah yang inklusif, mencakup faktor risiko dan kausa penyakit. ;aktor risiko adalah semua faktor yang berhubungan dengan meningkatnya probabilitas $risiko terjadinya penyakit. @ntuk bisa disebut faktor risiko, sebuah faktor harus berhubungan dengan terjadinya penyakit, meskipun hubungan itu tidak harus e.
bersifat kausal $sebab-akibat.5 )opulasi. 6eperti sosiologi dan demografi, epidemiologi merupakan sains populasi $population science. Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan penyakit pada populasi dan kelompok-kelompok indi*idu, bukan pada indi*idu. )opulasi bisa merupakan masyarakat di sebuah kota, negara, atau kelompok umur tertentu, komunitas pekerja tertentu, ras tertentu, masyarakat miskin, dan sebagainya. )engelompokan indi*idu menurut karakteristik sosio-ekonomi-demografi-geografi, dengan mengabaikan keunikan masing-masing indi*idu, dapat memberikan petunjuk awal tentang hubungan antara karakteristik itu dan terjadinya perbedaan distribusi
f.
penyakit pada kelompok tersebut.5 )enerapan )engetahuan yang diperoleh dari riset epidemiologi diterapkan untuk memilih strategi inter*ensi yang tepat untuk mencegah atau mengendalikan penyakit pada populasi $Ghacker dan Fuffington, &&1' (D(, &1&a, GhinkLuest, &1&. Dimensi epidemiologi yang menekankan aplikasi untuk mengontrol masalah kesehatan
disebut epidemiologi terapan $applied epidemiology.5 C. Tuuan dan !egunaan Epidemiologi 7dapun tujuan dari Epidemiologi adalah sebagai berikut 5, 1. Mendeskripsikan distribusi penyakit pada populasi Epidemiologi mendeskripsikan siapa yang merupakan kasus, dimana mereka berada, berapa umur mereka, karakteristik umum apa yang dimiliki oleh kelompok tersebut, serta dugaan awal mengapa kasus-kasus muncul demikian banyak di suatu area tertentu tetapi tidak demikian di area lain. Epidemiologi mendeskripsikan pola kolektif penyakit yang terbentuk oleh kumpulan kasus-kasus tersebut, mendeteksi kecenderungan $trends insidensi penyakit, merunut perubahan karakter penyakit, mengidentifikasi kelompok berisiko tinggi, dan menaksir besarnya beban penyakit. 5 . Mengetahui riwayat alamiah penyakit $natural history of disease iwayat alamiah penyakit adalah deskripsi tentang perkembangan alami $natural penyakit yang terjadi sepanjang waktu pada indi*idu. iwayat alamiah penyakit mencakup semua fenomena yang terkait penyakit, meliputi tahap rentan $susceptible, tahap subklinis, tahap klinis, dan tahap kesembuhanA kecacatanA 5
kematian. )ada tahap rentan indi*idu belum terpapar oleh agen kausal $etiologi penyakit. )ada tahap rentan perlu dilakukan upaya pencegahan primer, yaitu melakukan promosi kesehatan $pendidikan kesehatan, dan sebagainya dan proteksi spesifik $imunisasi, dan sebagainya 5. Menentukan determinan penyakit Epidemiologi analitik bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor, baik fisik, biologis, sosial, kultural, dan perilaku, yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit, disebut determinan penyakit. Determinan penyakit meliputi faktor risiko dan kausa $etiologi penyakit. Hasil studi epidemiologi analitik memberikan basis rasional untuk melakukan program pencegahan. /ika faktor etiologi $kausa penyakit dan cara mengurangi atau mengeliminasi faktor-faktor itu diketahui, maka dapat dibuat program pencegahan dan pengendalian penyakit dan kematian karena penyakit tersebut. +. Memprediksi kejadian penyakit pada populasi )engetahuan tentang resiko penyakit atau prognosis akibat penyakit pada populasi dalam suatu periode waktu dapat digunakan untuk memprediksi jumlah dan distribusi penyakit atau kematian pada populasi mamupun memprediksi risiko terjadinya penyakit atau kematian pada indi*idu dalam suatu periode waktu di masa mendatang. 8. Menge*aluasi efekti*itas inter*ensi pre*entif maupun terapetik Epidemiologi analitik berguna untuk menge*aluasi efekti*itas manfaat, kerugian $efek yang tidak diinginkan, dan biaya dari inter*ensi pre*entif maupun terapetik. <. Menentukan prognosis dan faktor prognostik penyakit Epidemiologi analitik tidak hanya mempelajari
faktor-faktor
yang
mempengaruhi terjadinya penyakit, tetapi juga faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya akibat-akibat penyakit. Epidemiologi analitik mempelajari prognosis dan faktor-faktor prognostik, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi probabilitas terjadinya akibat-akibat penyakit, mencakup relaps, rekurensi, komplikasi, kematian $kelangsungan hidup, maupun kesembuhan. . Memberikan dasar ilmiah pembuatan kebijakan publik dan regulasi tentang masalah kesehatan masyarakat Epidemiologi merupakan instrumen untuk mengontrol distribusi penyakit pada populasi. iset epidemiologi memberikan informasi yang bisa digunakan sebagai dasar ilmiah pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan tentang cara
6
mencegah kejadian baru penyakit, memba-smi kasus yang timbul, mencegah kematian dini, memperpanjang hidup, dan memperbaiki status kesehatan populasi.
D. S"udi Epidemiologi 6tudi epidemiologi terdiri atas 1. Epidemiologi Deskriptif Merupakan studi deskriptif terhadap jumlah dan distribusi $penyebaran pada
manusia atau masyarakat yang berhubungan dengan karateristik orang yang menderita $who, Gempat kejadian $where, dan waktu terjadinya penyakit $ when seperti yang tertera pada Gabel 1.5,+,> Ta#el $. Indika"o% &ang digunakan pada epidemiologi desk%ip"if
?ho @mur /enis %elamin asAEtnis )ekerjaan 7gama )endidikan 6tatus %esehatan
?here DesaA%ota 0okalANasional 9lobalA3nternasional GropisA6ubtropis
'
?hen sekuler Musiman 6iklus
. Epidemiologi 7nalitik Dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana dan mengapa fenomena kesehatanAmasalah kesehatanApenyakit dalam masyarakat bisa terjadi dan mencari serta menganalisis hubungan atau interkasi antara faktor risiko dengan kejadian masalah kesehatanApenyakit yang sedang terjadi dan untuk menguji hipotesa mengenai kemungkinan hubungan kausal antara faktor resiko dengan penyakit atau masalah kesehatan. )ada Epidemiologi analitik ini dilakukan juga perbandingan antara dua kelompok manusia atau masyarakat, yaitu satu kelompok yang dipelajari dan satu kelompok sebagai pembanding serta mengetahui besarnya kontribusi faktor resiko dan hubungannya dengan kejadian penyakit yang diamati. 5,> 5. Epidemiologi eksperimental Epidemiologi eksperimental adalah penelitian yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab terjadinya faktor penyakit, maka perlu diuji faktor kebenarannya dengan percobaan dan eksperimen.
E. P%insip dan Me"ode Epidemiologi
Epidemiologi
merupakan sains yang
menggunakan metode ilmiah untuk
mendeskripsikan, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan terjadinya penyakit. 7
Epidemiologi deskriptif mendeskripsikan distribusi penyakit dan kecenderungan $trend penyakit pada populasi. Epidemiologi deskriptif berguna untuk memahami distribusi dan mengetahui besarnya masalah kesehatan pada populasi. Epidemiologi analitik mempelajari determinanA faktor risikoA kausa penyakit. Epidemiologi analitik berguna untuk memahami kausa penyakit, menjelaskan dan meramalkan kecenderungan penyakit, dan menemukan strategi yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan penyakit. 5, %edua jenis riset epidemiologi memerlukan metode ilmiah
agar deskripsi,
penjelasan, prediksi, cara pengendalian dan pencegahan penyakit benar $*alid dan dapat diandalkan $reliabel. )rinsip dan metode ilmiah epidemiologi sebagai berikut $1 $ $5 $+ $8 $< $
5,
)enalaran epidemiologi )engukuran )erbandingan Estimasi @ji hipotesis :aliditas dan presisi konsistensi penelitian
(. Definisi (%am#usia ;rambusia adalah penyakit treponematosis menahun, hilang timbul dengan 5
stadium yaitu ulkus atau granuloma pada kulit $mother yaw, lesi non dekstruktif yang dini dan dekstruktif lanjut pada kulit, tulang, dan perios. )enyakit ini disebabkan oleh Greponema pallidum, subspesies pertenue dari spirochaeta. )enyakit ini adalah penyakit kulit menular yang dapat berpindah dari orang sakit frambusia kepada orang sehat dengan luka terbuka atau cederaA trauma. 8 6pirocheta secara lokal berkembang biak pada daerah pintu masuk dan beberapa menyebar di dekat nodul getah bening mungkin mencapai aliran darah. Dua hingga 1& minggu setelah infeksi, papul berkembang di daerah infeksi dan memecah belah membentuk ulcer yang bersih dan keras $chancre. 3nflamasi ditandai dengan limfosit dan plasma sel yang membuat ruang berupa maculapapular merah di seluruh tubuh, termasuk tangan, kaki dan papul yang lembab, pucat $condylomas di daerah anogenital, aKila dan mulut.8 )enularan penyakit frambusia dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung, yaitu 15 1. )enularan secara langsung $direct contact .
8
)enularan penyakit frambusia banyak terjadi secara langsung dari penderita ke orang lain. Hal ini dapat terjadi jika jejas dengan gejala menular $mengandung Greponema pertenue yang terdapat pada kulit seorang penderita bersentuhan dengan kulit orang lain yang ada lukanya. )enularan mungkin juga terjadi dalam persentuhan antara jejas dengan gejala menular dengan selaput lendir. . )enularan secara tidak langsung $indirect contact . )enularan secara tidak langsung mungkin dapat terjadi dengan perantaraan benda atau serangga, tetapi hal ini sangat jarang. Dalam persentuhan antara jejas dengan gejala menular dengan kulit $selaput lendir yang luka, Greponema pertenue yang terdapat pada jejas itu masuk ke dalam kulit melalui luka tersebut. Gerjadinya infeksi yang diakibatkan oleh masuknya Greponema partenue dapat mengalami kemungkinan a 3nfeksi effecti*e. 3nfeksi ini terjadi jika Greponema pertenue yang masuk ke dalam kulit berkembang biak, menyebar di dalam tubuh dan menimbulkan gejala-gejala penyakit. 3nfeksi effecti*e dapat terjadi jika Greponema pertenue yang masuk ke dalam kulit cukup *irulen dan cukup banyaknya dan orang yang mendapat infeksi tidak kebal terhadap penyakit frambusia. b 3nfeksi ineffecti*e. 3nfeksi ini terjadi jika Greponema pertenue yang masuk ke dalam kulit tidak dapat berkembang biak dan kemudian mati tanpa dapat menimbulkan gejala-gejala penyakit. 3nfeksi effecti*e dapat terjadi jika Greponema pertenue yang masuk ke dalam kulit tidak cukup *irulen dan tidak cukup banyaknya dan orang yang mendapat infeksi mempunyai kekebalan terhadap penyakit frambusia )enularan penyakit frambusia pada umumnya terjadi secara langsung sedangkan penularan secara tidak langsung sangat jarang terjadi.8 ). Epidemiologi (%am#usia ;rambusia ditularkan oleh langsung melalui kulit, kontak non " seksual dengan lesi
menular. %arena hidup Greponema pallidum pertenue tergantung pada suhu dan kelembaban, ;rambusia sering di temukan pada tempat-tempat dengan lingkungan yang hangat, iklim yang lembab, terutama di daerah tropis. 3nsiden dari lesi kulit frambusia meningkat pada musim hujan dari pada musim kemarau. Gingginya kelembaban mendorong pertumbuhan yang cepat bagi papillomata dan kelangsungan hidup treponema dalam eksudat serosa, dimana dapat meningkatkan penularan dan transmisi. ;rambusia banyak didapatkan pada anak-anak, 8 O kasus baru didapatkan pada 9
indi*idu kurang dari 18 tahun dan anak-anak $usia -18 tahun yang merupakan reser*oir utama infeksi. 0uka pada kulit penerima, seperti goresan atau gigitan serangga dapat membuat transmisi infeksi lebih mudah. ;rambusia dapat ditularkan dalam rumah tangga, tetapi transmisi dapat juga terjadi di antara anak-anak di masyarakat, sekolah, dan tempat-tempat umum.1& 6ubspesies pertenue telah diidentifikasi dalam non-manusia primata di 7frika $ 1 O dari populasi gorila liar di epublik Demokratik %ongo dengan subspesies yang sama, dan eksperimental penelitian menunjukkan bahwa inokulasi manusia dengan monyet yang diisolasi menyebabkan frambusia. Namun, tidak ada bukti dari cross-transmission antara manusia dan primata, atau peningkatan angka kejadian frambusia di negara-negara seperti %amboja, Malaysia, dan :ietnam, di mana kontak antara manusia dan monyet merupakan hal yang biasa. )rogram eradikasi atau pembasmian frambusia oleh ?H dan @N3(E; di +< negara mengurangi jumlah kasus dari estimasi total 8& juta di 18, menjadi ,8 juta pada tahun 1<+. )ada akhir 1&-an, penyakit frambusia kembali muncul, yang mengakibatkan diadakan resolusi dari ?orld Health 7ssembly pada tahun 1> untuk memperbaharui upaya pemberantasan penyakit tersebut. Namun, upaya pengontrolan yang baru " terutama di 7frika barat pada tahun 1>& - gagal setelah beberapa tahun karena kepentingan politik. %ecuali untuk ?H di wilayah 7sia 6elatan, yang terus mempertahankan pemberantasan frambusia pada programnya. ;rambusia tidak dianggap prioritas dan status epidemiologi frambusia di seluruh dunia tidak pasti. 7da bukti yang berkembang bahwa jumlah kasus di beberapa negara terus meningkat. 1&
10
)am#a% $. Distribusi Geografis Penyakit Frambusia di Dunia1
9ambar 1. menunjukkan data terbaru dari rutinitas pengawasan di negara-negara endemik frambusia dibandingkan dengan distribusi global pada tahun 18&. %arena pelaporan kejadian frambusia tidak wajib, gambar tersebut hanya menunjukkan adanya penyakit, dan kemungkinan ada beberapa kejadian tidak dilaporkan. Gidak ada proses sertifikasi bagi negara-negara yang tidak lagi endemik, padahal negara-negara yang endemik dari tahun 18&-an telah memberantas frambusia tetapi tidak melaporkan dengan jelas. ;rambusia tetap endemik di masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, padat penduduk, dan dengan kondisi yang tidak higienis, terutama di daerah pedesaan terpencil 7frika, 7sia Genggara, dan )asifik. 3nformasi terakhir tentang tidak adanya frambusia di 7merika, kecuali untuk dua laporan yang diterbitkan pada tahun &&5, salah melaporkan pemberantasan ;rambusia di Ekuador, dan 8,1O pre*alensi frambusia aktif di daerah pedesaan 9uyana. 1& Hasil sur*ey Fadan %esehatan Dunia $?H tahun &&5 di daerah endemik frambusia yaitu 7frika, 7sia, 7merika 0atin dan (arribeam menunjukkan dari +&& juta penduduk diperkirakan 8&A1&& juta kasus frambusia. )re*alensi kasus aktif di 7merika
11
6elatan yaitu Frasil dengan ,8 O, Haiti 8&O, sementara negara-negara di 7frika seperti 0iberia 5& O, %amerun 8,< O, sedangkan di 7sia Genggara Ghailand 5,1 O dan 3ndonesia 1, O. )eningkatan kasus disebabkan oleh kuman !reptonema pallidum ssp" parteneu# lingkungan $en$ironment seperti perubahan iklim panas yang lama atau kelembaban udara, sosioekonomi, status sanitasi. 11 )ada tahun 1+ sampai tahun &&+ jumlah kasus frambusia di 3ndonesia dengan ratarata 1&A1&.&&& penduduk terdapat di 6umatera 6elatan, 6umatera @tara, 0ampung, Nangroeh 7ceh Darusalam $N7D, Fengkulu, Nusa Genggara Gimur, Maluku dan )apua, sedangkan jumlah kasus kurang dari 1&A1&.&&& penduduk terdapat di /awa Gimur dan 6ulawesi Gengah. ?alaupun ada penurunan jumlah kasus di daerah lainnya dari periode tahun 1+-&&+ akan tetapi pada tahun &&+ daerah yang menjadi kantong-kantong frambusia yaitu di ?ilayah Gimur 3ndonesia yaitu di )apua dan )apua Farat, 6ulawesi Genggara dan Nusa Genggara Gimur dengan jumlah penyakit frambusia lebih dari 1&A1&.&&& penduduk. 11
)am#a% *. Distribusi Geografis Frambusia di Indonesia
)ada tahun &&< terdapat lima propinsi di 3ndonesia dengan angka pre*alensi yang cukup tinggi yaitu )apua Farat 18 O, )apua 1& O, 6ulawesi Genggara , O, Nusa Genggara Gimur ,> O, dan Maluku 1,&> O. 1
12
!u%+a $. Angka %e&adian Penyakit Frambusia di Indonesia tahun '1 ( ')
@ntuk menjangkau daerah-daerah kantong frambusia yang jumlahnya tersebar di beberapa )ropinsi dan beberapa %abupaten di 3ndonesia maka dilakukan sur*ey daerah kantong frambusia yang dimulai tahun &&&. )ropinsi yang masih mempunyai banyak kantong frambusia diprioritaskan untuk dilakukan sero sur*ei, yaitu N7D, /ambi, /awa Gimur, Fanten, 6ulawesi Genggara dan NGG. Hal ini di pengaruhi oleh 5 faktor yang penting, yaitu faktor host $manusia, agent $*ector dan en*irontment $lingkungan termasuk di dalam faktor host yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku perorangan. 11 6ecara keseluruhan, epidemiologi deskriptif dari ;rambusia adalah sebagai berikut 1. Dari 6egi rang $ person a. @mur )enyakit ini meskipun dapat menyerang semua usia, namun paling banyak anak-anak di bawah 18 tahun, meskipun insiden puncak terjadi pada anak b.
c.
anak antara usia <-1& tahun. 1 /enis %elamin Gidak ada perbedaan yang signifikan. 1& 9aya Hidup ;aktor sanitasi seperti rajin mencuci tangan serta memperhatikan kebersihan makanan sangatlah berperan, karena penularan terjadi melalui kontak langsung dengan eksudat pada lesi awal dari kulit orang yang terkena infeksi. )enularan tidak langsung melalui kontaminasi akibat menggaruk, barang barang yang kontak dengan kulit dan mungkin juga melalui lalat yang hinggap
pada luka terbuka, namun hal ini belum pasti. 15 . Dari 6egi ?aktu $time 3nsiden dari lesi kulit frambusia meningkat pada musim hujan dari pada musim kemarau. Gingginya kelembaban mendorong pertumbuhan yang cepat bagi
13
papillomata dan kelangsungan hidup treponema dalam eksudat serosa, dimana dapat meningkatkan penularan dan transmisi.1& 5. Dari 6egi Gempat $ place 7danya perbaikan sanitasi dan lingkungan pada akhir abad ke 1, menyebabkan penularan frambusia bahkan cenderung menghilang di negara-negara maju dengan sanitasi yang baik, namun masih bersifat endemik di beberapa negara berkembang yang masih banyak memiliki lingkungan kumuh. 15 %arena hidup Greponema pallidum pertenue tergantung pada suhu dan kelembaban, ;rambusia sering di temukan pada tempat-tempat dengan lingkungan yang hangat, iklim yang lembab, terutama di daerah tropis. 1&
BAB III PENUTUP
A. !esimpulan 1. Epidemiologi adalah 3lmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi
$penyebaran
serta
determinat
masalah
kesehatan
pada
sekelompok
14
orangAmasyarakat serta determinannya $faktor " faktor yang mempengaruhinya. 6uatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit infeksi menular. Gapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. . ;rambusia adalah penyakit treponematosis menahun, hilang timbul dengan 5 stadium yaitu ulkus atau granuloma pada kulit $mother yaw, lesi non dekstruktif yang dini dan dekstruktif lanjut pada kulit, tulang, dan perios. )enyakit ini disebabkan oleh Greponema pallidum, subspesies pertenue dari spirochaeta. 5. )enularan ;rambusia dapat terjadi secara langsung yaitu melalui sentuhan dengan penderita dan terjadi secara tidak langsung melalui perantaraan benda atau serangga, tetapi hal ini sangat jarang. Dalam persentuhan antara jejas dengan gejala menular dengan kulit $selaput lendir yang luka, Greponema pertenue yang terdapat pada jejas itu masuk ke dalam kulit melalui luka tersebut. +. Hasil sur*ey Fadan %esehatan Dunia $?H tahun &&5 di daerah endemik frambusia yaitu 7frika, 7sia, 7merika 0atin dan (arribeam menunjukkan dari +&& juta penduduk diperkirakan 8&A1&& juta kasus frambusia. 8. )ada tahun &&< terdapat lima propinsi di 3ndonesia dengan angka pre*alensi frambusia yang cukup tinggi yaitu )apua Farat 18 O, )apua 1& O, 6ulawesi Genggara , O, Nusa Genggara Gimur ,> O, dan Maluku 1,&> O. B. Sa%an Fagi )etugas %esehatan 1. @paya promosi kesehatan umum dan memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat tentang treponematosis, dan penjelasan kepada masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga kebersihan perorangan dan sanitasi-sanitasi yang baik, termasuk penggunaan air dan sabun yang cukup dan pentingnya untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi dalam jangka waktu panjang untuk mengurangi angka kejadian. . Mengorganisir masyarakat dengan cara yang tepat untuk ikut serta dalam upaya pemberantasan
dengan
memperhatikan
hal-hal
yang
spesifik
di
wilayah
tersebut.periksalah seluruh anggota masyarakat dan obati penderita dengan gejala aktif atau laten. )engobatan kontak yang asimptomatis perlu dilakukan dan pengobatan terhadap seluruh populasi perlu dilakukan jika pre*alensi penderita dengan gejala aktif lebih dari 1&O. 6ur*ei klinis secara rutin dan sur*eilans yang berkesinambungan merupakan kunci sukses upaya pemberantasan. 15
5. 6ur*ey serologis untuk penderita laten perlu dilakukan terutama pada anak-anak untuk mencegah terjadinya relaps dan timbulnya lesi infektif yang menyebabkan penularan penyakit pada komunitas tetap berlangsung. +. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang mamadai untuk dapat melakukan diagnosa dini dan pengobatan dini sebagai bagian dari rencana kampanye pemberantasan di masyarakat. Hendaknya fasilitas diagnosa dan pengobatan dini terhadap frambusia ini merupakan bagian yang terintegrasi pada fasilitas pelayanan kesehatan setempat yang permanen.
8.
)engawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya.
Bagi Masyarakat 1. Pencegahan
penyakit
frambsia
secara
man!iri
seperti
menggnakan sarana ber"bat !an memeriksa !iri secara rtin bi#a menga#ami ge$a#a frambsia. %e#ain it masyarakat per# $ga mengakses
inf"rmasi
tentang
kesehatan
khssnya
inf"rmasi
tentang frambsia me#a#i berbagai me!ia secara ters meners ntk
meningkatkan
pengetahan
tentang
frambsia
!an
masyarakat per# me#akkan pembersihan #ingkngan rmah !an pemenhan kebthan akan air bersih.
DA(TAR PUSTA!A
1.
7nugrah D. &15. 6ejarah ) erkembangan 3 lmu E pidemiologi. Pcited &15 6eptember
&Q,
a*ailable
at
httpAAditaanugrah.blogspot.comA&15A&5Asejarah-
perkembangan-ilmu-epidemiologi.html. . Fudiarto E, 7nggraeni D. )engantar Epidemiologi. /akarta E9(' &&. hal >> " . 5.
Murti F. )engantar Epidemiologi. ;akultas %esehatan Masyarakat @ni*. 6ebelas
Maret.
Pcited
&15
6eptember
&Q,
a*ailable
at
httpAAfk.uns.ac.idAstaticAmateriA)engantarREpidemiologiR)rofRFhismaRMurti.pdf +. Fustan MN. )engantar Epidemiologi. /akarta ineka (ipta' &&. 16
8. <.
@ni*ersitas 7irlangga. )engertian Epidemiologi. Pcited &15 6eptember &Q,
a*ailable at httpAAweb.unair.ac.idAadminAfileAfR1<&REpidemiologi.pdf . ajab. Fuku 7jar Epidemiologi. /akarta E9(. &&. >. (handra F. 3lmu %edokteran )encegahan dan %omunitas. /akarta E9(' &&. hal +8 " 5. . )engertian Distribusi Epidemiologi. &1.
Pcited &15 6eptember &Q,
a*ailable at httpAAwww.ilmufisioterapi.infoApengertian-distribusi-epidemiologi.html 1&. Mitja, 7iesedu %, Mobey D. &15. Baws. ?orld Health rgani!ation 0ancet /ournal.
Pcited
&15
6eptember
&Q,
a*ailable
at
httpAAwww.who.intAyawsA&15RBawsRseminarR0ancet.pdf 11. 9eulia M. &1&. Hubungan )engetahuan, 6ikap, dan )erilaku %eluarga dengan %ejadian ;rambusia di ?ilayah %erja )uskesmas Nggaha ri 7ngu %abupaten %abupaten 6umba Gimur )ropinsi Nusa Genggara Gimur. Pcited &15 6eptember &Q, a*ailable at httpAAweb.unair.ac.idAadminAfileAfR1<&REpidemiologi.pdf 1. Foedisusanto 3, ?askito ;, %ushadiwijaya H. &&. 7nalisis %ondisi umah, 6osial Ekonomi dan )erilaku sebagai ;aktor esiko %ejadian ;rambusia di kota /ayapura Gahun &&. Ferita %edokteran Masyarakat :ol. 8, No. . Pcited &15 6eptember &Q 15. Majid 7. &1&. 7gent Epidemiologi. Pcited &15 6eptember &Q, a*ailable at httpAAkesmasmandalawaluya.blogspot.comA&1&A&AframbusiaR&.html
17